Anda di halaman 1dari 6

Bank Dan Kebijakan Moneter

A. Pengertian Bank
Bank adalah lembaga keuangan yang dapat menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk bentuk lainnya dan dalam kegiatannya memberikan jasa lalu lintas pembayaran. Karena bank dapat menerima simpanan dari masyarakat, maka bank disebut juga depository financial institutions. Bank dalam beroperasi di dalam masyarakat, memiliki fungsi utama yaitu fungsi intermediasi. Fungsi intermediasi dapat di gambarkan sebagai berikut.

B. Jenis Jenis Bank


Jenis jenis bank di kategorikan menjadi fungsinya dan berdasarkan kepemilikannya. Bank berdasarkan fungsinya terbagi menjadi ! yaitu, bank sentral, bank umum dan bank perkreditan rakyat. Bank sentral adalah bank yang memiliki otoritas penuh dalam mengendalikan kegiatan moneter di suatu negara. Bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara kon"ensional dan atau syariah, yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Bank perkreditan rakyat adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara kon"ensional dan atau syariah, yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Bank berdasarkan kepemilikannya dibagi menjadi bank B#$%, bank pemerintah daerah, bank s&asta asing dan bank asing. Bank B#$% 'Badan #saha $ilik %egara( adalah bank yang seluruh atau sebagian besar sahamnya di miliki oleh pemerintah. )ontoh dari bank ini adalah Bank $andiri, Bank %egara *ndonesia, Bank +akyat *ndonesia dan Bank ,abungan %asional. Bank pemerintah daerah adalah bank bank yang di miliki oleh pemerintah daerah. )ontohnya adalah Bank Kaltim, Bank Jabar, Bank Jatim dan lain lain. Bank s&asta asing adalah bank di mana berbadan hukum *ndonesia yang sebagian atau seluruh kriteria, yaitu berdasarkan

hukum modalnya di miliki oleh &arga negara *ndonesia dan atau badan hukum *ndonesia. )ontohnya Bank )entral *ndonesia dan Bank $uamalat *ndonesia. Bank asing adalah bank yang di miliki oleh pihak asing. )ontoh dari bank ini adalah )itibank, Bangkok Bank, American -.press Bank dan lain lain.

). Peran Bank /alam Penciptaan #ang


Peran bank dalam penciptaan uang giral di lakukan oleh bank umum. Keistime&aan bank bank umum terkait dengan proses penciptaan uang adalah kemampuan meningkatkan atau menurunkan daya beli 'purchasing po&er( dalam perekonomian. /engan mengurangi kredit yang di salurkan dalam masyarakat, bank umum akan mengurangi daya beli masyarakat begitu pula sebaliknya. /alam proses penciptaan uang yang di timbulkan oleh kredit yang di salurkan oleh bank umum, tidak seluruh dana yang berhasil dihimpun bank dapat di salurkan kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit. 0ebagian dari tabungan yang di himpun tersebut harus di simpan sebagai cadangan likuiditas yang jumlahnya ditentukan oleh otoritas moneter. Jumlah tertentu harus ditahan sebagai cadangan likuiditas &ajib minimum atau reser"e re1uirement. )adangan ini harus disimpan dalam bentuk kas kepada bank sentral, sementara sisanya dapat disalurkan kepada masyarakat. #ntuk mempermudah memahami proses penciptaan uang, misalkan bank A memiliki simpanan giro pertama sebesar satu juta rupiah dengan ketentuan reser"e re1uirement sebesar 23. /engan kondisi ini, maka bank A menahan +p 24.444 '23 5 +p 6 juta( sebagai cadangan dan sisanya sebesar +p 724.444 untuk disalurkan kepada nasabah. 0elanjutnya, nasabah yang mendapatkan kredit tersebut digunakan untuk membeli kebutuhannya. Pihak penjual dengan adanya transaksi tersebut memperoleh uang yang kemudian disetorkan ke bank B. 8leh bank B, setelah menahan cadangan sebesar +p 9:.244, sisa dananya sebesar +p 74 .244 kemudian di pinjamkan kepada nasabahnya. Proses ini akan terus berlanjut dan akan berakhir pada suatu tahap dimana tak ada lagi sisa cadangan likuiditas. Pada proses penciptaan uang giral oleh bank bank tersebut yang jumlah a&alnya sebesar +p 6 juta akan menjadi +p 4 juta melalui mekanisme ini. Jumlah uang giral hasil penciptaan dapat di hitung dengan menggunakan rumus ;

/. Pengertian Kebijakan $oneter


Kebijakan moneter adalah tindakan otoritas untuk mempengaruhi jumlah uang yang beredar. <embaga yang ber&enang dalam menjalankan tindakan mempengaruhi jumlah uang yang beredar adalah bank sentral. Kebijakan pengendalian tingkat suku bunga menyiratkan bah&a pena&aran uang 'money supply( dibiarkan naik dan turun mengikuti perubahan permintaan masyarakat terhadap uang pada tingkat bunga yang sudah dipatok oleh Bank *ndonesia. 8leh karena itu, Bank *ndonesia akan mencetak uang sesuai dengan permintaan uang oleh masyarakat, sedemikian hingga tingkat suku bunga yang telah ditargetkan oleh Bank *ndonesia tercapai. Ketika permintaan masyarakat akan uang meningkat, maka respon Bank *ndonesia adalah menambah pena&aran beredar dan sebaliknya jika yang terjadi adalah sebaliknya.

-. ,ujuan Kebijakan $oneter


Kebijakan moneter bertujuan secara umum adalah mencapai kesejahteraan sosial. ,erdapat parameter keberhasilan yang apabila parameter ini berhasil dipenuhi, maka tujuan akhir tersebut dapat dicapai. Parameter parameter tersebut meliputi hal hal sebagai berikut. 6. 0tabilitas -konomi Adalah suatu keadaan dimana pertumbuhan ekonomi berlangsung secara terkendali dan berkelanjutan. Artinya, pertumbuhan arus barang=jasa dan arus uang harus seimbang . Kesempatan Kerja Kesempatan kerja akan meningkat bila produksi meningkat. Peningkatan produksi biasanya diikuti dengan perbaikan nasib para karya&an ditinjau dari segi upah dan keselamatan kerja. Perbaikan upah dan keselamatan kerja akan meningkatkan taraf hidup karya&an dan akhirnya kemakmuran tercapai.

!. Kestabilan >arga Kestabilan harga ditandai dengan stabilitas harga barang dari &aktu ke &aktu. >arga yang stabil menyebabkan masyarakat percaya bah&a membeli barang pada tingkat harga sekarang sana dengan tingkat harga yang akan datang, atau daya beli uang dari &aktu ke &aktu adalah sama. 9. Keseimbangan %eraca Pembayaran *nternasional %eraca pembayaran dapat dikatakan dalam keadaan seimbang bila jumlah nilai barang yang diekspor sama dengan nilai barang yang diimpor. #ntuk mendapatkan neraca pembayaran yang seimbang, pemerintah sering menjalankan kebijakan moneter, misalnya dengan melakukan de"aluasi.

F. *ntrumen Kebijakan $oneter


#ntuk mencapai tujuan dari kebijakan moneter, bank sentral mengeluarkan berbagai instrumen atau alat untuk mempengaruhi situasi perkonomian sehingga bisa sesuai dengan tujuan yang diharapkan pemerintah. *nstrumen instrument tersebut adalah ; 6. Kebijakan /iskonto Adalah kebijakan yang dilakukan bank sentral melalui pengendalian tingkat suku bunga yang dapat di atur oleh Bank *ndonesia. 0uku bunga akan dinaikkan jika jumlah uang yang beredar dalam masyarakat berlebih sehingga masyarakat akan berlomba lomba menabung di bank jika bunganya naik. /i pihak lain, para pengusaha akan mengurangi in"estasi yang dibiayai oleh pemerintah. 0ebaliknya, suku bunga akan di turunkan jika jumlah uang beredar dalam masyarakat berkurang. Penurunan suku bunga akan mendorong pengusaha mengadakan in"estasi dengan meminjam uang dari bank. . 8perasi Pasar ,erbuka '8pen $arket 8peration( Adalah pembelian dan penjualan surat surat berharga pemerintah yang di lakukan oleh bank sentral di pasar modal. #ntuk meningkatkan jumlah uang yang beredar, bank sentral dapat memerintahkan para pialang obligasinya untuk membeli obligasi dari semua pasar obligasi di seluruh negara. #ang

yang di bayarkan bank sentral untuk membeli surat berharga ini akan mengalir dan memperbanyak jumlah uang yang beredar di pasar. 0ebagian dari uang ini akan dipegang masyarakat dan sisanya akan di simpan di bank bank. /i *ndonesia, operasi pasar terbuka di lakukan dengan ! cara yaitu; a. <elang 0ertifikat Bank *ndonesia '0B*( b. Penggunaan Fasilitas Bank *ndonesia 'Fasbi( di Pasar #ang +upiah c. 0terilisasi atau *nter"ensi di Pasar ?aluta Asing '"alas( !. Kebijakan Perubahan )adangan $inimum '@iro Aajib $inimum( @iro &ajib minimum pada dasarnya merupakan sejumlah dana dalam jumlah minimum yang harus selalu tersedia pada saldo giro setiap bank di Bank *ndonesia. Keharusan menyediakan jumlah minimum ini disebut juga sebagai likuiditas &ajib minimum. Kenaikan angka cadangan minimum ini akan memaksa bank mempertahankan lebih banyak dananya untuk cadangan, sehingga persentase deposito yang dapat disalurkan sebagai pinjaman berkurang. *tu artinya kenaikan giro &ajib minimum menyebabkan kenaikan rasio cadangan sehingga menurunkan penggandaan uang dan pada akhirnya akan meningkatkan jumlah uang beredar. 0ebaliknya, penurunan cadangan minimum ini akan menurunkan rasio cadangan sehingga memperbesar penggandaan uang dan pada akhirnya akan meningkatkan jumlah uang beredar. /i *ndonesia, terdapat beberapa kali perubahan cadangan minimum. Pada tahun 67BB, melalui Pakto 677B, @A$ setiap bank pada Bank *ndonesia adalah 3. Jumlah ini meningkat menjadi !3 pada tahun 677C. ,erakhir pada tahun 677:, tingkat likuiditas &ajib minimum ini sebesar 23. 9. Penerapan Batas $aksimum Pemberian Kredit Bank sentral menetapkan batas maksimum pemberian kredit kepada nasabahnya. $isalnya, B43 dari nilai nilai surat berharga yang dibeli oleh pedagang surat surat berharga dibiayai dengan dana sendiri. 0edangakan 43 sisanya, dibiayai dengan cara meminjam dana dari bank. Jika jumlah uang beredar melebihi kemampuan ekonomi, bank dapat menaikkan batas maksimum pemberian kredit. 0ebaliknya, jika jumlah uang beredar kurang, maka bank sentral menurunkan batas maksimum pemberian kredit.

2. /orongan $oral Kebijakan ini dilakukan oleh Bank *ndonesia selaku bank sentral untuk meminta atau menghimbau bank bank yang ada untuk mempertimbangkan berbagai kondisi dan situasi mikro setiap bank dalam menyusun rencana kreditnya. Kebijakan dorongan moral ini pada dasarnya di jalankan oleh bank sentral agar perbankan selalu menerapkan prinsip kehati hatian dalam memberikan kredit, namun dengan tetap memberikan kebebasan bagi perbankan untuk tumbuh dan berkembang berdasarkan mekanisme pasar. $eskipun bank sentral memiliki perangkat untuk mempengaruhi jumlah uang yang beredar, tidak selamanya perangkat ini dapat bekerja dengan sempurna. masalah yang terjadi adalah ;

a. Bank sentral tidak dapat mengendalikan jumlah uang yang dipegang rumah tangga dalam bentuk simpanan deposito di bank. Bila semakin banyak masyarakat yang menyimpan dalam bentuk deposito di bank, maka akan semakin besar cadangan yang di miliki bank. Pada akhirnya, akan semakin besar kemampuan perbankan dalam menciptakan uang. /emikian pula sebaliknya, jika semakin sedikit dana masyarakat yang di simpan di bank, maka akan semakin kecil juga cadangan bank hingga akhirnya menurunkan kemampuan bank untuk menciptakan uang. b. Bank sentral tidak dapat mengatur secara langsung pada banker dalam memutuskan berapa banyak pinjaman yang hendak mereka salurkan. #ang yang disimpan di bank baru akan menciptakan uang bila uang tersebut disalurkan sebagai pinjaman atau kredit. %amun, bank juga dapat mengeluarkan keputusan untuk mengurangi penyaluran kredit sehingga pada akhirnya akan memperbesar cadangan yang jauh lebih banyak dari pada cadangan yang ditetapkan oleh bank sentral. Kondisi inilah yang disebut cadangan berlebihan. >al ini dapat terjadi jika para banker bersikap hati hati dalam menghadapi situasi ekonomi yang ada sehingga mereka lebih suka untuk mengurangi kredit dan menyimpan lebih banyak cadangan. 0ebagai akibat keputusan ini, jumlah uang yang beredar bisa turun dengan sendirinya tanpa ada campur tangan dari bank sentral.

Anda mungkin juga menyukai