Ralat Bio Gas
Ralat Bio Gas
+ .. (1)
dimana:
BT = Total biaya tetap (Rp/tahun)
BTT = Total biaya tidak tetap (Rp/tahun)
Indra Lazuardy : Rancang Bangun Alat Penghasil Biogas Model Terapung, 2008
USU Repository 2008
x = Total jam kerja per tahun (jam/tahun)
C = Kapasitas Alat (jam/kg)
a. Biaya tetap (Rp/tahun)
Menurut Darun (2002), biaya tetap terdiri dari:
1) Biaya Penyusutan
D =
n
S P
.(2)
dimana:
D = Biaya penyusutan (Rp/tahun)
P = Nilai Awal (harga beli/pembuatan) alat (Rp)
S = Nilai akhir (10% dari P) (Rp)
n = Umur ekonomi (tahun)
2) Biaya bunga modal
I =
n
n P i
2
) 1 )( ( +
..(3)
dimana:
i = Persentase bunga modal (15%)
3) Biaya Pajak
Di Indonesia masih belum ada ketentuan besar pajak secara khusus
untuk peralatan pertanian, diperkirakan bahwa biaya pajak adalah 2%
per tahun dari nilai awalnya.
4) Biaya Gudang/garasi
Biaya gudang ataupun gedung diperkirakan berkisar antara 0,5-1%,
rata-rata diperhitungkan 1% dari nialai awal (P) per tahun.
Indra Lazuardy : Rancang Bangun Alat Penghasil Biogas Model Terapung, 2008
USU Repository 2008
b) Biaya Tidak Tetap
Biaya tidak tetap terdiri dari:
1) Biaya Reparasi/perbaikan
Biaya reparasi ataupun perbaikan dapat dihitung dengan persamaan:
BR =
jam
S P
1000
) %( 2 , 1
.(4)
2) Biaya Perawatan
Biaya perawatan adalah sebesar 10% dari nilai awal dibagi 1000 jam
Biaya Perawatan = 10% x jam Rp
jam
Rp
/ , 53 .
1000
000 . 530 .
=
3) Biaya Bahan Isian
Biaya bahan isian diperoleh dari total biaya bahan isian (kotoran
sapi, jerami padi, EM4, dan air) dibagi dengan lama fermentasi.
Indra Lazuardy : Rancang Bangun Alat Penghasil Biogas Model Terapung, 2008
USU Repository 2008
HASIL DAN PEMBAHASAN
Performansi Alat
Alat penghasil biogas model terapung ini terbuat dari bahan yang murah
dan mudah didapat, yaitu terbuat dari tangki besi yang biasa digunakan untuk
penyimpanan minyak tanah. Alat ini terdiri atas tiga komponen utama yaitu:
- tangki pencerna (digester)
- tangki penyekat, dan
- tangki pengumpul gas.
Hal ini sesuai dengan Yunus (2005) yang menyatakan bahwa digester atau tangki
pencerna dapat dibuat dari bahan plastik, karet, drum, dan semen atau beton.
Alat penghasil biogas model terapung ini bekerja dengan cara
memasukkan bahan isian (kotoran sapi, jerami, air, dan EM4) dengan
perbandingan bahan isian dan air 1:1,5 melalui saluran pemasukan. Campuran
bahan diaduk terlebih dahulu secara merata (homogen), agar pemasukan bahan ke
digester dapat berlangsung dengan baik. Untuk mengkondisikan digester anaerob
maka pada lubang saluran pemasukan dan pembuangan ditutup.
Produksi gas yang dihasilkan dari fermentasi anaerob oleh digester mulai
pada hari ke delapan, hal ini sesuai dengan yang dinyatakan oleh Hadi (1990)
yang menyatakan bahwa produksi biogas sudah terbentuk sekitar 10 hari. Gas
yang dihasilkan dengan sendirinya mengalir ke tangki penampung gas. Dengan
memanfaatkan gaya dorong air yang ada pada tangki penyekat maka massa tangki
pengumpul dapat terangkat dengan semakin bertambahnya produk biogas. Agar
pergerakan kenaikan tangki pengumpul tetap dalam keadaan vertikal maka
Indra Lazuardy : Rancang Bangun Alat Penghasil Biogas Model Terapung, 2008
USU Repository 2008
26
dipasang batang penyangga. Jika tangki pada ketinggian maksimalnya (40 cm)
maka gas dapat diaplikasikan ke kompor biogas. Dengan memanfaatkan tekanan
dari tangki pengumpul, maka gas dapat dialirkan ke kompor biogas. Besar
kecilnya api dapat disesuaikan dengan mengubah-ubah posisi kran yang ada pada
tangki pengumpul.
Secara konstruksi alat ini termasuk kedalam jenis floating drum karena
produksi gas yang dihasilkan dari tangki pencerna memiliki tekanan yang cukup
untuk mengapungkan/mengangkat tangki pengumpul. Hal ini sesuai dengan yang
dinyatakan oleh Indartono (2005) yang menyatakan bahwa floating drum berarti
ada bagian pada konstruksi reaktor yang bisa bergerak untuk menyesuaikan
dengan kenaikan tekanan reaktor, pergerakan bagian reaktor tersebut juga menjadi
tanda telah dimulainya produksi gas dalam reaktor biogas.
Tekanan Biogas
Tekanan biogas selama fermentasi cenderung mengalami perubahan yaitu
mengalami kenaikan dan penurunan. Dari grafik dibawah ini dapat dilihat
perubahan tekanan selama fermentasi.
0
0.02
0.04
0.06
0.08
0.1
0.12
0.14
0.16
0.18
0.2
0 8 16 20 23 26 29 32 36 40 44 48 52 56 61 66 71 77 83 90 98 108
Lama Fermentasi (Hari)
T
e
k
a
n
a
n
(
P
s
i
)
Gambar 2. Grafik hubungan antara lama fermentasi terhadap tekanan biogas
Indra Lazuardy : Rancang Bangun Alat Penghasil Biogas Model Terapung, 2008
USU Repository 2008
Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa produksi biogas tertinggi adalah
pada hari fermentasi ke 29. Hal ini sesuai dengan pernyataan Hadi (1981) yang
menyatakan bahwa peningkatan penambahan waktu fermentasi dari 10 hari
hingga 30 hari meningkatkan produksi biogas sebesar 50%. Setelah hari
fermentasi ke 29 tekanan biogas cenderung mengalami penurunan, hal ini sesuai
dengan pernyataan Sembiring (2004) yang menyatakan bahwa pada hari ke 30
fermentasi jumlah gas bio yang terbentuk mencapai maksimal, dan setelah 30 hari
fermentasi terjadi penurunan jumlah gas bio.
Tekanan biogas mulai terjadi pada hari fermentasi ke 8 sebesar 0,0989 Psi.
Hal ini berarti bahwa biogas telah dihasilkan pada hari ke 8 dan mencapai produk
gas maksimum pada hari ke 29.Total tekanan biogas sampai dengan hari ke 108
sebesar 11,4320 Psi sehingga rata-ratanya adalah 0,1132 Psi. Dengan nilai tekanan
tersebut, alat penghasil biogas model terapumg ini dapat dipergunakan untuk
menyalakan api pada kompor biogas.
Volume Biogas
Perubahan volume pada alat penghasil biogas ini dimulai pada hari
fermentasi ke 8. Penampung gas pada alat ini mencapai maksimum pada
ketinggian 60 cm, dan selama 100 hari mengalami 20 kali keadaan maksimum
(Lampiran 6). Dari hasil penelitian diperoleh rentang hari yang berbeda-beda
untuk mencapai kondisi penampung gas maksimum. Dari Gambar 3 dapat dilihat
hubungan periode penuh dan lama rentang volume penuh.
Indra Lazuardy : Rancang Bangun Alat Penghasil Biogas Model Terapung, 2008
USU Repository 2008
Indra Lazuardy : Rancang Bangun Alat Penghasil Biogas Model Terapung, 2008
USU Repository 2008
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Peri ode Penuh Ke-
L
a
m
a
R
e
n
t
a
n
g
V
o
l
u
m
e
P
e
n
u
h
(
H
a
r
i
)
Gambar 3. Grafik hubungan antara periode penuh ke terhadap lama rentang
volume.
Dari gambar 3 dapat dilihat bahwa lama rentang volume penuh yang
paling cepat adalah pada periode 3 sampai periode 6 yaitu selama 3 hari. Periode
ini terjadi pada hari ke 20 sampai dengan ke 32 setelah fermentasi. Setelah
periode ke 6 lama rentang hari penuh yang dibutuhkan semakin besar yaitu 10
hari, periode tersebut terjadi pada hari ke 98 sampai dengan 108 setelah
fermentasi, hal ini diduga karena produksi biogas yang menurun.
Total kenaikan tangki selama 100 hari adalah 1200 cm dan volume
totalnya adalah 2355000 cm
3
atau 2355 liter (Lampiran 6). Dengan mengetahui
volume tersebut maka produksi biogas yang dihasilkan oleh alat penghasil biogas
model terapung ini adalah 23,55 liter/hari
Jika dilihat dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Amaru (2006) yang
menyatakan bahwa biodigester dengan volume bahan isian 8,8 m
3
dapat
menghasilkan biogas 1,4 m
3
per hari nya, maka alat penghasil biogas model
terapung ini, dengan volume bahan isian 176 liter (0,176 m
3
) dapat menghasilkan
biogas 23,55 liter/hari (0,02355 m
3
/hari), sudah memiliki produksi yang baik.
Lama Nyala Api
Lama nyala api diperoleh dari pengujian api pada kompor biogas,
pengujian dilakukan pada saat volume tangki penampung gas mencapai
maksimum. Dari hasil pengamatan selama 100 hari, terjadi 20 kali tangki
maksimum dan 18 kali gas diuji pada kompor biogas. Keadaan tangki pengumpul
maksimum pertama kalinya terjadi pada hari ke 16 fermentasi, akan tetapi belum
dapat menghasilkan nyala api yang dapat diaplikasikan kekompor biogas, begitu
juga pada hari ke 20 (Lampiran 7). Total keseluruhan lama nyala api yang
diperoleh adalah 13172 detik atau 3 jam 39 menit 36 detik, dan lama nyala api
rata-rata dalam sekali pemakaian alat ke kompor adalah 732 detik atau 12 menit
12 detik.
Jika dibandingkan dengan hasil penelitian Amaru (2006) yang menyatakan
bahwa biodegester dengan kapasitas penyimpan gas 2,5 m
3
dapat dimanfaatkan
untuk tungku pemasak selama 4-5 jam, maka alat penghasil biogas model
terapung ini, dengan kapasitas penampung gas 0,11775 m
3
(Lampiran 6) memiliki
lama nyala api 732 detik atau 12 menit 12 detik (0,203jam), sudah memiliki lama
nyala api yang cukup baik.
Hubungan lama fermentasi dan lama nyala api dapat dilihat melalui
gambar grafik dibawah ini.
0
200
400
600
800
1000
1200
0 8 16 20 23 26 29 32 36 40 44 48 52 56 61 66 71 77 83 90 98 108
L
a
m
a
N
y
a
l
a
A
p
i
(
d
t
k
Lama Fermentasi (Hari)
)
Indra Lazuardy : Rancang Bangun Alat Penghasil Biogas Model Terapung, 2008
USU Repository 2008
Gambar 4. Grafik hubungan antara lama fermentasi terhadap lama nyala api
Dari Gambar 4 dapat dilihat bahwa lama nyala api yang paling besar
adalah pada saat hari fermentasi ke 26. Lama nyala api tersebut dipengaruhi oleh
kandungan metan yang cukup besar sehingga biogas dapat terbakar. Hal ini sesuai
dengan pernyataan Harahap (1978) yang menyatakan bahwa gas metan (CH
4
)
adalah komponen penting dan utama dari biogas karena memiliki kadar kalor
yang cukup tinggi, dan jika gas yang dihasilkan dari proses fermentasi anaerob ini
dapat terbakar, berarti sedikitnya mengandung 45% gas metan.
Analisis Ekonomi
Analisis ekonomi berguna untuk mengetahui apakah layak atau tidaknya
suatu alat untuk digunakan dalam menghasilkan suatu produk. Dengan analisa
ekonomi dapat diketahui seberapa besar biaya produksi sehingga keuntungan alat
akan dapat diperhitungkan.
Perhitungan biaya dilakukan dengan cara menjumlahkan biaya yang
dikeluarkan, yaitu biaya tetap dan biaya tidak tetap.
1. Biaya tetap (Rp/tahun)
a. Biaya Penyusutan
D = =
n
S P
=
, 400 . 95 .
5
000 . 53 . 000 . 530 .
Rp
Rp Rp
b. Biaya bunga modal
I = =
+
=
+
, 700 . 47 .
5 . 2
) 1 5 ( 000 . 530 . %( 15
2
) 1 )( (
Rp
Rp
n
n P i
c. Biaya Pajak
BP = 2%.P = 2% x Rp.530.000 = Rp.10.600,-
d. Biaya Gudang
BG = 1% P = 1% x 530.000 = Rp.5.300,-
Indra Lazuardy : Rancang Bangun Alat Penghasil Biogas Model Terapung, 2008
USU Repository 2008
Total Biaya tetap = Rp.159.000,-/tahun.
2) Biaya Tidak Tetap (Rp/jam)
a. Biaya Reparasi
BR = jam Rp
jam
Rp Rp
jam
S P
/ 724 , 5 .
1000
) 000 . 53 . 000 . 530 . %( 2 , 1
1000
) %( 2 , 1
=
b. Biaya Perawatan
Biaya perawatan adalah sebesar 10% dari nilai awal dibagi 1000 jam
Biaya Perawatan = 10% x jam Rp
jam
Rp
/ , 53 .
1000
000 . 530 .
=
c. Biaya Bahan Isian
Biaya bahan isian diperoleh dari total biaya bahan isian dibagi dengan lama
fermentasi.
Biaya Bahan isian =
jam
Rp
2400
2 , 493 . 10 .
= Rp. 4,37/jam.
Total biaya tidak tetap = Rp.63,09/jam..
Sehingga total biaya pokok dapat diperoleh dari persamaan berikut:
Biaya Pokok = C BTT
x
BT
+
C =
Dibutuhkan Yang Waktu
Gas Total Volume
liter/jam
=
hari 100
liter 2355
= 0,98 liter/jam.
Biaya Pokok = liter jam x jam Rp
jam
Rp
/ 02 , 1 / 09 , 63 .
1000
000 . 159 .
+
= Rp.226,5/liter.
Indra Lazuardy : Rancang Bangun Alat Penghasil Biogas Model Terapung, 2008
USU Repository 2008
Berdasarkan nilai diatas dapat diketahui bahwa biaya pokok yang harus di
keluarkan untuk menghasilkan biogas per liternya adalah Rp.226,5/liter. Jika
dibandingkan dengan harga LPG per kilogram, maka alat ini memiliki biaya yang
sedikit jauh berbeda dengan LPG di pasaran yaitu Rp.5.625,-per kilogram atau
setara dengan Rp.10,8/liter ( LPG = 2,02 kg/m
3
).
Dengan melihat harga produksi diatas maka alat ini dari segi ekonomis
cukup menguntungkan. Begitu juga jika dilihat dari segi pemanfaatan limbah
pertanian maka cukup baik, karena dengan alat ini gas yang dihasilkan dari limbah
pertanian tersebut dapat dimanfaatkan, secara tidak langsung dapat mengurangi
pencemaran lingkungan, dan jika bahan isian tidak berproduksi lagi maka dapat
digunakan sebagai pupuk.
Indra Lazuardy : Rancang Bangun Alat Penghasil Biogas Model Terapung, 2008
USU Repository 2008
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Alat penghasil biogas modal terapung ini terbuat dari bahan-bahan yang
murah dan gampang didapat.
2. Tekanan rata-rata biogas yang diperoleh dari alat penghasil biogas model
terapung ini adalah 0,1132 Psi/hari.
3. Volume biogas yang dihasilkan oleh alat penghasil biogas model terapung
ini selama hari adalah 23,55 liter/hari.
4. Lama nyala api yang dihasilkan oleh alat penghasil biogas model terapung
ini adalah 12,2 menit (12 menit 12 detik)
5. Biaya pokok produksi yang harus dikeluarkan untuk menghasilkan biogas
dari alat penghasil biogas model terapung ini adalah Rp.226,5/liter.
Saran
1. Untuk menghasilkan produksi gas yang lebih besar maka diperlukan
volume tangki pencerna (digester) yang lebih besar.
2. Perlu dirancang kembali konstruksi dan volume penampung gas yang
lebih besar agar diperoleh lama nyala api yang lebih lama.
Indra Lazuardy : Rancang Bangun Alat Penghasil Biogas Model Terapung, 2008
USU Repository 2008
34
DAFTAR PUSTAKA
Amaru, K., Michael A., Dian Y. S., Indah K., 2006. Teknologi Digester Gas Bio
Skala RumahTangga.http://infoinfoanyar.blogspot.com/2007/08/biogas.html
[ 9 Januari 2008].
Anonim, 1980. Guidebook on Biogas Development. Energy Resources
Development. United Nations: Economic and Social Commission for Asia
and the Pacific, Bangkok, Thailand.
Darun, 2002. Ekonomi Teknik. Jurusan Teknilogi Pertanian, Fakultas Pertanian
USU, Medan.
Fontenot, J.P, L.W. Smith and A.L. Sutton, 1983. Alternative Utilization of
Animal Waste. J. Anim. Sci. Vol. 57, London.
Fry, L.J., 1973. Methane Digesters for Fuel Gas and Fertilizer.
http://journeytoforever.org/biofuel_library/MethaneDigesters/MD1.html
[6 april 2007].
Gunnerson , C.G., and D.C. Stuckey, 1986. Integrated Resources Recovery
Anaerobic Digestion Participles for Biogas System. World Bank Technical
paper Number 49, Washington DC.
Hadi, N., 1981. Gas Bio Sebagai Bahan Bakar. Lemigas, Cepu.
Harahap, F.M., 1978. Teknologi Gas Bio, Pusat Tenologi Pembangunan ITB,
Bandung
Indartono, Y. S., 2005. Reaktor Biogas Skala Kecil Dan Menengah (Bagian
Pertama).http://www.beritaiptek.com/static.php, [11 Januari 2007].
Kamaruddin, A., Abdul, KI., Nirwan Sregar, Endah Agustina, Almansyah, M.
Yamin, Edy, H., Y. Aris Purwanto., 1995. Energi dan Listrik Pertanian,
Academic Development of The Graduate Program, IPB. Bogor.
Karim, K., Hoffmann, R., Klasson,.T., Al-Dahhan, MH., 2005. Anaerobic
Digestion Of Animal Waste. Bioresource Technology, London.
Kumbahan dan industri, 1979. Sekeliling Effluen Kumbahan dan Industri.
http://www.agrolink.moa.my/jph/dvs/booklets/farmingguides/feedlot,
[15 Januari 2007].
Meynell, P.J., 1976, Methane : Planning a Digester. Prism Press, Great Britain.
Indra Lazuardy : Rancang Bangun Alat Penghasil Biogas Model Terapung, 2008
USU Repository 2008
Musanif, J., Wildan A.A., David M.N., 2006. Biogas skala Rumah Tangga.
Departemen Pertanian, Jakarta.
Paimin., 2001. Alat Pembuat Biogas Dari Drum, Penebar Swadaya. Jakarta.
Sahidu, S., 1983. Kotoran Sapi Sebagai Sumber Energi, Dewaruci press, Jakarta.
Sembiring., 2004. Pengaruh Berat Tinja Ternak dan Waktu Terhadap Hasil
Biogas. Laporan Penelitian. Jakarta.
Sianturi, H. S. D., 1990. SeminarUMI Bidang Pertanian Ke-6. Medan.
Simamora, S., Salundik, Sri. W., Surajudin, 2006. Membuat Biogas. Agro Media
Pustaka. Jakarta.
Sufyandi, A., 2001. Informasi Teknologi Tepat Guna untuk Pedesaan Biogas,
Bandung.
Suriawiria dan Unus H., 2002. Menuai Biogas Dari Limbah. http://www.pikiran-
rakyat.com/squirrelmail, [15 Januari 2007].
Udiharto, M., 1982. Penelitian Teknologi Gas Bio dan Penerapannya. Pusat
Pengembangan Teknologi Minyak dan Gas Bumi PPTMGB, LEMIGAS
Cepu.
Wibowo, D.,Rahayu K., Haryanto B., 1985. Gas Bio Sebagai Satu Sumber Energi
Alternatif. FATETA UGM, Yogyakarta.
Wikipedia, 2007. http://id.wikipedia.org/wiki/Elpiji, 11 Januari 2008.
Yunus, M., 1995. Teknik Membuat Dan Memanfaakan Unit Gas Bio. Univesitas
Gajah Mada Press, Yogyakarta.
Indra Lazuardy : Rancang Bangun Alat Penghasil Biogas Model Terapung, 2008
USU Repository 2008
Indra Lazuardy : Rancang Bangun Alat Penghasil Biogas Model Terapung, 2008
USU Repository 2008
Indra Lazuardy : Rancang Bangun Alat Penghasil Biogas Model Terapung, 2008
USU Repository 2008
Indra Lazuardy : Rancang Bangun Alat Penghasil Biogas Model Terapung, 2008
USU Repository 2008
Lampiran 4. Diagram alir pembuatan biogas
Mulai
- Tangki 220
dan 200 liter
- Besi Siku
- Pipa Besi
Tidak
- Isolasi Pipa
- Kotoran Sapi
Digester Pencampuran
- Pipa T
- Jerami Padi
Bahan
Perakitan
- Air
- EM4
- Cat dan
dempul
Pengisian ke dalam
digester
Pengukuran Parameter
Selesai
Campuran Homogen
Tidak
Uji
Kebocoran
Layak
C/N=30
Ya Ya
Indra Lazuardy : Rancang Bangun Alat Penghasil Biogas Model Terapung, 2008
USU Repository 2008
Lampiran 5. Data tekanan biogas
Hari ke
Tekanan
(P)(N/m2)
P (atm) P (psi)
8 686 0.0068 0.0989
9 882 0.0087 0.1271
10 862.4 0.0085 0.1243
11 882 0.0087 0.1271
12 882 0.0087 0.1271
13 823.2 0.0081 0.1186
14 842.8 0.0083 0.1215
15 823.2 0.0081 0.1186
16 882 0.0087 0.1271
17 823.2 0.0081 0.1186
18 882 0.0087 0.1271
19 1038.8 0.0103 0.1497
20 980 0.0097 0.1412
21 803.6 0.0079 0.1158
22 842.8 0.0083 0.1215
23 882 0.0087 0.1271
24 882 0.0087 0.1271
25 862.4 0.0085 0.1243
26 999.6 0.0099 0.1441
27 940.8 0.0093 0.1356
28 862.4 0.0085 0.1243
29 1254.4 0.0124 0.1808
30 803.6 0.0079 0.1158
31 823.2 0.0081 0.1186
32 882 0.0087 0.1271
33 803.6 0.0079 0.1158
34 803.6 0.0079 0.1158
35 862.4 0.0085 0.1243
36 901.6 0.0089 0.1299
37 842.8 0.0083 0.1215
38 803.6 0.0079 0.1158
39 901.6 0.0089 0.1299
40 1038.8 0.0103 0.1497
41 842.8 0.0083 0.1215
42 862.4 0.0085 0.1243
43 882 0.0087 0.1271
44 1078 0.0106 0.1554
45 803.6 0.0079 0.1158
46 823.2 0.0081 0.1186
47 940.8 0.0093 0.1356
48 1078 0.0106 0.1554
49 803.6 0.0079 0.1158
50 921.2 0.0091 0.1328
51 960.4 0.0095 0.1384
52 1078 0.0106 0.1554
53 803.6 0.0079 0.1158
54 803.6 0.0079 0.1158
55 882 0.0087 0.1271
56 921.2 0.0091 0.1328
57 744.8 0.0074 0.1073
58 764.4 0.0075 0.1102
59 764.4 0.0075 0.1102
60 784 0.0077 0.1130
Indra Lazuardy : Rancang Bangun Alat Penghasil Biogas Model Terapung, 2008
USU Repository 2008
61 882 0.0087 0.1271
62 705.6 0.0070 0.1017
63 705.6 0.0070 0.1017
64 725.2 0.0072 0.1045
65 744.8 0.0074 0.1073
66 823.2 0.0081 0.1186
67 686 0.0068 0.0989
68 686 0.0068 0.0989
69 705.6 0.0070 0.1017
70 741.7 0.0073 0.1069
71 769.5 0.0076 0.1109
72 797.2 0.0079 0.1149
73 661.9 0.0065 0.0954
74 686.2 0.0068 0.0989
75 710.5 0.0070 0.1024
76 734.8 0.0073 0.1059
77 759.1 0.0075 0.1094
78 783.3 0.0077 0.1129
79 666.4 0.0066 0.0960
80 686 0.0068 0.0989
81 705.6 0.0070 0.1017
82 725.2 0.0072 0.1045
83 764.4 0.0075 0.1102
84 784 0.0077 0.1130
85 627.2 0.0062 0.0904
86 666.4 0.0066 0.0960
87 627.2 0.0062 0.0904
88 666.4 0.0066 0.0960
89 607.6 0.0060 0.0876
90 627.2 0.0062 0.0904
91 666.4 0.0066 0.0960
92 588 0.0058 0.0847
93 646.8 0.0064 0.0932
94 627.2 0.0062 0.0904
95 607.6 0.0060 0.0876
96 646.8 0.0064 0.0932
97 627.2 0.0062 0.0904
98 627.2 0.0062 0.0904
99 627.2 0.0062 0.0904
100 588 0.0058 0.0847
101 607.6 0.0060 0.0876
102 627.2 0.0062 0.0904
103 666.4 0.0066 0.0960
104 646.8 0.0064 0.0932
105 607.6 0.0060 0.0876
106 607.6 0.0060 0.0876
107 627.2 0.0062 0.0904
108 627.2 0.0062 0.0904
Total 11,4320
Ket: Huruf yang bercetak tebal menandakan bahwa keadaan tangki penampung
gas mencapai maksimum (penuh).
Indra Lazuardy : Rancang Bangun Alat Penghasil Biogas Model Terapung, 2008
USU Repository 2008
Lampiran 6. Data volume biogas
Hari
Ke
Tinggi tangki (cm)
Hari
Ke
Tinggi tangki (cm)
8 0,3 59 21,4
9 4,1 60 30,0
10 9,3 61 40,0
11 13,8 62 4,5
12 19,3 63 12,2
13 24,8 64 21,0
14 29,3 65 30,2
15 33,0 66 40,0
16 40,0 67 4,0
17 5,5 68 11,2
18 16,2 69 21
19 32,0 70 30,6
20 40,0 71 40
21 9,8 72 3,8
22 24,2 73 10
23 40,0 74 17,3
24 10,5 75 25,5
25 24,0 76 33,8
26 40,0 77 40
27 11,5 78 3,7
28 29,0 79 9,5
29 40,0 80 16,5
30 8,5 81 24
31 25,5 82 33
32 40,0 83 40
33 9,0 84 2,5
34 21,7 85 10,5
35 31,5 86 15,4
36 40,0 87 22,7
37 7,7 88 28,7
38 20,5 89 35,2
39 34,8 90 40
40 40,0 91 2
41 7,6 92 7,8
42 18,6 93 14
43 31,3 94 18,5
44 40,0 95 23,5
45 6,3 96 29
46 16,3 97 35
47 28,8 98 40
48 40,0 99 2,3
49 5,2 100 5,8
50 12,6 101 9,6
51 24.3 102 13,6
52 40,0 103 17,7
53 5,0 104 21,7
54 12,8 105 26
55 23,6 106 30,4
56 40,0 107 4,3
57 4,9 108 40
58 13,1
Ket: Huruf yang bercetak tebal menandakan bahwa keadaan tangki penampung gas
mencapai maksimum (penuh).
Indra Lazuardy : Rancang Bangun Alat Penghasil Biogas Model Terapung, 2008
USU Repository 2008
Volume biogas diperoleh berdasarkan bentuk tangki pengumpul gas seperti
gambar di bawah ini:
85
80
40
20
60
85
80
80
60
Keadaan tangki penampung gas penuh
Tinggi = 40 + 20 = 60 cm
V penuh = 3,14 d
2
t
= 3,14 (50)
2
.60
= 117750 cm
3
= 11,75 liter
60
Keadaan tangki penampung gas kosong.
Dik: Diameter tangki = 50 cm
Tinggi tangki penampung gas = 80 cm, tinggi air = 60,
maka tinggi ruang kosong = 80-60 cm = 20 cm.
Tinggi maksimum kenaikan tangki = 40 cm,
maka tinggi tangki penampung saat volume maksimum = 40 +20 cm = 60 cm.
Tinggi tangki mencapai maksimum selama 100 hari terjadi 20 kali, maka tinggi
total adalah 20 x 60 cm = 1200 cm
Maka: Vtot = 3,14 d
2
t
= 3,14 (50)
2
.12 = 2355000 cm
3
= 2355 liter atau
Vtot = Vpenuh x jumlah tangki penampung gas mencapai maksimum
= 117750 cm
3
x 20 = 2355000 cm
3
= 2355 liter.
Indra Lazuardy : Rancang Bangun Alat Penghasil Biogas Model Terapung, 2008
USU Repository 2008
Lampiran 7. Data lama nyala api
Hari Ke
Lama Nyala
Api (Detik)
Hari Ke
Lama Nyala
Api (detik)
8 0 59 0
9 0 60 0
10 0 61 658
11 0 62 0
12 0 63 0
13 0 64 0
14 0 65 0
15 0 66 612
16 0 67 0
17 0 68 0
18 0 69 0
19 0 70 0
20 0 71 597
21 0 72 0
22 0 73 0
23 902 74 0
24 0 75 0
25 0 76 0
26 987 77 593
27 0 78 0
28 0 79 0
29 898 80 0
30 0 81 0
31 0 82 0
32 902 83 594
33 0 84 0
34 0 85 0
35 0 86 0
36 818 87 0
37 0 88 0
38 0 89 0
39 0 90 555
40 862 91 0
41 0 92 0
42 0 93 0
43 0 94 0
44 845 95 0
45 0 96 0
46 0 97 0
47 0 98 552
48 839 99 0
49 0 100 0
50 0 101 0
51 0 102 0
52 740 103 0
53 0 104 0
54 0 105 0
55 0 106 0
56 674 107 0
57 0 108 544
58 0 Total 13172
Ket: Huruf yang bercetak tebal menandakan bahwa keadaan tangki penampung
gas mencapai maksimum (penuh) dan diaplikasikan ke kompor biogas.
Indra Lazuardy : Rancang Bangun Alat Penghasil Biogas Model Terapung, 2008
USU Repository 2008
Lampiran 8. Daftar material pembuatan alat penghasil biogas model
terapung
Nama Alat Jumlah Harga Satuan Harga Total
Tangki 220 Liter 2 pcs Rp. 70.000 Rp. 140.000
Tangki 200 Liter 1 pcs Rp. 55.000 Rp. 55.000
Pipa Besi, D = 3 1,5 m Rp. 50.000 Rp. 50.000
Pipa Besi, D = 0,5 1,5 Rp. 7000 Rp. 7.000
Kran Gas 2 pcs Rp. 25.000 Rp. 50.000
Besi Siku 3,5 m Rp. 20.000 Rp. 20.000
Pipa PVC, D = 0,5 0,5 m Rp. 6000 Rp. 6.000
Pipa T PVC 2 pcs Rp. 2000 Rp. 4.000
Selang, D = 1 1,5 m Rp. 6000 Rp. 6.000
Stop Kran PVC 1 pcs Rp. 8000 Rp. 8.000
Selang, D = 0,5 1,5 m Rp. 6000 Rp. 6.000
Baut 13 16 pcs Rp. 500 Rp. 8.000
Lem Pipa 1 pcs Rp. 3000 Rp. 3.000
Isolasi Pipa 5 pcs Rp. 1000 Rp. 5.000
Cat Besi 0,5 kg Rp. 33.000 Rp. 30.000
Dempul 1 pcs Rp. 15.000 Rp. 15.000
Pengikat Selang 2 pcs Rp. 1000 Rp. 2.000
Lain-Lain Rp. 215.000 Rp. 115.000
Jumlah Rp. 530.000
Total biaya pembuatan alat penghasil biogas model terapung Rp. 530.000,-
Bahan Isian Jumlah Harga
Kotoran sapi 53,2 kg Rp. 10.000
Jerami Padi 17,2 kg -
Air 105,6 l -
EM4 41,1 ml Rp. 493,2
Total Rp. 10.493,2
Indra Lazuardy : Rancang Bangun Alat Penghasil Biogas Model Terapung, 2008
USU Repository 2008
Lampiran 9. Gambar alat penghasil biogas model terapung
Indra Lazuardy : Rancang Bangun Alat Penghasil Biogas Model Terapung, 2008
USU Repository 2008
Lampiran 10. Gambar warna nyala api biogas pada kompor biogas
Indra Lazuardy : Rancang Bangun Alat Penghasil Biogas Model Terapung, 2008
USU Repository 2008
Indra Lazuardy : Rancang Bangun Alat Penghasil Biogas Model Terapung, 2008
USU Repository 2008