Anda di halaman 1dari 8

BAB I PENDAHULUAN A.

Latar Belakang Tuberculosis paru adalah penyakit infeksi pada paru yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis yaitu bakteri tahan asam (Astuti, H dan Rahmat, A, 2010 ! Tuberkulosis (T" adalah penyakit infeksius, yang terutama menyerang parenkim paru dan dapat #uga ditularkan ke bagian tubuh lainnya, termasuk meninges, gin#al, tulang, dan nodus limfe ($melt%er & "are, 2002 ! Tuberculosis merupakan penyakit menular yang berbahaya! $etiap penderita tuberculosis dapat menularkan penyakitnya pada orang lain yang berada disekelilingnya dan atau yang berhubungan erat dengan penderita (Amiruddin,

'aorana, dkk(200) ! Tuberkulosis (T" merupakan contoh lain infeksi saluran napas ba*ah! +enyakit ini disebabkan oleh mikroorganisme mycobacterium tuberculosis, yang biasanya di tularkan melalui inhalasi percikan ludah(droplet , dari satu indi,du ke indi,du yang lainnya,dan

membentuk kolonisasi di brongkiolus atau al,eolus, kuman #uga dapat masuk ke tubuh melalui saluran cerna, melalui ingesti susu tercemar yang tidak dipasteurisasi atau kadang-kadang melalui lesi kulit! $etelah hamper .0 tahun mengalami penurunan, bera*al di pertengahan tahun 1)/0-an, #umlah kasus tuberkulosis yang terdiagnosa di 0egara ma#u seperti amerika serikat mulai merangkak naik! Alasan mengapa hal ini ter#adi antara lain peningkatan #umlah imigran dari area yang

merupakan endemik tuberkulosis, peningkatan #umlah orang miskin dan tuna*isma, munculnya penyakit H123A14$ dan meningkatnya #umlah indi,du yang mengalami gangguan sistem imun atau imunokompresi, meskipun peningkatan ini secara bertahap menurun, pusat

pengendalian dan pencegahan penyakit di amerika serikat atau 5!$! center for disease control and pre,ention menyatakan meskipun angka kasus T" yang dilaporkan rendah pada tahun 2006 (6,) kasus dari 100!000 populasi angka penurunan untuk tahun 200. dan 2006 adalah yang paling kecil se#ak tahun 1)). (7or*in, 200) ! Tuberkulosis merupakan masalah kesehatan masyarakat di seluruh dunia! Angka mortalitas dan morbiditasnya terus meningkat! T" sangat erat kaitannya dengan kemiskinan, malnutrisi, tempat kumuh,

perumahan diba*ah standar, dan pera*atan kesehatan yang tidak baik! Tahun 1)82, diperkenalkan obat antituberkulosis dan angka kasus T" yang dilaporkan di Amerika $erikat menurun rata-rata 9: setiap tahun antara 1)8. dan 1)/8! $aat itu diduga bah*a pada a*al abad ke-21, T" di Amerika mungkin dapat disingkirkan! 0amun, se#ak 1)/8 #ustru sebaliknya dan #umlah kasusnya meningkat! +erubahan ini telah ditun#ang oleh beberapa faktor, yaitu peningkatan imigrasi, epidemik H12, strein T" yang resisten terhadap banyak obat, dan tidak adekuatnya dukungan system kesehatan masyarakat Amerika $erikat ($melt%er & "are, 2002 ! India, Cina dan Indonesia berkontribusi > 50% dari seluruh kasus TB yang terjadi di 22 negara. Indonesia menempati peringkat ke ! setelah India dan Cina "#epkes $I,

200%&. 'ampir (0 tahun lamanya Indonesia menempati urutan ke ! sedunia dalam hal jumlah penderita tuber)ulosis "TB&. Baru pada tahun 20(0 turun ke peringkat ke 5 dunia "*'+, 20(0&. Tahun (,,5, hasil -ur.ei /esehatan $umah Tangga "-/$T& menunjukkan bah0a penyakit TB merupakan penyebab kematian nomor tiga setelah penyakit kardio.askuler dan penyakit saluran perna1asan pada semua kelompok usia, dan nomor satu dari golongan penyakit in1eksi "#epkes, 2002&. 3enyakit TB di Indonesia juga mengalami peningkatan. -etiap tahun diperkirakan terjadi 5%!.000 pasien baru TB dan (40.000 orang meningggal karena TB. Betapa banyaknya kasus TB yang terjadi di Indonesia, dilihat dari penyebaran TB di Indonesia, pada setiap menit mun)ul satu orang pasien TB 3aru baru, setiap 2 menit mun)ul ( orang penderita TB 3aru yang menular, dan setiap 4 menit satu orang meninggal akibat TB "5miruddin et. al.,200,&. 6enurut menurut 0ho global report dalam riskesdas 20(0 menyebutkan estimasi kasus baru TB di Indonesia tahun 2007 adalah 225 kasus8(00.000 penduduk8tahun dan pada tahun 20(0 turun menjadi 244 kasus8(00.000 penduduk8tahun. #ata pre.alensi sebelumnya yang menggunakan uji kon1irmasi laboratorium adalah data 3re.alensi Indonesia hasil -ur.ey 3re.alensi TB pada tahun 2004 yang memberikan angka pre.alensi TB Indonesia berdasarkan pemeriksaan mikroskopis BT5 terhadap suspek adalah sebesar (04 kasus8(00.000 penduduk. "$iskesdas, 20(0& Beban TB di Indonesia masih sangat tinggi, khususnya mengenai kesembuhan yang ada. -etiap hari sekitar !00 orang meninggal karena TB di Indonesia. 9ebih dari setengah juta pasien TB baru di Indonesia setiap tahun. TB adalah pembunuh nomor satu penyakit menular dan merupakan peringkat ! dalam da1tar (0 penyakit pembunuh tertinggi di Indonesia, yang menyebabkan sekitar %%.000 kematian setiap tahunnya.

-ebagian besar penderita TB adalah usia produkti1 yaitu berkisar (5:55 tahun "#epkes $I, 2002&. 3enemuan pasien merupakan langkah pertama dalam kegiatan program penanggulangan TB. 3enemuan dan penyembuhan pasien TB menular, se)ara bermakna akan dapat menurunkan kesakitan dan kematian akibat TB, penularan TB di masyarakat dan sekaligus merupakan kegiatan pen)egahan penularan TB yang paling e1ekti1 di masyarakat. 5ngka penemuan kasus "Case #ete)tion $ate ; C#$& di Indonesia telah men)apai 2!% dari target yang ditetapkan yaitu target minimal sebesar 20%. 6eskipun pelaksanaan 3rogram 3engendalian TB di tingkat nasional menunjukkan perkembangan berarti dalam keberhasilan penemuan kasus dan pengobatan, namun kinerja di tingkat pro.insi menggambarkan kesenjangan antardaerah. #ua puluh lima pro.insi di Indonesia belum men)apai C#$ 20% dan hanya 2 pro.insi yang mampu memenuhi target C#$ 20% dan %5% keberhasilan pengobatan "/emenkes $I, 20((&. 5ngka penjaringan suspek juga mengalami penurunan sejak tahun 2002, sebesar %28(00.000 penduduk dibandingkan dengan 2007, dan terus menurun pada tahun 20(0 sebesar 28(00.000 penduduk bila dibandingkan dengan tahun 200,. "#epkes $I, 20(0&. 'asil riset kesehatan dasar "riskesdas& #epartemen /esehatan $I "20(0& menyebutkan bah0a pre.alensi TB pada penduduk dengan usia lebih dari (5 tahun di Indonesia men)apai (22.,27 orang. -edangkan pro.insi <usa Tenggara Barat menempati urutan terbanyak kesebelas dari !! pro.insi yang ada, yaitu sebayak !.%(2 orang "2,(%&. "$iskesdas, 20(0& 3eningkatan jumlah penderita TB di 3ro.insi <usa Tenggara Barat saat ini membutuhkan penanganan yang serius. 3ada tahun 200,, #inas /esehatan

/abupaten 9ombok Barat melaporkan dari !.04, suspek TBC dinyatakan positi1 sebanyak 422 kasus "(!,% %&. #ata dari 3uskesmas 6eninting /abupaten 9ombok Barat menunjukkan bah0a jumlah penderita TB dengan BT5= pada tahun 20(( ter)atat 22 orang, tahun 20(2 terjadi peningkatan, jumlah penderita TB dengan BT5= sebanyak !0 orang, dan pada tahun 20(! kembali mengalami peningkatan yang )ukup signi1ikan yaitu jumlah penderita TB dengan BT5= sebanyak !5 orang. #ata tersebut menunjukan tingkat penderita TB dari tahun 20(( sampai tahun 20(! mengalami peningkatan. 3eningkatan ini dimungkinkan karena terjadi penularan antara ( pasien dengan pasie lainnnya. >aktor yang mempengaruhi kemungkinan seseorang menjadi pasien TB adalah daya tahan tubuh yang rendah, di antaranya in1eksi 'I?85I#- dan malnutrisi "gi@i buruk&, 1aktor lingkungan yaitu .entilasi, kepadatan hunian, 1aktor perilaku, kesehatan perumahan, lama kontak dan kosentrasi kuman "#epkes $I, 2002&. -e)ara umum, beberapa penelitian yang telah dilakukan selama ini tentang TB 3aru menyatakan bah0a 1aktor 1aktor yang berpengaruh terhadap terjangkitnya TB 3aru pada seseorang adalah 1aktor lingkungan diantaranya lingkungan 1isik meliputi .entilasi, suhu, pen)ahayaan, dan kelembabanA karakteristik indi.idu meliputi usia, jenis kelamin, kontak penderita, ri0ayat imunisasi, perilaku, dan status gi@i A dan lingkungan sosial meliputi kepadatan penghuni, pendidikan, pengetahuan, dan penghasilan "-ugiarto, 2004&. 3enelitian selanjutnya oleh 3rabu "200%& menyatakan .ariabel .ariabel yang diduga mempengaruhi TB 3aru meliputi 1aktor umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, pekerjaan, kebiasaan merokok, kepadatan hunian kamar, .entilasi, kondisi rumah, kelembaban udara, status gi@i, keadaan so)ial ekonomi, dan perilaku. 'asil penelitian yang dilakukan oleh -is0anto "200%& menyatakan bah0a meningkatnya

penularan in1eksi TB 3aru yang dilaporkan saat ini, banyak dihubungkan dengan kondisi sosial ekonomi, belum optimalnya 1asilitas pelayanan kesehatan masyarakat, meningkatnya jumlah penduduk yang tidak mempunyai tempat tinggal, dan epidemi dari in1eksi 'I?. "erdasarkan latar belakang diatas peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian tentang ;<aktor-<aktor Resiko Tertular pada +asien Tuberculosis +aru di =ilayah >er#a +uskesmas Meninting, >abupaten ?ombok "arat@A! B. Rumusan Masalah "erdasarkan uraian diatas dalam latar belakang maka dapat dirumuskan masalah penelitian yaitu ;"agaimanakah faktor-faktor resiko tertular pada pasien tuberculosis paru di *ilayah ker#a +uskesmas Meninting, >abupaten ?ombok "arat@A

C. Tujuan Penelitian 1! Tu#uan 5mum Adapun tu#uan dalam penelitian ini yaitu untuk ;Mengetahui faktor-faktor resiko tertular pada pasien tuberculosis paru di

*ilayah ker#a +uskesmas Meninting, >abupaten ?ombok "arat!A 2! Tu#uan >husus a! Mengidentifikasi karakteristik responden meliputi ( umur, pendidikan, peker#aan pasien tuberculosis paru di *ilayah

ker#a +uskesmas Meninting, >abupaten ?ombok "arat!

b! Mengidentifikasi faktor-faktor resiko tertular pada pasien tuberculosis paru di *ilayah ker#a +uskesmas Meninting, >abupaten ?ombok "arat!

D. Manfaat Penelitian 1! $ecara Teoritis $ebagai sumbangan ilmu pengetahuan tentang faktor-faktor resiko tertular pada pasien tuberculosis paru!

2! $ecara +raktis a! "agi 1nstansi +elayanan >esehatan Meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat khususnya

penderita tubercolusis, sehingga akan meningkatkan kualitas asuahan kepera*atan dan kualitas hidup penderita serta memberi pentingnya masukan kepada petugas kesehatan tubercolusis tentang kepada

penyuluhan

penyakit

masyarakat khususnya penderita tubercolusis! b! "agi 1nstitusi +endidikan $ebagai pedoman dalam penelitian yang akan dilakukan dan hasilnya nanti diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan pengembangan ilmu pengetahuan guna meningkatkan mutu pendidikan selan#utnya! c! "agi +eneliti

+eneliti dapat menambah pengetahuan dan pengalaman dalam melakukan penelitian serta dapat mengetahui bagaimana faktorfaktor resiko tertular pada pasien tuberculosis d! "agi Responden Memberikan pengetahuan tentang penyakit tuberculosis dapat mengurangi penularan tuberculosis di +uskesmas Meninting, >abupaten ?ombok "arat!

e! "agi +eneliti $elan#utnya $ebagai masukan data dan sumbangan pemikiran

perkembangan pengetahuan untuk peneliti selan#utnya! f! "agi Masyarakat 4apat memperoleh informasi lebih banyak tentang ke#adian faktor-faktor resiko tertular pada pasien tuberculosis paru sehingga dapat mengurangi angka penerita tuberculosis!

Anda mungkin juga menyukai