Anda di halaman 1dari 27

Implementasi Strategi adalah jumlah keseluruhan aktivitas dan pilihan yang dibutuhkan untuk dapat menjalankan perencanaan strategis.

Implementasi strategis merupakan proses dimana beberapa strategi dan kebijakan diubah menjadi tindakan melalui pengembangan program, anggaran dan prosedur. Walaupun implementasi biasanya baru dipertimbangkan setelah strategi dirumuskan, akan tetapi implementasi merupakan kunci suksesnya dari manajemen strategic. Perumusan strategi dan implementasi strategi harus dilihat seperti dua sisi mata uang. Menurut Sunariyah (2 !"#$" %Investasi adalah penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki dan biasanya berjangka &aktu lama dengan harapan mendapatkan keuntungan di masa'masa yang akan datang.( Investasi sering juga disebut penanaman modal atau pembentukan modal. Investasi dapat diartikan sebagai pengeluaran penanam'penanam modal atau perusahaan untuk membeli barang' barang modal atau perlengkapan'perlengkapan produksi untuk menambah kemampuan memproduksi barang'barang dan jasa'jasa yang tersedia dalam perekonomian. )adi sebuah pengeluaran dapat dikatakan sebagai investasi jika ditujukan untuk meningkatkan kemampuan produksi. *iaya +perasional adalah operating expenses yaitu biaya berupa pengeluaran uang untuk melaksanakan kegiatan pokok, yaitu berupa biaya penjualan dan administrasi untuk memperoleh pendapatan, tidak termasuk pengeluaran yang telah diperhitungkan dalam harga pokok penjualan dan penyusutan. , WI-)+.+ /S +perasional adalah batasan pengertian yang dijadikan pedoman untuk melakukan sesuatu kegiatan atau pekerjaan

, 0/+.-1 1*01MS 2 13I45 31P31.65 +perasional merupakan aspek yang penting karena tanpanya, tidak ada yang bisa anda kerjakan

Pengertian 57ektivitas menurut para ahli diantaranya sebagai berikut " Sondang P. Siagian (2001 : 24) memberikan de7inisi sebagai berikut " %57ektivitas adalah peman7aatan sumber daya, sarana dan prasarana dalam jumlah tertentu yang secara sadar ditetapkan sebelumnya untuk menghasilkan sejumlah barang atas jasa kegiatan yang dijalankannya. 57ektivitas menunjukan keberhasilan dari segi tercapai tidaknya sasaran yang

telah ditetapkan. )ika hasil kegiatan semakin mendekati sasaran, berarti makin tinggi e7ektivitasnya.( Abdurahmat (2003:92) %57ektivitas adalah pemanpaatan sumber daya, sarana dan

prasaranadalam jumlah tertentu yang secara sadar ditetapkan sebelumnya untuk menghasilkan sejumlah pekerjaan tepat pada &aktunya.( Hidayat %57ekti7itas adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target

(kuantitas,kualitas dan &aktu$ telah tercapai. -imana makin besar presentase target yang dicapai, makin tinggi e7ekti7itasnya.( Prasetyo Budi Sa sono % 57ekti7itas adalah seberapa besar tingkat kelekatan output yang dicapai dengan output yang diharapkan dari sejumlah input .% S!hemerhon "ohn #. "r. % 57ekti7itas adalah pencapaian target output yang diukur dengan cara membandingkan output anggaran atau seharusnya (+1$ dengan output realisasi atau sesungguhnya (+S$, jika (+1$ 8 (+S$ disebut e7ekti7 .( -ari pengertian'pengertian e7ekti7itas tersebut dapat disimpulkan bah&a e7ekti7itas adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target (kuantitas, kualitas dan &aktu$ yang telah dicapai oleh manajemen, yang mana target tersebut sudah ditentukan terlebih dahulu.

$u%yamah %57isiensi merupakan suatu ukuran dalam membandingkan rencana penggunaan masukan dengan penggunaan yang direalisasikan atau perkataam lain penggunaan yang sebenarnya( H. &merson %57isiensi adalah perbandingan yang terbaik antara input (masukan$ dan output (hasil antara keuntungan dengan sumber'sumber yang dipergunakan$, seperti halnya juga hasil optimal yang dicapai dengan penggunaan sumber yang terbatas. -engan kata lain hubungan antara apa yang telah diselesaikan.(

Sabtu' 12 (ebruari 2011

Sistem Pembiayaan )esehatan *ndonesia


9. Sistem pembiayaan kesehatan Indonesia secara umum terbagi dalam 2 sistem yaitu" (ee +or Ser,i!e ( -ut o+ Po! et ) Sistem ini secara singkat diartikan sebagai sistem pembayaran berdasarkan layanan, dimana pencari layanan kesehatan berobat lalu membayar kepada pemberi pelayanan kesehatan (PP:$. PP: (dokter atau rumah sakit$ mendapatkan pendapatan berdasarkan atas pelayanan yang diberikan, semakin banyak yang dilayani, semakin banyak pula pendapatan yang diterima. Sebagian besar masyarakat Indonesia saat ini masih bergantung pada sistem pembiayaan kesehatan secara Fee for Service ini. -ari laporan World /ealth +rgani;ation di tahun 2 < sebagian besar (= >$ masyarakat Indonesia masih bergantung pada sistem, Fee for Service dan hanya ?,#> yang dapat mengikuti sistem Health Insurance (W/+, 2 @$. :elemahan sistem Fee for Service adalah terbukanya peluang bagi pihak pemberi pelayanan kesehatan (PP:$ untuk meman7aatkan hubungan Agency Relationship , dimana PP: mendapat imbalan berupa uang jasa medik untuk pelayanan yang diberikannya kepada pasien yang besar'kecilnya ditentukan dari negosiasi. Semakin banyak jumlah pasien yang ditangani, semakin besar pula imbalan yang akan didapat dari jasa medik yang ditagihkan ke pasien. -engan demikian, secara tidak langsung PP: didorong untuk meningkatkan volume pelayanannya pada pasien untuk mendapatkan imbalan jasa yang lebih banyak. Hea%th *nsuran!e Sistem ini diartikan sebagai sistem pembayaran yang dilakukan oleh pihak ketiga atau pihak asuransi setelah pencari layanan kesehatan berobat. Sistem health insurance ini dapat berupa system kapitasi dan system -iagnose 0elated Aroup (-0A system$. Sistem kapitasi merupakan metode pembayaran untuk jasa pelayanan kesehatan dimana PP: menerima sejumlah tetap penghasilan per peserta untuk pelayanan yang telah ditentukkan per periode &aktu. Pembayaran bagi PP: dengan system kapitasi adalah pembayaran yang dilakukan oleh suatu lembaga kepada PP: atas jasa pelayanan kesehatan dengan pembayaran di muka sejumlah dana sebesar perkalian anggota dengan satuan biaya (unit cost$ tertentu. Salah satu lembaga di Indonesia adalah *adan Penyelenggara )P:M ()aminan Pemeliharaan :esehatan Masyarakat$. Masyarakat yang telah menajdi peserta akan membayar iuran dimuka untuk memperoleh pelayanan kesehatan paripurna dan berjenjang dengan pelayanan tingkat pertama sebagai ujung tombak yang memenuhi kebutuhan utama kesehatan dengan mutu terjaga dan biaya terjangkau. Sistem kedua yaitu -0A (-iagnose 0elated Aroup$ tidak berbeda jauh dengan system kapitasi di atas. Pada system ini, pembayaran dilakukan dengan melihat diagnosis penyakit yang dialami pasien. PP: telah mendapat dana dalam penanganan pasien dengan diagnosis tertentu dengan jumlah dana yang berbeda pula tiap diagnosis penyakit. )umlah dana yang diberikan ini, jika dapat dioptimalkan penggunaannya demi kesehatan pasien, sisa dana akan menjadi pemasukan bagi PP:. :elemahan dari system /ealth Insurance adalah dapat terjadinya underutilization dimana dapat terjadi penurunan kualitas dan 7asilitas yang diberikan kepada pasien untuk memperoleh keuntungan sebesar'besarnya. Selain itu, jika peserta tidak banyak bergabung dalam system ini, maka resiko kerugian tidak dapat terhindarkan. .amun dibalik kelemahan, terdapat kelebihan system ini berupa PP: mendapat jaminan adanya pasien ( captive market$, mendapat kepastian

2.

dana di tiap a&al periode &aktu tertentu, PP: taat prosedur sehingga mengurangi terjadinya multidrug dan multidiagnose. -an system ini akan membuat PP: lebih kea rah preventi7 dan promoti7 kesehatan. Ikatan -okter Indonesia (I-I$ menilai, pembiayaan kesehatan dengan sistem kapitasi dinilai lebih e7ekti7 dan e7isien menurunkan angka kesakitan dibandingkan sistem pembayaran berdasarkan layanan (Fee for Service$ yang selama ini berlaku. .amun, mengapa hal ini belum dapat dilakukan sepenuhnya oleh IndonesiaB 6entu saja masih ada hambatan dan tantangan, salah satunya adalah sistem kapitasi yang belum dapat memberikan asuransi kesehatan bagi seluruh rakyat tanpa terkecuali seperti yang disebutkan dalam CC .o. # 6ahun 2 # tentang Sistem )aminan Sosial .asional (S)S.$. Sampai saat ini, perusahaan asuransi masih banyak memilah peserta asuransi dimana peserta dengan resiko penyakit tinggi dan atau kemampuan bayar rendah tidaklah menjadi target anggota asuransi. Cntuk mencapai terjadinya pemerataan, dapat dilakukan universal coverage yang bersi7at &ajib dimana penduduk yang mempunyai resiko kesehatan rendah akan membantu mereka yang beresiko tinggi dan penduduk yang mempunyai kemampuan membayar lebih akan membantu mereka yang lemah dalam pembayaran. /al inilah yang masih menjadi pekerjaan rumah bagi sistem kesehatan Indonesia. Memang harus kita akui, bah&a tidak ada sistem kesehatan terutama dalam pembiayaan pelayanan kesehatan yang sempurna, setiap sistem yang ada pasti memiliki kelebihan dan kekurangannya masing'masing. .amun sistem pembayaran pelayanan kesehatan ini harus bergerak dengan penga&asan dan aturan dalam suatu sistem kesehatan yang komprehensi7, yang dapat mengurangi dampak buruk bagi pemberi dan pencari pelayanan kesehatan sehingga dapat ter&ujud sistem yang lebih e7ekti7 dan e7isien bagi pelayanan kesehatan di Indonesia. Sumber" World /ealth +rgani;ation 2 )P:M @

PEMBIAYAAN KESEHATAN
Author: www.upik.tk | Filed Under: Ku pul!n M!k!l!h | di "#."$ |

A.

Pendahu%uan Saat ini, pelayanan kesehatan belum dinikmati secara merata oleh penduduk Indonesia. Ini terjadi karena terdapat beberapa perbedan seperti jarak geogra7is, latar belakang pendidikan, keyakinan, status sosial ekonomi, dan kurang cakupan jaminan kesehatan.

B.

Pengertian Pembiayaan )esehatan Sistem pembiayaan kesehatan dide7inisikan sebagai suatu sistem yang mengatur tentang besarnya dan alokasi dana yang harus disediakan untuk menyelenggarakan dan atau meman7aatkan berbagai upaya kesehatan yang diperlukan oleh perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat.

*iaya kesehatan dapat ditinjau dari dua sudut, yaitu " 9. Penyedia pelayanan kesehatan" Merupakan besarnya dana yang harus disediakan untuk dapat menyelenggarakan upaya kesehatan. 2. Pemakai jasa pelayanan" yang dimaksud dengan biaya kesehatan dari sudut pemakai jasa pelayanan (health consumer$ adalah besarnya dana yang harus disediakan untuk dapat meman7aatkan jasa pelayanan. )umlah dana pembiayaan harus cukup untuk membiayai upaya kesehatan yang telah direncanankan. *ila biaya tidak mencukupi maka jenis dan bentuk pelayanan kesehatannya harus diubah sehingga sesuai dengan biaya yang disediakan. -istribusi atau penyebaran dana perlu disesuaikan dengan prioritas. Suatu perusahaan yang unit kerjanya banyak dan tersebar perlu ada perencanaan alokasi dana yang akurat. Sumber dana biaya kesehatan berbeda pada beberapa negara, namun secara garis besar berasal dari " 9. Bersumber dari anggaran .emerintah Pada sistem ini, biaya dan penyelenggaraan pelayanan kesehatan sepenuhnya ditanggung oleh pemerintah. Pelayanannya diberikan secara cuma'cuma oleh pemerintah sehingga sangat jarang penyelenggaraan pelayanan kesehatan disediakan oleh pihak s&asta. Cntuk negara yang kondisi keuangannya belum baik, sistem ini sulit dilaksanakan karena memerlukan dana yang sangat besar. 2. Bersumber dari anggaran masyara at -apat berasal dari individual ataupun perusahaan. Sistem ini mengharapkan agar masyarakat (s&asta$ berperan akti7 secara mandiri dalam penyelenggaraan maupun peman7aatannya. /al ini

memberikan dampak adanya pelayanan'pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh pihak s&asta, dengan 7asilitas dan penggunaan alat'alat berteknologi tinggi disertai peningkatan biaya peman7aatan atau penggunaannya oleh pihak pemakai jasa layanan kesehatan tersebut. !. Bantuan biaya dari da%am dan %uar negeri Sumber pembiayaan kesehatan, khususnya untuk penatalaksanaan penyakit D penyakit tertentu cukup sering diperoleh dari bantuan biaya pihak lain, misalnya oleh organisasi sosial ataupun pemerintah negara lain. Misalnya bantuan dana dari luar negeri untuk penanganan /IE dan virus /F.9 . #. /abungan anggaran .emerintah dan masyara at Sistem ini banyak diadopsi oleh negara'negara di dunia karena dapat mengakomodasi kelemahan D kelemahan yang timbul pada sumber pembiayaan kesehatan sebelumnya. 6ingginya biaya kesehatan yang dibutuhkan ditanggung sebagian oleh pemerintah dengan menyediakan layanan kesehatan bersubsidi. Sistem ini juga menuntut peran serta masyarakat dalam memenuhi biaya kesehatan yang dibutuhkan dengan mengeluarkan biaya tambahan. 0. $asa%ah Pembiayaan )esehatan :ecenderungan meningkatnya biaya pemeliharaan kesehatan menyulitkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang dibutuhkannya. :eadaan ini terjadi terutama pada keadaan dimana pembiayaannya harus ditanggung sendiri (Gout o7 pocketG$ dalam sistim tunai (G7ee 7or serviceG$. :enaikan biaya kesehatan terjadi akibat penerapan teknologi canggih, karakter supply induced demand dalam pelayanan kesehatan, pola pembayaran tunai langsung ke pemberi pelayanan kesehatan, pola penyakit kronik dan degenerati7, serta in7lasi. :enaikan biaya pemeliharaan kesehatan itu semakin sulit diatasi oleh kemampuan penyediaan dana pemerintah maupun masyarakat. Peningkatan biaya itu mengancam akses dan mutu pelayanan kesehatan dan karenanya harus dicari solusi untuk mengatasi masalah pembiayaan kesehatan ini. Masalah'masalah dalam pembiayaan kesehatan " 9. :urangnya dana yang tersedia 2. Penyebaran dana yang tidak sesuai dengan kebutuhan (equity - fairness$ !. Peman7aatan yang tidak tepat #. Pengelolaan dana yang belum sempurna F. *iaya kesehatan yang makin meningkat

' In7lasi 1 -emand yang meningkat <. :emajuan IP65: =. Perubahan pola penyakit (triple burden$ ?. Perubahan pola pelayanan kesehatan (fragmented health services$ @. Perubahan pola hubungan dokter pasien

9 . 3emahnya mekanisme pengendalian biaya 99. Penyalahgunaan asuransi kesehatan

2.

Ana%isis 3 #en!ana Pembiayaan )esehatan Pokok utama dalam pembiayaan kesehatan adalah" Mengupayakan kecukupanHadekuasi dan kesinambungan pembiayaan kesehatan pada tingkat pusat dan daerah Mengupayakan pengurangan pembiayaan +P dan meniadakan hambatan pembiayaan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan terutama kelompok miskin dan rentan melalui pengembangan jaminan Peningkatan e7isiensi dan e7ekti7itas pembiayaan kesehatan.

9. 2.

!.

Suatu biaya kesehatan yang baik haruslah memenuhi beberapa syarat pokok yaitu" 1. "um%ah Syarat utama dari biaya kesehatan haruslah tersedia dalam jumlah yang cukup. Iang dimaksud cukup adalah dapat membiayai penyelenggaraan semua upaya kesehatan yang dibutuhkan serta tidak menyulitkan masyarakat yang ingin meman7aatkannya. 2. Penyebaran *erupa penyebaran dana yang harus sesuai dengan kebutuhan. )ika dana yang tersedia tidak dapat dialokasikan dengan baik, niscaya akan menyulitkan penyelenggaraan setiap upaya kesehatan. 3. Peman+aatan Sekalipun jumlah dan penyebaran dana baik, tetapi jika peman7aatannya tidak mendapat pengaturan yang optimal, niscaya akan banyak menimbulkan masalah, yang jika berkelanjutan akan menyulitkan masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan.

9.

2.

a. 9$ 2$

b.

9$

2$

Cntuk dapat melaksanakan syarat D syarat pokok tersebut perlu dilakukan beberapa hal, antara lain " Pening atan e+e ti+itasnya. Peningkatan e7ekti7itas dilakukan dengan mengubah penyebaran atau alokasi penggunaan sumber dana. *erdasarkan pengalaman yang dimiliki, maka alokasi tersebut lebih diutamakan pada upaya kesehatan yang menghasilkan dampak yang lebih besar, misalnya mengutamakan upaya pencegahan, bukan pengobatan penyakit. Pening atan e+isiensi. Peningkatan e7isiensi dilakukan dengan memperkenalkan berbagai mekanisme penga&asan dan pengendalian. Mekanisme yang dimaksud untuk peningkatan e7isiensi antara lain" Standar minimal pelayanan. 6ujuannya adalah menghindari pemborosan. Pada dasarnya ada dua macam standar minimal yang sering dipergunakan yakni" standar minimal sarana, misalnya standar minimal rumah sakit dan standar minimal laboratorium. standar minimal tindakan, misalnya tata cara pengobatan dan pera&atan penderita, dan da7tar obat'obat esensial. -engan adanya standard minimal pelayanan ini, bukan saja pemborosan dapat dihindari dan dengan demikian akan ditingkatkan e7isiensinya, tetapi juga sekaligus dapat pula dipakai sebagai pedoman dalam menilai mutu pelayanan. :erjasama. *entuk lain yang diperkenalkan untuk meningkatkan e7isiensi ialah memperkenalkan konsep kerjasama antar berbagai sarana pelayanan kesehatan. 6erdapat dua bentuk kerjasama yang dapat dilakukan yakni" :erjasama institusi, misalnya sepakat secara bersama'sama membeli peralatan kedokteran yang mahal dan jarang dipergunakan. -engan pembelian dan pemakaian bersama ini dapat dihematkan dana yang tersedia serta dapat pula dihindari penggunaan peralatan yang rendah. -engan demikian e7isiensi juga akan meningkat :erjasama sistem, misalnya sistem rujukan, yakni adanya hubungan kerjasama timbal balik antara satu sarana kesehatan dengan sarana kesehatan lainnya. )enis pelayanan kesehatan antara lain "

1. Penataan 4er.adu (managed !are) Merupakan pengurusan pembiayaan kesehatan sekaligus dengan pelayanan kesehatan. Pada saat ini penataan terpadu telah banyak dilakukan di masyarakat dengan program )aminan Pelayanan :esehatan Masyarakat atau )P:M. Managed care membuat biaya pelayanan kesehatan yang dikeluarkan bisa lebih e7isien. Persyaratan agar pelayanan managed care di perusahaan dapat

berhasil baik, antara lain" a. Para pekerja dan keluarganya yang ditanggung perusahaan harus sadar bah&a kesehatannya merupakan tanggung ja&ab masing'masing atau tanggung ja&ab individu. Perusahaan akan membantu upaya untuk mencapai derajat kesehatan yang setinggi' tingginya. /al ini perlu untuk menghidari bahaya moral ha;ard b. Para pekerja harus menyadari bah&a managed care menganut sistem rujukan. c. Para pekerja harus menyadari bah&a ada pembatasan 7asilitas berobat, misalnya obat yang digunakan adalah obat generik kecuali bila keadaan tertentu memerlukan li7e saving. d. Prinsip kapitasi dan optimalisasi harus dilakukan 2. Sistem reimbursement Perusahaan membayar biaya pengobatan berdasarkan 7ee 7or services. Sistem ini memungkinkan terjadinya over utili;ation. Penyele&engan biaya kesehatan yang dikeluarkan pun dapat terjadi akibat pemalsuan identitas dan jenis layanan oleh karya&an maupun provider layanan kesehatan. 3. Asuransi Perusahaan bisa menggunakan modal asuransi kesehatan dalam upaya melaksanakan pelayanan kesehatan bagi pekerjanya. -ianjurkan agar asuransi yang diambil adalah asuransi kesehatan yang mencakup seluruh jenis pelayanan kesehatan (comprehensive$, yaitu kurati7 dan preventi7. 1suransi tersebut menanggung seluruh biaya kesehatan, atau group health insurance (namun kepada pekerja dianjurkan agar tidak berobat secara berlebihan$. 4. Pemberian 4un5angan )esehatan Perusahaan yang enggan dengan kesukaran biasanya memberikan tunjangan kesehatan atau memberikan lumpsum biaya kesehatan kepada pega&ainya dalam bentuk uang. Sakit maupun tidak sakit tunjangannya sama. Sebaiknya tunjangan ini digunakan untuk mengikuti asuransi kesehatan (7amily health insurance$. 6ujuannya adalah menghindari pembelanjaan biaya kesehatan untuk kepentingan lain, misalnya untuk membeli rokok, minuman beralkohol, dan hal D hal lain yang malah merugikan kesehatannya. 6. #umah Sa it Perusahaan Perusahaan yang mempunyai pega&ai berjumlah besar akan lebih diuntungkan apabila mengusahakan suatu rumah sakit untuk keperluan pega&ainya dan keluarga pega&ai yang ditanggungnya. -alam praktisnya, rumah sakit ini bisa juga diman7aatkan oleh masyarakat bukan pega&ai perusahaan tersebut. Menyangkut kesehatan pega&ainya, rumah sakit perusahaan harus menyiapkan rekam medis khusus, yang lebih lengkap, dan perlu dievaluasi secara periodik.

Perlu diingatkan bah&a pelayanan kesehatan yang didapat dari rumah sakit perusahaan diupayakan bisa lebih baik bila dibandingkan jika dilayani oleh rumah sakit lain. -engan demikian, pega&ai perusahaan yang dira&at akan merasa puas dan bangga terhadap 7asilitas yang disediakan. 0asa senang menerima 7asilitas kesehatan ini akan membuahkan semangat bekerja untuk membalas jasa perusahaan yang dinikmatinya. &. (ore!asting Pendekatan pembiayaan kesehatan dikenal dengan /ealth economics yang menerapkan prinsip'prinsip ekonomi pada 7enomena dan masalah'masalah kesehatan dan pembiayaan kesehatan. /ealth economics ber7okus pada dua hal, yakni mobilisasi dana dan belanja kesehatan yang e7isien. Pada 2 F, W/+ menekankan perlunya mobilisasi dana untuk cakupan jaminan sosial. Sebagai contoh, obat murah sering tidak diyakini e7ekti7, sedangkan obat yang satuannya mahal belum tentu kurang 4ost 577ective dalam jangka panjang. 6erkadang, pasien kurang menyakini kondisi yang demikian. 1kibatnya, terjadi banyak pemborosan, baik karena penggunaan obat murah tapi kurang e7ekti7 ataupun obat mahal yang tidak tepat. Pakar kesehatan masyarakat dari 1merika Serikat Pro7. -iana I. *riJner, 0Ph, Ph-, juga sependapat dalam penerapan konsep /ealth 5conomics. Menurutnya, konsep tersebut dapat membantu menghemat biaya kesehatan secara berkualitas dan tepat guna. Sebelumnya, kebijakan kesehatan acap kali didasarkan pada tingkat e7ikasi dan khasiat terapi bagi pasien tanpa mempertimbangkan 7aktor biaya sama sekali. .amun, analisis ini tidak sesuai lagi dengan keadaan saat ini. %Populasi yang semakin meningkat dan alokasi pembiayaan kesehatan yang minim di negara'negara berkembang mengharuskan adanya sebuah analisis evekti7itas dan e7isiensi inovasi kesehatan di dunia nyata,(ungkapnya. -alam penerapannya, /ealth 5conomics memerlukan dukungan penuh dari pemerintah, akademisi, peneliti, dan komunitas media lainnya agar dapat mengatasi permasalahn kesehatan, khususnya penggunaan obat. -engan memperkuat pengetahuan akan /ealth 5conomics, diharapkan tercipta sekelompok ahli evaluasi ekonomi yang dapat mendorong ter&ujudnya sistem kesehatan yang merata dan e7isien di Indonesia. (. *m.%ementasi %PKM &u'! erup!k!n (!r! pe elih!r!!n ke)eh!t!n *!n' di)elen''!r!k!n )e+!'!i )u!tu u)!h! +er)! ! 'un! en'e,ekti,it!)k!n d!n en'e,i)ienk!n pe +i!*!!n *!n' )e+!'i!n +e)!r kur!n' le+ih $-. )ud!h +er!)!l d!ri !)*!r!k!t. %!di/pen'e +!n'!n %PKM )e&!l!n den'!n ke+i&!k!n untuk enun'k!tk!n per!n)ert! !)*!r!k!t d!l!

9. 2. !. a. b. #. a. b. a.

up!*! pen*elen''!r!!n pe elih!r!!n ke)eh!t!n den'!n le+ih e u)!t!k!n per!n pe erint!h untuk en'!tur/ e +in! d!n en(ipt!k!n ikli *!n' )e !kin endioron' penin'k!t!n per!n )ert! !)*!r!k!t itu. Pengembangan jaminan kesehatan dilakukan dengan beberapa skema sebagai berikut" Pengembangan jaminan pemeliharaan kesehatan keluarga miskin ()P:'Aakin$. Pengembangan )aminan :esehatan ():$ sebagai bagian dari Sistem )aminan Sosial .asional (S)S.$ Pengembangan jaminan kesehatan berbasis sukarela" 1suransi kesehatan komersial )aminan Pemeliharaan :esehatan Masyarakat ()P:M$ sukarela Pengembangan jaminan kesehatan sektor in7ormal" )aminan kesehatan mikro (dana sehat$ -ana sosial masyarakat )ebi5a an )esehatan yang Ber.iha .ada $asyara at $is in (Pro Poor Hea%th Po%i!y) :emiskinan dan penyakit terjadi saling kait'mengkait, dengan hubungan yang tidak akan pernah putus terkecuali dilakukan intervensi pada salah satu atau kedua sisi, yakni pada kemiskinannya atau penyakitnya. /al itu dapat dijelaskan dengan skema berikut.

9$ 2$ !$ #$ F$

9$ 2$ !$ #$

:emiskinan mempengaruhi kesehatan sehingga orang miskin menjadi rentan terhadap pelbagai macam penyakit, karena mereka mengalami gangguan sebagai berikut" menderita gi;i buruk pengetahuan kesehatan kurang perilaku kesehatan kurang lingkungan pemukiman buruk biaya kesehatan tidak tersedia Sebaliknya kesehatan mempengaruhi kemiskinan. Masyarakat yang sehat menekan kemiskinan karena orang yang sehat memiliki kondisi sebagai berikut" produktivitas kerja tinggi pengeluaran berobat rendah Investasi dan tabungan memadai tingkat pendidikan maju

F$ <$ b.

tingkat 7ertilitas dan kematian rendah stabilitas ekonomi mantap "aminan )esehatan $asyara at ("A$)&S$AS) Cntuk menjamin akses penduduk miskin terhadap pelayanan kesehatan sebagaimana diamanatkan dalam Cndang'Cndang -asar 9@#F, sejak tahun 2 F telah diupayakan untuk mengatasi hambatan dan kendala tersebut melalui pelaksanaan kebijakan Program )aminan Pemeliharaan :esehatan Masyarakat Miskin. Program ini diselenggarakan oleh -epartemen :esehatan melalui penugasan kepada P6 1skes (Persero$ berdasarkan S: .omor 92#9HMenkes HS:HKIH2 #, tentang penugasan P6 1skes (Persero$ dalam pengelolaan program pemeliharaan kesehatan bagi masyarakat miskin. Program ini dalam perjalanannya terus diupayakan untuk ditingkatkan melalui perubahan'perubahan sampai dengan penyelenggaraan program tahun 2 ?.. Perubahan mekanisme yang mendasar adalah adanya pemisahan peran pembayar dengan veri7ikator melalui penyaluran dana langsung ke Pemberi Pelayanan :esehatan (PP:$ dari :as .egara, penggunaan tari7 paket )aminan :esehatan Masyarakat di 0S, penempatan pelaksana veri7ikasi di setiap 0umah Sakit, pembentukan 6im Pengelola dan 6im :oordinasi di tingkat Pusat, Propinsi, dan :abupatenH:ota serta penugasan P6 1skes (Persero$ dalam manajemen kepesertaan. Cntuk menghindari kesalahpahaman dalam penjaminan terhadap masyarakat miskin yang meliputi sangat miskin, miskin dan mendekati miskin, program ini berganti nama menjadi )1MI.1. :5S5/161. M1SI101:16 yang selanjutnya disebut )1M:5S.1S dengan tidak ada perubahan jumlah sasaran.

4u5uan Penye%enggaraan "A$)&S$AS 6ujuan Cmum " Meningkatnya akses dan mutu pelayanan kesehatan terhadap seluruh masyarakat miskin dan tidak mampu agar tercapai derajat kesehatan masyarakat yang optimal secara e7ekti7 dan e7isien. 6ujuan :husus" a. Meningkatnya cakupan masyarakat miskin dan tidak mampu yang mendapat pelayanan kesehatan di Puskesmas serta jaringannya dan di 0umah Sakit b. Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin c. 6erselenggaranya pengelolaan keuangan yang transparan dan akuntabe3

EKONOMI KESEHATAN Pembiayaan Kesehatan

Disusun Oleh: DELFI LUCY STEFANI F1D2 11035 JURUSAN KESEHATAN MAS ARAKAT !AKU"TAS KESEHATAN MAS ARAKAT UNI#ERSITAS HA"UO"EO KENDARI $%&'

BAB I PENDAHULUAN &(& "ata) *ela+an, :esehatan merupakan investasi untuk mendukung pembangunan ekonomi serta memiliki peran penting dalam upaya penanggulangan kemiskinan. Pembangunan kesehatan harus dipandang sebagai suatu investasi untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. -alam pengukuran Indeks Pembangunan Manusia (IPM$, kesehatan adalah salah satu komponen utama selain pendidikan dan pendapatan -alam Cndang'undang .omor 2! tahun 9@@2 tentang :esehatan ditetapkan bah&a kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, ji&a dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produkti7 secara sosial dan ekonomi. :esehatan adalah unsur vital dan merupakan elemen konstituti7 dalam proses kehidupan seseorang. 6anpa adanya kesehatan yang baik maka tidak akan ada masyarakat yang produkti7. -alam kehidupan berbangsa, pembangunan kesehatan merupakan suatu hal yang bernilai sangat insenti7. .ilai investasinya terletak pada tersedianya sumber daya yang senantiasa %siap pakai( dan terhindar dari ancaman penyakit. -i Indonesia sendiri tak bisa dipungkiri bah&a trend pembangunan kesehatan bergulir mengikuti pola re;im penguasa. :etika pemerintah negeri ini hanya memandang sebelah mata pada pembangunan kesehatan, maka kualitas hidup dan derajat kesehatan masyarakat akan menjadi sangat memprihatinkan. Salah satu sub sistem kesehatan nasional adalah subsistem pembiayaan kesehatan. )ika ditinjau dari dari de7enisi sehat, sebagaimana yang dimaksud oleh W/+, maka pembiayaan pembangunan perumahan dan atau pembiayaan pengadaan pangan, yang karena juga memiliki dampak terhadap derajat kesehatan, seharusnya turut pula diperhitungkan. Pada akhir akhir ini, dengan makin kompleksnya pelayanan kesehatan serta makin langkanya sumber dana yang tersedia, maka perhatian terhadap sub sistem pembiayaan kesehatan makin meningkat. Pembahasan tentang subsistem pembiayaan kesehatan ini tercakup dalam suatu cabang ilmu khusus yang dikenal dengan nama ekonomi kesehatan. 9.2 0umusan Masalah

1dapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini antara lain sebagai berikut " a$ 1pa de7inisi pembiayaan kesehatanB

b$ -ari mana saja sumber biaya kesehatanB c$ 1pa saja macam biaya kesehatanB

d$ 1pakah syarat pokok dan 7ungsi pembiayaan kesehatanB e$ 1pa saja masalah pokok pembiayaan kesehatan dan upaya penyelesaiaannyaB

9.! 6ujuan 6ujuan dari penulisan makalah ini adalah " a$ Mahasis&a dapat mengetahui de7inisi dari pembiayaan kesehatan.

b$ Mahasis&a dapat mengetahui sumber biaya kesehatan. c$ Mahasis&a dapat mengetahui macam biaya kesehatan.

d$ Mahasis&a dapat mengetahui syarat pokok dan 7ungsi pembiayaan kesehatan. e$ Mahasis&a dapat mengetahui masalah pokok pembiayaan kesehatan dan upaya

penyelesaiannya. BAB ** P&$BAHASA7 2.9 -e7inisi Pembiayaan :esehatan

Sub system pembiayaan kesehatan merupakan salah satu bidang ilmu dari ekonomi kesehatan (health economy$. Iang dimaksud dengan biaya kesehatan adalah besarnya dana yang harus disediakan untuk menyelenggarakan dan atau meman7aatkan berbagai upaya kesehatan yang diperlukan oleh perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat. -ari batasan ini segera terlihat bah&a biaya kesehatan dapat ditinjau dari dua sudut yakni " 9$ Penyedia Pelayanan :esehatan

Iang dimaksud dengan biaya kesehatan dari sudut penyedia pelayanan (health provider$ adalah besarnya dana yang harus disediakan untuk dapat menyelenggarakan upaya kesehatan. -engan pengertian yang seperti ini tampak bah&a kesehatan dari sudut penyedia pelayanan adalah persoalan utama pemerintah dan atau pun pihak s&asta, yakni pihak'pihak yang akan menyelenggarakan upaya kesehatan. 2$ Pemakai )asa Pelayanan

Iang dimaksud dengan biaya kesehatan dari sudut pemakai jasa pelayanan (health consumer$ adalah besarnya dana yang harus disediakan untuk dapat meman7aatkan jasa pelayanan. *erbeda dengan pengertian pertama, maka biaya kesehatan di sini menjadi persoalan utama para pemakai jasa pelayanan. -alam batas'batas tertentu, pemerintah juga turut mempersoalkannya, yakni dalam rangka terjaminnya pemenuhan kebutuhan pelayanan kesehatan bagi masyarakat yang membutuhkannya. -ari batasan biaya kesehatan yang seperti ini segera dipahami bah&a pengertian biaya kesehatan tidaklah sama antara penyedia pelayanan kesehatan ( health provider$ dengan pemakai jasa pelayanan kesehatan (health consumer$. *agi penyedia pelayanan kesehatan, pengertian biaya kesehatan lebih menunjuk pada dana yang harus disediakan untuk dapat menyelenggarakan upaya kesehatan. Sedangkan bagi pemakai jasa pelayanan kesehatan, pengertian biaya kesehatan lebih menunjuk pada dana yang harus disediakan untuk dapat meman7aatkan upaya kesehatan. Sesuai dengan terdapatnya perbedaan pengertian yang seperti ini, tentu mudah diperkirakan bah&a besarnya dana yang dihitung sebagai biaya kesehatan tidaklah sama antara pemakai jasa pelayanan dengan penyedia pelayanan kesehatan. *esarnya dana bagi penyedia pelayanan lebih menunjuk padaa seluruh biaya investasi (investment cost$ serta seluruh biaya operasional (operational cost$ yang harus disediakan untuk menyelenggarakan upaya kesehatan. Sedangkan

besarnnya dana bagi pemakai jasa pelayanan lebih menunjuk pada jumlah uang yang harus dikeluarkan (out of pocket$ untuk dapat meman7aatka suatu upaya kesehatan. Secara umum disebutkan apabila total dana yang dikeluarkan oleh seluruh pemakai jasa pelayanan, dan arena itu merupakan pemasukan bagi penyedia pelayan kesehatan ( income$ adalah lebih besar daripada yang dikeluarkan oleh penyedia pelayanan kesehatan ( expenses$, maka berarti penyelenggaraan upaya kesehatan tersebut mengalami keuntungan (profit$. 6etapi apabila sebaliknya, maka berarti penyelenggaraan upaya kesehatan tersebut mengalami kerugian (loss$. Perhitungan total biaya kesehatan satu negara sangat tergantung dari besarnya dana yang dikeluarkan oleh kedua belah pihakk tersebut. /anya saja, karena pada umumnya pihak penyedia pelayanan kesehatan terutama yang diselenggrakan oleh ihak s&asta tidak ingin mengalami kerugian, dan karena itu setiap pengeluaran telah diperhitungkan terhadap jasa pelayanan yang akan diselenggarakan, maka perhitungan total biaya kesehatan akhirnya lebih banyak didasarkan pada jumlah dana yang dikeluarkan oleh para pemakai jasa pelayanan kesehatan saja. -i samping itu, karena di setiap negara selalu ditemukan peranan pemerintah, maka dalam memperhitungkan jumlah dana yang beredar di sektor pemerintah. 6etapi karena pada upaya kesehatan pemerintah selalu ditemukan adanya subsidi, maka cara perhitungan yang dipergunakan tidaklah sama. 6otal biaya kesehatan dari sektor pemerintah tidak dihitung dari besarnya dana yang dikeluarkan oleh para pemakai jasa, dan karena itu merupakan pendapatan (income$ pemerintah, melainkan dari besarnya dana yang dikeluarkan oleh pemerintah (expenses$ untuk menyelenggarakan pelayanan kesehatan. -ari uraian ini menjadi jelaslah untuk dapat menghitung besarnya total biaya kesehatan yang berlaku di suatu negara, ada dua pedoman yang dipakai. Pertama, besarnya dana yang dikeluarkan oleh para pemakai jasa pelayanan untuk sektor s&asta. :edua, besarnya dana yang dikeluarkan oleh para pemakai jasa pelayanan kesehatan untuk sektor pemerintah. 6otal biaya kesehatan adalah hasil dari penjumlahan dari kedua pengeluaran tersebut. 2.2 Sumber *iaya :esehatan

6elah kita ketahui bersama bah&a sumber pembiayaan untuk penyediaan 7asilitas'7asilitas kesehatan melibatkan dua pihak utama yaitu pemerintah ( pu lic$ dan s&asta (private$. :ini masih diperdebatkan apakah kesehatan itu sebenarnya barang pu lic atau private mengingat bah&a 7asilitas'7asilitas kesehatan yang dipegang oleh pihak s&asta ( private$ cenderung bersi7at komersil. -i sebagian besar &ilayah Indonesia, sektor s&asta mendominasi penyediaan 7asilitas kesehatan, lebih dari setengah rumah sakit yang tersedia merupakan rumah sakit s&asta, dan sekitar ! 'F persen segala bentuk pelayanan kesehatan diberikan oleh pihak s&asta (satu dekade yang lalu hanya sekitar 9 persen$. /al ini tentunya akan menjadi kendala terutama bagi masyarakat golongan menengah ke ba&ah. 6ingginya biaya kesehatan yang harus dikeluarkan jika menggunakan 7asilitas'7asilitas kesehatan s&asta tidak sebanding dengan kemampuan ekonomi sebagian besar masyarakat Indonesia yang tergolong menengah ke ba&ah. Sumber biaya kesehatan tidaklah sama antara satu negara dengan negara lain. Secara umum sumber biaya kesehatan dapat dibedakan sebagai berikut " 9. *ersumber dari anggaran pemerintah Pada sistem ini, biaya dan penyelenggaraan pelayanan kesehatan sepenuhnya ditanggung oleh pemerintah. Pelayanannya diberikan secara cuma'cuma oleh pemerintah sehingga sangat jarang penyelenggaraan pelayanan kesehatan disediakan oleh pihak s&asta. Cntuk negara yang kondisi keuangannya belum baik, sistem ini sulit dilaksanakan karena memerlukan dana yang sangat besar. 4ontohnya dana dari pemerintah pusat dan provinsi. 2. *ersumber dari anggaran masyarakat -apat berasal dari individual ataupun perusahaan. Sistem ini mengharapkan agar masyarakat (s&asta$ berperan akti7 secara mandiri dalam penyelenggaraan maupun peman7aatannya. /al ini memberikan dampak adanya pelayanan'pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh pihak s&asta, dengan 7asilitas dan penggunaan alat'alat berteknologi tinggi disertai peningkatan biaya peman7aatan atau penggunaannya oleh pihak pemakai jasa layanan kesehatan tersebut. 4ontohnya 4S0 atau !orporate Social Reponsi ility$ dan pengeluaran rumah tangga baik yang dibayarkan tunai atau melalui sistem asuransi. !. *antuan biaya dari dalam dan luar negeri

Sumber pembiayaan kesehatan, khususnya untuk penatalaksanaan penyakit'penyakit tertentu cukup sering diperoleh dari bantuan biaya pihak lain, misalnya oleh organisasi sosial ataupun pemerintah negara lain. Misalnya bantuan dana dari luar negeri untuk penanganan /IE dan virus /F.9 yang diberikan oleh W/+ kepada negara'negara berkembang (termasuk Indonesia$. #. Aabungan anggaran pemerintah dan masyarakat Sistem ini banyak diadopsi oleh negara'negara di dunia karena dapat mengakomodasi kelemahan'kelemahan yang timbul pada sumber pembiayaan kesehatan sebelumnya. 6ingginya biaya kesehatan yang dibutuhkan ditanggung sebagian oleh pemerintah dengan menyediakan layanan kesehatan bersubsidi. Sistem ini juga menuntut peran serta masyarakat dalam memenuhi biaya kesehatan yang dibutuhkan dengan mengeluarkan biaya tambahan. -engan ikut sertanya masyarakat menyelenggarakan pelayanan kesehatan, maka ditemukan pelayanan kesehatan s&asta. Selanjutnya dengan diikutsertakannya masyarakat membiayai peman7aatan pelayanan kesehatan, maka pelayanan kesehatan tidaklah cuma'cuma. Masyarakat diharuskan membayar pelayanan kesehatan yang diman7aatkannya. Sekalipun pada saat ini makin banyak saja negara yang mengikutsertakan masyarakat dalam pembiayaan kesehatan, namun tidak ditemukan satu negara pun yang pemerintah sepenuhnya tidak ikut serta. Pada negara yang peranan s&astanya sangat dominan pun peranan pemerintah tetap ditemukan. Paling tidak dalam membiayai upaya kesehatan masyarakat, dan ataupun membiayai pelayanan kedokteran yang menyangkut kepentingan masyarakat yang kurang mampu. 2.! Macam *iaya :esehatan *iaya kesehatan banyak macamnya karena semuanya tergantung dari jenis dan kompleksitas pelayanan kesehatan yang diselenggarakan dan atau diman7aatkan. /anya saja disesuaikan dengan pembagian pelayanan kesehatan, maka biaya kesehatan tersebut secara umum dapat dibedakan atas dua macam yakni " 9. *iaya pelayanan kedokteran *iaya yang dimaksudkan di sini adalah biaya yang dibutuhkan untuk menyelenggarakan dan atau meman7aatkan pelayanan kedokteran, yakni yang tujuan utamanya untuk mengobati penyakit serta memulihkan kesehatan penderita.

2. *iaya pelayanan kesehatan masyarakat *iaya yang dimaksudkan di sini adalah biaya yang dibutuhkan untuk menyelenggarakan dan atau meman7aatkan pelayanan kesehatan masyarakat yakni yang tujuan utamanya untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta untuk mencegah penyakit. Sama halnya dengan biaya kesehatan secara keseluruhan, maka masing'masing biaya kesehatan ini dapat pula ditinjau dari dua sudut yakni dari sudut penyelenggara kesehatan (health provider$ dan dari sudut pemakai jasa pelayanan kesehatan (health consumer$.

2.# Syarat Pokok dan Lungsi Pembiayaan :esehatan Suatu biaya kesehatan yang baik haruslah memenuhi beberapa syarat pokok yakni " 9$ )umlah Syarat utama dari biaya kesehatan haruslah tersedia dalam jumlah yang cukup. Iang dimaksud cukup adalah dapat membiayai penyelenggaraan semua upaya kesehatan yang dibutuhkan serta tidak menyulitkan masyarakat yang ingin meman7aatkannya. 2$ Penyebaran *erupa penyebaran dana yang harus sesuai dengan kebutuhan. )ika dana yang tersedia tidak dapat dialokasikan dengan baik, niscaya akan menyulitkan penyelenggaraan setiap upaya kesehatan. !$ Peman7aatan Sekalipun jumlah dan penyebaran dana baik, tetapi jika peman7aatannya tidak mendapat pengaturan yang optimal, niscaya akan banyak menimbulkan masalah, yang jika berkelanjutan akan menyulitkan masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan. Cntuk dapat melaksanakan syarat'syarat pokok tersebut maka perlu dilakukan beberapa hal, yakni " 9$ Peningkatan 57ekti7itas Peningkatan e7ekti7itas dilakukan dengan mengubah penyebaran atau alokasi penggunaan sumber dana. *erdasarkan pengalaman yang dimiliki, maka alokasi tersebut lebih diutamakan pada upaya kesehatan yang menghasilkan dampak yang lebih besar, misalnya mengutamakan upaya pencegahan, bukan pengobatan penyakit. 2$ Peningkatan 57isiensi

Peningkatan e7isiensi dilakukan dengan memperkenalkan berbagai mekanisme penga&asan dan pengendalian. Mekanisme yang dimaksud untuk peningkatan e7isiensi antara lain" a. Standar minimal pelayanan. 6ujuannya adalah menghindari pemborosan. Pada dasarnya ada dua macam standar minimal yang sering dipergunakan yakni" 9$ standar minimal sarana, misalnya standar minimal rumah sakit dan standar minimal laboratorium. 2$ standar minimal tindakan, misalnya tata cara pengobatan dan pera&atan penderita, dan da7tar obat'obat esensial. -engan adanya standard minimal pelayanan ini, bukan saja pemborosan dapat dihindari dan dengan demikian akan ditingkatkan e7isiensinya, tetapi juga sekaligus dapat pula dipakai sebagai pedoman dalam menilai mutu pelayanan. b. :erjasama. *entuk lain yang diperkenalkan untuk meningkatkan e7isiensi ialah memperkenalkan konsep kerjasama antar berbagai sarana pelayanan kesehatan. 6erdapat dua bentuk kerjasama yang dapat dilakukan yakni" 9$ :erjasama institusi, misalnya sepakat secara bersama'sama membeli peralatan kedokteran yang mahal dan jarang dipergunakan. -engan pembelian dan pemakaian bersama ini dapat dihematkan dana yang tersedia serta dapat pula dihindari penggunaan peralatan yang rendah. -engan demikian e7isiensi juga akan meningkat. 2$ :erjasama sistem, misalnya sistem rujukan, yakni adanya hubungan kerjasama timbal balik antara satu sarana kesehatan dengan sarana kesehatan lainnya. Lungsi pembiayaan kesehatan antara lain " a. Penggalian dana 9$ Penggalian dana untuk Cpaya :esehatan Masyarakat (C:M$. Sumber dana untuk C:M terutama berasal dari pemerintah baik pusat maupun daerah, melalui pajak umum, pajak khusus, bantuan dan pinjaman serta berbagai sumber lainnya. Sumber dana lain untuk upaya kesehatan masyarakat adalah s&asta serta masyarakat. Sumber dari s&asta dihimpun dengan menerapkan prinsip public' private patnership yang didukung dengan pemberian insenti7, misalnya keringanan pajak untuk setiap dana yang disumbangkan. Sumber dana dari masyarakat dihimpun secara akti7 oleh masyarakat sendiri guna membiayai upaya kesehatan masyarakat, misalnya dalam bentuk dana sehat atau dilakukan secara pasi7 yakni menambahkan aspek kesehatan dalam rencana pengeluaran dari dana yang sudah terkumpul di masyarakat, contohnya dana sosial keagamaan. 2$ Penggalian dana untuk Cpaya :esehatan Perorangan (C:P$ berasal dari masing'masing individu dalam satu kesatuan keluarga. *agi masyarakat rentan

dan keluarga miskin, sumber dananya berasal dari pemerintah melalui mekanisme jaminan pemeliharaan kesehatan &ajib. b. Pengalokasian dana 9$ 1lokasi dana dari pemerintah yakni alokasi dana yang berasal dari pemerintah untuk C:M dan C:P dilakukan melalui penyusunan anggaran pendapatan dan belanja baik pusat maupun daerah sekurang'kurangnya F> dari P-* atau 9F> dari total anggaran pendapatan dan belanja setiap tahunnya. 2$ 1lokasi dana dari masyarakat yakni alokasi dana dari masyarakat untuk C:M dilaksanakan berdasarkan asas gotong royong sesuai dengan kemampuan. Sedangkan untuk C:P dilakukan melalui kepesertaan dalam program jaminan pemeliharaan kesehatan &ajib dan atau sukarela. c. Pembelanjaan 9$ Pembiayaan kesehatan dari pemerintah dan public'private patnership digunakan untuk membiayai C:M. 2$ Pembiayaan kesehatan yang terkumpul dari -ana Sehat dan -ana Sosial :eagamaan digunakan untuk membiayai C:M dan C:P. !$ Pembelajaan untuk pemeliharaan kesehatan masyarakat rentan dan kesehatan keluarga miskin dilaksanakan melalui )aminan Pemeliharaan :esehatan &ajib. Masalah Pokok Pembiayaan :esehatan dan Cpaya Penyelesaiannya )ika diperhatikan syarat pokok pembiayaan kesehatan sebagaimana dikemukakan di atas, segera terlihat bah&a untuk memenuhinya tidaklah semudah yang diperkirakan. Sebagai akibat makin meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap kesehatan dan juga karena telah dipergunakarmya berbagai peralatan canggih, menyebabkan pelayanan kesehatan semakin bertambah komplek. :esemuanya ini disatu pihak memang mendatangkan banyak keuntungan yakni makin meningkatnya derajat kesehatan masyarakat, namun di pihak lain temyata juga mendatangkan banyak masalah. 1dapun berbagai masalah tersebut jika ditinjau dari sudut pembiayaan kesehatan secara sederhana dapat disimpulkan sebagai berikut" 9$ :urangnya dana yang tersedia -i banyak negara terutama di negara yang sedang berkembang, dana yang disediakan untuk menyelenggarakan pelayanan kesehatan tidaklah memadai. 0endahnya alokasi anggaran ini kait berkait dengan masih kurangnya kesadaran pengambil keputusan akan pentingnya arti kesehatan. :ebanyakan dari pengambilan keputusan menganggap pelayanan kesehatan tidak bersi7at produkti7 melainkan bersi7at konsumti7 dan karena itu kurang diprioritaskan. :ita dapat mengambil contoh di Indonesia misalnya, jumlah dana yang disediakan hanya berkisar antara 2 D !> dari total anggaran belanja dalam setahun. 9.F

2$

Penyebaran dana yang tidak sesuai Masalah lain yang dihadapi ialah penyebaran dana yang tidak sesuai, karena kebanyakan justru beredar di daerah perkotaan. Padahal jika ditinjau dari penyebaran penduduk, terutama di negara yang sedang berkembang, kebanyakan penduduk bertempat tinggal di daerah pedesaan. !$ Peman7aatan dana yang tidak tepat Peman7aatan dana yang tidak tepat juga merupakan salah satu masalah yang dihadapi dalam pembiayaan kesehatan ini. 1dalah mengejutkan bah&a di banyak negara tenyata biaya pelayanan kedokterannya jauh lebih tinggi dari pada pelayanan kesehatan masyarakat. Padahal semua pihak telah mengetahui bah&a pelayanan kedokteran dipandang kurang e7ekti7 dari pada pelayanan kesehatan masyarakat. #$ Pengelolaan dana yang belum sempurna Seandainya dana yang tersedia amat terbatas, penyebaran dan peman7aatannya belum begitu sempuma, namun jika apa yang dimiliki tersebut dapat dikelola dengan baik, dalam batas'batas tertentu tujuan dari pelayanan kesehatan masih dapat dicapai. Sayangnya kehendak yang seperti ini sulit di&ujudkan. Penyebab utamanya ialah karena pengelolaannya memang belum sempurna, yang kait berkait tidak hanya dengan pengetahuan dan keterampilan yang masih terbatas, tetapi juga ada kaitannya dengan sikap mental para pengelola. F$ *iaya kesehatan yang makin meningkat Masalah lain yang dihadapi oleh pembiayaan kesehatan ialah makin meningkatnya biaya pelayanan kesehatan itu sendiri. *anyak penyebab yang berperanan di sini, beberapa yang terpenting adalah (0ambridge #esear!h *nstitute' 1989: Sor in' 1986 dan (e%dstein' 19;;): a. 4ing at in+%asi. Meningkatnya biaya kesehatan sangat dipengaruhi oleh tingkat in7lasi yang terjadi di masyarakat. 1pabila terjadi kenaikan harga di masyarakat, maka secara otomatis biaya investasi dan biaya operasional pelayanan kesehatan masyarakat akan meningkat. b. 4ing at .ermintaan. Meningkatnya biaya kesehatan sangat dipengaruhi oleh tingkat permintaan yang ditemukan di masyarakat. Cntuk bidang kesehatan peningkatan permintaan tersebut dipengaruhi setidak'tidaknya oleh dua 7aktor. Pertama, karena meningkatnya kuantitas penduduk yang memerlukan pelayanan kesehatan, yang karena jumlah orangnya lebih banyak menyebabkan biaya yang harus disediakan untuk menyelenggarakan pelayanan kesehatan akan lebih banyak pula. :edua, karena meningkatnya kualitas penduduk, yang karena pendidikan dan penghasilannya lebih baik, membutuhkan pelayanan kesehatan yang lebih baik pula. :edua keadaan yang seperti ini, tentu akan besar penga ruhnya pada peningkatan biaya kesehatan.

)ema5uan i%mu dan te no%ogi. Meningkatnya biaya kesehatan sangat dipengaruhi oleh peman7aatan berbagai ilmu dan teknologi, yang untuk pelayanan kesehatan ditandai dengan makin banyaknya dipergunakan berbagai peralatan modern dan canggih. d. Perubahan .o%a .enya it. Meningkatnya biaya kesehatan sangat dipengaruhi oleh terjadinya perubahan pola penyakit dimasyarakat. )ika dahulu banyak ditemukan berbagai penyakit yang bersi7at akut, maka pada saat ini telah banyak ditemukan berbaga penyakit yang bersi7at kronis. -ibandingkan dengan berbagai penyakit akut, pera&atan berbagai penyakit kronis ini temyata lebih lama. 1kibatnya biaya yang dikeluarkan untuk pera&atan dan penyembuhan penyakit akan lebih banyak pula. 1pabila penyakit yang seperti ini banyak ditemukan, tidak mengherankan jika kemudian biaya kesehatan akan meningkat dengan pesat. e. Perubahan .o%a .e%ayanan esehatan. Meningkatnya biaya kesehatan sangat dipengaruhi oleh perubahan pola pelayanan kesehatan. Pada saat ini sebagai akibat dari perkembangan spesialisasi dan subspesialisasi menyebabkan pelayanan kesehatan menjadi terkotak'kotak (fragmented health services$ dan satu sama lain tidak berhubungan. 1kibatnya, tidak mengherankan jika kemudian sering dilakukan pemeriksaan yang sama secara berulang'ulang yang pada akhirya akan membebani pasien. 3ebih dari pada itu sebagai akibat makin banyak dipergunakanya para spesialis dan subspesialis menyebabkan hari pera&atan juga akan meningkat. Penelitian yang dilakukan -%e%% (e %stein (1981) menyebutkan jika 0umah Sakit lebih banyak mempergunakan dokter umum, maka 0umah Sakit tersebut akan berhasil menghemat tidak kurang dari CSM !@. per tahun per dokter umum, dibandingkan jika 0umah Sakit tersebut mempergunakan dokter spesialis dan atau subspesialis. Cntuk mengatasi berbagai masalah sebagaimana dikemukakan, telah dilakukan berbagai upaya penyelesaian yang memungkinkan. *erbagai upaya yang dimaksud secara sederhana dapat dibedakan atas beberapa macam yakni " 9$ Cpaya meningkatkan jumlah dana a. 6erhadap pemerintah, meningkatkan alokasi biaya kesehatan dalam anggaran pendapatan dan belanja negara. b. 6erhadap badan'badan lain di luar pemerintah, menghimpun dana dari sumber masyarakat serta bantuan luar negri. 2$ Cpaya memperbaiki penyebaran, peman7aatan dan pengelolaan dana

c.

Penyempurnaan sistem pelayanan, misalnya lebih mengutamakan pelayanan kesehatan masyarakat dan atau melaksanakan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu. b. Peningkatan pengetahuan dan keterampilan tenaga pengelola. !$ Cpaya mengendalikan biaya kesehatan a. Memperlakukan peraturan serti7ikasi kebutuhan, dimana penambahan sarana atau 7asilitas kesehatan hanya dapat dibenarkan jika dibuktikan dengan adanya kebutuhan masyarakat. -engan diberlalukannya peraturan ini maka dapat dihindari berdiri atau dibelinya berbagai sarana kesehatan secara berlebihan b. Memperlakukan peraturan studi kelayakan, dimana penambahan sarana dan 7asilitas yang baru hanya dibenarkan apabila dapat dibuktikan bah&a sarana dan 7asilitas pelayanan kesehatan tersebut dapat menyelenggarakan kegiatannya dengan tari7 pelayanan yang bersi7at sosial. c. Memperlakukan peraturan pengembangan yang terencana, dimana penambahan sarana dan 7asilitas kesehatan hanya dapat dibenarkan apabila sesuai dengan rencana pengembangan yang sebelumnya telah disetujui pemerintah d. Menetapkan standar baku pelayanan, diman pelayanan kesehatan hanya dibenarkan untuk diselenggarakan jika tidak menyimpang dari standar baku yang telah ditetapkan. e. Menyelenggarakan program menjaga mutu. 7. Menyelenggarakan peraturan tari7 pelayanan. g. 1suransi kesehatan.

a.

BAB *** P&7<4<P !.9 :esimpulan :esimpulan yang dapat ditarik dari hasil pembahasan makalah ini antara lain " 9. Pembiayaan kesehatan merupakan salah satu bidang ilmu dari ekonomi kesehatan (health economy$. Iang dimaksud dengan biaya kesehatan adalah besarnya dana yang harus disediakan untuk menyelenggarakan dan atau meman7aatkan berbagai upaya kesehatan yang diperlukan oleh perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat. 2. Sumber biaya kesehatan dapat berasal dari anggaran pemerintah, anggaran masyarakat, bantuan dari dalam dan luar negeri, serta gabungan dari anggaran pemerintah dan masyarakat. !. Secara umum biaya kesehatan dapat dibedakan menjadi dua, yakni biaya pelayanan kedokteran dan biaya pelayanan kesehatan masyarakat.

#.

Syarat pokok pembiayaan kesehatan adalah jumlah, penyebaran dan peman7aatan. Sedangkan 7ungsi pembiayaan kesehatan adalah penggalian dana, pengalokasian dana dan pembelanjaan. F. Masalah pokok pembiayaan kesehatan antara lain seperti kurangnya dana yang tersedia, penyebaran dana yang tidak sesuai, peman7aatan dana yang tidak tepat, pengelolaan dana yang belum sempurna serta biaya kesehatan yang makin meningkat. Sedangkan upaya penyelesaian yang dapat ditempuh seperti meningkatkan jumlah dana, memperbaiki penyebaran, peman7aatan dan pengelolaan dana, serta mengendalikan biaya kesehatan.

2a+tar Pusta a 1li Imran, 3a +de.2 9!."konomi #esehatan.:endari. -epkes.2 9!.Lungsi'Pembiayaan':esehatan. http"HH&&&.ppjk.depkes.go.idHindeJ.phpB optionNcomOcontent2taskNvie&2idN?F2ItemidN92 .2 Mei 2 9!. /elda.2 99.Pembiayaan':esehatan. http"HHheldaupik.blogspot.comH2 99H99Hpembiayaan' kesehatan.htmlBmN9.2 Mei 2 9!. Suhadi.2 92.Pembiayaan':esehatan. http"HHkebunhadi.blogspot.comH2 92H99Hpembiayaan' kesehatan.htmlBmN9.2 Mei 2 9!.

A. Latar Belakang

0umah sakit sebagai suatu organisasi sosioekonomi, sepertiorganisasi ekonomi lainnya, memerlukan pembiayaan untuk dapat menjamin kelancaran pelaksanaan kegiatannya. Mengacu kepada hal tersebut maka dapat dipahami di sini bah&a yang dimaksud dengan pembiayaan sebetulnya adalah pendanaan (7inancing$ untuk kegiatan. Secara umum, di rumah sakit hal ini biasanya dikaitkan dengan pembiayaan dua kegiatan pokok yaitu" investasi dan operasional. -ari kedua kegiatan pokok tersebut, pembiayaan kegiatan operasional umumnya dapat dilakukan dengan menggunakandana yang berasal dari kegiatan layanan penderita. 6etapi tidakjarang pula terjadi haldi mana kegiatan opera sional rumah sakitmemerlukan pendanaan yangrelati7 tidak sedikit. -alam hal ini,pembiayaan kegiatan biasanya dilakukandengan menggunakansumber di luar rumah sakit. -i lain pihak, kegi

atan investasi umumnya memerlukan pembiayaan yang relati7 besar dan tidak selalu dapat ditunjang dari penghasilan operasional. Cntuk halini jelasdibutuhkan sumber pendan aan dari luar rumah sakit. Pengelolaan unit usaha rumah sakit memiliki keunikan tersendiri karena selain sebagai unit bisnis , usaha rumah sakit juga nemiliki misi sosial, disamping pengelolaan rumah sakit juga sangat tergantung pada status kepemilikan 0umah Sakit. Misi 0umah Sakit tidak terlepas dari misi layanan sosial. .amun tidak dipungkiri bah&a dalam pengelolaan 0umah Sakit tetap terjadi kon7lik kepentingan dari berbagai pihak. :on7lik kepentingan berbagai pihak ini dapat bersumber dari klasi7ikasi organisasi 0umah Sakit. :lasi7ikasi organisasi dibedakan menjadi dua, yaitu organisasi bisnis dan organisasi non bisnis. 0umah Sakit pemerintah lebih tepat sebagai klasi7ikasi non bisnis, namun 0umah Sakit s&asta tidak seluruhnya diklasi7ikasikan dalam kelompok non bisnis. *eberapa rumah sakit masih memiliki kualitas jasa layanan yang masih sangat memprihatinkan. /al ini antara lain disebabkan karena keterbatasan sumber daya baik sumber daya 7inansial maupun sumber daya non 7inansial. 6untutan peningkatan kualitas jasa layanan membutuhkan berbagai dana investasi yang tidak sedikit. :enaikan tuntutan kualitas jasa layanan rumah sakit harus dibarengi dengan pro7esionalisme dalam pengelolaannya. Perkembangan pengelolaan 0umah Sakit, baik dari aspek manajemen maupun operasional sangat dipengaruhi oleh berbagai tuntutan dari lingkungan, yaitu lingkungan eksternal dan internal. 6untutan eksternal antara lain adalah dari para stakeholder bah&a 0umah Sakit dituntut untuk memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu, dan biaya pelayanan kesehatan terkendali sehingga akan berujung pada kepuasan pasien. 6untutan dari pihak internal antara lain adalah pengendalian biaya. Pengendalian biaya merupakan masalah yang kompleks karena dipengaruhi oleh berbagai pihak yaitu mekanisme pasar. 0umah sakit pemerintah menghadapi dilema antara misi melayani masyarakat kelas menengah ke ba&ah dan adanya keterbatasan sumber dana, serta berbagai aturan dan birokrasi yang harus dihadapi. :ondisi tersebut akan mengakibatkan rumah sakit pemerintah mengalami kebingungan apakah rumah sakit dijadikan sebagai lembaga birokrasi dalam sistem kesehatan ataukah sebagai lembaga pelayanan kesehatan yang tidak birokratis.

Anda mungkin juga menyukai