Anda di halaman 1dari 2

Jumat, 10 Februari 2012 - 16:14:09 WIB RSI Lakukan Malpraktek Pasien Operasi Steril KB Diposting oleh : san Kategori:

Surabaya - Dibaca: 1760 kali

Panjisuroboyo.com Dugaan kasus malpraktek kembali terjadi, korbannnya kali ini seorang pasien wanita bernama Muriati (36), warga Desa Pandean, Kecamatan Waru Sidoarjo, Jawa Timur. Mengalami muntah-muntah, perut membesar, dan sekujur tubuh menghijau setelah menjalani operasi steril KB yang ditempuhnya di Rumah Sakit Islam (RSI) Surabaya pada 22 Desember 2011 lalu. Tak tega melihat kondisi Muriati, pihak keluarga memutuskan membawa kembali ke RSI untuk mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut. Menurut Muntolib selaku adek pasien mengungkapkan, pasca operasi kondisi Muryati semakin parah akhirnya keluarga membawa kembali ke RSI pada Rabu (25 Desember 2012). Namun penanganan RSI dinilai lamban bahkan terkesan membiarkan pasien, lantas keluarga memutuskan membawa Muryati untuk dibawa ke RKZ. Sesampai disana pihak Dokter menyampaikan ada indikasi malpraktek terhadap pasien. Saya gak tega mbak lihat kondisinya seperti ini, kami sekeluarga memutuskan untuk membawa kembali ke RSI agar di periksa lebih lanjut. Sesampai disana pukul 11.00 WIB, dia hanya disuruh tidur miring oleh perawat. Padahal kakak saya terus meronta kesakitan dan tanpa ditangani dokter ataupun di beri obat. Saat meminta perawat untuk di panggilkan Dokter, dia menjawab Dokter sedang dalam perjalanan. Kesabaran kami sudah habis, sekitar pukul 17.00 WIB memutuskan Muryati dibawa ke RKZ. Mirisnya lagi mbak saat kami coba pinjam ambulan untuk membawa Muryati ke RKZ, pihak RSI tidak bersedia meminjamkan. Dengan terpaksa dibawa dengan mobil pribadi, Ujar Muntolib selaku adik kandung Muryati pada Pajisuroboyo.com pada Jumat (10/02/2012) di kantor RKZ. Setelah Muryati diperiksa Dokter di RKZ, diketahui terdapat banyak cairan di dalam perut dan terdapat usus halus yang sobek, serta terjadi infeksi pada saluran Ovarium bekas operasi steril. Lantas pasien langsung menjalani operasi pembedahan perut yang berisi kotoran bercampur darah dan nanah. Terhitung sampai hari ini Jumat (10/02/2012) pasien sudah menjalani empat kali operasi.

Sebelumnya diungkapkan Muntolib, pihak RSI Surabaya sudah mengakui ada kesalahan tindakan medis pada Muriyati. Kesalahan tindakan itu terjadi saat dilakukan operasi steril, dan pihak RSI sudah mengeluarkan surat kesediaan biaya perawatan untuk Muryati selama di rawat di RKZ terhidung mulai hari ini Jumat, 10 Februari 2012 hingga ke depan. Iya pihak RSI sudah bersedia membayar segala biaya perawatan selama Muryati di rawat di RKZ. Lantas biaya selama pasien di rawat di RSI yang membengkak sebesar Rp 500juta tetap menjadi beban pasien. Kami keberatan jika harus membayar biaya tersebut. Pihak RSI harus bertanggung jawab secara penuh atas kelalaiannya, papar Muntolib menegaskan. Muntolib menambahkan, sebenarnya pasien beserta keluarga hanya ingin RSI bersedia mengakui kesalahannya dan bertanggung jawab secara penuh. Awalnya tidak ada niatan membawa masalah ini ke Jalur Hukum, namun setelah ditunggu beberapa hari lamanya tidak ada konfirmasi lebih lanjut pihak RSI. Akhirnya keluarga memutuskan menggandeng kuasa hukum pengacara M. Sholeh bersama rekan untuk menyelesaikan masalah ini. (Sandi) /Foto-San: Muntolib sedang menunjukkan foto terbaru kondisi perut Muryati yang membengkak pasca menjalani operasi KB di RSI Surabaya.

Anda mungkin juga menyukai