Anda di halaman 1dari 7

AYAM KAMPUNG SAYA TIDAK MAU MAKAN

LEARNING OBJECTIVE : 1. Mengetahu !"#t#$#a !en%e"naan & '!e' e'( )#*a' ( h#'!e' + ,. Mengetahu ' *)u' h -u! Eimeria sp .. Mengetahu "e'!#n /un te"ha-a! Eimera sp 0. Menegtahu tentang 'e)12) / teA. PROTO3OA PENCERNAAN 4#'!e' A5a/ 3#na Le' Pa-a U'u' 3#na A Jen ' E /e" a Eimeria acervulina Pe"u6ahan L#*a' E /e" a Pat#gene' ' -a)a/ 7a" ngan Infeksi ringan : lesi Epitel berbentuk berwarna putihan, bulat keputihkadang-

kadang terlihar garis melintang berbentuk tangga. Infeksi beberapa menyatu usus menebal Eimeria mivati Infeksi ringan : plak Epitel berbentuk bulat. Infeksi dinding menebal, Eimeria praecox menyatu. Tidak ada berat : usus plak lesi, Epitel berat : plak dinding

eksudat mukoid di

3#na -an

Eimeria hagani B Eimeria necatrix

dalam usus. Petekie Balloning, petekie, mukoid darah. #inding menebal, eksudat ber!ampur petekie. %ekrosis, enteritis mengandung

Epitel bintik "kison generasi kedua , di dalam subepitel eksudat

& 7e7unu/ 'e* ta"n5a + Eimeria maxima

putih ( skison

ber!ampur usus $ametosit adanya subepitel mukoid darah, disertai "kison generasi II di yang dalam subepitel di dalam

3#na

C Eimeria brunetti

& )eu/ -an 'e* ta"n5a +

eksudat mukoid dan parah Eimeria mitis pada usus bagian belakang Tidak ada lesi, Epitel eksudat mukoid di dalam usus. "tadium awal lumen. "tadium mukosa lempeng darah sekum. & Ta66u( ,889 + di akhir : menebal, bekuan dalam

3#na & -an

D Eimeria tenella

: "kison generasi II di

'e*u/

perdarahan di dalam dalam subepitel.

'e* ta"n5a +

keputih-putihan,

PENULARAN

Eimeria sp tidak menular se!ara langsung dari ayam satu kea yam lainnya. Penularan alami koksidiosis hanya ter&adi dengan !ara menelan ookista hidup yang telah beresporulasi. 'yam yang terinfeksi dapat mengeluarkan ookista bersama feses selam beberapa hari atau beberapa minggu. GEJALA KLINIS Eimeria acervulina : pertambahan berat badan menurun, hilangnya pigmen karotenoid dan sanofil pada darah dan kulit akibat penurunan absorpsi bahanbahan tersebut melalui usus, mukosa usus menebal sehingga kon(ersi pakan meningkat. Eimeria brunetti : hambatan pertambahan berat badan, kon(ersi pakan tinggi, perubahan patologik pad usus tidak terlihat nyata. Eimeria hagani : menyebabkan bintik perdarahan dan keradangan kataralis pada mukosa usus, perubahan isi usus men&adi lebih !air. Eimeria maxima : adanya enteritis, mukosa usus kongesti, edematous dan menebal. #itemukan adanya emasiasi, kepu!atan pada daerah fasial, bulu men&adi kasar dan kehilangan nafsu makan. Eimeria mitis : menghambat pertambahan berat badan, gangguan pigmentasi kulit. Eimeria necatrix : kehilangan berat badan yang parah, mordibitas, dan mortalitas yang tinggi. 'yam yang bertahan akan mengalami emasiasi, lebih rentan terhadap infeksi sekunder, kehilangan pigmen kulit, feses kerap kali mengandung darah, !airan dan mu!us. Eimeria praecox : penghambatan pertambahan berat badan, kehilangan pigmentasi kulit, kehilangan !airan drasti!, kon(ersi pakan tinggi. Eimeria tenella : kerusakan pada usus yang tersifat oleh adanya perdarahan, yang disertai oleh mordibitas dan mortalitas tinggi, hambatan pertambahan berat badan dan emasiasi. DIAGNOSIS #iagnosis sangkaan terhadap koksidiosis dapat didasarkan atas ge&ala klinik, perubahan patologik yang berhubungan dengan lokasi se&umlah besar ookista atau

stadium aseksual Eimeria ( sporo)oit, mero)oit, skison

dan riwayat kasusnya.

*okasi lesi dapat di&adikan pertimbangn tentang spesies Eimeria yang menyebabkan lesi tersebut. #iagnosis definiti(e hendaklah didasarkan atas pemeriksaan mikroskopik dan identifikasi Eimeria. PENAGGULANGAN +. Pengendalian dan Pen!egahan Penanggulangan dapat dilakukan dengan sanitasi , desinfektan yang ketat, men&aga kualitas litter yang optimal dan pengguanaan koksidiostat dalam pakan. -ika ayam kontak dengan ookista dalam &umlah ke!il, maka ayam akan membentuk kekebalan terhadap Eimeria tertentu. .ontak dengan Eimeria dapat dtekan &ika litter tetap kering karena tidak mendukung proses sporulasi yang !epat. .ekebalan ayam dara terhadap Eimeria sp dapat dirangsang dengan beberapa !ara yaitu yang (aksinasi mengandung terhadap koksidiosis tanpa menggunakan pakan koksidiostat. Penggunaan

koksiodiostat dalam pakan selama periode starting dan growing kemudian koksisiostat dihilangkan se!ara perlahan dari pakan, pengguanaan koksidiostat selama periode growing akan melakukan pengobatan &uka ter&adi letupan koksidiosis. /. Pengobatan Pengobatan terhadap koksidiosis dilakukan pada saat ter&adi letupan penyakit menggunakan sulfonamide atau antikoksidiosis lainnya setelah ge&ala klinis mulai terlihat. ( Ta66u( ,889 B. SIKLUS 4IDUP Eimeria sp 0osista 1 masuk sel hospes 2 membelah biner 1 "ki)on 1 lepas 2 masuk sel lain 1 berkembang merogoni 1 mero)oit keluar 2 masuk sel hospes 1 gametosit (makrogametosit 2 mikrogametosit . 3ikrogametosit keluar dr sel 2 masuk ke makrogametosit 1 )igot 1 bentuk dinding 1 oosista mengandung sporosista isi spora yang berkembang &d sporo)oit ( Ku"n a' h( ,88:

.oksidia mempunyai siklus hidup yang kompleks dan men!iri, yang berlangsung sekitar 4 hari, meliputi beberapa stadia aseksual dan seksual. .oksidia mempunyai generasi ookista, /-5 stadia aseksual ( skisogoni atau merogoni dan satu stadia seksual ( sporogoni . 0okista harus mengalami sporulasi agar men&adi infektif. 6aktu untuk bersporulasi ber(ariasi dari +/-78 &am pada temperature kamar, sebagian besar spesies Eimeria membutuhkan waktu sporulasi antara +4+9 &am. "porulasi ookista yang kadar oksigennya tinggi. "atu ookista yang telag bersporulasi dapat menghasilkan +88.888 anak ookista. 0okista terlindungi oleh suatu dinding bagian luar yang tebal. -ika ookista diingesti, maka dinding ookista akan digerus di dalam (entrikulus dan sporo)oit akan dibebaskan dari sporokista dengan bantuan kimotripsin dan garam empedu did alam usus halus. "etelah dinding ookista dirusak, maka sporo)oit akan memasuki sel eitel di daerah mukosa usus dan memulai siklus sel yang melan&ut men&adi proses reproduksi. Paling sedikit / generasi aseksual yang disebut skisogoni atau mero)ogoni yang melan&ut ke fase seksual. Pada fase seksual, se&umlah mikrogamet yang ke!il dan motil akan men!ari dan bersatu dengan makrogamet. :igot yang duhasilkan akan

men&adi dewasa untuk men&adi ookista, yang akan dibebaskan dari mukosa usus dan ber!ampur dengan feses. 0okista biasanya bersifat resisten terhadap kondisi lingkungan dan berbagai desinfektan, meskipun kemampuan untuk bertahan ber(ariasi menurut keadaan. 0okista akan mati dengan !epat pada temperature ;; o < atau pada keadaan beku. Proto)oa tersebut dapat &uga mati pada temperature 74
o

< selama /-7 hari.

.e&adian koksidiosis biasanya lebih rendah pada !ua!a panas dan kering dibandingkan dengan !ua!a yang dingin dan lembab ( Ta66u( ,889 .

C. RESPON IMUN TER4ADAP Eimeria sp 3ekanisme Pertahan %on Imunologis 3ekanisme pertahanan dari resistensi terhadap proto)oa, kurang lebih sama halnya dengan mekanisme pertahanan terhadap (irus dan bakteri. Pengaruh spesies mungkin sangat penting. .oksidia sangat berinduk semang, sehingga Eimeria tenella hanya akan menyerang ayam sa&a dan masih banyak lagi. 3ekanisme Pertahanan Imunologis Pada beberapa penyakit proto)oa, terutama yang disebabkan oleh koksidia, mekanisme dari kekebalan protektif masih belum &elas. 3isalnya infeksi pada ayam oleh beberapa galur dari parasit intetinal Eimeria ma=ima menyebabkan timbulnya sema!am kekebalan yang mapu men!egah ter&adinya reinfeksi. >espon imun ini beker&a dengan !ara menghambat pertumbuhan in(asi(e yang paling awal, di dalam sel ephitelial usus. Penghambatan pertumbuhan ini dapatterbalikkan, karena stadium yang terhenti itu dapat dipindahkan ke hewan normal dan melan&utkan perkembangannya seperti biasa. 'ntibodi terhadap Eimeria ma=ima dapat dengan mudah ditemukan di dalam serum ayam yang kebal, dan sel fagositik dari ayam tersebut menun&ukkan peningkatan kemampuan untuk menelan sporokista koksidia. ?saha untuk menemukan respon imun lo!al memberikan hasil yang sama, walaupun sedikit ketahanan dapat diperoleh dari pemberian Ig' melalui mulut. #i samping semuanya ini, baik bursektomi neonatal, timektomi maupun pemberian serum

antilimfosit tidak dapat mengadakan perubahan yang berarti dalam per&alanan penyakit per!obaan ( Ti)ard, +@9/ D. SEL;2LIMITED

Anda mungkin juga menyukai