Anda di halaman 1dari 21

URINALISIS Urinalisis adalah tes yang dilakukan pada sampel urin pasien untuk tujuan diagnosis infeksi saluran

kemih, batu ginjal, skrining dan evaluasi berbagai jenis penyakit ginjal, memantau perkembangan penyakit seperti diabetes melitus dan tekanan darah tinggi (hipertensi), dan skrining terhadap status kesehatan umum.

SPESIMEN Urinalisis yang akurat dipengaruhi oleh spesimen yang berkualitas. Sekresi vagina, perineum dan uretra pada wanita, dan kontaminan uretra pada pria dapat mengurangi mutu temuan laboratorium. Mukus, protein, sel, epitel, dan mikroorganisme masuk ke dalam sistem urine dari uretra dan jaringan sekitarnya. Oleh karena itu pasien perlu diberitahu agar membuang beberapa millimeter pertama urine sebelum mulai menampung urine. asien perlu membersihkan daerah genital sebelum berkemih. !anita yang sedang haid harus memasukkan tampon yang bersih sebelum menampung spe"imen. #adang$kadang diperlukan kateterisasi untuk memperoleh spesimen yang tidak ter"emar. Meskipun urine yang diambil se"ara a"ak (random) atau urine sewaktu "ukup bagus untuk pemeriksaan, namun urine pertama pagi hari adalah yang paling bagus. Urine satu malam men"erminkan periode tanpa asupan "airan yang lama, sehingga unsure$unsur yang terbentuk mengalami pemekatan. %unakan wadah yang bersih untuk menampung spesimen urin. &indari sinar matahari langsung pada waktu menangani spesimen urin. 'angan gunakan urin yang mengandung antiseptik. (akukan pemeriksaan dalam waktu satu jam setelah buang air ke"il. enundaan pemeriksaan terhadap spesimen urine harus dihindari karena dapat mengurangi validitas hasil. )nalisis harus dilakukan selambat$lambatnya * jam setelah pengambilan spesimen. +ampak dari penundaan pemeriksan antara lain , unsur$unsur berbentuk dalam sedimen mulai mengalami kerusakan dalam - jam, urat dan fosfat yang semula larut dapat mengendap sehingga mengaburkan pemeriksaan mikroskopik elemen lain, bilirubin dan urobilinogen dapat mengalami oksidasi bila terpajan sinar matahari, bakteri berkembangbiak dan dapat mempengaruhi hasil pemeriksaan mikrobiologik dan p&, glukosa mungkin turun, dan badan keton, jika ada, akan menguap.

PEMERIKSAAN MAKROSKOPIK Urinalisis dimulai dengan mengamati penampakan makroskopik , warna dan kekeruhan. Urine normal yang baru dikeluarkan tampak jernih sampai sedikit berkabut dan berwarna kuning oleh pigmen urokrom dan urobilin. .ntensitas warna sesuai dengan konsentrasi urine/ urine en"er

hampir tidak berwarna, urine pekat berwarna kuning tua atau sawo matang. #ekeruhan biasanya terjadi karena kristalisasi atau pengendapan urat (dalam urine asam) atau fosfat (dalam urine basa). #ekeruhan juga bisa disebabkan oleh bahan selular berlebihan atau protein dalam urin. 0olume urine normal adalah 123$-.333 ml4-*hr. engukuran volume ini pada pengambilan a"ak (random) tidak relevan. #arena itu pengukuran volume harus dilakukan se"ara berjangka selama -* jam untuk memperoleh hasil yang akurat. #elainan pada warna, kejernihan, dan kekeruhan dapat mengindikasikan kemungkinan adanya infeksi, dehidrasi, darah di urin (hematuria), penyakit hati, kerusakan otot atau eritrosit dalam tubuh. Obat$obatan tertentu juga dapat mengubah warna urin. #en"ing berbusa sangat mungkin mewakili jumlah besar protein dalam urin (proteinuria). 5eberapa keadaan yang menyebabkan warna urine adalah , Merah , enyebab patologik , hemoglobin, mioglobin, porfobilinogen, porfirin. enyebab nonpatologik , banyak ma"am obat dan 6at warna, bit, rhubab (kelembak), senna.

Oranye , enyebab patologik , pigmen empedu. enyebab nonpatologik , obat untuk infeksi saliran kemih (piridium), obat lain termasuk fenotia6in. Kuning , enyebab patologik , urine yang sangat pekat, bilirubin, urobilin. enyebab nonpatologik , wotel, fenasetin, "as"ara, nitrofurantoin. Hijau , enyebab patologik , biliverdin, bakteri (terutama seudomonas). enyebab nonpatologik , preparat vitamin, obat psikoaktif, diuretik. Biru , tidak ada penyebab patologik. engaruh obat , diuretik, nitrofuran. Coklat , enyebab patologik , hematin asam, mioglobin, pigmen empedu. engaruh obat , levodopa, nitrofuran, beberapa obat sulfa. Hitam atau hitam kecoklatan , enyebab patologik , melanin, asam homogentisat, indikans, urobilinogen, methemoglobin. engaruh obat , levodopa, "as"ara, kompleks besi, fenol.

ANALISIS DIPSTICK

+ipsti"k adalah strip reagen berupa strip plastik tipis yang ditempeli kertas seluloid yang

mengandung bahan kimia tertentu sesuai jenis parameter yang akan diperiksa. Urine +ip merupakan analisis kimia "epat untuk mendiagnosa berbagai penyakit. Uji kimia yang tersedia pada reagen strip umumnya adalah , glukosa, protein, bilirubin, urobilinogen, p&, berat jenis, darah, keton, nitrit, dan leukosit esterase.

Prosedur Tes

)mbil hanya sebanyak strip yang diperlukan dari wadah dan segera tutup wadah. 7elupkan strip reagen sepenuhnya ke dalam urin selama dua detik. &ilangkan kelebihan urine dengan menyentuhkan strip di tepi wadah spesimen atau dengan meletakkan strip di atas se"arik kertas tisu. erubahan warna diinterpretasikan dengan membandingkannya dengan skala warna rujukan, yang biasanya ditempel pada botol4wadah reagen strip. erhatikan waktu reaksi untuk setiap item. &asil pemba"aan mungkin tidak akurat jika memba"a terlalu "epat atau terlalu lambat, atau jika pen"ahayaan kurang. emba"aan dipsti"k dengan instrument otomatis lebih dianjurkan untuk memperke"il kesalahan dalam pemba"aan se"ara visual. emakaian reagen strip haruslah dilakukan se"ara hati$hati. Oleh karena itu harus diperhatikan "ara kerja dan batas waktu pemba"aan seperti yang tertera dalam leaflet. Setiap habis mengambil 8 batang reagen strip, botol4wadah harus segera ditutup kembali dengan rapat, agar terlindung dari kelembaban, sinar, dan uap kimia. Setiap strip harus diamati sebelum digunakan untuk memastikan bahwa tidak ada perubahan warna.

Glukosa #urang dari 3,89 dari glukosa normal disaring oleh glomerulus mun"ul dalam urin (kurang dari 8:3 mg4-* jam). %lukosuria (kelebihan gula dalam urin) terjadi karena nilai ambang ginjal terlampaui atau daya reabsorbsi tubulus yang menurun. %lukosuria umumnya berarti diabetes mellitus. ;amun, glukosuria dapat terjadi tidak sejalan dengan peningkatan kadar glukosa dalam darah, oleh karena itu glukosuria tidak selalu dapat dipakai untuk menunjang diagnosis diabetes mellitus. Untuk pengukuran glukosa urine, reagen strip diberi en6im glukosa oksidase (%O+), peroksidase ( O+) dan 6at warna.

Protein

5iasanya, hanya sebagian ke"il protein plasma disaring di glomerulus yang diserap oleh tubulus ginjal. ;ormal ekskresi protein urine biasanya tidak melebihi 823 mg4-* jam atau 83 mg4dl dalam setiap satu spesimen. (ebih dari 83 mg4ml didefinisikan sebagai proteinuria. Sejumlah ke"il protein dapat dideteksi dari individu sehat karena perubahan fisiologis. Selama olah raga, stres atau diet yang tidak seimbang dengan daging dapat menyebabkan protein dalam jumlah yang signifikan mun"ul dalam urin. ra$menstruasi dan mandi air panas juga dapat menyebabkan jumlah protein tinggi. rotein terdiri atas fraksi albumin dan globulin. eningkatan ekskresi albumin merupakan petanda yang sensitif untuk penyakit ginjal kronik yang disebabkan karena penyakit glomeruler, diabetes mellitus, dan hipertensi. Sedangkan peningkatan ekskresi globulin dengan berat molekul rendah merupakan petanda yang sensitif untuk beberapa tipe penyakit tubulointerstitiel. +ipsti"ks mendeteksi protein dengan indikator warna 5romphenol biru, yang sensitif terhadap albumin tetapi kurang sensitif terhadap globulin, protein 5en"e$'ones, dan mukoprotein.

Bilirubin 5ilirubin yang dapat dijumpai dalam urine adalah bilirubin direk (terkonjugasi), karena tidak terkait dengan albumin, sehingga mudah difiltrasi oleh glomerulus dan diekskresikan ke dalam urine bila kadar dalam darah meningkat. 5ilirubinuria dijumpai pada ikterus parenkimatosa (hepatitis infeksiosa, toksik hepar), ikterus obstruktif, kanker hati (sekunder), 7&< disertai ikterik.

Urobilino en =mpedu yang sebagian besar dibentuk dari bilirubin terkonjugasi men"apai area duodenum, tempat bakteri dalam usus mengubah bilirubin menjadi urobilinogen. Sebagian besar urobilinogen berkurang di faeses/ sejumlah besar kembali ke hati melalui aliran darah, di sini urobilinogen diproses ulang menjadi empedu/ dan kira$kira sejumlah 89 diekskresikan ke dalam urine oleh ginjal. eningkatan ekskresi urobilinogen dalam urine terjadi bila fungsi sel hepar menurun atau terdapat kelebihan urobilinogen dalam saluran gastrointestinal yang melebehi batas kemampuan hepar untuk melakukan rekskresi. Urobilinogen meninggi dijumpai pada , destruksi hemoglobin berlebihan (ikterik hemolitika atau anemia hemolitik oleh sebab apapun), kerusakan parenkim hepar (toksik hepar, hepatitis infeksiosa, sirosis hepar, keganasan hepar), penyakit jantung dengan bendungan kronik, obstruksi usus, mononukleosis infeksiosa, anemia sel sabit.

Urobilinogen urine menurun dijumpai pada ikterik obstruktif, kanker pankreas, penyakit hati yang parah (jumlah empedu yang dihasilkan hanya sedikit), penyakit inflamasi yang parah, kolelitiasis, diare yang berat. &asil positif juga dapat diperoleh setelah olahraga atau minum atau dapat disebabkan oleh kelelahan atau sembelit. Orang yang sehat dapat mengeluarkan sejumlah ke"il urobilinogen.

Keasa!an "#$% <iltrat glomerular plasma darah biasanya diasamkan oleh tubulus ginjal dan saluran pengumpul dari p& 1,* menjadi sekitar > di final urin. ;amun, tergantung pada status asam$basa, p& kemih dapat berkisar dari *,2 ? @,3. p& bervariasi sepanjang hari, dipengaruhi oleh konsumsi makanan/ bersifat basa setelah makan, lalu menurun dan menjadi kurang basa menjelang makan berikutnya. Urine pagi hari (bangun tidur) adalah yang lebih asam. Obat$obatan tertentu dan penyakit gangguan keseimbangan asam$basa jug adapt mempengaruhi p& urine. Urine yang diperiksa haruslah segar, sebab bila disimpan terlalu lama, maka p& akan berubah menjadi basa. Urine basa dapat memberi hasil negatif atau tidak memadai terhadap albuminuria dan unsure$unsur mikroskopik sedimen urine, seperti eritrosit, silinder yang akan mengalami lisis. p& urine yang basa sepanjang hari kemungkinan oleh adanya infeksi. Urine dengan p& yang selalu asam dapat menyebabkan terjadinya batu asam urat. 5erikut ini adalah keadaan$keadaan yang dapat mempengaruhi p& urine , p& basa , setelah makan, vegetarian, alkalosis sistemik, infeksi saluran kemih ( roteus atau seudomonas menguraikan urea menjadi 7O- dan ammonia), terapi alkalinisasi, asidosis tubulus ginjal, spesimen basi.

p& asam , ketosis (diabetes, kelaparan, penyakit demam pada anak), asidosis sistemik (ke"uali pada gangguan fungsi tubulus, asidosis respiratorik atau metaboli" memi"u pengasaman urine dan meningkatkan ekskresi ;&*A), terapi pengasaman.

Berat &enis "Specific Gravity, SG% 5erat jenis (yang berbanding lurus dengan osmolalitas urin yang mengukur konsentrasi 6at terlarut) mengukur kepadatan air seni serta dipakai untuk menilai kemampuan ginjal untuk memekatkan dan mengen"erkan urin. Spesifik gravitasi antara 8,332 dan 8,3:2 pada sampel a"ak harus dianggap wajar jika fungsi

ginjal normal. ;ilai rujukan untuk urine pagi adalah 8,382 ? 8,3-2, sedangkan dengan pembatasan minum selama 8- jam nilai normal B 8,3--, dan selama -* jam bisa men"apai C8,3->. +efek fungsi dini yang tampak pada kerusakan tubulus adalah kehilangan kemampuan untuk memekatkan urine. 5' urine yang rendah persisten menunjukkan gangguan fungsi reabsorbsi tubulus. ;okturia dengan ekskresi urine malam B 233 ml dan 5' kurang dari 8.38@, kadar glukosa sangat tinggi, atau mungkin pasien baru$baru ini menerima pewarna radiopaDue kepadatan tinggi se"ara intravena untuk studi radiografi, atau larutan dekstran dengan berat molekul rendah. #urangi 3,33* untuk setiap 89 glukosa untuk menentukan konsentrasi 6at terlarut non$glukosa.

Dara' "Blood% emeriksaan dengan "arik "elup akan memberi hasil positif baik untuk hematuria, hemoglobinuria, maupun mioglobinuria. rinsip tes "arik "elup ialah mendeteksi hemoglobin dengan pemakaian substrat peroksidase serta aseptor oksigen. =ritrosit yang utuh dipe"ah menjadi hemoglobin dengan adanya aktivitas peroksidase. &al ini memungkinkan hasil tidak sesuai dengan metode mikroskopik sedimen urine. &emoglobinuria sejati terjadi bila hemoglobin bebas dalam urine yang disebabkan karena danya hemolisis intravaskuler. &emolisis dalam urine juga dapat terjadi karena urine en"er, p& alkalis, urine didiamkan lama dalam suhu kamar. Mioglobinuria terjadi bila mioglobin dilepaskan ke dalam pembuluh darah akibat kerusakan otot, seperti otot jantung, otot skeletal, juga sebagai akibat dari olah raga berlebihan, konvulsi. Mioglobin memiliki berat molekul ke"il sehingga mudah difiltrasi oleh glomerulus dan diekskresi ke dalam urine. <aktor$faktor yang dapat mempengaruhi temuan laboratorium , &asil positif palsu dapat terjadi bila urine ter"emar deterjen yang mengandung hipoklorid atau peroksida, bila terdapat bakteriuria yang mengandung peroksidase.

&asil negatif palsu dapat terjadi bila urine mengandung vitamin 7 dosis tinggi, pengawet formaldehid, nitrit konsentrasi tinggi, protein konsentrasi tinggi, atau berat jenis sangat tinggi.

Urine dari wanita yang sedang menstruasi dapat memberikan hasil positif.

Keton 5adan keton (aseton, asam aseotasetat, dan asam E$hidroksibutirat) diproduksi untuk

menghasilkan energi saat karbohidrat tidak dapat digunakan. )sam aseotasetat dan asam E$ hidroksibutirat merupakan bahan bakar respirasi normal dan sumber energi penting terutama untuk otot jantung dan korteks ginjal. )pabila kapasitas jaringan untuk menggunakan keton sudah men"ukupi maka akan diekskresi ke dalam urine, dan apabila kemampuan ginjal untuk mengekskresi keton telah melampaui batas, maka terjadi ketonemia. 5enda keton yang dijumpai di urine terutama adalah aseton dan asam asetoasetat. #etonuria disebabkan oleh kurangnya intake karbohidrat (kelaparan, tidak seimbangnya diet tinggi lemak dengan rendah karbohidrat), gangguan absorbsi karbohidrat (kelainan gastrointestinal), gangguan metabolisme karbohidrat (mis. diabetes), sehingga tubuh mengambil kekurangan energi dari lemak atau protein, febris.

Nitrit +i dalam urine orang normal terdapat nitrat sebagai hasil metabolisme protein, yang kemudian jika terdapat bakteri dalam jumlah yang signifikan dalam urin (Escherichia coli, Enterobakter, Citrobacter, Klebsiella, Proteus) yang megandung en6im reduktase, akan mereduksi nitrat menjadi nitrit. &al ini terjadi bila urine telah berada dalam kandung kemih minimal * jam. &asil negative bukan berarti pasti tidak terdapat bakteriuria sebab tidak semua jenis bakteri dapat membentuk nitrit, atau urine memang tidak mengandung nitrat, atau urine berada dalam kandung kemih kurang dari * jam. +isamping itu, pada keadaan tertentu, en6im bakteri telah mereduksi nitrat menjadi nitrit, namun kemudian nitrit berubah menjadi nitrogen. Spesimen terbaik untuk pemeriksaan nitrit adalah urine pagi dan diperiksa dalam keadaan segar, sebab penundaan pemeriksaan akan mengakibatkan perkembang biakan bakteri di luar saluran kemih, yang juga dapat menghasilkan nitrit. <aktor yang dapat mempengaruhi temuan laboratorium , &asil positif palsu karena metabolisme bakteri in vitro apabila pemeriksaan tertunda, urine merah oleh sebab apapun, pengaruh obat (fena6opiridin). &asil negatif palsu terjadi karena diet vegetarian menghasilkan nitrat dalam jumlah "ukup banyak, terapi antibiotik mengubah metabolisme bakteri, organism penginfeksi mungkin tidak mereduksi nitrat, kadar asam askorbat tinggi, urine tidak dalam kandung kemih selama *$> jam, atau berat jenis urine tinggi.

Lekosit esterase (ekosit netrofil mensekresi esterase yang dapat dideteksi se"ara kimiawi. &asil tes lekosit esterase positif mengindikasikan kehadiran sel$sel lekosit (granulosit), baik se"ara utuh atau

sebagai sel yang lisis. (imfosit tidak memiliki memiliki aktivitas esterase sehingga tidak akan memberikan hasil positif. &al ini memungkinkan hasil mikroskopik tidak sesuai dengan hasil pemeriksaan "arik "elup. Femuan laboratorium negatif palsu dapat terjadi bila kadar glukosa urine tinggi (B233mg4dl), protein urine tinggi (B:33mg4dl), berat jenis urine tinggi, kadar asam oksalat tinggi, dan urine mengandung "ephaloGin, "ephalothin, tetrasiklin. Femuan positif palsu pada penggunaan pengawet formaldehid. Urine basi dapat mempengaruhi hasil pemeriksaan. ANALISIS MIKROSKOPIK emeriksaan mikroskopik diperlukan untuk mengamati sel dan benda berbentuk partikel lainnya. 5anyak ma"am unsur mikroskopik dapat ditemukan baik yang ada kaitannya dengan infeksi (bakteri, virus) maupun yang bukan karena infeksi misalnya perdarahan, disfungsi endotel dan gagal ginjal. Metode pemeriksaan mikroskopik sedimen urine lebih dianjurkan untuk dikerjakan dengan penge"atan Stenheimer$Malbin. +engan pewarnaan ini, unsur$unsur mikroskopik yang sukar terlihat pada sediaan natif dapat terlihat jelas.

PROSEDUR Sampel urin dihomogenkan dulu kemudian dipindahkan ke dalam tabung pemusing sebanyak 83 ml. Selanjutnya dipusingkan dengan ke"epatan relatif rendah (sekitar 8233 $ -333 rpm) selama 2 menit. Fabung dibalik dengan "epat (decanting) untuk membuang supernatant sehingga tersisa endapan kira$kira 3,-$3,2 ml. =ndapan diteteskan ke gelas obyek dan ditutup dengan "overglass. 'ika hendak di"at dengan dengan pewarna Stenheimer$Malbin, tetesi endapan dengan 8$- tetes "at tersebut, kemudian diko"ok dan dituang ke obyek glass dan ditutup dengan "overglass, siap untuk diperiksa. =ndapan pertama kali diperiksa di bawah mikroskop dengan perbesaran rendah menggunakan lensa obyektif 83H, disebut lapang pandang lemah (( () atau low power ield !"P#$ untuk mengidentifikasi benda$benda besar seperti silinder dan kristal. Selanjutnya, pemeriksaan dilakukan dengan kekuatan tinggi menggunakan lensa obyektif *3H, disebut lapang pandang kuat (( #) atau high power ield !HP#$ untuk mengidentifikasi sel (eritrosit, lekosit, epitel), ragi, bakteri, Fri"homonas, filamen lendir, sel sperma. 'ika identifikasi silinder atau kristal belum jelas, pengamatan dengan lapang pandang kuat juga dapat dilakukan. #arena jumlah elemen yang ditemukan dalam setiap bidang dapat berbeda dari satu bidang ke

bidang lainnya, beberapa bidang dirata$rata. 5erbagai jenis sel yang biasanya digambarkan sebagai jumlah tiap jenis ditemukan per rata$rata lapang pandang kuat. 'umlah silinder biasanya dilaporkan sebagai jumlah tiap jenis yang ditemukan per lapang pandang lemah. 7ara melaporkan hasil adalah sebagai berikut , Dila#orkan =ritrosit4( # (eukosit4( # Nor!al ( 3$: 3$* *$@ (( @$:3 ((( (((( lebih dari :3 penuh

2$-3 -3$23 lebih dari 23 penuh

Silinder4#ristal4( ( 3$8 8$2 2$83 83$:3 lebih dari :3 #eterangan , #husus untuk kristal 7a$oGallate , A masih dinyatakan normal/ AA dan AAA sudah dinyatakan abnormal.

Eritrosit

=ritrosit dalam air seni dapat berasal dari bagian manapun dari saluran kemih. Se"ara teoritis, harusnya tidak dapat ditemukan adanya eritrosit, namun dalam urine normal dapat ditemukan 3 ? : sel4( #. &ematuria adalah adanya peningkatan jumlah eritrosit dalam urin karena, kerusakan glomerular, tumor yang mengikis saluran kemih, trauma ginjal, batu saluran kemih, infeksi, inflamasi, infark ginjal, nekrosis tubular akut, infeksi saluran kemih atas dan bawah, nefrotoksin, dll. &ematuria dibedakan menjadi hematuria makroskopik (gross hematuria) dan hematuria mikroskopik. +arah yang dapat terlihat jelas se"ara visual menunjukkan perdarahan berasal dari saluran kemih bagian bawah, sedangkan hematuria mikroskopik lebih bermakna untuk kerusakan glomerulus. +inyatakan hematuria mikroskopik jika dalam urin ditemukan lebih dari 2 eritrosit4( #. &ematuria mikroskopik sering dijumpai pada nefropati diabetik, hipertensi, dan ginjal polikistik. &ematuria mikroskopik dapat terjadi persisten, berulang atau sementara dan berasal dari sepanjang ginjal$saluran kemih. &ematuria persisten banyak dijumpai pada perdarahan

glomerulus ginjal. =ritrosit dapat terlihat berbentuk normal, membengkak, krenasi, menge"il, shadow atau ghost "ells dengan mikroskop "ahaya. Spesimen segar dengan berat jenis 8,383$8,3-3, eritrosit berbentuk "akram normal. =ritrosit tampak bengkak dan hampir tidak berwarna pada urin yang en"er, tampak mengkerut (crenated) pada urine yang pekat, dan tampak menge"il sekali dalam urine yang alkali. Selain itu, kadang$kadang eritrosit tampak seperti ragi.

=ritrosit dismorfik tampak pada ukuran yang heterogen, hipokromik, terdistorsi dan sering tampak gumpalan$gumpalan ke"il tidak beraturan tersebar di membran sel. =ritrosit dismorfik memiliki bentuk aneh akibat terdistorsi saat melalui struktur glomerulus yang abnormal. )danya eritrosit dismorfik dalam urin menunjukkan penyakit glomerular seperti glomerulonefritis.

Leukosit

(ekosit berbentuk bulat, berinti, granuler, berukuran kira$kira 8,2 ? - kali eritrosit. (ekosit dalam urine umumnya adalah neutrofil (polymorphonuclear, PM%). (ekosit dapat berasal dari bagian manapun dari saluran kemih. (ekosit hingga * atau 2 per ( # umumnya masih dianggap normal. eningkatan jumlah lekosit dalam urine (leukosituria atau piuria) umumnya menunjukkan adanya infeksi saluran kemih baik bagian atas atau bawah, sistitis, pielonefritis, atau glomerulonefritis akut. (eukosituria juga dapat dijumpai pada febris, dehidrasi, stress, leukemia tanpa adanya infeksi atau inflamasi, karena

ke"epatan ekskresi leukosit meningkat yang mungkin disebabkan karena adanya perubahan permeabilitas membran glomerulus atau perubahan motilitas leukosit. ada kondisi berat jenis urin rendah, leukosit dapat ditemukan dalam bentuk sel %litter merupakan lekosit M; yang menunjukkan gerakan 5rown butiran dalam sitoplasma. ada suasana p& alkali leukosit "enderung berkelompok. (ekosit dalam urine juga dapat merupakan suatu kontaminan dari saluran urogenital, misalnya dari vagina dan infeksi serviks, atau meatus uretra eksterna pada laki$laki. Sel E#itel Sel =pitel Fubulus

Sel epitel tubulus ginjal berbentuk bulat atau oval, lebih besar dari leukosit, mengandung inti bulat atau oval besar, bergranula dan biasanya terbawa ke urin dalam jumlah ke"il. ;amun, pada sindrom nefrotik dan dalam kondisi yang mengarah ke degenerasi saluran kemih, jumlahnya bisa meningkat. 'umlah sel tubulus C 8: 4 ( # atau penemuan fragmen sel tubulus dapat menunjukkan adanya penyakit ginjal yang aktif atau luka pada tubulus, seperti pada nefritis, nekrosis tubuler akut, infeksi virus pada ginjal, penolakan transplnatasi ginjal, kera"unan salisilat.

Sel epitel tubulus dapat terisi oleh banyak tetesan lemak yang berada dalam lumen tubulus (lipoprotein yang menembus glomerulus), sel$sel seperti ini disebut o&al at bodies ' renal tubular at ' renal tubular at bodies. O&al at bodies menunjukkan adanya disfungsi disfungsi glomerulus dengan kebo"oran plasma ke dalam urin dan kematian sel

epitel tubulus. O&al at bodies dapat dijumpai pada sindrom nefrotik, diabetes mellitus lanjut, kerusakan sel epitel tubulus yang berat karena kera"unan etilen glikol, air raksa. Selain sel epitel tubulus, o&al at bodies juga dapat berupa makrofag atau hisiosit. Sel epitel tubulus yang membesar dengan multinukleus (multinucleated giant cells) dapat dijumpai pada infeksi virus. 'enis virus yang dapat menginfeksi saluran kemih adalah 7ytomegalovirus (7M0) atau &erpes simpleG virus (&S0) tipe 8 maupun tipe -.

Sel epitel transisional Sel epitel ini dari pelvis ginjal, ureter, kandung kemih (&esica urinaria), atau uretra, lebih besar dari sel epitel tubulus ginjal, dan agak lebih ke"il dari sel epitel skuamosa. Sel epitel ini berbentuk bulat atau oval, gelendong dan sering mempunyai tonjolan. 5esar ke"ilnya ukuran sel epitel transisional tergantung dari bagian saluran kemih yang mana dia berasal. Sel epitel skuamosa adalah sel epitel terbesar yang terlihat pada spesimen urin normal. Sel epitel ini tipis, datar, dan inti bulat ke"il. Mereka mungkin hadir sebagai sel tunggal atau sebagai kelompok dengan ukuran bervariasi.

Sel skuamosa

=pitel skuamosa umumnya dalam jumlah yang lebih rendah dan berasal dari permukaan kulit atau dari luar uretra. Signifikansi utama mereka adalah sebagai indikator kontaminasi. Silinder Silinder (cast) adalah massa protein berbentuk silindris yang terbentuk di tubulus ginjal dan dibilas masuk ke dalam urine. Silinder terbentuk hanya dalam tubulus distal yang rumit atau saluran pengumpul (nefron distal). Fubulus proksimal dan lengkung &enle bukan lokasi untuk pembentukan silinder. Silinder dibagi$bagi berdasarkan gambaran morfologik dan komposisinya. <aktor$faktor yang mendukung pembentukan silinder adalah laju aliran yang rendah, konsentrasi garam tinggi, volume urine yang rendah, dan p& rendah (asam) yang menyebabkan denaturasi dan pre"ipitasi protein, terutama mukoprotein Famm$&orsfall. Mukoprotein Famm$&orsfall adalah matriks protein yang lengket yang terdiri dari glikoprotein yang dihasilkan oleh sel epitel

ginjal. Semua benda berupa partikel atau sel yang terdapat dalam tubulus yang abnormal mudah melekat pada matriks protein yang lengket. #onstituen selular yang umumnya melekat pada silinder adalah eritrosit, leukosit, dan sel epitel tubulus, baik dalam keadaan utuh atau dalam berbagai tahapan disintegrasi. )pabila silinder mengandung sel atau bahan lain yang "ukup banyak, silinder tersebut dilaporkan berdasarkan konstituennya. )pabila konstituen selular mengalami disintegrasi menjadi partikel granuler atau debris, biasanya silinder hanya disebut sebagai silinder granular.

8. Silinder hialin

Silinder hialin atau silinder protein terutama terdiri dari mu"oprotein (protein Famm$&orsfall) yang dikeluarkan oleh sel$sel tubulus. Silinder ini homogen (tanpa struktur), tekstur halus, jernih, sisi$sisinya parallel, dan ujung$ujungnya membulat. Sekresi protein Famm$&orsfall membentuk sebuah silinder hialin di saluran pengumpul. Silinder hialin tidak selalu menunjukkan penyakit klinis. Silinder hialin dapat dilihat bahkan pada pasien yang sehat. Sedimen urin normal mungkin berisi 3 ? 8 silinder hialin per ( (. 'umlah yang lebih besar dapat dikaitkan dengan proteinuria ginjal (misalnya, penyakit glomerular) atau ekstra$ginjal (misalnya, overflow proteinuria seperti dalam myeloma). Silinder protein dengan panjang, ekor tipis terbentuk di persimpangan lengkung &enleIs dan tubulus distal yang rumit disebut silindroid ("ylindroids).

-. Silinder =ritrosit

Silinder eritrosit bersifat granuler dan mengandung hemoglobin dari kerusakan eritrosit. )danya silinder eritrosit disertai hematuria mikroskopik memperkuat diagnosis untuk kelainan glomerulus. 7edera glomerulus yang parah dengan kebo"oran eritrosit atau kerusakan tubular yang parah menyebabkan sel$sel eritrosit melekat pada matriks protein (mukoprotein Famm$ &orsfall) dan membentuk silinder eritrosit.

:. Silinder (eukosit

Silinder lekosit atau silinder nanah, terjadi ketika leukosit masuk dalam matriks Silinder. #ehadiran mereka menunjukkan peradangan pada ginjal, karena silinder tersebut tidak akan terbentuk ke"uali dalam ginjal. Silinder lekosit paling khas untuk pielonefritis akut, tetapi juga dapat ditemukan pada penyakit glomerulus (glomerulonefritis). %litter sel (fagositik neutrofil) biasanya akan menyertai silinder lekosit. enemuan silinder leukosit yang ber"ampur dengan bakteri mempunyai arti penting untuk pielonefritis, mengingat pielonefritis dapat berjalan tanpa keluhan meskipun telah merusak jaringan ginjal se"ara progresif.

*. Silinder %ranular

Silinder granular adalah silinder selular yang mengalami degenerasi. +isintegrasi sel selama transit melalui sistem saluran kemih menghasilkan perubahan membran sel, fragmentasi inti, dan granulasi sitoplasma. &asil disintegrasi awalnya granular kasar, kemudian menjadi butiran halus.

2. Silinder (ilin ((a)y Cast)

Silinder lilin adalah silinder tua hasil silinder granular yang mengalami perubahan degeneratif lebih lanjut. #etika silinder selular tetap berada di nefron untuk beberapa waktu sebelum mereka dikeluarkan ke kandung kemih, sel$sel dapat berubah menjadi silinder granular kasar, kemudian menjadi sebuah silinder granular halus, dan akhirnya, menjadi silinder yang li"in seperti lilin (waGy). Silinder lilin umumnya terkait dengan penyakit ginjal berat dan amiloidosis ginjal. #emun"ulan mereka menunjukkan keparahan penyakit dan dilasi nefron dan karena itu terlihat pada tahap akhir penyakit ginjal kronis. Jang disebut telescoped urinary sediment adalah salah satu di mana eritrosit, leukosit, oval fat bodies, dan segala jenis silinder yang ditemukan kurang lebih sama$sama berlimpah. #ondisi yang dapat menyebabkan teles"oped urinary sediment adalah, 8) lupus nefritis -) hipertensi ganas :) diabetes glomerulos"lerosis, dan *) glomerulonefritis progresif "epat. ada tahap akhir penyakit ginjal dari setiap penyebab, sedimen saluran kemih sering menjadi sangat kurang karena nefron yang masih tersisa menghasilkan urin en"er.

Bakteri

5akteri yang umum dalam spesimen urin karena banyaknya mikroba flora normal vagina atau meatus uretra eksternal dan karena kemampuan mereka untuk "epat berkembang biak di urine pada suhu kamar. 5akteri juga dapat disebabkan oleh kontaminan dalam wadah pengumpul, kontaminasi tinja, dalam urine yang dibiarkan lama (basi), atau memang dari infeksi di saluran kemih. Oleh karena itu pengumpulan urine harus dilakukan dengan benar (lihat pengumpulan spe"imen urine) +iagnosis bakteriuria dalam kasus yang di"urigai infeksi saluran kemih memerlukan tes biakan kuman (kultur). &itung koloni juga dapat dilakukan untuk melihat apakah jumlah bakteri yang hadir signifikan. Umumnya, lebih dari 833.333 4 ml dari satu organisme men"erminkan bakteriuria signifikan. 5eberapa organisme men"erminkan kontaminasi. ;amun demikian, keberadaan setiap organisme dalam spesimen kateterisasi atau suprapubik harus dianggap signifikan.

Ra i

Sel$sel ragi bisa merupakan kontaminan atau infeksi jamur sejati. Mereka sering sulit dibedakan dari sel darah merah dan kristal amorf, membedakannya adalah bahwa ragi memiliki ke"enderungan bertunas. aling sering adalah 7andida, yang dapat menginvasi kandung kemih, uretra, atau vagina.

Tri)'o!onas *a inalis

Fri"homonas vaginalis adalah parasit menular seksual yang dapat berasal dari urogenital laki$ laki dan perempuan. Ukuran organisme ini bervariasi antara 8$- kali diameter leukosit. Organisme ini mudah diidentifikasi dengan "epat dengan melihat adanya flagella dan pergerakannya yang tidak menentu.

Kristal #ristal yang sering dijumpai adalah kristal "al"ium oGallate, triple phosphate, asam urat. enemuan kristal$kristal tersebut tidak mempunyai arti klinik yang penting. ;amun, dalam jumlah berlebih dan adanya predisposisi antara lain infeksi, memungkinkan timbulnya penyakit Kken)in batuK, yaitu terbentuknya batu ginjal$saluran kemih (lithiasis) di sepanjang ginjal ? saluran kemih, menimbulkan jejas, dan dapat menyebabkan fragmen sel epitel terkelupas. embentukan batu dapat disertai kristaluria, dan penemuan kristaluria tidak harus disertai pembentukan batu.

8. #alsium Oksalat

#ristal ini umum dijumpai pada spesimen urine bahkan pada pasien yang sehat. Mereka dapat terjadi pada urin dari setiap p&, terutama pada p& yang asam. #ristal bervariasi dalam ukuran dari "ukup besar untuk sangat ke"il. #ristal "a$oGallate bervariasi dalam ukuran, tak berwarna, dan bebentuk amplop atau halter. #ristal dapat mun"ul dalam spe"imen urine setelah konsumsi

makanan tertentu (mis. asparagus, kubis, dll) dan kera"unan ethylene gly"ol. )danya 8 ? 2 ( A ) kristal 7a$oGallate per ( ( masih dinyatakan normal, tetapi jika dijumpai lebih dari 2 ( AA atau AAA ) sudah dinyatakan abnormal. -. Friple <osfat

Seperti halnya 7a$oGallate, triple fosfat juga dapat dijumpai bahkan pada orang yang sehat. #ristal terlihat berbentuk prisma empat persegi panjang seperti tutup peti mati (kadang$kadang juga bentuk daun atau bintang), tak berwarna dan larut dalam asam "uka en"er. Meskipun mereka dapat ditemukan dalam setiap p&, pembentukan mereka lebih disukai di p& netral ke basa. #ristal dapat mun"ul di urin setelah konsumsi makan tertentu (buah$buahan). .nfeksi saluran kemih dengan bakteri penghasil urease (mis. roteus vulgaris) dapat mendukung pembentukan kristal (dan urolithiasis) dengan meningkatkan p& urin dan meningkatkan amonia bebas. :. )sam Urat

#ristal asam urat tampak berwarna kuning ke "oklat, berbentuk belah ketupat (kadang$kadang berbentuk jarum atau mawar). +engan penge"ualian langka, penemuan kristal asam urat dalam urin sedikit memberikan nilai klinis, tetapi lebih merupakan 6at sampah metabolisme normal/ jumlahnya tergantung dari jenis makanan, banyaknya makanan, ke"epatan metabolisme dan konsentrasi urin. Meskipun peningkatan 8>9 pada pasien dengan gout, dan dalam keganasan limfoma atau leukemia, kehadiran mereka biasanya tidak patologis atau meningkatkan konsentrasi asam urat. *. Sistin (Cystine)

Cystine berbentuk heksagonal dan tipis. #ristal ini mun"ul dalam urin sebagai akibat dari "a"at geneti" atau penyakit hati yang parah. #ristal dan batu sistin dapat dijumpai pada "ystinuria dan homo"ystinuria. Ferbentuk pada p& asam dan ketika konsentrasinya B :33mg. Sering membingungkan dengan kristal asam urat. Sistin "rystalluria atau urolithiasis merupakan indikasi "ystinuria, yang merupakan kelainan metabolisme bawaan "a"at yang melibatkan reabsorpsi tubulus ginjal tertentu termasuk asam amino sistin. 2. (eusin dan Firosin

(eusin dan tirosin adalah kristal asam amino dan sering mun"ul bersama$sama dalam penyakit hati yang parah. Firosin tampak sebagai jarum yang tersusun sebagai berkas atau mawar dan kuning. (eusin mun"ul$mun"ul berminyak bola dengan radial dan konsentris striations. #ristal leu"ine dipandang sebagai bola kuning dengan radial konsentris. #ristal ini kadang$kadang dapat keliru dengan sel$sel, dengan pusat nukleus yang menyerupai. #ristal dari asam amino leusin dan tirosin sangat jarang terlihat di sedimen urin. #ristal ini dapat diamati pada beberapa penyakit keturunan seperti tyrosinosis dan Kpenyakit Maple SyrupK. (ebih sering kita menemukan kristal ini bersamaan pada pasien dengan penyakit hati berat (sering terminal). >. #ristal #olesterol

#ristal kolesterol tampak regular atau irregular , transparan, tampak sebagai pelat tipis empat persegi panjang dengan satu (kadang dua) dari sudut persegi memiliki takik. enyebab kehadiran kristal kolesterol tidak jelas, tetapi diduga memiliki makna klinis seperti o&al at bodies. #ehadiran kristal kolesterol sangat jarang dan biasanya disertai oleh proteinuria.

1. #ristal lain 5erbagai ma"am jenis kristal lain yang dapat dijumpai dalam sedimen urin misalnya adalah , #ristal dalam urin asam , ;atirum urat , tak berwarna, bentuk batang ireguler tumpul, berkumpul membentuk roset. )morf urat , warna kuning atau "oklat, terlihat sebagai butiran, berkumpul. #ristal dalam urin alkali ,

)monium urat (atau biurat) , warna kuning$"oklat, bentuk bulat tidak teratur, bulat berduri, atau bulat bertanduk. 7a$fosfat , tak berwarna, bentuk batang$batang panjang, berkumpul membentuk rosset. )morf fosfat , tak berwarna, bentuk butiran$butiran, berkumpul. 7a$karbonat , tak berwarna, bentuk bulat ke"il, halter.

Se"ara umum, tidak ada intepretasi klinis, tetapi jika terdapat dalam jumlah yang banyak, mungkin dapat menimbulkan gangguan. 5anyak obat diekskresikan dalam urin mempunyai potensi untuk membentuk kristal, seperti ,

kristal Sulfadia6in dan kristal Sulfonamida

Anda mungkin juga menyukai