Anda di halaman 1dari 4

ADHITYA WICAKSONO 092011101056

1. Etiologi, patofisiologi, fa to! !"si#o s"$il" %a &la! '"g"$"!ati(" 'a$ apa )a$g 'i'apat#a$ 'ala% p"%"!i#saa$* Jawab: Etiologi dan patofisiologi dari SMD masih belum jelas. Factor resiko dari penyakit ini adalah usia lanjut riwayat keluarga !genetic" hipertensi dan DM obesitas dan kadar kolesterol tinggi paparan terhadap sinar ultra#iolet ras kaukasia dan merokok merupakan faktor resiko paling tinggi. $ada pemeriksaan oftalmoskopi adalah terdapat drusen yang sangat khas. Drusen adalah endapan putih kuning bulat diskret dengan ukuran ber#ariasi di belakang epitel pigmen dan tersebar di seluruh makula dan kutub posterior. %est &msler 'rid dimana pasien diminta suatu halaman uji yang mirip dengan kertas milimeter grafis untuk memeriksa luar titik yang terganggu fungsi penglihatannya. (emudian retina diteropong melalui lampu senter kecil dengan lensa khusus. %est penglihatan warna untuk melihat apakah penderita masih dapat membedakan warna dan tes)tes lain untuk menemukan keadaan yang dapat menyebabkan kerusakan pada makula. (adang)kadang dilakukan angiografi dengan *at warna fluoresein. Dokter spesialis mata menyuntikan *at warna kontras ini ke lengan penderita yang kemudian akan mengalir ke mata dan dilakukan pemotretan retina dan makula. +at warna ini memungkinkan melihat kelainan pembuluh darah dengan lebih jelas. 2. +"%"!i#saa$ &p 'is# !at" Mula)mula pemeriksaan oftalmoskop dilakukan pada jarak ,- cm untuk menilai refleks retina yang berwarna merah jingga dan koroid. Selanjutnya pemeriksaan dilakukan pada jarak .)/ cm dengan mengikuti pembuluh darah ke arah medial untuk menilai tampilan tepi dan warna diskus optik dan melihat cup-disc ratio. Diskus optik yang normal berbatas tegas disc berwarna merah muda dengan cup berwarna kuning sedangkan cup-disc ratio 0- /. $asien lalu diminta melihat ke delapan arah mata angin untuk menilai retina. Mikroaneurisma eksudat perdarahan dan neo#askularisasi merupakan tanda utama retinopati DM. %erakhir pasien diminta melihat langsung ke cahaya oftalmoskop agar pemeriksa dapat menilai makula. Edema makula dan eksudat adalah tanda khas makulopati diabetikum. ,. -"#a$is%" t"!.a'i$)a p"$&!&$a$ lapa$g pa$'a$g pa'a gla& o%a* Jawab: Mekanisme utama penurunan penglihatan adalah dengan terjadinya atrofi sel ganglion difus yang ditandai dengan penipisan lapisan serat saraf dan inti bagian dalam retina serta berkurangnya jumlah sel akson di saraf optikus. 1eberapa postulat telah diajukan untuk menerangkan terjadinya proses tersebut. %atapi hingga kini hanya ada dua postulat yang dapat menjelaskan proses ini secara lengkap yaitu: 2" %eori iskemik: gangguan pembuluh darah kapiler akson ner#us optikus memainkan peranan penting pada patogenesis kerusakan akibat glaukoma. Mekanime yang terjadi: a" 3ilangnya pembuluh darah b" $erubahan aliran darah kapiler c" $erubahan yang mempengaruhi penghantaran nutrisi ataupun pembuangan produk metabolit dari akson

d" (egagalan pengaturan aliran darah e" $enghantaran substansi #asoaktif yang bersifat merusak ke dalam pembuluh darah saraf optikus. ." %eori mekanik langsung menjelaskan bahwa peningkatan tekanan intraokuler yang bersifat kronik merusak saraf retina secara langsung pada saat saraf tersebut melewati lamina kribosa. (enaikan tekanan intraokuler memicu kolapsnya serta perubahan pada lempeng laminar serta perubahan susunan kanal aksonal serta menyebabkan penekanan secara langsung pada serat saraf dan juga menyebabkan gangguan aliran darah serta penurunan hantaran nutrien kepada akson pada papil saraf optikus. /. T"!api %"'i#a%"$tosa pa'a gla& o%a #!o$is Jawab: ) ) 1eta agonis topical4 menghambat produksi a5uos humor %imolol - .,64 beta7olol - .,6 ) - ,6. .7 sehari $rostaglandin analog4 melancarkan pembuangan u#ea sclera 8atanoprost - --,6 tra#oprost - --96 ) $rostamide4 melancarkan pembuangan melalui trabekular dan melalui #ena sclera. 1imatoprost - -/6 : malam 2 kali ) &lfa . selected agonis4 menghambat produksi akuos dan melancarkan pembuangan u#ea sclera. Dor*olamide .64 brin*olamide 26 : sehari .7. ) $enghambat carbonic anhydrase topical4 mengahmbat produksi akuos. Dor*olamide .64 brin*olamide 26 : sehari .)/7. ) ;bat < obat kombinasi yang sering digunakan %imolol = dor*olamide4 timolol = latanoprost

5. -a a% op"!asi gl&#o%a #!o$is* $ada umumnya operasi ditangguhkan selama mungkin dan baru dilakukan bila terjadi beberapa keadaan antara lain: %>; tak dapat dipertahankan di bawah .. mm3g 8apang pandangan yang terus mengecil $ada pasien yang tidak dapat dipercaya pengobatannya %idak mampu membeli obat untuk seumur hidup %ak tersedia obat)obatan yang diperlukan %eknik bedah yang dilakukan adalah dengan iridotomi perifer trabekuloplasti serta bedah untuk drainase !prosedur trabekulektomi". Jika semua usaha bedah tersebut gagal dilakukan prosedur siklodestruktif untuk menghancurkan badan silier. $rosedur siklodestruktif antara lain dengan krioterapi diatermi ultrasonik frekuensi tinggi dan dengan termal neodymium.

6. -"$"ga##a$ 'iag$osis s%'* 'ejala)gejala klinik yang biasa didapatkan pada penderita degenerasi makula antara lain : 2" Distorsi penglihatan obyek)obyek terlihat salah ukuran atau bentuk ." 'aris)garis lurus mengalami distorsi !membengkok" terutama dibagian pusat penglihatan /" (ehilangan kemampuan membedakan warna dengan jelas 9" &da daerah kosong atau gelap di pusat penglihatan ," (esulitan membaca kata)kata terlihat kabur atau berbayang ?" Secara tiba)tiba ataupun secara perlahan akan terjadi kehilangan fungsi penglihatan tanpa rasa nyeri.

Diagnosis dapat ditegakkan berdasarkan gejala klinik dan hasil pemeriksaan oftalmoskopi yang mencakup ruang lingkup pemeriksaan sebagai berikut : 2" %est &msler 'rid dimana pasien diminta suatu halaman uji yang mirip dengan kertas milimeter grafis untuk memeriksa luar titik yang terganggu fungsi penglihatannya. (emudian retina diteropong melalui lampu senter kecil dengan lensa khusus. ." %est penglihatan warna untuk melihat apakah penderita masih dapat membedakan warna dan tes)tes lain untuk menemukan keadaan yang dapat menyebabkan kerusakan pada makula. /" (adang)kadang dilakukan angiografi dengan *at warna fluoresein. Dokter spesialis mata menyuntikan *at warna kontras ini ke lengan penderita yang kemudian akan mengalir ke mata dan dilakukan pemotretan retina dan makula. +at warna ini memungkinkan melihat kelainan pembuluh darah dengan lebih jelas.

0. +atofisiologi a! &s s"$ilis* Merupakan manifestasi proses penuaan pada kornea yang sering dijumpai. (eberadaan arcus senilis ini tidak memberikan keluhan hanya secara kosmetik sering menjadi masalah. (elainan ini berupa infiltrasi lemak yang berwarna keputihan berbentuk cincin dibagian tepi kornea. Mula)mula timbulnya dibagian inferior kemudian diikuti bagian superior berlangsung luas dan akhirnya berbentuk cincin !anulus senilis". Etiologi arkus senilis diduga ada hubungannya denga pening@katan kolesterol dan low density lipoprotein !8D8". 1ahan yang membentuk cincin tersebut terdiri dari ester kolesterol kolesterol dan gliserid. &rkus senilis mulai dijumpai pada usia 9-<?-

tahun dan terjadi pada hampir pada semua orang yang berusia diatas A- tahun dimana laki)laki lebih awal timbulnya dibanding wanita.

Anda mungkin juga menyukai