Anda di halaman 1dari 18

KASUS KELUARGA (Pre School) Seorang perawat komunitas menekukan data mengenai sebuah keluarga di daerah binaan sebagai

berikut: Keluarga Tn. A tinggal disebuah sumah semi permanen dengan dua kamar (ruangan) masing-masing berukuran 3X3 meter. Di dalam rumah terdapat satu lemari kecil tempat penyimpanan makanan, satu kompor minyak tanah, satu ember besar untuk menyimpan air minum, meja makan dengan dua bangku panjang, tidak ada wc, keluarga BAB ke kolam di belakang rumah, tempat pembuangan sampah di kebun dengan keadaan bau dan banyak lalat. Keadaan di dalam rumah agak pengab, terdapat dua buah jendela kaca yang jarang dibuka, sinar matahari tidak dapat masuk kedalam rumah. Anggota keluarga terdiri dari Tn. A umur 50 tahun, tamat SD dan bekerja sebagai buruh bangaunan. Ibu C (isteri Tn. A) umur 40 tahun, tidak bekerja tamat SD. Anak V umur (3,5 tahun). Riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga dijelaskan sebagai berikut: Ibu C sedang sering mengeluh batuk-batuk yang dialami sejak satu bulan yang lalu, ibu juga mengatakan sering berkeringat di malam hari. Ketika diperiksa oleh perawat menunjukkan bahwa tekanan darah 100/60mmhg, BB 45,5 kg padahal sebelumnya BB 55kg, keadaan ibu anemis, nafsu makan menurun. Tn. A keadaan sehat saat dikunjungi perawat, namun mempunyai kebiasaan merokok dan seringkali merokok di dalam rumah. Anak V mempunyai riwayat susah makan, BB 8kg. Anak V terlihat kurus, rambut kemerahan, kurang bergairah dan sering rewel. Menurut ibu anak V juga jarang ditimbang di posyandu dan imunisasinya tidak lengkap, karena disamping jarak ke posyandu agak jauh ibu juga mengatakan malas karena kalau ke posyandu suka dipunguk bayaran untuk kas posyandu. Ketika ditanya oleh perawat komunitas tentang keadaan anak V ibu mengatakan bahwa anaknya nanti juga besar dengan sendirinya. Dan saat ditanya tentang apa yang dilakukan bila anaknya tidak mau makan, ibu mengatakan dibiarkan saja, atau dikasih jajan diwarung. Ketika ditanya tentang keluhan batuk-batuk yang dialaminya ibu mengatakan belum diobati juga akan sembuh sendiri. Anak V selain terlihat kurus juga sering mengalami batuk pilek, hampir setiap bulan. Ketika ditanya apa yang dilakukannya ibu untuk mengatasi batuk pilek pada anaknya, ibu mengatakan diberikan obat bodrexin dari warung biasanya juga akan sembuh. melihat keadaan yang dialami oleh anak-anak dan isterinya Tn. A terlihat tenangtenang saja sehingga seringkali terjadi percekcokan diantara Tn. A dan Ny .C menurutnya keadaan seperti ini sering dialami oleh keluarganya, karena penghasilnnya yang tidak

memadai. Tn .A kurang memperhatikan keadaan anaknya. Mengenai keadaan sakit yang biasa terjadi pada anak-anak, maka segala urusan diserahkan kepada isterinya. Tn. A juga jarang mengikuti kegiatan kemasyarakatan dan majelis taklim, namunapabila kegiatan meronda Tn. A tetap melaksanakannya. Apabila ada masalah yang sangat mengganggu perasaan keluarga, sering sekali keluarga mendiamkannya atau hanya menyadari keadaan yang menimpanya, tapi kadang-kadang isterinya sering marah-marah sehingga Tn. A berusaha untuk menahannya dengan cara berdiam diri. Melihat kasus diatas: 1. Tipe keluarga tersebut? 2. Tentukan tingkat perkembangan dan tugas keluarga pada tersebut? 3. Kembangkan data yang dibutuhkan. 4. Analisa data pada kasus diatas! 5. Tentukan diagnosa keperawatan untuk kasus diatas 6. Susun perencanaannya untuk satu diagnosa keperawatan teridentifikasi! tingkat perkembangan

ANALISA (JAWABAN) 1. TIPE KELUARGA Keluarga inti (Nuclear Family) yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak-anak dalam satu rumah. Pemeriksaan Fisik Anggota Keluarga : Tn. A umur 50 th, tamat SD dan bekerja sebagai buruh bangunan, Tn. A mempunyai kebiasaan merokok dan seringkali merokok di dalam rumah. Ibu. C (isteri Tn. A) umur 40 th, tidak bekerja tamat SD. Ibu. C sering mngeluh batukbatuk sejak satu bulan yang lalu dan sering berkeringat pada malam hari. Tekanan darah 100/60mmhg, BB 45,5kg padahal sebelumnya BB 55kg, keadaan ibu anemeis, nafsu makan menurun. Anak V mempunyai riwayat susah makan, BB 8kg anak V terlihat kurus, rambut kemerahan, kurang bergairah, dan sering rewel, serta imunisasi tidak lengkap

2. TAHAP PEREKEMBANGAN KELUARGA DAN TUGAS KELUARGA Tahap perkembangan keluarga saat ini yaitu keluarga pra sekolah dimana anak Tn. A masih berumur 3,5 th.

Tugas-Tugas Perkembangan Keluarga pra sekolah: a. Memenuhi kebutuhan anggota keluarga seperti rumah, ruang bermain, privasi, keamanan. b. Mensosialisasikan anak. c. Mengintegrasi anak yang baru sementara tetap memenuhi kebutuhan anak-anak yang lain. d. Mempertahankan hubungan yang sehat dalam keluarga (hubungan perkawinan dan hubungan orangtua dan anak) dan di luar keluarga (keluarga besar dan komunitas).

3. KEMBANGKAN DATA YANG DIBUTUHKAN I. Pengkajian A. Data Umum 1. Nama kepala keluarga 2. Alamat 3. Pekerjaan 4. Pendidikan 5. Daftar anggota keluarga : Tn. A : Jl. Kucing No. 9 : Buruh bangunan : SD : Hub. No Nama Umur JK Pekerjaan Dgn keluar ga 1 Tn. A 50 th L Buruh bangunan 2 Ny. C 40 th P IRT Ibu SD Bapak SD Tidak Lengkap Tidak Lengkap 3 An. V 3,5 th p Anak Tidak Lengkap A A Pendidika n Imunisa si Gol. Dara h A Ket.

6. Genogram :

40 Ny. C
3,5

50 Tn. A An. V

Keterangan:
Laki-laki. Tinggal serumah. Perempuan.

7. Tipe keluarga Keluarga ini tergolong dalam Nuclear famil y karena dalam satu rumah terdapat Ayah, Ibu dan anak. 8. Suku/bangsa Keluarga ini berbudaya suku jaw a yang mempunyai anggapan makan tidak makan asal kumpul , sehingga akan dapat mempercepat penularan penyakit jika salah satu anggota keluarga menderita penyakit yang dapat menular 9. Agama Keluarga ini menganut agama Islam 10. Status sosial ekonomi keluarga Kepala keluarga bekerja sebagai buruh bangunan. Pendapatan perbulan Rp 800.000,Pengeluaran perbulan Rp 700.000,11. Aktivitas rekreasi keluarga Aktivitas rekreasi yaitu Menonton TV. Mereka jarang pergi ke tempat hiburan.

B. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga 12. Tahap perkembangan keluarga saat ini Tahap perkembangan keluarga saat ini yaitu keluarga pra sekolah dimana anak Tn. A masih berumur 3,5 th. 13. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi Keluarga ini belum Mempertahankan hubungan yang sehat dalam keluarga. Karena sering terjadi percekcokan antara Ny. C dan Tn. A karena penghasilnnya yang tidak memadai. Tn .A kurang memperhatikan keadaan anaknya. 14. Riwayat keluarga inti a. Tn. A Tn. A keadaan sehat saat dikunjungi perawat, namun mempunyai kebiasaan merokok dan seringkali merokok di dalam rumah b. Ny. C Ny. C sedang sering mengeluh batuk-batuk yang dialami sejak satu bulan yang lalu, ibu juga mengatakan sering berkeringat di malam hari. Ketika diperiksa oleh perawat menunjukkan bahwa tekanan darah 100/60mmhg, BB 45,5 kg padahal sebelumnya BB 55kg, keadaan ibu anemis, nafsu makan menurun. Ketika ditanya tentang keluhan batuk-batuk yang dialaminya ibu mengatakan belum diobati juga akan semuh sendiri. c. An. V Anak V mempunyai riwayat susah makan, BB 8kg. Anak V terlihat kurus, rambut kemerahan, kurang bergairah dan sering rewel. Menurut ibu anak V juga jarang ditimbang di posyandu dan imunisasinya tidak lengkap. Ketika ditanya apa yang dilakukannya ibu untuk mengatasi batuk pilek pada anaknya, ibu mengatakan diberikan obat bodrexin dari warung biasanya juga akan sembuh. Dan saat ditanya tentang apa yang dilakukan bila anaknya tidak mau makan, ibu mengatakan dibiarkan saja, atau dikasih jajan diwarung.

C. Pengkajian lingkungan 16. Karakteristik rumah Keluarga Tn. A tinggal disebuah sumah semi permanen dengan dua kamar (ruangan) masing-masing berukuran 3X3 meter. Di dalam rumah terdapat satu lemari kecil tempat penyimpanan makanan, satu kompor minyak tanah, satu ember besar untuk menyimpan air minum, meja makan dengan dua bangku panjang, tidak ada wc,

keluarga BAB ke kolam di belakang rumah, tempat pembuangan sampah di kebun dengan keadaan bau dan banyak lalat. Keadaan di dalam rumah agak pengab, terdapat dua buah jendela kaca yang jarang dibuka, sinar matahari tidak dapat masuk kedalam rumah. 17. Karakteristik tetangga an komunitas RW Tuan A tinggal di daerah pedesaan, tetangga disekitar ramah-ramah dan kebiasaan warga adalah saling bantu membantu sesama warga bila ada yang keseusahan atau mendapat musibah 18. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat Tn. A juga jarang mengikuti kegiatan kemasyarakatan dan majelis taklim, namunapabila kegiatan meronda Tn. A tetap melaksanakannya. 19. Sustem pendukung keluarga Tn. A dalam keadan sehat. Ny.C sering mengeluh batuk-batuk, An. V Vmempunyai riwayat susah makan, BB 8kg. Anak V terlihat kurus, rambut kemerahan, kurang bergairah dan sering rewel. Ny. C jarang mengunjungi posyandu karena jauh.

D. Struktur Keluarga 18. Pola komunikasi keluarga Komunikasi dalam keluarga biasa menggunakan bahasa jawa, lancar dan tidak ada kendala. 19. Struktur kekuatan keluarga KK berperan dalam pengambilan keputusan, walaupun kadang masih sering meminta persetujuan atau nasehat dari istrinya. 20. Struktur peran a. Tuan S Peran formal : Sebagai masyarakat Biasa Peran Informal : Menjadi kepala keluarga, sebagai suami dan sebagai ayah b. Ny C Peran Formal : Masyarakat biasa Peran informal : Sebagai istri dan sebagi ibu c. An Y Peran Formal : ----Peran Informal ; Sebagai Anak

21. Nilai dan norma keluarga Keluarga Tn. A tidak terlalu perduli akan kesehatan keluarganya.. Mengenai keadaan sakit yang biasa terjadi pada anak-anak, maka segala urusan diserahkan kepada isterinya. Istrinya mengatakan bila anaknya sakit nanti juga sembuh dengan sendirinya. E. Fungsi Keluarga 21. Fungsi afektif Tn .A kurang memperhatikan keadaan anaknya. Mengenai keadaan sakit yang biasa terjadi pada anak-anak, maka segala urusan diserahkan kepada isterinya. 22. Fungsi sosialisasi Dalam keluarga tidak terjadi hubungan yang harmonis. Tn. A terlihat tenang-tenang saja sehingga seringkali terjadi percekcokan diantara Tn. A dan Ny .C menurutnya keadaan seperti ini sering dialami oleh keluarganya, karena penghasilnnya yang tidak memadai. 23. Fungsi perawatan kesehatan a. Kemampuan keluarga mengenal masalah : keluarga tidak mengetahui bahwa istrinya mengalami tanda gejala TBC. Keluarga juga tidak mengetahui jika anaknya mengalami kurang gizi. b. Kemampuan mengambi keputusan mengenai tindakan kesehatan yang tepat : Keluarga tidak mampu mengambil keputusan yang tepat untuk anak dan istrinya karena keterbatasan pengetahuan dan biaya c. Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit : bila ada anggota keluarga yang sakit biasa dibelikan obat di warung dan nanti akan sembuh dengan sendirinya. Mereka jarang memeriksa ke fasilitas kesehatan d. Kemampuan keluarga memelihara lingkungan rumah yang sehat: keluarga kurang peduli dengan lingkungan sekitar. Keadaan di dalam rumah agak pengab, terdapat dua buah jendela kaca yang jarang dibuka, sinar matahari tidak dapat masuk kedalam rumah. 24. Fungsi reproduksi Keluarga Tuan A memiliki 1 orang anak perempuan , keluarga tidak menggunakan KB. 25. Fungsi ekonomi Keluarga berusaha mencukupi kebutuhan sehari harinya dengan penghasilan yang ada. Walaupun penghasilannya selalu kurang.

F. Stress dan koping keluarga 26. Stressor jangka pendek dan jangka panjang Kadang kadang klien tidak mampu memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan penghasilan yang ada. Tn .A kurang memperhatikan keadaan anaknya. Mengenai keadaan sakit yang biasa terjadi pada anak-anak, maka segala urusan diserahkan kepada isterinya. 27. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi Apabila ada masalah yang sangat mengganggu perasaan keluarga, sering sekali keluarga mendiamkannya atau hanya menyadari keadaan yang menimpanya, tapi kadang-kadang isterinya sering marah-marah sehingga Tn. A berusaha untuk menahannya dengan cara berdiam diri. G. Pemeriksaan fisik 1) Ny. C Sering mengeluh batuk-batuk yang dialami sejak satu bulan yang lalu, ibu juga mengatakan sering berkeringat di malam hari. Ketika diperiksa oleh perawat menunjukkan bahwa tekanan darah 100/60mmhg, BB 45,5 kg padahal sebelumnya BB 55kg, keadaan ibu anemis, nafsu makan menurun. 2) Tn. A Keadaan sehat saat dikunjungi perawat, namun mempunyai kebiasaan merokok dan seringkali merokok di dalam rumah. 3) An. V Mempunyai riwayat susah makan, BB 8kg. Anak V terlihat kurus, rambut kemerahan, kurang bergairah dan sering rewel. Anak V selain terlihat kurus juga sering mengalami batuk pilek, hampir setiap bulan.

4. ANALISA DATA

NO

DATA FOKUS

KEMUNGKINAN ETIOLOGI

MASALAH KEPERAWATAN Resiko terjadinya TB Paru

1 -

Data Subjektif: Ibu. C mengatakan sering mengeluh batuk-batuk sejak satu bulan yang lalu juga

Ketidaktahuan keluarga

akan penularan yang lain

penyakit TB Paru pada anggota keluarga yang dialami Ny.C Ketidakmampuan keluarga dalam

sering berkeringat di malam hari, serta nafsu Ketika makan ditanya menurun.

mencegah penularan TB paru

tentang keluhan batuk-batuk yang dialaminya belum ibu diobati

mengatakan

juga akan sembuh sendiri. Tn. A mengatakan merokok di dan dalam

kebiasaannya sering rumah. -

merokok

Data Objektif: - Kesadaran compos mentis - Tanda-tanda vital: TD 100/60 mmHg, Pernafasan ronki, Suhu 360C Berat Badan 45,5 kg, Nadi 8ox/menit, 25x/menit,

irreguler, bunyi nafas sedikit

sebelumnya 55kg - Ny. C tampak kurus,anemis kondisi rumah redup, sempit, udara

pencahayaan

lembab, gelap, dan kotor

2 -

Data Subjektif: Ny. C mengatakan An. V susah makan, bila anaknya tidak mau makan ibu

Ketidaktahuan keluarga merawat

Perubahan

nutrisi

dalam kurang dari kebutuhan anak tubuh khususnya An.V pada C

dengan masalah gizi keluargaNy. kurang Ketidakmampuan keluarga merawat keluarga

C,mengatakan dibiarkan saja atau dikasih jajan di warung Data Objektif: - An. V tampak kurus - Berat badan 8 kg - Rambut kemerahan Kulit terlihat kering, warna sawo matang An.V sering rewel dan kurang bergairah - Imunisasi tidak lengkap Berdasarkan perhitungan

anggota

dengan masalah gizi kurang

IMT, An. V termasuk dalam golongan anak dengan gizi kurang. IMT= BB (kg) : TB (m2)

SCORING 1) Masalah keperawatan Resiko terjadinya Ketidaktahuan keluarga akan penyakit TB Paru pada anggota keluarga b.d TB Paru yang dialami Ny.CDAN

Ketidakmampuan keluarga dalam mencegah penularan TB paru

NO 1

KRITERIA Sifat masalah: Resiko

PERHITUNGAN SKOR 2/3 x1 2/3

JUSTIFIKASI Ibu c sering mengeluh batuk-batuk yang sudah dialami sejak satu bulan, berat menurun sebelumnya 55kg turun menjadi 45,5kg,

keadaan ibu tampak anemis, nafsu makan menurun. 2 Kemungkinan masalah dirubah: Mudah untuk 2/2x 2 1 Dapat dirubah dengan penyuluhan dengan menganjurkan Ny. C untuk memeriksakan kesehatan menganjurkan diri ke petugas dan menjaga

terdekat untuk

lingkungan dan kebersihan rumah. 3 Potensi pencegahan masalah: Sedang 2/3 x 1 2/3 Resiko penularan sulit dicegah

karena kondisi rumah yang sempit dan interaksi antara anggota

keluarga yang lain kurang dari 1 meter dan Ny. C lupa untuk menutup mulut jika batuk.

Menonjolnya masalah: Masalah dirasakan dengan ada upaya/segera ditangani

2/2 x 1

Masalah perlu ditangani segera karena resiko penularan pada

anggota keluarga yang lain dengan melakukan anggota pemeriksaan keluarga yang pada lain

(screening kesehatan) dan anjurkan keluarga untuk memanfaatkan

fasilitas (puskesmas) yang terdekat dan sesuai kemampuan.

TOTAL SKOR

3 1/3

2) Masalah keperawatan Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada keluargaTn. A khususnya An.V b.d Ketidaktahuan keluarga dalam merawat anak dengan masalah gizi kurang dan Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan masalah gizi kurang NO KRITERIA PERHITUNGAN SKOR JUSTIFIKASI

Sifat masalah: Aktual

3/3 x1

Hasil pemeriksaan fisik, An. V terlihat badannya kurus, kulit kering, warna sawo matang. Berat badan dibawah normal BB: 8kg, TB: 104 cm.

Perhitungan IMT: 6,7 (Artinya dalam batas kurang gizi). An.V terlihat rewel,rambut kemeraha Disimpulkan: An. V mengalami gizi kurang. 2 Kemungkinan masalah dirubah: Sebagian untuk x2 1 Ny C tidak mengetahui anaknya mengalami gizi kurang diman Ny. C selalu begitu membiarkan saja dan

anaknya

membiarkan jajan di warung 3 Potensi pencegahan masalah: Cukup 2/3 x 1 2/3 Ny. C mengetahui anaknya

mengalami gizi kurang An. V tidak nafsu makan. Tindakan yang dilakukan Ny C yaitu dengan memberikan makanan kesukaan anaknya bila ada uang. Tapi bila tidak ada uang

biasanya Ny. C memberikan makanan tempe orek, telor, dan

mie goreng. Saat ditanyakan masalah mengolah makanan, . selalu membeli lauk matang di warung. 4 Menonjolnya masalah: Masalah dirasakan berat, harus ditangani segera 2/2 x 1 1 Keluarga yaitu Tn. A

mengatakan ada masalah gizi kurang pada An. V, sudah mencoba memberikan makanan yang banyak namun An. O tidak selalu habis makannya, dan An. V mau makan bila ada makanan kesukaannya. mengatakan Tn. karena A juga adanya

faktor ekonomi yang kurang. Menurut harus keluarga, ditangani makanan masalah dengan yang

memberikan

bergizi dan seimbang kepada anaknya. TOTAL SKOR 3 2/3

5. DIGNOSA KEPERAWATAN a. Masalah keperawatan Resiko terjadinya TB Paru pada anggota keluarga b.d

Ketidaktahuan keluarga akan penyakit TB Paru yang dialami Ny.C dan Ketidakmampuan keluarga dalam mencegah penularan TB paru b. Masalah keperawatan Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada keluargaTn. A khususnya An.V b.d Ketidaktahuan keluarga dalam merawat anak dengan masalah gizi kurang dan Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan masalah gizi kuran

6. PERENCANAAN NO 1 DIAGNOSA KEPERAWATAN Resiko terjadinya TUJUAN JANGKA PANJANG PENDEK INTERVENSI

dilakukan Setelah kunjungan 1 X 1. Mengajak Ny. C untuk cek kesehatan ke 45 menit keluarga pada anggota keluarga b.d tindakan Puskesmas mampu : Ketidaktahuan keluarga akan keperawatan selama 2. Menjelaskan pengertian dan gejala serta Mengenal penyakit TB penyakit TB Paru yang dialami 2 minggu Paru penyebab dari penyakit TB Paru Ny.C dan Ketidakmampuan diharapkan dalam mencegah ketidaktahuan keluarga teratasi Ny. C 3. Jelaskan dengan bahasa sederhana keluarga tentang cara penularan TB paru yaitu melalui percikan ludah atau sputum pada waktu klien TB paru : bersin , batuk dan menguap. Daya tahan tubuh yang

TB Paru Setelah

penularan TB paru

dipengaruhi oleh usia, dan nutrisi 4. Kaji cara keluarga dalam mengambil keputusan untuk mencegah terjadinya penularan penyakit TB paru. 5. Jelaskan akibat bila tidak dilakukan perawatan pada

anggota keluarga misal penularan pada anggota keluarga.

6. Jelaskan cara menghindari penularan TB paru seperti menjaga kondisi tubuh sebaik mungkin karena dalam kondisi tubuh yang buruk mudah tertular. 7. Jelaskan dan demontrasikan cara hidup sehat seperti : pada saat batuk, bersin dan menguap sebaiknya mulut dan hidung ditutup ; apabila dahak dibuang

dihalaman maka harus diuruk dengan tanah ; alat makan sebaiknya tersendiri, setelah dipakai air sebaiknya mendidih

disiram dengan

kemudian dicuci bersih. 8. Jelaskan dan demontrasikan tentang

rumah yang mendukung tidak terjadinya penularan TB paru, seperti menjaga kebersihan polusi udara, ventilasi lingkungan dari rumah harus

cukup sehingga udara dapat tertukar dengan leluasa, pencahayaan dalam

rumah harus cukup, sinar matahari bisa

masuk secukupnya karena kuman TB dan beberapa kuman lain akan mati bila terkena sinar matahari. 9. Kaji pengetahuan keluarga dalam

memanfaatkan yang 10.

fasilitas

kesehatan

ada di masyarakat

Jelaskan kepada keluarga tentang

manfaat fasilitas keluarga 11. jelaskan bahwa pengobatan TB paru rajin

perlu kesabaran karena harus berobat dan paling sedikit 6 bulan. 12.

Jelaskan tentang jadwal pemeriksaan

spetum yaitu , kantrol sputum BTA dilakukan sebulan sekali, bila sudah negatif sputum BTA tetap diperiksa sedikitnya sampai tiga kali berturut-turut 13. Jelaskan bahwa pemeriksaan

radiologis dilakukan tiap tiga bulan sekali. 14. Jelaskan bila klien di runah

mengalami sesuatu misal batuk darah,

maka fasilitas

anjurkan

untuk

mengunjungi belum

kesehatan

meskipun

waktunya kontrol. 15. Jelaskan fasilitas kesehatan yang ada

di masyarakat selain puskesmas juga dokter-dokter swasta, rumah sakit swasta dan lain-lain.

Anda mungkin juga menyukai