Anda di halaman 1dari 6

2.

KONSEP GASTROENTERISTINAL Gastroenteritis adalah suatu kondisi yang ditandai dengan adanya muntah dan

2.2.1 Pengertian diare yang diakibatkan oleh infeksi, alergi, tidak toleran terhadap makanan tertentu atau mencerna toksin (Tucker, dkk, 1998: 958) !endapat lain dikemukakan oleh "aldiyono (199#: $1) bah%a diare diartikan sebagai buang air besar (defekasi) dengan tin&a berbentuk cairan atau setengah cair (setengah padat), dengan kandungan air pada tin&a lebih banyak dari biasanya "alam keadaan biasa kandungan air ber&umlah sebanyak 1'' ml($'' ml per &am tin&a !endapat senada dikemukakan oleh )oeparman, dkk ($''1: 91) bah%a diare adalah meningkatnya frekuensi buang air besar, konsistensi faeces men&adi cair, dan perut terasa mules ingin buang air besar "ari beberapa pendapat diatas, dapat dikemukakan bah%a diare atau gastroenteritis adalah defekasi encer lebih dari * kali sehari, dengan atau tanpa darah dan atau lendir dalam tin&a yang diakibatkan oleh infeksi, alergi tidak toleran terhadap makanan tertentu atau mencerna toksin sehingga menyebabkan hiperperistaltik yang mengakibatkan resorbsi air dalam usus besar terganggu dan akhirnya menyebabkan frekuensi buang air besar melebih normal +apita selekta kedokteran, $''' menyatakan bah%a : "iare berlan&ut , berkepan&angan adalah episode diare akut yang melan&ut hingga berlangsung selama #(1- hari "iare persisten , kronik adalah episode diare yang mula(mula bersifat akut namun berlangsung selama 1- hari atau lebih .da dua kategori diare kronik : 1 $ "iare yang berhenti &ika pemberian makanan atau obat / obatan dihentikan disebut diare osmotik )edangkan diare yang menetap %alaupun penderita dipuasakan disebat diare sekretorik (samih %ahab, $''') "isentri adalah diare yang disertai darah dalam tin&a

2.2.2

Etiologi 0enurut 1gastiyah ($''5), penyebab ter&adinya diare adalah : a 2nfeksi enteral : 2nfeksi saluran pencernaan yang merupakan penyebab utama diare 2nfeksi bakteria : 3ibrio, 4 coli, salmonella campilo baster 2nfeksi 3irus : 5ota3irus, calci3ilus, 4ntero3irus, .deno3irus, .stro3irus 2nfeksi parasit : cacing (ascaris, o6yuris), proto7oa (entamoba histolica, giardia lambia), &amur (candida aibicans) 2nfeksi !arenteral : 2nfeksi diluar alat pencernaan makanan seperti Tonsilitis, broncopneumonia, 4nsefalitis, meliputi : 8aktor 0alabsobsi : karbohidrat, lemak, protein 8aktor makanan : basi, racun, alergi 8aktor psikologis : rasa takut dan cemas

2.2.3 Tanda Gejala )ering 9.9 dengan konsistensi tin&a cair atau encer Terdapat luka tanda dan ge&ala dehidrasi, turgor kulit &elek (elastisitas kulit menurun) ubun(ubun dan mata cekung, membran mukosa kering +ram abdominal "emam 0ual dan muntah .noreksia :emah !ucat !erubahan TT;, nadi dan pernafasan cepat 0enurun atau tidak ada pengeluaran urin

2.3 KONSEP ANATOMI DAN FISIOLOGI 2munologi )ystem yaitu : )istem imun :

I!

sistem pertahanan internal tubuh yang berperan dalam mengenali dan menghancurkan bahan yang bukan <normal self= (bahan asing atau abnormal cells) 2munitas atu respon imun : +emampuan tubuh manusia untuk mela%an organisme atau toksin yang berbahaya .da $ macam 5espon 2mun, yaitu : 52 )pesifik : deskriminasi self dan non self, memori, spesifisitas 52 non )pesifik : efektif untuk semua mikroorganisme

)el(sel yang berperan dalam respon 2mun a )el 9 )el 9 adalah antigen spesifik yang berproliferasi untuk merespons antigen tertentu )el 9 merupakan nama bursa fabrisius, yaitu &aringan limfoid yang ditemukan pada ayam >aringan se&enis yang ada pada mamalia yaitu sumsum tulang, &aringan limfe usus, dan limpa )el 9 matur bermigrasi ke organ(organ limfe perifer seperti limpa, nodus limfe, bercak !eyer pada saluran pencernaan, dan amandel )el 9 matur memba%a molekul immunoglobulin permukaan yang terikat dengan membran selnya )aat diaktifasi oleh antigen tertentu dan dengan bantuan limfosit T, sel 9 akan derdiferensiasi melalui dua cara, yaitu : 1 $ )el plasma adalah: )el ini mampu menyintesis dan mensekresi antibodi untuk menghancurkan antigen tertentu )el memori 9 adalah )el memori menetap dalam &aringan limfoid dan siap merespons antigen perangsang yang muncul dalam pa&anan

selan&utnya dengan respons imun sekunder yang lebih cepat dan lebih besar b )el T )el T &uga menun&ukan spesifisitas antigen dan akan berploriferasi &ika ada antigen, tetapi sel ini tidak memproduksi antibodi )el T mengenali dan berinteraksi dengan antigen melalui reseptor sel T, yaitu protein permukaan sel yang terikat membran dan analog dengan antibodi )el T memproduksi 7at aktif secara imulogis yang disebut limfokin )ub type limfosit T berfungsi untuk membantu limfosit 9 merespons antigen, membunuh sel(sel asing tertentu, dan mengatur respons imun 5espons sel T adalah )el T, seperti sel 9 berasal dari sel batang prekusor dalam sumsum tulang !ada periode akhir perkembangan &anin atau segera setelah lahir, sel prekusor bermigrasi menu&u kelen&ar timus, tempatnya berproliferasi, berdiferensiasi dan mendapatkan kemampuan untuk mengenali diri )etelah mengalami diferensiasi dan maturasi, sel T bermigrasi menu&u organ limfoid seperti limpa atau nodus limfe )el ini dikhususkan untuk mela%an sel yang mengandung organisme intraselular 1) )el T efektor : $) )el T sitotoksik (sel T pembunuh) 0engenali dan menghancurkan sel yang memperlihatkan antigen asing pada permukaannya *) )el T pembantu : Tidak berperan langsung dalam pembunuhan sel )etelah akti3asi oleh makrofag antigen, sel T pembantu diperlukan untuk sistesis antibodi normal, untuk pngenalan benda asing sel T pembantu melepas interleukin($ yang menginduksi proliferasi sel T sitotoksik, menolong sel T lain untuk merespons antigen dan sel T pembantu dpt memproduksi 7at (limfokin) yang penting dalam reaksi alergi (hipersensiti3itas) -) )el T supresor )etelah diaktifasi sel T pembantu akan menekan respon sel 9 dan T

0akrofag 0akrofag memproses antigen terfagositosis melalui denaturasi atau mencerna sebagian antigen untuk menghasilkan fragmen yang mengandung determinan antigenic 0akrofag akan meletakkan fragmen antigen pada permukaan selnya sehingga terpapar untuk limfosit T tertentu

2."

PATOFISIOLOGI AIDS dengan GEK )el T dan makrofag serta sel dendritik , langerhans ( sel imun ) adalah sel(sel

yang terinfeksi ?uman 2mmunodeficiency ;irus ( ?2; ) dan terkonsentrasi dikelen&ar limfe, limpa dan sumsum tulang ?uman 2mmunodeficiency ;irus ( ?2; ) menginfeksi sel le%at pengikatan dengan protein perifer @" -, dengan bagian 3irus yang bersesuaian yaitu antigen grup 1$' !ada saat sel T- terinfeksi dan ikut dalam respon imun, maka ?uman 2mmunodeficiency ;irus ( ?2; ) menginfeksi sel lain dengan meningkatkan reproduksi dan banyaknya kematian sel T - yang &uga dipengaruhi respon imun sel killer pen&amu, dalam usaha mengeliminasi 3irus dan sel yang terinfeksi "engan menurunnya &umlah sel T-, maka system imun seluler makin lemah secara progresif "iikuti berkurangnya fungsi sel 9 dan makrofag dan )eseorang yang terinfeksi ?uman menurunnya fungsi sel T penolong

2mmunodeficiency ;irus (?2; ) dapat tetap tidak memperlihatkan ge&ala (asimptomatik) selama bertahun(tahun )elama %aktu ini, &umlah sel T- dapat berkurang dari sekitar 1''' sel perml darah sebelum infeksi mencapai sekitar $''(*'' per ml darah, $(* tahun setelah infeksi )e%aktu sel T- mencapai kadar ini, ge&ala(ge&ala infeksi ( herpes 7oster dan &amur oportunistik ) muncul, >umlah T- kemudian menurun akibat timbulnya penyakit baru akan menyebabkan 3irus berproliferasi .khirnya ter&adi infeksi yang parah )eorang didiagnosis mengidap .2") apabila &umlah sel T- &atuh diba%ah $'' sel per ml darah, atau apabila ter&adi infeksi opurtunistik, kanker atau dimensia .2")

2nfeksi oportunistik dapat ter&adi karena para pengidap ?2; ter&adi penurunan daya tahan tubuh sampai pada tingkat yang sangat rendah, sehingga beberapa &enis mikroorganisme dapat menyerang bagian(bagian tubuh tertentu 9ahkan mikroorganisme yang selama ini komensal bisa &adi ganas dan menimbulkan penyakit (Aein, $''B) Timbulah komplikasi gastroentristinal akibat dari system imun yang sangat rendah !enularan gastroenteritis bisa melalui fekal(oral dari satu klien ke klien yang lainnya 9eberapa kasus ditemui penyebaran patogen dikarenakan makanan dan minuman yang terkontaminasi 0ekanisme dasar penyebab timbulnya diare adalah gangguan osmotik (makanan yang tidak dapat diserap akan menyebabkan tekanan osmotik dalam rongga usus meningkat sehingga ter&adi pergeseran air dan elektrolit kedalam rongga usus, isi rongga usus berlebihan sehingga timbul diare) )elain itu menimbulkan gangguan sekresi akibat toksin di dinding usus, sehingga sekresi air dan elektrolit meningkat kemudian ter&adi diare Gangguan mutilitas usus yang mengakibatkan hiperperistaltik dan hipoperistaltik .kibat dari diare itu sendiri adalah kehilangan air dan elektrolit (dehidrasi) yang mengakibatkan gangguan asam basa (asidosis metabolik dan hipokalemia), gangguan gi7i (intake kurang, output berlebih), hipoglikemia dan gangguan sirkulasi darah

Anda mungkin juga menyukai