Anda di halaman 1dari 14

KOLERA A.

Latar Belakang Masalah Sampai saat ini penyakit diare atau juga sering disebut gastroenteritis masih merupakan salah satu masalah kesehatan utama dari masyarakat di Indonesia. (3) Penyakit diare merupakan salah satu penyebab utama kematian dan kesakitan masa anak-anak di negara berkembang. Diperkirakan diare menyebabkan kematian sebanyak 5 juta anak balita per tahun. Kira-kira !" kematian ini terjadi pada umur dua tahun pertama. Disamping sebagai penyebab langsung kematian diare juga sebagai penyebab utama kurang gi#i dan penyebab lain yang sering menjadi penyebab kematian anak misalnya ISP$. ( ) Kolera adalah salah satu penyakit diare akut yang dalam beberapa jam dapat mengakibatkan dehidrasi progresi% yang &epat dan berat serta dapat menimbulkan kematian yang disebabkan oleh '. Kolera yang memproduksi enteroksin dalam jumlah besar( sehingga memberikan pengaruh yang ekstrim pada akti)itas sekresi dari sel epitel mukosa usus halus dan bentuk %eses yang khas seperti air tajin atau ri&e *ater stool. Penyakit ini telah diketahui dan dialami sejak bertahun-tahun yang lalu dan telah menyebar ke seluruh $sia dan sebagian besar $%rika. Pada umumnya banyak menyebar ke negara-negara yang sedang berkembang. Penyakit ini dapat dikatakan berhubungan dengan tingkat sosial ekonomi dan gi#i penduduk. Semakin rendah tingkat sosial ekonomi dan gi#i penduduk besar kemungkinan untuk menderita kolera. +akanan dan air yang terkontaminasi merupakan media perantara penularan kolera. Penularan biasanya terjadi ditempat yang terlalu padat penduduknya dan keadaan sanitasi lingkungan yang tidak bersih. Diagnosis kolera meliputi diagnosis klinis dan bakteriologis( dalam menegakkan diagnosis pada penyakit kolera yang berat( terutama pada suatu daerah endemik( tidaklah sukar. Kesukaran menegakkan diagnosis biasanya terjadi pada kasus-kasus yang ringan dan sedang( terutama di luar endemi atau epidemi. Dasar pengobatan kolera ialah simtomatik dan kausal berupa ,

penggantian &airan dan elektrolit dengan segera. Dengan mengetahui keadaan klinis yang &epat dan tepat maka pengobatan dapat dilakukan segera( sambil menyiapkan diagnosis se&ara bakteriologis
(,)

sehingga diharapkan dapat

menurunkan angka kesakitan dan kematian yang diakibatkan oleh *abah kolera. A. Definisi Kolera adalah suatu penyakit akut yang menyerang saluran pen&ernaan yang disebabkan oleh suatu enterotoksin yang dihasilkan oleh )ibrio Kolera( ditandai dengan diare &air ringan sampai diare &air berat dengan muntah yang dengan &epat menimbulkan syok hipololemik( asidosis metabolik dan tidak jarang menimbulkan kematian. (-) B. Etiologi Kolera adalah mikroorganisme berbentuk batang( berukuran pendek( sedikit melengkung dapat bergerak( bersi%at gram negati% dan mempunyai %lagela polar tunggal. .erdapat berbagai serotipe '. Kolera yang dapat menimbulkan diare akut. '. Kolera tumbuh dengan mudah pada berma&am media laboratorium nonselekti% yaitu agar +a& /onkey dan beberapa media selekti% termasuk agar garam empedu( agar gliserin-telurit-taurokholat serta agar trosul%at-sitrat-garam-empedu-sukrosa (./0S). Dikenal - biotipe '.Kolera. !, diklasi%ikasikan sebagai klasik dan 1lthor berdasarkan atas hemolisin( hemaglutinasi( kerentanan terhadap polimiksin 0( dan kerentanan terhadap bakterio%ag. 0asil ini juga dibagi menjadi serogrup (yaitu sero)ar) didasarkan pada aniten somatik atau 2.'. Kolera !, mempunyai dua tipe antigenik 2 mayor (2ga*a dan India) dan tipe intermediate tidak stabil (3ikojima).(-) C. Epidemiologi Kolera dijumpai se&ara endemis di Delta sungai 4angga. Sepanjang sejarah( dengan endemi tahunan di 0engali barat dan 0anglades. $ntara tahun , ,5-,6-7( penyakit tersebut menyebar ke seluruh dunia. 1ndemi dan epidemi kolera sering memperlihatkan suatu pola musiman. $ir serta makanan yang ter&emar ( terutama jenis kerang-kerangan( memegang peranan besar dalam transmisi penyakit. Penyebaran dari orang ke orang jarang

ditemukan( tetapi mungkin terjadi di tempat terlalu padat penduduknya( karena diperlukan jumlah organisme yang besar untuk menimbulkan in%eksi( selain hambatan asam lambung yang akan membunuh sebagian besar )ibrio yang tertular pada daerah-daerah endemis kolera( penyakit ini merupakan penyakit anak-anak( di daerah pedesaan 0anglades angka serangan penyakit adalah 5-,! kali lebih besar pada anak-anak berusia antara --6 tahun. Dibandingkan dengan orang-orang de*asa( hal ini terjadi diakibatkan karena kekebalan yang timbul karena paparan yang berulang terhadap '. Kolera ! ,. Kolera jarang dilaporkan terjadi pada anak-anak berusia kurang dari , tahun( mungkin disebabkan oleh imunitas pasi% yang didapat dari $SI. (,) D. Patogenesis Setelah tertelan( )ibrio harus mele*ati lingkungan asam lambung( apabila berhasil )ibrio akan membentuk koloni di usus ke&il bagian atas yaitu pada permukaan sel-sel epitel di dalam lapisan mukosa. Perlekatan terutama diperantarai oleh .o8in /oregulated Pilus (./P)( dinamakan demikian karena sintosis ./P diatur se&ara paralel dengan toksin kolera (Kolera .o8in( /.). .oksin kolera adalah suatu toksin protein yang terutama menimbulkan diare &air yang merupakan &iri khas kolera. .oksin kolera tersusun dari sebagian en#imatikmonomerik (sub unit $) dan sebagian ikatan pentamerik (sub unit 0). Pentamer 0 berikatan pada ganglioside 4 +,( suatu reseptor glikolipid pada permukaan sel epitel jejenum( dan kemudian mengirim sub unit $ ke target sistoliknya. Sub unit $ akti% ($,) memindahkan se&ara irer)ersibel ribosa $DP dan nikotinamid adenin dinukleotida (9$D) ke target protein spesi%iknya( komponen pengaturan ikatan 4.P dari adenilat siklase dalam sel epitel usus. Ketika rebosilasi $DP yang disebut protein 4 menaikan pengaturan sub unit katalitik siklase( hasilnya adalah tingginya kadar $+P siklik (/$+P) dalam akumulasi intraseluler. /$+P sebaliknya menghambat sistem transpor ekskresi %lorida dalam sel kriptus sehingga menimbulkan akumulasi natrium klorida dalam lumen usus. Sejak air bergerak pasi% untuk mempertahankan osmolitas( &airan isotonik 3

terakumulasi dalam lumen. Ketika )olume &airan melebihi kapasitas penyerapan usus( terjadi diare &air. /airan diare yang hilang bersi%at isotonis terhadap plasma dan relati% mengandung konsentrasi tinggi bikarbonat dan kalium. Kehilangan &airan dengan &ara demikian ini biasanya mengakibatkan de%isit isotonus natrium dalam air( asidosis terjadi karena de%isit biasa dan pengosongan kalium. :ika &airan dan elektrolit yang keluar tidak diganti se&ara adekuat( dapat terjadi syok karena dehidrasi berat dan asidosis karena kehilangan bikarbonat.(,) Keparahan kehilangan &airan dan elektrolit pada kolera diansdingkan dengan kehilangan karena enteropatogen lain yang menghasilkan enterotoksin yan sangat terkait dengan toksin kolera misalnya 1. &oli( salmonella dapat akibat dari toksin lain dalam )irulensi '. kolera.(-) E. Manifestasi Klinis Diare &air dan muntah timbul sesudah masa inkubasi 7 jam sampai 5jam (rata-rata --3 hari) kadang-kadang sampai 5 hari. Kolera dimulai dengan a*itan diare berair tanpa rasa nyeri (tenesmus) dengan tiba-tiba yang mungkin &epat menjadi sangat banyak dan sering langsung disertai muntah. ;eses memiliki penampakan yang khas yaitu &airan agak keruh dengan lendir( tidak ada darah dan berbau agak amis. Kolera di juluki air &u&ian beras (rise *ater stool) karena kemiripannya dengan air yang telah digunakan untuk men&u&i beras. nyeri abdominal di daerah umbilikal sering terjadi. Pada kasus-kasus berat sering dijumpai muntah-muntah( biasanya timbul setelah a*itan diare kurang lebih -5 " penderita anak-anak mengalami peningkatan suhu rektum (3 -36/)( pada saat dira*at atau pada -< jam pertama pera*atan gejala klinisnya sesuai dengan penurunan )olume &airan( pada kehilangan 3-5 " 00 normal( mulai timbul rasa haus. Kehilangan 5"( hipotensi postural( kelemahan( takikardia dan penurunan turgor kulit( di atas ,!" 00 atau lebih merupakan diare masi%( dimana terdapat dehidrasi berat dan kolaps peredaran darah( dengan tanda-tanda tekanan darah menurun (hipotensi) dan nadi lemah dan sering tak terukur( perna%asan &epat dan dalam( oliguria( mata &ekung pada bayi( ubun-ubun <

&ekung( kulit terasa dingin dan lembab disertai turgor yang buruk( kulit menjadi keriput( terjadi sianosis dan nyeri kejang pada otot-otot anggota gerak( terutama pada bagian betis. Penderita tampak gelisah( disertai letargi( somnolent dan koma. Pengeluaran tinja dapat berlangsung hingga 5 hari. +ani%estasi selanjutnya tergantung pada pengobatan-pengobatan pengganti yang memadai atau tidak. Komplikasi biasanya disebabkan karena penurunan )olume &airan dan elektrolit. Komplikasi dapat dihindari dan proses dapat dibatasi apabila diobati dengan &airan dan garam yang menandai. .anda a*al penyembuhan biasanya adalah kembalinya pigmen empedu di dalam tinja. Pada umumnya diare akan &epat berhenti.(,) F. Diagnosis Dalam menegakan suatu diagnosis kolera meliputi gejala klinis( pemeriksaan %isik (reaksi aglutinasi dengan anti serum spesi%ik dan kultur bakteriologis. +enegakkan diagnosis penyakit kolera yang berat terutama diderah endemik tidaklah sukar. Kesukaran menegakkan diagnosis biasanya terjadi pada kasus-kasus yang ringan dan sedang( terutama di luar endemi atau epidemi. ,. 4ejala klinik Kolera yang tipik dan berat dapat dikenal dengan adanya berak-berak yang sering tanpa mulas diikuti dengan muntah-muntah tanpa mual( &airan tinja berupa air &u&ian beras( suhu tubuh yang tetap normal atau menurun dan &epat bertambah buruknya keadaan pasien dengan gejala-gejala akibat dehidrasi( renjatan sirkulasi dan asidosis yang jelas. (PD( ;K=I( ,667) (7) -. Pemeriksaan ;isik. $danya tanda-tanda dehidrasi yaitu keadaan turgor kulit( mata &ekung( =bun ubun besar yang &ekung( mulut kering(denyut nadi lemah atau tiada( takikardi( kulit dingin( sianosis( selaput lendir kering dan kehilangan berat badan 3. Kultur 0akteriologis Diagnosis pasti kolera tergantung dari keberhasilan mengisolasi '. Kolera ! , dari tinja penderita penanaman pada media seleti% agar gelatin tiosul%at-sitrat5

empedu-sukrosa (./0S) dan ..4$. .ampak pada ./0S organisme '. Kolera menonjol sebagai koloni besar( kuning halus berlatar belakang medium hijau kebiruan. Pada ..4$ koloni ke&il( opak dengan #one pengkabutan sekelilingnya. <. >eaksi aglutinasi dengan antiserum spesi%ik ?aitu melalui penentuan antibodi-antibodi )ibriosidal( aglutinasi dan penetralisasi toksin( titer memun&rat dan ke 3 antibodi tersebut akan terjadi 5,< hari setelah a*itan penyakit-titer antibodi )ibriosidal dan aglutinasi akan kembali pada kadar a*al dalam *aktu -,- minggu setelah a*itan penyakit( sedangkan titer antitoksin akan tetap tinggi hingga ,--, bulan. Kenaikan sebesar <8 atau lebih selama masa penyakit akut atau penurunan titer selama masa penyembuhan (7). 5. Pemeriksaan darah Pada darah lengkap ditemukan angka leukosit yang meninggi yang menunjukkan adanya suatu proses in%eksi( pemeriksaan terhadap p3( bikarbonat didalam plasma yang menurun( dan pemeriksaan elektrolit untuk menentukan gangguan keseimbangan asam basa (<). G. Diagnosis Banding Diagnosis banding kolera adalah diare sekretoris lainnya dengan gambaran klinis yang mirip dengan kolera ialah diare yang disebabkan oleh enteroto8igeni& 1. /oli (1.1/)( Shigella( salmonela. Dapat dibedakan berdasarkan simtom( gejala klinis dan si%at tinja yaitu berdasarkan tabel - 4ray dkk( ,656.

.abel ,. Simtom( gejala klinis dan si%at tinja Simtom dan gejala +ual dan muntah Panas Sakit >ota)irus Dari permulaan @ .enesmus 1. &oli 1. &oli enterotok enterosigenik in)asi% Kadangkadang Sering distensi abdomen @ .enesmu s Kolik 3ipotens i Salmonella @ @ .enesA mus Kolik Pusing 0akteri e-mia( toksemia sistemi k Sedikit Shigel la :arang '. &holerae :arang

4ejala lain

@ .enes- Kolik mus Kolik Pusing Dapat ada kejang

ifat tin!a " - 'olume ;rekuensi Konsistens i - +ukus - Darah - 0au - Carna - Deukosit - Si%at lain Sedang Sampai ,!B lebih 0erair :arang 3ijau kuning 0anyak Sering 0erair @ 0au tinja .idak ber*arna Sedikit Sering Kental @ @ .idak spesi%ik 3ijau @ Sediki t Sering Sering sekali 0erlend Kental ir @ Kadang -kadang 0au telur 3ijau @ Sering Sering Sangat banyak 3ampir terus 0erair Flacks

.ak $nyir berbau 3ijau @ .inja seperti air &u&ian beras

#. Pengo$atan dan Pen%egahan Pen%egahan .indakan pen&egahan terbaik terhadap kolera adalah menghindari makanan dan air yang ter&emar dengan pengadaan air bersih( %asilitas pembuangan %eses yang bersih( peningkatan gi#i( dan perhatian pada persiapan makan dan penyimpanan di rumah dapat menurunkan insidensi kolera se&ara bermakna. Pemberian )aksin dapat diberikan pada indi)idu-indi)idu yang berisiko tinggi pada suatu daerah endemik kolera. Dengan imunisasi dengan )aksin standard yaitu pemberian seluruh sel bakteri mati yang mengandung ,! biliun )ibrio mati per ml( hanya memberikan proteksi 7!- !" untuk masa 3-7 bulan. 'aksin disini tidak berpengaruh pada &arier dalam pen&egahan penularan( sehingga )aksin kolera tidak e%ekti% untuk mengatasi suatu keadaan endemik. 3ingga saat ini higieni saja yang memberikan pen&egahan yang mantap.(,) Dengan adanya pengendalian terhadap *abah dengan mengusahakan untuk mengenali kontak kasus dan mengobati karier yang memba*anya( sehingga keduanya merupakan hal yang sangat penting untuk mengurangi angka kesakitan dan kematian. (-) Pengo$atan Dengan mengetahui patogenesis dan pato%isiologi penyakit kolera( maka pengobatan pada kolera dapat di terapi se&ara tepat. Dasar pengobatan kolera yaitu pengobatan yang bersi%at simtomatik( &ausal( penggantian &airan dan dietetik. a. .erapi &airan Pengobatan utama pada kolera adalah penggantian &airan elektrolit dan keseimbangan asam basa yang &epat dan adekuat( yaitu dengan pemberian &airan yang tergantung pada dehidrasi ringan( sedang( berat menurut C32 yaitu sebagai berikut E (tabel -).

.abel -. Penentuan Derajat Dehidrasi +enurut C32 &anda dan Ge!ala Penampilan dan keadaan umum bayi dan anakanak muda usia $nak-anak berusia lebih lanjut dan de*asa Dehidrasi Ringan 3aus( giat( gelisah Dehidrasi edang 3aus( gelisah atau letargi tetapi iritati% terhadap sentuhan atau mengantuk 3aus( giat( hipotensi postural Dehidrasi Berat +engantuk( lembek( dingin( berkeringat( tungkai yang sianotik( mungkin komatosa 0iasanya sadar( kelihatan &emas( dingin( berkeringat( tungkai yang sianotik( kulit jarijari tangan dan kaki berkeriput( kejang otot /epat( sangat lemah( kadang-kadang tidak teraba Dalam dan &epat Sangat &ekung Kurang dari 6! mm( mungkin tidak dapat di&atat /ubitan kembali dengan sangat lambat (F - detik) Sangat &ekung .idak ada Sangat kering .idak ada yang keluar selama beberapa jam( kandung kemih kosong ,! " atau lebih ,!!-,,! mlBkg

3aus( giat( gelisah

Denyut nadi radialis Perna%asan ;ontanela depan .ekanan darah sistolik Kelenturan kulit

Ke&epatan dan )olume normal 9ormal 9ormal 9ormal /ubitan segera kembali normal 9ormal $da 0asah 9ormal

/epat dan lemah Dalam( mungkin &epat /ekung 9ormal atau rendah /ubitan kembali dengan lambat /ekung (dapat diketahui) .idak ada Kering :umlah berkurang dan *arna gelap 7-6 " 7!-6! mlBkg

+ata $ir mata Selaput lendir Pengeluaran air kemih

" berat yang hilang Kekurangan &airan yang diperkirakan

<-5 " <!-5! mlBkg

>ehidrasi dilaksanakan dua tahap yaitu E terapi rehidrasi dan maintenan&e. Penderita dehidrasi berat dengan sho&k hipo)olemik harus segera diberi &airan pengganti se&ara intra)ena. Pada anak yang berusia lebih muda dapat 6

menerima &airan kurang lebih 3! mlBtts selama satu jam pertama( <! mlBtsBdalam - jam berikutnya serta kurang lebih <! mgBkg selama jam ketiga dan selanjutnya pada anak-anak yang berusia lebih lanjut dan orang de*asa biasanya diberikan jumlah keseluruhan tersebut dalam 3-< jam sedangkan ke&epatan dan jumlah yang tepat dari &airan pengganti serta pemeliharaan selanjutnya disesuaikan dengan derajat dehidrasi dan pengeluaran tinja yang terus berlangsung.sesedah itu biasanya dapat dimulai terapi oral dengan tujuan mempertahankan &airan yang masuk agar sama dengan yang keluar. +onitoring atau pemantauan yang &ermat dan teliti terhadap tanda-tanda )ital seperti tensi( nadi( respirasi( suhu serta perlu diperhatikan adanya ronkhi paru-paru yang sering akibat edema paru dan edema kelopak mata( untuk men&egah terjadinya hidrasi berlebihan. &airan intra)ena yang dipilih yang dapat menggantikan kehilangan &airan isotonus dan elektrolit yang terjadi melalui tinja kolera dan C32 mengemukakan bah*a >D sebagai larutan yang terbaik dan perlu ditambahkan kalium klorida (sebanyak ,! m 1kBl) atau diberikan per oral jika %ungsi ginjal baik untuk men&egah hipokalemia berat. >ehidrasi oral dapat diberikan se&ukupnya adalah tindakan utama ke&uali apabila anak kesadarannya kurang( muntah terus menerus( menderita ileus dan dalam keadaan syok pada keadaan ini yang paling tepat adalah rehidrasi intra)ena. Penderita dengan derajat dehidrasi sedang atau ringan mula-mula dapat diberikan &airan pengganti oral dengan tujuan mempertahankan &airan yang masuk agar sama dengan yang keluar. Darutan tersebut dapat dibuat dengan menggunakan air minum biasa yang bersih (2ralit). Penderita dengan dehidrasi sedang mendapatkan ,!! mgBkg larutan garam dehidrasi oral selama < jam dan 5! mlBkg dalam *aktu yang sama diberikan kepada penderita dengan dehidrasi ringan. Penderita dengan derajat dehidrasi ringan larutan oral dapat diberikan sebanyak ,!! mBkgBhari hingga diare berhenti. 0ayi yang disusui $SI hendaknya dipertahankan untuk menyusui se&ara libitum selama pengobatan

,!

b. .erapi &ausal Pengobatan berdasarkan &ausal yaitu pemberian antibiotika merupakan obat utama untuk membunuh kuman )ibrio dan memperpendek masa dan )olume diare se&ara bermakna. .etrasiklin dengan dosis 5! mgBkg00Bhari selama 3 hari( atau &hloramphenikol dengan dosis 5!-,!! mlBkg00Bhari selama 5 hari atau dapat diberikan doksisiklin < mgBkg00Bselama 3 hari.(- ) &. .erapi berdasarkan simtomatik Pemberian antipiretik dengan preparat salisilat (asetosal( aspirin) yang berguna untuk menurunkan panas yang terjadi akibat dehidrasi atau panas karena in%eksi penyerta( juga dapat mengurangi sekresi &airan yang keluar bersama tinja. Pemberian antiemetik seperti &hlorproma#ine (larga&til) terbukti bersama tinja. Pemberian dalam dosis adekuat mgBkg00Bhari. ( - ) d. .erapi dietetik 0ahan makanan yang kaya energi atau tinggi kalori( protein dan mengandung kalium dapat diberikan. Perhatian pada masukan makanan sangat penting dan harus dimulai sesegera di%isit telah terganti untuk meminimalkan dampak nutrisi pada penyakit. 0ayi yang disusui $SI tetap diberikan se&ara libitum untuk mengatasi kehilangan &airan dan men&egah gangguan status gi#i penderita.(-) '. Prognosis Prognosis tergantung pada ke&epatan dimulainya pemberian terapi yang sesuai. Dengan pengobatan yang adekuat( hampir semua pasien kolera benarbenar sembuh dan angka kematian dapat diturunkan sampai !". ,. Kolera adalah suatu penyakit akut yang menyerang saluran pen&ernaan yang disebabkan oleh kelompok enterotoksin yang dihasilkan oleh )ibrio Kolera yang ditandai dengan diare &air ringan( diare &air berat dengan muntah yang dengan selain , men&egah muntah dapat juga mengurangi sekresi dan kehilangan &airan

,,

&epat dapat menimbulkan syok hipo)olemik( asidosis metabolik dan tidak jarang menimbulkan kematian. -. Penyebab kolera adalah mikroorganisme berbentuk batang( berukuran pendek( sedikit melengkung( dapat bergerak( bersi%at gram negati% dan mempunyai %lagela polar tunggal. 0iasanya penyebaran melalui makanan dan air yang terkontaminasi merupakan media perantara penularan kolera. Penularan biasanya terjadi di tempat yang padat penduduknya dengan tingkat sosial ekonomi dan gi#i penduduk yang rendah dan keadaan sanitasi lingkungan yang tidak bersih. 3. +ani%estasi klinisnya diare &air dan muntah biasanya timbul sesudah masa inkubasi 7 jam sampai 5- jam. Diare tanpa rasa nyeri (tenesmus). ;eses yang khas yaitu &airan agak keruh dengan lendir( tidak ada darah dan berbau agak amis atau seperti &u&ian air beras (ri&e *ater stool). <. Diagnosis Kolera ditegakkan berdasarkan gejala klinis( pemeriksaan %isik dan pemeriksaan penunjang. 5. Dasar pengobatan pada kolera meliputi pengobatan se&ara &ausal( simtomatik pengobatan &airan dan dietetik. Pen&egahan terhadap kolera adalah menghindari makanan dan air yang ter&emar( dengan pengadaan air bersih( %asilitas pembuangan %eses yang bersih( peningkatan gi#i dan perhatian pada persiapan makan dan penyimpanan di rumah dapat menurunkan insidensi kolera se&ara bermakna. 7. Prognosis terhadap kolera tergantung pada ke&epatan dimulainya pemberian terapi yang sesuai. Dengan pengobatan yang adekuat hampir semua pasien benarbenar sembuh dan angka kematian dapat diturunkan sampai !".

,-

+ekanisme diare E ,. Diare sekretorik -. Diare osmotik +ukosa usus halus adalah epitel berpori dan dapat dile*ati air dan elektrolit dengan &epat. $pabila ada bahan yang sulit diserap dan bila isotonik. $ir dan bahan yang larut tidak diabsorbsi dan bila hipertonik.( air dan beberapa elektrolit akan pindah dari /1S ke lumen usus yang menyebabkan peningkatan )olume usus( sehingga tubuh mengalami dehidrasi akibat kehilangan &airan tubuh(jika kehilangan 9a dan /l besar maka akan terjadi hipernatremia. $kibat-akibat diare E ,. dehidrasi - dehidrasi isotonik E terjadi kehilangan 9a dan air dalam proporsi yang sama. >asa haus( turgor kulit menurun( selaput lendir kering( SSP koma( sirkulasi jelek( nadi &epat dan lemah. - dehidrasi hipertonik E karena pemasukan 9a (&airan hipertonik) saat diare( pemasukan air yang tidak &ukup( paparan panas dengan ICD besar. 4ejala khas E tekstur kulit kasar( tangisan memekik( lemah( takipnea( haus( gejala SSP( iritabel( kejang( hipere%leksi( sirkulasi relati% baik( nadi &epat dan keras( .D menurun - dehidrasi hipotonik E %aktor resiko anak yang minum air dalam jumlah besar atau larutan hipotonik yang mengandung garam atau bahan terlarut lain yang rendahatau yang mendapat in%us glu&osa dalam air. Detargi dan iritabilitas lebih sering G kolaps pembuluh darah lebih dini( selaput lendir basah( gejala SSP apatis( sirkulasi jelek( nadi sangat lemah -. $sidosis metabolik 9apas &epat dan dalam( muntah( P3 menurun( konsentrasi bikarbonat menurun( penurunan kontraktilitas miokard(aritmia( dilatasi arteri( hipotensi yang semuanya se&ara umum disebabkan karena penurunan senya*a basah dan peningkatan 3@ 3. 3ipokalemia Demas( peristaltik menurun( kembung( are%leksi( hipotensi( ';($;( gelombang . datar( gelombang =( depresi S. <. 3ipernatremia karena kehilangan &airan hipotonik ( karena kehilangan &airan tidak le*at ginjal( osm urin kurang( asupan hipertonik (garam). 3aus(kejang( iritabilitas(pada anak muntahmuntah. 5. 3ipokalemia ,3

Kehilangan air dan 9a (diare(muntah(kehilangan ke rongga ke-3(keringat berlebih(luka bakar) 7. Ion /a menurun /ho)stek sign @ (saat sebelah anterior +$1 diketuk(n. %a&ialis akan terstimulasi). :ika kekurangan /a akan menimbulkan re%lek m.orbikularis oris kontraksi shg mulut menutup.

,<

Anda mungkin juga menyukai