Anda di halaman 1dari 10

2.1.

Definisi Katarak adalah nama yang diberikan untuk kekeruhan lensa yang dapat terjadi akibat hidrasi (penambahan cairan lensa), denaturasi protein lensa atau dapat juga akibat dari kedua-duanya yang biasanya mengenai kedua mata dan berjalan progesif. ( ansjoer,2!!!"#2) Kekeruhan ini terjadi akibat gangguan metabolisme normal lensa yang dapat timbul pada berbagai usia tertentu. Katarak dapat terjadi pada saat perkembangan serat lensa masih berlangsung atau sesudah serat lensa berhenti dalam perkembangannya dan telah memulai proses degenerasi. $iasanya mengenai kedua mata dan berjalan progresif. Katarak mengakibatkan pengurangan %isus oleh suatu tabir&layar yang diturunkan di dalam mata, seperti melihat air terjun. 'enderita tidak bisa melihat dengan jelas karena dengan lensa yang keruh cahaya sulit mencapai retina dan akan menghasilkan bayangan yang kabur pada retina. (umlah dan bentuk kekeruhan pada setiap lensa mata dapat ber%ariasi. 2.2. )tiologi 1. Ketuaan ( Katarak *enilis ) *ebagian besar katarak terjadi karena proses degeneratif atau bertambahnya usia seseorang. +sia ratarata terjadinya katarak adalah pada usia #! tahun keatas. 2. ,rauma -edera mata dapat mengenai semua umur seperti pukulan keras, tusukan benda, terpotong, panas yang tinggi, dan bahan kimia dapat merusak lensa mata dan keadaan ini disebut katarak traumatik. .. 'enyakit mata lain ( +%eitis ) /. 'enyakit sistemik ( Diabetes ellitus ) 0. Defek kongenital *alah satu kelainan herediter sebagai akibat dari infeksi %irus prenatal seperti 1erman measles atau rubella. Katarak kongenitalis bisa merupakan penyakit keturunan ( di2ariskan secara autosomal domonan ) atau bisa disebabkan oleh 3 4 5nfeksi congenital, seperti campak jerman ( german measles ) 4 $erhubungan dengan penyakit metabolik, seperti galaktosemia (kadar gula yang meningkat). 6actor resiko terjadinya katarak kongenitalis adalah 3 4 'enyakit metabolik yang diturunkan 4 7i2ayat katarak dalam keluarga 4 5nfeksi %irus pada ibu ketika bayi masih dalam kandungan. 'enyebab katarak lainnya meliputi 3 6aktor keturunan. -acat ba2aan sejak lahir. asalah kesehatan, misalnya diabetes. 'enggunaan obat tertentu, khususnya steroid. gangguan metabolisme seperti D (Diabetus elitus) gangguan pertumbuhan, ata tanpa pelindung terkena sinar matahari dalam 2aktu yang cukup lama. 7okok dan 8lkohol 9perasi mata sebelumnya. 6aktor-faktor lainnya yang belum diketahui. 6aktor yang mempengaruhi terjadinya katarak adalah3 4 Kadar kalsium yang rendah 4 Diabetes mellitus 4 'emakaian kortikosteroid jangka panjang 4 $erbagai penyakit peradangan dan penyakit metabolik 4 6aktor lingkungan ( trauma, penyinaran, sinar ultra%iolet ) 2... Klasifikasi $erdasarkan garis besar katarak dapat diklasifikasikan dalam golongan berikut 3

1) Katarak perkembangan ( de%elopmental ) dan degenerati%e. 2) Katarak trauma 3 katarak yang terjadi akibat trauma pada lensa mata. .) Katarak komplikata (sekunder) 3 penyakit infeksi tertentu dan penyakit seperti D dapat mengakibatkan timbulnya kekeruhan pada lensa yang akan menimbulkan katarak komplikata. /) $erdasarkan usia pasien, katarak dapat di bagi dalam 3 a. Katarak kongeniatal 3 katarak yang di temukan pada bayi ketika lahir (sudah terlihat pada usia di ba2ah 1 tahun) b. Katarak ju%enil 3 katarak yang terjadi sesudah usia 1 tahun dan di ba2ah usia /! tahun c. Katarak presenil, yaitu katarak sesudah usia .!-/! tahun d. Katarak senilis 3 katarak yang terjadi pada usia lebih dari /! tahun. (enis katarak ini merupakan proses degeneratif ( kemunduran ) dan yang paling sering ditemukan. 8dapun tahapan katarak senilis adalah 3 a) Katarak insipien 3 pada stadium insipien (a2al) kekeruhan lensa mata masih sangat minimal, bahkan tidak terlihat tanpa menggunakan alat periksa. Kekeruhan lensa berbentuk bercak-bercak kekeruhan yang tidak teratur.penderita pada stadium ini seringkali tidak merasakan keluhan atau gangguan pada penglihatanya sehingga cenderung diabaikan. b) Katarak immataur 3 lensa masih memiliki bagian yang jernih c) Katarak matur 3 'ada stadium ini proses kekeruhan lensa terus berlangsung dan bertambah sampai menyeluruh pada bagian lensa sehingga keluhan yang sering disampaikan oleh penderita katarak pada saat ini adalah kesulitan saat membaca, penglihatan menjadi kabur, dan kesulitan melakukan aktifitas sehari-hari. *elain keluhan tesebut ada beberapa gejala yang dialami oleh penderita katarak, seperti 3 1) 'englihatan berkabut atau justru terlalu silau saat melihat cahaya. 2) :arna terlihat pudar. .) *ulit melihat saat malam hari. /) 'englihatan ganda saat melihat satu benda dengan satu mata. 1ejala ini terjadi saat katarak bertambah luas. d) Katarak hipermatur 3 terdapat bagian permukaan lensa yang sudah merembes melalui kapsul lensa dan bisa menyebabkan perdangan pada struktur mata yang lainya. 2./ anifestasi Klinis Katarak didiagnosis terutama dengan gejala subjektif. $iasanya klien melaporkan penurunan ketajaman penglihatan dan silau serta gangguan fungsional sampai derajat tertentu yang diakibatkan oleh kehilangan penglihatan tadi. ,emuan objektif biasanya meliputi pengembunann seperti mutiara keabuan pada pupil sehingga retina tak akan tampak dengan oftalmoskop. Ketika lensa sudah menjadi opak, cahaya akan dipendarkan dan bukannya ditransmisikan dengan tajam menjadi bayangan terfokus pada retina. ;asilnya adalah pandangan menjadi kabur atau redup, menyilaukan dengan distorsi bayangan dan susah melihat di malam hari. 'upil yang normalnya hitam akan tampak abu-abu atau putih. 'engelihatan seakan-akan melihat asap dan pupil mata seakan akan bertambah putih. 'ada akhirnya apabila katarak telah matang pupil akan tampak benar-benar putih ,sehingga refleks cahaya pada mata menjadi negatif. Katarak biasanya terjadi bertahap selama bertahun-tahun dan ketika katarak sudah sangat memburuk lensa yang lebih kuat pun tidak akan mampu memperbaiki penglihatan. 9rang dengan katarak secara khas selalu mencari cara untuk menghindari silau yang berasal dari cahaya yang salah arah. isalnya dengan mengenkan topi berkelapak lebar atau kaca mata hitam dan menurunkan pelindung cahaya saat mengendarai mobil pada siang hari. 1ejala umum gangguan katarak meliputi 3 'englihatan tidak jelas, seperti terdapat kabut menghalangi objek. 'eka terhadap sinar atau cahaya. Dapat melihat dobel pada satu mata (diplobia). emerlukan pencahayaan yang terang untuk dapat membaca.

<ensa mata berubah menjadi buram seperti kaca susu. 1angguan penglihatan bisa berupa 3 4 Kesulitan melihat pada malam hari 4 elihat lingkaran di sekeliling cahaya atau cahaya terasa menyilaukan mata 4 'enurunan ketajaman penglihatan ( bahkan pada siang hari ) 1ejala lainya adalah 3 4 *ering berganti kaca mata 4 'englihatan sering pada salah satu mata. Kadang katarak menyebabkan pembengkakan lensa dan peningkatan tekanan di dalam mata ( glukoma ) yang bisa menimbulkan rasa nyeri. 2.0. 'atofisiologi <ensa yang normal adalah struktur posterior iris yang jernih, transparan, berbentuk kancing baju, mempunyai kekuatan refraksi yang besar. <ensa mengandung tiga komponen anatomis. 'ada =ona sentral terdapat nukleus, di perifer ada korteks, dan yang mengelilingi keduanya adalah kapsul anterior dan posterior. Dengan bertambah usia, nucleus mengalami perubahan 2arna menjadi coklat kekuningan. Di sekitar opasitas terdapat densitas seperti duri di anterior dan posterior nukleus. 9pasitas pada kapsul posterior merupakan bentuk katarak yang paling bermakna nampak seperti kristal salju pada jendela. 'erubahan fisik dan kimia dalam lensa mengakibatkan hilangnya transparansi, perubahan pada serabut halus multiple (=unula) yang memanjang dari badan silier ke sekitar daerah di luar lensa misalnya dapat menyebabkan penglihatan mengalami distorsi. 'erubahan Kimia dalam protein lensa dapat menyebabkan koagulasi sehingga mengabutkan pandangan dengan menghambat jalannya cahaya ke retina. *alah satu teori menyebutkan terputusnya protein lensa normal terjadi disertai influks air ke dalam lensa. 'roses ini mematahkan serabut lensa yang tegang dan mengganggu transmisi sinar. ,eori lain mengatakan bah2a suatu en=im mempunyai peran dalam melindungi lensa dari degenerasi. (umlah en=im akan menurun dengan bertambahnya usia dan tidak ada pada kebanyakan pasien yang menderita katarak. Katarak biasanya terjadi bilateral, namun mempunyai kecepatan yang berbeda. Dapat disebabkan oleh kejadian trauma maupun sistematis, seperti D , namun sebenarnya merupakan konsekuensi dari proses penuaan yang normal. Kebanyakan katarak berkembang secara kronik dan matang ketika orang memasuki dekade ke tujuh. Katarak dapat bersifat kongenital dan harus diidentifikasi a2al karena bila tidak didiagnosa dapat menyebabkan ambliopia dan kehilangan penglihatan permanen. 6aktor yang paling sering yang berperan dalam terjadinya katarak meliputi radiasi sinar ultra%iolet $, obat-obatan, alcohol, merokok, D , dan asupan %itamin antioksidan yang kurang dalam jangka 2aktu lama. 2.#. 'emeriksaan Diagnostik 'emeriksaan diagnostik yang dilakukan pada penderita katarak adalah sebagai berikut 3 1) Kartu mata snellen &mesin telebinokuler 3 mungkin terganggu dengan kerusakan kornea, lensa, akueus&%itreus humor, kesalahan refraksi, penyakit sistem saraf, penglihatan ke retina. 2) <apang 'englihatan 3 penurunan mungkin karena massa tumor, karotis, glukoma. .) 'engukuran ,onografi 3 ,59 (12 > 20 mm;g) /) 'engukuran 1onioskopi membedakan sudut terbuka dari sudut tertutup glukoma. 0) ,es 'ro%okatif 3 menentukan adanya& tipe glukoma #) 9ftalmoskopi 3 mengkaji struktur internal okuler, atrofi lempeng optik, papiledema, perdarahan. ?) Darah lengkap, <)D 3 menunjukkan anemi sistemik & infeksi. )K1, kolesterol serum, lipid @) ,es toleransi glukosa 3 kontrol D 1!) Keratometri. 11) 'emeriksaan lampu slit. 12) 8-scan ultrasound (echography).

1.) 'enghitungan sel endotel penting u& fakoemulsifikasi A implantasi. 1/) +*1 mata sebagai persiapan untuk pembedahan katarak. 2.?. 'enatalaksanaan 2.?.1 'encegahan Disarankan agar banyak mengkonsumsi buah-buahan yang banyak mengandung %it.- ,%it.8 dan %it ). 2.?.2 'enatalaksanaan medis $ila penglihatan dapat dikoreksi dengan dilator pupil dan refraksi kuat sampai ke titik di mana pasien melakukan akti%itas sehari-hari, maka penanganan biasanya konser%atif. 'embedahan diindikasikan bagi mereka yang memerlukan penglihatan akut untuk bekerja ataupun keamanan. $iasanya diindikasikan bila koreksi tajam penglihatan yang terbaik yang dapat dicapai adalah 2!&0! atau lebih buruk lagi bila ketajaman pandang mempengaruhi keamanan atau kualitas hidup, atau bila %isualisasi segmen posterior sangat perlu untuk menge%aluasi perkembangan berbagai penyakit retina atau saraf optikus, seperti diabetes dan glaukoma. 'embedahan katarak terdiri dari pengangkatan lensa dan menggantinya dengan lensa buatan. 1) 'engangkatan lensa 8da dua macam teknik pembedahan ynag bias digunakan untuk mengangkat lensa3 4 'embedahan ekstrakapsuler 3 lensa diangkat dengan meninggalkan kapsulnya. 4 'embedahan intrakapsuler 3 pengangkatan lensa beserta kapsulnya. Bamun, saat ini pembedahan intrakapsuler sudah jarang dilakukan. 2) 'enggantian lensa 'enderita yang telah menjalani pembedahan katrak biasanya akan mendapatkan lensa buatan sebagai pengganti lensa yang teleh diangkat. <ensa buatan ini merupakan lempengan plastik yang disebut lensa intraokuler dan biasanya lensa intraokuler dimasukkan ke dalam kapsul lensa di dalam mata. +ntuk mencegah infeksi, mengurangi peradangan, dan mempercepat penyembuhan selama beberapa minggu setelah pembedahan di berikan tetes mata atau salep. +ntuk melindungi mata dari cedera, penderita sebaiknya menggunakan kaca mata atau pelindung mata yang terbuat dari logam sampai luka pembedahan benar-benar sembuh. 8dapaun penatalaksanaan pada saat post operasi antara lain 3 1. 'embatasan akti%itas, pasien yang telah melaksanakan pembedahan diperbolehkan 3 4 enonton tele%isi" membaca bila perlu, tapi jangan terlalu lama 4 engerjakan akti%itas biasa tapi dikurangi 4 'ada a2al mandi 2aslap selanjutnya menggunakan bak mandi atau pancuran 4 ,idak boleh membungkuk pada 2astafel atau bak mandi" condongkan sedikit kepala kebelakang saat mencuci rambut 2. ,idur dengan perisai pelindung mata logam pada malam hari" mengenakan kacamata pada siang hari .. Ketika tidur, berbaring terlentang atau miring pada posisi mata yang tidak dioperasi, dan tidak boleh telengkup /. 8kti%itas dengan duduk 0. engenakan kacamata hitam untuk kenyamanan #. $erlutut atau jongkok saat mengambil sesuatu dari lantai ?. Dihindari (paling tidak selama 1 minggu) 4 ,idur pada sisi yang sakit 4 enggosok mata, menekan kelopak untuk menutup 4 engejan saat defekasi 4 emakai sabun mendekati mata 4 engangkat benda yang lebih dari ? Kg 4 $erhubungan seks 4 engendarai kendaraan 4 $atuk, bersin, dan muntah

enundukkan kepala sampai ba2ah pinggang, melipat lutut saja dan punggung tetap lurus untuk mengambil sesuatu dari lantai. 2.C. Komplikasi 'enyulit yg terjadi berupa %isus tdk akan mencapai 0&0 D ambliopia sensori. Komplikasi yang terjadi nistagmus dan strabismus dan bila katarak dibiarkan maka akan mengganggu penglihatan dan akan dapat menimbulkan komplikasi berupa 1laukoma dan +%eitis. 2.@. 'rognosis 'enderita penyakit katarak memiliki prognosis untuk menjadi lebih baik setelah dilakukan pembedahan dan disiplin dalam mematuhi penatalaksanaan. 2.1!. :eb of caution $8$ 555 8*+;8B K)')78:8,8B ..1. 'engkajian 'engkajian yang dapat dilakukan pada klien dengan katarak adalah 3 1) 5dentitas $erisi nama, usia, jenis kelamin, alamat, dan keterangan lain mengenai identitas pasien. 'ada pasien dengan katarak konginetal biasanya sudah terlihat pada usia di ba2ah 1 tahun, sedangakan pasien dengan katarak ju%enile terjadi pada usia E /! tahun, pasien dengan katarak presenil terjadi pada usia sesudah .!-/! tahun, dan pasien dengan katark senilis terjadi pada usia F /! tahun. 2) 7i2ayat penyakit sekarang erupakan penjelasan dari keluhan utama. isalnya yang sering terjadi pada pasien dengan katarak adalah penurunan ketajaman penglihatan. .) 7i2ayat penyakit dahulu 8danya ri2ayat penyakit sistemik yang di miliki oleh pasien seperti D , hipertensi, pembedahan mata sebelumnya, dan penyakit metabolic lainnya memicu resiko katarak. /) 8ktifitas istirahat 1ejala yang terjadi pada aktifitas istirahat yakni perubahan aktifitas biasanya atau hobi yang berhubungan dengan gangguan penglihatan. 0) Beurosensori 1ejala yamg terjadi pada neurosensori adalah gamgguam penglihatan kabur & tidak jelas, sinar terang menyebabkan silau dengan kehilangan bertahap penglihatan perifer, kesulitan memfokuskan kerja dengan dekat atau merasa di runag gelap. 'englihatan bera2an & kabur, tampak lingkaran cahaya & pelangi di sekitar sinar, perubahan kaca mata, pengobatan tidak memperbaikipenglihatan, fotophobia ( glukoma akut ). 1ejala tersebut ditandai dengan mata tampak kecoklatan atau putih susu pada pupil ( katarak ), pupil menyempit dan merah atau mata keras dan kornea bera2an ( glukoma berat dan peningkatan air mata ). #) Byeri & kenyamanan 1ejalanya yaitu ketidaknyamanan ringan & atau mata berair. Byeri tiba-tiba & berat menetap atau tekanan pada atau sekitar mata, dan sakit kepala. ?) 'embelajaran & pengajaran 'ada pengkajian klien dengan gangguan mata ( katarak ) kaji ri2ayat keluarga apakah ada ri2ayat diabetes atau gangguan sistem %askuler, kaji ri2ayat stress, alergi, gangguan %asomotor seperti peningkatan tekanan %ena, ketidakseimbangan endokrin dan diabetes, serta ri2ayat terpajan pada radiasi, steroid & toksisitas fenotia=in. ..2. 8nalisa Data B9. D8,8 ),59<915 8*8<8; K)')78:8,8B 1). D* 3 > ata silau,penglihatan seperti terhalang asap yang makin lama makin tebal. - ata kabur, kesulitan membaca, pandangan ganda - Kesulitan melihat ( focus ) pada jarak jauh atau dekat.

D9 3 > 'upil dilatasi, pupil ber2arna putih. - 'engembunan pada pupil, retina tidak nampak. Ketuaan ;29 dlm lensa 92 K, protein, ascorbic acid Ba dan -a Bukleus pada lensa menjadi coklat kekuningan <ensa menjadi opak -ahaya dipendarkan, tidak pada retina 'andangan kabur & redup, menyilaukan susah melihat pada malam hari. 1angguan persepsa sensori-perseptual penglihatan. 2). D* 3 > 7i2ayat trauma pada mata karena benda tajam & tumpul - ata kabur, pandangan ganda, mata silau. D9 3 > 'upil dilatasi - 'upil ber2arna putih ,rauma ,rauma benda tumpul & tajam menembus kapsul anterior 7esiko terhadap cedera .). D* 3 > 7i2ayat operasi mata. - ata sensiti%e terhadap cahaya, gatal, air mata atau krusta yang berlebih, mata basah. D9 3 > Kehilangan %itreus, bercak di belakang mata. 9perasi mata sebelumnya 7eaksi radang ,erbentuk jaringan fibrosis sisa lensa yang tertinggal Defisit pera2atan diri /). D* 3 > 7i2ayat penyakit D - ata silau, ketajaman penglihatan berkurang, penglihatan kabur & tidak jelas D9 3 > 'upil ber2arna putih, retina sulit di lihat 'enyakit sitemik 3 D 1angguan keseimbangan susunan sel lensa oleh faktor fisik atau kimia2i gangguan kejernihan lensa Kurang pengetahuan tentang kondisi 0). D* 3 D93 > $ercak putih di depan pupil ( leukokoria ) - Katarak terlihat segera setelah bayi lahir > 1 thn Defek kongenital 5nfeksi %irus prenatal 1g metabolisme serat lensa 1g perkembangan embrio intraurine Kekeruhan lensa pada neonatus 7encana piGatalaksanaan pembedahan 8nsietas pre operasi-keluarga #). D* 3 > 7i2ayat penggunaan obat- obatan dalam jangka 2aktu lama - 7i2ayat terpapar =at-=at kimia " rokok, alkohol. - ata silau, ketajaman penglihatan menurun, mata kabur D9 3 > 'upil dilatasi, pupil ber2arna putih, retina tidak Bampak. 7okok, alkohol, dan obat-obatan 'erubahan kimia dalam protein lensa Koagulasi 'embedahan lensa Byeri

?). D* 3 > 7i2ayat penggunaan obat- obatan dalam jangka 2aktu lama - 7i2ayat terpapar =at-=at kimia " rokok, alkohol. - ata silau, ketajaman penglihatan menurun, mata kabur D9 3 > 'upil dilatasi, pupil ber2arna putih, retina tidak Bampak 7okok, alkohol, dan obat-obatan 'erubahan kimia dalam protein lensa Koagulasi 'embedahan lensa <ukas insisi pembedahan 7esiko infeksi .... Diagnosa Kepera2atan 're operasi 1) 1angguan persepsi sensori-perseptual penglihatan berhubungan dengan gangguan penerimaan sensori&status organ indera. 2) 7esiko tinggi cedera berhubungan dengan kerusakan fungsi sensori penglihatan > kehilangan %itreus, pandangan kabur, perdarahan intraokuler. .) Kurang pengetahuan tentang kondisi, prognosis, pengobatan berhubungan dengan tidak mengenal sumber informasi, kurang terpajan&mengingat, keterbatasan kognitif. /) 8nsietas berhubungan prosedur penatalaksanaan & tindakan pembedahan 0) Defisit pera2atan diri yang berhubungan dengan gangguan penglihatan. 'ost operasi 1) Byeri berhubungan dengan trauma insisi. 2) 7esiko tinggi infeksi berhubungan dengan prosedur tindakan in%asif insisi jaringan tubuh .) 1angguan persepsi sensori-perseptual penglihatan berhubungan dengan gangguan penerimaan sensori&status organ indera. /) 7esiko tinggi cedera berhubungan dengan kerusakan fungsi sensori penglihatan > kehilangan %itreus, pandangan kabur, perdarahan intraokuler ../. 5nter%ensi dan rasional 1) 1angguan persepsi sensori-perseptual penglihatan berhubungan dengan gangguan penerimaan sensori&status organ indera. ,ujuan 3 eningkatkan ketajaman penglihatan dalam batas situasi indi%idu, mengenal gangguan sensori dan berkompensasi terhadap perubahan. Kriteria ;asil 3 - engenal gangguan sensori dan berkompensasi terhadap perubahan. - engidentifikasi&memperbaiki potensial bahaya dalam lingkungan. 5B,)7H)B*5 78*59B8< ii. ,entukan ketajaman penglihatan, kemudian catat apakah satu atau dua mata terlibat. 9bser%asi tanda-tanda disorientasi. iii. 9rientasikan klien tehadap lingkungan. i%. 'endekatan dari sisi yang tak dioperasi, bicara dengan menyentuh. %. 'erhatikan tentang suram atau penglihatan kabur dan iritasi mata, dimana dapat terjadi bila menggunakan tetes mata. %i. 5ngatkan klien menggunakan kacamata katarak yang tujuannya memperbesar kurang lebih 20 persen, pelihatan perifer hilang dan buta titik mungkin ada. %ii. <etakkan barang yang dibutuhkan&posisi bel pemanggil dalam jangkauan&posisi yang tidak dioperasi. %iii. 'enemuan dan penanganan a2al komplikasi dapat mengurangi resiko kerusakan lebih lanjut. iI. eningkatkan keamanan mobilitas dalam lingkungan. I. Komunikasi yang disampaikan dapat lebih mudah diterima dengan jelas.

Ii. -ahaya yang kuat menyebabkan rasa tak nyaman setelah penggunaan tetes mata dilator. Iii. embantu penglihatan pasien. Iiii. emudahkan pasien untuk berkomunikasi 2) 7esiko tinggi terhadap cedera berhubungan dengan kerusakan fungsi sensori penglihatan > kehilangan %itreus,pandangan kabur, perdarahan intraokuler. ,ujuan3 enyatakan pemahaman terhadap factor yang terlibat dalam kemungkinan cedera. Kriteria hasil 3 4 enunjukkan perubahan perilaku, pola hidup untuk menurunkan factor resiko dan untuk melindungi diri dari cedera. 4 engubah lingkungan sesuai dengan indikasi untuk meningkatkan keamanan. 5B,)7H)B*5 78*59B8< 4 Diskusikan apa yang terjadi tentang kondisi paska operasi, nyeri, pembatasan aktifitas, penampilan, balutan mata. 4 $eri klien posisi bersandar, kepala tinggi, atau miring ke sisi yang tak sakit sesuai keinginan. 4 $atasi aktifitas seperti menggerakan kepala tiba-tiba, menggaruk mata, membongkok. 4 8mbulasi dengan bantuan 3 berikan kamar mandi khusus bila sembuh dari anestesi. 4 inta klien membedakan antara ketidaknyamanan dan nyeri tajam tiba-tiba, *elidiki kegelisahan, disorientasi, gangguan balutan. 9bser%asi hifema dengan senter sesuai indikasi. Ii%. Kondisi mata post operasi mempengaruhi %isus pasien I%. 'osisi menentukan tingkat kenyamanan pasien. I%i. 8kti%itas berlebih mampu meningkatkan tekanan intra okuler mata. I%ii. Hisus mulai berkurang, resiko cedera semakin tinggi. I%iii. 'engumpulan 5nformasi dalam pencegahan komplikasi .) Kurang pengetahuan tentang kondisi, prognosis, pengobatan berhubungan dengan tidak mengenal sumber informasi, kurang terpajan&mengingat, keterbatasan kognitif. ,ujuan 3 Klien menunjukkan pemahaman tentang kondisi, proses penyakit dan pengobatan. Kriteria ;asil 3 elakukan dengan prosedur benar dan menjelaskan alasan tindakan. 5B,)7H)B*5 78*59B8< IiI. 'antau informasi tentang kondisi indi%idu, prognosis, tipe prosedur, lensa. ,ekankan pentingnya e%aluasi pera2atan rutin, beritahu untuk melaporkan penglihatan bera2an. 5dentifikasi tanda&gejala memerlukan upaya e%aluasi medis, misal 3 nyeri tiba-tiba. II. 5nformasikan klien untuk menghindari tetes mata yang dijual bebas. IIi. Diskusikan kemungkinan efek&interaksi antar obat mata dan masalah medis klien. IIii. 8njurkan klien menghindari membaca, berkedip, mengangkat berat, mengejan saat defekasi, membongkok pada panggul, dll. IIiii. 8njurkan klien tidur terlentang. IIi%. 'enemuan dan penanganan a2al komplikasi dapat mengurangi resiko kerusakan lebih lanjut. II%. -ahaya yang kuat menyebabkan rasa tak nyaman setelah penggunaan tetes mata dilator. II%i. 8kti%itas-akti%itas tersebut dapat meningkatkan tekanan intra okuler. II%ii. ,idur terlentang dapat membantu kondisi mata agar lebih nyaman. /) 8nsietas berhubungan dengan prosedur penatalaksanaan & tindakan pembedahan. ,ujuan&kriteria e%aluasi3 4 'asien mengungkapkan dan mendiskusikan rasa cemas&takutnya. 4 'asien tampak rileks tidak tegang dan melaporkan kecemasannya berkurang sampai pada tingkat dapat diatasi.

4 'asien dapat mengungkapkan keakuratan pengetahuan tentang pembedahan. 5B,)7H)B*5 78*59B8< 4 'antau tingkat kecemasan pasien dan catat adanya tanda- tanda %erbal dan non%erbal. 4 $eri kesempatan pasien untuk mengungkapkan isi pikiran dan perasaan takutnya. 4 9bser%asi tanda %ital dan peningkatan respon fisik pasien. 4 $eri penjelasan pasien tentang prosedur tindakan operasi, harapan dan akibatnya. 4 $eri penjelasan dan suport pada pasien pada setiap melakukan prosedur tindakan. 4 <akukan orientasi dan perkenalan pasien terhadap ruangan, petugas, dan peralatan yang akan digunakan. 4 Derajat kecemasan akan dipengaruhi bagaimana informasi tentang prosedur penatalaksanaan diterima oleh indi%idu. 4 engungkapkan rasa takut secara terbuka dimana rasa takut dapat ditujukan. 4 engetahui respon fisiologis yang ditimbulkan akibat kecemasan. 4 eningkatkan pengetahuan pasien dalam rangka mengurangi kecemasan dan kooperatif. 4 engurangi kecemasan dan meningkatkan pengetahuan . 4 engurangi perasaan takut dan cemas. 0) Byeri berhubungan dengan trauma insisi ,ujuan 3 pengurangan nyeri. 5B,)7H)B*5 78*59B8< 4 $erikan obat untuk mengontrol nyeri dan ,59 sesuai dengan resep. 4 $erikan kompres dingin sesuai dengan permintaan untuk trauma tumpul. 4 Kurangi tingkat pencahayaan. 4 Dorong penggunaan kaca mata hitam pada cahaya yang kuat. 4 'emakaian sesuai dengan resep akan mengurangi nyeri dan ,59 dan meningkatkan rasa. 4 engurangi edema akan mengurangi nyeri. 4 ,ingkat pencahayaan yang lebih rendah nyakan setelah pembedahan. 4 -ahaya yang kuat menyebabkan rasa tak nyaman setelah penggunaan tetes mata dilator #) Defisit pera2atan diri yang berhubungan dengan kerusakan penglihatan. ,ujuan 3 mampu memenuhi kebutuhan pera2atan diri 5B,)7H)B*5 78*59B8< 4 $eri instruksi kepada pasien atau orang terdekat mengenal tanda atau gejala komplikasi yang harus dilaporkan segera kepada dokter. 4 $erikan instruksi lisan dan tertulis untuk pasien dan orang yang berati mengenal teknik yang benar memberikan obat. 4 )%aluasi 'erlunya bantuan setelah pemulangan. 4 8jari pasien dan keluarga teknik panduan penglihatan. II%iii. 'enemuan dan penanganan a2al komplikasi dapat mengurangi resiko kerusakan lebih lanjut. IIiI. 'emakaian teknik yang benar akan mengurangi resiko infeksi dan cedera mata. III. *umber daya harus tersedia untuk layanan kesehatan, pendampingan dan teman di rumah IIIi. emungkinkan tindakan yang aman dalam lingkungan. ?) 7esiko tinggi infeksi berhubungan dengan prosedur tindakan in%asif insisi jaringan tubuh. ,ujuan 3 ,idak terjadi penyebaran infeksi selama tindakan prosedur pembedahan ditandai dengan penggunaan teknik antiseptik dan desinfeksi secara tepat dan benar. 5B,)7H)B*5 78*59B8< IIIii. -iptakan lingkungan ruangan yang bersih dan babas dari kontaminasi dunia luar IIIiii. (aga area kesterilan luka operasi IIIi%. <akukan teknik aseptik dan desinfeksi secara tepat dalam mera2at luka III%. Kolaborasi terapi medik pemberian antibiotika profilaksis 4 1 engurangi kontaminasi dan paparan pasien terhadap agen infektious. 4 encegah dan mengurangi transmisi kuman.

4 mencegah kontaminasi pathogen 4 mencegah pertumbuhan dan perkembangan kuman.

Anda mungkin juga menyukai