Pneumonia
Pneumonia
Selvie Fitria Pinandita 2008730115 Pembimbing : dr. Rachmat M. Memet, Sp. Rad
Pneumonia
Pneumonia adalah suatu peradangan pada paru-paru yang disebabkan oleh infeksi mikroorganisme dan sebagian kecil disebabkan oleh noninfeksi
Klasifikasi
klinis dan epidemiologi 1. Comunity Aquired Pneumonia (CAP) 2. Hospital Aquired Pneumonia (HAP) 3. Pneumonia rekuren 4. Pneumonia aspirasi 5. Pneumonia pada gangguan imun
1. 2. 3.
4.
5.
Bakteri: stapilokokus, streptokokus, aeruginosa, enterobacter Virus: virus influenza, adenovirus Micoplasma pneumonia Jamur: candida albicans Aspirasi: lambung
Manifestasi klinis
Fase prodromal
Demam tinggi, letargi, nyeri otot, hilang nafsu makan dan sebagainya Cenderung semakin memberat Dahak sedikit atau sulit dikeluarkan
batuk
Manifestasi klinis
Demam tinggi, menggigil, sesak nafas , pernapasan cuping hidung
Nyeri dada disisi yg sakit Batuk yg semakin parah disertai dahak Hemoptisis dehidrasi
Fase hepatisasi
Manifestasi klinis
Demam mulai turun
Fase penyembuhan
Batuk semakin berkurang dan dahak lebih mudah dikeluarkan Sesak nafas mulai menghilang
Bagian paru yg terkena menunjukkan adanya peningkatan densitas dikarenakan eksudat dan cairan inflamasi yg menempati ruang alveolus
Udara yg tetap mengisi bronkus yg terlibat tampak sebagai lusensi berbentuk garis (konsolidasi dengan air bronchogram)
Komplikasi
Efusi pleura Hipoksemia Pneumonia kronik Bronkiektasis Atelektasis (pengembangan paru yang tidak sempurna/bagian paru-paru yang diserang tidak mengandung udara dan kolaps) Komplikasi sistemik (meningitis)
Bronkopneumonia
Penyebabnya kebanyakan bakteri. Dibandingkan dengan pneumonia lobaris, bronchopneumonia mempunyai lokalisasi penyebarannya yang berbeda, sesuai dengan susunan bronkus dan bronkiolus.
Gambaran BP secara radiologis hampir menyerupai proses spesifik, hanya berbeda dalam hal lokalisasi saja.
Patofisiologi Bronkopneumonia
Dari Jalan nafas menyebar ke alveoli peribronkial
Infeksi stafilokokus
Atelektasis
Distribusi segmental
Gambaran Radiologi
konsolidasi segmental, maupun lobair. Mungkin terjadi pemadatan yang difus atau lokal dari paru akibat peradangan interstitiel atau peribronkial.
Pembesaran kelenjar hilus Seringkali tampak pneumonia segmental dan atelektasis. Lobus bawah : tempat yang paling sering terkena. Kadang-kadang terjadi efusi pleura. Batas jantung menghilang (silhouette sign) Air bronkogram
Air bronkogram
Silhouette sign
Silhouette Sign-the process whereby two substances of the same density which touch each other blur the edges between them
Disebabkan oleh macam-macam sebab yaitu : bakteri, virus, protozoa, jamur, bahan kimia, radiasi. Penyebabnya yang khas adalah bakteri Streptococcus pnneumoniae Lokalisasi penyebaran adalah satu lobus atau beberapa segmen dari lobus tersebut.
Patofisiologi
Pneumokokus
Menyebar ke perifer
Perselubungan padat homogen sesuai dengan lobus atau segmen paru. Batas tegas, walaupun pada mulanya agak kurang tegas. Volume paru tidak berubah, Seringkali terjadi komplikasi efusi pleura atau empiema. Bila terjadi pada lobus inferior, maka sinus costofrenikus yang paling akhir terkena. Pada permulaan sering terlihat vascular. Batas jantung menghilang (silhouette sign) Air bronkogram
Terjadi edema dinding bronkioli dan juga edema jaringan interstitial peribronkial. Tampak bayangan udara pada alveolus masih terlihat, diliputi oleh perselubungan yang tidak merata.
Kasus
Marker (+) Identitas (+) Posisi PA Foto simetris (+) Inspirasi cukup (+) Artefak (-)
Kedua hilus normal dan corakan vaskular paru normal. Tampak infiltrat pada perihiler kanan dan kiri lapang paru tengah
Trakea di tengah
EKSPERTISE
TERIMAKSIH