Anda di halaman 1dari 23

BAB I PENDAHULUAN Toksikologi merupakan ilmu yang sangat luas yang mencakup berbagai disiplin ilmu yang sudah

ada seperti Ilmu Kimia, Farmakologi, Biokimia, Forensik Medicine dan lain-lain. Sampai abad ke-1 , dokter, pengacara dan pelaksana hukum yang dapat dipercaya menyatakan bah!a salah satu tanda atau ge"ala keracunan pada seseorang adalah ber!arna kehitaman, biru atau berbintik pada tubuh korban. #ada a!al abad ke-1$, seorang dokter Belanda, %erman Boerhoa&e berteori bah!a berbagai racun mempunyai ciri khas tersendiri terhadap tubuh dari reaksi yang dihasilkannya. 'lkohol adalah istilah yang dipakai untuk menyebut etanol, yang "uga disebut (grain alkohol) dan kadang untuk minuman yang mengandung alkohol.%al ini disebabkan karena memang etanol yang digunakan sebagai bahan dasar pada minuman tersebut, bukan metanol, atau group alkohol lainnya. Begitu "uga dengan alkohol yang digunakan dalam dunia *armasi. 'lkohol yang dimaksudkan adalah etanol. Sebenarnya alkohol dalam ilmu kimia memiliki pengertian yang lebih luas lagi.Salah satunya 'lkohol gangguan penggunaan adalah kondisi mematikan umum yang sering menyamar sebagai sindrom ke"i!aan lainnya. Beberapa tahun terakhir ini telah menyaksikan berkembangnya penelitian klinis yang rele&an mengenai penyalahgunaan alkohol dan ketergantungan, termasuk in*ormasi tentang pengaruh genetik tertentu, per"alanan klinis kondisi ini, dan pengembangan pengobatan baru dan membantu. Kasus di 'merika pada tahun 1 1 dimana terdapat +.,-- disebabkan oleh kasus kokain atau sekitar ./,0/1, -..+2 kasus alkohol 3+2. ,14, -.+++ kasus heroin5morphin 3+/.+14. #enggunaan alkohol merupakan masalah yang sering muncul di 'merika Serikat dimana sekitar .,.,,, kematian disebabkan kecelakaan akibat penggunaan alkohol, yang /,1 ke"adian tersebut dikarenakan pengemudi yang mabuk dan 2,1 ter"adi pada pe"alan kaki.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Toksikologi Toksikologi berasal dari kata 6unani, toxicos dan logos merupakan studi mengenai perilaku dan e*ek yang merugikan dari suatu 7at terhadap organism atau mahluk hidup. 8alam toksikologi, dipela"ari mengenai ge"ala, mekanisme, cara detoksi*ikasi serta deteksi keracunan pada sistem biologis makhluk hidup. Toksikologi sangat berman*aat untuk memprediksi atau mengka"i akibat yang berkaitan dengan bahaya toksik dari suatu 7at terhadap manusia dan lingkungannya. Toksikologi *orensik, adalah penerapan toksikologi untuk membantu in&estigasi medikolegal dalam kasus kematian, keracunan maupun penggunaan obat-obatan. 8alam hal ini, toksikologi mencakup pula disiplin ilmu lain seperti kimia analitik, *armakologi, biokimia dan kimia kedokteran. 6ang men"adi perhatian utama dalam toksikologi *orensik bukanlah keluaran aspek hukum dari in&estigasi secara toksikologi, namun mengenai teknologi dan teknik dalam memperoleh serta menginterpretasi hasil seperti9 pemahaman perilaku 7at, sumber penyebab keracunan atau pencemaran, metode pengambilan sampel dan metode analisa, interpretasi data terkait dengan ge"ala atau e*ek atau dampak yang timbul serta bukti-bukti lainnya yang tersedia. :acun ialah 7at yang beker"a pada tubuh secara kimia!i dan *isiologik yang dalam dosis toksik akan menyebabkan gangguan kesehatan atau mengakibatkan kematian. Berdasarkan sumber dapat digolongkan men"adi racun yang berasal dari tumbuh-tumbuhan; opium, kokain, kurare, a*latoksin. 8ari he!an; bias5toksin ular5laba-laba5he!an laut. Mineral; arsen, timah hitam. 8an berasal dari sintetik; heroin.

M<=><='? '?K@%@? 'lkohol adalah istilah yang dipakai untuk menyebut etanol, yang "uga disebut (grain alkohol) dan kadang untuk minuman yang mengandung alkohol. %al ini disebabkan karena memang etanol yang digunakan sebagai bahan dasar pada minuman tersebut, bukan metanol, atau group alkohol lainnya. Begitu "uga dengan alkohol yang digunakan dalam dunia *armasi. 'lkohol yang dimaksudkan adalah etanol. Sebenarnya alkohol dalam ilmu kimia memiliki pengertian yang lebih luas lagi. 8alam bidang kimia, alkohol 3atau alkohol4 adalah istilah yang umum untuk senya!a organik apa pun yang memiliki gugus hidroksil 3-@%4 yang terikat pada atom karbon, yang ia sendiri terikat pada atom hidrogen dan atau atomkarbon lainnya. >ugus *ungsional alkohol adalah hidroksil yang terikat pada karbonhibridisasi sp+. 'da tiga "enis utama alkohol A BprimerC, BskunderC, dan BtersierC. =ama-nama ini meru"uk pada "umlah karbon yang terikat pada karbon D-@%. <tanol dan metanol 3gambar di ba!ah4 adalah alkohol primer. 'lkohol skunder yang paling sederhana adalah propan---ol, dan alkohol tersier sederhana adalah --metilpropan---ol.:umus kimia umu alkohol adalah Dn%-nE1@% mengakibatkan mengancam "i!a neurologis, hati, gin"al dan sindrom yang menyebabkan cacat tetap atau kematian. @rganisme dapat mencemari makanan pada setiap saat selama pengolahan atau produksi. Kontaminasi "uga dapat ter"adi di rumah "ika makanan tidak benar ditangani atau dimasak. Makanan ge"ala keracunan sering termasuk mual, muntah atau diare, yang dapat mulai hanya beberapa "am setelah makan makanan yang terkontaminasi. #aling sering, keracunan makanan ringan dan sembuh tanpa pengobatan. Tapi beberapa kasus yang parah, yang memerlukan ra!at inap.

Prevalensi Mengg nakan


#ada beberapa !aktu selama hidup, , persen dari populasi dalam

minuman 'merika Serikat, dengan kebanyakan orang mulai asupan alkohol mereka pada a!al hingga rema"a tengah. #ada akhir sekolah menengah, $, persen sis!a telah mengkonsumsi alkohol, dan lebih dari 2, persen telah mabuk. Setiap saat, dua dari tiga pria peminum, dengan perbandingan bertahan asupan alkohol sekitar 1,+ sampai 1,, pria !anita, dan pre&alensi tertinggi minum adalah dari rema"a tengah atau terlambat ke pertengahan -,-an. K'=8F=>'= <T'=@? 8'?'M MI=FM'= B<:'?K@%@? Kandungan etanol minuman beralkohol dapat dinyatakan dalam 1 &olume per &olume 31 &5&4 1 berat per berat 31 b5b4 atau dinyatakan dalam proo*. =ilai proo* merupakan rasio -91 dibandingkan kandungan etanol dalam 1 &olume.Dontohnya, minuman dengan kandungan etanol .,1 3&5&4 sebanding dengan $, proo*. Berdasarkan #eraturan Menteri Kesehatan :I =o. $25Menkes5#er5IG500 tentang minuman keras, minuman beralkohol dikategorikan sebagai minuman keras dan dibagi men"adi + golongan berdasarkan persentase kandungan etanol &olume per &olume pada suhu -, HD. Minuman dengan kadar etanol 1 -/ 1 dikategorikan sebagai minuman keras golongan ', minuman dengan kadar etanol lebih dari / 1 sampai dengan -, 1 tergolong minuman keras golongan B sedangkan minuman dengan kadar etanol golongan D mengandung etanol lebih dari -, 1 sampai // 1.

Berdasarkan tempat dimana racun berada, dapat dibagi men"adi racun yang terdapat di alam bebas, misalnya gas racun di alam, racun yang terdapat di rumah tangga misalnya deter"en, insektisida, pembersih. :acun yang digunakan dalam pertanian misalnya insektisida, herbesida, pestisida. :acun yang digunakan
4

dalam industri laboratorium dan industri misalnya asam dan basa kuat, logam berat. :acun yang terdapat dalam makanan misalnya D= di dalam singkong, toksin botulinus, bahan penga!et, 7at aditi* serta racun dalam bentuk obat misalnya hipnotik sedati*. #embagian lain berdasarkan atas ker"a atau e*ek yang ditimbulkan. 'da racun yang beker"a secara lokal, sistemik dan lokal-sistemik. #<=>':F% MI=FM'= B<:'?K@%@? 'dapun man*aat alkohol seperti kegunaannya sebagai agen pembunuh kuman, pena!ar untuk keracunan metanol, atau agen penye"uk bagi melegakan demam panas. =amun begitu, memang tidak dapat disangkal bah!a keburukan dari pada kesan meminum alkohol "auh mengatasi kebaikannya. 'lkohol yang dimaksud dalam pembahasan disini ialah etil alkohol atau etanol, suatu senya!a kimia dengan rumus D-%/@%. Minuman beralkohol adalah minuman yang mengandung alkohol 3etanol4 yang dibuat secara *ermentasi 8ampak negati* dari minuman beralkohol lebih besar dari e*ek positi*nya, seperti misalnya 9 pengaruh buruk terhadap kesehatan "asmani dan rohani, kriminalitas, kenakalan rema"a, kamtibmas dan ketahanan nasional. 8ampak positi* alkohol sebagai obat yang diminum sudah dapat diganti dengan bahan lain. =amun pada obat luar5obat oles masih digunakan. #engaruh ketagihan akibat meminum alkohol bukannya bergantung kepada "enis alkohol tetapi "umlah yang diminum pada satu-satu masa. #ada dasarnya terdapat dua pengaruh yang ketara pada penagih alkohol yaitu pengaruh "angka pendek dan "angka pan"ang. . Kadar alkohol dalam darah 3mg5dl4 #engaruh terhadap otak -, +, /, $, #ergaulan sosial meningkat <u*oria Koordinasi otot berkurang Kesimbangan tubuh, perkataan,
5

Fni&ersitas Sumatera Ftara1,, +,, .,, /,, penglihatan, dan pendengaran terganggu Kehilangan koordinasi otot Mengantuk, muntah #embiusan dalam Sesak perna*asan, mati ---- #engaruh pada otak #ada dasarnya setelah diminum, alkohol akan meresap dari usus kecil ke dalam darah. 'lkohol terus diba!a ke "antung kemudian diba!a ke seluruh tubuh. 8ari sini ia terus meresap ke dalam otak dan seterusnya ke urat sara*. @tak merupakan salah satu organ penting yang dimiliki oleh manusia karena otaklah yang mengontrol segala kegiatan #engaruh pada hati #engaruh alkohol yang paling bahaya adalah pengaruh pada hati. Setiap kali seorang peminum mengambil alkohol, hatinya mendapat luka. Sel hati akan mati dan men"adi mengecil. %al ini akan mengurangi kemampuan hati untuk ber*ungsi dengan sempurna. #engecilan yang serius akan menyebabkan hati tidak dapat ber*ungsi langsung. Keadaan ini disebut sirosis hati dan boleh memba!a maut. #embengkakan hati 3hepatitis4 "uga bisa disebabkan oleh kelebihan toksik alkohol. #ada mulanya menyebabkan hati mengembang dan lama kelamaan saluran darah akan mengecil. Ini menyebabkan darah tidak dapat mengalir ke hati dengan sempurna dan akhirnya saluran darah akan membengkak lalu pecah. #ada peringkat kritikal pengidap hepatitis akan mengalami muntah darah dan kotoran mereka akan bercampur dengan darah. #engaruh pada sara* Kerusakan sara* dapat menyebabkan berbagai "enis penyakit seperti
6

sindrom Iernicke-Korsako** dan kerusakan sel-sel otak, yang seterusnya memba!a kepada komplikasi psikiatri. #eminum mengalami halunisasi pendengaran, amnesia, paranoia, depresi, dan kecenderungan membunuh diri. #engaruh pada "anin #eminum alkohol kronik yang sedang hamil menyebabkan kandungannya mempunyai ciri-ciri kecacatan seperti kekurangan berat badan, ukuran kepala yang terlalu kecil berbanding tubuh, keadaan muka yang rata, dan kelemahan sendi-sendi. Selain daripada pengaruh-pengaruh di atas, alkohol "uga bertindak dengan berbagai sistem dan organ tubuh. Dontohnya, pengaruh terhadap sistem peredaran tubuh menyebabkan darah lebih banyak dialirkan ke kulit. Ini menyebabkan kulit peminum men"adi kemerah-merahan. #eminum alkohol "uga didapati lebih cenderung sering membuang air kecil karena etanol dapat meningkatkan hormon penahan kecing. 'lkohol "uga menyumbang kalori Konsumsi minuman alkohol di =egara-negara ma"u naik dengan pesat ke titik di mana alkohol memberikan suatu sumbangan kalori rata-rata yang berarti, yang pada orang de!asa nonalkoholik mungkin mendekati 1-1. 'lkohol yang dalam hal adalah etanol memiliki kandungan energi yang tinggi, yaitu menghasilkan kira-kira 0,1 kkal5g pada oksidasi, nilai ini terletak di antara senya!a karbohidrat dan lemak. Selain itu, energinya tersedia secara biologis dalam bentuk 'T# melalui lintas metabolisme yang diketahui secara baik. <tanol dioksidasi men"adi esatadehida di dalam hati oleh ker"a alkohol dehidrogenesa sitosol, yang mengandung ='8E sebagai aseptor. D%+D%-@% E ='8E D%+ A D A % E ='8% E %E@ <tanol 'setaldehid 'setadehida kemudian dioksidasi men"adi asetat en7im mitokondrion, aldeheda dehidrogenase yang "uga berkaitan dengan ='8. D%+ A D A % E ='8E E %-@ D%+D@@% E ='8% E %E@ Kedua ='8% yang terbentuk dalam reaksi ini akhirnya menyumbangkan
7

eki&alen yang bersi*at nereduksi ke rantai perna*asan mitokondrion. #engangkutan electron ke oksigen selan"utnya menghasilkan pembentukan -3+4 J 2 molekul 'T# dari '8# dan #i. 'setat yang terbentuk dari etanol kemudian diakti*kan di dalam hati oleh asetil-Ko' sintetase berantai untuk membentuk asetil-Ko'. D%+D@@% E Do' A S% E 'T# D%+ A D A S Do' E 'M# E #pi 'setil-Ko' yang dibentuk tersebut pada akhirnya dioksidasikan melalui siklus asam sitrat. 'lkohol sering kali dikatakan sebagai senya!a yang tidak mengandung kalori. 2.!." Kera# nan Alko$ol ----'lkohol banyak terdapat dalam berbagai minuman dan sering menimbulkan keracunan. Keracunan alkohol menyebabkan penurunan daya reaksi atau kecepatan, kemampuan untuk menduga "arak dan ketrampilan mengemudi sehingga cenderung menimbulkan kecelakaan lalu-lintas di "alan, pabrik dan sebagainya. #enurunan kemampuan untuk mengontrol diri dan hilangnya kapasitas untuk ber*ikir kritis mungkin menimbulkan tindakan yang melanggar hukum seperti perkosaan, penganiayaan, dan ke"ahatan lain ataupun tindakan bunuh diri. 2.!.".1 Pe%eriksaan Ke&ok'eran (orensik Kera# nan Alko$ol ----#ada orang hidup, bau alkohol yang keluar dari udara pernapasan merupakan petun"uk a!al. #etun"uk ini harus dibuktikan dengan pemeriksaan kadar alkohol darah, baik melalui pemeriksaan udara pernapasan atau urin, maupun langsung dari darah &ena. Kelainan yang ditemukan pada korban mati tidak khas, Mungkin ditemukan ge"ala-ge"ala yang sesuai dengan as*iksia. Seluruh organ menun"ukkan tanda perbendungan, darah lebih encer, ber!arna merah gelap. Mukosa lambung menun"ukkan tanda perbendungan, kemerahan dan tanda in*lamasi tapi kadangkadang tidak ada kelainan.@rgan-organ termasuk otak dan darah berbau alkohol. #ada pemeriksaan histopatologik dapat di"umpai edema dan pelebaran pembuluh darah otak dan selaput otak, degenerasi bengkak keruh pada bagian parenkim organ dan in*lamasi mukosa saluran cerna.
8

----#ada kasus keracunan kronik yang, meninggal, "antung dapat memperlihatkan *ibrosis interstisial, hipertro*i serabut otot "antung, sel-sel radang kronik pada beberapa tempat, gambaran seran lintang otot "atunng menghilang, hialinisasi, edema dan &akuolisasi serabut otot "antung. Schneider melaporkan miopati alhokolik akut dengan miohemoglobinuri yang disebabkan oleh nekrosis tubuli gin"al dan kerusakan miokardium. 2.". (ak'or )isiko Sakit setelah makan makanan tercemar tergantung pada organisme, "umlah paparan, usia dan kesehatan 'nda. Kelompok berisiko tinggi meliputi9 @rang de!asa yang lebih tua. Ketika anda beran"ak tua, sistem kekebalan tubuh tidak dapat merespon dengan cepat dan e*ekti* untuk organisme menular seperti ketika 'nda muda. Ibu hamil. Selama kehamilan, perubahan dalam metabolisme dan sirkulasi dapat meningkatkan resiko keracunan makanan. :eaksi 'nda mungkin lebih parah saat hamil. Karang, bayi 'nda mungkin sakit "uga. Bayi dan anak-anak muda. sistem kekebalan tubuh mereka belum sepenuhnya dikembangkan. @rang dengan penyakit kronis. Memiliki kondisi kronis - seperti diabetes, penyakit hati atau 'I8S - atau menerima kemoterapi atau terapi radiasi untuk kanker mengurangi respon kekebalan tubuh. Keracunan makanan sering ter"adi dari makan atau minum karena9

Setiap makanan yang disiapkan oleh seseorang yang tidak mencuci tangan dengan benar Makanan disa"ikan dengan menggunakan peralatan memasak na"is, talenan, atau alat lainnya #roduk susu atau mayones makanan yang mengandung 3seperti kubis atau salad kentang4 yang telah keluar dari lemari es terlalu lama Makanan beku atau didinginkan yang tidak disimpan pada suhu yang tepat atau tidak dipanaskan dengan benar

Baku ikan atau kerang Baku buah atau sayuran yang belum dicuci bersih Baku sayur atau "us buah dan susu Kurang matang daging atau telur 'ir dari sumur atau sungai, atau air kota atau kota yang belum diobati

(ak'or *ang Me%+engar $i Kera# nan 1. Dara masuk ----Keracunan paling cepat ter"adi "ika masuknya racun secara inhalasi. Dara masuk lain secara berturut-turut melalui intra&ena, intramuskular, intraperitoneal, subkutan, peroral dan paling lambat ialah melalui kulit yang sehat. -. Fmur. ----@rang tua dan anak-anak lebih sensiti* misalnya pada barbiturat. Bayi prematur lebih rentan terhadap obat oleh karena ekskresi melalui gin"al belum sempurna dan akti*itas mikrosom dalam hati belum cukup. Pakaian. #ada pakaian dapat ditemukan bercak-barcak yang disebabkan oleh tercecernya racun yang ditelan atau oleh muntahan. Misalnya bercak ber!arna coklat karena asam sul*at atau kuning karena asam nitrat. Le,a% %a-a'. Iarna lebam mayat yang tidak biasa "uga mempunyai makna, karena !arna lebam mayat pada dasarnya adalah mani*estasi !arna darah yang tampak pada kulit. Per ,a$an .arna k li'. #ada hiperpigmentasi atau melanosis dan keratosis pada telapak tangan dan kaki pada keracunan arsen kronik. Kulit ber!arna kelabu kebirubiruan akibat keraunan perak 3'g4 kronik 3deposisi perak dalam "aringan ikat dan korium kulit4. Kulit akan ber!arna kuning pada keracunan tembaga 3Du4 dan *os*or akibat hemolisis "uga pada keracunan insektisida hidrokarbon dan arsen karena ter"adi gangguan *ungsi hati. K k . Keracunan arsen kronik dapat ditemukan kuku yang menebal yang tidak teratur. #ada keracunan Talium kronik ditemukan kelainan tro*ik pada kuku.

10

)a%, '. Kebotakan 3alopesia4 dapat ditemukan pada keracunan talium, arsen, ari raksa dan boraks. Sklera. Tampak ikterik pada keracunan dengan 7at hepatotoksik seperti *os*or, karbon tetraklorida. #erdarahan pada pemakaian dicoumarol atau akibat bias ular. 2./. 0e1ala Ketika 'nda mengembangkan ge"ala tergantung pada penyebab yang tepat dari keracunan makanan. Kenis yang paling umum dari keracunan makanan umumnya menimbulkan ge"ala dalam !aktu - - 2 "am makan makanan. >e"ala mungkin termasuk9

#erut kram 8iare 3mungkin berdarah4 8emam dan menggigil Sakit kepala Mual dan muntah Kelemahan 3mungkin serius dan menyebabkan serangan pernapasan, seperti dalam kasus botulisme4

%al ini dapat menyebabkan "umlah yang banyak kehilangan cairan yang berakibat pada dehidrasi. 8i negara-negara berkembang di mana epidemi menular menyebabkan penyakit diare, ribuan orang mati karena dehidrasi. Seperti telah di"elaskan pada bagian atas, sistem organ lainnya dapat terin*eksi dan terkena keracunan makanan. >e"ala akan tergantung pada apa sistem organ yang terlibat 3misalnya, ense*alopati akibat in*eksi otak4. 2.2. Pa'ofisiologi #atogenesis diare pada keracunan makanan diklasi*ikasikan luas men"adi "enis peradangan atau in*lamasi. #eradangan diare disebabkan oleh aksi enterotoksin pada mekanisme sekresi mukosa dari usus kecil, tanpa in&asi. %al ini menyebabkan tin"a berair &olume besar dengan tidak adanya darah, nanah, atau sakit perut yang parah. Sesekali, dehidrasi yang mendalam dapat ter"adi. <nterotoksin dapat berupa proses sebelum menelan atau diproduksi dalam usus
11

setelah konsumsi. Dontohnya termasuk Gibrio cholerae, enterotoLic <scherichia coli, Clostridium perfringens, Bacillus rota&irus , cereus, aureus 3genus organisme, >iardia Norovirus, yang lamblia ,Cryptosporidium, noro&irus

sebelumnya disebut &irus =or!alk4 dan adeno&irus. 8iare in*lamasi disebabkan oleh aksi cytotoLin pada mukosa, yang menyebabkan in&asi dan kehancuran. Fsus besar atau usus kecil distal umum yang terlibat. 8iare biasanya berdarah, berlendir dan leukosit yang hadir. #asien biasanya demam dan mungkin muncul beracun. 8ehidrasi kurang mungkin dibandingkan dengan diare peradangan karena &olume tin"a lebih kecil. ?eukosit tin"a atau *eses tes lakto*erin positi* menun"ukkan proses in*lamasi, dan lembar leukosit menun"ukkan kolitis. Kadang-kadang, organisme menembus mukosa dan berkembang biak dalam "aringan lim*atik lokal, diikuti dengan penyebaran sistemik. Dontohnya termasuk Dampylobacter "e"uni , Vibrio parahaemolyticus, enterohemorrhagic dan enteroin&asi* < coli , Yersinia enterocolitica, Dlostridium di**icile , <ntamoeba histolytica , dan Salmonella dan Shigella spesies. #ada beberapa "enis keracunan makanan 3misalnya, staphylococci, B cereus4, muntah disebabkan oleh toksin yang beker"a pada sistem sara* pusat. Sindrom klinis botulisme hasil dari penghambatan pelepasan asetilkolin di u"ung sara* oleh botulinum itu. Mekanisme pato*isiologis yang menghasilkan ge"ala gastrointestinal akut yang dihasilkan oleh beberapa penyebab keracunan makanan tidak menular 3alami 7at Mmisalnya, "amur , "amur payungN dan logam berat Mmisalnya, arsenik, merkuri, timbalN4 tidak dikenal. 2.3. Diagnosis

'namnesis tentang makanan yang 'nda makan sebelumnya, keluhan. memeriksa tanda-tanda keracunan makanan, #emeriksaan *isik dimulai dengan mengambil tanda-tanda &ital pasien 3seperti tekanan darah, denyut nadi dan suhu4.Tanda-tanda klinis dehidrasi termasuk kering, kulit tenting, mata cekung, mulut kering dan kurangnya keringat di ketiak dan pangkal

12

paha. #ada bayi, selain tanda-tanda dehidrasi halus di atas mungkin termasuk otot miskin, miskin menyusui, dan *ontanel cekung.

Tes dapat dilakukan pada darah rutin, tin"a, muntahan, atau makanan yang dimakan untuk menentukan penyebab dari ge"ala. =amun, tes mungkin tidak dapat membuktikan bah!a 'nda memiliki keracunan makanan. mungkin perlu diperiksa kadar elektrolit di dalam darah serta *ungsi gin"al Kika ada kekha!atiran tentang hepatitis, tes *ungsi hati dapat dilakukan.

8alam kasus yang "arang tetapi mungkin serius, mungkin dilakukan sigmoidoskopi, suatu prosedur dimana sebuah tabung tipis ditempatkan di anus untuk mencari sumber perdarahan atau in*eksi.

Sampel tin"a mungkin berguna terutama "ika ada kekha!atiran tentang in*eksi yang disebabkan oleh Salmonella, Shigella dan Dampylobacter, terutama ter"adi ketika pasien hadir dengan diare berdarah, dianggap akibat in*eksi. Kika ada kekha!atiran tentang in*eksi parasit, sampel tin"a dapat diperiksa "uga untuk kehadiran parasit.

Tergantung pada penyebab diduga keracunan makanan, ada beberapa tes imunologi 3misalnya, deteksi racun Shiga4 bah!a D8D merekomendasikan. Metode lain dapat digunakan 3misalnya, deteksi prion dalam contoh "aringan4.

Diagnosa Kas s Kera# nan Kriteria diagnostik pada keracunan9 'namnesa kontak korban dengan racun 'danya tanda-tanda serta ge"ala yang sesuai dengan tanda dan ge"ala dari keracunan racun yang diduga 8ari sisa benda bukti, harus dibuktikan bah!a benda bukti tersebut memang racun yang dimaksud 8ari bedah mayat dapat ditemukan adanya perubahan atau kelainan yang sesuai dengan keracunan dari racun yang diduga 'nalisa kimia atau pemeriksan toksikologik

Kriteria . dan / adalah kriteria yang terpenting.


13

2.4. Pera.a'an &an 5,a'65,a'an #engobatan untuk keracunan makanan biasanya tergantung pada sumber penyakit, "ika diketahui, dan tingkat keparahan ge"ala. Bagi kebanyakan orang, penyakit sembuh tanpa pengobatan dalam beberapa hari, meskipun beberapa "enis keracunan makanan dapat berlangsung seminggu atau lebih. #engobatan keracunan makanan dapat termasuk9 #enggantian cairan yang hilang. Dairan dan elektrolit - mineral seperti natrium, kalium dan kalsium yang men"aga keseimbangan cairan dalam tubuh 'nda hilang untuk kebutuhan diare persisten diganti. 'nak-anak dan orang de!asa yang sangat membutuhkan pengobatan dehidrasi di rumah sakit, di mana mereka dapat menerima garam dan cairan melalui &ena 3intra&ena4, bukan melalui mulut. %idrasi intra&ena memberikan tubuh dengan air dan nutrisi penting "auh lebih cepat daripada larutan oral lakukan. 'ntibiotik. 8okter mungkin meresepkan antibiotik "ika 'nda memiliki beberapa "enis keracunan makanan bakteri dan ge"ala yang berat.Keracunan makanan disebabkan oleh kebutuhan listeria untuk diobati dengan antibiotik intra&ena di rumah sakit. 8an pengobatan cepat dimulai, lebih baik. Selama kehamilan, pengobatan antibiotik yang cepat dapat membantu men"aga in*eksi dari mempengaruhi bayi. @bat untuk membantu mengontrol mual dan muntah. @bat untuk mengurangi *rekuensi diare dapat diindikasikan tetapi "ika keracunan makanan dicurigai, yang terbaik adalah berkonsultasi dengan praktisi kesehatan sebelum menggunakan obat @TD seperti loperamide 3Imodium4, karena dapat menimbulkan masalah lebih lan"ut bagi pasien. 2.7. Prognosis Kebanyakan orang benar-benar pulih dari "enis yang paling umum dari keracunan makanan dalam !aktu 1- - .$ "am. Komplikasi serius dapat timbul =amun, dari beberapa "enis keracunan makanan.

14

Kematian dari keracunan makanan pada orang yang sehat "arang ter"adi di 'merika Serikat.

2.12. Pe%eriksaan Ma-a' Kor,an alko$olik. Sebelum melakukan pemeriksaan atas korban mati keracunan, kumpulkan dulu in*ormasi sebanyak-banyaknya, misalnya perihal peker"aan korban, dan lainlain. Kelainan pada korban mati keracunan dapat diabagi - kelompok 9 1. Kematian yang berlangsung cepat 3rapid poisoning death4 - Kongesti atau perbendungan alat-alat dalam - <dema paru-paru, otak dan gin"al - Tanda-tanda korosi* - Bau yang khas dari hidung dan mulut - ?ebam mayat yang khas -. Kematian berlangsung lambat - Terdapat kelainan yang khas untuk tiap "enis racun - Keracunan arsen akan menun"ukkan 9 pigmentasi, hiperkeratosis dan rontoknya rambut - Keracunan karbonmonoksida 9 perlunakan pada globus palidus, perdarahan berbintik pada substansia alba dan mm.papilares serta sdanya ring hemorrhages pada otak - Keracunan alkohol 9 chirrhosis hepatis, perdarahan pada saluran pencernaan. 1. Pe%eriksaan L ar - #akaian, catat !arna bercak, bau serta distribusinya a. #ada pembunuhan 9 bercak tidak beraturan b. #ada bunuh diri 9 bercak beraturan, pada bagian tangan dari atas ke ba!ah c. #ada kecelakaan 9 tidak khas - ?ebam mayat, perhatikan !arnanya a. Merah terang 9 keracunan sianida atau terkena benda yang bersuhu rendah b. Cheery-red 9 keracunan monoksida
15

c. Dokelat kebiruan 9 keracunan anilin, nitroben7ena, kina, potasium-chlorate dan acetanilide - Bercak dan !arna di sekitar mulut dan distribusi a. 6odium 9 !arna kulit men"adi hitam b. =itrat 9 !arna kulit men"adi kuning c. Oat-7at korosi* 9 luka bakar ber!arna merah cokelat d. distribusi memberi in*ormasi perihal cara kematian - Bau dari mulut dan hidung, yaitu dengan cara menekan dinding dada dan dekatkan hidung pemeriksa pada mulut atau hidung, untuk mengetahui bau yang keluar. a. Sianida 9 berbau amandel b. 'lkohol, insektisida, asam karbol 9 bau khas dan mudah dikenali - Kelainan lain a. Bekas suntikan, di daerah lipat siku, punggung tangan, lengan atas, penis dan sekitar puting susu 9 keracunan narkotika b. Skin blisters 9 keracunan narkotika, barbiturat dan karbonmonoksida c. Kulit men"adi kuning 9 keracunan *os*or, tembaga dan keracunan chlorinated hydrocarbon insecticide -. #emeriksaan 8alam Segera setelah rongga dada dan perut dibuka, tentukan apakah terdapat bau yang tidak biasa 3bau racun4. Bila pada pemeriksaan luar tidak tercium Pbau racunP maka sebaiknya rongga tengkorak dibuka terlebih dahulu agar bau &isera perut tidak menyelubungi bau tersebut, terutama bila dicurigai adalah sianida. Bau sianida, alkohol, kloro*orm, dan eter akan tercium paling kuat dalam rongga tengkorak. #erhatikan !arna darah. #ada intoksikasi dengan racun yang menimbulkan hemolisis 3bisa ular4, pirogarol, hidrokuinon, dinitrophenol dan arsen. 8arah dan organ-organ dalam ber!arna coklat kemerahan gelap. #ada racun yang menimbulkan gangguan trombosit, akan terdapat banyak bercak perdarahan, pada organ-organ. Bila ter"adi keracunan yang cepat menimbulkan

16

kematian, misalnya sianida, alcohol, kloro*orm maka darah dalam "antung dan pembuluh darah besar tetap cair tidak terdapat bekuan darah. #ada lidah perhatikan apakah ternoda oleh !arna tablet atau kapsul obat atau menun"ukan kelainan disebabkan oleh 7at korosi*. #ada esophagus bagian atas dibuka sampai pada ikatan atas dia*ragma. 'dakah terdapat regurgitasi dan selaput lendir diperhatikan akan adanya hiperemi dan korosi. #ada epiglotis dan glotis perhatikan apakah terdapat hiperemi atau edema, disebabkan oleh inhalasi atau aspirasi gas atau uap yang meransang atau akibat regurgitasi dan aspirasi 7at yang meransang. <dema glotis "uga dapat ditemukan pada pemakaian akibat syok ana*ilaktik, misalnya akibat penisilin.#ada pemeriksaan paru-paru ditemukan kelainan yang tidak spesi*ik, berupa pembendungan akut. #ada inhalasi gas yang meransang seperti klorin dan nitrogen oksida ditemukan pembendungan dan edema hebat, serta em*isema akut karena ter"adi batuk, dipsneu dan spasme bronki. #ada lambung dan usus dua belas "ari lambung dibuka sepan"ang kur&akura mayor dan diperhatikan apakah mengeluarkan bau yang tidak biasa. #erhatikan isi lambung !arnanya dan terdiri dari bahan-bahan apa. Bila terdapat tablet atau kapsul diambil dengan sendok dan disimpan secara terpisah untuk mencegah disintegrasi tablet5kapsul. #ada kasus-kasus non-toksikologik hendaknya pembukaan lambung ditunda sampai saat akhir otopsi atau sampai pemeriksa telah menemukan penyebab kematian. %al ini penting karena umumnya pemeriksa baru teringat pada keracunan setelah pada akhir autopsi ia tidak dapat menemukan penyebab kematian. #emeriksaan usus diperlukan pada kematian yang ter"adi beberapa "am setelah korban menelan 7at beracun dan ini ingin diketahui berapa lama !aktu tersebut. #ada hati apakah terdapat degenerasi lemak atau nekrosis. 8egenerasi lemak sering ditemukan pada peminum alcohol. =ekrosis dapat ditemukan pada keracunan *os*or, karbon tetraklorida, klor*orm dantrinitro toulena. #ada gin"al ter"adi perubahan degenerati*, pada kortek gin"al dapat disebabkan oleh racun yang meransang. >in"al agak membesar, korteks membengkak, gambaran tidak "elas dan ber!arna suram kelabu kuning. #erubahan ini dapat di"umpai pada keracunan dengan persenya!aan bismuth, air
17

raksa, sul*onamide, *enol, lisol, karbon tetraklorida. Fmumnya analisis toksikologik gin"al terbatas pada kasus-kasus keracunan logam berat atau pada pencarian racun secara umum atau pada pemeriksaan histologik ditemukan Kristal-kristal Daoksalat atau sul*onamide. #emeriksaan urin dilakukan dengan semprit dan "arum yang bersih, seluruh urin diambil dari kandung kemih. Bila bahan akan dikirim ke kota lain untuk dilakukan pemeriksaan maka urin dibiarkan berada dalam kandung kemih dan dikirim dengan cara intoto, prostat dan kedua ureter diikat dengan tali. Ialaupun kandung kemih dalam keadaan kosong, kandung kemih harus tetap diambil untuk pemriksaan toksikologik. #emeriksaan otak biasanya tidak ditemukan adanya edema otak pada kasus kematian yang cepat, misalnya pada kematian akibat barbiturat, eter dan "uga pada keracunan kronik arsen atau timah hitam. #erdarahan kecil-kecil dalam otak dapat ditemukan pada keracunan karbonmonoksida, barbiturat, nitrogen oksida, dan logam berat seperti air raksa air raksa, arsen dan tmah hitam. @bat-obat yang beker"a pada otak tidak selalu terdapat dalam konsentrasi tinggi dalam "aringan otak. #ada pemeriksaan "antung dengan kasus keracunan karbon monoksida bila korban hidup selama .$ "am atau lebih dapat ditemukan perdarahan berbercak dalam otot septum inter&entrikel bagian &entrikel kiri atau perdarahan bergaris pada muskulus papilaris &entrikel kiri dengan garis menyebar radier dari u"ung otot tersebut sehingga tampak gambaran seperti kipas. #ada pemeriksaan limpa selain pembendungan akut limpa tidak menun"ukkan kelainan patologik. #ada keracunan sianida, limpa diambil karena karena kadar sianida dalam limpa beberapa kali lebih besar daripada kadar dalam darah. <mpedu merupakan bahan yang baik untuk penentuan glutetimida, Quabaina, mor*in dan heroin. #ada keracunan karena inhalasi gas atau uap beracun, paru-paru diambil, dalam botol kedap udara. Karingan lemak diambil sebanyak -,, gram dari "aringan lemak ba!ah kulit daerah perut. Beberapa racun cepat di absorpsi dalam "aringan lemak dan kemudian dengan lambat dilepaskan kedalam darah. Kika terdapat persangkaan bah!a korban meninggal akibat penyuntikan "aringan di sekitar tempat suntikan diambil dalam radius /-1, cm.
18

----

#ada dugaan keracunan arsen rambut kepala dan kuku harus diambil.

:ambut diikat terlebih dahulu sebelum dicabut, harus berikut akar-akarnya, dan kemudian diberi label agar ahli toksikologi dapat mengenali mana bagian yang proksimal dan bagian distal. :ambut diambil kira-kira 1, gram tanpa menggunakan penga!et. Kadar arsen ditentukan dari setiap bagian rambut yang telah digunting beberapa bagian yang dimulai dari bagian proksimal dan setiap bagian pan"angnya R inci atau 1 cm. terhadap setiap bagian itu ditentukan kadar arsennya. Kuku diambil sebanyak 1, gram, didalamnya selalu harus terdapat kuku-kuku kedua ibu "ari tangan dan ibu "ari kaki. Kuku dicabut dan dikirim tanpa dia!etkan. 'hli toksikologi membagi kuku men"adi + bagian mulai dari proksimal. Kadar tertinggi ditemukan pada 15+ bagian proksimal. Penga%,ilan Ba$an Pe%eriksaan Toksikologik ----?ebih baik mengambil bahan dalam keadaan segar dan lengkap pada !aktu autopsy daripada kemudian harus mengadakan penggalian kubur untuk mengambil bahan-bahan yang diperlukan dan melakukan analisis toksikologik atas "aringan yang sudah busuk atau sudah dia!etkan. #engambilan darah dari "antung dilakukan secara terpisah dari sebelah kanan dan sebelah kiri masingmasing sebnayak /, ml. 8arah tepi sebanyak +,-/, ml, diambila dari &ena iliaka komunis bukan darah dari &ena porta. #ada korban yang masih hidup, darah adalah bahan yang terpenting, diambil - contoh darah masing-masing / ml, yang pertama diberi penga!et =aF 11 dan yang lain tanpa penga!et. ----Frin dan bilasan lambung diambil semua yang ada didalam kandung kemih untuk pemeriksaannya. #ada mayat diambil lambung beserta isinya. Fsus beserta isinya berguna terutama bila kematian ter"adi dalam !aktu beberapa "am setelah menelan racun sehingga dapat diperkirakan saat kematian dan dapat pula ditemukan pil yang tidak hancur oleh lambung. @rgan hati harus diambil setelah disisihkan untuk pemeriksaan patologi anatomi dengan alasan takaran *orensik kebanyakan racun sangat kecil, hanya beberapa mg5kg sehingga kadar racun dalam tubuh sangat rendah dan untuk menemukan racun, bahan pemeriksaan harus banyak, serta hati merupakan tempat detoksikasi tubuh terpenting.
19

---->in"al harus diambil keduanya, organ ini penting pada keadan intoksikasi logam, pemeriksaan racun secara umum dan pada kasus dimana secara histologik ditemukan Daoksalat dan sul*o-namide. #ada otak, "aringan lipoid dalam otak mampu menahan racun. Misalnya D%DI+ tetap ada !alaupun "aringan otak telah membusuk. @tak bagian tengah penting pada intoksikasi D= karena tahan terhadap pembusukan. Fntuk menghidari cairan empedu mengalir ke hati dan mengacaukan pemeriksaan, sebaiknya kandung empedu "angan dibuka. ----Dara lain yang dapat dilakukan untuk mengambil sampel selain dengan cara yang telah disebutkan, adalah 9 1. Tempat masuknya racun 3lambung, tempat suntikan4 -. 8arah +. Tempat keluar 3urin, empedu4 8a&a$ Ba$an Pe%eriksaan Toksikologi Idealnya terdiri dari pemeriksaan diletakkan secara tersendiri, yaitu 9 1. - buah peles a - liter untuk hati dan usus -. + peles a 1 liter untuk lambung beserta isinya, otak dan gin"al +. . botol a -/ ml untuk darah 3- buah4, urin dan empedu .. Iadah harus dibersihkan dahulu dengan mencucinya memakai asam kromat hangat dan dibilas dengan aQuades serta dikeringkan. /. Bahan #enga!et 6ang terbaik adalah tanpa bahan penga!et, bila terpaksa dapat digunakan bahan penga!et 9 1. 'lkohol absolut -. ?arutan garam dapur "enuh +. ?arutan =aF 1 1 .. ?arutan =aF E =a sitrat /. =a ben7oat E *enil merkuri nitrat Golume penga!et sebaiknya dua kali &olume bahan pemeriksaan. !adah dikarenakan masing-masing bahan

20

---9ara Pengiri%an ----Fntuk melakukan pengiriman bahan pemeriksaan *orensik, harus memenuhi kriteria 9 1. Satu tempat hanya berisi satu contoh bahan pemeriksaan -. Dontoh bahan penga!et harus disertakan untuk kontrol +. Tiap tempat yang telah terisi disegel dan diberi label .. %asil autopsi harus dilampirkan secara singkat /. 'danya surat permintaan dari penyidik ----Kika "ena7ah akan dia!etkan, maka pengambilan contoh bahan harus dilakukan sebelum penga!etan. #ada pengambilan contoh bahan dari korban hidup, alkohol tidak dapat dipakai sebagai disin*ektan lokal saat pengambilan darah. Sebagai gantinya dapat digunakan sublimat 11 atau merkuri klorida 11.

21

BAB III KESIMPULAN

+.1. Keracunan makanan dide*inisikan sebagai penyakit yang disebabkan oleh konsumsi makanan atau air yang terkontaminasi dengan bakteri, parasit, &irus, atau bahan kimia. +.-. Kriteria diagnostik pada keracunan yang terpenting adalah dari bedah mayat, yakni dapat ditemukan adanya perubahan atau kelainan yang sesuai dengan keracunan dari racun yang diduga serta analisa kimia atau pemeriksan toksikologik. +.+. #emeriksaan *orensik dalam kasus keracunan bertu"uan untuk mencari penyebab kematian 3"enis racun penyebab4, dan mengetahui mengapa suatu peristi!a dapat ter"adi 3rekaan rekontruksi4 atau sudah se"auh mana racun tersebut berperan. +... Dara racun masuk kedalam tubuh yaitu peroral 3ingesti4, inhalasi, parenteral 3in"eksi4, penyerapan melalui kulit yang sehat atau sakit dan per-rektal atau per&aginal. +./. Mekanisme ker"a racun dalam tubuh yaitu beker"a lokal atau setempat 37at7at korosi*4, yang beker"a secara sistemik 3narkotika, karbon-monoksida, sianida, insektisida4 dan racun yang beker"a secara lokal maupun sistemik 3asam oksalat, arsen4. +.2. #emeriksaan atas korban keracunan yang terpenting yaitu mengumpulkan in*ormasi sebanyak-banyaknya tentang korban 3peker"aan, perkiraan racun yang digunakan dan sebagainya4, serta pemeriksa tidak diperkenankan
22

merokok, menggunakan banyak air, disin*ektan untuk menghilangkan bau dan bahan-bahan kimia yang dapat mengganggu pena*siran pada pemeriksaan. DA(TA) PUSTAKA 1. Mansyur. Toksikologi Keamanan Fnsur 8an Bidang-Bidang Toksikologi. htpp955!!!.*ree!!eb.com. -. Iilliam > . <ckert. Introduction to Forensic Sciencis Second 'dition. =e! york, <lse&ier9 1 -. 0 +. Bagian Kedokteran Forensik Fakultas Kedokteran Fni&ersitas Indonesia. Ilmu Kedokteran Forensik, <disi Kedua. Kakarta 9 1 .. <tam @dah. Keracunan Karbon Monoksida. 3htpp55!!!.kutaikartanegara.com4 /. http955!!!.mayoclinic.com5health5*ood-poisoning58S,, $1 2. http955!!!.nlm.nih.go&5medlineplus5ency5article5,,12/-.htm 3medline plus4 0. http955emedicine.medscape.com5article510//2 -o&er&ie!Ssho!all 3medscape4 $. http955!!!.medicinenet.com5*oodTpoisoning5article.htm

23

Anda mungkin juga menyukai