Anda di halaman 1dari 3

1.

Standar Pelayanan Minimal

Standar Pelayanan Minimal (SPM) adalah ketentuan mengenai jenis dan mutu pelayanan dasar yang merupakan urusan wajib daerah yang berhak diperoleh setiap warga secara minimal. Tujuan dari penyusunan Standar Pelayanan Minimal (SPM), antara lain : 1. Meningkatkan pemahaman yang holistik/menyeluruh dan terpadu dalam penerapan dan pencapaian SPM. 2. Menyamakan pemahaman tentang definisi operasional indikator kinerja, ukuran atau satuan, rujukan, dan target nasional. 3. Membangun komitmen dan tindak lanjut untuk penerapan dan pencapaian SPM. 4. Menyediakan panduan bagi pemerintah dalam melaksanakan perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian serta pengawasan dan pertanggungjawaban penyelenggaraan Standar Pelayanan Minimal. 5. Membangun dasar dalam penentuan anggaran kinerja berbasis manajemen kinerja. 6. Mendorong transparansi dan partisipasi masyarakat dalam proses penyelenggaraan Pemerintahan. Indikator SPM Kesehatan: 1. Cakupan kunjungan ibu hamil K4 2. Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani 3. Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan. 4. Cakupan pelayanan nifas 5. Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani 6. Cakupan kunjungan bayi 7. Cakupan desa/kelurahan Universal Child Immunization (UCI) 8. Cakupan pelayanan anak balita

9. Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6-24 bulan keluarga miskin 10. Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan 11. Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat 12. Cakupan peserta KB aktif 13. Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit a. Acute Flaccid Paralysis (AFP) rate per 100.000 penduduk <15 tahun b. Penemuan penderita Pneumonia balita c. Penemuan pasien baru TB BTA positif d. Penderita DBD yang ditangani e. Penemuan penderita Diare 14. Cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar Pasien Masyarakat Miskin 15. Cakupan Pelayanan Kesehatan Rujukan Pasien Masyarakat Miskin 16. Cakupan Pelayanan Gawat Darurat level 1 yang harus diberikan Sarana Kesehatan (Rumah Sakit) di Kabupaten/Kota 17. Cakupan Desa/Kelurahan mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan epidemiologi <24 jam 18. Cakupan Desa Siaga Aktif

TUGAS UJIAN

Penguji: dr. H. Cecep Zaenal Kholis, M. M. Kes

oleh : Aga Haris 08310010

Bagian Ilmu Kesehatan Komunitas Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya Puskesmas Cipedes Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati Tahun 2013

Anda mungkin juga menyukai