Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM AGROFORESTRI

PENGATURAN JARAK TANAM PADA AGROFORESTRI

NAMA NIM PRODI

: NAJAM HABYUSMAN : C1L011 037 : KEHUTANAN


1

PROGRAM STUDI KEHUTANAN UNIVERSITAS MATARAM 2013


Hala a! P"!#"$a%a!

Laporan ini disusun sebagai persyaratan untuk mengikuti ujian akhir semester mata kuliah agroforestry. Mengetahui co.asst

PATON !"1L ##$ #1%&

Mataram' 1$ juni (#1) Praktikan

NA*AM +A,-./MAN !"1L #11 #)0&

Mengetahui 1osem pembimbing

N12 -ATNO' /.+ut.' MP. 1$0%#3)1 (##31( 1 ##4

KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah /5T' berkat rahmat dan karunia6Nya penulis dapat menyelesaikan laporan Pengukuran /umberdaya +utan ini tepat pada 7aktunya. Penulis menyadari laporan ini masih jauh dari kesempurnaan' maka kritik dan saran dari berbagai pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan laporan ini.

Tak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing mata kuliah Pengukuran /umberdaya +utan' kepala labotarorium' "o.asst yang telah membimbing dan teman6teman yang telah membantu dalam penyelesaian laporan ini./emoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Mataram' 13 juni (#1)

Penulis

DAFTAR ISI +al "o8er ................................................................................................................................. i +alaman Pengesan ............................................................................................................. ii 9ata Pengantar ................................................................................................................... iii 4

1aftar si ............................................................................................................................ i8 ,A, : Pendahuluan ......................................................................................................... 1 A; Latar ,elakang ...................................................................................................... 1

,;Tujuan Praktikum .................................................................................................. ( ,A, ,A, A; : Tinjauan Pustaka ................................................................................................ ) : Metodologi Praktikum ...................................................................................... % 5aktu dan Tempat Praktikum .............................................................................. % %

,;Alat dan ,ahan .....................................................................................................

";Pelaksanaan Praktikum ......................................................................................... % ,A, < : +asil dan Pembahasan ....................................................................................... 0 ,A, < : Penutup .............................................................................................................. A; 1#

9esimpulan .......................................................................................................... 1#

,;/aran ..................................................................................................................... 1# 1A=TA2 P./TA9A ..................................................................................................... LAMP 2AN 11

BAB I PENDAHULUAN
>

A;

La&a' ("la)a!# /istem bertani secara tradisional pada umumnya menggunakan kombinasi antara pohon'

tanaman pertanian dan ternak' dimana orientasi hasil adalah untuk memenuhi kebutuhan dasar untuk hidup. nput dari luar sistem tersebut dapat dikatakan tidak ada' dengan kata lain bah7a input berasal dari sistem itu sendiri. /istem yang demikian itu banyak dikenal dengan sistem pertanian subsisten.Penggunaan lahan dengan menggunakan kombinasi pohon dan tanaman pertanian !pertanian subsisten& telah banyak diusahakan sejak pada ?aman dahulu baik di negara temperate maupun tropik. ,erdasarkan konsep agroforestry secara umum' dimana agroferstry merupakan pola penggunaan lahan dengan memakai kombinasi tanaman pohon' pertanian dan atau ternak. Oleh karena itu dapat dikatakan bah7a praktek dari pada agroforestry telah dilakukan sejak ?aman dahulu di hampir seluruh dunia. Penerapan agroforestry telah dilakukan pada bidang kehutanan' khususnya pada saat penanaman yaitu pada tahun 13#% di Myanmar dengan cara @TaungyaA !cara tumpangsari&. 1i indonesia cara tumpangsari juga sudah diterapkan mulai tahun 13$0. Philosopy dari sistem @TaungyaA adalah membuat tanaman hutan jika mungkin dengan menggunakan tenaga kerja yang tidak punya lahan dan pengangguran. Pertambahan penduduk merupakan hal yang tidak dapat dielakkan dan disisi lain keberadaan lahan tidak mengalami penambahan' sehingga tekanan terhadap lahan untuk mendukung keperluan manusia semakin tinggi. 9emajuan pada bidang industri sudah barang tentu akan mengurangi lahan6lahan pertanian yang relatif subur yaitu dengan mengubahnya untuk keperluan pendirian pabrik' sarana dan prasarananya. Oleh karena itu sasaran utama guna mendukung keperluan manusia' disamping intensifikasi lahan pertanian adalah penggunaan lahan hutan dan lahan marginal untuk menghasilkan produksi pertanian. Pada kondisi yang demikian itu penerapan sistem agroforestry tidak dapat dihindari. Menurut Nair !1$$(& banyak faktor yang mendorng tercapai kesepakatan untuk menerima agroforestry secara umum sebagai salah satu sistem pengelolaan lahan yang dapat digunakan pada usaha pertanian maupun kehutanan. %

Agroforestry secara praktis' telah dilakukan oleh petani dalam pengelolaan lahan sejak ?aman dahulu di hampir seluruh dunia. Perjalanan agroforestry untuk menjadi suatu pola penggunaan lahan yang diterima oleh segala pihak memerlukan 7aktu yang cukup panjang. Pada a7al perkembangannya masih banyak yang menanyakan tentang apa itu agroforestryB 1an bagaimana cara pengaturan jarak tanam terhadap sistem tersebut. Oleh karena itu' maka dilakukanlah praktikum pengaturan jarak tanam terhadap sistem agroforestry.

,; T*+*a! P'a)&,)* .ntuk mengetahui cara pengaturan jarak tanampada sistem agroforestry.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


Agroforestry adalah suatu penggunaan lahan yang melibatkan secara sengaja@ retentionA' pengenalan atau campuran pohon atau tanaman tahunan berkayu lain di lahan produksi pertanian atau ternak untuk mendapatkan keuntungan dan resultante interaksi ekologi dan ekonomi. Menurut "ombe dan ,udo7ski !1$0$&. agroforestry adalah suatu kelompok teknik pengelolaan lahan yang menerapkan kombinasi pohon hutan dengan tanaman pertanian' atau ternak' atau keduanya. 9ombinasi itu mungkin secara simultan atau staggered di dimensi 7aktu dan ruang. Tujuannya adalah untuk mengoptimalisasi per unit areal produksi yang mengacu terhadap prinsip dari hasil yang berkelanjutan. Menurut 5iersum !1$$#& agroforestry adalah suatu bentuk penggunaan lahan yang mengkombinasikan produksi pertanian dan atau produk peternakan dan tanaman pohon dan atau tanaman hutan secara simultan dan seCuensial' yang ditujukan pada produksi yang multiguna' optimal dan berkelanjutan di ba7ah pengaruh positif dari peningkatan kondisi edhapik dan mikro klimat yang diciptakan dengan meniru kondisi hutan' dan dengan teknik pengelolaan yang sesuai dengan sikap budaya masyarakat lokal. Menurut +uDley !1$$$& dalam ndriyanto !(##3&' agroforestri merupakan sistem penggunaan lahan yang menyediakan bahan bakar maupun hasil lain daritanaman pepohonan dan semak atau memberikan kenyamanan lingkungan yangdisebabkan oleh tanaman pepohonan dan semak. Melalui kombinasi semacam inidiharapkan: a. dapat menciptakan komunitas tanaman yang memiliki strata tajuk' sehingga dapat mampu memaksimumkan penggunaan energi matahari' meminimumkan kehilangan unsur hara dari sistem tersebut. b. mengoptimumkan efisiensi penggunaan air oleh tanaman. c. meminimumkan aliran permukaan dan erosi. Penggunaan tanah pada umumnya belum dilakukan secara efektif di mana pola tanam tidak teratur dan pemilihan jenis tanaman sangat beragam yang menyebabkan jumlah tanaman dari setiap jenis menjadi sangat sedikit. ,erkaitan hal tersebut dalam mengembangkan hutan rakyat menjadi unit usaha agribisnis' perbaikan dan penyempurnaan pola tanam serta teknik produksi merupakan faktor yang sangat menentukan. 1alam perbaikan dan penyempurnaan pola 3

tanam dan teknik produksi tersebut' perlu dikaitkan dengan hasil6hasil penelitian serta perkembangan ilmu dan teknologi baru karena mutu produk dan nilai pasar suatu produk di pasar global akan sangat ditentukan oleh teknologi yang digunakan. Pola tanam dalam agroforestri sangat spesifik karena menyangkut berbagai komponen yang berbeda di dalamnya. Prinsip pola tanam dalam sistem agroforestri adalah bagaimana memanfaatkan ruang dan 7aktu secara optimal. 1alam usaha memanfaatkan ruang secara optimal ditempuh berbagai cara' diantaranya pengaturan jarak tanam' tata letak tanaman' perkembangan lapisan tajuk dan perakaran. Optimalisasi pemanfaatan unsur 7aktu dilakukan antara lain dengan pengaturan 7aktu tanam dan panen. 1engan pengaturan ruang dan 7aktu yang optimal diharapkan komponen yang satu tidak akan menekan komponen yang lain' akan tetapi sebaiknya yaitu terjadi saling menunjang antar komponen. Pola tanam dalam sistem agroforestri diatur sedemikian rupa sehingga pada tahap a7al' dimana faktor naungan belum menjadi masalah' beberapa komponen dapat tumbuh bersamaan dalam satu lapisan tajuk. Pada tahap lanjut sistem agroforestri akan menyerupai ekosistem hutan yang terdiri dari banyak lapisan tajuk. Lapisan tajuk atas ditempati jenis6jenis dominan' diba7ahnya ditempati jenis6jenis yang kurang dominan yang tahan setengah naungan' kemudian lapisan ba7ah ditempati jenis6jenis tahan naungan !/ukandi et al.(##(&. Agroforestry merupakan salah satu model pertanian berkelanjutan yang tepat6 guna' sesuai dengan keadaan petani. Pengembangan pertanian komersial khususnya tanaman semusim' menuntut terjadinya perubahan sistem produksi secara total menjadi sistem monokultur dengan masukan energi' modal' dan tenaga kerja dari luar yang relatif besar yang tidak sesuai untuk kondisi petani. /elain itu' percobaan6percobaan yang dilakukan untuk meningkatkan produksi tanaman komersial selalu dilaksanakan dalam kondisi standar yang berbeda dari keadaan yang la?im dihadapi petani. Tidak mengherankan bila banyak hasil percobaan mengalami kegagalan pada tingkat petani.Agroforestri mempunyai fungsi ekonomi penting bagi masyarakat setempat.Peran utama agroforest bukan sebagai penghasil bahan pangan' melainkan sebagai sumber penghasil pemasukan uang dan modal. Misalnya: kebun damar' kebun karet dan kebun kayu manis menjadi andalan pemasukan modal di /umatera. ,ahkan' agroforest seringkali menjadi satu6satunya sumber uang tunai bagi keluarga petani. Agroforest mampu menyumbang >#E hingga 3#E pemasukan dari pertanian di pedesaan melalui produksi langsung maupun tidak $

langsung yang berhubungan dengan pengumpulan' pemrosesan dan pemasaran hasilnya!Abang' (#11&. *ratun !(#1#&' 9lasifikasi agroforestri berdasarkan komponen penyusunnya yaitu: 1; Agrisi8ikultur Adalah sistem agroforestri yang mengkombinasikan komponen kehutanan !atau tanaman berkayu& dengan komponen pertanian !atau tanaman non6kayu&.Tanaman berkayu dimaksudkan yang berdaun panjang dan tanaman non kayu dari jenis tanaman semusim."ontohnya adalah pohon mahoni ditaman berbaris diantara ubi kayu di Lampung .tara. (; /il8opastura Adalah sistem agroforestri yang meliputi komponen kehutanan !tanaman berkayu& dengan komponen peternakan !binatang ternak& disebut sebagai sistem sil8opastura. "ontohnya pohon atau perdu pada padang penggembalaan atau produksi terpadu antara ternak dan produk kayu. ); Agrosil8opastura Adalah pengkombinasian komponen berkayu dengan pertanian dan sekaligus peternakan pada unit manajemen lahan yang sama. Pengkombinasian dalan sistem agrosil8opastura dilakuakan secara terencana untuk mengoptimalkan fungsi produksi dan jasa kepada masyarakat. "ontohnya Parak di Maninjau dengan berbagai macam pohon seperti kayu manis' pala' durian dan beberapa paku6pakuan liar dari hutan.

1#

BAB III METODE PRAKTIKUM


A; -a)&* .a! T" /a& Praktikum ini dilalasnakan pada hari minggu'tanggal 1% juni (#1) bertempat di desa lembah sempage'9ecamatan Narmada 9abupaten Lombok ,arat . ,; Ala& .a! Ba%a! Alat6alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah tali tambang dengan panjang %# mm'eteran'bambu dan tali rafia. "; P"la)$a!aa! P'a)&,)* 1; Persiapan Pengajiran a; Pemancangan dilakukan setelah selesai pembukaan areal. b; Pancangan tanaman dibuat dari bambu kecil panjan 1 meter dan banyaknya sek c; itar )## batang (; "ara memasang ajir a; ,uat satu titik pusat berbentuk segitiga dengan menggunakan rumus phitagoras dengan luas 1> meter kemudian diberi tanda menggunakan ajir. b; ,uat pancang induk sejauh lokasi yang akan dilakukan pemasangan ajir. c; /etiap pancang induk di beri tanda menggunakan ajir setiap ) meter. d; 1imulai dari luasan kecil terlebih dahulu ukuran 1> D 1>'setiap sudut harus siku6 siku. e; /etelah di pasang ajir'pancang induk dan pancang yang berla7anan sebagai titik acuan'setiap titik acuan ditarik tali sejauh lokasi yang akan dilakukan pemasangan patok'beri tanda ajir setiap ) meter.,egitu selanjutnya.

11

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN


Agroforestry adalah suatu sistem pengelolaan lahan yang berkelanjutan untuk meningkatkan produksi total dari kombinasi tanaman pertanian' tanaman pohon' dan tanaman kehutanan dan atau ternak secara simultan dan seCuensial dan menerapkan teknik pengelolaan yang sesuai dengan budaya masyarakat setempat. Agroforestry adalah suatu penggunaan lahan yang melibatkan secara sengaja@ retentionA' pengenalan atau campuran pohon atau tanaman tahunan berkayu lain di lahan produksi pertanian atau ternak untuk mendapatkan keuntungan dan resultante interaksi ekologi dan ekonomi. Agroforestry adalah suatu kelompok teknik pengelolaan lahan yang menerapkan kombinasi pohon hutan dengan tanaman pertanian' atau ternak' atau keduanya. 9ombinasi itu mungkin secara simultan atau staggered di dimensi 7aktu dan ruang. Tujuannya adalah untuk mengoptimalisasi per unit areal produksi yang mengacu terhadap prinsip dari hasil yang berkelanjutan. Agroforestry adalah suatu bentuk penggunaan lahan yang mengkombinasikan produksi pertanian dan atau produk peternakan dan tanaman pohon dan atau tanaman hutan secara simultan dan seCuensial' yang ditujukan pada produksi yang multiguna' optimal dan berkelanjutan di ba7ah pengaruh positif dari peningkatan kondisi edhapik dan mikro klimat yang diciptakan dengan meniru kondisi hutan' dan dengan teknik pengelolaan yang sesuai dengan sikap budaya masyarakat lokal. 9eberlanjutan di dalam sistem agroforestry dapat dicapai dengan mengelola dan mempertahankan kemampuan sumberdaya alam yang tersedia untuk berproduksi secara optimal untuk jangka 7aktu yang tidak terbatas' yaitu dengan menggunakan kombinsi tanaman pohon' pertanian dan ternak. 9esesuaian pengelolaan dan manfaat terhadap masyarakat lokal merupakan sifat yang harus dimiliki dan melekat pada sistem agroforestry agar supaya dalam pelaksanaan dapat berjalan dengan lancar. Agar sasaran agroforestry dapat dicapai maka pola agroforestry harus memenuhi beberapa persyaratan' diantaranya: 1; 1apat memenuhi kebutuhan penduduk setempat' (; 1apat memanfaatkan tenaga kerja yang tersedia secara intensif' 1(

); Pola usaha tani agroforestry lebih menguntungkan dari pada pola usaha tani tunggal' ditinjau dari segi produksi dan konser8asi lahan' 4; 9euntungan yang diperoleh harus dapat dinikmati oleh penduduk setempat' >; Mudah dilaksanakan berdasarkan kondisi faktor produksi yang ada. 1ari praktikum tersebut yaitu pembuatan plot berbentuk persegi berukuran 1>m D 1>m dengan subplot berukuran )m D )m. Tujuan dari pembuatan plot ini untuk membantu dalam pembuatan perencanaan pengolahan lahan tersebut dalam hal ini jarak tanam dari tanaman yang akan dibudidayakan. 1alam kegiatan pengolahan lahan tentu kita perlu menyusun suatu perencanaan baik dalam hal jenis tanaman yang akan di tanam' metode penanaman maupun jarak tanamnya. *arak tanam pada suatu lahan perlu diperhatikan karena dengan jarak tanam yang baik dan sesuai dapat mengontrol tanaman dalam persaingan antara sesama tanaman seperti perkembangan tajuk' kebutuhan makanan dan unsur hara' perkembangan dan sebagainya. /elain itu' pengaturan jarak tanam khususnya pada sistem agroforestri diharapkan tanaman F tanaman yang dikembangkan dapat saling menunjang satu dengan yang lain. /eperti yang kita ketahui prinsip pola tanam dalam sistem agroforestri adalah bagaimana memanfaatkan ruang dan 7aktu secara optimal. 1engan pengaturan ruang dan 7aktu yang optimal diharapkan komponen yang satu tidak akan menekan komponen yang lain' akan tetapi sebaiknya yaitu terjadi saling menunjang antar komponen. Pola tanam dalam sistem agroforestri diatur sedemikian rupa sehingga pada tahap a7al' dimana faktor naungan belum menjadi masalah' beberapa komponen dapat tumbuh bersamaan dalam satu lapisan tajuk. Pada tahap lanjut sistem agroforestri akan menyerupai ekosistem hutan yang terdiri dari banyak lapisan tajuk. Lapisan tajuk atas ditempati jenis6jenis dominan' diba7ahnya ditempati jenis6jenis yang kurang dominan yang tahan setengah naungan' kemudian lapisan ba7ah ditempati jenis6jenis tahan naungan. Pengaturan jarak tanam dalam sistem agroforestri perlu diperhatikan karena sangat berpengaruh dalam keberlangsungan sistem agroforestri tersebut.1engan diperhatikannyajarak tanam pada sistem agroforestri setiap tanaman yang dikembangkan dapat saling menunjang dengan tanaman lainnya.Pengaturan *arak Tanam. Pada tanah yang kurang subur' jarak tanam dirapatkan 1)

sedangkan pada tanah subur' jarak tanam lebih renggang. *arak tanam standar adalah 1# m dan diatur dengan cara: segi tiga sama kaki' diagonal' bujur sangkar !segi empat&. Pada pengaturan jarak tanam' penanaman tanaman kehutanan dengan sistem tumpang sari' Penanaman Tumpang /ari bersama dengan pohon sengon' jabon' mahoni' dapat juga ditanam bersama tanaman pertanian lainnya seperti cabai' buah6buahan' tomat' singkong' jagung' dan atau peternakan ikan' pada a7al pembukaan lahan agroforestry. Tanaman mahoni di tanam pada a7al pembukaan sistem agroforestry bersamaan dengan cabe' tomat' singkong atau pepaya. /etelah > !lima& tahun tanaman mahoni terjadi pertumbuhan tajuk maka ditanam bibit gaharu. Penanaman bibit penghasil gaharu pada tahap a7al pertumbuhan di lapangan' bibit penghasil gaharu memerlukan naungan atau disandingkan dengan tumbuhan lain.1engan mengatur jarak tanam yang tepat' maka tanaman penghasil gaharu tidak akan mengganggu pertumbuhan tanaman pokok. /etelah ( !dua& tahun' tanaman gaharu disuntik dan setelah empat bulan setelah penyuntikkan gaharu sudah bisa dipanen. Pada tanaman penghasil gaharu akan ditanam pada hamparan lahan yang luas dan masih kosong !monokultur&' maka jarak tanam dapat dibuat ) G ) m' ) D 4 m' ) D > m' 4 m D 4 m atau > m D > m' namun jika ditanam secara tumpangsari jarak bisa disesuaikan menurut kebutuhan dan lahan yang tersedia.

14

BAB V PENUTUP A0 K"$, /*la! ,erdasarkan hasil pembahasan' dapat disimpulkan antara lain : 1; Agroforestry adalah sistem pengolahan lahan secara terpadu dengan mengkombinasikan tanaman kehutanan' pertanian dan atau pertenakan dalam satu lahan yang sama dengan pengaturan ruang dan 7aktu dengan tujuan meningkatkan nilai suatu lahan dan pandapat para petani agroforestry. (; Pengaturan jarak tanam dalam sistem agroforestri perlu diperhatikan karena sangat berpengaruh dalam keberlangsungan sistem agroforestri tersebut. 1engan diperhatikannya jarak tanam pada sistem agroforestri setiap tanaman yang dikembangkan dapat saling menunjang dengan tanaman lainnya. ); Pengaturan jarak tanam bertujuan untuk mengoptimalkan pemanfaatan makanan dan unsur hara' cahaya matahari' ruang' perkembangan tajuk dan menekan persaingan antara tanaman. 4; *arak tanam standar adalah 1# m dan diatur dengan cara: segi tiga sama kaki' diagonal' bujur sangkar !segi empat&. >; Pada pengaturan jarak tanam' penanaman tanaman kehutanan yaitu gaharu dengan sistem tumpang sari bersama dengan pohon sengon' jabon' mahoni' dapat juga ditanam bersama tanaman pertanian lainnya seperti cabai' buah6buahan' tomat' singkong' jagung dan atau peternakan ikan. %; Pada tanaman penghasil gaharu akan ditanam pada hamparan lahan yang luas dan masih kosong !monokultur&' maka jarak tanam dapat dibuat ) G ) m' ) D 4 m' ) D > m' 4 m D 4 m atau > m D > m' namun jika ditanam secara tumpangsari jarak bisa disesuaikan menurut kebutuhan dan lahan yang tersedia. 1>

B0 SARAN 1iharapkan praktikum ini lebih diperjelas lagi oleh dosen pengapu dan coHastnya supaya praktikan dapat kejelasan' karena praktikum ini menurut saya dan teman6teman kelompok saya praktikum ini tidak ada kejelasan mengenai mata acara dan hasil akhir yang didapat. 1A=TA2 P./TA9A *ratun' Pemali. (#1#. Sasaran Dan Tujuan Agroforestri. http:II777.bpdas6 pemalijratun.netIindeD.phpBoptionJcomKcontentL8ie7JarticleLidJ>%:sasara n6dan6 tujuan6agroforestriLcatidJ10:agroforestryL temidJ($.!diakses tanggal 13 *uni (#1)&.

Nair' !1$$(&. Peningkatan Fungsi Agronomi Sistem Agroforestri Jati, Pinus Dengan Penggunaan Varietas Tanaman Jagung Toleran Irradiasi Rendah . Agrosains <ol. 0 No. (: +al. $)6 1##.. +uDley' (##3. The role of Tree in Agroforestry: /ome comments. n Plant 2esearch Agroforestry. Md. P. A. +uDley. Agroforestry. Md. 9. =. 5iersum. 2aintree' *. ,. 1$$#. Theory and Practice of Agroforestry 1iagnosis and 1esign. n Agroforestry "lassifikation and Management. Md. Mac1icken and /ukandi et, al. 2 2. Sistem agroforestr! untuk "eningkatan "roduksi lahan. Media pustakaN jogjakarta. Abang. (#11. Agroforestr!.http:IIforestcreator.7ordpress.comIcategoryIagroforestryI. !diakses tanggal 13 juni (#1)&. and

1%

Anda mungkin juga menyukai