Anda di halaman 1dari 32

FARMAKOTERAPI TERAPAN I

TUBERCULOSIS (TB)

Ramadhani Fithra S
PROGRAM PROFESI APOTEKER ANGKATAN IV (2013) FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS ANDALAS

Pengenalan Penyakit
Penyakit menular langsung yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis, yang sebagian besar (80%) menyerang paru-paru. Mycobacterium tuberculosis termasuk basil gram positif, berbentuk batang, dinding selnya mengandung komplek lipida-glikolipida serta lilin (wax) yang sulit ditembus zat kimia.

Penyakit Menular

Dapat disembuhkan

Sebagian besar dinding kuman terdiri atas lipid, kemudian peptidoglikan dan arabinomannan. Lipid kuman tahan asam bakteri tahan asam (BTA) tahan terhadap gangguan kimia dan fisis. Kuman dapat hidup dalam udara kering maupun dalam keadaan dingin, hal ini terjadi karena kuman berada dalam sifat dormant.

Sifat bakteri micobacterium tuberculosis

KLASIFIKASI PENY AKIT DAN TIPE PENDERITA

Tuberkulosis Paru
Tuberkulosis yang menyerang jaringan parenchym paru, tidak termasuk pleura Tuberkulosis Paru BTA Positif dan Tuberkulosis Paru BTA Negatif

Tuberkulosis Ekstra Paru (Berat dan Ringan)


Tuberkulosis yang menyerang organ tubuh lain selain paru, misalnya pleura, selaput otak, selaput jantung (pericardium), kelenjar lymfe, tulang, persendian, kulit, usus, ginjal, saluran kencing, alat kelamin, dan lain-lain.

Tuberkulosis di Indonesia kini


TAHUN 2009: KASUS KEMATIAN TAHUN 2011: KASUS KEMATIAN

528.063 KASUS BARU 91.369 ORANG


430.000 KASUS BARU 61.000 ORANG MENKES 2011

PENYEBAB
Ada 3 varian Mycobacterium tuberkulosis
Var. Humanus Var. Bovinum Var. Avium

Yang paling banyak ditemukan pada manusia : Mycobacterium tuberkulosis humanus.

PENULARAN
penderita TB BTA positifbatuk atau bersin droplet orang lain (tertular)

GEJALA

Mycobacterium tuberculosis terhirup melalui udara masuk ke paru-paru Menempel pada bronkus atau alveolus untuk memperbanyak diri

Reaksi inflamasi
Leukosit meningkat untuk memfagosit kuman Metabolisme meningkat Penumpukan eksudat dalam alveoli Perubahan membran alveoli kapiler Proses difusi terganggu Produksi sputum Akumulasi di jalan nafas

Suhu tubuh meningkat

Protek tidak adekuat Sekresi asam lambung meningkat Merangsang nervus vagus Mual dan muntah

P A T O F I S I O L O G I

Tingkat Penyembuhan
harus selalu diingat bahwa sebagian besar infeksi TB Paru pada manusia cenderung untuk sembuh

DIAGNOSIS
* Anamnesa baik terhadap pasien maupun keluarganya. * Pemeriksaan fisik. * Pemeriksaan laboratorium (darah, dahak,cairan otak) Pemeriksaan sputum:
S (Sewaktu) : saat pertama kali datang P (Pagi) : saat pagi hari di hari kedua S (Sewaktu) : di hari kedua saat datang ke tempat pemeriksaan

* Pemeriksaan patologi anatomi (PA). * Rontgen dada (thorax photo). * Uji tuberkulin.

Prinsip Pengobatan
Menghindari penggunaan monoterapi mencegah resistensi Untuk menjamin kepatuhan penderita dalam menelan obat, pengobatan dilakukan dengan pengawasan langsung (DOT = Directly Observed Treatment) oleh seorang Pengawas Menelan Obat (PMO). Pengobatan TB diberikan dalam 2 tahap, yaitu tahap intensif dan lanjutan.

FARMAKOTERAPI
Isoniazid (INH) H Rifampisin R Streptomisin S Etambutol E Pirazinamid Z PAS = para amino salicylic acid Etionamid (Eth) Sikloserin (Cyc) Tiasetazon (T) Protionamid (Pro) Kapreomisin (Cap) Viomisin (Vio) Kanamisin (Kan) Amikasin Ofloxacin ciprofloxacin

obat primer

TERAPI TB

KATEGORI I
Kasus baru TB paru BTA (+) Kasus baru TB paru BTA (-) tetapi terjadi kerusakan parenkim yang luas. Kasus baru TB ekstra pulmoner dengan kerusakan yang berat 6 bulan

Alternatif pengobatan
FASE INTENSIF FASE LANJUTAN (pilih salah satu) 4 R3H3 4 RH 6 HE

2 RHZE

KATEGORI II
TB paru BTA (+) dengan riwayat pengobatan sebelumnya : Kambuh Kegagalan pengobatan Pengobatan tidak selesai 8 bulan

Alternatif pengobatan FASE AWAL 2 RHZES + 1 RHZE

FASE LANJUTAN (pilih salah satu) 5 R3H3E3 5 RHE

KATEGORI III
Kasus baru TB paru BTA (-) (diluar kategori I) Kasus baru TB ekstra pulmoner yang kurang berat

Alternatif pengobatan
FASE AWAL FASE LANJUTAN (pilih salah satu) 4 R3H3 4 RH 6 HE

2 RHZ

KATEGORI IV
Kasus kronis MDR TB (sputum BTA tetap positif, setelah pengobatan ulang) Sesuai uji resistensi
PENGOBATAN Merujuk ke pedoman WHO untuk menggunakan obat pilihan di pusat spesialistik. Penggunaan H seumur hidup

MEKANISME KERJA OBAT TB


ISONIAZID

Bersifat bakterisid, dapat membunuh 90% populasi kuman dalam beberapa hari pertama pengobatan..Efektif terhadap kuman dalam keadaan metabolik aktif, yaitu kuman yang sedang berkembang. (terganggunya sintesa mycolic acid, yang diperlukan untuk membangun dinding bakteri).
RIFAMPISIN Obat Bersifat bakterisid, dapat membunuh kuman semidormant yang tidak dapat dibunuh oleh isoniazid. (Perintangan spesifik dari suatu enziim bakteri Ribose Nukleotida Acid (RNA)-polimerase sehingga sintesis RNA terganggu).

PIRAZINAMIDA Kerja Obat Bersifat bakterisid, dapat membunuh kuman yang berada dalam sel dengan suasana asam. Mekanisme kerja, berdasarkan pengubahannya menjadi asam pyrazinamidase yang berasal dari basil tuberkulosa. (Setelah makan langsung diminum) ETAMBUTOL Kerja Obat. Bersifat bakteriostatik, dengan menekan pertumbuhan kuman TB yang telah resisten terhadap Isoniazid dan streptomisin. (Penghambatan sintesa RNA pada kuman yang sedang membelah, juga menghindarkan terbentuknya mycolic acid pada dinding sel) (Setelah makan langsung diminum) STREPTOMISIN Kerja Obat Bersifat bakterisid, dapat membunuh kuman yang sedang membelah. Mekanisme kerja berdasarkan penghambatan sintesa protein kuman dengan jalan pengikatan pada RNA ribosomal. (Melalui suntikan intra muskular)

Konseling pasien TB
1. 2. 3. 4. Perkenalkan diri Apa yg dikatakan dokter ttg penyakit anda? Bagaimana penjelasan dokter ttg obat anda? Bagaimana penjelasan dokter ttg harapan setelah minum obat ini? Perlu dipastikan bahwa pasien tahu : - Bahwa pengobatan TB membutuhkan waktu lama (6 12 bulan) Bahaya bila tidak patuh yaitu resisten. - Efek samping yang mgkin dialami dan tindakan yg perlu diambil.

5. bagaimana penjelasan dokter ttg cara minum obat ini? Perlu dicek apakah dokter memberikan informasi berikut: - INH rifampisin sebaiknya diminum saat perut kosong (1 jam sebelum makan atau 2 jam setelah makan) - Bila pencernaan terganggu (mual dsb) dapat diminum 2 jam sesudah makan - Etambutol & pirazinamid sebaiknya diminum saat perut isi. - Bila perlu minum antasida, beri selang waktu beberapa jam. - Bila lupa minum obat, minum sesegera mungkin, ttp bila dekat waktu dosis berikutnya, kembali ke jdwal semula jangan di dobel dosisnya.

6. Apakah anda dapat mengulang ttg bagaimana cara minum obat ini? Hanya untuk meyakinkan tidak ada yg terlupa memberi tahu anda.

STRATEGI DOTS
DOTS = Directly Observed Treatment Short Course.
Prinsipnya : Menjamin seluruh dosis obat yang telah direncanakan dimakan oleh penderita. Idealnya : Setiap dosis obat dimakan oleh penderita di depan petugas

Pentingnya pengawasan langsung menelan obat

Pada pengobatan tahap awal (intensif), bila dilalui dengan baik, maka besar kemungkinan TB dapat disembuhkan dan penularan sangat berkurang

Tidak mengambil obatnya Berhenti minum obat sebelum waktunya

BENTUK KETIDAK PATUHAN

Minum obat dengan dosis yang salah

Lupa minum obat

Minum obat dengan pada waktu yg salah

JIKA LUPA MINUM OBAT???

APA AKIBATNYA BILA LUPA MINUM OBAT

Jika jarak waktu antara ingat harus minum lebih dekat dengan jadwal seharusnya, maka segera minum obat. Namum jika waktu ingat minum obat lebih dekat dengan jadwal berikutnya, maka minum obat sesuai dengan jadwal berikutnya.

1. Pengobatan akan gagal 2. Obat yang ada tidak akan mampu lagi mengobati 3. Sehingga diperlukan obat yang mahal dan belum tentu tersedia

DI MANA MENYIMPAN OAT??

1. Simpan OA T ditempat yang mudah dilihat, agar tidak lupa 2. Jangan disimpan ditempat yang lembab dan panas (cahaya matahari langsung) agar OA T tidak rusak. 3. Jauhkan dari jangkauan anak-anak.

Wanita Hamil

Semua jenis OA T aman untuk wanita hamil, kec: Streptomisin karena dapat menembus barier plasenta dan dapat menyebabkan permanen ototoxic terhadap janin dengan akibat gangguan pendengaran dan keseimbangan pada janin.

Ibu menyusui dan bayi

Pengobatan pencegahan dengan INH dapat diberikan kepada bayi tersebut sesuai dengan berat badannya selama 6 bulan. = BCG

Pengguna Kontrasepsi

Rifampisin berinteraksi dengan kontrasepsi hormonal (pil KB, suntikan KB, susuk KB), sehingga dapat menurunkan efektifitas kontrasepsi tersebut. Solusinya dengan memberikan kontrasepsi non hormonal atau yang mengandung kontrasepsi yang mengandung esterogen dosis tinggi (50mcg).

Hepatitis Akut Penyakit hati kronik

Pengobatan ditunda sampai hepatitisnya sembuh, namun dap digantikan dengan pemberian SE selama 3 bulan,

Dianjurkan pemeriksaan faal hati secara kontinu, bila SGOT dan SGPT lebih dari 3 kali, dianjurkan Pirazinamid tidak digunakan. (2RHES/6RH atau 2HES/10HE atau 9RE).

Dengan Gangguan Ginjal


Dengan Diabetes Melitus

Hindari penggunaan Streptomisin dan etambutol . Paduan OA T yang paling aman = 2RHZ/6HR

Diabetes dikontrol, Rifampisin akan mengurangi efektifitas obat oral anti diabetes.

CARA MENCEGAH PENULARAN TBC


Biasakan pola hidup sehat, makan makanan yang bergizi, istirahat yang cukup, olahraga teratur, ciptakan lingkungan bersih. Hindari merokok. Bagi penderita TBC sebaiknya tidak membuang dahak sembarangan, jika batuk hendaklah menutup mulut dengan sapu tangan, jaga kebersihan diri dari lingkungan. Penderita TBC sebaiknya menggunakan peralatan makan yang tersendiri.

Anda mungkin juga menyukai