tergeletak disampingku yang tersusun diatasnya kitab shohih bukhori setebal 5cm
membuat rasa kantukku datang lebih cepat ketika aku melihatnya, kepalaku sedikit
berat hari ini menerima begitu banyak pelajaran, apalagi pembahasan ta'lim ba'da
maghrib yang biasanya membahas shohih bukhori tiba-tiba diganti rangkuman
Kitab Lughoh (Bahasa Arab) sepertinya tidak dulu untuk kusentuh malam ini.
Penat !!! sepertinya sabar adalah segala-galanya bagiku saat ini… jika tidak jauh-
jauh hari mungkin iman dan keyakinan ini sudah tergadaikan oleh dorongan hawa
nafsu.
Terasa lama bagiku menanti saat keberangkatan ke Negeri para Nabi, Yaman.
Butuh ribuan penopang, untuk menyanggah tubuh ini agar tetap istiqomah
Menyiapkan bekal untuk agar nantinya tidak terasing di negeri orang. Sekian
mengujiku untuk bekerja saja, Fitnah Wanita menuntutku untuk segera menikah
saja, Fitnah Qolbu merayuku untuk berpaling kepada yang fana (dunia). Allahul
yang kering oleh sengatan matahari sepanjang hari di tanah sereal perkebunan desa
ini.
Waktu bertambah malam, seiring udara bertambah dingin menusuk tulang, tatkala
aku telah usai menulis konsep surat ini di secarik kertas buram. Lama juga aku
merangkai huruf demi huruf ini, lantas menjadi sebuah kata. Kemudian merangkai
kata demi kata ini menjadi sebuah kalimat panjang. Tuk kemudian kukirimkan
Saat kutorehkan tinta ini tergerak lisan dan hatiku tuk selalu berucap syukur
kepada Allah Ta'ala, yang telah mentaqdirkan kesehatan ini, tuk tetap setia
menemani semangatku dalam menuntut ilmu Dienul Islam ini. Walau perubahan
cuaca disini terasa sangat kurang bersahabat dengan kondisi tubuhku saat ini.
Namun aneh tapi nyata, beberapa bulan telah berlalu… toh aku masih belum juga
Tanpa disadari ternyata perjalanan waktu yang telah berlalu mulai mampu
eratnya ikatan dan mengurai kisi kehidupan, seutas demi seutas. Maka melalui
gerakan tangan dan goresan tinta dalam surat ini, aku bermaksud menyingkap
mentaqdirkan kita tuk bisa kembali bersua dalam indahnya ikatan ukhuwah
Islamiyah. Hari demi hari terus berlalu, pergantian musim silih berganti mengiringi
perjalanan masa, siang dan malam tiada henti menjalankan perintah Pencipta
Langit dan Bumi, sementara bintang-bintang diciptaNya tuk selalu tunduk sebagai
pengabdi.
Namun tanpa terasa ada satu harap yang terlupa dibelakang sana, satu asa yang
Maka teruntuk mereka-mereka para pecinta Ilmu Agama, para pembenci taqlid
buta, para pencari kebenaran yang nyata. Tersuguh untuk engkau sekalian, satu
harap yang sempat terlupa, terhidang untuk kalian satu asa lainnya yang sempat
tertinggal dibelakang sana dan yang telah terkemas rapi dalam sebuah hadiah indah
Bila cinta karena Allah telam tertanam dalam rongga dada, maka rindu untuk
saling bertemu dan berbagi ilmu kian menggebu, saat itu hati dan jiwa akan
terbebas dari dengki dan dusta, lisan kan terasa ringan untuk berucap: "Semoga
Allah selalu menganugerahkan di hati kita berupa Iman, Taqwa dan Semangat tuk
mendapatkan kenikmatan yang kekal abadi. Menjadikan kita zuhud dari yang fana,
jiwa, serta menolong kita semua tuk selalu beramal berdasarkan Kitab-Nya serta
sahabat Nabi semoga Allah meridhoi mereka semua. Inilah satu harap yang sempat
Tetapi bila yang tertanam dalam hati adalah kebencian yang membabi buta, akar-
akarnya telah menghujam dalam aliran darah, urat nadi seakan lantang berteriak
semakin menjerumuskan. Dan ketika itu terjadi, saat itulah waktu yang tepat tuk
menyuguhkan satu obat lainnya yang masih tertinggal di belakang sana yang tiada
Sungguh terasa indah bila nasehat itu diperuntukkan kepada sesama kita dengan
yang baik, atau bahkan bantahan yang baik pula. Saat itu nasehat yang tercurah
akan lebih indah, ketimbang 99 mawar merah dan tamannya, lebih indah dari kicau
burung yang saling bersahutan penuh ceria, juga dari terangnya cahaya rembulan
Maka setelah bingkisan pertama berupa do'a yang telah aku suguhkan padamu.
Kini tiba saatnya bagiku untuk menyuguhkan bingkisan kedua yang berisi nasehat
dan pengajaran.
Banyak mata yang tetap melek dan banyak pula yang tidur
dalam masalah yang mungkin terjadi atau tidak akan terjadi
Tinggalkanlah kesedihan sedapat yang engkau lakukan sebab
jika engkau terus bersedih engkau akan berubah menjadi gila
Sesungguhnya Rabb yang telah mencukupimu sebelumnya
Dia kan mencukupimu besok dan hari-hari mendatang
"Tak pernah kunikmati manisnya hidup hingga teman dudukku rumah dan buku.
Tak ada yang lebih mulia daripada ilmu
karenanya aku mencarinya untuk teman akrab.
Kehinaan itu ada karena pergaulan (yang buruk),
tinggalkanlah mereka dan hiduplah dengan mulia."
{Maka, apakah orang yang berpegang teguh pada keterangan yang datang dari
Rabb-nya sama dengan orang yang (setan) menjadikan dia memandang baik
seluruhnya serta orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik. Amma ba'du.
Ini adalah bingkisan yang diberkahi terhadap kitab Syarah Qowaidul Arba' yang
disyarah (dijelaskan) oleh Ulama besar Saudi Arabia saat ini, Asy Syaikh Dr. Sholih
bin Fauzan Al Fauzan anggota majelis ulama besar dan majelis fatwa Kerajaan
Saudi. Yang aku terjemahkan dan aku susun dalam bentuk Tanya jawab dalam
aku pelajari ketika aku menuntut ilmu di Pondok Salaf "Ibnul Qoyyim" Balikpapan
selepas aku meninggalkan bangku kuliah, dan kembali aku mengulangnya dan
menyelesaikannya serta menghafalnya ketika aku rihlah ke tempat ini. Dan setelah
itu ada keinginan yang besar pada diriku untuk membagi beberapa faedah ilmu
kepadamu.
Setelah aku meninjau kembali hasil akhir risalah ini, ternyata aku mendapati bahwa
banyak sekali faedah dan keterangan-keterangan yang terluputkan, dikarenakan
sikap ketergesaanku untuk segera mengurai sapa kepadamu. Maka setelah aku
merevisinya dan menyempurnakan pembahasannya, dan pada teks yang berwana
merah dalam risalah edisi revisi ini, catatan-catatan tambahan yang tidak aku
sertakan di risalah pertemuan satu. Harapan yang besar agar engkau dapat
memahami risalah ini dan insyaallah akan datang beberapa risalah yang lain
Jawab:
1. Tanda kebahagiaan itu diantaranya adalah Syukur [*], yakni seseorang yang
senantiasa mensyukuri atas nikmat-nikmat Allah yang telah Allah anugerahkan
kepadanya.
a. Mensyukuri dengan hati, yaitu wajib meyakini bahwa nikmat yang dia peroleh
itu datangnya dari Allah.
Jawab:
" Karena itu, Maka hendaklah kepada Allah saja kamu menyembah dan hendaklah
kamu Termasuk orang-orang yang bersyukur". (Az Zumar 66)
" Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam Keadaan kamu tidak
mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan
hati, agar kamu bersyukur." (An Nahl 78)
2. Sabar, yakni seseorang yang jika mendapat ujian dari Allah dia senantiasa
bersabar.
Jawab:
" Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat
menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi
kesabaran." (Al Ashr 3)
" Hai orang-orang yang beriman, Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu,
Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar." (Al Baqoroh 153)
" Dan orang-orang yang sabar karena mencari keridhaan Tuhannya, mendirikan
shalat, dan menafkahkan sebagian rezki yang Kami berikan kepada mereka, secara
sembunyi atau terang-terangan serta menolak kejahatan dengan kebaikan, orang-
orang Itulah yang mendapat tempat kesudahan (yang baik)," (Ar Raad 22)
ٍََ (( إٌَ ان ّسَّعٍِْدَ نًٍَْ جُُِبَ انفِت: َ قال زَسُٕلُ اهللِ صهى اهللُ عَهٍِّْ ٔسهى: عٍَ انًِقدادِ بٍ األسَٕدِ زضًَ اهللُ عَُُّْ قال
ًَٔنًٍَ ابْتُهًَِ فَ صَبَسَ فٕاَْا)) زٔاِ أبٕ دأد ٔ انطبسا
Dari Miqdad bin Aswad berkata : Berkata Rasulullah "Sesungguhnya orang yang
bahagia itu adalah orang yang dijauhkan dari fitnah/ujian dan orang yang jika
diuji/ditimpa dengan suatu musibah maka dia bersabar. Maka dialah yang
mendapatkan kebahagiaan itu. [Hadits Riwayat Abu Dawud dan At Thabrani]
3. Istigfar, yakni seseorang yang apabila dia berdosa maka senantiasa memohon
ampun kepada Allah.
" Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau
Menganiaya diri sendiri[*], mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun
terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari
pada Allah? dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka
mengetahui." (Ali Imron 135)
[*] Yang dimaksud perbuatan keji (faahisyah) ialah dosa besar yang mana
mudharatnya tidak hanya menimpa diri sendiri tetapi juga orang lain, seperti zina,
riba, membunuh. Menganiaya diri sendiri ialah melakukan dosa yang mana
mudharatnya hanya menimpa diri sendiri baik yang besar atau kecil.
" Sesungguhnya taubat di sisi Allah hanyalah taubat bagi orang-orang yang
mengerjakan kejahatan lantaran kejahilan[*], yang kemudian mereka bertaubat
dengan segera, Maka mereka Itulah yang diterima Allah taubatnya; dan Allah
Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana." (An Nissa' 17)
[*] Maksudnya Ialah: 1. orang yang berbuat maksiat dengan tidak mengetahui
bahwa perbuatan itu adalah maksiat kecuali jika dipikirkan lebih dahulu. 2. orang
yang durhaka kepada Allah baik dengan sengaja atau tidak. 3. orang yang
melakukan kejahatan karena kurang kesadaran lantaran sangat marah atau karena
dorongan hawa nafsu.
Jawab:
Agama yang lurus yaitu, Engkau beribadah kepada Allah semata serta
mengikhlaskan agama bagi-Nya. Dan itulah yang Allah perintahkan kepada
seluruh Jin dan Manusia dan untuk tujuan itu pula Allah menciptakan mereka.
" Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi
kepada-Ku." (Adz Dzariyat 56)
Maka setelah kita mengetahui bahwasanya Allah menciptakan kita semua agar kita
hanya beribadah kepadanya, maka Ketahuilah ! bahwasanya Ibadah tidaklah
dinamakan Ibadah kecuali bersama Tauhid, yakni meng-Esakan Allah dalam segala
bentuk peribadahan. Seperti sholat, tidaklah dinamakan sholat melainkan harus
disertai denga Thoharoh (Bersuci). Maka apabila kesyirikan itu masuk pada ibadah
seseorang, maka rusaklah ibadah tersebut seperti rusaknya Thoharoh jika masuk
padanya hadats/najis. Maka apabila engkau telah mengetahui bahwasanya apabila
kesyrikan itu bercampur dengan ibadah menyebabkan rusaknya peribadahan
tersebut dan membatalkan amalan ibadah tersebut dan menjadikan pelakunya
masuk ke dalam Neraka.
Telah engkau ketahui bahwasanya yang paling penting bagimu adalah mengenal
apa itu Tauhid dan apa itu Syirik. Semoga Allah menghindarkan engkau dari jerat
kesyirikan kepada Allah.
" Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni
segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya.
Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, Maka sungguh ia telah berbuat dosa
yang besar." (An Nisaa' 48)
Dan oleh karena itu dengan mengenal empat kaidah inilah kita dapat mengetahui
apa itu Tauhid dan apa itu Syirik, yang mana Allah telah menyebutkan didalam
kitabnya.
Jawab: Mereka adalah orang-orang yang meyakini bahwasanya Allah lah pencipta
dan pengatur alam semesta, namun keyakinan mereka tersebut tidaklah dapat
memasukkan mereka kedalam Islam dikarenakan kesyirikan mereka.
[*] Sebagian Ahli Tafsir memberi misal untuk ayat ini dengan mengeluarkan anak
ayam dari telur, dan telur dari ayam. dan dapat juga diartikan bahwa pergiliran
kekuasaan diantara bangsa-bangsa dan timbul tenggelamnya sesuatu umat adalah
menurut hukum Allah.
"Allah berfirman: "Hai iblis, Apakah yang menghalangi kamu sujud kepada
yang telah Ku-ciptakan dengan kedua tangan-Ku. Apakah kamu
menyombongkan diri ataukah kamu (merasa) Termasuk orang-orang yang
(lebih) tinggi?". (Shaad 75)
Adapaun bagaimanakah wujud kedua tangan Allah, hanya Allah lah yang
tahu, kita tidak dapat mengetahuinya dan tidak boleh membayangkannya
serta mengira-ngira atau menyamakan dengan makhluknya. Dikarenakan
tidak ada yang serupa dengan-Nya. Sebagaimana firmanNya:
"tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah yang Maha
mendengar dan melihat". (QS. As Syuraa 11)
" Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia." (QS. Al Ikhlas 4)
Kaidah II:
Bahawasanya mereka orang-orang musyrik berkata : tidaklah kami berdo'a kepada
mereka (para malaikat, para nabi, para orang-orang sholih, maupun berhala-
berhala, bebatuan dan pohon-pohon) dan tidaklah kami menghadapkan wajah-
wajah kami kepada mereka kecuali kami hanya sekedar meminta agar mereka
menjadi perantara bagi kami untuk dekat kepada Allah dan agar mereka member
syafa'at kepada kami.
Jawab:
" Ingatlah, hanya kepunyaan Allah-lah agama yang bersih (dari syirik). dan orang-
orang yang mengambil pelindung selain Allah (berkata): "Kami tidak menyembah
mereka melainkan supaya mereka mendekatkan kami kepada Allah dengan
sedekat- dekatnya". Sesungguhnya Allah akan memutuskan di antara mereka
tentang apa yang mereka berselisih padanya. Sesungguhnya Allah tidak menunjuki
orang-orang yang pendusta dan sangat ingkar." (Az Zumar 3)
" Dan mereka menyembah selain daripada Allah apa yang tidak dapat
mendatangkan kemudharatan kepada mereka dan tidak (pula) kemanfaatan, dan
mereka berkata: "Mereka (sembahan2) itu adalah pemberi syafa'at kepada kami di
sisi Allah". Katakanlah (Wahai Muhammad, kepada orang-orang musyrik
tersebut): "Apakah kamu mengabarkan kepada Allah apa yang tidak diketahui-
Nya baik di langit dan tidak (pula) dibumi?"[*] Maha suci Allah dan Maha Tinggi
dari apa yang mereka mempersekutukan (itu)." (Qur'an Surat. Yunus 18)
[*] Kalimat ini adalah ejekan terhadap orang-orang yang menyembah berhala,
yang menyangka bahwa sembahan - sembahan itu dapat memberi syafaat Allah.
Adapun Syafa'at yang dinafikan yaitu, Setiap apa yang diminta kepada selain
Allah atas apa-apa yang permintaan tersebut tidak ada yang mampu
mewujudkannya kecuali Allah [*].
[*] Seperti meminta rezeki, meminta jodoh, meminta keturunan, dan perkara-
perkara yang manusia tidak mungkin bisa melakukannya
Jawab:
" Hai orang-orang yang beriman, belanjakanlah (di jalan Allah) sebagian dari rezki
yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang hari yang pada hari itu tidak
ada lagi jual beli dan tidak ada lagi syafa'at[*]. dan orang-orang kafir Itulah orang-
orang yang zalim." (QS. Al Baqoroh 254)
Syafa'at yang ditetapkan, yaitu Syafa'at (Pertolongan) yang diminta kepada Allah.
Dan pemberi Syafa'at itu mulia dengan syafa'atnya, dan orang yang diberi syafa'at
adalah orang yang diridhoi oleh Allah perkataannya maupun perbuatannya, dan
Syafa'at tersebut diberikan dengan ijin Allah.
"tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya" (QS. Al Baqoroh
255)
Bukti Nyata bahwa syafaat itu milik Allah semata adalah kisah Nabi Nuh
yang tidak bisa memberi hidayah serta syafaat kepada anaknya sendiri.
[*] Menurut Pendapat sebagian ahli tafsir bahwa yang dimaksud dengan
perbuatannya, ialah permohonan Nabi Nuh a.s. agar anaknya dilepaskan
dari bahaya.
Begitu juga kisah Nabi Ibrahim yang juga tidak bisa memberi syafaat kepada
ayahnya, yang mana Allah mengkisahkan dalam kitabnya:
" Dan permintaan ampun dari Ibrahim (kepada Allah) untuk bapaknya
tidak lain hanyalah karena suatu janji yang telah diikrarkannya kepada
bapaknya itu. Maka, tatkala jelas bagi Ibrahim bahwa bapaknya itu adalah
musuh Allah, Maka Ibrahim berlepas diri dari padanya. Sesungguhnya
Ibrahim adalah seorang yang sangat lembut hatinya lagi Penyantun." (QS.
At Taubah 114)
Dan bahkan Rasulullah Muhammad sholallahu alaihi wassallam juga beliau tidak
dapat memberi syafaat kepada orang-orang musyrikin dari kalangan kerabatnya.
Bahkan kepada pamannya sendiri Abu Thalib ayah dari Ali bin Abi Thalib.
Kaidah III:
Bahwasanya Nabi Muhammad diutus kepada manusia dalam keadaan ibadah
mereka berbeda-beda. Sebagian mereka ada yang menyembah malaikat dan
sebagian mereka ada yang menyembah para nabi dan orang-orang sholih, dan
sebagian mereka ada yang menyembah pohon-pohon dan batu-batu, dan
sebagian mereka ada yang menyembah matahari dan bulan.
" Dan perangilah mereka, supaya jangan ada fitnah[*] dan supaya agama itu
semata-mata untuk Allah. jika mereka berhenti (dari kekafiran), Maka
Sesungguhnya Allah Maha melihat apa yang mereka kerjakan." (QS. Al Anfal 39)
Soal: Apa dalil atau bukti bahwasanya sebagian manusia ada yang menyembah
matahari dan bulan?
" Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah malam, siang, matahari dan
bulan. janganlah kalian menyembah matahari maupun bulan, tapi sembahlah Allah
yang menciptakannya, jika hanya kepadaNya lah engkau menyembah"
(Fushilat 37)
Soal: Apa dalil bahwasanya sebagian manusia ada yang menyembah malaikat?
" Dan (tidak wajar pula baginya) menyuruhmu menjadikan Malaikat dan Para Nabi
sebagai tuhan. Apakah (patut) Dia menyuruhmu berbuat kekafiran di waktu kamu
sudah (menganut agama) Islam?".(Ali Imron 80)
Soal: Apa dalil bahwasanya sebagian manusia ada yang menyembah para nabi?
Jawab:
" Dan (ingatlah) ketika Allah berfirman: "Hai Isa putera Maryam, Adakah kamu
mengatakan kepada manusia: "Jadikanlah aku dan ibuku dua orang Tuhan selain
Allah?". Isa menjawab: "Maha suci Engkau, tidaklah patut bagiku mengatakan apa
Silsilah Risalah Pertemuan 1 [4 Kaidah yang wajib diketahui]
23
yang bukan hakku (mengatakannya). jika aku pernah mengatakan Maka tentulah
Engkau mengetahui . Engkau mengetahui apa yang ada pada diriku dan aku tidak
mengetahui apa yang ada pada diri Engkau. Sesungguhnya Engkau Maha
mengetahui perkara yang ghaib-ghaib". (Al Maidah 116)
Soal: Apa dalil bahwasanya sebagian manusia ada yang menyembah orang-orang
sholih?
" Orang-orang yang mereka seru itu, mereka sendiri mencari jalan kepada Tuhan
mereka[*] siapa di antara mereka yang lebih dekat (kepada Allah) dan
mengharapkan rahmat-Nya dan takut akan azab-Nya; Sesungguhnya azab
Tuhanmu adalah suatu yang (harus) ditakuti. (Al Israa' 57)
[*] Maksudnya: Nabi Isa a.s., Para Malaikat dan 'Uzair (orang sholih dari kalangan
bani israil) yang mereka sembah itu menyeru dan mencari jalan mendekatkan diri
kepada Allah.
Soal: Apa dalil bahwasanya sebagian manusia ada yang menyembah pohon dan
batu?
"Maka Apakah patut kamu (hai orang-orang musyrik) mengaggap Al Lata dan Al
Uzza, Dan Manah yang ketiga, yang paling terkemudian (sebagai anak perempuan
Allah)[*]? (An Najm 19-20)
(1) diambil dari kata illah. Sebuah batu yang dipahat menyerupai rumah dan diberi
kelambu terletak di kota Thaif, yang mana awalnya adalah seorang yang sangat
dermawan di masa hidupnya, dia selalu membuat adonan roti dari tepung untuk
diberikan kepada orang-orang yang sedang menunaikan syariat nabi Ibrahim yaitu
Haji. Lalu setelah meninggalnya orang tersebut, dibangunlah sebuah rumah dari
batu yang awalnya untuk mengenang jasa-jasa kebaikan serta kesholihan orang
tersebut. Lalu seiring berjalannya waktu bangsa arab mulai menjadikan bangunan
tersebut sebagai tempat mencari berkah.
(2) diambil dari kata Aziz (yang Perkasa) Sebuah pohon kurma yang
dikeramatkan dan diberi kelambu, ada juga yang mengatakan bahwa Uzza adalah
pohon salam (pohon yang biasa digunakan untuk menyamak kulit) terletak
diantara kota Thaif dan Mekkah.
(3) diambil dari kata Mannan (salah satu nama Allah yang artinya adalah "Yang
banyak memberikan nikmat). Berbentuk dari kayu, merupakan berhala
kebanggaan suku Aus.
ٌٕ ٔنهًشسٌكٍٍ سدزة ٌعكف, خسجُا يع انُبً إنى حٍٍُ ٔ َحٍ حدثاء عٓد بكفس: عٍ حدٌث أبً ٔاقد انهٍثً قال
ٌا زسٕل اهلل اجعم نُا ذات إَٔاط كًا: فقهُا. فًسزَا بّسدزة, ٌقم نٓا ذات إَٔاط, ٌُٕٔطٌٕ بٓا أسهحتٓى,عُدْا
) (زٔاِ انتس يري. اهلل أكبس ! اهلل أكبس ! اهلل أكبس: قال زسٕل اهلل.نٓى ذات إَٔاط
"dari sahabat abu waaqit allaitsi berkata: "kami keluar bersama Rasulullah pada
perang hunain, kami pada waktu itu baru saja masuk Islam. Dan kami melewati
sebuah daerah yang terdapat sebuah pohon bidara disana, yang mana orang-orang
musyrik biasa ber-I'tikaf (berdiam diri) disekitarnya. Dan mereka biasa
menggantungkan senjata-senjata mereka pada pohon tersebut untuk mencari
barokah. Lalu ketika kami melewatinya salah seorang dari kami berkata: 'Wahai
Rasulullah, buatkanlah untuk kami Dzatu Anwath (nama pohon tersebut )
sebagaimana mereka orang-orang musyrik memiliki Dzatu Anwath. Lalu berkata
Rasulullah: Allahu Akbar…Allahu Akbar…Allahu Akbar'' (HR. Imam Tirmidzi)
[*] adalah kebiasaan Rasulullah jika beliau takjub atau mengingkari sesuatu beliau
bertakbir.
3. Janganlah kita merasa aman dengan merasa telah bertauhid, maka perlu
kita mengetahui makna dan jenis-jenis kesyrikan serta perkara-perkara
yang bisa menghantarkan kepadanya.
Kaidah IV:
Bahwasanya orang-orang musyrik pada zaman kita sekarang ini, kesyirikan mereka
lebih parah dari orang-orang musyrikin jaman dahulu. Karena sesungguhnya
orang-orang musyrikin jaman dulu mereka melakukan kesyirikan ketika dalam
keadaan lapang dan senang, dan mereka mengikhlaskan ibadah kepada Allah pada
saat sempit dan kesusahan.
Adapun orang-orang musyrikin pada jaman kita sekarang ini kesyirikan mereka
terus-menerus, baik dalam keadaan senang maupun susah. [*]
Soal: Apa dalilnya bahwa orang musyrikin jaman dulu mengikhlaskan ibadah
kepada Allah ketika tertimpa musibah/dalam keadan sempit ?
Jawab:
"Maka apabila mereka naik kapal (dan ditimpa badai/ombak yang dahsyat) mereka
berdo'a kepada Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya[*]. Maka tatkala
Allah menyelamatkan mereka sampai ke darat, tiba-tiba mereka (kembali)
mempersekutukan (Allah)" (QS. Al Ankabut 65)
"Dan apabila kamu ditimpa bahaya di lautan, niscaya hilanglah siapa yang
kamu seru kecuali Dia, Maka tatkala Dia menyelamatkan kamu ke daratan,
kamu berpaling. dan manusia itu adalah selalu tidak berterima kasih". (QS.
Al Israa' 67)
"Dan apabila mereka digulung ombak yang besar seperti gunung, mereka
menyeru Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya Maka tatkala
Allah menyelamatkan mereka sampai di daratan, lalu sebagian mereka tetap