Visi Madrasah Diniyah Al-Hidayah yaitu : Terbentuknya generasi muslim yang berilmu, beramal shaleh, berakhlaqul karimah, kompetitif, berprestasi, mandiri dan bertanggung jawab dalam beragama, berbangsa dan bernegara. Misi Madrasah Diniyah Al-Hidayah yaitu : 1. Menyelenggarakan pendidikan agama yang mengedepankan peningkatan kualitas guru dan siswa dalam bidang IPTEK dan IMTAQ 2. Mengembangkan dan mengamalkan nilai-nilai akhlaqul karimah yang sesuai dengan ajaran islam dalam kehidupan sehari-hari 3. Memperdalam ilmu agama serta pengalaman terhadap ilmu-ilmu syari'at islam. Adapun Tujuan Madrasah Diniyah Al-Hidayah yaitu: 1. Meningkatkan kuantitas dan kualitas, sikap dan praktek kegiatan serta amaliyah keagamaan islam warga madrasah 2. Menciptakan lulusan madrasah diniyah yang menguasai ilmu pengetahuan agama
Terdapat berbagai macam pelajaran dalam madrasah ini, akan tetapi untuk pelajaran di tahun pertama hanya mencakup fiqh, tauhid, baca tulis Alqur'an, tahshin Al-khat. Sedangkan tahun tahun berikutnya dikembangkan kembali dengan ilmu-ilmu yang lebih sulit lagi, seperti baca Al-qur'an diperkuat dengan belajar dan memahami ilmu tajwid, belajar ilmu nahwu sharraf, untuk tahshin al-khatnya dikembangkan pula terhadap kalgirafi . satu pengajar memegang satu pelajaran yang di kuasai. Untuk masalah keuangan, dalam madrasah ini bagi para murid dikenakan SPP (Syahriyah) sebesar Rp 50.000, sedangkan gaji dari tiap-tiap pengajar atau pendidik adalah R300.000. tiap murid dikenakan SPP dengan nominal di atas, karena mereka masuk 6 kali dalam seminggu. Mengingat madrasah ini berdiri juga mengawal siswanya dalam hal yang intra maupun ekstra, para murid setiap ada kompetisi baik kompetisi dalam
madrasah maupun diluar madrasah , mereka harus ikut andil dalam menyukseskannya, hal itu agar mereka belajar dari pengalaman dan mereka juga mengetahui sejauh mana tingkat kemampuan mereka. Sedangkan target untuk para murid itu harus bisa membaca dan memahami kitab kuning, jika ada murid belum bisa membaca dan memahami kitab, maka murid tersebut belum lulus. Jadi, jika murid tersebut lulus secara otomatis dan bisa dipastikan murid itu bisa mengajar. Dalam Planning terdapat kekuatan (strong), kelemahan, peluang / kesempatan (opportunity) serta hambatan. Kekuatan tersebut yaitu para pelajar serta para orang tua bisa mengetahui dan menyeimbangkan antara ilmu umum dan ilmu agama, yang mana keduanya sangat dibutuhkan untuk bekal si pelajar dan untuk masa depannya, karena sebagaimana yang kita ketahui ilmu umum tanpa ilmu agama itu pincang, sedangkan ilmu agama tanpa ilmu umum adalah buta. Sedangkan kelemahannya, yaitu para anak gengsi mempelajari ilmu agama karena menurutnya, hal itu tiada guna untuk dirinya sedangkan ilmu umum merupakan ilmu yang mewadahi untuk masa depannya. Si pendiri yakin bahwa tidak terdapat hambatan dalam mendirikan madrasah ini, karena di lingkungan
kota itu jarang adanya madrasah lain, jadi dalam pembangunan madrasah ini peluangnya begitu banyak.
2. Wakil Kepala Sekolah mempunyai tugas menggantikan diwaktu kepala sekolah berhalangan, jadi secara tidak langsung tugas dari wakil kepala sekolah ini sama dengan tugas kepala sekolah. 3. Guru bertugas menyampaikan ilmu yang di fanni kepada para pelajar, namun bukan hanya itu tugasnya akan tetapi ada hal lain, yaitu mendidik dan juga menguji para murid yang guna untuk mengetahui tingkat kemampuan dari para anak didiknya serta siap menjadi tempat menerima masukan dan kritikan dari para murid. Sebagaimana yang terdapat di atas bahwa salah satu dari guru tersebut ada yang menjabat sebagai Bendahara Umum Madrasah, maka tugas dari Bendahara tersebut menjaga dan mencatat baik pengeluaran ataupun pengeluaran. 4. Sedangkan administratif ini bertugas mencatat kebutuhan-kebutuhan serta semua yang berhubungan dengan madrasah itu sendiri. Maka itu dalam hal administratif ini bukan hanya terdiri dari 1 orang saja. 5. Tugas Para Manager yaitu sebagai berikut : a. Manager Kurikulum : mengkawal, mengontrol, dan membimbing staff-staffnya dalam hal kurikulum seperti menetapkan kurikulum yang akan di tetapkan, dsb. b. Manager Kesiswaan : mengkawal, mengontrol, dan membimbing para staffnya dalam hal yang berkaitan dengan kesiswaan, seperti penerimaan siswa baru, dsb. c. Manager Kepegawaian : mengontrol, mengkawal dan
membimbing para staffnya dalan hal yang berkaitan dengan Kepegawaian, seperti analisis kebutuhan pegawai, dsb. d. Manager Sarana Prasarana : mengontrol, mengkawal dan membimbing para staffnya dalan hal yang berkaitan dengan sarana prasarana seperti analisis kebuhan sarana prasarana, dsb. e. Manager Keuangan : mengontrol, mengkawal dan membimbing para staffnya dalan hal yang berkaitan dengan keuangan, seperti analisis anggaran tahunan, dsb. f. Manager Hubungan Masyarakat : mengontrol, mengkawal dan membimbing para staffnya dalan hal yang berkaitan dengan
hubungan masyarakat, seperti pembentukan persatuan guru dan orang tua, dsb. 6. Para pekerja (lapangan dan halaman) yang bertugas untuk membersihkan dan menjaga kesehatan halaman dan lapangan supaya hidup bersih dan sehat. Mengingat yang dijelaskan diatas bahwa dalam madrasah ini masuk 6 kali dalam seminggu, maka dalam tiap harinya terdiri dari 2 pelajaran , satu pelajaran dengan waktu 1 jam. Pergantian pelajaran di tandai dengan bunyi bel, jadi waktu masuk jam pertama jam 14.15 sampai jam 15.15, istirahat 15 menit dan masuk kembali jam 15.30 sehingga pulangnya jam 16.30. Management pendidikan Islam secara substansinya itu meliputi enam bagian, yaitu sebagai berikut: 1. Management Kurikulum 2. Management Kesiswaan 3. Management Kepegawaian (Sumber Daya Manusia) 4. Management Sarana Prasarana 5. Management Keuangan 6. ManagementHubungan Masyarakat (Humas)
Management Kurikulum
1. Menetapkan kurikulum yang akan di pakai Dalam hal kurikulum yang akan dipakai di madrasah ini yaitu menggunakan KTSP yakni peserta didik harus aktif sedangkan guru itu mengawasi dan mengarahkan, jadi dalam artian bukanlah guru yang paling berpartisipasi akan tetapi peserta didik. Kurikulum ini dipakai untuk mendidik para pelajar agar menjadi orang yang mandiri dan tidak bergantung pada para fasilitator (Guru). 2. Pembagian tugas mengajar Sedangkan dalam hal pembagian tugas mengajar ini, satu guru memegang mata pelajaran yang di fanni, yakni tidak boleh merangkap,
6
jadi dari 7riteria pengajar itu haruslah orang yang berpengalaman dalam hal mendidik serta harus sarjana. 3. Program Semesteran Madrasah Al-Hidayah ini, juga mempunyai Program
semesteran (Promes) yang mana di kemas dengan ujian, baik dengan menjawab soal-soal yang diberikan melalui tulisan ataupun dengan melalui lisan. 4. Pengaturan jadwal pembelajaran Untuk masalah jadwal pelajaran tiap minggunya itu, pendiri sangat berantosias bahwa ilmu yang termasuk dalam Ilmu Qawaid seperti Ilmu Sharraf dan Ilmu Nahwu haruslah lebih banyak dari pada pelajaran yang lain karena ilmu itu merupakan sarana ilmu yang membekali para murid untuk bisa membaca kitab, yang mana sesuai dengan 7riteria di atas bahwa murid yang lulus itu haruslah bisa baca kitab dengan benar sesuai dengan kaidah-kaidah qira'ah. Begitu pula dengan ilmu tajwid haruslah di utamakan karena ilmu itu mempelajari tenteng cara membaca Al-Qur'an yang benar. Namun dengan adanya hal ini, pendiri bukanlah menyampingkan ilmu yang lain akan tetapi hal ini merupakan tekhnik agar dalam ilmu lain juga bisa memahami dengan cepat dan tepat. 5. Bimbingan dan Konseling serta Evaluasi Hasil Belajar Selain yang di utarakan diatas, bagian yang harus di jabarkan dalam management kurikulum ini yaitu bimbingan dan konseling, yang mana hal ini bertujuan untuk mengatasi murid-murid yang kurang paham keterangan-keterangan yang di sampaikan oleh guru dalam kelasnya, sehingga murid itu bisa mengerti serta bisa mengejar ketertinggalan dirinya dengan teman-temannya. Secara tidak langsung bimbingan dan konseling itu merupakan langkah mengevaluasi hasil belajar yang di dapatkan oleh murid yang kurang paham (yang tertinggal dari teman-temannya). Sedangkan tujuan dari evaluasi itu
adalah untuk mengetahui hasil yang di dapat oleh murid-murid dalam tempo tertentu. 6. Pembelajaran Remedial Setelah melaksanakan ujian semester ( yakni dilaksanakan 1 tahun 2 kali ), madrasah ini juga merancang akan adanya pembelajaran remedial yang bertujuan untuk menambah hasil nilai yang tidak cukup target. Sehingga dengan itu madrasah ini mengetahui murid-murid yang layak di naik kelaskan ataupun murid-murid yang harus menetap di kelas yang sedang dijalaninya. 7. Pengaturan Penutupan Tahun Pelajaran Dalam hal penutupan akhir tahun, madrasah ini mengemas dengan acara "Al-Imtihan/ mengadakan lomba", baik lomba yang berkaitan dengan pelajaran maupun hanya lomba bermain seperti lari karung, Lari kelereng dan lain-lain. Lomba bermain ini bertujuan untuk menghibur para murid yang selama 1 tahun harus konsentrasi penuh dalam belajar.
Ilmu ini adalah ilmu yang mempelajari tentang sifat-sifat Allah dan para Rasulnya baik untuk sifat wajib, mustahil serta yang jaiz, yakni ilmu ini sebagai ilmu yang mengokohkan hati para murid, sehingga tidak raguragu kembali dalam mengesakan Allah. 4. Imla' Ilmu Imla' ini sebagai wadah untuk para siswa mengetahui dan memperbaiki tulisannya agar sesuai dengan kaidah yang ada, jadi untuk ilmu ini tidak cukup dengan 1 tahun saja. 5. Tahshin Al-Khat Sedangkan untuk ilmu ini yaitu ilmu yang memberi arahan kepada para murid untuk memperbagus tulisannya. 6. Tajwid Ilmu tajwid ini digunakan sebagai ilmu yang mengarahkan para murid untuk memperbaiki dan memahami cara membaca Al-Qur'an yang benar dan tepat. 7. Akhlaq Dalam ilmu Akhlaq ini yaitu memberi pelajaran kepada para murid bagaimana bertingkah laku yang sopan, yang sesuai dengan adab yang di ajarkan oleh Islam. 8. Nahwu, yang mana Ilmu ini terdiri dari 3 tahap yaitu: a. b. Jurmiyah, 'Imrithi, dan
c. Alfiyah 9. I'lal 10. Tashrif Yang mana untuk pelajaran I'lal dan Tashrif , setelah menguasai kedua ilmu ini akan dikembangkan dalam ilmu baru yakni dengan sebutan Ilmu Sharraf 11. Kaligrafi Ilmu Kaligrafi ini adlah Ilmu yang merupakan sebagai perkembangan
dari Ilmu Tahshin Al-Khat, dimana dalam ilmu ini para murid akan
diperkenalkan dengan macam-macamnya baik dalam hal kaligrafi hiasan mushaf dan lain-lainnya. 12. Faraidh Faraidh merupakan ilmu yang mempelajari tentang cara menghitung, dan mengetahui bagian-bagian harta yang harus disampaikan kepada para Ahli Waris. 13. Azwaja (Ahlu Al-Sunnah wa Al-Jama'ah) Ilmu yang satu ini merupakan ilmu yang mempelajari tentang beberapa perbedaan mazhab yang terkait dengan hukum syariah.
Management Kesiswaan
1. Analisis daya tampung Siswa Substansi management pendidikan islam selain dari
management kurikulum terdapat pula management kesiswaan, yang mana dalam management kesiswaan ini terdapat analisis daya tampung siswa, pendiri madrasah ini membatasi dalam sekali masuk menerima maksimal 60 siswa, supaya dalam belajar itu tercipta yang namanya "kondusif" maka tiap kelas terdiri dari 20 siswa saja, jadi maksimal dalam penerimaan siswa selama 1 tahunnya itu terdiri dari 3 kelas. 2. Penerimaan siswa Baru Dalam penerimaan siswa baru, madrasah ini membentuk panitia dan membuka dua gelombang yakni gelombang pertama dan gelombang kedua dengan disertai test masuk, yang mana jangka waktu tiap gelombang itu terdiri dari 23 hari dan 2 hari untuk test masuknya sedangkan tahun awal masuk dimulai pada bulan syawal. 3. Orientasi Siswa Baru Setelah test masuk terlaksana dan mengetahui murid-murid yang lulus maka madrasah ini mengadakan orientasi siswa yang mana orientasi hanya terdiri dari 3 hari. Orientasi ini bertujuan untuk melatih
10
mental dari murid baru itu serta mengetahui kesiapan para murid untuk belajar di madrasah ini. 4. Pengelompokan Siswa Sebagaimana yang tertera di atas, bahwa madrasah ini menerima siswa maksimal 60 orang dan terdiri dari 3 kelas, maka madrasah ini mengelompokkan siswa melalui abjad, yang mana dengan hal itu akan mempermudah dalam mencari dan mengetahui posisi dari siswa-siswanya. Namun dari 50 orang siswa tersebut sudah di ambil 20 orang yang di tempatkan di kelas unggulan dan absent kelas dari tiap-tiap kelas di sesuaikan dengan abjad. 5. Pelayanan Pribadi Siswa sehari-hari Dalam hal pelayanan siswa sehari-hari madrasah ini mengemas dengan istilah sebutan "konsultasi", jadi jika ada hal yang tidak di setujui atau bertolak belakang dengan keinginan siswa baik dari pengajar, metode mengajar ataupun yang lain maka guru yang bertugas untuk menerima konsultasi tersebut siap menerima masukan serta kritikan terhadap yang tidak di inginkan oleh siswa tersebut, serta guru tersebut akan menyampaikan keluhan itu terhadap kepala sekolah dalam sebulan 2 kali. 6. Management Kegiatan (aktivitas) Siswa Dalam management ini juga terdapat management aktivitas siswa yang bertujuan untuk mewadahi dan menyiapkan serta memfasilitasi bakat dan minat siswa, akan tetapi madrasah ini hanya menyiapkn dalam hal yang berhubungan dengan pelajaran yang ada, seperti Tahshin Al-Khat, Kaligrafi, Tartilul Qur'an, Tilawah,
11
Sebagaimana pengaturan penutupan tahun pelajaran yang terdapat dalam management kurikulum dikemas dalam Al-Imtihan, dalam management kesiswaan ini terdapat pula "Pelepasan Siswa", pelepasan siswa ini dilaksanakan pada hari terakhir dari perlombaan itu dikemas dengan acara "perpisahan" dan di isi dengan pengarahan terhadap para siswa yang lulus tersebut, baik yang berminat melanjutkan belajarnya kembali atau terjun pada masyarakat yakni bisa mengajar ( mengamalkan ilmu). 8. Pengkoordinasian Alumni Sedangkan yang terakhir dalam management kesiswaan ini yaitu pengkordinasian alumni, pengkordinasian ini di kemas dengan reuni (temu alumni serta para murid kelas akhir di madrasah) yang bertujuan memberikan support / dorongan terhadap para murid untuk meniru serta mendapat pelajaran dari para alumni (kakak kelasnya) itu. Pertemuan ini dilaksanakan 1 tahun sekali.
12
manager kurikulum, manager kesiswaan, manager kepegawaian, manager sarana prasarana, manager keungan dan manager hubungan masyarakat.
kepegawaian, yang mana menyusun formasi ini meliputi kriteria, posisi, jumlah dan syarat-syarat tertentu. Karena madrasah ini baru akan di bangun, otomatis dalam semua aspek tidak akan langsung lengkap, begitupun dalam hal guru, jadi membutuhkan guru baru, namun tidak sembarang orang bisa menjadi guru dalam madrasah ini , merka harus memenuhi syarat-syarat tertentu dan kuotanyapun terbatas. Syarat-syarat tersebut yaitu : a. Harus beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT b. Minimal S1 (Sarjana) c. Bukan hanya bisa mengajar, akan tetapi juga busa mendidik d. Mengayomi terhadap anak didiknya e. Tunduk akan tata tertib yang ada. 3. Penerimaan dan Rekrutmen Untuk bisa dikatakan termasuk pegawai dalam madrasah ini ada tahap penerimaan dan rekrutmen, dalam penerimaaan ini, madrasah menerima sedikit pegawai dengan melalui rekrutmen, dengan melalui 3 tahap yakni sosialisasi, seleksi dan penetapan. Dalam hal sosialisasi ini dengan melalui spanduk dan brosur, seleksinya dengan cara kompetensi yakni test tulis dan test lisan, sedangkan yang terakhir yaitu penetapan, dalam penetapan ini, madrasah hanya menetapkan 5 pegawai yang di terima.
4. Induksi Pegawai Baru Madrasah ini dalam hal Induksi (Proses adaptasi dengan para pegawai baru) yaitu dengan menggunakan pertemuan kecil-kecilan sebelum kegiatan persekolahan (pembelajaran) di mulai, setelah itu para
13
pegawai baru mulai terjun ke lapangan (madrasah langsung) untuk mulai beradaptasi dan mengenal lingkungan madrasah dan bersama dengan kepala sekolah. 5. Penempatan dan Pengerahan Staff Penempatan staff merupakan bagian dari management
kepegawaian setelah induksi pegawai baru, yang mana penempatan staff yaitu sesuai dengan kriteria yang di tetapkan oleh madrasah ini yakni sesuai dengan yang di fanni oleh tiap personalnya. Sedangkan pengerahan staff adalah seperti dengan memotivasi pegawai-pegawai lebih-lebih pegawai baru untuk tetap semangat dan tekun memberikan
pengetahuannya kepada anak didiknya. 6. Supervise Supervise ini dilakukan dengan tujuan mengetahui kinerja para pegawai, baik sudah sesuai dengan yang di harapkan atau masih kurang, supervise ini dilakukan dengan cara mendatangi kelas (memantau) dan juga menanyakan pada salah satu anak didiknya bagaimana pegawai (guru) tersebut pada saat menyampaikan materi. Jika sudah sesuai dengan yang diharapkan, usahakan pegawai tersebut untuk tetap mempertahankan semuanya baik dalam hal metode ataupun lainnya dan tidak sampai menguranginya, begitupun sebaliknya, jika masih kurang dengan yang di inginkan, pegawai tersebut di analisa kekurangannya dan setelah diketahui kekurangannya lalu di usahakan untuk diperbaiki. 7. Pembinaan Kesejahteraan Para pegawai hanya bekerja di madrasah ini, hal itu bertujuan agar para pegawai tidak kualahan karena madrasah ini akan memberikan 12 jam kepada tiap-tiap pegawai dalam seminggu. Dan jika kinerjanya sesuai dengan yang di harapkan maka orang tersebut akan mendapatkan gaji tambahan dari gaji biasanya. 8. Pemutusan Hubungan Kerja
14
Para pegawai akan di lepas dari madrasah ini jika : usianya sudah sampai waktunya (lanjut usia) karena selain sudah sampai waktunya, jika tetap mengajar di madrasah ini di khawatirkan tidak kondusif sebagaimana ia masih muda. Pemutusan hubungan kerja juga bukan hanya karena lanjut usia akan tetapi juga karena masa kontrak kerjanya sudah selesai ataupun karena berhenti biasa (memundurkan diri). 9. Pemberian Pesangon Pemberian Pesangon ini merupakan management kepegawaian paling akhir, yang mana pemberian pesangon ini di berikan kepada para pegawai yang pensiun. Pemberian pesangon ini sebanyak gaji pokok x 60%, tujuan di adakannya pemberian pesangon selain sudah hal biasa yang di dapatkan oleh pegawai yang sudah pansiun juga mengenang jasa dari guru tersebut.
b. Mebel-mebel Mebel-mebel yang terdiri dari : 1. Kursi untuk para murid menyediakan maksimal 60 buah sedangkan untuk para guru menyediakan 16 buah kursi 2. Meja, karena untuk 2 siswa terdiri dari 1 buah meja maka untuk siswa madrasah ini untuk tahun pertama menyediakan 30 buah sedangkan untuk para guru di sediakan 16 buah c. Alat-alat tulis seperti papan tulis, baik yang terdiri dari triplek ataupun yang biasa, untuk tahun pertama madrasah diniyah ini membutuhkan 2 papan tulis di kelas dengan papan kepemimpinan dan jabatan para guru yang di letakkan di kantor guru. 2. Menyusun Anggaran Pemenuhan Sarana Prasarana Sebagaimana yang terdapat di atas bahwa untuk tahun pertama madrasah ini mengambil maksimal 60 anak sedangkan ruangan yang ada hanya ada 2 ruang, 1 ruang untuk kelas unggulan hanya terdiri dari 20 siswa, maka untuk kelas lain terdiri 40 siswa dan hal itu di anggap kurang kondusif bagi anak untuk belajar, jadi tahun berikutnya akan menambah ruangan yang di dalamnya memuat 20 orang, dan juga akan menambah ruang untuk mengembangkan bakat dan minat anak, karena setiap bakat dan minat anak pasti berbeda-beda jadi ruanganpun juga harus beda. 3. Pengadaan Diantara management sarana prasarana setelah menyusun anggaran pemenuhan sarana prasarana yaitu Pengadaan, Pengadaan ini guna melengkapi sarana prasarana yang belum ada, namun pengadaan berbeda dengan pemenuhan, karena pengadaan ini dilakukan setelah pemenuhan, maka Setiap tahunnya karena dalam sarana prasarana terdapat anggaran, jadi secara langsung akan diketahui sarana ataupun prasarana yang kurang, dalam setahun sekali akan mengadakan sesuatu yang kurang lengkap di madrasah, yang mana pengadaan ini dengan menyusun para panitia, seperti pengadaan bangku yang kurang dan
16
sudah di pesan sama pihak mebel, maka para panitianya bertugas mengangkut bangku-bangku tersebut. 4. Pemeliharaan Madrasah diniyah ini dalam hal pemeliharaan seperti kebersihan serta kerapian ruang dan halaman, jadi madrasah ini akan di cat 1 tahun sekali sedangkan dalam hal kebersihan halaman, sebagaimana yang terdapat di atas bahwa salah satu para pekerja terdapat pembersih ada 6 orang, maka dari 6 pekerja tersebut akan melaksanakan kewajibannya sesuai dengan waktunya masing-masing. Membersihkan halaman di lakukan 1 tahun 4 kali, jadi 3 bulan sekali. Sedangkan membersihkan ruang kelas akan di lakukan setiap hari oleh siswa sendiri yang guna untuk mendidik mereka menjadi orang yang terbiasa hidup sehat dan bersih. Kantor di lakukan oleh 2 orang dari salah satu 6 pekerja yang sudah lebih awal menyelesaikan tugasnya sedangkan untuk tempat mengembangkan dan minat dikerjakan oleh para murid yang termasuk di dalamnya.
Management Keuangan
Dalam management keuangan ini Madrasah Diniyah Al-Hidayah meliputi sebagai berikut: 1. Analisis Anggaran Tahunan Kepala sekolah di haruskan mampu menyusun Rencana Anggaran dan Pendapatan Belanja Sekolah (RAPBS). Oleh kerena itu kepala sekolah harus mengetahui sumber-sumber dana yang merupakan sumber dana sekolah. Sumber dana tersebut antara lain meliputi dana rutin, dana penunjang pendidikan (DPP), Subsidi Bantuan Penyelenggaraan
Pendidikan (SBPP) , Bantuan Operasional Sekolah (BOS), serta sumbangan yang lain. Karena ini adalah madrasah diniyah, maka para siswa di haruskan membayar SPP yang di istilahkan dengan nama Syahriyah.
17
Selain yang di sebut di atas Madrasah Diniyah Al-Hidayah ini juga mengembangkan penggalian dana dalam bentuk : a. Amal Jariyah : diwujudkan dalam bentuk sumbangan orang tua siswa baru. Formulir sumbangan ini diberikan setelah siswa dinyatakan diterima menjadi murid baru di madrasah ini. Dana amal jariyah ini akan berlangsung setelah tahun kedua madrasah ini berdiri, dalam artian untuk angkatan pertama di bebaskan. b. Zakat Mal : dalam hal zakat mal membentuk para panitia dengan ini, madrasah juga mengedarkan surat
pemberitahuan zakat mal kepada orang tua siswa pada setiap bulan Ramadhan. c. Uang Syukuran : orang tua diharapkan bisa mengisi kas madrasah secara sukarela sebagai rasa syukur tatkala anaknya bisa masuk madrasah ini, lebih-lebih yang keterima di kelas unggulan. 2. Analisis Sumber Dana Secara umum sumber dana di madrasah al-Hidayah ini di peroleh dari : a. Orang tua murid dan masyakat (masyakat yang di maksud secara umum yaitu para orang yang dekat dengan madrasah baik tetangga ataupun yang lain, sedangkan secara khusus yaitu para pengurus yang terdiri dari para wali murid dan orang-orang yang di percaya oleh pihak madrasah) b. Pemerintah yang berupa dana rutin atau sumbangan-sumbangan. Dana rutin tersebut seperti dana penunjang pendidikan (DPP), Subsidi Bantuan Penyelenggaraan Pendidikan (SBPP) , Bantuan Operasional Sekolah (BOS) c. Bantun-bantuan yang memang diperuntukkan untuk pendidikan seperti pinjaman-pinjaman Bank, dsb. 3. Penyusunan Anggaran Belanja Sekolah
18
Penyusunan anggaran belanja sekolah yaitu harus sesuai dengan anggaran yang ada walaupun harus kurang jangan melebihi 25 %, jadi jika anggaran belanja sudah melebihi dari target manager keuangan dan stafstaffnya harus mempunyai persiapan dana untuk melengkapinya agar madrasah terhindar dari hutang yang besar. 4. Pembinaan Administrasi Keuangan Sesuai yang tertera di atas bahwa para jabatan yang ada di madrasah ini salah satunya manager keuangan, maka manager tersebut bertugas pula memantau staff-staffnya agar tidak menggunakan uang selain pada kebutuhan madrasah. Oleh karena itu mereka akan di bina oleh manager tersebut 2 bulan sekali sedangkan manager tersebut akan di bina langsung oleh kepala madrasah yang di lakukan 4 bulan sekali dengan menyerahkan laporan-laporan keuangan madrasah pula.
19
Sebagaimana yang terdapat dalam pembentukan komete sekolah, bahwa madrasah ini akan membentuk pengurus, jadi dari setiap kampung tersebut ada yang ditunjuk sebagi Evaluator (orang yang mengevaluasi), sehingga mengetahui kinerja dari semua pengurus yang ada dan evaluator itu akan menyampaikan dan melaporkan kepada manager Hubungan
Masyarakat 1 tahun 2 kali sebelum kegiatan di madrasah di laksanakan seperti halnya mengadakan imtihan ataupun kegiatan resmi lainnya. 4. Penunjukan Tim Ahli atau Narasumber dari Masyarakat Dari kesekian para pengurus yang ada (semua kampung) akan di tunjuk 1 dari mereka sebagai Tim Ahli, yang mana para ketua dari setiap kampung melaporkan kepada orang tersebut, dan orang tersebut menyampaikan langsung kepada manager hubungan masyarakat, guna dari tim ahli tersebut memotivasi para murid. Oleh karena itu di harapkan tim ahli tersebut akan mengambil dari alumni madrasah. 5. Penggunaan Fasilitas Sekolah dalam Kegiatan yang Berhubungan dengan Masyarakat Madrasah ini akan didirikan di keramaian kota maka secara tidak langsung di sekitar madrasah banyak orang, dan dalam penggunaan fasilitas ini madrasah dengan sukarela menyediakan tempat untuk yang masyarakat yang membutuhkan, seperti halnya akan di adakan posyandu, pembagian beras BULOG ataupun bantuan yang lainnya. 6. Komunikasi Aktif dengan Wali Murid Komunikasi dengan wali murid di madrasah ini akan melalui surat dan telephone, yang melalui surat yaitu seperti halnya akan di adakan kegiatan resmi seperti imtihan, sedangkan komunikasi yang melalui telephone yaitu seperti menanyakan sampai tidaknya murid ke rumah dengan tepat waktu atau tidak, lebih-lebih ketika ada rapat atau alasan yang lain sehingga para murid harus di pulangkan lebih awal. 7. Melibatkan Masyarakat dalam Menyelesaikan Masalah Sekolah Sebagaimana yang terdapat di management keuangan di atas, sumber dana juga bisa di dapatkan dari para wali murid ataupun
20
kurang dana, itu akan melibatkan wali murid dan masyarakat. Misal : akan di selenggarakannya imtihan, maka Manager hubungan masyarakat (humas) ini akan berkonsultasi pada tiap-tiap ketua kampung untuk menyampaikan hal tersebut pada wali murid dan masyarakat.mereka pula akan mendapatkan surat dari pihak madrasah.
21