Anda di halaman 1dari 14

EFEK PENYULUHAN DAN PELATIHAN DALAM PENURUNAN INDEKS PLAK PADA MURID MURID KELAS IV DAN V DI DUA SD NEGERI

I RIMBO BUJANG

ARI SASDA DEWI 1110070110085

PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Plak merupakan penyebab utama karies dan menyebabkan terjadinya penyakit periodontal. Pembersihan gigi yang kurang baik menyebabkan plak mengumpul makin banyak dan akan menjadi karang gigi, dan akan berlanjut merusak jaringan penyangga yang lebih dalam.

Penyuluhan dan pelatihan merupakan tahapan prosedur instruksi kontrol plak.


Berdasarkan survei pendahuluan peneliti, pada murid murid kelas IV dan V di dua SD Negeri Rimbo Bujang belum pernah diadakan penyuluhan dan pelatihan terhadap kesehatan gigi dan mulut.

EFEK PENYULUHAN DAN PELATIHAN DALAM PENURUNAN INDEKS PLAK PADA MURID MURID KELAS IV DAN V DI DUA SD NEGERI RIMBO BUJANG

2. Rumusan Masalah
Apakah ada efek penyuluhan dan pelatihan dalam penurunan indeks plak pada murid-murid kelas IV dan V di dua SD Negeri Rimbo Bujang?. 3. Tujuan Penulisan Mengetahui efektifitas penyuluhan kesehatan gigi dan pelatihan dalam menurunkan indeks plak pada murid murid kelas IV dan V di dua SD Negeri Rimbo Bujang. 4. Manfaat Penulisan 1. Ilmu Kedokteran Gigi 2. Peneliti 3. SDN 082 dan 194 Rimbo Bujang

5. Hipotesa Penelitian Adanya hubungan efek penyuluhan dan pelatihan dalam penurunan indeks plak pada murid murid kelas IV dan V di dua SD Negeri Rimbo Bujang.

KAJIAN PUSTAKA
1. Plak Gigi
Mekanisme Pembentukan Plak Hubungan Plak dengan Karies Hubungan Plak dengan Penyakit Periodontal

2. Penyingkiran Plak dengan Menyikat Gigi


Bentuk dan ukuran sikat gigi Waktu dan frekuensi menyikat gigi Metode menyikat gigi Pasta gigi

3. Penyuluhan atau Pendidikan Kesehatan Gigi 4. Perkembangan Akhir Masa Kanak-Kanak

Kerangka Konseptual

METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian survei analitik dengan rancangan case control. Populasi Populasi adalah murid SD Negeri 082 dan SD Negeri 194 Rimbo Bujang. Sampel Sampel adalah murid-murid kelas IV dan V yang berumur 911 tahun, tidak menggunakan pesawat ortodonti. Teknik Sampling Cara pengambilan sampel yaitu secara random pada SD Negeri 082 dipilih 30 orang terdiri atas kelas IV 16 orang dan kelas V 14 orang yang merupakan kelompok yang diberikan perlakuan penyuluhan kesehatan gigi dan pelatihan. Pada SD Negeri 194 dipilih 45 orang terdiri atas kelas IV 20 orang dan kelas V 25 orang tanpa perlakuan.

Variable Penelitian Variabel Bebas (Faktor Risiko) : Penyuluhan dan pelatihan Variabel Terikat (Faktor Efek) : Penurunan indeks plak pada murid-murid kelas IV dan V di dua SD Negeri Rimbo Bujang Definisi Operasional Variabel 1. Penyuluhan, yaitu suatu penerangan yang diharapkan adanya perubahan perilaku murid-murid SD tentang menyikat gigi yaitu: a. Cara menyikat gigi dengan metode Bass dan waktu menyikat gigi adalah setelah sarapan pagi dan malam sebelum tidur.

b. Cara memilih sikat gigi yang baik yang bulu sikatnya yang lembut dan ukurannya kecil sesuai dengan usia mereka. c. Alat pembersih gigi untuk melaksanakan plak kontror yaitu sikat gigi, benang gigi dan tusuk gigi. 2.Pelatihan, yaitu perubahan sikap dan keterampilan murid SD dalam cara melakukan suatu tindakan atau prosedur dalam menyikat gigi. 3. Penurunan indeks plak, yaitu dilihat dari hasil skor yang didapat ketika pengukuran.

Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 082 dan SD Negeri 194 Rimbo Bujang. Peneliti memilih SDN tersebut karena SD Negeri 082 dan SD Negeri 194 Rimbo Bujang belum pernah mendapatkan penyuluhan kesehatan gigi sehingga kondisi kebersihan mulutnya dianggap sama. Peneliti melakukan pengambilan data pada bulan September tahun 2014. Alat dan Bahan Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pengukuran indeks plak dilakukan dengan indeks plak Silness dan Loe, dengan bantuan kaca mulut dan sonde.

Cara Kerja Pertama, peneliti melakukan pengukuran indeks plak kepada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol sebelum penyuluhan dan pelatihan. Kedua, peneliti memberikan penyuluhan dan pelatihan kepada kelompok perlakuan. Setelah diberikan penyuluhan disertai pelatihan, seminggu kemudian dilakukan kembali pengukuran indeks plak pada kedua kelompok. Pengukuran indeks plak secara Silnes dan Loe, menggunakan alat yaitu kaca mulut dan sonde. Pengukurannya di dasarkan pada ketebalan penumpukkannya. Skor IPI dihitung dengan menjumlahkan total nilai plak lalu dibagi dengan jumlah permukaan yang diperiksa. pada setiap gigi dilakukan pemeriksaan pada empat sisiyaitu distovestibular, vestibular, mesiovestibular dan oral. Selanjutnya dihitung indeks plak rata-rata sebelum penyuluhan pada kelompok perlakuan dan kontrol dan indeks plak rata-rata setelah penyuluhan dan pelatihan pada kelompok perlakuan dan kontrol.

Alur Penelitian

THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai