Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN MANAJEMEN STRES PADA KARYAWAN ATAU PARA PEKERJA KANTORAN

Oleh: Domas Dwi Astuti 20090320021 Ratna Surya Putri 20090320022

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2011

PENGKAJIAN Setelah dilakukan pengkajian pada karyawan dan pekerja kantoran disalah satu kantor swasta. Faktor yang mungkin berpengaruh terhadap masalah kesehatan yang dihadapi para karyawan data yang diperoleh antara lain. Faktor - faktor Penyebab 1. Tidak adanya dukungan sosial Karyawan tidak mendapat dukungan dari lingkungan sosial mereka. Para karyawan yang mengalami stres kerja adalah mereka yang tidak mendapat dukungan (khususnya moril) dari keluarga, seperti orang tua, mertua, anak, teman dan semacamnya. Begitu juga ketika seseorang tidak memperoleh dukungan dari rekan sekerjanya (baik pimpinan maupun bawahan) akan cenderung lebih mudah terkena stres. 2. Tidak adanya kesempatan berpartisipasi dalam pembuatan keputusan di kantor Berkaitan dengan hak dan kewenangan karyawan dalam menjalankan tugas dan pekerjaannya. Mereka tidak dapat memutuskan persoalan yang menjadi tanggung jawab dan kewcnangannya. Karyawan tidak dilibatkan dalam pembuatan keputusan yang menyangkut dirinya. 3. Kondisi lingkungan kerja Kondisi lingkungan kerja fisik ini bisa berupa suhu yang terlalu panas, terlalu dingin, tcrlalu sesak, kurang cahaya, dan semacamnya. Ruangan yang terlalu panas menyebabkan ketidaknyamanan dalam menjalankan pekerjaannya, begitu juga ruangan yang terlalu dingin. Panas tidak hanya dalam pengertian temperatur udara tetapi juga sirkulasi atau arus udara. Di samping itu, kebisingan juga memberi andil tidak kecil munculnya stres kerja, sebab beberapa orang sangat sensitif pada kebisingan dibanding yang lain. 4. Manajemen yang tidak sehat Banyak orang yang stres dalam pekerjaan ketika gaya kepemimpinan para manajernya cenderung neurotis, yakni seorang pemimpin yang sangat sensitif, tidak percaya orang lain (khususnya bawahan), perfeksionis, terlalu mendramatisir suasana hati atau peristiwa sehingga mempengaruhi pembuatan keputusan di tempat kerja. Situasi kerja atasan selalu mencurigai bawahan, membesarkan peristiwa/kejadian yang semestinya

sepele dan semacamnya, seseorang akan tidak leluasa menjalankan pekerjaannya, yang pada akhirnya akan menimbulkan stres. 5. Tipe kepribadian Seseorang dengan kcpribadian tipe A cenderung mengalami stres dibanding kepribadian tipe B. Beberapa ciri kepribadian tipe A ini adalah sering merasa diburuburu dalam menjalankan pekerjaannya, tidak sabaran, konsentrasi pada lebih dan satu pekerjaan pada waktu yang sama, cenderung tidak puas terhadap hidup (apa yang diraihnya), cenderung berkompetisi dengan orang lain meskipun dalam situasi atau peristiwa yang non kompetitif. Dengan begitu, bagi pihak perusahaan akan selalu mengalami dilema kctika mengambil pegawai dengan kepribadian tipe A. Sebab, di satu sisi akan memperoleh hasil yang bagus dan pekerjaan mereka, namun di sisi lain perusahaan akan mendapatkan pegawai yang mendapat resiko serangan/sakit.

ANALISA DATA DATA MASALAH ETIOLOGI

Lingkungan kerja yang tidak Resiko tinggi terkena stress Kurang memahami stress nyaman kerja manajement

Permasalahan yang ada: Banyaknya masalah yang timbul dikantor seperti masalah

pekerjaan dan dengan pimpinan Karyawan mengatakan bahwa sering merasa stress tugas dikantor dan karena

masalah-masalah

DIAGNOSA KEPERAWATAN Resiko tinggi terjadinya stress kerja pada karyawan disalah satu kantor swasta ditandai dengan Data objektif (DO) : Lingkungan kerja yang tidak nyaman, Banyaknya masalah yang timbul dikantor seperti masalah pekerjaan dan dengan pimpinan. Data subjektif (DS) : Karyawan mengatakan bahwa sering merasa stress karena tugas dan masalah-masalah yang timbul dikantor.

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN Mata ajaran Pokok bahasan Instansi : : : Pendidikan Kesehatan Manajement Stress Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Semester Waktu Hari/tanggal Tempat Target/sasaran : : : : : V 65 menit Senin, 17 Oktober 2011 Gedung pertemuan Balai Pamungkas karyawan atau para pekerja kantoran

I.

Tujuan Instruksional Umum Setelah mengikuti penyuluhan selama 65 menit para pekerja kantor dapat memahami bagaimana cara memanajement stres.

II.

Tujuan Instruksional Khusus Setelah mengikuti penyuluhan selama 65 menit para pekerja kantor dapat: 1. 2. 3. 4. Menyebutkan pengertian stress Menyebutkan penyebab timbulnya stress Menyebutkan tujuan manajement stress Menyebutkan strategi menangani stress

III.

Materi Pembelajaran 1. Pengertian stress Stres adalah rangsangan dalam bentuk apapun dan darimanapun yang akan dapat mempengaruhi proses pikir dan tindakan seseorang. Stres dengan frekuensi dan jumlah yang tinggi akan menimbulkan ketidakseimbangan baik fisik ataupun psikis pada individu. Ketidakseimbangan tersebut harus segera diselesaikan melalui pemenuhan kebutuhan berdasarkan jenis stresnya. Stres menurut ilmu psikologi dibutuhkan

oleh tubuh untuk mempertahankan diri dan menjadikan kewaspadaan pada diri seseorang. 2. Penyebab terjadinya stress Karena semakin tingginya tuntutan. Baik tuntutan dari tempat kerja anda atau tuntutan dari sekitar kita. Tempat kerja menuntut agar produktivitas kerja meningkat agar target perusahaan tercapai. Kebutuhan keluarga makin meningkat, sementara kemampuan masih tetap. Kalau segala macam tuntutan itu tidak mampu di-management dengan baik, stres mudah timbul. Terdapat dua faktor penyebab atau sumber munculnya stres atau stres kerja, yaitu faktor lingkungan kerja dan faktor personal. Faktor lingkungan kerja dapat berupa kondisi fisik, manajemen kantor maupun hubungan sosial di lingkungan pekerjaan. Sedang faktor personal bisa berupa tipe kepribadian, peristiwa/pengalaman pribadi maupun kondisi sosial-ekonomi keluarga di mana pribadi berada dan mengembangkan diri. Betapapun faktor kedua tidak secara langsung berhubungan dengan kondisi pekerjaan, namun karena dampak yang ditimbulkan pekerjaan cukup besar, maka faktor pribadi ditcmpatkan sebagai sumber atau penyebab munculnya stres. 3. Dampak Stres Kerja Pada Perusahaan Secara singkat beberapa dampak negatif yang ditimbulkan oleh stres kerja dapat berupa: Terjadinya kekacauan, hambatan baik dalam manajemen maupun

operasional kerja Mengganggu kenormalan aktivitas kerja Menurunkan tingkat produktivitas Menurunkan pemasukan dan keuntungan perusahaan. Munculnya stres, baik yang disebabkan oleh sesuatu yang menyenangkan atau sesuatu yang tidak menyenangkan akan memberikan akibat tertentu pada seseorang. Cox membagi empat jenis konsekuensi yang dapat ditimbulkan stres, yaitu:

a.

Pengaruh psikologis, yang berupa kegelisahan, agresi, kelesuan, kebosanan, depresi, kelelahan, kekecewaan, kehilangan kesabaran, harga diri yang rendah.

b.

Pengaruh perilaku, yang berupa peningkatan konsumsi alkohol, tidak nafsu makan atau makan berlebihan, penyalahgunaan obat-obatan, menurunnya semangat untuk berolahraga yang berakibat timbulnya beberapa penyakit. Pada saat stres juga terjadi peningkatan intensitas kecelakaan, baik di rumah, ditcmpat kerja atau di jalan.

c.

Pengaruh kognitif, yaitu ketidakmampuan mengambil kcputusan, kurangnya konsentrasi, dan peka terhadap ancaman.

d.

Pengaruh fisiologis, yaitu menyebabkan gangguan pada kesehatan fisik yang berupa penyakit yang sudah diderita sebelumnya, atau memicu timbulnya penyakit tertentu.

4.

Tujuan manajement stress Dapat mencegah terjadinya depresi dan mengetahui bagaimana strategi menangani stress.

5.

Strategi menangani stress Untuk menghindari stres yang lebih lanjut, mulailah untuk berlatih melakukan manajemen stres melalui beberapa cara : 1. Hadapilah setiap masalah yang datang dengan tetap berpikiran positif. Berusaha untuk mencari jalan keluar adalah kunci keberhasilan menghadapi masalah tersebut. Misalnya, hari Rabu, Anis diminta berbicara di depan 30 remaja berisiko tinggi terpapar NAPZA. Hari senin, Anis sudah menyiapkan segala sesuatu sebaik mungkin. Anis stres karena memikirkan pelaksanaan penyuluhan esok harinya, tapi Anis tidak menghindar dari permasalahan. Ia tahu besok pasti akan terjadi, stres dan cemas Anis jadikan sebagai penambah semangat akan keberhasilan dan manfaat yang dirasakan remaja setelah diberikan penyuluhan. 2. Kenali penyebab ketegangan/stres Penyebab ketegangan atau stres bisa teridentifikasi, bisa juga

tidak. Misalnya setiap matakuliah epidemiologi, tanpa sadar Dian selalu berkeringat, malas dan selalu ingin keluar lebih dulu dibanding mahasiswa lain. Setelah dianalisa ternyata Dian stres karena dosen pengajarnya selalu

memberikan tugas dan pertanyaan secara mendadak. Diketahui tidaknya penyebab stres tetap harus membuat kita tetap sadar bahwa ketegangan akan selalu kita jumpai selama kita menjalani berbagai aktivitas. Hendaknya kita selalu berpikir logis dan positif terhadap semua stres/ketegangan yang ada, sehingga dengan otomatis kita sudah mempersiapkan diri menghadapi ketegangan tersebut. 3. Biasakan hidup sehat makan dengan gizi seimbang. Berusahalah

mempertahankan aktifitas yang kreatif seperti olah raga dan rekreasi, Hindari rokok dan minuman keras, cukup istirahat dan tidur. 4. Tetaplah memelihara hubungan persahabatan dan sosial dengan orang-orang diluar lingkungan kerja, misalnya tetangga, kerabat dekat, serta melibatkan diri dalam aktivitas yang berguna seperti kegiatan sosial dan keagamaan. 5. Relaksasi dengan mendengarkan musik Suara musik mampu membuat tubuh anda terasa lebih enteng. Anda bisa dengarkan musik untuk mengurangi ketegangan tubuh anda. Cobalah dan biarkan tubuh anda bergoyang mengikuti irama musik. Dendangkan juga syair lagunya. 6. Lakukan hobi anda Kerjakan hobi anda untuk meredakan ketegangan. Mungkin anda hobi pelihara tanaman, atau hobi touring; atau anda hobi memelihara ikan mungkin. 7. Selalu berdoa kepada Tuhan Dekatkan diri pada-Nya, panjatkan doa, dan senantiasa ucapkan syukur atas segala limpahan nikmat-Nya. Ini berpengaruh besar agar anda terhindar dari serangan stress berat. Pada intinya, kunci management stress itu adalah terciptanya keseimbangan. Anda tidak memberatkan satu sisi kehidupan dan melupakan sisi lainnya. Anda tidak terlalu fokus pada pekerjaan anda misal sampai anda lupa makan, lupa istirahat, dan lupa-lupa lainnya. IV. Metode 1. 2. Ceramah / penyuluhan Tanya jawab / diskusi

No

Kegiatan pengajaran Mengucapkan salam,

Waktu

Kegiatan peserta Menjawab salam, berdoa dan memperhatikan Menanggapi dan menjawab pertanyaan Memperhatikan penjelasan pengajar

mempersiapkan berdoa dan perkenalan 2 Persepsi tentang stress Berdiskusi dengan peserta dan 3 \menjelaskan tentang penyebab timbulnya stress Berdiskusi dengan peserta dan 4 menjelaskan tentang tujuan manajement stress Berdiskusi dengan peserta dan 5 menjelaskan tentang strategi menangani stress Mmemberikan kesempatan 6 unutk bertanya dan menjawab pertanyaan 7 8 Evaluasi secara lisan Menutup pertemuan dan mengucapkan salam Total waktu

10

10

10

Memperhatikan penjelasan pengajar

10

Memperhatikan penjelasan pengajar

10 5 5 65

Bertanya, menanggapi dan menjawab pertanyaan Menjawab pertanyaan Memperhatikan dan menjawab salam

V.

MEDIA a. b. c. d. Leaflet Gambar balik Computer Proyektor

VI.

EVALUASI a. b. c. Prosedur: lisan Jenis: formatif Bentuk: pengarahan

Soal Evaluasi 1. Sebutkan pengertian stres ! Stres adalah rangsangan dalam bentuk apapun dan darimanapun yang akan dapat mempengaruhi proses pikir dan tindakan seseorang. 2. Sebutkan 2 penyebab timbulnya stresor ! Faktor lingkungan kerja dapat berupa kondisi fisik, manajemen kantor maupun hubungan sosial di lingkungan pekerjaan. Sedang faktor personal bisa berupa tipe kepribadian, peristiwa/pengalaman pribadi maupun kondisi sosial-ekonomi keluarga di mana pribadi berada dan mengembangkan diri 3. Sebutkan 3 cara menangani stress ! VII. Hadapilah setiap masalah yang datang dengan tetap berpikiran positif Kenali penyebab ketegangan/stress Makan teratur

Daftar Pustaka Arora, Anjali. 5 Langkah Mencegah dan Mengatasi Stres. BIP Kelompok Gramedia. 2010

Anda mungkin juga menyukai