Anda di halaman 1dari 10

A.

JUDUL: PENGARUH KUALITAS TERHADAP LAYANAN HASIL LABORATORIUM BELAJAR MATA

PERKANTORAN

PELAJARAN MELAKUKAN PROSEDUR ADMINISTRASI SISWA JURUSAN ADMINISTRASI PERKANTORAN (STUDI PADA

KELAS X SMK MUHAMMADIYAH 5 KEPANJEN)

B.

Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan faktor penting dalam keberlangsungan hidup suatu

negara. Melalui pendidikan yang berkualitas maka akan tercipta sumber daya manusia yang berkualitas pula. Untuk itu perbaharuan dalam bidang pendidikan harus selalu dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan demi kemajuan bangsa Indonesia. Menurut UU No 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional. Pendidikan mempunyai peran yang sangat strategis dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan upaya mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia dalam mewujudkan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Pemerintah merumuskan dalam Undang-Undang Republik Indonesia No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang menjelaskan bahwa pendikan dilakukan agar mendapatkan tujuan yan diharapkan bersama yaitu: Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. (Pasal 3 UU RI No 20 thn 2003). Dalam pandangan pendidikan secara konvensional guru cenderung menjadi penentu satu-satunya dalam penyelenggaraan proses pembelajaran di sekolah.

Sekarang ini, bisa dikatakan bahwa guru bukanlah satu-satunya penentu keberhasilan pembelajaran. Guru hanyalah sebagai fasilitator, sedangkan siswa harus bisa lebih aktif dalam proses pembelajaran. Seorang guru dituntut kreatif dan inovatif dalam proses pembelajaran agar tidak monoton dan siswa lebih cepat mengerti dan memahami materi yang diajarkan. Keberadaan sarana dan prasarana sekolah yang lengkap juga menunjang proses pembelajaran. Salah satu faktor yang dapat mendukung kegiatan belajar sehingga dapat memberikan hasil yang maksimal adalah fasilitas belajar. Djamarah (2011:184) menyatakan fasilitas mengajar merupakan kelengkapan mengajar guru yang harus dimiliki oleh sekolah. Contoh, ruang kelas, perpustakaan, laboratorium, alat peraga. Laboratorium Perkantoran sebagai salah satu dari berbagai jenis laboratorium, secara spesifik merupakan salah satu elemen penunjang bidang administrasi di lingkungan lembaga atau institusi pendidikan, yang dikenal dengan laboratorium pengkajian proses kegiatan Administrasi. Laboratorium harus didesain sedemikian menarik agar siswa betah melakukan proses pembelajaran di dalam laboratorium. Selain itu, mengingat pentingnya peranan laboratorium administrasi perkantoran dalam

mengembangkan ketrampilan dan dalam akselerasi proses pembelajaran maka perlu dilakukan pengembangan juga sarana harus dan prasarana dengan laboratorium. pemanfaatan

Pengembangan

laboratorium

dibarengi

laboratorium dengan tepat sesuai dengan kegunaannya sehingga keberadaan laboratorium tidak sia-sia. Pentingnya suatu sarana dan prasarana sekolah khususnya laboratorium, maka peneliti meninjau tentang pemanfaatan laboratorium perkantoran di SMK

dalam mata pelajaran kearsipan. Pada mata pelajaran ini, sebagian materi pembelajaran mencakup tentang tata cara dalam proses pengarsipan dokumen dan betapa pentingnya siswa memahami dan mempraktekkan cara mengarsipkan dokumen dalam suatu organisasi. Hal ini dirasa sangat penting karena siswa SMK dicetak untuk menjadi lulusan yang siap kerja, dan jurusan administrasi perkantoran merupakan jurusan yang diharapkan bias mencetak calon sekretaris yang dituntut untuk handal dalam proses pengarsipan dokumen/arsip dalam sebuah organisasi. Oleh sebab itu, perlu adanya kegiatan laboratorium agar siswa bias lebih aktif dan kreatif sehingga kelak mampu bersaing di dunia kerja. Selama ini guru cenderung menggunakan ceramah dan dengan hanya sedikit praktek untuk mendukung terciptanya proses pembelajaran yang inovatif dan

menyenangkan. Pembelajaran yang menyenangkan akan mendorong motivasi belajar siswa yang nantinya akan berdampak pula pada hasil belajar siswa. Menurut Bundu (2006:17) hasil belajar adalah tingkat penguasaan yang dicapai siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar sesuai dengan tujuan pendidikan yang ditetapkan yang meliputi aspek kognitif, afektif dan psikomotor. Sedanagkan menurut Gagne dalam Purwanto, hasil belajar adalah terbentuknya konsep, yaitu kategori yang kita berikan pada stimulus yang ada di lingkungan, yang menyediakan skema yang terorganisasi untuk mengasimilasi stimulus-stimulus baru dan menentukan hubungan di dalam dan di antara kategori-kategori. Kualitas layanan laboratorium sekolah merupakan variasi dalam proses pembelajaran dimana selama ini guru cenderung hanya menjelaskan materi pembelajaran tanpa adanya praktek yang nyata. Siswa cenderung jenuh dalam

proses pembelajaran. Belum meratanya keberadaan laboratorium perkantoran dalam sekolah membuat guru kesulitan mempraktekkan materi yang telah diajarkan. Kurang pahamnya guru tentang penggunaan laboratorium

menyebabkan seorang pendidik hanya memanfaatkan metode ceramah dalam proses pembelajaran. Selain itu sebagian besar latar belakang pendidikan guru yang bukan merupakan lulusan dari perguruan tinggi jurusan pendidikan adminitrasi perkantoran melainkan lulusan dari ilmu administrasi niaga dan publik juga mendorong pelaksanaan pembelajaran kurang efektif tentang pemanfaatan laboratorium perkantoran. Hal ini menyebabkan siswa merasa bosan dan kurang mendapatkan pembelajaran yang variatif dan inovatif. Dengan kualitas

laboratorium yang memadai menjadikan siswa lebih nyaman dalam menerima pembelajaran, dengan siswa bisa mempraktekkan langsung tanpa hanya menerima materi secara konvensional saja. Berdasarkan pertimbangan di atas bahwa diperlukan adanya kualitas layanan yang baik dan benar tentang sarana penunjang pembelajaran dalam matapelajaran melakukan prosedur administrasi yaitu dengan adanya fasilitas laboratorium yang memadai di sekolah dan sesuai dengan tujuan sekolah yang didukung dengan pemanfaatan laboratorium perkantoran oleh guru dan siswa. Maka dalam hal ini, peneliti mengambil judul Pengaruh Kualitas Layanan Laboratorium Perkantoran Terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Melakukan Prosedur Administrasi Siswa Jurusan Administrasi Perkantoran (Studi Pada Kelas X SMK Muhammadiyah 5 Kepanjen)

C. 1.

RumusanMasalah Apakah kelengkapan sarana laboratorium perkantoran berpengaruh terhadap hasil belajar mata pelajaran melakukan prosedur administrasi siswa jurusan administrasi perkantoran pada kelas X SMK Muhammadiyah 5 Kepanjen?

2.

Apakah kualitas sarana laboratorium perkantoran

berpengaruh terhadap

hasil belajar mata pelajaran melakukan prosedur administrasi siswa jurusan administrasi perkantoran pada kelas X SMK Muhammadiyah 5 Kepanjen? 3. Apakah penataan sarana laboratorium perkantoran berpengaruh terhadap hasil belajar mata pelajaran melakukan prosedur administrasi siswa jurusan administrasi perkantoran pada kelas X SMK Muhammadiyah 5 Kepanjen? 4. Apakah intensitas pemakaian sarana laboratorium perkantoran berpengaruh terhadap hasil belajar mata pelajaran melakukan prosedur administrasi siswa jurusan administrasi perkantoran pada kelas X SMK Muhammadiyah 5 Kepanjen? 5. Apakah kelengkapan, kualitas, penataan, intensitas pemakaian sarana laboratorium perkantoran berpengaruh terhadap hasil belajar mata pelajaran melakukan prosedur administrasi siswa jurusan administrasi perkantoran pada kelas X SMK Muhammadiyah 5 Kepanjen?

D. 1.

Hipotesis Masalah Terdapat pengaruh signifikan kelengkapan laboratorium perkantoran terhadap hasil belajar mata pelajaran melakukan prosedur administrasi siswa kelas X SMK Muhammadiyah 5 Kepanjen

2.

Terdapat pengaruh signifikan kualitas laboratorium perkantoran terhadap hasil belajar mata pelajaran melakukan prosedur administrasi siswa kelas X SMK Muhammadiyah 5 Kepanjen

3.

Terdapat pengaruh signifikan penataan laboratorium perkantoran terhadap hasil belajar mata pelajaran melakukan prosedur administrasi siswa kelas X SMK Muhammadiyah 5 Kepanjen

4.

Terdapat

pengaruh

signifikan

intensitas

pemakaian

laboratorium

perkantoran terhadap hasil belajar mata pelajaran melakukan prosedur administrasi siswa kelas X SMK Muhammadiyah 5 Kepanjen 5. Terdapat pengaruh signifikan kelengkapan, kualitas, penataan, dan intensitas pemakaian laboratorium perkantoran terhadap hasil belajar mata pelajaran melakukan prosedur administrasi siswa kelas X SMK

Muhammadiyah 5 Kepanjen

E.

ManfaatPenelitian Hasil penelitian ini diharapkan memberikan hasil yang bermanfaat, antara lain sebagaiberikut :

1.

Manfaat Teoritis Harapan dari peneliti untuk menguji argumen yang dikemukakan oleh

(Arikunto, 1988) bahwa laboratorium yang merupakan bagian dari sarana

pendidikan, merupakan sesuatu yang sangat penting terutama bagi sekolahsekolah dibidang eksata yang dapat menunjang kegiatan praktikum disekolah. 2. Manfaat Praktis Segala sesuatu yang dihasilkan dalam penelitian ini diharapkan dapat memebrikan manfaat bagi berbagai pihak, antara lain : a. Bagi Siswa Hasil penelitian ini memberikan informasi kepada siswa betapa penting memiliki sarana dan prasarana sekolah berupa laboratorium praktikum perkantoran, karena dengan adanya fasilitas belajar yang memadai dapat menunjang proses pembelajaran yang nantinya dapat meningkatkan hasil belajar. b. Bagi Guru dan Sekolah Sebagai masukan agar dapat meningkatkan kondisi sarana dan prasarana sekolah untuk menunjang kegiatan pembelajaran, serta mendorong usaha kepala sekolah untuk menambah fasilitas sekolah yaitu dengan pengadaan laboratorium praktikum perkantoran sehingga dapat

dimanfaatkan secara optimal oleh siswa dalam kegiatan pembelajaran. c. Bagi Universitas Negeri Malang Dapat dijadikan sebagai salah satu sumber untuk mengembangkan kegiatan keilmuan dan pendidikan. d. Bagi Peneliti Sebagai wahana untuk menggali, menerapkan, dan mengembangkan ilmu, serta ketrampilan dibidang pendidikan yang telah dipelajari di bangku perkuliahan, serta sebagai sarana untuk menambah wawasan

peneliti sehingga dapat memecahkan masalah dilapangan, meningkatkan sikap kritis dan mengembangkan daya pikir. e. Bagi Peneliti Lain Penelitian ini diharapkan menjadi perbandingan untuk penelitianpenelitian yang sejenis. Selain itu, penelitian ini bisa ditindaklanjuti dengan pengembangan.

F.

Ruang Lingkup dan Keterbatasan Penelitian 1. Ruang Lingkup Penelitian Subyek penelitian ini adalah siswa kelas X APK SMK Muhammadiyah 5 Kepanjen yang beralamatkan di Jalan Effendi No. 94 B Kepanjen Kabupaten Malang. Tidak diikutkannya kelas XI dalam subyek penelitian dikarenakan kelas XI pada semseter ini sedang

melaksanakan prakerin. Dan kelas X lah yang berpotensi lebih banyak menggunakan laboratorium perkantoran. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Pada penelitian ini variabel bebasnya (X1) adalah kelengkapan, variabel bebas (X2) adalah kualitas sarana, variabel bebas (X3) adalah penataan sarana, variabel bebas (X4) adalah intensitas pemakaian, sedangkan variabel terikatnya (Y) adalah hasil belajar.

Tabel 1.1 Jabaran Variabel


No 1. Variabel Kualitas Layanan (X) (variabel bebas) (Suharsimi, 2010: 45-46) 1. Sub variabel Kelengkapan (X1) Kualitas (X2) Indikator a. Tersedianya alat bantu untuk kegiatan belajar dan mengajar yang memadai a. Sesuai standart yang ditetapkan b. Mudah diperbaiki c. Tingkat ketahanan/keawetan sarana a. Penempatan sarana mudah dijangkau b. Mudah dipindahkan a. Durasi waktu per pemakaian b. Frekuensi pemakaian dalam seminggu Nilai yang dicapai dari rata-rata nilai rapor siswa kelas X pada semester ganjil tahun ajaran 2013/2014 di SMK Muhammadiyah 5 Kepanjen. Instrumen Angket Sumber Siswa

2.

Angket

Siswa

3.

Penataan(X3)

Angket

Siswa

4.

Intensitas pemakaian (X4 )

Angket

Siswa Data bagian tata usaha SMK Muhammadiyah 5 Kepanjen..

2.

Hasil belajar (Y) (variabel terikat) (Dimyati dan Mudjiono, 2006: 202204)

Dokumentasi

2. Keterbatasan Penelitian Dalam penelitian di SMK Muhammadiyah 5 Kepanjen ini peneliti hanya membatasi hal-hal tertentu saja yaitu: 1. Penelitian ini menggunakan sampel siswa kelas X jurusan Administrasi Perkantoran di SMK Muhammadiyah 5 Kepanjen tahun pelajaran 2013/2014. Tidak diikutsertakannya kelas XI sebagai sampel dikarenakan sedang melaksanakan prakerin. 2. Hasil belajar siswa jurusan Administrasi Perkantoran yang digunakan dalam penelitian ini adalah nilai raport semseter gasal 2013/2014.

10

G.

Definisi Operasional Untuk menghindari persepsi dan kesamaan konsep dalam mengartikan istilah maka perlu ditegaskan beberapa istilah berikut: 1. Pengaruh adalah hubungan sebab-akibat yang ditimbulkan oleh dua variabel (variabel bebas dan variabel terikat) 2. Laboratorium perkantoran atau tempat praktek adalah tempat siswa mengambangkan pengetahuan sikap dan ketrampilan serta tempat meneliti, dengan menggunakan media yang ada untuk memcahkan suatu masalah atau konsep pengetahuan atau penerapan teknologi. 3. Kelengkapan yaitu segala yang disediakan komplit sesuai kebutuhan, 4. Kualitas yaitu standar mengenai tingkat baik buruknya suatu barang. 5. Penataan adalah proses pengaturan barang pada laboratorium perkantoran khususnya. 6. Intensitas adalah kegiatan sejauh mana penggunaan laboratorium perkantoran khususnya. 7. Hasil belajar ialah apa yang diperoleh siswa dari pengalamanpengalaman atau latihan-latihan yang diikuti selama mengikuti pelajaran mata pelajaran melakukan prosedur administrasi, yaitu berupa keterampilan kognitif dan afektif. (dinyatakan dalam bentuk simbol, angka, huruf, maupun kalimat yang mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh siswa dalam periode tertentu.

Anda mungkin juga menyukai