Anda di halaman 1dari 11

0 0 0

Tipe Pertumbuhan Janin Terhambat Bila janin gagal menerima atau mempergunakan substrat, janin akan mengurangi kecepatan pertumbuhan organ-organnya secara selektiv. Organ-organ pertama yang akan berkurang pertumbuhannya adalah organ-organ penyimpan seperti hati dan otot, sedangkan yang terakhir berkurang ukurannya adalah sistem susunan syaraf pusat. Fenomena perlindungan terhadap sistem susunan syaraf pusat ini dikenal dengan sebutan "brain sparing effect".2 Pengaruh perlindungan yang selektiv ini pada gilirannya akan menyebabkan dua macam hambatan pertumbuhan pada janin yaitu hambatan pertumbuhan yang simetri ( ipe !" dan yang asimetri ( ipe !!". #al ini bergantung kepada $aktu kapan mulai dan berapa lamanya pengaruh yang menghambat pertumbuhan itu berlangsung.2,4,5,7,8,14 ipe ! atau tipe simetris terjadi akibat cedera toksik yang sangat dini yaitu pada saat pertumbuhan janin pada fase hiperplasia. %fek yang mendalam pada paparan toksin (&at kimia,infeksi virus,abnormalitas seluler" menimbulkan terhambatnya pertumbuhan jumlah sel. Pada tipe ini terjadi hambatan pertumbuhan jumlah sel pada seluruh tubuh termasuk kepala dan perut janin yang terjadi secara proporsional. 2 #ambatan pertumbuhan simetri biasanya sebagai akibat buruk yang terjadi dalam trimester pertama atau kedua kehamilan pada $aktu proses hiperplasia dari sel-sel masih sedang berlangsung. #iperplasia yang terganggu mengurangi jumlah sel tubuh janin dan dengan demikian ukuran tubuh janin berkurang atau janin bertubuh lebih kecil dari pada semestinya. 2,4,8 ipe !!, atau asimetris biasanya dihubungkan dengan insufisiensi plasenta seperti pada hipertensi. 'ang menimbulkan hambatan pada fase hipertrophi sel. (elanjutnya insufisiensi plasenta ini akan mengakibatkan berkurangnya aliran transfer glukosa , dan cadangan glukosa di hati. Berkurangnya aliran darah ke janin membuat tubuh janin memberikan prioritas aliran darahnya ke otak, hal ini mengakibatkan perbandingan besar otak dan hepar meningkat (normal )*+" 5 Pada janin yang mengalami hambatan pertumbuhan asimetri akan memperlihatkan kepala besar dan tubuh kecil (gambar 2", sebaliknya pada yang mengalami hambatan pertumbuhan simetri akan memperlihatkan ukuran kepala dan tubuh yang sama-sama lebih kecil dan proporsional. ,ambar -. Bayi yang mengalami P. dalam kandungan . /ikutip dari 15 Pertumbuhan janin terdiri dari ) fase pertumbuhan sel, meliputi :5,10,13 fase ! , merupakan fase hiperplasia terjadi pada +1 minggu pertama kehidupan janin intra uterin yang ditandai dengan peningkatan jumlah sel fase !!, fase hiperplasia dan hipertrophi, terjadi minggu ke )-, yang ditandai dengan hiperplasia dan hipertrophi fase !!!, fase hipertrophi terjadi setelah )- minggu gestasi yang ditandai dengan hipertrophi sel, penumpukan lemak serta glikogen. ingkat pertumbuhan janin selama ) fase itu menurut 2illiam and 3o author,+45- * 5 +. 6 gram7hari sampai +6 minggu -. +6--8 gram7hari sampai -9 minggu. ). )8-)6 gram7hari sampai )9 minggu. Etiologi Beberapa faktor non patologis ikut mempengaruhi terjadinya kasus P. antara lain. 1,4,9,10,11 :sia ibu, ibu-ibu yang hamil pada usia ekstrem mempunyai tendensi melahirkan bayi-bayi kecil. ;as, dikatakan orang-orang asia mempunyai bayi dengan berat badan lebih rendah dari orang eropa. (tatus sosial, orang-orang dengan status sosial rendah mempunyai tendensi akan melahirkan bayi dengan berat badan rendah, kemungkinan disebabkan rendahnya mutu pasokan nutrisi selama kehamilan. <etinggian tempat tinggal dari permukaan laut, orang-orang yang tinggal di pegunungan mempunyai kecenderungan untuk melahirkan bayi-bayi lebih ringan dibandingkan orang-orang yang tinggal di pinggir pantai. .enis kelamin bayi, perbedaan jenis kelamin bayi mempengaruhi berat badan, bayi laki-laki biasanya lebih berat dari pada perempuan.

o o o o o

Paritas , bayi-bayi yang dilahirkan pada kehamilan pertama mempunyai kecenderungan berat badan lebih rendah dibandingkan kehamilan berikutnya. (ecara klasik penyebab pertumbuhan janin terhambat dapat digolongkan dalam ) golongan besar.1,2,9,10,14,15 +. Faktor maternal -. Faktor Plasenta ). Faktor .anin Fa tor !aternal Pada kehamilan normal, pertambahan berat badan ibu pada akhir kehamilan rata-rata -6-)6 lbs ( ++,9-+6,4 kg". 2anita hamil yang badannya kurus membutuhkan penambahan berat badan lebih banyak dibandingkan dengan $anita hamil yang gemuk. #ampir semua $anita hamil yang mengalami malnutrisi akan melahirkan bayi-bayi dengan berat badan lahir rendah, tetapi pertumbuhan dan perkembangannya normal. =amun bila disertai dengan penyakit paru kronis, gangguan absorbsi pada sistem pencernaan, kecanduan obat dan alkohol akan menyebabkan gangguian pertumbuhan janin yang serius.1,9,10 <egagalan sistem imunitas ibu untuk mengenali dan menerima janin menyebabkan terjadinya reaksi penolakan imunologi yang menyebabkan gangguan pertumbuhan plasenta maupun fungsi plasenta sehingga terjadi hambatan pertumbuhan janin. 1,15 >erokok dapat menyebabkan pertumbuhan janin terhambat, oleh karena meningkatnya epinefrin dan norepinefrin yang akan menimbulkan penyempitan pembuluh darah kemudian akan menurunkan aliran darah ke uterus. Berbagai studi menunjukkan sel-sel endotel ibu perokok memproduksi prostasiklin lebih sedikit dibandingkan ibu-ibu bukan perokok. 1,2,15 /ikatakan bayi dari ibu hamil perokok mempunyai berat badan +68-)88 gram lebih ringan dari pada ibu hamil bukan perokok. Penelitian juga menyebutkan bah$a bila ibu hamil perokok berhenti dari kebiasaannya akan melahirkan bayi-bayi dengan berat badan normal. 2,14,15 Penyakit tekanan darah tinggi pada ibu hamil biasanya diakibatkan penyempitan pembuluh darah dan sering dikaitkan dengtan terjadiya pertumbuhan janin yang terhambat. Fa tor Pla"enta Plasenta merupakan organ yang unik menghubungkan bayi dengan ibunya. /ipandang dari sudut kepentingan janin sebuah plasenta mempunyai fungsi-fungsi 2, # +" respirasi, -" nutrisi, )" ekskresi, 9" sebagai liver sementara (transient fetal liver", 6" endokrin, 1" sebagai gudang penyimpan dan pengatur fungsi metabolisme. /alam klinis fungsi ganda ini tidak dapat dipisah-pisahkan dengan nyata, yang dapat dikenal hanyalah tanda-tanda kegagalan keseluruhannya yang bisa nyata selagi dalam masa hamil dan menyebabkan hambatan pertumbuhan intrauterin atau kematian intrauterin, atau menjadi nyata dalam $aktu persalinan dengan timbulnya ga$at janin atau hipoksia janin dengan segala akibatnya. 2,5,9 Pertumbuhan .anin erhambat bisa dikibatkan kelainan pada plasenta, misalnya luas permukaan yang tidak sesuai kehamilan , adanya kelainan-kelainan pertumbuhan jaringan ikat yang berlebihan pada plasenta. Pada usia kehamilan )? minggu , berat dan luas permukaan plasenta tumbuh mencapai maksimal, pertumbuhan berikutnya melambat dan banyak didapatkan mioinfark.2,5,9 <eadaan yang paling umum terjadi yang mengurangi luas permukaan plasenta adalah penyakit vaskuler kronik pada ibu sebagai akibat dari hipertensi kroniknya. Penyakit-penyakit lain pada ibu yang juga dapat merusak pembuluh darah arteria spiralis adalah diabetes mellitus, lupus eritematosus, pielonefritis kronik, glumerulonefritis, dan arteriosklerosis. #ipertensi karena kehamilan dan pre-eklampsia juga bisa menyebabkan gangguan pada sistem vaskuler. Oleh karena hipertensi akut dalam kehamilan biasanya muncul setelah plasenta terbentuk. #ipoksemia pada janin terjadi bila * 2,5,9,1# Penurunan kadar oksigen pada darah yang menuju uterus Penurunan fungsi plasenta

Penurunan kadar oksigen dalam darah janin. Pada plasenta, gangguan pasokan darah ke uterus atau permukaan plasenta yang tidak luas dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan yang serius pada janin. Pelepasan plasenta pada pinggirpinggirnya dalam kehamilan muda disertai perdarahan dan pembentukan parut disana (placenta circumvallata" bisa membatasi pertumbuhan janin dan menyebabkan hambatan pertumbuhan interuterin. !mplantasi plasenta pada daerah serviks bisa menyebabkan pertumbuhan plasenta terbatas. Plasenta yang mempunyai banyak infark kecil-kecil kehilangan luas permukaan untuk pertukaran dan merusak pengangkutan substrat yang mencukupi kepada janin. (olusio plasenta yang kronik mengurangi luas permukaaan fungsionalnya dan dengan demikian juga dapat menyebabkan hambatan pertumbuhan interuterin pada janin.2,5,1# $elainan Pa%a Janin 2,7,9,10 Faktor dipihak janin yang paling sering menyebabkan hambatan pertumbuhan simetri adalah kelainan kongenital seperti trisomi +), trisomi +5 dan trisomi -+ (sindroma /o$n" yang dapat mengakibatkan hambatan pertumbuhan simetri yang berat pada janin sendiri disertai berbagai anomali kongenital yang multipel serta harapan hidup yang pendek. #ambatan pertumbuhan yang asimetri biasanya sebagai akibat buruk yang terjadi dalam bagian terakhir dari masa kehamilan yang menghambat hipertrofi sel-sel. .anin mempunyai jumlah sel yang normal tetapi setiap sel berukuran lebih kecil dari pada yang diharapkan kecuali sel-sel otak. 2 <elainan pada janin yang menyebabkan janin tidak mampu memamfaatkan &at-&at pokok untuk berkembang. >ulai usia kehamilan )1 minggu pertumbuhan berat janin melambat, kemudian janin mulai mendeposit lemak tubuh hasil metabolisme glukosa dalam bentuk +1 karbon Palmitat (karena jumlah kalori lemak lebih banyak dari pada karbohidrat dan protein". @kumulasi ini berlansung cepat $alaupun secara keseluruhan berat badan janin hanya bertambah sedikit. @kibat tingginya proses metabolisme dalam tubuh , suhu tubuh janin lebih tinggi 8,6 83 dari suhu ibu. Oleh karena itu, ibu akan meggigil saat pasca persalinan sebagai konpensasi kenaikan suhu tubuh &2 .anin dalam pertumbuhannya membutuhkan ) bahan pokok.2,7,15 Glukosa, menyeberang plasenta dari darah ibu dengan cara difusi yang difasilitasi. /alam keadaan stabil kadar gula darah janin 58A dari kadar dara ibu. Asam amino, menyeberang plasenta dengan cara transport aktif. <adar dalam darah janin lebih tinggi dari pada dalam darah ibu. Pengendalian oleh 3yclic @>P dalam sel sinsiotrofoblas. Oksigen , menyeberang plasenta dengan cara difusi sederhana. /alam tubuh janin, metabolisme glukosa bersama oksigen menghasilkan energi. %nergi ini digunakan untuk mengubah asam amino menjadi protein yang menyebabkan pertumbuhan janin dalam kandungan. ;egulasi pertumbuhan janin tak hanya tergantung pada ) pokok diatas tetapi tergantung juga pada hormon-hormon yang dihasilkan oleh janin, antara lain insulin, insulin like growth factor dan insulin like growth factor binding protein. Table 1:Fa tor'(a tor )ang melatar bela angi*pen)ebab hambatan pertumbuhan intrauterin Piha ibu Penyakit paru-paru kronik Penyakit jantung sianotik @nemia berat (indroma malnutrisi <onsumsi kalori rendah Piha pla"enta Plasenta kecil (hipertensi" Placenta circumvallata Bokasi implantasi abnormal !nfark (olusio plasenta Piha +anin @nomali kongenita risomi (+), +5, -+" !nfeksi intrauterin @!/( O;3#

>alabsorbsi

!nsufisiensi plasenta oleh sebabsebab yang lain

Bedah bypass gastrointestin >erokok @lkohol <ecanduan narkoba PePenyakit-penyakit vaskuler kronik ,-./012-2 PE3T4!546.0 J.0-0 TE36.!5.T <ecurigaan terjadinya P. apabila ditemukan pertambahan berat badan ibu yan lambat atau ditemukannya pertambahan tinggi fundus uteri yang tidak sesuai dengan usia kehamilannya. :ntuk menegakkan diagnosis dari hambatan pertumbuhan janin intra uterin cukup dimulai dengan pemeriksaan biasa yang murah baru kemudian dilanjutkan dengan pemeriksaan yang lebih rumit guna menguatkan atau meniadakan diagnosis tersebut. 'ang paling penting pemeriksa harus $aspada kepada golongan $anita hamil yang berisiko tinggi terhadap hambatan pertumbuhan intrauterin Oleh karena itu sangat penting dilakukan pengumpulan data a$al untuk mendeteksi terjadinya P. . 1,2,14,20 Fa tor 3e"i o Ter+a%in)a PJT 2ennergen telah melakukan penelitian terhadap faktor resiko P. dan hasilnya mempunyai sensitifitas +88A dan spesifisitas 46,6A, yang dapat dijadikan pertimbangan untuk identifikasi P. . (tabel2) abel. - . 2 or 7ennergren 8ariabel 2 or ;i$ayat P. + ekanan darah +98748 setelah usia )9 minggu + >engidap penyakit ginjal7infeksi + Perokok Perdarahan 7 prematur Pertambahan berat badan tidak adekuat + Bingkar perut menurun + inggi fundus tidak sesuai + (kor 9 merupakan resiko tinggi Pemeriksaan yang dianjurkan pada dugaan P. @namnesis * <enaikan berat badan selama kehamilan Pemakaian rokok Penggunaan obat-obat tertentu ;i$ayat P. sebelumnya Pemeriksaan fisik * inggi dan berat badan ekanan darah inggi fundus uteri
11

C C C C C C C

Pemeriksaan Baboratorium (erologi 3>D, rubella, toksoplasmosis (erologi (B% Pemeriksaan fungsi ginjal , Pemeriksaan .anin C Pemeriksaan :(, untuk menyingkirkan cacat ba$aan C Pemeriksaan kromosom janin Pemeriksaan fungsi plasenta C :(, C C C C Pemeri "aan Fi"i 2,#,7,20 Palpasi tinggi fundus uteri menurut Beopold sejak dulu dipergunakan untuk menentukan usia kehamilan yang biasanya disesuaikan dengan hari pertama haid terakhir. (ayangnya cara ini terlalu kasar untuk dapat menetapkan adanya hambatan pertumbuhan janin intrauterin kecuali pada keadaan yang berat pada mana tinggi fundus nyata lebih rendah dari semestinya. Pengukuran tinggi fundus dengan memakai pita meter lebih baik karena bisa menghilangkan faktor subjektiv pemeriksa dari metoda Beopold. 2,#,7,20 /alam menegakkan diagnosa kasus P. dapat dengan metode pemeriksaan serial tinggi fundus uteri yang dibandingkan dengan perkiraan usia kehamilan kehamilan atau dengan penggunaan sonografi serial. @pabila didapatkan perbedaan sampai dengan 9 cm atau perbedaan lebih dari minggu pada semester satu atau lebih dari --) minggu pada trisemester !! atau lebih dari )-9 minggu pada trisemester akhir, patut dicurigai kemungkinan terjadinya P. 4ltra"onogra(i 942/: 5,#,13,21 /iagnosis dan pemantauan P. dengan :(, secara garis besar bertujuan untukE >enentukan adanya gangguan pertumbuhan dengan pengukuran fetal morphometri (biometri janin" >enentukan etiologi, derajat penyakit dan prognosisnya dengan pemeriksaan fungsional janin (functional assessment" /engan semakin berkembangnya :(, terutama untuk mengevaluasi keadaan hemodinamika janin melalui pemeriksaan /oppler, maka diagnosis P. direfleksikan oleh gangguan aliran darah dan oksigenasi jaringan vital. (ecara ringkas dapat disimpulkan bah$a diagnosis P. :(, dapat dilakukan dengan pemeriksaan * 5,13,14,20. Biometri .anin Penaksiran barat badan janin Pematauan laju pertumbuhan biometri janin secara serial Pemantauan fungsional janin melalui * Penilaian volume cairan ketuban Penilaian kesejahteraan janin Pengukuran doppler velocimetry Penilaian maturasi plasenta Penilaian ketebalan lemak subkutan Penilaian ketebalan lemak dan jaringan otot Pemeriksaan dengan ultrasound real-time akan bisa membedakan hambatan pertumbuhan intra uterin asimetri dengan hambatan pertumbuhan intra uterin simetri, selain dari itu dapat pula mengukur berat janin, gangguan pertumbuhan kepala (otak", kelainan kongenital, dan oligohidramnion& 2,10,14,21 .ika usia kehamilan dapat diketahui dengan pasti, maka beberapa antropometri janin seperi /iameter Bi Parietal (/BP", lingkaran kepala (B<", panjang femur, dan BP akan dapat memberikan kontribusi menguatkan diagnosis hambatan pertumbuhan intrauterin dan menetapkan beratnya atau tingkat gangguan pertumbuhan.2,10 /BP kepala janin baik sekali sebagai alat bantu menetapkan usia kehamilan dalam trimester kedua karena kesalahannya relativ sangat kecil pada $aktu ini, dan terdapat korelasi yang dekat sekali

+. -.

+. -. ). 9. 0 0 0 0 0 0

+. -. ). 9. 6.

antara /BP dengan usia kehamilan. <esalahan pengukuran 6 mm hanya sesuai dengan beda + minggu pertumbuhan saja. (ayangnya korelasi /BP dengan usia kehamilan makin berkurang pada usia kehamilan yang lebih lanjut, semakin tua usia kehamilan semakin kurang tepat usia kehamilan bila diukur pada /BP. Pada pasien yang terduga mengalami hambatan pertumbuhan intrauterin, pengukuran kepala janin harus telah dimulai pada usia kehamilan +1 sampai -8 minggu. Pengukuran yang paling sensitif untuk membedakan apakah P. tersebut simetris atau asimetris adalah dengan melakukan pengukuran lingkar perut (sensitifitasnya diatas 46 A apabila hasil pengukuran diba$ah -,6 persentile". @pabila mencurigai adanya P. pada suatu kehamilan dengan data dari #P# terakhir tidak jelas sehingga sulit untuk menentukan usia kehamilan , dianjurkan untuk pemeriksaan :(, serial dengan interval --) minggu. .uga harus diingat kemungkinan kesalahan penafsiran lebih satu minggu pada usia kehamilan -8 minggu, - minggu pada usia kehamilan -8-)1 minggu dan ) minggu pada usia kehamilan berikutnya. @ntara usia kehamilan -8-)1 minggu rasio lingkar kepala dan lingkar perut normalnya secara linear dari +,- ke +,8. Pada P. yang simetris rasio tersebut normal sedangkan pada yang asimetris rasio tersebut meningkat. 1,2,14,15,21 Penggunaan :(, lainnya adalah untuk mengukur perkiraan jumlah air ketuban. Penurunan jumlah air ketuban biasanya berhubungan dengan adanya P. atau kehamilan le$at $aktu. /idapatkan angka morbiditas yang meningkat apabila kehamilan tersebut mempunyai indeks cairan ketuban di ba$ah 6 cm. @pabila didapatkan kasus P. disertai dengan oligohidramnion dianjurkan kehamilan tersebut diterminasi.14 Pemeriksaan /oppler velosimetri arteria umbilicalis bisa mengenal adanya pengurangan aliran darah dalam tali pusat akibat resistensi vaskuler dari plasenta. Pada kelompok dengan rasio (7/ (systolic and diastolisc ratio) yang tinggi F) terdapat angka kesakitan dan kematian perinatal yang tinggi dan karenanya dianggap adalah indikasi untuk terminasi kehamilan. 2,14,22 /ari semua kasus P. , sekitar )9A kasus pada saat dilakukan dopler velocimetri ditemukan mengalami insufisiensi plasenta. ,ambaran yang tampak antara lain * 9,14 >enurunnya peak systolic velocity >enurunnya end diastolic velocity >eningkatnya brain artery diastolic velocity @danya pola absent end diastolic veocity (@%/D" @danya pola reverse end diastolic flo$ (;%/F" Pada akhir - akhir ini pemeriksaan dengan melakukan kordosintesis merupakan prosedur diagnostik yang penting terutama mengevaluasi adanya gangguan pertumbuhan janin. Pada umumnya bayi-bayi yang mengalami hambatan pertumbuhan dalam kondisi hipoksia sehingga mempunyai kemampuan adaptasi yang rendah apabila dilakukan suatu prosedur pemeriksaan yang infasif. Oleh karena itu data mengenai kondisi janin dapat dilihat melalui pemeriksaan yang tidak infasif, antara lain nonstress dan penilaian profil biofisik. 2 5io imia 2alaupun kurang praktis namun pemeriksaan biokimia seperti pemeriksaan esrtriol, hPB, kadar c peptida cairan amnion yang rendah ternyata berhubungan dengan kejadian P. . Pemeriksaan kadar @FP yang tinggi - kali lipat pada kehamilan +1 minggu prediktif bagi kejadian prematuritas dan P. di kemudian hari 2,7 $ompli a"i PJT Fetus dan neonatus bertumbuh lebih kecil dan memperoleh berat badan yang lebih rendah dari pada semestinya sesuai usia kehamilan yang sering disebut juga dengan istilah small for date atau small for gestational age ((,@". Bayi-bayi (,@ ini ada yang kepalanya berukuran lebih normal tapi tubuh berukuran lebih kecil (bentuk asimetri", tapi ada juga yang kepala dan tubuhnya sama-sama berukuran lebih kecil secara proporsional (bentuk simetri". 2,15 @pabila faktor-faktor resiko berlansung dalam jangka pendek, maka dengan adanya brain sparing effect maka organ susunan saraf pusat dan jantung akan tetap tumbuh normal, sedangkan organ-organ lain mengalami hambatan dalam pertumbuhannya, sehingga kepala janin mempunyai ukuran normal dan badan janin mempunyai ukuran yang lebih kecil dari normalnya, ini disebut gambaran pertumbuhan janin yang disporporsional (asimetri" 1,2,9,10,14,15

@kan tetapi apabila faktor-faktor resiko berlansung sudah lama (mulai semester ! atau !!" maka gangguan pertumbuhan terjadi pula pada organ sistem saraf pusat dan jantung, janin akan mempunyai ukuran kepala dan tubuh yang kecil dari normalnya, disebut gambaran pertumbuhan janin yang proporsional (simetris". Pertumbuhan yang proporsional mempunyai angka morboditas dan mortalitas yang lebih tinggi dibandingkan yang disproporsional (asimetris". 1,2,9,10,14,15 <ecuali yang berlatar-belakang konstitusi, bentuk simetri mempunyai prognosa yang lebih buruk karena proses patologik yang menghambat pertumbuhannya telah berlangsung cukup lama sejak trimester pertama dan sempat mempengaruhi perkembangan otak janin misalnya pada macammacam trisomi dan infeksi O;3#7@!/(. 2 <arena perkembangan plasenta juga ikut terpengaruh yang secara anatomi menjadi lebih kecil dan secara fisiologi fungsinya menjadi insufisien maka cadangan respirasi atau oksigennya menjadi berkurang sekali. (ampel darah dari tali pusat yang diperoleh sebelum kelahiran melalui kordosentesis seringkali menunjukkan telah terjadi hipoksia bahkan kadang-kadang telah terjadi asidosis pada janin. <adar eritropoietin darah tali pusat meningkat yang menandakan pada janin telah terjadi hipoksia kronik. #ipoksia janin kadang-kadang cukup berat sehingga tonus sfingter ani eksternus janin melemah dan mekonium bisa terlepas kedalam ruang amnion dan bercampur dengan cairan ketuban. >akin berat hipoksia makin lemah tonus sfingter ani makin banyak mekonium yang terlepas dan makin banyak pula yang terhisap oleh janin kedalam paru-parunya hal mana bisa menyebabkan kesukaran pernapasan setelah lahir (sindroma aspirasi mekonium". 2 >orbiditas yang timbul pada masa neonatus dini dengan P. . 15 +. @sfiksia setelah persalinan -. @spirasi mekonium ). #ipoglikemi 9. #ipoksia 6. Polisitemia,hiperviskositas,hiperbilirubinemia 1. rombositopenia ?. Perdarahan pada paru-paru 5. <elainan7 malformasi 4. (epsis Pada prinsipnya penanganan pertumbuhan janin terhambat antara lain 1 +. /eteksi dini -. >enekan faktor resiko. 2anita hamil paling tidak membutuhkan kalori tambahan kira-kira )88 kalori per hari dibandingkan $anita tidak hamil. Bagi $anita hamil yang mempunyai gangguan sistem pembuluh darah diusahakan untuk menghindari pekerjaan yang membutuhkan konsentrasi tinggi dan kegiatan fisik yang berat. ). >eningkatkan aliran darah ke uterus, dengan cara istirahat total dengan posisi tidur miring kiri akan meningkatkan aliran darah ke uterus. 9. Pengamatan serial perkembangan janin dalam kehamilan. @ntara lain dengan menggunakan alat elektrokardiotokografi untuk memonitor pola jantung janin, sonografi untuk memonitor jumlah air ketuban dan para meter lainnya. @pabila parameter - parameter tersebut normal pada janin yang mengalami P. dengan usia kehamilan minimal )5 minggu dapat dilakukan pengakhiran kehamilan. !ndikasi pengakhiran kehamilan sebelum usia kehamilan )5 minggu dapat dilakukan apabila pertumbuhan paru sudah matang, pada 3( didapatkan pola deselerasi lambat, jumlah cairan ketuban berkurang (@mniotic Fluid indeG lebih kecil dari 6 cm", pada :(, didapatkan pengukuran BP/ yang abnormal yang menunjukkan suatu kegagalan pertumbuhan sistem saraf pusat. 6. Pengakhiran kehamilan. ;esusitasi pada P. , rehidrasi pada ibu, ibu istirahat total dengan posisi tidur miring kiri, pemberian oksigen dan menghentikan kontraksi uterus dengan tokolitik. (etelah bayi lahir segera tali pusar diklem untuk menghindari transfuse darah lebih banyak dari plasenta. @pabila diduga terjadi aspirasi mekoneum, pada saat kepala bayi lahir di luar segera dilakukan suction. Bila mengalami hipoksia segera dilakukan intubasi, nafas

Bantu, pemberian oksigen, infuse cairan dan obat-obatan resusitasi seperti epinefrin dan natrium bikarbonas. PENILAIAN PROFIL BIOFISIK JANIN 2,23 Penilaian profil biofisik janin merupakan suatu cara untuk mendeteksi adanya risiko pada janin, berdasarkan penilaian gabungan tanda-tanda akut dan kronik dari penyakit (asfiksia" janin . >etoda ini pertama kali diperkenalkan oleh >anning dkk. Pada tahun +458 , dengan menggunakan sistem skoring terhadap 6 komponen aktivitas biofisik janin, yaitu gerakan nafas, gerakan tubuh, tonus, denyut jantung janin, dan volume cairan amnion (semuanya diamati melalui pesa$at ultrasonografi" dan =( (dengan pesa$at kardiotokografi atau fetal heart rate monitoring" .(tabel " (etiap parameter yang normal diberi nilai -, dan bila abnormal nilainya 8. .anin yang memperoleh nilai 5 tanpa oligohidramnion berarti aman karena sangat kecil risiko mengalami kematian perinatal (H + per +888" dalam $aktu satu minggu. =ilai 1 sekalipun tanpa oligohidramnion diterminasi atas indikasi janin.(tabel 3 dan ) abel )& Tehni ,an -nterpreta"i Penilaian Pro(il 5io(i"i Janin 8ariabel bio(i"i 0ormal 9" or ; 2: .bnormal 9" or ; 0: ,erakan nafas (,=." ,erakan janin onus janin erdapat +7lebih ,=., lamanya idak terdapat ,=., tidak F )8 detik, ada ,=. F )8 detik erdapat )7lebih gerakan tubuh erdapat H ) gerakan tubuh atau ekstremitas. @tau ekstremitas. erdapat +7lebih episode eksensi dan fleksi yang aktif dari %kstremitas. erdapat gerakan jari tangan membuka dan menutup. erdapat gerakan ekstensi yang pasif diikuti gerakan fleksi par(ial, atau ekstremitas tetap dalam ekstensi, dan tidak ada gerakan janin. erdapat H - akselerasi djj., atau akselerasi H +6 dpm. idak terdapat kantung amnion, atau diameternya H - cm.

/enyut jantung janin erdapat -7lebih akselerasi djj. (djj." F +6 dpm., lamanya F +6 detik 'ang menyertai gerakan janin. Dolume cairan @mnion erdapat +7lebih kantung amnion yang diameternya - cm7lebih

3atatan * +. Bama pemeriksaan )8 menit. (kor profil biofisik berkisar antara 8 I +8. @B%B 9 !ndications for /elivery Based on the Biophysical Profile BPPHBPPJ9 at F)- $eeks BPPJ9 H)- $eeksE repeat same dayE induce if H1 BPPJ1 $ith normal @F!, F)1 $eeks $ith favorable cerviG BPPJ5 $ith oligohydramnios BPPJ1 at H)1 $eeks and cerviG unfavorableE repeat in -9 hoursE induce if H1E follo$ if F1 BPPJbiophysical profileE @F!Jamniotic fluid indeG. =O %* he biophysical profile consists of five components, including fetal breathing movements, gross body movements, tone, amniotic fluid indeG and a nonstress test. %ach component is scored as either &ero

or -, $ith a maGimum score of +8.. Pengelolaan .ntenatal (uplemen nutrisi. Peningkatan gi&i selama masa kehamilan dini lebih menguntungkan dibandingkan pemberian saat persalinan. (uplemen Kinc, penelitia menunjukkan pemberian --,6 mgr Kn effervescent menunjukkan penurunan yang significan pada kasus P. Pemberian minyak ikan, eicosapentanoic yang terkandung dalam ikan secara teoritis dapat menyebabkan penurunan sintesa tromboksan @- dan meningkatkan prostasiklin yang menyebabkan pelebaran pembuluh darah, menurunkan viskositas darah dan meningkatkan pasokan oksigen menuju janin. Pemberian oksigen. Pemberian oksigen 5 liter per menit dari usia kehamilan -1-)9 minggu menyebabkan peningkatan pO-, penurunan p3O-, meningkatkan saturasi O- dan meningkatkah p# darah @spirin dosis rendah ( +68 mg per hari". /ikatakan aspirin menurunkan agregasi trombosit. Pengobatan infeksi. >isalnya dengan pemberian spiramicin pada kasus kehamilan dengan toGoplasmosis. <ortikosteroid. <urang lebih +- penelitian dengan )88 bayi premature yang diberikan kortikosteroid menunjukkan penurunan kejadian kasus respiratory distress syndrome, necroti&ing enterocolitis, periventrikular hemorrhages dan perinatal mortality. !stirahat total. !stirahat total dengan tubuh miring kiri atau kanan akan meningkatkan secara maksimal aliran darah menuju ke uterus. !ntraamniotic thyroGine ( 9". Pemberian 688 mg 9 setiap minggu pada bayi premature akan menyebabkan akselerasi maturasi dari janin. Pengelolaan -ntranatal 1,9,14,15,24 <urang lebih setengah dari janin yang mengalami P. pada saat persalinannya mengalami hipoksia, asfiksia dan rendahnya nilai apgar. !nsiden terjadinya aspirasi mekoneum tinggi. (angat penting pengamatan yang ketat dan terus menerus pada pola jantung janin yang mengalami P. selama proses persalinan . @mnioinfusion pada kasus P. dan oligohidramnion dapat dianjurkan . >asalah-masalah yang timbul pada janin P. setelah persalinan antara lain hipoglikemi, hipoksemia, polisitemia sekunder dan hiptermia. Pemantauan dilakukan dengan kardiotokografi kalau bisa dengan rekaman internal pada mana elektroda dipasang pada kulit kepala janin setelah ketuban pecah7dipecahkan dan kalau perlu diperiksa p# janin dengan pengambilan sampel darah pada kulit kepala. Bila p# darah janin H ?,segera lakukan resusitasi intrauterin kemudian disusul terminasi kehamilan dengan bedah sesar. ;esusitasi intrauterin dilakukan dengan cara ibu diberi infus (hidrasi maternal", merebahkan dirinya kesamping kiri, bokong ditinggikan sehingga bagian terdepan lebih tinggi, berikan oksigen dengan kecepatan 1 l7menit, dan his dihilangkan dengan memberi tokolitik misalnya terbutalin 8,-6 mg subkutan. 2 Persalinan secara perabdominam segera dianjurkan apabila janin P. mengalami * Pola deselerasi yang berulang pada rekaman denyut jantungnya. Pada pemeriksaan /oppler velocimetry didapatkan reverse end diastolic flo$ (;%/F" Pada kordosintesis menunjukkan hipoksia atau keadaan asidemia yang signifikan. @danya mekoneum. Pera atan Intensi! Ba"i Bar# La$ir 2, %& Pera$atan neonatus dengan hambatan pertumbuhan intrauterin tidak kalah pentingnya. (egera setelah lahir tali pusatnya diklem dan dipotong untuk mencegah lebih banyak darah masuk kedalam tubuh neonatus hal mana akan berakibat neonatus menderita sindroma hiperviskositas polisitemik.
1,9,14,15

(egera lakukan penyedotan cairan ketuban dengan intubasi trakhea untuk mencegah lebih banyak mekonium masuk kedalam jalan napas.. .ika neonatus mengalami hipoksia dan ga$at, segera lakukan resusitasi dengan memasang intubasi, bantuan pernapasan buatan, oksigen, masase jantung, infus, dan bila perlu diberikan epinefrin dan bikarbonas natrikus untuk menetralisir asidosis. 3ari faktor yang malatar belakangi kega$atan janin, apakah ada kelainan kongenita, atau infeksi intrauterin, dsb. <alau ada sindroma hiperviskositas, lakukan phlebotomi atau tukar plasma. <adar glukosa darah janin dalam beberapa jam setelah lahir perlu dimonitor untuk mendeteksi adanya hipoglikemia dan mengatasinya. (uhu badan perlu dipertahan jangan sampai turun diba$ah )6 8 3 untuk meminimalkan metabolisme dan mencegah konsumsi oksigen yang berlebihan. Plasenta yang umumnya juga kecil perlu diperiksa dengan teliti, kalau perlu kariotip plasenta juga diperiksa.

Anda mungkin juga menyukai