Anda di halaman 1dari 5

5.. Tiga Bentuk Materi Di Alam.

Semua zat di alam memiliki 3 bentuk fase yaitu fase gas, fase padat dan fase cair. 1. Fase gas 2. Fase cair 3. Fase padat

Gambar 1.20 tiga fase zat di alam

Pada fase padat molekul molekul penyusun materi saling berikatan satu dengan lainnya dengan erat sehingga setiap molekul tidak dapat bergerak bebas. Karena saling berikat dengan erat inilah yang menyebabkan bentuk benda padat cendrung tetap. Benda padat memiliki bentuk dan volume yang pasti. Setiap molekul ini bergetar satu dengan lainnya sesuai dengan tingkat energi yang dimilikinya. Besar getarannya sangat ditentukan oleh temperatur materi tersebut. Bila temperatur materi dinaikan atau energi ditambahkan dari luar, maka jumlah energi yang diserap oleh tiap molekul akan bertambah sehingga getaran dari tiap molekul akan semakin besar. Akibatnya bentuk zat padat akan semakin melunak,hingga bila energi yang dimiliki oleh tiap molekul cukup, maka molekul akan dapat bergerak bebas tidak terikat satu dengan lainnya. Kondisi ini menyebabkan zat padat tersebut mencair. Pada zat cair, molekul masih saling berikat satu dengan lainnya, tetapi molekul ini dapat bergerak bebas, sehingga struktur keseluruhannya

lemah. Sifat zat cair adalah dapat menempati ruang yang ada disekitarnya dan bentuknya menyerupai wadahnya tapi memiliki volume yang pasti. Bila energi terus ditambahkan ke pada zat cair ini, maka pada suatu saat setiap molekul penyusunnya akan mempunyai cukup energi untuk melepaskan diri sehingga tidak lagi saling berikatan satu dengan lainnya, kondisi ini disebut fase zat berubah dari fase padar menjadi fase gas. Pada fase gas, molekul penyusunnya sudah dapat bergerak bebas tanpa terikat satu dengan lainnya sehingga fase gas tidak mempunyai struktur yang pasti. Pertikel-pertikel gas berterbangan memenuhi ruang yang ada disekitarnya. Gas tidak memiliki bentuk dan volume yang tetap. Sifat gas ini sangat ditentukan oleh tekanan gas dan temperatur gas. Mengenai sifat-sifat gas akan dibahas lebih lanjut pada pokok bahasan tentang gas. Ada suatu gaya yang menahan bentuk benda pada dan cair tetap yaitu gaya ikat antar molekul (intermoleculer forces, disingkat IMF) dalam zat. Gaya ini adalah gaya tarik menarik antar molekul yang merupakan lawan dari ikatan di dalam molekul. Gas gas yang kita kenal seperti oksigen dan nitrogen juga dapat dicairkan. Oksigen dan nitrogen cair dapat dilihat seperti pada gambar dibawah ini.

Oksigen Cair dan Nitrogen cair Gambar 1.21 oksigen dan nitrogen cair

Umumnya oksigen cair banyak digunakan pada dunia kedokteran untuk alat bantu pernapasan dan untuk industri pengelasan logam sebagai oksidator. Sedangkan nitrogen cair merupakan cairan inert yang banyak digunakan untuk proses proses cryrogenik. Ketiga fase benda ini dapat berubah dari satu fase ke fase lainnya melalui proses perubahan fisika yaitu melalui proses pemanasan dan pendinginan. Yang menyebabkan terjadinya perubahan fase adalah bertambahnya energi dalam yang dimiliki oleh tiap tiap molekul penyusun benda. Pada proses pemanasan, maka kita akan menambahkan sejumlah energi ke molekul tersebut, akibatnya energi yang dimiliki oleh tiap molekul akan meningkat. Bila jumlah energi yang dimiliki oleh tiap molekul cukup kuat untuk mengatasi gaya ikat antar molekul (IMF) maka ikatan antar molekul akan lepas sehingga benda padat akan berubah fase menjadi benda cair dan zat cair akan berubah fase menjadi gas. Proses ini berlaku sebaliknya, bila benda didinginkan, maka kita akan mengambil sejumlah energi sehingga energi yang dimiliki oleh tiap molekul akan berkurang, akibatnya gaya ikatan antar molekul akan semakin besar. Proses perubahan fase ini dapat digambarkan pada diagram gambar 1.22 berikut ini.

Gambar 1.22 proses perubahan fase pada benda di alam

6. Sifat Fisika Dan Sifat Kimia Zat Zat di identifikasi berdasarkan sifat-sifatnya yang ditentukan oleh komposisi senyawa dan unsur yang menyusun zat tersebut. Sifat sifat benda dapat dibedakan menjadi 2 macam yaitu sifat sifat fisika dan sifat sifat kimia benda. Sifat fisika benda dapat ditentukan dan diobservasi tanpa harus mengubah komposisi atau identitas zat tersebut. Contoh sifat fisika benda adalah : titik didih, titik cair, warna, berat dan sebagainya. Kita dapat mengukur perubahan temperatur air yang sedang dipanaskan tanpa harus mengubah struktur kimia air. Perubahan temperatur air merupakan sifat fisika dari air. Sifat kimia benda hanya dapat ditentukan melalui suatu proses reaksi kimia yang mengubah struktur penyusun suatu zat. Sifat yang di dapat dengan mengubah struktur molekul atau unsur penyusun suatu zat disebut sifat kimia benda. Kita tidak akan dapat menentukan berapa persentase perbandingan oksigen dan hidrogen yang menyusun air murni bila kita tidak memecah struktur air dan mengukur kadar oksigen dan hidrogen di dalam air. Perbandingan komposisi oksigen dan hidrogen di dalam molekul air adalah contoh sifat kimia air. Sifat sifat zat yang dapat diukur dibedakan menjadi 2 macam yaitu besaran ekstensif dan besaran intensif. Besaran ektensif ditentukan oleh berapa banyak massa yang terkandung. Contoh besaran ekstensfi adalah massa benda. Massa adalah banyaknya zat yang terkandung di dalam suatu benda. Besaran intensif tidak ditentukan berdasarkan massa benda. Contoh besaran intensif adalah massa jenis benda. Panas jenis benda, kalor jenis benda. Besaran intensif umumnya dibagian massa benda sehingga besaran ini menyatakan sifat yang bebas dari massa benda. Kita coba bedakan antara kalor dengan satuan kalori dan kalor spesifik dengan satuan kalori/kg. Bila panas dinyatakan dengan satuan kalori (besaran ekstensif), maka kita harus mempertimbangkan berapa besar massa benda yang mengandung kalor tersebut karena bisa saja benda yang sama dengan jumlah massa yang berbeda memiliki kandungan panas yang sama. Tetapi jika kita menyatakan panas dengan satuan kalori/kg (satuan intensif), maka besar panas tersebut tidak tergantung kepada massanya dan ini berlaku sama untuk setiap benda yang sama.

Bila kita hendak mengetahui besar kalor yang sebenarnya, kita tinggal mengalikannya dengan massa benda yang kita ukur.

Gambar 1.23 besaran ekstensif ke tiga benda diatas berbeda walaupun jenis bendanya sama yaitu besi. Benda 1 memiliki massa lebih besar dari benda 2 dan benda 2 memiliki massa lebih besar dari benda 3. Namun besaran intensif ke 3 benda adalah sama yaitu 7,9 g/cm 3 untuk besi.

7. Satuan dan Sistem Satuan

Anda mungkin juga menyukai