Anda di halaman 1dari 3

DEFINISI 4 Edema otak merupakan akumulasi cairan secara abnormal di dalam jaringan otak yang kemudian menyebabkan pembesaran

secara volumetrik. KLASIFIKASI 1. Berdasarkan patofisiologi : 1. 2. 3. 2. 1. 2.


5

Vasogenic edema Cytotoxic edema Interstisial edema Edema perifokal Edema difus
3,5

Berdasarkan CT scan

PATOFISIOLOGI DAN ETIOLOGI Vasogenic edema

Pada vasogenic edema, terdapat peningkatan volume cairan ekstrasel yang berhubungan dengan peningkatan permeabilitas kapiler. Vasogenic edema ini disebabkan oleh faktor tekanan hidrostatik, terutama meningkatnya tekanan darah dan aliran darah dan oleh faktor osmotik. Ketika protein dan makromolekul lain memasuki rongga ekstraseluler otak karena kerusakan sawar darah otak, kadar air dan natrium pada rongga ekstraseluler juga meningkat. Vasogenic edema ini lebih terakumulasi pada substansia alba cerebral can cerebellar karena perbedaan compliance antara substansia abla dan grisea. Edema vasogenic ini juga sering disebut edema basah karena pada beberapa kasus, potongan permukaan otak nampak cairan edema.Tipe edema ini terlihat sebagai respon terhadap trauma, tumor, inflamasi fokal, stadium akhir dari iskemia cerebral, dll. Edema Sitotoksik Pada edema sitotoksik, terdapat peningkatan volume cairan intrasel, yang berhubungan dengan kegagalan dari mekanisme energi yang secara normal tetap mencegah air memasuki sel, mencakup fungsi yang inadekuat dari pompa natrium dan kalium pada membran sel glia. Neuron, glia dan sel endotelial pada substansia alba dan grisea menyerap air dan membengkak. Pembengkakan otak berhubungan dengan edema sitotoksik yang berarti terdapat volume yang besar dari sel otak yang mati, yang akan berakibat sangat buruk. Edema sitotoksik ini sering disistilahkan dengan edema kering. Edema sitotoksik ini terjadi bila otak mengalami kerusakan yang berhubungan dengan hipoksia, iskemia, abnormalitas metabolik (uremia, ketoasidosis metabolik), intoksikasi (dimetrofenol, triethyl itin, hexachlorophenol, isoniazid) dan pada sindroma Reye, hipoksemia berat. Edema Interstisial

Edema interstisial adalah peningkatan volume cairan ekstrasel yang terjadi pada substansia alba periventrikuler karena transudasi cairan serebrospinal melalui dinding ventrikel ketika tekanan intraventrikuler meningkat. CSF Warna Cairan serebrospinal normal tidak berwarna. Adanya warna pada cairan ini biasanya menunjukkan hal abnormal.

Xantokrom (kekuningan): perdarahan subarakhnoid, meningitis tuberkulosis, dan neonatus normal. Kuning: hiperbilirubinemia, hemolisis. Oranye: hiperkarotenemia, hemolisis. Merah muda: hemolisis. Hijau: hiperbilirubinemia, meningitis bakterial. Coklat: meningitis melanomatosis.

Hitung sel Cairan serebrospinal normal hanya mengandung 0-5 leukosit/mm . Pada pasien meningitis purulen (bakterial), dapat ditemukan jumlah sel lebih dari 100-1000 leukosit/mm . Jumlah sel lebih dari normal, tapi kurang dari 100, dapat ditemukan pada meningitis viral. Penyebab jumlah sel di cairan serebrospinal meningkat selain infeksi antara lain penyakit keganasan, perdarahan intraserebral, dan setelah serangan kejang. Dominasi sel netrofil atau sel polimorfonuklear (PMN) dapat ditemukan pada meningitis bakterial stadium awal. Dominasi eosinofil cukup sering berkaitan dengan meningitis atau ensefalitis oleh parasit. Sedangkan dominasi limfosit-monosit (mononuklear / MN) ditemukan pada meningitis viral, tuberkulosis, atau fungal. Protein Protein pada cairan serebrospinal normal mengandung 18-58 mg/dL protein. Peningkatan protein dapat terjadi akibat infeksi, perdarahan, multiple sclerosis, dan keganasan. Sedangkan protein yang rendah mungkin ditemukan pada bayi atau anak berusia di bawah 2 tahun dan pada intoksikasi air. Hipoproteinemia atau hipoalbuminemia tidak menyebabkan protein cairan serebrospinal menurun. Glukosa Glukosa pada cairan serebrospinal biasanya sama dengan 2/3 kali glukosa darah orang yang bersangkutan 2-4 jam sebelumnya. Satu-satunya penyebab peningkatan glukosa pada cairan serebrospinal adalah diabetes melitus. Namun glukosa cairan dalam kasus ini tidak pernah melebihi 300 mg/dL.
3 3

Penurunan glukosa cairan serebrospinal biasanya disebabkan infeksi. Infeksi bakteri menyebabkan glukosa turun sampai sangat rendah, namun infeksi virus yang hanya menyebabkan glukosa turun sedikit. Pemeriksaan ini tidak selalu sensitif menyingkirkan infeksi karena 50% pasien meningitis menunjukkan kadar glukosa cairan serebrospinal normal. Kultur Untuk menyingkirkan atau mengkonfirmasi diagnosis infeksi, baik ensefalitis maupun meningitis, dapat dilakukan kultur cairan serebrospinal terhadap beberapa mikroorganisme. Mikroorganisme yang dimaksud antara lain pneumococcus,meningococcus, Haemophilus influenza (bakteri), Enterovirus (virus), Mycobacterium tuberculosis (tuberkulosis), dan Cryptococcus neoformans (fungal). Dalam kasus tertentu mungkin juga perlu diperiksa kemungkinan toksoplasmosis. Miosis : Miosis adalah suatu keadaan dimana pupil mengalami konstriksi. P u p i l y a n g m e n g a l a m i m i o s i s y a n g E k s t r i m d i s e b u t "Pintpoints Pupil" . Sedangkan mata yang mengalami miosis disebut "Miotics Rangsangan cahaya masuk ke mata, rangsang tadi akan dirubah menjadi impuls l i s t r i k o l e h f o t o reseptor yang ada diretina, dan akan bawa oleh Nervus III ke otak tepatnya di pretectal n u c l e u s o t a k b a g i a n t e n g a h . I m p u l s l i s t r i k t a d i m e l a l u i l a t e r a l nucleus geniculate dan visual korteks utama. Lalu dibawa ke Nucleus Edinger-Westphal ,dimana impuls yang dibawa oleh syaraf viseromotor tadi akan mengalir disepanjang Nervus Occulomotorius kanan dan kiri. Syaraf viseromotor akhirnya akan synaps disyaraf ganglion ciliary. Dimana syaraf parasimpatis menginervasi otot konstiktor iris, danakhirnya menimbulkan Miosis

Anda mungkin juga menyukai