3/27/2010

KULIAH 13

PENGHAYATAN TERHADAP HUBUNGAN MANUSIA & LINGKUNGAN

(4 BASIC LAW OF ECOLOGY : BARRY COMMONER)

ETIKA & KEBIJAKAN PEMANFAATAN LANSKAP

DESEMBER 2006

EVERYTHING IS CONNECTED TO EVERYTHING ELSE EVERYTHING MUST GO SOMEWHERE (NO WASTE) NATURE KNOWS BEST (RECYCLING WITH NATURAL PROCESSES) THERE IS NO SUCH THING AS A FREE LUNCH (COST)

PENGERTIAN
MENGAPA PERLU DIKETAHUI & DIPELAJARI
LANSKAP/BENTANG ALAM SUMBERDAYA ALAM & LINGKUNGAN ETIKA, KEBIJAKAN, KEBIJAKSANAAN SUSTAINABLE & BEAUTIFUL LANDSCAPE
ETIKA KEBIJAK AN

EKOLOGIKAL KULTURAL
LANSKAP/ BENTANG ALAM LANSKAP YG BERKELANJU TAN

EKONOMI

LAHAN MERUPAKAN SUATU SUMBERDAYA YANG BERNILAI EKONOMI TINGGI & YANG SELALU DIPEREBUTKAN PENGGUNAAN YANG BERLEBIHAN PENGGUNAAN YANG SUB OPTIMAL PENGGUNAAN YANG SALAH

PERLU DIKETAHUI & DIPELAJARI MODEL PEMANFAATAN BENTANG ALAM YANG LESTARI MODEL PEMANFAATAN BENTANG ALAM YANG INDAH, NYAMAN & BERKELANJUTAN MODEL PEMANFAATAN BENTANG ALAM YANG INDAH & PRODUKTIF

CONFLICT OF INTEREST SALAH SATU CARA PENGENDALIAN :

MELALUI ETIKA

3/27/2010

ETIKA
BERHUBUNGAN DENGAN: BAIK ATAU BURUK HAK DAN KEWAJIBAN APA YANG SEBAIKNYA DILAKUKAN & DIHINDARI UNTUK MEWUJUDKAN ATAU MELESTARIKAN SUATU BENTANG ALAM/LANSKAP ATAU TATANAN LANSKAP YG INDAH
PERILAKU & TATA LAKU PERENCANA/PERANCANGPENGELOLA

TINDAKAN BAIK, A.L. :

KONSERVASI LANSKAP PENATAAN TANPA KERUSAKAN (BIOFISIK, SOSIAL, VISUAL) PENATAAN YG SINERGIS (TATA KOTA, TATA GUNA LAHAN) PENATAAN YG HEMAT ENERJI ECOLOGICAL DESIGN

PEMBANGUNAN DI PESISIR YANG MENGGANGGU LINGKUNGAN

TINDAKAN KURANG BAIK, A.L. :

PERUSAKAN LANSKAP (VISUAL, BERKURANGNYA AIR TANAH) PENATAAN YG JUSTRU MENGHASILKAN SAMPAH TAK TERDAUR PENATAAN YG TIDAK HEMAT ENERJI PEMANFAATAN MELEBIHI DAYA DUKUNG ALAM

SEHARUSNYA DILESTARIKAN

3/27/2010

Permasalahan lanskap tambang

Masalah lalu-lintas & pencemaran udara

Deforestation & illegal logging

SUMBERDAYA AIR YANG KOTOR

PENUMPUKAN SAMPAH

ECOLOGICAL DESIGN/PLANNING

BANJIR
LAINNYA : ASAP, LONGSOR, KELAPARAN, PENYAKIT

CONTOH: MENGHINDARI KOTORNYA AIR & ADANYA SAMPAH

3/27/2010

HAK & KEWAJIBAN :

MEMELIHARA LANSKAP/BENTANG ALAM SUPAYA TETAP FUNGSIONAL, BAIK UNTUK ALAM ITU SENDIRI MAUPUN UNTUK MANUSIA YG MENGGUNAKANNYA MENGENDALIKAN PENGGUNAAN/PEMANFAATAN

Masalah banjir, pohon tumbang dan longsor

MENGHINDARI KERUGIAN : FINANSIAL MATERIAL EMOSIONAL

GREEN POLICY
KEBIJAKAN YANG RAMAH LINGKUNGAN PEMBANGUNAN BERWAWASAN LINGKUNGAN PEMBANGUNAN YG MEMPERHATIKAN, MENGERTI & MENGHAYATI ALAM & LANSKAP SERTA KOMPONEN PEMBENTUKNYA:
PERILAKU & KARAKTER KEPEKAAN KEINDAHAN

KERUGIAN : FINANSIAL, MATERIAL, EMOSIONAL

KEARIFAN LOKAL (LOCAL WISDOM)

HAMPIR SELURUH ETNIK/SUKU DI INDONESIA MEMILIKI PENGETAHUAN & KEBIJAKAN DALAM MENGGUNAKAN & MELESTARIKAN SUMBERDAYA ALAM & LINGKUNGANNYA

APA, SIAPA, KAPAN, DIMANA, BAGAIMANA

DALAM PENGERTIAN ARSITEKTUR LANSKAP: TATA RUANG/ZONASI, TATA LETAK, AKTIFITAS

3/27/2010

KEARIFAN LOKAL DALAM TATA RUANG DI BALI

KEBIJAKAN PEMANFAATAN & PENATAAN LANSKAP

TANAH, AIR, EKOSISTEM EKOLOGIKAL, KULTURAL LANSKAP LOKAL, LANSKAP VERNAKULAR LANSKAP ALAMI, LANGKA, UNIK TAMAN & LANSKAP IDENTITAS

PERATURAN/UU

ETIKA

Daur Ulang Sampah dan Konservasi Air di Pekarangan

UU/PERATURAN TERKAIT BENTANG ALAM

NASIONAL: UU No. 26/2007: PENATAAN RUANg UU No. 23/1997: PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP UU No. 24/1992: PENATAAN RUANG UU PENGELOLAAN SUMBERDAYA AIR UU PERLINDUNGAN CAGAR BUDAYA UU No. 5/90: PENGELOLAAN SD HAYATI & EKOSISTEM KEPPRES, SK-SK, PERDA, DLL AMDAL INTERNATIONAL KYOTO PROTOCOL Zero Emission RAMSAR CONV. CITES

UU PENATAAN RUANG
UU No. 26 Tahun 2007 RTRWN RTRWP RTRW Kab RTRW Kota

Bagaimana menyikapi bentuk RTH

3/27/2010

PENGUATAN ASPEK PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM RENCANA TATA RUANG Pasal 17 ayat (5) UUPR memuat: dalam rangka pelestarian lingkungan dalam rencana tata ruang wilayah ditetapkan kawasan hutan paling sedikit 30 (tiga puluh) persen dari luas daerah aliran sungai Contoh: Lihat DAS Ciliwung, DAS Cianjur

SISTEM INSENTIF DAN DISINSENTIF

sistem insentif dengan tujuan untuk menjaga dan meningkatkankan kualitas lanskap/lingkungan; sistem disinsentif bertujuan untuk mencegah dan menanggulangi kerusakan dan penurunan nilai lanskap serta pencemaran lingkungan.

Adanya penghargaan piala Adipura untuk kota-kota yang dinilai bersih dan tertib, Penghargaan Kalpataru bagi individu atau masyarakat yang menaruh perhatian tinggi terhadap pelestarian lingkungan, Penghargaan bagi pemenang lomba taman tingkat nasional (taman rumah, taman kantor, taman sekolah, taman hotel dan taman rumah sakit) merupakan contoh bentuk insentif yang dapat memacu individu atau masyarakat lainnya untuk menjaga dan meningkatkan kualitas keindahan lanskap serta kelestarian lingkungan hidup. Pengurangan pajak impor bagi alat-alat yang digunakan untuk mengatasi pencemaran atau mencegah pencemaran; bantuan kredit lunak bagi pengusaha yang membeli alat/ instalasi pencegah pencemaran.

Di lain pihak bentuk disinsentif, yaitu adanya pungutan pencemaran (pollution charges) bagi individu atau masya-rakat produsen yang karena kegiatannya menyebabkan penurunan kualitas lanskap serta kerusakan lingkungan hidup. Secara umum pada tingkat kegiatan seharihari sebenar-nya disinsentif dalam bentuk denda uang atau hukuman kurungan penjara bisa dikenakan bagi masyarakat yang membuang sampah sembarangan, melakukan vandalisme dan lain sebagainya.