Anda di halaman 1dari 9

Pengendalian Tikus

By: Kelompok 1

Sasaran Pengendalian Tikus


Pengendalian tikus sawah terutama harus dilkukan pada saat populasi tikus masih rendah yaitu pada periode awal tanam, dengan sasaran menurunkan populasi tikus betna dewasa sebelum terjadi perkembangbiakan. Disamping itu, pengendalian tikus harus mencakup target areal yang luas denganmemperhatikan habitat perlindungan tikus pda saat berada di uar daerah persawahan.

DEFINISI OPERASIONAL
Pengendalian tikus: Tindakan pengendalian hama tikus dengan berbagai cara yang tepat, murah, aman bagi lingkungan, sehingga populasi tikus tidak merugikan Ektoparasit adalah hewan arthropoda (pinjal, kutu, caplak, tungau) yang hidup pada permukaan tubuh hospes. Habitat vektor penyakit adalah tempat-tempat yang disukai vektor penyakit, tempat berkembang biak, mencari makan dan istirahat.

Insektisida adalah bahan kimia beracun yang digunakan untuk campuran umpan untuk membunuh serangga atau tikus atau binatang pengganggu lain di dalam maupun diluar Rumah Sakit Parasit adalah suatu organisme yang hidup pada atau di dalam organisme lain dan mengmbil keuntungan dari organisme itu serta sekaligus merugikan.

Pengendalian vektor adalah kegiatan yang bertujuan untuk menekan kepadatan serangga dan tikus dan penggangu lainnya. Pestisida adalah semua zat kimia dan bahan lain serta jasad renik yang dipergunakan untuk pengendalian hama. Reservoir adalah manusis atau binatang yang menjadi media bagi agen penyakit (parasit,bakteri,virus,rickettsia,protiza dan cacing) dalam siklus hidupnya.

Rodensia komensal adalah Rodensia yang hidup didekat tempat hidup atau kegiatan manusia, yang satu jenis beruntung sedangkan jenis lainnya tidak dirugikan. Vektor (Serangga dan Tikus), dalam program sanitasi Rumah Sakit adalah semua jenis serangga dan tikus yang dapat menularkan beberapa penyakit tertentu, merusak bahan pangan di gudang dan peralatan instansi Rumah Sakit.

Kelebihan Tikus
Tikus dapat merusak tanaman budidaya dalam waktu yang singkat dan dalam jumlah kerusakan yang besar, walaupun hal tersebut dilakukan oleh beberapa ekor tikus saja. Dalam satu malam satu tikus sawah rata-rata dapat merusak tanaman padi sebanyak 649,72 tunas IR64 dan 716 tunas untuk Cisadane

Tikus menyerang tanaman dalam berbagai stadia umur. Mulai dari pembibitan, fase vegetatif, vase generatif, panen, dan pasca panen Tikus dapat mempberikan tanggapan terhadap kegiatan pengendalian yang dilakukan manusia baik itu menghindari (tidak memakan umpan beracun yang pernah diberikan sebelumnya) maupun menghadapi (mengahadapi musuh alaminya/predator).Walaupun hal tersebut juga dilakukan oleh hama serangga tetapi tingkat tresponnya lebih kecil dibangdingkan dengan tikus

Tikus mempunyai mobilitas yang tinggi dengan kedua tungkainya. Pada keadaan daerah yang kurang mendukung untuk kebutuhan pangan tikus dapat melakukan migrasi sejauh 700m atau lebih, pada keadaan pakan tercukupi tikus keluar sarang sejaun 20m hingga 200m saja. Tikus juga dapat berpindah tempat dengan memanfaatkan transportasi yang dimiliki manusia. Misalnya pada penyebaran tikus pada mulanya yaitu dengan menumpang kapal laun hingga tikus menyebar di seluruh dunia.

Anda mungkin juga menyukai