Anda di halaman 1dari 15

SELAMAT PAGI

POLITEKNIK NEGERI SEMARANG 2013

DISUSUN OLEH:

1. DWI FITRIYANTO 2. FALA F 3. KASIH ANGGARA ESA P.

4. MOH ARIFIN.
5. MOHAMAD SIDIK NASRULLAH.

POLITEKNIK NEGERI SEMARANG 2013

BAB 1 PENDAHULUAN

Sebagai negara kepulauan dengan masyarakatnya yang ber macammacam, negara Indonesia memiliki unsur-unsur kekuatan serta kelemahan. Kekuatannya terletak pada posisi dan keadaan geografi yang strategis dan kaya akan sumber daya alam (SDA). Sedangkan kelemahannya terletak pada wujud kepulauan dan keanekaragaman masyarakat yang harus disatukan dalam satu bangsa, satu negara, dan satu tanah air. Dalam kehidupannya, bangsa Indonesia tidak terlepas dari pengaruh dan berhubungan dengan lingkungan sekitarnya (regional atau internasional). Dalam hal ini bangsa Indonesia memerlukan prinsip-prinsip dasar sebagai pedoman agar tidak terombang-ambing dalam memperjuangkan kepentingan nasional untuk mencapai cita-cita serta tujuan nasionalnya. Salah satu pedoman bangsa Indonesia adalah wawasan nasional yang berpijak pada wujud wilayah nusantara sehingga disebut WAWASAN NUSANTARA.

POLITEKNIK NEGERI SEMARANG 2013

Karena hanya dengan upaya inilah bangsa dan negara Indonesia tetap eksis dan dapat melanjutkan perjuangan menuju mayarakat yang adil, makmur, dan sentosa. Negara Indonesia wawasan nasionalnya adalah wawasan nusantara yang disingkat wasantara. Wasantara ialah cara pandang bangsa Indonesia berdasarkan pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 tentang diri dan lingkungannya dalam eksistensinya yang sama nusantara dan penekanannya dalam mengekspresikan diri sebagai bangsa Indonesia di tengah-tengah lingkungannya yang sama nusantara itu. Unsur-unsur dasar wasantara itu ialah: wadah (contour atau organisasi), isi, dan tata laku.
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG 2013

Dari wadah dan isi wasantara itu, tampak adanya bidang-bidang usaha untuk mencapai kesatuan dan keserasian dalam bidang-bidang tersebut: Satu kesatuan wilayah Satu kesatuan bangsa Satu kesatuan budaya Satu kesatuan ekonomi Satu kesatuan hankam

POLITEKNIK NEGERI SEMARANG 2013

BAB II PERUMUSAN MASALAH

2.1. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan uraian diatas maka makalah ini secara khusus membahas permasalahan sebagai berikut: Apa pebabnya pulau sipadan dan ligitan menjadi diakuinya oleh negara malaysia? Bagaimana cara penyelesaian sengketa internasional ? 2.2 Tujuan Penulisan Setelah penulis mencoba memahami akan latar belakang serta rumusan masalah diatas, maka tujuan kepenulisan ini adalah: Mengetahui apa penyebabnya pulau Sipadan dan Ligitan menjadi pengakuan oleh negara malaysia Mengetahui bagaimana caranya untuk menyelesaikan sengketa internasional
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG 2013

BAB III PEMBAHASAN

3.1. Sengketa pulau sipadan dan ligitan pada negara

indonesia. Sengketa Sipadan dan Ligitan adalah persengketaan Indonesia dan Malaysia atas pemilikan terhadap kedua pulau yang berada di Selat Makassar yaitu pulau Sipadan (luas: 50.000 meter) dengan koordinat: 4652.86N 1183743.52E dan pulau Ligitan (luas: 18.000 meter) dengan koordinat: 49N 11853E. Sikap Indonesia semula ingin membawa masalah ini melalui Dewan Tinggi ASEAN namun akhirnya sepakat untuk menyelesaikan sengketa ini melalui jalur hukum Mahkamah Internasional.

POLITEKNIK NEGERI SEMARANG 2013

Gambar Peta Pulau Sipadan dan Ligitan

POLITEKNIK NEGERI SEMARANG 2013

Persengketaan antara Indonesia dengan Malaysia, mencuat pada tahun 1967 ketika dalam pertemuan teknis hukum laut antara kedua negara, masingmasing negara ternyata memasukkan pulau

Sipadan dan pulau Ligitan ke dalam batas-batas wilayahnya. Pada tahun 1969 pihak Malaysia secara sepihak memasukkan kedua pulau tersebut ke dalam peta nasionalnya

POLITEKNIK NEGERI SEMARANG 2013

.
Sikap pihak Indonesia yang ingin membawa masalah ini melalui Dewan Tinggi ASEAN dan selalu menolak membawa masalah ini ke ICJ kemudian melunak. Dalam kunjungannya ke Kuala Lumpur pada tanggal 7 Oktober 1996, Presiden Soeharto akhirnya menyetujui usulan PM Mahathir tersebut yang pernah diusulkan pula oleh Mensesneg Moerdiono dan Wakil PM Anwar Ibrahim, dibuatkan kesepakatan "Final and Binding," pada tanggal 31 Mei 1997, kedua negara menandatangani persetujuan tersebut. Indonesia meratifikasi pada tanggal 29 Desember 1997 dengan Keppres Nomor 49 Tahun 1997 demikian pula Malaysia meratifikasi pada 19 November 1997, sementara pihak mengkaitkan dengan kesehatan Presiden Soeharto dengan akan dipergunakan fasilitas kesehatan di Malaysia.
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG 2013

3.2. Tanggal dan tahun bersejarah pada pulau Sipadan dan Ligitan

1. Pada tahun 1966

2. Pada tahun 1968 3. Pada tahun 1969


4. Pada tahun 1976 5. Pada tahun 1992 6. Pada tahun 1996

7. Pada tanggal 31 Mei 1997 8. Pada tanggal 19 November 1997 9. Pada tanggal 29 Desember 1997 10. Pada tanggal 2 November 1998 11. 17 Desember 2002
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG 2013

BAB IV PENUTUP
4.1. KESIMPULAN Karena, konflik bermula ketika Indonesia dan Malaysia menyelenggarakan pertemuan teknis hukum laut pada tahun 1967. Pada awalnya pemerintah indonesia bersikap lunak dan beralasan, tidak tepat untuk bertindak dengan keras dengan Malaysia karena menyusul persetujuan rujuk kedua negara 11 Agustus 1966. Cara penyelesaian sengketa internasioal (secara umum) : 1. Penyelesaian Sengketa Internasional Secara Damai. 2. Penyelesaian Sengketa di bawah Pengawasan PBB.
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG 2013

4.2. SARAN
Sebelum kita terlampau melangkah jauh, menyisakan

jejak yang tidak pantas bagi seorang mahasiswa. Marilah kita kembali pahami arti dari WASANTRA itu sendiri. Serta kita harus sadar diri, bahwa kitalah yang akan memegang Negara kita ini. Maka dari itu, mulai saat ini, biasakanlah berprilaku, bertindak bahkan mengambil keputusan dengan jiwa pancasila kita. Karena dengan itulah, akan terwujud bangsa yang makmur serta tujuan Negara akan mudah dicapai.

POLITEKNIK NEGERI SEMARANG 2013

TERIMAKASIH

POLITEKNIK NEGERI SEMARANG 2013

Anda mungkin juga menyukai