Anda di halaman 1dari 19

BAB I DASAR TEORI Adaptor/catu daya adalah sumber tegangan DC yang digunakan untuk memberikan tegangan atau daya

kepada berbagai rangkaian elektronika yang membutuhkan tegangan DC agar dapat beroperasi. Rangkaian pokok dari catu daya tidak lain adalah suatu penyearah yakni suatu rangkaian yang mengubah sinyal bolak-balik (AC) menjadi sinyal searah (DC). Sumber daya diperoleh dari baterai, solar sel, generator AC/DC, dan jala-jala listrik PLN. Berbagai sumber daya tersebut akan kita bahas salah satunya type catu daya yang terjadi melalui suatu proses pengubahan dari tegangan AC (bolak-balik) ke DC (searah ). Proses pengubahan dimulai dari penyearahan oleh diode, penghalusan tegangan kerut (Ripple Voltage Filter) dengan menggunakan condensator dan pengaturan (regulasi) oleh rangkaian regulator. Pengaturan meliputi pengubahan tingkat tegangan atau arus. Pada teknik regulasi pada pembuatan catu daya, kita mengenal teknik regulasi daya linier dan teknik regulasi switching. 1) DIODA SEBAGAI PENYEARAH Dioda semikonduktor Bahan dasar yang banyak digunakan untuk membuat piranti elektronik adalah bahan semikonduktor germanium (Ge) dan silikon (Si), yang mana kedua bahan ini mempunyai elektron valensi yang sama. Sambungan bahan semikonduktor P dan N mendasari suatu piranti elektronik aktif yang disebut sebagai Dioda. Dioda mempunyai elektroda Anoda yang berkutub positif dan elektroda Katoda yang berkutub negatif. Simbol dioda diperlihatkan seperti pada gambar 1.1.

Gambar 1.1 Simbol Dioda

a. Bias Maju Dioda Jika anoda dihubungkan pada polaritas positif batere, sedangkan katoda pada polaritas negatif seperti gambar 1.2, maka keadaan dioda disebut arah maju (forward-bias) aliran arus dari anoda menuju katoda, dan aksinya sama dengan rangkaian tertutup

Gambar 1.2 Bias maju-Saklar on


I Forward

Gambar 1.3 Kurva Hubungan arus dan tegangan bias maju


b. Bias Mundur Dioda Jika katoda dihubungkan pada polaritas positif batere, sedangkan anoda pada polaritas negatif seperti gambar 1.4, maka keadaan dioda disebut arah mundur (reverse-bias) dan aksinya sama dengan rangkaian terbuka.

Gambar 1.4 Bias mundur Saklar off


Sebagai sifat dioda, pada saat reverse, nilai tahanan dioda relatif sangat besar dan dioda ini tidak dapat menghantarkan arus. Gambar 1.5 memperlihatkan kurva pada saat reverse. Harga-harga nominal baik arus maupun tegangan tidak boleh dilampaui, karena akan mengakibatkan rusaknya dioda. -U Reverse

-I

Gambar 1.5 Kurva Hubungan arus dan tegangan bias maju.


Secara umum dioda digunakan sebagai penyearah (rcctifier) arus/tegangan arus bolak balik (AC) satu fasa atau tiga fasa kedalam bentuk gelombang arus searah (DC). Pada dasarnya penyearahan ini ada dua macam yaitu: 1. Penyearah setengah gelombang (half wave rectifier) 2. Penyearah gelombang penuh (full wave rectifier)

2) PENYEARAH (RECTIFIER) Tegangan arus searah biasanya dibutuhkan untuk mengoperasikan peralatan elektronik, misalnya pesawat amplifier, peralatan kontrol elektronik, peralatan komunikasi dan sebagainya. Catu daya arus searah (DC) dapat diperoreh dari batere atau dari sumber daya listrik 220/240 Volt Ac 50 Hz yang dirubah menjadi arus searah melalui rangkaian penyearah (rectifier). Pada sistem rangkaian penyearah ada 4 fungsi dasar yang dibahas, yaitu: 1. Tranformasi tegangan yang diperlukan untuk menurunkan tegangan yang diinginkan. 2. Rangkaian penyearah, rangkaian ini untuk mengubah tingkat tegangan arus bolak balik ke arus searah. 3. Filter, merupakan rangkaian untuk memproses fluktuasi penyearahan yang menghasilkan keluaran tegangan DC yang lebih rata. 4. Regulasi, adalah parameter yang sangat penting pada catu daya dan regulator tegangan dengan bahan bervariasi. 3) PENYEARAH SETENGAH GELOMBANG Contoh sederhana rangkaian penyearah setengah gelombang

diperlihatkan seperti gambar 1.6 Us +


Time Us RL

Diode

common

Gambar 1.6 Rangkaian Penyearah setengah gelombang

Jika dioda dalam kondisi menghantar (conduct) pada setengah perioda positif, dioda tersebut pada keadaaan forward biased sehingga arus mengalir dan melewati tahanan beban RL. Pada saat setengah perioda negatif, dioda bersifat menghambat (reverse biased) nilai tahanan dioda sangat tinggi dan dioda tidak menghantar. Secara praktis, tegangan keluaran (UL) hampir sama dengan sumber Us Drop tegangan pada dioda lebih kurang 700mV. Gambar 1.7 memperlihatkan bentuk gelombang proses penyearahan setengah gelombang.

Gambar 1.7 Bentuk Gelombang Output Penyearah Setengah Gelombang


Untuk menghitung besarnya harga rata-rata dari signal yang disearahkan, kita dapat menghitung dari luas kurva seperti pada gambar 1.8

Gambar 1.8 kurva harga rata-rata

4) PENYEARAH GELOMBANG PENUH Rangkaian penyearah gelombang penuh dapat diperoleh dengan dua cara. Cara pertama memerlukan transformator sadapan pusat (Centre TapCT). Cara yang lain untuk mendapatkan keluaran (output) gelombang penuh adalah dengan menggunakan empat dioda disebut penyearah jembatan (rectifier bridge). 4.1 Rangkaian Penyearah Centre Tap Penyearah gelombang penuh dengan menggunakan transformator sadapan pusat (Center Tap) diperlihatkan seperti gambar 1.10 dan 1.11 D1 A D2 B
R

Gambar 1.10 Penyearah dengan Trafo CT


Bila U1 dan U2 mempunyai polaritas, ujung A berpolaritas positif dan ujung B berpolaritas negatif. Pada saat ini D1 menghantar (conduct) sedangkan D2 tidak menghantar (reverse biased). Pada saat A berpolaritas negatif , sedang B berpolaritas positif, pada saat ini D2 menghantar sedangkan D1 tidak menghantar. Bentuk gelombang input dan output ditunjukkan seperti terlihat pada gambar 1.11

Gambar 1.11 Bentuk gelombang Penyearah gelombang penuh


Harga tegangan dapat dihitung: Ueff = 0,707 x Um Udc = 0,636 x Um Harga arus dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut: Um Im = --------RL Udc Idc = ---------RL

4.2 Penyearah Gelombang Penuh Sistem Jembatan Rangkaian penyearah ini memerlukan empat buah dioda yang dipasang dengan konfigurasi jembatan seperti terlihat pada gambar 1.13 a) A D1 B D3 D2 + D4 RL 120 b)
Bridge rectifier

+ -

Gambar 1.13 Rangkaian penyearah sistem jembatan


Pada saat terminal A positif dan terminal B negatif , dioda-dioda D2 dan D3 berada dalam kondisi menghantar seadangkan menghantar. Pada saat terminal A negatif dan B positip , dioda yang menghantar adalah D4 dan D1, sedang D2 dan D3 tidak menghantar. Dengan demikian setiap setengah perioda tegangan bolak balik ada dua dioda yang menghantar (conduct) secara bersamaan dan dua buah dioda lainnya tidak menghantar sehingga menghasilkan bentuk gelombang penuh. Tegangan rata-rata (Udc) sama dengan sistem penyearah dengan menggunakan trafo CT. Bentuk gelombang keluaran (output) terlihat seperti gambar 1.14. D4 dan D1 tidak

a. Kelebihan sistem jembatan terhadap sistem trafo CT adalah adanya

dioda yang tersambung seri sehingga masing-masing dioda dapat menahan tegangan balik maksimumnya.
5) FILTER Penyearah tanpa filter menghasilkan keluaran sinyal output yang berupa pulsa. Walaupun nilai rata-rata dari sinyal ini tidak nol, akan tetapi sinyal ini masih belum dapat dipakai sebagai sumber daya atau catu daya untuk peralatan elektronika seperti pesawat radio, tape, komputer dan lain-lain. Oleh karena itu diperlukan rangkaian tambahan untuk lebih menghaluskan atau meratakan sinyal keluaran tersebut. Rangkaian ini disebut dengan filter. Setiap gelombang keluaran hasil penyearahan baik yang tanpa filter maupun yang dengan filter terdiri atas komponen DC dan komponen AC (ripel). Akan tetapi sumber tegangan baterai/accu tidak mempunyai komponen AC. Semakin baik kualitas suatu catu daya berarti semakin kecil perbandingan antara nilai komponen AC (ripel) terhadap komponen DC. Ukuran ini disebut dengan istilah faktor ripel (r). tegangan ripel (rms) r = -----------------------------------tegangan dc

Ur (rms) r = ----------------------- x 100 % U dc

Faktor lain yang juga penting dalam menentukan kualitas suatu catu daya adalah regulasi tegangan (V.R.). Tegangan keluaran suatu catu daya dalam keadaan ada beban cenderung lebih kecil dibanding dengan tegangan keluaran dalam keadaan tanpa beban. Semakin kecil perbedaan tersebut, semakin baik kualitas suatu catu daya. Demikian pula sebaliknya, semakin besar perbedaan tersebut, semakin jelek kualitas suatu catu daya. Regulasi tegangan bisa didefinisikan sebagai berikut. Udc tanpa beban Udc beban penuh U.R. = ------------------------------------------------Udc beban penuh UNL VFL % U.R. = ----------------- x 100 % VFL Suatu penyearah tanpa filter akan menghasilkan tegangan keluaran yang juga terdiri atas komponen DC dan komponen AC (ripel). gelombang menghasilkan tegangan DC dan AC sebesar: Udc = 0,318 Vm Ur(rms) = 0,385 Vm Oleh karena itu faktor ripel (r) dari penyearah setengah gelombang adalah: r =121 % Sedangkan Penyearah gelombang penuh menghasilkan tegangan DC dan AC sebesar: Udc = 0,636 Vm Ur(rms) = 0,308 Vm Oleh karena itu faktor ripel (r) dari penyearah gelombang penuh adalah: r =48 % Penyearah setengah

Filter yang banyak digunakan dalam rangkaian catu daya adalah filter kapasitor (C). Filter C ini sangat sederhana yaitu dengan cara menambahkan secara parallel komponen C pada penyearah. AC (ripel)nya. Pada penyearah gelombang penuh dengan filter C, nilai tegangan ripel dapat ditentukan sebagai berikut. Vdc Vr(rms) = --------------43.f.R.C Semakin besar nilai C yang digunakan, semakin baik factor ripelnya atau semakin halus/kecil komponen

Sehingga faktor ripelnya dapat diperoleh: 1 r = --------------- x 100 % 43.f.R.C Untuk memperoleh keluaran catu daya yang lebih halus dapat digunakan filter RC, yakni gabungan antara komponen C dan R. Rangkaian dasar filter RC dapat dilihat pada gambar 1.18.

Gambar 1.18. Rangkaian dasar filter RC

6) IC. (Integrated Circuit) Regulator tegangan dengan menggunakan komponen utama IC (integrated circuit) mempunyai keuntungan karena lebih kompak (praktis) dan umumnya menghasilkan penyetabilan tegangan yang lebih baik. Fungsi-fungsi seperti pengontrol, sampling, komparator, referensi, dan proteksi yang tadinya dikerjakan oleh komponen diskrit, sekarang semuanya dirangkai dan dikemas dalam IC. Ada beberapa jenis IC yang menghasilkan tegangan keluaran tetap baik positip maupun negatip, ada pula yang menghasilkan tegangan keluaran yang bisa diatur. IC regulator tegangan tipe LM78xx (series) menghasilkan tegangan tetap positip, sedangkan tipe LM79xx (series) menghasilkan tegangan tetap negatip.

Gambar 7.2 bentuk IC regulator dan simbol rangakain


Pada gambar 7.1 terlihat bahwa IC regulator tipe LM7812 akan menghasilkan tegangan keluaran tetap sebesar positip 8 Volt. IC jenis ini mempunyai 3 buah terminal, yakni masukan (input), keluaran (output), dan ground (GND). Spesifikasi tegangan pada beberapa IC regulator seri LM78xx dan 79xx series terlihat pada tabel berikut.

Tabel 1. Spesifikasi Tegangan IC Regulator Lm78xx dan Lm79xx LM 78xx/79xx (series) LM7805 LM7806 LM7808 LM7810 LM7812 LM7815 LM7818 LM7824 LM7905 LM7906 LM7908 LM7910 LM7912 LM7915 LM7918 LM7924 Tegangan Output (Volt) +5 -5 +6 +8 + 10 + 12 + 15 + 18 + 24 -6 -8 - 10 - 12 - 15 - 18 - 24 Tegangan Input Minimal (Volt) + 7.3 - 7.3 + 8.3 + 10.5 + 12.5 + 14.6 + 17.7 + 21 + 27.1 - 8.3 - 10.5 - 12.5 - 14.6 - 17.7 - 21 - 27.1

(Sumber: Boylestad, 1992)


Regulator tiga terminal adalah Integrated Voltage Regulator Circuit yang dirancang untuk mempertahankan tegangan outputnya tetap dan mudah untuk dirangkai. Keuntungannya adalah: 1. Membutuhkan penambahan komponen luar yang sangat sedikit, ukuran kecil 2. Mempunyai proteksi terhadap arus hubung singkat. 3. Mempunyai automatic thermal shutdown. 4. Mempunyai tegangan output yang sangat konstan 5. Mempunyai arus rendah 6. Mempunyai ripple output yang sangat kecil. 7. Pembiyaan rendah Seri LM 78XX adalah regulator dengan tiga terminal, dapat diperoleh dengan berbagai tegangan tetap Beberapa IC regulator mempunyai kode yang dibuat oleh pabrik pembuat komponen, sebagai contoh: IC LM.7805 AC Z yang artinya sebagai berikut:

LM

Linear Monolithic

78L AC
Z

Bagian nomor dasar yang menyatakan tegangan positip Standart ketepatan


Tipe pembungkus , ZTO-92 Plastic

Tegangan output

Seri LM 78XXC dapat diperoleh dalam kemasan TO-3 alamunium, arus keluaran (output) 1A ,boleh lebih asalkan IC regulator dilengkapi dengan pendingin (heat- sink). Regulator LM 78XXC mudah dipakai dan tambahan komponen-komponen ektern tidak banyak. Sifat-sifat IC regulator LM 78XX adalah sebagai berikut: 1. Arus keluaran melebihi 1A 2. Pengamanan pembebanan lebih termik 3. Tidak diperlukan komponen tambahan 4. Ada pengamanan untuk transistor keluaran ( output ) Dapat diperoleh dalam kemasan TO-3 aluminium

BAB II PENGUKURAN

1) Gambar Kerja:

Schematic Diagram Power Supply

PCB Power Supply

2) Hasil Pengukuran Osciloscope A. Pengukuran tegangan input AC V= 18Vp-p Vrms= Vp-p/2,828 Vrms= 6,36V B. Pengukuran Frekuensi input AC T= 2mS F= 1/T F= 1/2 x10-3 F= 500Hz C. Pengukuran tegangan output V= 5V Multimeter A. Pengukuran tegangan input AC V= 6,2V B. Pengukuran tegangan output V= 5V Tabel perbandingan pengukuran Oscisolcope dengan Multimeter
Satuan Ukur Fin Vin Vout Osciloscope 500Hz 6,36V 5V Multimeter ~ 6,2V 5V

Anda mungkin juga menyukai

  • Sistem Kemudi Mobil Listrik
    Sistem Kemudi Mobil Listrik
    Dokumen9 halaman
    Sistem Kemudi Mobil Listrik
    Ihsan Muhammad
    Belum ada peringkat
  • Sistem Air Mancur Otomatis
    Sistem Air Mancur Otomatis
    Dokumen4 halaman
    Sistem Air Mancur Otomatis
    Nila Cakra Diwangsa
    Belum ada peringkat
  • M
    M
    Dokumen6 halaman
    M
    Syahdan Ali
    Belum ada peringkat
  • Tugas PLC
    Tugas PLC
    Dokumen4 halaman
    Tugas PLC
    Nila Cakra Diwangsa
    Belum ada peringkat
  • TUGAS
    TUGAS
    Dokumen13 halaman
    TUGAS
    Nila Cakra Diwangsa
    Belum ada peringkat
  • ABSTRAK1
    ABSTRAK1
    Dokumen2 halaman
    ABSTRAK1
    Nila Cakra Diwangsa
    Belum ada peringkat
  • Jadwal
    Jadwal
    Dokumen1 halaman
    Jadwal
    Nila Cakra Diwangsa
    Belum ada peringkat
  • Daft Aro Daftar Put Aka
    Daft Aro Daftar Put Aka
    Dokumen2 halaman
    Daft Aro Daftar Put Aka
    Nila Cakra Diwangsa
    Belum ada peringkat
  • Daft Aro Daftar Put Aka
    Daft Aro Daftar Put Aka
    Dokumen2 halaman
    Daft Aro Daftar Put Aka
    Nila Cakra Diwangsa
    Belum ada peringkat
  • Abs Trak
    Abs Trak
    Dokumen1 halaman
    Abs Trak
    Nila Cakra Diwangsa
    Belum ada peringkat
  • Tugas PLC
    Tugas PLC
    Dokumen2 halaman
    Tugas PLC
    Nila Cakra Diwangsa
    Belum ada peringkat
  • Abs Trak
    Abs Trak
    Dokumen1 halaman
    Abs Trak
    Nila Cakra Diwangsa
    Belum ada peringkat
  • Supply Chain Management
    Supply Chain Management
    Dokumen2 halaman
    Supply Chain Management
    Nila Cakra Diwangsa
    Belum ada peringkat