Anda di halaman 1dari 3

ISMAFARSI Jembatan Informasi Masalah Kefarmasian di Indonesia

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, mendorong maraknya kasus pemalsuan obat di Indonesia. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 242 Tahun 2000, yang dikategorikan sebagai obat palsu adalah obat yang diproduksi pihak yang tak berhak menurut Undang Undang. !da lima ma"am obat palsu, yaitu # $. Produk mengandung bahan berkhasiat dengan kadar yang memenuhi syarat, diproduksi, dikemas dan diberi label seperti produk aslinya, tetapi bukan dibuat oleh pabrik aslinya. 2. %bat yang mengandung bahan berkhasiat dengan kadar yang tidak memenuhi syarat. &. Produk dibuat dengan bentuk dan kemasan seperti produk asli, tetapi tidak mengandung bahan berkhasiat. 4. Produk yang menyerupai produk asli, tapi mengandung bahan berkhasiat yang berbeda. '. Produk yang diproduksi tidak beri(in. )elain yang disebutkan diatas, produk impor yang tidak resmi dapat dikelompokkan sebagai obat palsu sebab tanpa memiliki i*in edar yang dikeluarkan +adan P%M sesuai dengan Peraturan Menkes No ,4,-Menkes-)K-.I-2000 /gelgel 0irasuta.blogspot."om, ' No1ember 20$&2. 3alam kurun 0aktu $,,, 2004 +P%M menemukan 5, merek obat yang dipalsukan di pasar domestik. %bat obat tersebut tergolong laku di pasaran diantaranya antibiotik )uper Tetra, obat analgetika Ponstan, antibiotik !mo6an, sirup Tempra dan lain lain. 3ata +adan P%M menun(ukkan, tahun 200& sebanyak 245 kasus pelanggaran obat yang ditindaklan(uti kepolisian /pro(ustisia2. Pelanggaran itu meliputi peredaran obat keras di sarana tidak resmi /toko obat2, obat palsu, maupun obat tanpa i*in edar, tahun 2004 terdapat 2$, kasus, tahun 200' terdapat 244 kasus, dan tahun 2004 ter(adi sebanyak $44 kasus /7armasikepolisian."om, 4 No1ember 20$&2. )emakin mera(alelanya tindak pemalsuan obat ini disebabkan karena penanggulangan tindak pemalsuan obat belum dikoordinasikan se"ara sistematis, sehingga belum berdampak nyata terhadap kasus pemalsuan dan peredaran obat palsu itu sendiri. 8ukuman maupun denda yang di(atuhkan pada tersangka pemalsu obat pun masih tergolong ringan, terkadang hanya berupa masa per"obaan, sehingga hal ini tidak membuat mereka (era karena keuntungan yang diperoleh dari memalsukan obat begitu menggiurkan. Peredaran obat palsu yang sedang ter(adi ini dapat mengan"am (utaan (i0a masyarakat Indonesia. +agaimana tidak, obat yang semestinya ber7ungsi untuk mengobati suatu penyakit /memberi e7ek terapeutik2, (ustru berbalik arah membuat sakit yang diderita seseorang semakin parah /memberi e7ek yang tidak diinginkan bahkan dapat memberi e7ek toksik2 apabila yang dikonsumsi adalah obat palsu. 3apat dibayangkan berapa (uta masyarakat yang teran"am (i0anya apabila peredaran obat palsu ini tidak segera dihentikan. Kasus ini merupakan kasus ke7armasian yang harus mendapatkan perhatian dari pihak pihak pemangku kekuasaan dan segera di"arikan solusinya, karena (ika tidak, akan membuat semakin mera(alelanya praktik praktik pengadaan obat palsu. Ironinya, ditengah pesatnya perkembangan teknologi dan in7ormasi, tidak sedikit dari masyarakat Indonesia yang ternyata belum mengetahui perihal peredaran obat palsu yang tengah marak ter(adi dan tersebar se"ara bebas dipasaran. 8al ini ter(adi karena kurangnya in7ormasi yang diterima masyarakat dan sosialisasi dari pihak terkait. +ahkan masyarakat "endrung lebih memilih membeli obat obatan di sarana tidak resmi /toko obat2 yang memang mena0arkan harga lebih murah, dari pada membeli obat di apotek yang sudah memiliki i*in. 9enomena ini sangat sering ter(adi terutama dikalangan masyarakat dengan ekonomi menengah ke ba0ah karena ketidaktahuan mereka dan minimnya in7ormasi yang mereka terima mengenai kesehatan utamanya dalam bidang ke7armasian /obat obatan2.

8al hal 1ital yang demikian sudah seharusnya mendapatkan perhatian lebih dan seharusnya ditangani sesegera mungkin. 3isinilah diperlukannya sinergisitas seluruh pihak yang terkait dengan bidang 7armasi, termasuk para mahasis0a yang tengah menempa ilmu di (urusan 7armasi untuk men"arikan suatu solusi nyata yang dapat diterapkan se"ara optimal sehingga dapat memberikan hasil yang optimal pula. 3isinilah mahasis0a dituntut untuk dapat mengenal dan mengetahui permasalahan ke7armasian yang tengah ter(adi dan bagaimana peran mereka dalam menanggulangi dan menanggapi hal tersebut se"ara dini. I)M!9!:M!)I /Ikatan )enat Mahasis0a 9armasi )eluruh Indonesia2 adalah organisasi mahasis0a yang terdiri dari lembaga lembaga kemahasis0aan dari institusi 7armasi di Indonesia dan merupakan organisasi intra uni1ersitas yang berbasis kepro7esian, bertu(uan untuk menyatukan opini dan a(ang silaturahmi mahasis0a 7armasi. Pada tahun 200; yang lalu I)M!9!:)I telah mendapat legalisasi melalui surat keputusan 3irektur Kelembagaan 3IKTI. Pada tahun yang sama I)M!9!:)I berhasil men(adi anggota 9ull Member IP)9 /organisasi ad1okasi international terkemuka untuk mahasis0a 7armasi seluruh dunia2 yang berarti I)M!9!:)I memiliki hak 1oting sebagai anggota selama I)M!9!:)I dapat memenuhi ke0a(iban sebagai anggota seperti yang telah ditentukan dalam konstitusi IP)9. <ahirnya I)M!9!:)I berdasarkan keberadaan pro7esi 7armasi, I)M!9!:)I dan pro7esi 7armasi merupakan satu kesatuan simbiosis, selain merupakan 0adah pengontrol sosial, I)M!9!:)I (uga diharapkan dapat memberikan sumbangsih pemikiran yang besar terhadap dunia kesehatan di Indonesia utamanya dalam bidang ke7armasian. Melihat realitas yang ter(adi, maka sudah sepantasnya I)M!9!:)I bergerak di tatanan sosial yang tidak lagi berbi"ara tentang eksistensinya, ketika I)M!9!:)I mem7ungsikan kader kadernya untuk bergerak di tatanan pengontrol sosial. Itu artinya ketika ter(adi ketimpangan ketimpangan dimasyarakat, I)M!9!:)I men(adi garda terdepan, menga0al aspirasi masyarakat terlepas dari tu(uan a0al terbentuknya organisasi ini. 9armasi di Indonesia adalah salah satu (antung kesehatan dalam bidang ke7armasian yang berperan penting terhadap kema(uan dunia kesehatan di Indonesia. Maka dari itu sangat di butuhkan sosok sosok 7armasis yang punya idealisme yang tinggi. +erkaitan dengan permasalahan yang tengah marak ter(adi belakangan ini yaitu peredaran obat palsu yang melanda Indonesia, I)M!9!:)I dapat mengambil peran penting dengan men(adi (embatan in7ormasi yang menghubungkan antara pihak pihak yang mempunyai 0e0enang dalam bidang ke7armasian dengan masyarakat luas. Tu(uannya tidak lain adalah untuk meneruskan in7ormasi in7ormasi penting dan isu isu penting mengenai dunia ke7armasian kepada masyarakat, agar semua masyarakat tahu, utamanya mengenai perihal pemalsuan obat. Masyarakat men(adi tahu, kalau ternyata ada obat obat yang lumrah dikonsumsi sangat rentan dengan praktik pemalsuan obat, sehingga masyarakat dapat lebih 0aspada lagi dalam menggunakan dan membeli obat obatan. Teknologi in7ormasi dan komunikasi yang semakin "anggih seperti saat ini, sudah seharusnya diman7aatkan untuk hal hal yang lebih berman7aat lagi. Kema(uan teknologi inilah yang sudah seharusnya diman7aatkan oleh I)M!9!:)I sebagai salah satu media komunikasi yang dapat men(embatani I)M!9!:)I dengan masyarakat untuk meneruskan in7ormasi in7ormasi penting dari pihak yang ber0enang dalam bidang ke7armasian, salah satunya adalah dengan meman7aatkan sosial media. !da beragam media sosial yang dapat diman7aatkan untuk menyampaikan in7ormasi, seperti 9a"ebook, T0itter, ataupun Instagram. 3alam menyampaikan suatu in7ormasi, kader kader I)M!9!:)I dapat menuliskan in7ormasi in7ormasi mengenai obat, seperti memberi in7ormasi kepada masyarakat tentang da7tar obat yang dipalsukan dan diilegalkan di Indonesia. Tidak terbatas pada hal tersebut, I)M!9!:)I (uga dapat mengunggah gambar gambar yang memuat mengenai perbedaan obat asli dengan obat yang dipalsukan baik melalui 9a"ebook, T0itter maupun Instagram. 8al tersebut dipandang e7ektik, karena sebagian besar masyarakat sudah mulai meman7aatkan internet dan memiliki akun sosial media.

)elain itu, I)M!9!:)I (uga dapat meman7aatkan media elektronik dan media "etak untuk memberikan in7ormasi lebih lan(ut kepada masyarakat mengenai obat obatan yang dipalsukan melaui iklan di tele1isi maupun di koran atau ma(alah ma(alah. =ara yang lebih kon1ensional dapat dilakukan dengan "ara sosialisai yang langsung diberikan oleh pihak pihak terkait seperti +P%M kepada masyarakat, utamanya masyarakat yang berada di daerah pedesaan dan masih minim 7asilitas in7ormasi dan komunikasi. =ara ini lebih e7ekti7 digunakan diderah daerah karena minimnya akses in7ormasi diserah tersebut dan masyarakat akan lebih memahami (ika diberikan sosialisasi se"ara langsung. =ara yang dapat dilakukan selain sosialisasi dan menyasar kalangan intelektual yaitu dengan mengadakan seminar seminar yang membahas mengenai obat obatan palsu yang beredar dipasaran dan bagaimana "ara mengenali dan membekan obat obatan tersebut. 3imana nantinya, kalangan intelektual yang mengikuti seminar ini dapat menyebarkan in7ormasinya dan membagikan 0a0asan yang mereka miliki kepada masyarakat yang berada di lingkungan mereka sehingga penyampaian in7ormasi dapat ber(alan lebih "epat dan tepat sasaran. Peranan I)M!9!:)I sebagai (embatan in7ormasi dalam masalah ke7armasian di Indonesia dalam menanggapi isu peredaran obat palsu yang semakin mera(alela diharapkan dapat ber(alan optimal dengan dukungan dari semua pihak yang terkait. )erta masyarakat yang sudah terlebih dahulu mengetahui in7ormasi in7ormasi penting mengenai kesehatan utamanya dalam bidang ke7armasian seperti da7tar obat obatan palsu yang beredar diharapkan mau turut serta untuk meneruskan in7ormasi tersebut ke lingkungannya untuk memperlan"ar proses in7ormasi sehingga dapat "epat diterima oleh masyarakat. 3engan demikian, isu isu 1ital yang sedang ter(adi seperti peredaran obat palsu di kalangan masyarakat dapat sampai dan diterima oleh masyarakat, sehingga masyarakat dapat lebih 0aspada dengan obat obatan palsu yang beredar bebas dan tahu dimana harus membeli obat agar terhindar dari obat obatan palsu tersebut. Nama NIM !sal Komisariat # I >usti !gung !yu )anthi :ahmaryani # $&05'0'0$4 # Uni1ersitas Udayana

Anda mungkin juga menyukai