BASKORO SETIOPUTRO
LUKA
Luka adalah terputusnya kontinuitas kulit dan jaringan yang ada di bawahnya
JENIS LUKA
berdasar kualitas deskriptif
Laserasi : jaringan tubuh robek dengan sisi yang tidak beraturan. Biasanya terkontaminasi. Abrasi : luka permukaan atau lecet. Luka terasa nyeri karena mengenai syaraf di permukaan Kontusio : luka tertutup karena pukulan benda tumpul, ditandai dengan pembengkakan, perubahan warna kulit dan nyeri. Luka menjadi lebih parah jika organ dalam mengalami kontusio.
JENIS LUKA
berdasar tingkat kebersihan
Luka bersih : luka tidak mengandung organisme patogen. Luka bedah tertutup yang tidak mengenai saluran gastrointestinal, pernafasan, genital, saluran kemih yang tidak terinfeksi. Luka terkontaminasi bersih : luka dalam kondisi aseptik tetapi melibatkan rongga tubuh yang secara normal mengandung mikroorganisme. Penyebabnya luka bedah pada saluran gastrointestinal, pernafasan, genital, saluran kemih atau rongga orofaring pada kondisi yang terkontrol.
JENIS LUKA
berdasar tingkat kebersihan
Luka terkontaminasi : luka yang mungkin mengandung mikroorganisme. Contoh: luka terbuka, trumatik, kecelakaan, luka bedah tanpa teknik aseptik yang baik. Luka terinfeksi : terdapat bakteri pada luka, biasanya berjumlah lebih dari 105 organisme. Contoh: luka traumatic yang lama, dan insisi bedah ke area yang terinfeksi (rupture usus). Luka tampak tanda infeksi (inflamasi, drainase purulen, kulit lepas)
Kerusakan platelet menyebabkan keluarnya platelet yang menutup vaskuler Norepinefrin disekresi vaskuler, serotonin disekresi platelet & sel mastvasokonstriksi Fase koagulasi ini terjadi 5-10 menit
Lanjutan..
Setelah itu terjadi vasodilatasi yang diperantarai oleh mediator inflamasi: histamin, sitokain Selain itu terjadi migrasi leukosit (terutama netrofil) Netrofil memfagositosis benda asing & bakteri selama 3 hari Fagositosis dilanjutkan oleh makrofag
Lanjutan..
kolagen Membentuk jaringan granulasi bersama fibroblas Membentu growth factor yang berperan dalam reepitelisasi Pembentukan kapiler baru (angiogenesis)
2. Fase Proliferasi
Fibroblas berperan penting dalam penyiapan produk untuk rekonstruksi jaringan Pada jaringan normal fibroblas tidak aktif dalam jaringan penunjang Lukafibroblas bergerak ke daerah luka berkembang (proliferasi) serta mengeluarkan beberapa substansi (kolagen, elastin, hyaluronic acid, fibronectin dan proteoglycans) berperan membangun (rekonstruksi) jaringan baru
Lanjutan.
Fungsi kolagen yang lebih spesifik adalah membetuk cikal bakal jaringan baru (connective tissue matrix) Fibroblast mengeluarkan substrat yang menarik makrofag, pembuluh darah baru dan juga fibroblas sebagai satu kesatuan unit untuk memasuki daerah luka. Sejumlah sel dan pembuluh darah baru yang tertanam di dalam jaringan baru tersebut disebut sebagai jaringan granulasi
Lanjutan.
Proses fibroplasia
1.
2. 3. 4.
Angiogenesis: proses pembentukan pembuluh kapiler baru didalam luka, penting pada tahap proliferasi Kegagalan vaskuler akibat penyakit (diabetes), pengobatan (radiasi) atau obat (preparat steroid) mengakibatkan lambatnya proses penyembuhan
Lanjutan.
Proses selanjutnya adalah epitelisasi Fibroblas mengeluarkan keratinocyte growth factor (KGF) yang berperan dalam stimulasi mitosis sel epidermal. Keratinisasi akan dimulai dari pinggir luka dan akhirnya membentuk barrier yang menutupi permukaan luka. Dengan sintesa kolagen oleh fibroblas, pembentukan lapisan dermis ini akan disempurnakan kualitasnya dengan mengatur keseimbangan jaringan granulasi dan dermis.
Lanjutan
Untuk membantu jaringan baru tersebut menutup luka, fibroblas akan merubah strukturnya menjadi myofibroblast yang mempunyai kapasitas melakukan kontraksi pada jaringan. Fungsi kontraksi akan lebih menonjol pada luka dengan defek luas dibandingkan dengan defek luka minimal. Fase proliferasi akan berakhir jika epitel dermis dan lapisan kolagen telah terbentuk, terlihat proses kontraksi dan akan dipercepat oleh berbagai growth factor yang dibentuk oleh makrofag dan platelet.
3. Fase Maturasi
Dimulai minggu ke-3 setelah perlukaan dan berakhir sampai kurang lebih 12 bulan. Tujuan: menyempurnakan terbentuknya jaringan baru menjadi jaringan penyembuhan yang kuat dan bermutu. Fibroblas sudah mulai meninggalkan jaringan granulasi, warna kemerahan dari jaringan mulai berkurang karena pembuluh mulai regresi dan serat fibrin dari kolagen bertambah banyak untuk memperkuat jaringan parut. Kekuatan dari jaringan parut akan mencapai puncaknya pada minggu ke-10 setelah perlukaan.
Lanjutan
Sintesa kolagen yang telah dimulai sejak fase proliferasi akan dilanjutkan pada fase maturasi. Juga akan terjadi pemecahan kolagen oleh enzim kolagenase. Kolagen muda ( gelatinous collagen) yang terbentuk pada fase proliferasi akan berubah menjadi kolagen yang lebih matang, yaitu lebih kuat dan struktur yang lebih baik (proses re-modelling).
Lanjutan
Untuk mencapai penyembuhan yang optimal diperlukan keseimbangan antara kolagen yang diproduksi dengan yang dipecahkan. Kolagen yang berlebihan akan terjadi penebalan jaringan parut atau hypertrophic scar, Sebaliknya produksi yang berkurang akan menurunkan kekuatan jaringan parut dan luka akan selalu terbuka
Lanjutan
Luka dikatakan sembuh jika terjadi kontinuitas lapisan kulit dan kekuatan jaringan kulit mampu atau tidak mengganggu untuk melakukan aktivitas yang normal. Meskipun proses penyembuhan luka sama bagi setiap penderita, namun outcome atau hasil yang dicapai sangat tergantung dari kondisi biologik masing-masing individu, lokasi serta luasnya luka. Penderita muda dan sehat akan mencapai proses yang cepat dibandingkan dengan kurang gizi, disertai dengan penyakit sistemik (diabetes
Fetus tanpa respon radang Anak lebih cepat dari dewasa Pada dewasa terjadi penurunan: vaskularitas dermal, densitas kolagen, fragmentasi elastin, jumlah sel mast. Orang tua terjadi penurunan penyembuhan luka termasuk respon radang Hambatan penyembuhan luka pada orang tua: penyakit kronik, kurang nutrisi, kurang hidrasi.
Penyembuhan luka tergantung oksigen Oksigen penting untuk leukosit (penghancuran bakteri) & fibroblas (stimulasi sintesis kolagen) Kekurangan oksigen menghambat proses fagositosis
3. Perokok
CO menurunkan saturasi oksigen Juga terjadi hipoksia karena nikotin & hidrogen sianida Nikotinvasokonstriksi, trombosis mikrovaskuler, iskemia Hidrogen sianidamenghambat sintesis enzim yang diperlukan untuk metabolisme oksidatif & transpor oksigen seluler
4. Nutrisi
a. Karbohidrat
Diperlukan untuk menjaga aktivitas seluler normal Jika kurang protein akan diubah menjadi glukosa Penting untuk melawan infeksi Leukosit membutuhkan glukosa dalam proses fagositosis
b. Protein
Limfosit, leukosit, monosit, makrofag adalah sel sistem imun yang terdiri dari protein Kurang protein menurunkan aktivitas fibroblastik & memperlambat angiogenesis Kekurangan albumin menyebabkankerusakan perfusi luka & menurunkan tekanan osmotik vaskuler Menyebabkan edema interstisial, menurunkan oksigenasi jaringan, perubahan aliran darah kapiler, & rentan tekanan sehingga bisa timbul luka baru Albumin merupakan sumber asam amino
c. Lemak
Sumber kalori & bagian penting membran sel, sebagai prekursor prostaglandin Defisiensi lemak esensial mengurangi imunokompetensi Defisiensi penyerapan vitamin
Vitamin C
Diperlukan untuk respon imun, mitosis sel & migrasi monositmakrofag Merusak radikal bebas yang dapat merusak sel sehat Penting untuk sintesis kolagen Defisiensi: luka rapuh, mudah rusak, berbekas, mudah infeksi
Vitamin A
Penting bagi perbaikan sel imun untuk debridemen, fibroplasia, epitelisasi, sintesis kolagen Efektif untuk mengatasi luka dengan steroid, diabetes & radiasi Defisiensi: rentan infeksi, menurunkan epitelisasi, kolagen & granulasi pada fase proliferasi
Lanjutan..
Vitamin B
Membantu
pembentukan leukosit Berperan dalam pembentukan energi untuk anabolisme & kofaktor dalam aktifitas enzim Diperlukan untuk sisntesis matrik kolagen Defisiensi: rentan infeksi
Vitamin E & K
Kontraindikasi
vitamin E per oral untuk luka dekubitus karena mengganggu sintesi kolagen, memperlambat fase inflamasi & menghambat peran vitamin A Vitamin K penting untuk pembekuan darah tetapi sedikit berperan dalam penyembuhan luka
Lanjutan.
Zat besi
Diperlukan
Zinc
Penting
di fase inflamasi, menghasilkan antibodi & aktivasi limfosit. Defisiensi: menurunkan tingkat fibriplasia, epitelisasi, sintesis kolagen, kekuatan luka, gangguan respon imun, rentan infeksi
5. Mikroba
Menadi beban karena metabolisme yang berlebihan Gejala: pus, hangat, nyeri, kemerahan,indurasi, granulasi burukjaringan tidak sehat, luka kotor, abses, hematoma, rongga pada luka
6. Pengobatan
Sedatif & tranqulizer menurunkan rasa dan respon terhadap tekanan Steroid & kemoterpi menurunkan respon radangresiko infeksi meningkat
7. Penyakit
Penyakit vaskuler perifer, DM, imunokompromise Kadar gula darah tinggiperubahan fungsi leukosit, risiko infeksi
Lanjutan..
4. Pembentukan growth factor Yang berperan pada percepatan proses penyembuhan pada suasana lembab. Epidemi growth factor/EGF, fibroblast growth factor/FGF dan Interleukin 1/Inter-1 adalah substansi yang dikeluarkan oleh makrofag yang berperan pada angiogenesis dan pembentukan stratum korneum. Platelet-derived growth factor/PDGF dan transforming growth factor-beta/TGF-beta yang dibentuk oleh platelet berfungsi pada proliferasi fibroblas. 5. Percepatan pembentukan sel aktif Invasi netrofil yang diikuti oleh makrofag, monosit, dan limfosit ke daerah luka berfungsi lebih dini.