Anda di halaman 1dari 27

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN ANAK ASMA BRONKIAL DI RUANG BAWANG PUTIH DI RSU.

DJOELHAM BINJAI
D I S U S U N OLEH : NAMA : ADITYA NUGRAHA DOSEN PEMBIMBING : Ns. PATIMAH SARI DIREGAR S.Kep

PROGARAM STUDI S-1 KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN & KEBIDANAN UNIVERSITAS PRIMA INDONESIA MEDAN T.A !11" !1

A. KONSEP DASAR MEDIS " KEPERAWATAN I. MEDIS a. DEFENISI " PENGERTIAN PENYAKIT : Asma bronkial adalah suatu bronkospasme yang sifatnya irreversibel dengan latar belakang alergi (Tabrani, 1998). Asma bronkial adalah penyakit alan napas obstruktif intermiten, reversibel di mana trakea dan bronki merespons se!ara hiperaktif terhadap stimulus tertentu ("melt#er $ %are, &''1). Asma bron!hial adalah penyakit alan nafas obstruksi yang disebabkan oleh adanya inflamasi, penyempitan alan nafas atau kerusakan alan nafas atau hipersekresi. ((ongoes, &''' edisi )).

#. PATOFISIOLOGI Asma %ronkial

Alergen (serbuk sari, debu, bulu binatang) makan, bakteri, amur

*diopatik+non alergik (!ua!a dingin, latihan fisik, stres) agen farmakologi

*nflamasi ,ada "aluran ,ernafasan (trakea dan bronki) %ronki -en adi .iper /esponsif

*mun tubuh melemah /esiko tinggi terhadap infeksi penyakit lain (d5 6)

Ter adi ikatan antigen dan antibodi yang mengakibatkan pelepasan "el0sel mast (histia!in, bradikin, protogandin) kontraksi otot0otot yang mengelilingi bronki dan menyempitkan alan nafas 1angguan ,emenuhan 2utrisi 3 4ebutuhan Tubuh (d5 ))

-engakibatkan %ronkospasme

,embengkakan -embran -ukosa, (ispnue

,embentukan -ukus -eningkat

1angguan pola istirahat d+d sulit tidur

1angguan "uplai 7& 7leh

%ronkospasme

"esak 2afas (d5 =)

Sekret "pasme %ronkus

1angguan ,ertukaran 1as (d5 &)

Tidak 8fektifnya

4ebersihan 9alan 2afas (d5 1) Ansietas (d5 :) $. ETIOLOGI Ada beberapa hal yang merupakan faktor predisposisi dan presipitasi timbulnya serangan asma bronkial. a. <aktor ,redisposisi Ge%e&'( (imana yang diturunkan adalah bakat alerginya, meskipun belum diketahui bagaimana !ara penurunannya yang elas. ,enderita dengan penyakit alergi biasanya mempunyai keluarga dekat yang uga menderita penyakit alergi. 4arena adanya bakat alergi ini, penderita sangat mudah terkena penyakit asma bronkial ika terpapar dengan faktor pen!etus. "elain itu hipersensitivitas saluran pernapasan uga bisa diturunkan. b. <aktor ,resipitasi 1. A)e*+e% (imana alergen dapat dibagi men adi ) (tiga) enis, yaitu: 1. *nhalan, yang masuk melalui saluran pernapasan, misalnya: debu, bulu binatang, serbuk bunga, bakteri, dan polusi &. *ngestan, yang masuk melalui mulut, misalnya: makanan dan obat0obatan. (d5 ;)intoleransi aktifitas b+d rasa nyaman nyeri

). 4ontaktan, yang masuk melalui kontak dengan kulit . Pe*,#-.-% /,-$>ua!a lembab dan ha?a pegunungan yang dingin sering mempengaruhi asma. Atmosfer yang mendadak dingin merupakan faktor pemi!u ter adinya serangan asma. 4adang0 kadang serangan berhubungan dengan mosim, seperti: musim hu an, musim kemarau, musim bunga. .al ini berhubungan dengan arah angin, serbuk bungan dan debu. 0. S&*es "tres+gangguan emosi dapt men adi pen!etus serangan asma, selain itu uga bisa memperberat serangan asma yang sudah ada. (isamping ge ala asma yang timbul harus segera diobati penderita asma yang mengalamu stres+gangguan emosi perlu diberi nasehat untuk menyelesaikan masalah pribadinya. 4arena, ika stresnya belum diatasi maka ge ala asma belum bisa diobati. 1. L'%+(,%+-% Ke*2@ingkungan ker a mempunya hubungan langsung dengan sebab ter adinya serangan asma. .al ini berkaitan dengan dimana seseorang beker a, misalnya: orang yang beker a di laboratorium he?an, industri tekstil, pabrik asbes, polisi lalu lintas. 1e ala ini membaik pada ?aktu hari libur atau !uti. 3. O)-. R-+-"A(&'4'&-s J-s5-%' 6-%+ Be*-& "ebagian besar penderita asma akan mendapat serangan ika melakukan aktivitas asmani atau olah raga yang berat. @ari !epat paling mudah menimbulkan serangan asma. "erangan asma karena aktivitas biasanya ter adi segera setelah selesai aktivitas tersebut. d. PEMERIKSAAN YANG LA7IM DILAKUKAN : 1. "inar 0A (ada : untuk melihat adanya peningkatan tanda bronkovaskuler (bron!hitis). &. Tes <ungsi ,aru : dilakukan untuk menentukan penyebab dispnea, untuk menentukan apakah fungsi abnormal adalah obstruksi atau restriksi. ). 841 T8" : membantu dalam mengka i dera at paru. e. PENATALAKSANAAN

A. ,rinsip umum pengobatan asma bronkial adalah: a. -enghilangkan obstruksi alan napas dengan segera b. -engenal dan menghindari faktor0faktor yang dapat men!etuskan serangan asma !. -emberikan pen elasan kepada penderita ataupun keluarga tentang penyakit asma, baik pengobatannya naupun tentang per alanan penyakitnya sehingga penderita mengerti tu uan pengobatan yang diberikan dan beker a sama dengan dokter atau pera?at yang mera?atnya. %. ,engobatan pada asma bronkial dibagi men adi & (dua), yaitu: a. ,engobatan 2on <armakologik 1. memberikan penyuluhan &. menghindari faktor pen!etus ). pemberian !airan yang adekuat ;. fisioterapi :. beri oksigen tambahan bila perlu b. ,engobatan <armakologik 1. "impatomimetik. 2ama obat: 7rsiprenalin (Alupent), <enoterol (%erote!), Terbutalin (%ri!asma) &. "antin (Teofilin). 2ama obat: Aminofilin (Ami!am "upp), Aminofilin (8uphilin /etard), Teofilin (Amile5) ). 4romolin ;. 4etolifen >. ,enatalaksanaan yang dapat diberikan pada anak dengan asma antara lain : a. b. ,emberian obat bronkodilator seperti salbutamol dengan dosis rata0rata yang dapat dipakai ',10',& mg+kg %% setiap kali pemberian, bronkodilator. ,emberian antibioti! seperti ampisilin atau amoksilin per %% setiap kali peemberian. Antibioti! ini berfungsi men!egah timbulnya penyakit sekunder terutama pada bronkus. ,enumpukan se!ret yang berlebihan atau gerakan silia yang berlebihan dapat membuat perlukaan pada aringan mukosa sehingga dapat men adi mediator pertumbuhan mikroorganisme. !. 4oreksi gangguan asam basa dengan pemberian oksigen dan !airan intravena. Bntuk mendapatkan konsentrasi yang dapat memenuhi kebutuhan dapat diberikan se!ar bi!anule maupun masker dengan dosis rata0rata ) liter+menit.

d.

Terapi inhalasi bronkodilator kombinasi dengan mukolitik atau ekspektoran. 4alau dirumah dapat uga memakai terapi uap air hangat yang di!ampur dengan minyak kayu putih atau se enisnya.

e. f.

-enghindari anak dari paparan allergen seperti debu, ha?a dingin dengan !ara memberi proteksi masker, aket tebal. -engurangi anak dari kelelahan yang berlebihan tetapi angan over proteksi. -isalnya membuat kegiatan bermain dirumah dengan !ara menga ak teman sebayanya ke rumah. 4alau di rumah sakit dipilihkan aktifitas bermain yang tidak banyak menyita energi.

II. KEPERAWATAN A. PENGKAJIAN -. Pe%+(-2'-% *'8-6-& (epe*-8-&-% #e*9-s-*(-% p:)- (ese.-&-% ;,%+s':%-) 5e%,*,& G:*9:%. a. ,ola persepsi sehat0penatalaksanaan sehat : orang tua biasanya menganggap sebagai penyakit serius karena mun!ul sesak nafas yang mengganggu aktifitas pada anak nya. b. ,ola metaboli! nutrisi : dapat mun!ul mual dan anoreksia sebagai dampak penurunan oksigen pada aringan gastroinstestinal. Anak biasanya mengeluh badannya lemah karena adanya penurunan asupan nutrisi, ter adi penurunan berat badan. !. ,ola eliminasi : anak dengan asma arang ter adi gangguan eliminasi baik buang air besar maupun buang air ke!il, hanya sa a akan ter adi penurunan eliminasi dikarena kan pemenuhan nutrisi yang tidak terpenuhi. d. ,ola tidur0istirahat : data sering mun!ul adalah anak mengalami kesulitan tidur karena sesak nafas yang dirasakannya. ,enampilan anak terlihat lemah, sering menguap,

mata merah, anak uga sering menangis dimalam hari karena ketidak nyamanan tersebut yang b+d rasa nyaman nyeri yang dirasa. e. ,ola aktifitas0latihan : anak tampak menurun aktifitas nya dan latihannya sebagai dampak kelemahan fisik. Anak tampak lebih banyak minta digendong dengan ibunya atau orangtuanya atau bedrest. f. ,ola kognitif0persepsi : penurunan kognitif untuk mengingat apa yang pernah disampaikan biasanya sesaat, akibat penurunan asupan nutrisi dan oksigen pada otak. ,ada saat dira?at anak tampak bingung kalau ditanya tentang hal0hal yang baru disampaikan. g. ,ola persepsi diri0konsep diri : tampak gambaran orang tua terhadap anak diam kurang bersahabat, tidak suka bermain, ketakutan terhadap orang lain meningkat. h. ,ola peran0hubungan : anak tampak malas kalau dia ak bi!ara baik dengan teman sebaya maupun yang lebih besar, anak lebih banyak diam dan selalu bersama dengan orang terdekatnya ( yaitu orang tua). i. ,ola seksualitas0reproduktif : pada kondisi sakit dan pada anak ke!il masih sulit terka i. ,ada anak yang sudah mengalami pubertas mungkin ter adi gangguan menstruasi pada ?anita tetapi bersifat sementara dan biasanya hanya bersifat penundaan. . ,ola stress0koping : aktifitas yang sering tampak saat menghadapi stress adalah anak sering menangis, kalau sudah rema a saat sakit yang dominan adalah mudah tersinggung dan suka marah. k. ,ola nilai0keyakina : nilai keyakinan mungkin meningkatkan seiring dengan kebutuhan untuk mendapat sumber kesembuhan dari Allah "CT. #. PEMERIKSAAN FISIK 1. &. ). "tatus penampilan kesehatan : anak tampak lemah. Tingkat kesadaran kesehatan : kompos mentis dan apatis. Tanda0Tanda Dital : a. <rekuensi nadi : Takikardi.

b. <rekuensi pernafasan : takipnea, dipnes progresif, pernafasan dangkal, penggunaan otot bantu pernafasan. !. "uhu tubuh : suhu tubuh pasien dengan asma bron!hial biasanya masih batas normal )6E>. ;. %erat badan dan Tinggi badan : ke!enderungan berat badan dan tinggi badan anak akan mengalami penurunan. :. *ntegumen : kulit ber?arna pu!at sampai terlihat adanya sianosis, pada suhu ter adi hipertermi kulit teraba panas akan tetapi setelah teratasi hipertermi kulit anak akan teraba dingin. = 4epala (an -ata : pada kon ungtiva terlihat pu!at b+d adanya anemia, pada bagian kepala berbentuk oval, berambut hitam dan ikal seta tampak bersih. 6. Thorak dan ,aru0paru : pada bagian ini data yang paling menon ol : a. *nspeksi : frekuensi irama, kedalaman dan upaya bernafas antara lain : takipnea, dispnea progresif, pernafasan dangkal, dan adanya !uping hidung. b. ,alpasi : adanya nyeri tekan, massa, peningkatan vo!al fremitus taktil pada daerah yang terkena. !. ,erkusi : adanya bunyi pekak ter adi bila terisi !airan pada paru, normalnya suara timpani (terisi udara) resonansi. d. Auskultasi : suara pernafasan yang meningkat intensitas nya : suara mengi terdengar (Chesing), dan suara pernafasan tambahan seperti suara ronkhi. $. PEMERIKSAAN DIAGNOSTI/ 1. sinar 5 dada : untuk melihat adanya peningkatan tanda bronkovaskuler (bron!hitis). &. Tes fungsi paru : dilakukan untuk menentukan penyebab dispnea, untuk menentukan apakah fungsi abnormal adalah obstruksi atau restriksi. ). 8kg tes : membantu dalam mengka i dera at paru. ;. ,emeriksaan sputum : untuk mengetahui bakteri yang menginfeksi.

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN"INTERVENSI <TUJUAN= REN/ANA TINDAKAN= RASIONALISASI> 1. D? I= 9alan nafas inefektif b+d bronkospasme + peningkatan sputum, ke!epatan bernapas, penggunaan otot bantu pernapasan, bunyi nafas tidak normal. Tu uan : alan nafas efektif, ke!epatan nafas kembali normal, dan mempertahankan alan napas paten dengan bunyi napas bersih dan elas. *2T8/D82"*+*-,@8-82TA"* : Auskultasi bunyi napas, !atat adanya bunyi napas tambahan, mis., mengi 4a i+pantau frekuensi pernapasan, !atat rasio inspirasi+ekspirasi >atat adanya dera at dispnea, ansietas, distres pernapasan, penggunaan otot bantu napas Tempatkan+atur posisi pasien senyaman mungkin, mis., peninggian kepala tempat tidur 1:0)'F, duduk pada sandaran tempat tidur. ,ertahankan udara lingkungan+minimalkan polusi lingkungan, mis., debu, asap, dll. Tingkatkan masukan !airan sampai dengan )''' ml+hari sesuai toleransi antung. %erikan+an urkan minum air hangat. 4olaborasi: %erikan obat0obatan sesuai indikasi, misalnya : bronkodilator, inhalasi, !airan intravena, sinar05, antibioti!, sus!tion. . D? II= 4erusakan pertukaran gas b+d gangguan suplai oksigen (obstruksi alan nafas) oleh sekresi, spasme bronkus, Tu uan : 0 -enun ukkan perbaikan ventilasi dan oksigenasi aringan adekuat, gangguan pertukaran gas teratasi. *2T8/D82"* + *-,@8-82TA"* : 4a i frekuensi, kedalaman pernapasan, !atat penggunaan otot bantu pernapasan Tinggikan kepala tempat tidur, bantu klien untuk memilih posisi yang mudah untuk bernafas, dorong nafas dalam perlahan 4a i + a?asi se!ara rutin kulit dan ?arna membran mukosa ebakan udara d+d dispnea, bingung, gelisah, ketidakmampuan mengeluarkan sekresi, perubahan tanda vital.

Auskultasi bunyi nafas, !ata area penurunan udara+bunyi tambahan A?asi tanda vital dan irama antung

4olaborasi %erikan oksigen sesuai indikasi

0. D? III= ,erubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b+d dispnea, kelemahan efek samping obat, produksi sputum, anoreksia, mual+muntah d+d penurunan sensori penge!ap, keengganan untuk makan. Tu uan : 0 0 0 -enun ukkan %% meningkatkat -en!apai tu uan dengan nilai laboratorium normal dan bebas tanda malnutrisi. -elakukan perilaku+perubahan pola hidup untuk menngkatkan dan mempertahankan %% yang tepat.

*2T8/D82"*+*-,@8-82TA"* : >atat status nutrisi pasien pada penerimaan , !atat turgor kulit, %% dan dera at kekurangan %%, ketidakmampuan menelan. ,astikan pola diet biasa pada pasien yang disukai+tidak disukai A?asi pemasukan+pengeluaran dan %% se!ara periodik. "elidiki anoreksia, mual dan muntah. >atat kemungkinan dengan obat, a?asi frekuensi, volume, konsistensi feses. %erikan periode istirahat sering. %erikan pera?atan mulut An urkan makan sedikit tapi sering dengan makanan T4T, -otivasi orang terdekat untuk memba?a makanan dari rumah dan untuk membagi dengan pasien ke!uali kontraindikasi 4olaborasi /u uk ke ahli diet untuk menentukan komposisi diet.

1. D? IV= *ntoleransi aktifitas berhubungan dngan ketidak seimbangan antara suplai 7& dan kebutuhan 7& b+d sesak nafas d+d gangguan rasa nyaman nyeri. Tu uan : 0 0 0 1. . 0. 1. 3. 1angguan intoleransi aktifitas teratasi 1angguan rasa nyaman nyeri teratasi 4ebutuhan oksigen terpenuhi 8valuasi respons pasien terhadap aktifitas, !atat laporan dispnea, peningkatan kelemahan atau kelelahan dan perubahan tanda vital selama dan setelah aktifitas. %erikan lingkungan yang tenang dan batasi am berkun ung selama fase akut sesuai indikasi. A ar kan !ara pengalihan ntuk menghindari stress pada anak. 9elaskan pada orang tua pasien penting nya istirahat dalam ren!ana pengobatan dan perlunya keseimbangan aktifitas dan istirahat. %antu pasien memilih posisi yang nyaman unatuk beristirahat atau tidur. %antu keluarga dalam melaksanakan aktifitas pera?atan diri ika diperlukan.

*2T8/D82"* + *-,@8-82TA"* :

3. D? V= Ansietas b+d kurang informasi+tidak mengenal sumber informasi d+d pernyataanpertanyaan tentang informasi Tu uan :0 -enyatakan pemahaman kondisi+proses penyakit dan tindakan *2T8/D82"*+*-,@8-82TA"* 9elaskan tentang proses penyakit individu *nstruksikan rasional untuk latihan napas, batuk efektif, dan latihan kondisi umum (iskusikan pentingnya menghindari orang yang sedang infeksi pernapasan aktif 4a i efek bahaya merokok dan nasehatkan meghentikan merokok pada pasien dan atau orang terdekat (iskusikan obat pernapasan, efek samping dan reaksi yang tidak diinginkan Tun ukkan+a arkan teknik penggunaan inhaler

III. DAFTAR PUSTAKA

1. (ongoes merely, &''', /en!ana Asuhan 4epera?atan 8disi ), 81>, 9akarta &. Al?i *drus, &''6, *lmu ,enyakit (alam 9ilid 1 8disi *D, B*, 9akarta ). /iyadi "u ono, &''9, Asuhan 4epera?atan Anak, 1raha *lmu, Gogyakarta

FORMAT PENGKAJIAN I. IDENTITAS PASIEN NAMA TEMPAT"TANGGAL LAHIR NAMA AYAH"IBU PEKERJAAN AYAH PEKERJAAN IBU ALAMAT SUKU AGAMA PENDIDIKAN ORANG TUA : An. A : %*29A*, 11 27D8-%8/ &''6 : Tn. A+2y.A : ,8(A1A21 : */T : T . 9AT* ,A"A/ 8 %*29A* : %ATA4 : *"@A: "-A

II. KELUHAN UTAMA 7rang tua pasien mengatakan pasien sesak nafas se ak &' menit yang lalu. dan p5 datang diantar orang tua nya ke rumah sakit d oelham dengan keluhan anak nya sesak pada tanggal &)+'9+11 tepat pukul 1:.): ?ib. III. RIWAYAT KEHAMILAN DAN KELAHIRAN 1. ,/82ATA@ &. 2ATA@ ). ,7"T 2ATA@ :0 : 27/-A@ :0

IV. RIWAYAT MASA LAMPAU 1. PENYAKIT WAKTU KE/IL mengalami demam ke ang ketika berumur 1 tahun. . PERNAH DIRAWAT DIRUMAH SAKIT dira?at dirumah sakit 0. OBAT-OBATAN YANG DIGUNAKAN dilakukan oleh pera?at rumah sakit 1. TINDAKAN OPERASI dioperasi 3. ALERGI alergi @. KE/ELAKAAN ke!elakaan : ibu pasien mengatakan pasien tidak pernah alami : ibu pasien mengatakan pasien tidak memilki ri?ayat : ibu pasien mengatakan pasien tidak pernah : ibu pasien mengatakan pemberian obat : ibu pasien mengatakan pasien pernah : ibu pasien mengatakan pasien pernah

A. IMUNISASI

: ibu pasien mengatakan ri?ayat imunisai belum

lengkap, telah diberikan imunisasi polio &5 dan (,T V. PEMERIKSAAN FISIK 1. 4eadaan umum &. T%+%% ). @ingkar kepala 1. Kep-)kepala. 3. M-&adanya anemia. @. Le.e* leher (penyakit berat) A. Te)'%+: telinga terlihat normal, serumen ditelinga tidak banyak, pera?atan : kelen ar tyroid dan vena ugularis terlihat, adanya distensi vena : mata pasien se a ar, pupil isokor, kon unngtiva pu!at dikarenakan : keadaan umum pasien tampak lemah. : ='!m+1'kg : normal : kepala pasien berbentuk sedikit lon ong, berambut hitam, rambut

dalam kondisi yang baik, ubun0ubun !embung normal, tidak ada pembengkakan atau oedem

telinga baik oleh orang tua nya. B. H'9,%+ : bentuk hidung pasien normal, tulang hidung tidak patah, tampak

man!ung, septum nasi ada dan simetris, terdapat !uping hidung. C. M,),& dan simetris. 1!. T.:*-( 9-% P-*,-p-*, : pada bagian ini data yang paling menon ol : a. *nspeksi : frekuensi irama, kedalaman dan upaya bernafas antara lain : takipnea, dispnea progresif, pernafasan dangkal, dan adanya !uping hidung. b. ,alpasi : adanya nyeri tekan, massa, peningkatan vo!al fremitus taktil pada daerah yang terkena. !. ,erkusi : adanya bunyi pekak ter adi bila terisi !airan pada paru, normalnya suara timpani (terisi udara) resonansi. : mulut pasien tampak sianosis, tidak sumbing, posisi bibir normal

d. Auskultasi : suara pernafasan yang meningkat intensitas nya : suara mengi terdengar (Chesing), dan suara pernafasan tambahan seperti suara ronkhi.

1 . J-%&,%+ antung meredup. 10. A#9:5e%

: adanya peningkatan frek?ensi antung+takikardia berat, disritmia,

adanya edem dependen akan tetapi tidak berhubungan dengan penyakit antung dan bunyi

: tampak menggunakan otot bantun pernafasan pada anggota

abdomen kembang kempis dengan !epat, diagfragma uga naik turun, adanya rasa nyeri diiperut, ditandai dengan pasien memegangi perutnya. 11. P,%++,%+ bernafas. 13. Ge%'&-)'1@. E(s&*e5'&-s 1A. T-%9--&-%9- V'&-) : bagian genitalia tampak baik dan normal. : adanya pembengkakan pada ekstremitas dibagian ba?ah. : // : );5+* ./ : 1''5+* T : )6! : punggung pasien tampak membungkuk dikarenakan sulitnya

IV. PEMERIKSAAN TINGKAT PERKEMBANGAN 1. Ke5-%9'*'-% #e*+-,) :

Se#e),5 RS : ibu nya mengatakan anak nya tidak banyak main keluar hanya dirumah atau didepan rumah nya ika bermain dengan teman sebaya nya yang berdekatan rumah. Sese,9-. RS : ,asien tampak diam dan takut dekat dengan orang lain terke!uali orang terdekatnya yaitu orang tua nya sendiri. . M:&:*'( .-),s :

Se#e),5 9' RS : orang tua anak mengatakan motorik halus pada anak nya normal dan baik, pada saat bermain maupun beraktifitas sperti biasanya. Se&e)-. 9' RS : kesdaran anak kompos mentis dan apatis, adi tidak terlalu terlihat motorik yang ada. 0. M:&:*'( (-s-* :

Se#e),5 9' RS : orang tua anak mengatakankalau anak nya termasuk anak yang hiperaktif saat bergerak, bias dikatakan motorik kasar pada anak normal dan baik. Ses,9-. 9' RS : anak tampak hanya tirah baring, bedrest total.

1. Ge%:+*-5

4et : : ,ria+@aki0laki

: Canita+,erempuan

: Almarhum (telah meninggal dunia)

: ,asien

: Tinggal serumah

V. RIWAYAT SOSIAL 1. Y-%+ Me%+-s,. : yang mengasuh pasien adalah kedua orang tua nya.

. H,#,%+-% De%+-% A%++:&- Ke),-*+- : anak kandung dan yang pertama, baik. 0. H,#,%+-% De%+-% Te5-% Se#-6- : orang tua pasien mengatakan anak nya berprilaku baik saat bermain dengan teman sebaya. 1. Pe5#-8--% Se$-*- U5,5 : orang tua pasien mengatakan sikap anak nya

normal dan baik, pada saat bermain maupun dirumah. 3. L'%+(,%+-% R,5-. berdekatan. VII. KEBUTUHAN DASAR 1. M-(-%-% : -. M-(-%-% 6-%+ 9's,(-'"&'9-( 9's,(-' : orang tua pasien mengatakan pasien menyenangi makan0makanan ringan, nasi, bubur. : lingkungan rumah baik, tetangga saling

#. Se)e*- 5-(-%

: selera makan anak kurang baik, tidak banyak makan.

$. A)-& 5-(-% 6-%+ 9'p-(-' : alat makan yang dipakai sendok, dan piring, namun masih disuapin orang tua. 9. P:)- 5-(-%"5'%,5"S&-&,s %,&*'s' : orang tua pasien mengatakan pola

makan anaknya )5+hari, pola minum susu &5+hari, status nutrisi kurang baik. . P:)- &'9,* : -. Ke#'-s--% se#e),5 &'9,* <pe*), 5-'%= #e*$e*'&-= #e%9- 6-%+ 9'#-8- &'9,*> : orang tua pasien mengatakan sebelum tidur pasien biasanya minta dinyayikan sebuah lagu pengantar tidur, benda yang diba?a tidur guling ke!il. #. T'9,* s'-%+ : orang tua pasien mengatakan pasien tidur siang setiap hari. 0. M-%9' : pasien mandi &5+ hari : orang tua pasien mengatakan pasien bermain hanya sore hari

1. A(&';'&-s #e*5-'%

didepan rumah setelah mandi bersama anak0anak tetangga yang sebaya. 3. E)'5'%-s' : %A% pasien hanya sekali+hari dan takk tentu, %A4 bisa &5+hari, terkadang uga tak tentu ?aktunya. VII. KEADAAN KESEHATAN SAAT INI 1. D'-+%:s- Me9's . T'%9-(-% Ope*-s' 0. S&-&,s /-'*-% 1. O#-&--:#-&-% a. "albutamol !. 8finefrin d. 2ebuli#er e. Aminophilin 3. B-.-s: bahasa *ndonesia : Asma %ronkial : tidak ada tindakan operasi pada pasien :0 : dikolaborasikan kepada dokter dalam pemberian obat seperti :

VIII. ANALISA DATA NO 1 DATA DS : orang tua pasien mengatakan anak nya sesak nafas. DO : ,5 terlihat sesak dan meringis kesakitan // );5+i %ronkospasme %ersihan alan nafas tidak efektif "esak nafas ,embengkakan -embran -ukosa, (ispnue PENYEBAB ,embentukan -ukus -eningkat MASALAH %ersihan alan nafas tidak efektif d+d sesak nafas

DS :orang tua p5 mengatakan anak nya merengek kesakitan dan memegang dada nya DO : ,5 tampak gelisah merengek b+d rasa nyaman nyeri

1angguan pertukaran gas b+d kurang nya suplai 7& kedalam tubuh

1angguan "uplai 7& 7leh "ekret "pasme %ronkus 1angguan ,ertukaran 1as *ntolerasnsi b+d 1angguan rasa nyaman nyeri didada adanya reaksi inflamasi peningkatan !airan mukus 1angguan ,emenuhan 2utrisi 3 4ebutuhan Tubuh

dari kebutuhannya.

DS : orang tua p5 mengatakan anak nya tampak pu!at dan lemas DO : ,5 tampak lemas dan pu!at

1angguan ,emenuhan 2utrisi 3 4ebutuhan Tubuh d+d ?a ah pu!at dan lemas

,u!at dan lemas 1 DS: orang tua p5 mengatakan anak nya lemah dan lelah DO: p5 tampak lemah dan nadi teraba lemah. %ronkospasme 9alan nafas tidak efektif "esak nafas *ntoleransi aktifitas d+d kelelahan DIAGNOSA KEPERAWATAN <PES> BERDASARKAN PRIORITAS 1. %ersihan alan nafas tidak efektif d+d sesak nafas. &. 1angguan pertukaran gas b+d kurang nya suplai 7& kedalam tubuh dari kebutuhannya. ). 1angguan ,emenuhan 2utrisi 3 4ebutuhan Tubuh d+d ?a ah pu!at dan lemas. ;. *ntoleransi aktifitas d+d kelelahan ?I. INTERVENSI KEPERAWATAN NO DIAGNOSA 1 %ersihan alan nafas tidak efektif b+d sesak nafas TUJUAN %ersihan alan nafas efektif INTERVENSI RASIONAL 4a i+pantau Takipnea frekuensi pernapasan, !atat biasanya ada pada rasio beberapa dera at dan inspirasi+ekspirasi dapt ditemukan pada penerimaan atau selama stres+adanya Tempatkan+atur proses infeksi akut.. posisi pasien ,eninggian senyaman mungkin, mis., peninggian kepala tempat tidur kepala tempat tidur memudahkan fungsi 1:0)'F, duduk pada pernapasan dengan sandaran tempat menggunakan tidur. gravitasi. Adanya peningkatan mukus *ntoleransi aktifitas d+d kelelahan

,ertahankan ,en!etus tipe udara lingkungan+minimalk reaksi alergi an polusi pernapasan dapat lingkungan, mis., mentriger episode debu, asap, dll. akut. Tingkatkan -embantu masukan menurunkan !airan sampai kekentalan sekret, dengan )''' ml+hari penggunaan !airan sesuai toleransi hangat dapat antung. menurunkan spasme %erikan+an urkan bronkus. minum air hangat. 4olaborasi: -erilekskan %erikan obat0 otot halus dan obatan sesuai menurunkan spasme indikasi, mis., alan napas, mengi, bronkodilator. dan produksi mukosa. 1angguan 1angguan 4a i frekuensi, %erguna dalam kedalaman evaluasi dera at pertukaran gas b+d pertukaran pernapasan, !atat distres kurang nya suplai gas penggunaan otot pernafasan+kronisnya bantu pernapasan proses penyakit 7& kedalam teratasi Tinggikan ,engiriman tubuh dari 4ebutuhan kepala tempat tidur, oksigen dapat bantu klien untuk diperbaiki dengan kebutuhannya. 7& memilih posisi yang posisi duduk tinggi terpenuhi mudah untuk dan latihan nafas bernafas, dorong untuk menurunkan nafas dalam perlahan kolaps paru 4a i + a?asi "ianosis se!ara rutin kulit dan mungkin perifer ?arna membran (terlihat pada kuku) mukosa (apat 4olaborasi memperbaiki+men!e %erikan oksigen gah buruknya sesuai indikasi hipoksia 1angguan 2utrisi >atat turgor %erguna dalam kulit, mendefinisikan ,emenuhan terpenuhi ketidakmampuan dera at+luasnya 2utrisi 3 menelan. masalah dan Ca ah pilihan intervensi ,astikan pola 4ebutuhan Tubuh tidak yang tepat. diet biasa pada d+d ?a ah pu!at pu!at dan pasien yang -embantu disukai+tidak disukai dan lemas tidak dalam 4a i adanya lemas mengidentifikasi anoreksia, mual dan

muntah. 4emungkin an adanya dehidrasi. %erikan periode istirahat sering. %erikan pera?atan mulut An urkan makan sedikit tapi sering dengan makanan T4T, 4olaborasi /u uk ke ahli diet untuk menentukan komposisi diet.

kebutuhan khusus. ,ertimbangan keinginan individu dapat memperbaiki masukan diet. %erguna dalam mengukur keefektifan nutrisi dan dukungan !airan. -embantu menhemat energi -enurunkan rasa tidak enak karena sisa sputum+obat yang merangsang pasien muntah. -emaksimalka n masukan nutrisi tanpa kelemahan, menurunkan iritasi gaster. -emberikan bantuan dalam peren!anaan diet dengan nutrisi adekuat -enetapkan kemampuan atau kebutuhan pasien dan memudahkan pilihan intervensi. -enurunkan stress dan rangsangan yang berlebihan, meningkatkan istirahat. Tirah baring diperthankan selama fase akut untuk menurunkan kebutuhan metaboli! , menghemat energi untuk fase penyembuhan.

*ntoleransi aktifitas d+d kelelahan

*ntoleransi aktifitas teratasi

8valuasi respon pasien terhadap aktivitas. >atat laporan dipnea, peningkatan kelemahan atau kelelahan dan perubahan vital sign.

%erikan lingkungan tenang dan batasi am berkun ung, dan a arkan !ara pengalihan stress.

9elaskan penting nya istirahat dan keseimbangan aktifitas dengan istirahat.

%antu aktifitas p5 dalam mera?at kebersihan diri.

%antu p5 untuk menentukan posisi yang nyaman

-eminimalkan kelelahan dan membantu keseimbangan suplai dan kebutuhan oksigen ,asien mungkin akan nyaman dengan posisi kepala lebih tinggi, tidur dalam posisi bersandar atau menunduk dengan diberi tahanan bantal.

?. /ATATAN KEPERAWATAN T++)".-*' J-5 &)+'9+11 9umHat, N:. 9D Kepe*-8-&-% (5 *, %ersihan alan nafas tidak nafas I5p)e5e%&-s' E4-),-s' P-*-;

1=.'' ?ib efektif d+d sesak

": orang tua p5 -engka i+pantau frekuensi pernapasan, // : mengatakan anak );5+i nya sesak -engatur posisi pasien 7: // );5+*, senyaman mungkin, dengan meninggikan kepala tempat ditandai dispnea, tidur 1:0)'F, atau sianosis mengan urkan duduk pada A: masalah sandaran tempat tidur. -engan urkan sebagian teratasi keluarga p5 untuk pertahankan udara ,: intervensi lingkungan+minimalkan dilan utkan polusi lingkungan, mis., debu, asap, dengan men aga *: -eningkatkan kebersihan ruangan. masukan !airan -eningkatkan dengan memberikan masukan !airan sampai dengan )''' ml+hari air hangat sesuai toleransi antung. )'''ml+hari -emberikan+-engan urkan /: masalah teratasi minum air hangat. %erkolaborasi dengan dokter sebagian dalam pemberian terapi obat:

&;+'9+11 "abtu, (5 **, 1angguan pertukaran gas suplai 7& kedalam tubuh dari kebutuhannya

'8.'' ?ib b+d kurang nya

%erikan obat0obatan sesuai indikasi, mis., bronkodilator. -engka i frekuensi, kedalaman pernapasan, // : )&5+*, menga arkan teknik relaksasi dengan menarik nafas dalam dan menghembuskan perlahan agar sesak dan nyeri terasa lebih ringan. -engan urkan untuk meniinggikan kepala tempat tidur 1:0)', membantu klien untuk memilih posisi yang nyaman dan mudah bernafas dengan setengah duduk bersandar. -engka i kulit sa?o matang pu!at kebiruan, dan ?arna membran mukosa sianosis %erkolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi oksigen : %erikan oksigen sesuai indikasi

": orang tua p5 anak nya teruus menagis dan gelisah 7: p5 gelisah dan merengek kesakitan berhubungan dengan nyeri A: masalah belum sebagian teratasi ,: lan utkan intervensi *:terus berkolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi oksigen sesuai indikasi. /: masalah teratasi sebagian ": orang tua p5 mengatakan anak nya mengalami kesulitan menelan dan nafsu makan berkurang. 7: p5 hanya menghabiskan J porsi diit ny A: masalah sebagian teratasi ,: lan utkan intervensi

&:+'9+11 -inggu,

(5 ***, 1angguan nutrisi 3 kebutuhan tubuh d+d ?a ah pu!at dan lemas

'8.'' ?ib pemenuhan

-engka i turgor kulit pasien terlihat abnormal pada saat ditekan lama kembali dikarenakan kulit dehidrasi, dan mengka i ketidakmampuan menelan p5 dan dilakukan pemasangan 21T agar lebih mudah makan karena kesulitan menelan pada p5. -engka i pola diet biasa pada pasien yang disukai+tidak disukai, dan porsi yang dihabis kan I porsi. -enya ikan diit selagi hangat, agar mengurangi rasa mual dan kembung

&=+'9+11 "enin,

(A *D, *ntoleransi kelelahan

pada p5. -engka i adanya anor eksia, mual dan muntah pada p5, tampak pada kondisinya yang lemah. -emberikan periode istirahat sering, minimal 60 8 am tidur. -engan urkan kepada keluarga untuk membentu meberikan pera?atan mulut, dengan membersihkan gigi dengan ?aslap atau sikat. An urkan makan sedikit tapi sering dengan makanan T4T, %erkolaborasi dengan ahli diet untuk menentukan diit : /u uk ke ahli diet untuk menentukan komposisi diet. -engevaluasi respon pasien dalam melakukan gerakan yang paling tanpa bantuan dari sandaran bed atau bantuan keluarga maupun pera?at. -emeberikan lingkungan yang nyaman ddan tenang dengan membatasi am berkun ung antara pukul 1=.''0&1.'' ?ib. -en elaskan pentingnya men aga keseimbangan aktifitas dan istirahat selama fase pnyembuhan dengan mepertahankan tirah baring atau bedrest.

*: 0 memasang selang 21T agar mempermudah p5 untuk makan 0 menya ikan diit selagi hangat. /: masalah sebagian teratasi

": orang tua p5 mengatakan anaknya lemah dan 7: p5 tampak lemah dan terlihat sangat lelah A: -asalah teratasi sebagian ,: *ntervensi dilan utkan. *: -empertahankan tirah baring atau bedrest selama fase penyembuhan /: -asalah teratasi sebagian.

'8.'' ?ib aktifitas d+d

mudah seperti dapat duduk lelah

-embantu keluarga p5 dalam pera?atan diri seperti mengganti pakaian, membersihkan laken dan bed, membersihkan anggota tubuh, lap dengan kain basah dari u ung rambut hingga kaki.

-emabantu keluarga p5 untuk menentukan posisi yang nyaman saat tidur maupun istirahat dengan posisi kepala lebih tinggi 1:0)' dera at, posisi semi fo?ler.

Anda mungkin juga menyukai

  • Askep Kejang Demam
    Askep Kejang Demam
    Dokumen20 halaman
    Askep Kejang Demam
    Anung Un Rama
    Belum ada peringkat
  • Bab I Pendahuluan
    Bab I Pendahuluan
    Dokumen13 halaman
    Bab I Pendahuluan
    Harsudianto Silaen
    Belum ada peringkat
  • Asfiksia Neonatorum
    Asfiksia Neonatorum
    Dokumen16 halaman
    Asfiksia Neonatorum
    Harsudianto Silaen
    Belum ada peringkat
  • As Urat
    As Urat
    Dokumen14 halaman
    As Urat
    Harsudianto Silaen
    Belum ada peringkat
  • Hishprung
    Hishprung
    Dokumen29 halaman
    Hishprung
    Harsudianto Silaen
    Belum ada peringkat
  • APENDIKTOMI
    APENDIKTOMI
    Dokumen23 halaman
    APENDIKTOMI
    Harsudianto Silaen
    Belum ada peringkat
  • Gizi Buruk
    Gizi Buruk
    Dokumen15 halaman
    Gizi Buruk
    Ika Martha Anggraini Wijayanto
    Belum ada peringkat
  • Catatan Keperawatan
    Catatan Keperawatan
    Dokumen1 halaman
    Catatan Keperawatan
    Harsudianto Silaen
    Belum ada peringkat
  • Catatan Keperawatan
    Catatan Keperawatan
    Dokumen1 halaman
    Catatan Keperawatan
    Harsudianto Silaen
    Belum ada peringkat
  • Demam Berdarah
    Demam Berdarah
    Dokumen28 halaman
    Demam Berdarah
    Harsudianto Silaen
    Belum ada peringkat
  • Penyakit Menular
    Penyakit Menular
    Dokumen25 halaman
    Penyakit Menular
    Harsudianto Silaen
    Belum ada peringkat
  • Vasektomi Pendukung 2
    Vasektomi Pendukung 2
    Dokumen6 halaman
    Vasektomi Pendukung 2
    Harsudianto Silaen
    Belum ada peringkat