Anda di halaman 1dari 11

PENDAHULUAN

Sebagai alat optik, mata mempunyai media refraksi yaitu bagian-bagian mata yang bila dilalui cahaya maka cahaya tersebut bisa dibiaskan. Kornea, aquos humor, lensa dan korpus vitreous merupakan media-media refraksi tersebut.1 Lensa adalah bangunan bikonveks yang bening, avaskuler, terletak tepat debelakang iris dan pupil. Lensa dibungkus oleh kapsul jaringan ikat bening dan dipertahankan pada posisinya oleh ligamentum supensorium lentis/zonula zinnii. ungsi lensa adalah untuk memfokuskan cahaya diretina, maka daya refraksi harus berubah-ubah sesuai sinar yang datang paralel atau divergen. !erubahan daya refraksi lensa disebut akomodasi. "al ini dapat dicapai dengan mengubah kelengkungan lensa terutama karvatura anterior. 1,# $eberapa kelainan yang bisa terjadi pada lensa antara lain % kekeruhan, dislokasi&subluksasi, kelainan ba'aan dan afakia. Keadaan tersebut akan mengganggu fungsi penglihatan sehingga keluhan utama adalah kekaburan atau penurunan tajam penglihatan tanpa ada rasa sakit.( Katarak merupakan perobahan lensa mata yang tadinya jernih dan tembus cahaya menjadi keruh yang menyebabkan penderitanya tidak bisa melihat dengan jelas sampai buta. Katarak berasal dari bahasa yunani yaitu )katarrhakies, *nggris )cataract+, dan latin )cataracta+ yang berarti air terjun. ,alam bahasa *ndonesia disebut )bular+ dimana peglihatan seperti tertutup air terjun akibat lensa yang keruh.(,Katarak umumnya merupakan penyakit pada usia lanjut, akan tetapi dapat juga akibat kelainan kongenital, atau penyulit penyakit mata lokal seperti glaukoma, ablasi, uveitis dan retinitis pigmentosa.-

$erdasarkan usia katarak diklasifikasikan dalam% 1. Katarak kongenital, #. Katarak juvenil, dan (. Katarak senil. Katarak senil adalah semua kekeruhan lensa yang terdapat pada usia lanjut , yaitu usia diatas ./ tahun. $erdasarkan sensus penduduk tahun 101/, jumlah penduduk *ndonesia sekitar 1-2 juta orang, diantaranya terdapat #0,- juta orang penderita katarak berusia di atas -/ tahun.-,. ada beberapa teori yang mencoba menjelaskan bangaimana proses terjadinya katarak terutama katarak yang terjadi akibat prsoses penuaan, antara lain% teori putaran biologik, imunologis, pembelahan embriologis, mutasi spontan, radikal bebas dan teori )cross- link+. 3amun penyebab pastinya sampai sekarang tidak diketahui secara pasti.$erikut ini akan dilaporkan sebuah kasus katarak sinilis stadium matur okuli sinistra yang ditemukan di poliklinik bagian *lmu !enyakit 4ata 5S6! !rof. ,5. 5.,. Kandou 4alalayang.

LAPORAN KASUS

A. Identitas Pasien 3ama 6mur 8enis Kelamin Status 9gama Suku& $angsa 9lamat !endidikan !ekerjaan 7anggal !eriksa B. Anamnesis 1. Keluhan 6tama !englihatan kabur, mata sebelah kiri #. 5i'ayat penyakit sekarang Keluhan penglihatan kabur dirasakan oleh pasien sejak ; . tahun yang lalu, dia'ali oleh kesulitan dalam membaca tulisan. Keluhan ini terjadi secara % 3y. % 1( 7ahun % !erempuan % Sudah 4enikah % Kristen 9dvent % 4inahasa&*ndonesia % :ris, 7ondano kabupaten 4inahasa % S4! % *bu 5umah 7angga % 4inggu, (1 4aret #/1(

perlahan-lahan dan semakin hari dirakan semakin bertambah hingga sekitar # bulan yang lalu pasien hanya dapat melihat gerakan&lambaian tangan dalam jarak 1 meter. !asien sempat memeriksakan diri ke dokter disebuah rumah sakit s'asta dan di sarankan untuk berobat lanjut ke 5S6! !rof. ,5. 5., Kandou 4alalayang untuk mendapatkan pengobatan lanjut& operasi, karena dicurigai menderita penyakit katarak.

(. 5i'ayat !enyakit ,ahulu 5i'ayat penyakit kronis <hipertensi, diabetes, jantung, ginjal= , trauma, penggunaan obat-obatan <kortikosteroid= dalam jangka 'aktu yang lama serta ri'ayat penyakit mata sebelumya disangkal pasien. -. 5i'ayat !enyakit Keluarga "anya penderita yang sakit seperti ini dalam keluarga .. 5i'ayat 9lergi 4akanan % disangkal !asien >bat % antibiotik < 9mpicilin, 9mo?icilin=, analgetik <asam mefenamat, antalgin= @. 5i'ayat Sosial 5i'ayat konsumsi rokok dan alkohol disangkal oleh penderita

C. Pemeriksaan fisik 1. Status Aeneralis % Keadaan 6mum Kesadaran 7ekanan ,arah 3adi 5espirasi Suhu Kepala 4ata "idung 7elinga 4ulut Leher % $aik % Bompos 4entis % 1(/&1/ mm"g % 2# ?&menit&reguler % #/ ?&menit % (@,. /B % % lihat status opthalmilogi % sekret <-= % sekret <-= % karies <-= % !embesaran KA$ <-=, trakea letak tengah

7hora? 8antung !aru

% Simetris, 5etraksi <-= % S1-S# normal, bising jantung <-= % Suara !enapasan vesikuler, ronki -&-, 'heeCing -&% ,atar,lemas, bising usus <D= normal, 3yeri epigastrium <-=, hepar&lien tidak teraba. % "angat, edema <-=

9bdomen :kstrimitas

#. Status >phtalmologi a. Subjektif 1. E>,% .&@ E>S% & #. !ersepsi cahaya b. >bjektif 1. !emeriksaan bagian luar% a= *speksi umum% 1= :dema #= "iperemi (= Sekret -= otofobia % >,% % >,% % >,% % >,% >S% >S% >S% >S% >S% >S% >S% 3 >S% hiperemi G >S% 3 >S% >S% 3 % >,% D >S% D >S% baik (. !royeksi cahaya % >,% buruk

.= !osisi bola mata % >,% @= $enjolan.tonjolan% >,% b= *speksi khusus% 1= Supersilia #= !alpebra Farna $entuk :dema !ergerakan % >,% 3

% >,% hiperemi % >,% 3 % >,% % >,% 3

(= Konjungtiva Farna % >,% 3 >S% 3

:dema

% >,% -

>S% -

-= $ulbus okuli Sklera Farna !erdarahan Kornea Kekeruhan 6lkus Sikatriks B>9 *ris !erlekatan Farna !upil $entuk 5efleks c= !alpasi 1= 3yeri tekan #= 7umor&massa a= oblicus "umination 1= kornea #= B>9 b= ,irect opthalmoskop 5efleks fundus c= Silt lamp 1= B>9 #= Lensa % >,% 3 % >,% keruh >S% 3 >S% 3 % >,% >S% D % >,% 3 % >,% 3 >S% 3 >S% 3 % >,% % >,% >S% >S% Lensa Kekeruhan % >,% D >S% % >,% bulat % >,% D >S% bulat >S% D % >,% % >,% 3 >S% >S% 3 % >,% % >,% % >,% % >,% 3 >S% >S% >S% >S% 3 % >,% 3 % >,% >S% 3 >S% -

#. !emeriksaan kamar gelap%

(. !emeriksaan tensi okuli schiotC% >,% 11,0 (. "asil laboratorium

>S% 12,(

Leukosit% @1// &mm(H eritrosit% .,// &mm(H "b% 1.,1 g&dLH "ct% -(,# &mm(H trombosit% #(. &mm(H A,!% 2@ mg&dLH A,#8!!% 1/# mg&dLH as urat% @,1 mg&dLH kolesterol total% 10# mg&dLH B7% 1IH $7% #I D. Diagnosis $erdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik umum dan pemeriksaan khusus ophtalmologi maka pasien didiagnosis dengan )katarak sinilis stadium matur >,+ E. Penatalaksanaan !ro operasi katarak >, < S*BS D *>L >,=

>LL>F 6! 8umat, 1# >ktober #/1# S % 4ata kanan kabur > % St. generalis % K6 cukup, kesadaran B4 7 % 1(/&1/ mm"g. 3% 1/ ?&m 5% #/ ?&mH S% (@,2/ B St. >ftalmikus % E>, 1&(// 7*>, 11,0 mm"g *nspeksi % palpebra Konjungtiva Kornea B>9 lensa 9 % Katarak Senilis Stadium 4atur >, ! % 5encana operasi hari ini !ukul /0.// Fita, pasien masuk kamar operasi E>S% @&0 7*>S% 12,( mm"g % hematom <-= % hiperemis <-= % jernih % dalam, hifema <-= % >,% keruh

PE BAHASAN
,iagnosis pada kasus ini ditegahkan berdasarkan hasil anamnesis, pemeriksaan fisik umum, pemeriksaan fisik khusus <pemeriksaan oftalmologi= dan pemeriksaan penunjang. ,ari anamnesis didapatkan pasien berusia 1( tahun, 45S dengan keluhan utama penglihatan kabur sejak ; 1 tahun yang lalu. Keluhan tersebut terjadi secara perlahan-lahan dan semakin lama dirasakan semakin bertambah hingga saat ini mata kanan pasien hanya dapat melihat lambaian tangan dalam jarak 1 meter. "al ini sesuai dengan kepustakaan dimana dikatakan pasien dengan katarak akan datang dengan keluhan penglihatan seperti berasap dan tajam penglihatan yang menurun secara progresif. 6sia pasien yang sudah lanjut usia <2/ tahun=, adanya penyangkalan terhadap ri'ayat penyakit kronik <diabetes, hipertensi dll=, ri'ayat penyakit mata sebelumya dan ri'ayat trauma pada mata serta di dukung oleh hasil pemeriksaan fisik umum dan laboratorium, maka kasus ini digolongkan pada katarak senilis. ,ari hasil pemeriksaan khusus <pemeriksaan oftalmologi= yang dilakukan, didapatkan pemeriksaan subjektif E>, 1&(// serta proyeksi cahaya >, buruk. !ada pemeriksaan objektif baik inspeksi khusus pada lensa mata kanan, maupun dengan menggunakan alat <oftalmoskop dan silt lamp= juga didapatkan lensa >, keruh menyeluruh serta refleks fundus negatif. $erdasarkan hasil pemeriksaan-pemeriksaan diatas maka diagnosis yang di ambil untuk kasus ini ialah katarak senilis stadium matur okuli de?tra. !engobatan pada katarak adalah pembedahan. !embedahan dilakukan apbila tajam penglihatan sudah menurun sedemikian rupa sehingga mengganggu

pekerjaan sehari-hari atau bila katarak ini menimbulkan penyulit seperti glaukoma dan uveitis. 9da # bentuk pembedahan&operasi katarak yang dikenal sekarang ini, yang pertama :kstraksi Katarak *ntrakapsuler <:K*K= yaitu dengan mengeluarkan lensa bersama dengan kapsul lensa dan yang kedua, :kstraksi Katarak :kstrakapsuler <:K:K= yaitu mengeluarkan isi lensa <korteks dan nukleus= melalui kapsul anterior yang dirobek dengan meninggalkan kapsul posterior.8uga dikenal ada ( mode dari tenik operasi ekstraksi katarak ekstrakapsuler yaitu%@ 1. Conventional extracapsular cataract extraction(ECCE), 2. anual small incision cataract surger! ("#C"), $an

%. &hacoemulsi'ication !ada kasus ini teknik operasi yang di pilih ialah ekstraksi katarak ekstrakapsuler mode small incision cataract surger!. $eberapa keuntungan dari teknik operasi :K:K dibandingkan dengan :K*K yaitu%@ 1. 7enik operasi ini merupakan teknik operasi yang umum dilakukan dan dapat dilakukan untuk semua umur #. ,apat dilakukan implantasi lensa intra okular posterior (. Komplikasi post operasi seperti endoftalmitis, edema makula cystoid dan ablasi dari retina minimal. -. Kelainan refraksi <astigmatisma= lebih jarang terjadi post operasi.

$eberapa kelebihan dari mode

anual small incision cataract surger!

("#C") dibandingkan dengan mode Conventional extracapsular cataract extraction (ECCE) pada jenis operasi :K:K yaitu%@ 1. *nsisi lebih pendek, #. 7idak diperlukan jahitan yang multipel, (. 5esiko terjadinya astigmatisma, prolaps vitreous, koroid hemorrhage lebih rendah, -. !ada :BB: beresiko terjadinya iritasi dan abses pada daerah jahitan, juga masalah pada luka bekas insisi seperti luka yang bocor, dangkalnya anterior chamber serta prolaps iris. $eberapa keuntungan dari mode anual small incision cataract surger!

("#C") dibandingkan dengan mode &hacoemulsi'ication, antara lain%@ 1. >perasi tidak bergantung pada mesin, dan #. $iaya lebih murah.

DA!"AR PUS"AKA 1. Kumpulan bahan kuliah% fisiologi indera khusus. $agian fisiologi 63S597. 4anado #//@% hal (-2 #. Fangko S7. penuntun teori dan praktikum $ulbus oculi. $agian 9natomi"istologi K-63S597. 4anado #//.% hal 1-0 (. Sumual "8A. Lensa dan katarak. $agian * ! 4ata #//( -. *lyas S, !englihatan 7urun !erlahan 7anpa 4ata 4erah, ,alam % *lmu !enyakit 4ata, edisi ke (. K6*. 8akarta #/1/%#//-0. .. 4andang 8. ". 9, !enyebab 6tama Kebutaan di *ndonesia, ,alam % !enyakit 4ata 6tama di *ndonesia dan !enanggulangannya, 63S597. 4anado 101# % ..-.1 @. Khurana 9K. ,isease of lens. *n% Bomprehensive opthalmologi. :disi ke-. 3e' 9ge *nternational <!= Limited, !ublishers. 3e' ,elhi, #//2% 1@2#/KK 6nsrat 4anado K-

Anda mungkin juga menyukai