Anda di halaman 1dari 49

1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan hak dasar manusia dan merupakan salah satu faktor yang sangat menentukan Sumber Daya Manusia. Oleh karena itu, kesehatan perlu dipelihara dan ditingkatkan kualitasnya serta dilindungi dari ancaman yang merugikannya. Lingkungan permukiman dan perumahan merupakan kebutuhan dasar manusia dan juga merupakan determinan kesehatan masyarakat. al ini disebabkan hampir separuh hidup manusia akan berada dirumah, sehingga kualitas rumah akan sangat berdampak terhadap kondisi kesehatannya !Departemen Kesehatan "epublik #ndonesia, 1$$$%. &embangunan kesehatan pada umumnya merupakan upaya untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan masyarakat untuk menolong dirinya sendiri dibidang kesehatan, agar ter'ujud derajat kesehatan yang optimal. Sebagai tercantum dalam (ndang)undang "# *o. th 1$$+ tentang kesehatan yaitu ,Setiap orang mempunyai hak yang sama dalam memperoleh derajat kesehatan yang optimal dan setiap orang berke'ajiban untuk ikut serta dalam memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan, baik perorangan, keluarga maupun lingkungan ,. Derajat kemasyarakatan menurut enry L. -lum !1$./% dipengaruhi oleh / faktor yaitu faktor lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan dan keturunan. Dari / faktor tersebut, faktor lingkungan mempunyai peranan paling besar. 0aktor lingkungan tersebut meliputi faktor fisik, kimia, biologi dan sosial. Salah satu unsur faktor lingkungan fisik yang sangat berpengaruh terhadap kesehatan manusia adalah perumahan, oleh karena itu maka rumah harus memenuhi persyaratan pokok sebagai rumah sehat. Diantara syarat rumah sehat adalah harus memenuhi sarana kesehatan lingkungan yaitu penyediaan air bersih, pembuangan kotoran, pembuangan air limbah dan pembuangan sampah. &embuangan kotoran dalam hal ini adalah

pembuangan tinja atau eksreta manusia merupakan bagian yang penting dari sanitasi lingkungan. Menurut 1andra !+223%, eksreta manusia merupakan sumber infeksi dan berbahaya terhadap kesehatan. 4kibat pembuangan kotoran secara tidak baik maka akan terjadi pencemaran tanah, pencemaran air, kontaminasi makanan, dan tempat perkembangbiakan lalat. Kotoran dari manusia yang sakit atau sebagai carrier dari suatu penyakit dapat menjadi sumber infeksi. Kotoran tersebut mengandung agen penyakit yang dapat ditularkan pada pejamu yang merupakan salah satu penyebab terjadinya pencemaran lingkungan baru dengan perantara lalat. 5ujuan dilakukan penanganan pembuangan tinja yang memenuhi persyaratan sanitasi adalah untuk merangsang serta mengisolir tinja sedemikian rupa sehingga dapat mencegah terjadinya hubungan langsung maupun tidak langsung antara tinja dengan manusia dan dapat dicegah terjadinya penularan Faecal Borne Diseases dari penderita kepada orang) orang sehat maupun pencemaran lingkungan pada umumnya. &rosedur pembuangan tinja yang dapat dilakukan sangat ber6ariasi dan dipengaruhi oleh beberapa faktor yang ada di masyarakat, baik faktor)faktor nonteknis yang berupa sosial ekonomi dan budaya serta sosial masyarakat maupun faktor teknis yang berupa tersedianya bahan dan tenaga terampil yang tersedia di masyarakat. Keadaan lingkungan fisik dan pemukiman penduduk #ndonesia yang belum baik mengakibatkan masih tingginya angka kesakitan dan kematian berbagai penyakit. Salah satu penyakit terbanyak yang disebabkan oleh buruknya sanitasi di lingkungan masyarakat adalah diare. -eberapa faktor yang menjadi penyebab timbulnya diare disebabkan oleh kuman melalui kontaminasi makanan atau minuman yang tercemar tinja !Departemen Kesehatan "#, +227, p.1%. penyebab tidak langsung dipengaruhi oleh hyegine sanitasi, keadaan gi8i, kepadatan penduduk, sosial ekonomi, sosial budaya dan faktor lain seperti iklim. Sedangkan penyebab langsung diare terkait dengan

masalah infeksi !bakteri, 6irus, parasit%, gangguan malabsorbsi, makanan basi atau beracun, alergi dan imunodefisiensi. &enyakit diare dimasyarakat !#ndonesia% lebih dikenal dengan istilah ,Muntaber,. &enyakit ini mempunyai konotasi yang mengerikan serta menimbulkan kecemasan dan kepanikan 'arga karena bila tidak segera diobati, dalam 'aktu singkat !:/7 jam% penderita akan meninggal !;.&itono et,al.+223,p.7% Menjangkitnya muntaber bukan saja karena Vibrio Cholera tetapi juga karena kebiasaan masyarakat yang menggunakan sungai, laut, tanah, lahan kosong sebagai tempat segala aktifitas pembuangan akhir bahan pencemar !Waste disposal% baik faeces dan urine !Excreta%, air limbah !Sewage% maupun sampah !Refuse%. Oleh karena itu program penanggulangan masalah kesehatan harus mencakup aspek edukatif yang menangani perilaku dan aspek medis teknis yang memerlukan penanganan epidemiolog. -erdasarkan data tahun +211 dari &uskesmas 5anggulangin, Kecamatan 5anggulangin Kabupaten Sidoarjo , dari jumlah 13$1 kepala keluarga di Desa Kedensari yang mempunyai jamban hanya $$< kepala keluarga dan Desa Kedensari menempati urutan kedua dalam masalah diare dari 1$ desa yang ada. Maka dari itu kami tertarik mengetahui hubungan antara kepemilikan jamban dan pengetahuan mengenai jamban dengan kejadian diare. 1.2 Identifikasi Masalah 1. "endahnya kepemilikan jamban keluarga di Desa Kedensari, berdasarkan data tahun +211 , dari 13$1 kepala keluara yang memiliki jamban hanya $$< kepala keluarga. +. =alaupun mempunyai jamban tetapi masih banyak masyarakat disana yang membuang tinja di laut atau sungai.

1.3 Pembatasan dan !m!san Masalah 1.3.1 Pembatasan Masalah ubungan antara kepemilikan jamban keluarga dan pengetahuan tentang jamban yang berkaitan dengan timbulnya kejadian diare di Desa Kedensari Kecamatan 5anggulangin Kabupaten Sidoarjo. 1.3.2 !m!san Masalah -erdasarkan latar belakang tersebut diatas, maka rumusan masalah adalah> ,4pakah ada hubungan antara faktor kepemilikan dan pemanfaatan jamban keluarga terhadap kejadian diare di Desa Kedensari Kecamatan 5anggulangin Kabupaten Sidoarjo ?,. 1." #!$!an Penelitian 1.".1 #!$!an Um!m Menganalisis hubungan antara faktor kepemilikan jamban keluarga dan pengetahuan tentang jamban dengan kejadian diare di Desa Kedensari Kecamatan 5anggulangin Kabupaten Sidoarjo. 1.".2 #!$!an %h!s!s 1. Mengidentifikasi kepemilikan jamban di Desa Kedensari Kecamatan 5anggulangin Kabupaten Sidoarjo. +. Mengidentifikasi pemanfaatan jamban bagi yang memiliki jamban keluarga di Desa Kedensari Kecamatan 5anggulangin Kabupaten Sidoarjo. 9. Mengidentifikasi angka kejadian diare di Desa Kedensari Kecamatan 5anggulangin Kabupaten Sidoarjo. /. Menganalisis pemanfaatan hubungan jamban di kepemilikan Desa jamban dengan Kedensari Kecamatan

5anggulangin Kabupaten Sidoarjo.

<

<. Menganalisis hubungan kepemilikan jamban dengan kejadian diare di Desa Kedensari Kecamatan 5anggulangin Kabupaten Sidoarjo. 3. Menganalisis hubungan pengetahuan tentang jamban dengan kejadian diare di Desa Kedensari Kecamatan 5anggulangin Kabupaten Sidoarjo. .. Mengidentifikasi keadaan sanitasi makanan, penyediaan sumber air minum, penanganan sampah, pengendalian lalat dan personal hygine. 1.& Manfaat Penelitian 1.&.1 Bagi P!skesmas Memberikan sumbangan jalan keluar bagi puskesmas sebagai sarana kesehatan masyarakat untuk meningkatkan penggunaan jamban sehingga dapat merencanakan program yang lebih baik guna menyukseskan program ino6atif puskesmas di bidang sanitasi lingkungan. 1.&.2 Bagi Peneliti asil penelitian ini dapat meningkatkan pemahaman peneliti tentang faktor)faktor yang mempengaruhi penggunaan jamban sehat. 1.&.3 Bagi es'(nden Khususnya masyarakat dilokasi penelitian mendapatkan moti6asi dalam berperilaku hidup bersih dan sehat serta selalu menjaga kebersihan lingkungan dengan membuang kotoran di tempat yang memenuhi syarat kesehatan !jamban%.

BAB II #IN)AUAN PU*#A%A 2.1. #e(ri Perilak! -entuk perilaku ada dua macam yaitu bentuk pasif dan aktif. &erilaku manusia itu sangat kompleks dan mempunyai ruang lingkup yang sangat luas. -loom !1$27% membagi perilaku manusia ke dalam 9 domain !ka'asan% yaitu kognitif, afektif dan psikomotor !*otoatmodjo, +229%. +.1.1. &engetahuan !kno'ledge% &engetahuan adalah merupakan hasil ,tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu melalui panca indera manusia !indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba%. Sebagian besar pengetahuan manusia di peroleh dari mata dan telinga. 1. &roses seorang mengadopsi perilaku baru bertingkat)tingkat sebagai berikut > a. Kesadaran !awareness%, di mana orang tersebut menyadari dalam arti mengetahui terlebih dahulu terhadap stimulus !objek%. b. Merasa tertarik !interest%, orang mulai tertarik pada stimulus !objek%. c. Menimbang)nimbang !evaluasi%, hal ini sikap sudah lebih baik lagi. d. rial, orang telah mencoba perilaku baru. pengetahuan, kesadaran dan sikapnya terhadap stimulus. e. !daption, di mana subjek telah berperilaku baru sesuai dengan

+. &engetahuan yang di cakup di dalam domain kognitif mempunyai 3 tingkatan yaitu >

a. 5ahu !"now% Diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah di pelajari sebelumnya. Di dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali !recall% terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang di pelajari atau rangsangan yang telah di terima. b. Memahami !Co#prehension% Diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan secara benar tentang objek yang di ketahui dan dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar. c. 4plikasi !!pplication% Diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menggunakan materi yang telah di pelajari pada situasi sebenarnya. d. 4nalisis !!nalysis% 4dalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek ke dalam komponen)komponen, tetapi masih di dalam suatu struktur organisasi. e. Sintesis !Syntetis% Sintesis menunjukkan kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian)bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. f. @6aluasi !Evaluation% @6aluasi berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian suatu materi atau objek. +.1.+. Sikap !!ttitude%

Sikap adalah reaksi atau respon yang masih tertutup terhadap suatu objek, ada berbagai batasan yang menyimpulkan bah'a manifestasi sikap itu tidak dapat langsung di lihat, tetapi hanya dapat di tafsirkan pada perilaku yang tertutup. Sikap mempunyai 9 komponen yaitu !4lloprt, 1$</ yang di kutip oleh *otoatmodjo, +229%. 1. Kepercayaan !keyakinan%, ide dan konsep terhadap suatu objek +. Kehidupan emosional atau e6aluasi terhadap suatu objek 9. Kecenderungan untuk bertindak Seperti halnya dengan pengetahuan yaitu sikap ini terdiri dari berbagai tindakan yakni > 1. Menerima !Receiving% Menerima diartikan bah'a orang !objek% mau dan memperhatikan stimulus yang di berikan !objek%. +. Merespon !Responding% Memberikan ja'aban apabila di tanya, mengerjakan dan menyelesaikan tugas yang di berikan adalah suatu indikasi dari sikap. Karena dengan suatu usaha untuk menja'ab pertanyaan atau mengerjakan tugas yang di berikan, terlepas dari pekerjaan itu benar atau salah adalah berarti bah'a orang menerima ide tersebut. 9. Menghargai !Vauling% Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan suatu masalah adalah suatu indikasi sikap tingkat 9. /. -ertanggung ja'ab !Responsible% -ertanggung ja'ab atas segala sesuatu yang telah di pilihnya dengan segala resiko merupakan sikap yang paling tinggi. +.1.9 &raktek atau tindakan !$ractice% Suatu sikap belum otomatis yang ter'ujud dalam suatu tindakan. (ntuk ter'ujudnya sikap menjadi suatu perubahan nyata di perlukan

faktor pendukung atau kondisi yang memungkinkan, antara lain adalah fasilitas. Di samping faktor fasilitas juga di perlukan faktor pendukung dari pihak lain.

5ingkat)tingkat praktek atau tindakan yaitu > 1. &ersespsi !$erseption% Mengenal dan memilih berbagai objek sehubungan dengan tindakan yang akan diambil adalah merupakan praktek tingkat pertama. +. "espon terpimpim !%uide respon% Dapat melakukan sesuatu sesuai dengan urutan yang benar dan sesuai dengan contoh adalah indikator praktek tingkat kedua. 9. Mekanisme !&echanis#% 4pabila seseorang telah dapat melakukan sesuatu dengan benar secara otomatis, atau sesuatu itu sudah merupakan kebiasaan maka ia sudah mencapai praktek tingkat ketiga. /. 4daptasi !!daption% 4daptasi adalah suatu praktek atau tindakan yang sudah berkembang dengan baik. 2.2 +ambaran Um!m #entang )amban +.+.1 &engertian 5inja Aang disebut dengan tinja adalah ,segala benda atau 8at yang dihasilkan oleh tubuh dan tidak berguna lagi sehingga perlu dikeluarkan untuk dibuang, !48'ar, 1$$<, &engantar #lmu Kesehatan Lingkungan%. Dan ditegaskan dalam ilmu kesehatan lingkungan yang dimaksud hal tersebut adalah tinja, karena merupakan 8at yang tidak berguna dan menjadi sumber penyebab timbulnya berbagai penyakit menular.

12

+.+.+ &engertian &embuangan 5inja &embuangan tinja adalah cara atau tempat dalam membuang tinja manusia. &embuangan tinja seharusnya memenuhi syarat sebagai pengendalian penularan penyakit atau menimbulkan bau dan merusak estetika. +.+.9 5ujuan &embuangan 5inja 5ujuan pembuangan tinja adalah untuk menghindari timbulnya bau, pandangan tidak sedap, dan mencegah kemungkinan timbulnya bahaya terhadap kesehatan serta bahaya penyebaran dan penularan penyakit. +.+./ &engertian ;amban Keluarga ;amban keluarga adalah suatu bangunan yang di gunakan untuk membuang dan mengumpulkan kotoran atau najis manusia yang la8im disebut kakusB=1, sehingga kotoran atau najis tersebut tersimpan dalam suatu tempat tertentu dan tidak menjadi penyebab atau penyebar suatu penyakit serta mengotori lingkungan pemukiman !petunjuk pelaksanaan dan teknis pembangunan jamban keluarga dan S&4L &rogram -antuan #npres Sarana Kesehatan%. ;amban keluarga adalah bangunan yang di buat hanya sebagai tempat pembuangan kotoran manusia !tinja dan urineBair seni% untuk melayani 1 keluarga sehingga kotoran tersebut tidak mengotori lingkungan dan badan air. !&edoman &elaksanaan &rogram -antuan &enyediaan 4ir -ersih dan &enyehatan Lingkungan &emukiman%. 2.3 #em'at ,ang Men$adi %ebiasaan mas-arakat Memb!ang #in$a +.9.1 Syarat)syarat pembuangan tinja menurut kesehatan 4papun tipe jamban atau sarana pembuangan tinja yang akan di pilih untuk di bangun atau di terapkan pada masyarakat, harus dapat

11

memenuhi pesyaratan sebagai berikut !@hlers dan Steel%, di kutip oleh Djabu, !1$$2B1$$1% > 1. 5idak terjadi kontaminasi pada tanah permukaan +. 5idak terjadi kontaminasi pada air tanah yang mungkin masuk ke mata air atau sumur 9. 5idak terjadi kontaminasi pada air permukaan /. @Ckreta tidak dapat di jangkau oleh lalat atau kuman <. 5idak terjadi penanganan terhadap eksreta segar 3. -ebas dari bau serta kondisi yang tidak sedap .. Metode yang di gunakan harus sederhana serta murah dalam pambangunan dan penyelenggaraannya +.9.+ Macam)macam -entuk &embuangan 5inja 5inja di lihat macam)macam pembangunan dari konstruksi dan cara penggunaannya !;osep, 1$7<% antara lain > 1. Kakus cemplung 4dalah bentuk kakus yang paling sederhana yang dapat di anjurkan kepada masyarakat. Kakus cemplung ini hanya terdiri dari sebuah lubang galian yang di atasnya di beri lantai dan tempat jongkok, sedang dari luar lubang tempat jongkok ke lubang galian tempat penampungan kotoran tidak terdapat alat apapun sebagai penyaluran ataupun penghalang. +. Kakus &lengsengan 4dalah kakus yang lubang tempat jongkok ke tempat penampungan kotoran di hubungkan oleh suatu saluran yang miring, jadi tempat jongkok dari kakus ini tidak di buat atau di letakkan persis di atas tempat penampungan melainkan agak jauh di sampingnya. 9. 4nsatrine !Water Seal 'atrine% Kakus ini di ba'ah tempat jongkok di pasang suatu alat yang berbentuk seperti leher angsa yang di sebut bowl. Bowl ini berfungsi mencegah terjadinya bau kotoran yang berada di tempat

1+

penampungan, karena terhalang oleh air yang selalu terdapat dalam leher angsa. Di samping itu juga dapat mencegah adanya serangga atau binatang lain. /. Kakus Septic 5ank #ni berasal dari kata septic yang berarti pembusukan secara anaerobic, kita gunakan nama septic tank. Karena dalam pembuangan kotoran sistem ini terdapat pembusukan yang di selenggarakan Di dalam oleh kuman)kuman tank pembusuk proses yang bersifat anaerobik. Septic tank bisa terdiri dari + bak atau lebih. septic terdapat penghancuran, pembusukan, dan pengendapan sehingga dalam bak tersebut terdapat 9 lapisan yaitu > a. Lapisan terapung yang terdiri dari kotoran)kotoran padat b. Lapisan cair c. Lapisan endapan !lumpur% +.9.9 &engaruh &embuangan 5inja 5erhadap Kesehatan Manusia dan Lingkungan 1. 5ransmisi &enyakit dari 5inja Manusia adalah reser6oir dari sebagian besar penyakit, hal ini lambat laun akan menurunkan kapasitas dan kemampuan kerjanya telah disebutkan bah'a penyakit yang penularannya melalui tinja !faeces borne infection% merupakan salah satu penyebab kematian maupun cacat. 5ransmisi dari orang sakit atau karier kemanusia sehat melalui suatu mata rantai tertentu agar transmisi penyakit dapat berlangsung diperlukan beberapa faktor, antara lain > a. 4gent penyebab, b. "eser6oir atau sumber infeksi dan agent penyebab, c. 1ara menghindari dari reser6oir, d. 1ara transmisi dari reser6oir kepenjamu baru yang potensial,

19

e. 1ara masuk kepejamu baru, f. &ejamu yang rentan. Salah satu dari enam faktor diatas tersebut tidak ada, maka dalam proses penyebaran penyakit tidak akan terjadiBmenjadi tidak mungkin.

Dambar +.1 Mata rantai transmisi penyakit dari tinja Sumber > &edoman bidang Studi &embuangan 5inja dan 4ir Limbah pada #nstitusi &endidikan SanitasiBKesehatan Lingkungan !Djabu, 1$$2B$$1% Seperti terlihat pada gambar +.1, banyak cara yang dilalui agent penyebab dari penyakit saluran pencemaran dalam mencapai pejamu yang baru. 5ergantung dari kondisi dan situasi suatu tempat maka mata rantai transmisi bisa berbeda)beda disuatu tempat. Mungkin air dan makanan yang terpenting, tetapi di tempat lain lalat dan insect yang lebih berperan. 4papun mata rantai yang ditempuh, hal yang terpenting adalah harus melakukan suatu tindakan pencegahan, dimulai dari diri sendiri agar transmisi penyakit tidak terjadi. al ini dapat dilakukan dengan mengisolasi tinja sebagai sumber penyakit infeksi, sehingga penyebabnya tidak mungkin mencapai pejamu yang baru. Dambar diba'ah ini menunjukkan tahapan pemutusan mata rantai penyakit dari tinja yaitu dengan rintangan sanitasi.

1/

Dambar +.+. &emutusan Mata "antai 5ransmisi dari 5inja Sumber > &edoman bidang Studi &embuangan 5inja dan 4ir Limbah pada #nstitusi &endidikan SanitasiBKesehatan Lingkungan !Djabu, 1$$2B1$$1% +. &ola &encemaran -akterial dan Kimia 5erhadap 5anah Menurut Djabu, !1$$2B1$$1% bah'a pengetahuan mengenai pola pencemaran air dari tanah sehubungan dengan perencanaan dan fasilitas bangunan, terutama mengenai lokasi dalam hubungannya dengan jarak terhadap sumber air minum. ;arak yang di tempuh oleh bakteri maupun 8at kimia baik secara hori8ontal maupun 6ertical tergantung faktor yang terpenting adalah porosotas tanah. Secara umum pola pencemaran bakteri dan 8at kimia di dalam dapat di lihat pada gambar.

Dambar +.9 &ola &encemaran 5anah secara -akteriologis dan Kimia Sumber > &edoman -idang Studi &embuangan 5inja dan 4ir Limbah pada #nstitusi &endidikan SanitasiBKesehatan Lingkungan !Djabu. 1$$2B$$1%

1<

&ola di atas menggambarkan penyebaran tinja manusia sebagai sumber kontaminasi yang berasal dari lubang kakus serta menembus air tanah. 4rea dari kontaminasi melebar sampai kurang lebih + m. &ada jarak < m dari lubang kakus serta menyempit hingga jarak kurang lebih 11 m. Kontaminasi searah dengan arah aliran air tanah dan bukan sebaliknya. &ola pencemaran 8at kimia mengikuti bentuk yang hampir sama dengan pencemaran bakterial, hanya jaraknya yang lebih jauh. &ada jarak +< m dari lubang kakus area kontaminasi melebar sampai kurang lebih $ m untuk kemudian sejauh .2 m menyempit hingga 3 m. 2." .akt(r/fakt(r -ang mem'engar!hi ke'emilikan $amban kel!arga &embuangan tinja merupakan faktor yang penting dalam pemeliharaan kesehatan lingkungan. Kurangnya sarana pembuangan tinja yang dipengaruhi oleh faktor)faktor yang berkaitan. 0aktor)faktor yang mempengaruhi antara lain > !@ntjang, 1$$9% +./.1 0aktor tingkat ekonomi &enghasilan keluarga berpengaruh terhadap pembuangan fasilitas pembuangan tinja. Semakin rendah, semakin sulit menciptakan pembaharuan cara pembuangan tinja yang lebih baik. al ini disebabkan mereka lebih mengutamakan pemenuhan hidup sehingga terbatasnya atau sama sekali tidak tersedianya sarana fisik yang dapat merangsang pembaharuan sikap tentang cara)cara pembuangan tinja yang baik +./.+ 0aktor tingkat pendidikan 0aktor pendidikan yang kurang maju menghambat perkembangan sikap masyarakat terhadap nilai baru yang akan diperkenalkan !Koencoroningrat, 1$$.%. Makin tinggi pendidikan masyarakat maka

13

pengetahuannya akan semakin luas sehingga memiliki kesadaran terhadap pemeliharaan kesehatan lingkungan termasuk kepemilikan jamban. +./.9 0aktor tingkat pengetahuan 5ingkat pengetahuan dari masyarakat sangat berpengaruh terhadap kepemilikan jamban. 5anpa pengetahuan tentang sarana pembuangan tinja dan cara pembuangan tinja yang memenuhi syarat kesehatan sehingga memungkinkan masih banyaknya masyarakat yang membuang tinjanya disembarang tempat sehingga menjadi salah satu faktor penyebab penularan penyakit. +././ 0aktor kepemilikan lahan &adatnya penduduk berakibat terbatasnya kepemilikan lahan. Secara teknis hal ini mengakibatkan sulitnya membangun jamban yang memenuhi syarat kesehatan sehingga dapat menyebabkan pencemaran lingkungan. +./.< 0aktor alam Dengan adanya hutan, laut dan sungai, menyebabkan masyarakat memanfaatkan hutan, laut atau sungai tersebut untuk membuang kotoran sehingga enggan membangun jamban. 2.& Pen-akit Diare +.<.1 Definisi penyakit diare Definisi penyakit diare adalah penyakit yang ditandai dengan perubahan bentuk dan konsistensi tinja melembek sampai mencair dan bertambahnya frekuensi jarak berak lebih dari biasanya !tiga kali B lebih dalam sehari%, !Depkes "#, 1$$9% Diare paling sering menyerang anak)anak terutama usia enam bulan sampai dua tahun juga umum terjadi pada bayi diba'ah enam

1.

bulan yang minum susu sapiBsusu formula. -uang air besar yang sering dengan tinja normal, tidak disebut diare. +.<.+ Diagnosa dan klasifikasi diare &enentuan diagnosa penyakit diare berdasarkan keputusan seminar nasional pemberantasan diare tahun 1$$2, diare di klasifikasikan sebagai berikut > 1. Diare akut a. -erlangsung kurang dari 1/ hari b. 5anpa di selang)seling stop lebih dari + hari c. Di bagi dalam 9 tahap yaitu tanpa dehidrasi, dehidrasi ringan, dehidrasi sedang dan dehidrasi berat. +. Diare persisten -erlangsung lebih dari 1/ hari. 9. Diare darah !disentri% /. Diare dengan penyakit penyerta +.<.9 1ara penularan penyakit diare 1. Kontaminasi makananBair dari tinjaBmuntah penderita yang mengandung kuman penyebab +. Kuman pada kotoran dapat langsung di tularkan pada orang lain apabila melekat pada tangan dan kemudian di masukkan ke mulut atau di pakai untuk memegang makanan. +.<./ 0aktor)faktor yang mempengaruhi kejadian diare Menurut Sunoto !1$73%, penyebab penyakit diare di pengaruhi oleh beberapa faktor yaitu > 1. Keadaan hygiene perorangan yang masih kurang +. &erilaku masyarakat !ketidaktahuan, kepercayaan% 9. Kondisi rumah /. Keadaan status sosial ekonomi

17

<. -esar keluarga 3. 5ingginya angka kejadian KK& serta penyakit infeksi Selain itu juga faktor)faktor lain yang mempengaruhi kejadian diare antara lain > 1. Sanitasi makanan Secara umum makanan sehat merupakan yang hygiene dan bergi8i !mengandung 8at hidrat arang, protein, 6itamin, dan mineral%. 4gar makanan sehat untuk di konsumsi di perlukan persyaratan khusus antara lain > cara pengolahan yang memenuhi syarat, cara penyimpanan yang betul dan pengangkutan yang sesuai dengan ketentuan. Makanan sehat selain di tentukan oleh kondisi sanitasi juga di tentukan oleh macam makanan yang mengandung karbohidrat, protein, lemak, 6itamin, dan mineral !Mukono, +223%. +. &enyediaan air bersih 4ir sangat penting bagi kehidupan manusia. Manusia akan cepat meninggal karena kekurangan air daripada kekurangan makanan. Di dalam tubuh manusia itu sendiri sebagian besar terdiri dari air yaitu <<)32E pada orang de'asa, 3<E untuk anak)anak dan 72E untuk bayi. Syarat minimal air minum yang sehat adalah > a. Syarat fisik, yaitu bening !tidak ber'arna%, tidak berasa, suhu berada di ba'ah suhu di luarnya. b. Syarat bakteriologis, yaitu bebas dari segala bakteri terutama bakteri pathogen. c. Syarat kimia, yaitu harus mengandung 8at)8at tertentu dalam jumlah yang tertentu pula. Kekurangan atau kelebihan salah satu 8at kimia di dalam air akan menyebabkan gangguan fisiologis pada manusia. Sesuai dengan prinsip teknologi tepat guna di pedesaan maka air minum yang berasal dari mata air dan sumur dalam dapat di terima sebagai air yang sehat dan memenuhi ketiga syarat di atas, asalkan

1$

tidak tercemar oleh kotoran)kotoran terutama kotoran manusia !*otoatmodjo, +229%. 9. &encemaran air a. Menurut peraturan Menkes "# no. 1.9B MenkesB F##B .. &encemaran air adalah suatu peirsti'a masuknya 8at ke dalam air yang mengakibatkan kualitas !mutu% air tersebut menurun sehingga dapat mengganggu atau membahayakan kesehatan masyarakat. b. Menurut peraturan pemerintah "# no. +2 tahnun 1$$2 &encemaran air adalah masuknya atau di masukkannya makhluk hidup, 8at, energy, dan atau komponen lain ke dalam air oleh kegiatan manusia, sehingga kualitas air menurun ke tingkat tertentu yang membahayakan, yang mengakibatkan air tidak berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkannya !Mukono,+222%. /. &enanganan sampah Sampah adalah suatu bahan atau benda padat yang sudah tidak di pakai lagi oleh manusia, atau benda yang sudah tidak di gunakan lagi dalam kegiatan manusia dan di buang !*otoatmodjo,+229%. <. &engelolaan sampah Sampah erat kaitannya dengan kegiatan masyarakat karena dari sampah tersebut akan hidup berbagai mikroorganisme penyebab penyakit, dan binatang serangga sebagai pemindahBpenyebar penyakit. Oleh sebab itu sampah harus di kelola dengan baik sampai sekecil mungkin tidak mengganggu atau mengancam kesehatan masyarakat. 4dapun pengelolaan sampah yang baik antara lain > a. &engumpulan dan pengangkutan sampah &engumpulan merupakan tanggung ja'ab dari masing)masing rumah tanggaBinstitusi yang menghasilkan sampah. Oleh karena

+2

itu

mereka

harus

membangun

tempat

khusus

untuk

mengumpulkan sampah, kemudian sampah di angkut ke tempat pembuangan sementara !5&S% dan selanjutnya ke tempat pembuangan akhir !5&4%. b. &emusnahan dan pengolahan sampah al ini dapat di lakukan dengan berbagai cara antara lain > 1. Di tanam !landfill% +. Di bakar !incinerator% 9. Di jadikan pupuk !composting% !*otoatmodjo, +229% 3. &engendalian lalat Lalat merupakan salah satu serangga yang berperan untuk menularkan penyakit maupun sebagai binatang pengganggu. Dan adanya lalat di suatu tempat juga merupakan indikasi belum baiknya kondisi kebersihan di tempat tersebut. Salah satu upaya untuk mencegah berkembang biaknya lalat dan agar tidak berperan sebagai penularan penyakit secara klinis !thypoid fe6er, parathypoid fe6er, disentri basiler, disentri amoeba%, maka Depkes "#, 1$$7 ,tentang pemberantasan lalat menganjurkan, > a. &erbaikan lingkungan untuk mengurangi tempat)tempat potensial sebagai tempat perindukan dari lalat tersebut. b. &emberantasan dengan menggunakan racun serangga sebagai lar6asida. +.<.< Metode penemuan penyakit diare 1. &enemuan penderita secara pasif Kegiatan ini di laksanakan berdasarkan penderita yang datang berobat ke puskesmas, puskesmas pembantu, balai pengobatan dan posyandu.

+1

+. &enemuan penderita secara aktif Kegiatan ini di laksanakan pada saat KL- diare melalui 5im Derak 1epat &enanggulangan KL- Diare. di daerah tersebut. +.<.3 1ara &encegahan Diare 1. Menggunakan sumber air minum yang bersih, misalnya sumur gali, sumur pompa tangan, perlindungan mata air, penampungan air hujan. +. -uang air besar di jamban atau kakus yang sehat. 9. 4gar menjaga kebersihan perorangan seperti mencuci tangan dengan sabun setiap kali selesai buang air besar, mencuci tangan sebelum dan sesudah makan dan minum, kuku tangan di jaga agar selalu bersih dan tidak panjang. asil penemuan penderita akan dapat memberikan gambaran besar kecilnya masalah penyakit diare

++

BAB III %E AN+%A %0N*EP#UAL DAN HIP0#E*I* PENELI#IAN 3.1 %erangka %(nse't!al Penelitian

> diteliti > tidak diteliti &enjelasan> 0aktor yang mempengaruhi kepemilikan jamban keluarga yang dipengaruhi oleh karakteristik masyarakat yang terdiri dari pendidikan, pekerjaan, seC, umur dan agama serta dipengaruhi oleh perilaku yang terdiri dari pengetahuan, sikap, dan tindakan. Selain itu juga dipengaruhi oleh faktor)faktor antara lain faktor ekonomi, faktor kepemilikan lahan dan faktor alam. Kepemilikan jamban keluarga dan pemanfaatan jamban keluarga berpengaruh pada kejadian diare yang

+9

dipengaruhi oleh sanitasi makanan, penyediaan sumber air minum, penanganan sampah, pengendalian lalat dan personal hygiene. Selain itu juga dipengaruhi oleh keadaan gi8i dan imunitas. 3.2 Hi'(tesis Penelitian 4danya hubungan antara kepemilikan jamban keluarga dan pemanfaatan jamban dengan kejadian diare di desa Kedensari kecamatan 5anggulangin Kabupaten Sidoarjo

+/

BAB I1 ME#0DE PENELI#IAN

".1 )enis dan an2ang Bang!n Penelitian ;enis penelitian yang dilaksanakan termasuk jenis penelitian obser6asional karena tidak ada inter6ensi pada subyek penelitian. Dari segi sifat dan cara pembahasan masalahnya penelitian ini termasuk penelitian analitik yaitu data)data diolah dan dianalisis dengan uji statistik untuk menjelaskan hubungan antara 6ariable melalui pengujian hipotesis. Dari segi 'aktu merupakan penelitian Cross Sectional dan menurut tempat adalah penelitian lapangan. &enelitian ini dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran tentang hubungan antara kepemilikan jamban serta pengetahuan tentang terhadap kejadian diare di Desa Kedensari Kecamatan 5anggulangin Kabupaten Sidoarjo. ".2 P('!lasi Penelitian Sebagai populasi dalam penelitian ini adalah kepala keluarga dan bertempat tinggal serta tercatat sebagai penduduk pada saat penelitian dilaksanakan yaitu di Desa Kedensari Kecamatan 5anggulangin Kabupaten Sidoarjo. ".3 Besar *am'el3 4ara Penent!an Besar *am'el3 Penent!an Besar *am'el dan 4ara Pengambilan *am'el /.9.1 -esar Sampel -esar sampel dalam penelitian ini adalah $9 rumah /.9.+ 1ara &enentuan -esar Sampel 1ara yang digunakan untuk menentukan besar sample adalah sebagai berikut !*otoatmodjo, +22<%

+<

-esarnya sample > nG HI+&J d+


G G

!1,$3%+ 2,<77/!1)2,<77/% !2,1%+ 2,$9 2.21 $9 rumah

Sumber > &rofil Desa Kedensari Kecamatan 5anggulangin Kabupaten Sidoarjo n G -esar sampel H G 5abel H K I & G &roporsi KK yang memiliki jamban di Desa Kedensari Kecamatan 5anggulangin Desa Sidoarjo J G &roporsi KK yang tidak memiliki jamban di Desa Kedensari Kecamatan 5anggulangin Desa Sidoarjo d G KekatanBketepatan relatif /.9.9 1ara &engambilan Sampel &enetapan sample rumah yang diteliti ditentukan secara simple random sampling. "." L(kasi dan 5akt! 'enilitian /./.1 Lokasi penilitian Lokasi dilaksanakan di desa karangagung. =ilayah kerja Desa Kedensari Kecamatan 5anggulangin Kabupaten Sidoarjo. Lokasi ini dipilih dengan pertimbangan sebagai berikut > 1. "endahnya kepemilikan jamban keluarga di Desa Kedensari Kecamatan 5anggulangin Kabupaten Sidoarjo, berdasarkan data tahun +211 yang memiliki jamban $$< rumah dari 13$1 rumah !<7,7/E%. Dikatakan rendah karena di Kabupaten 5anggulangin

+3

untuk kecamatan 5anggulangin setiap rumah telah memiliki jamban +. =alaupun mempunyai jamban tetapi masih banyak masyarakat disana yang membuang tinja di laut, sungai, atau lahan kosong 9. Di 'ilayah kerja &uskesmas 5anggulangin Desa Kedensari menduduki yang paling tinggi /./.+ =aktu &enelitian &engambilan data akan dilaksanakan pada bulan Mei +21+ ".& 1ariabel3 4ara Peng!k!ran dan Definisi 0'erasi(nal /.<.1 Fariabel &enelitian 1. Fariabel bebas adalah 6ariable yang mempengaruhi 6ariable terikat. Fariabel bebas dalam penelitian ini adalah yang terdiri dari kepemilikan jamban dan pemanfaatan. +. Fariabel terikat adalah 6ariabel yang dipengaruhi oleh 6ariebel bebas. Dalam penelitian ini yang menjadi 6ariabel terikat adalah kejadian diare. 9. Fariabel moderator adalah 6ariabel yang memperkuat atau memperlemah antara 6ariabel bebas dan 6ariabel terikat. Dalam penelitian ini yang menjadi 6ariabel moderator adalah sanitasi makanan, penyediaan sumber air minum, penanganan sampah, pengendalian lalat, dan personal hygiene. Selain itu pendidikan, pekerjaan dan tingkat pengetahuan. /.<.+ 1ara &engukuran Dalam penelitian ini cara yang digunakan untuk mengukur 6ariabel kepemilikan jamban keluarga, pemanfaatan jamban keluarga, pendidikan, pekerjaan, pendapatan, sanitasi makanan, penyediaan

+.

sumber air minum, penanganan sampah, pengendalian lalat, personal hygiene, kejadian diare adalah dengan lembar kuisioner, 'a'ancara, dan lembar obser6asi. *o Fariable 1 ;amban keluarga Definisi Sarana pembuangan tinja 4lat (kur Lembar kuisioner Kriteria 4da 5idak ada Skala *ominal

manusia =a'ancara yang harus Obser6asi dimiliki oleh + Kepemilikan jamban keluarga setiap keluarga 4da tidaknya Lembar jamban didalam maupun rumah masih kuisioner diluar =a'ancara yang Obser6asi milik Memiliki 5idak memiliki *ominal

responden baik yang memenuhi syarat maupun tidak memenuhi 9 &emanfaatan jamban keluarga / Kejadian diare syarat. Seluruh anggota Lembar keluarga yang kuisioner =a'ancara memanfaatkan Dimanfaatkan 5idak dimanfaatkan Aa 5idak *ominal *ominal

jamban keluarga Obser6asi 4ngka yang Lembar menunjukkan jumlah diare dialami kasus yang oleh kuisioner

responden yang dinyatakan saat

+7

penelitian yang terjadi kurun pada 'aktu

satu sampai dua < &endidikan bulan terakhir 5ingkat pendidikan formal dimiliki responden 3 &ekerjaan ;enis pekerjaan Lembar responden yang menentukan tingkat . &engetahuan social Lembar cara kuisioner ekonominya &emahaman tentang pembuangan 7 Sanitasi makanan tinja (paya dalam hal Lembar penyehatan kuisioner kuisioner yang Lembar kuisioner 5idak tamat SD SM& SM4 &erguruan *ominal Ordinal

tinggi &etaniBnelayan &*S =iras'asta S'asta -aik 1ukup Kurang -aik 1ukup Kurang

Ordinal

Ordinal

makanan seperti =a'ancara pengolahannya, Obser6asi menutup makanan jadi, penyimpanan bahan makanan, kebersihan 'adah makanan $ &enanganan sampah (paya pengolahan Lembar kuisioner

-aik 1ukup

Ordinal

+$

sampah dilakukan responden beberapa

yang =a'ancara Obser6asi kali tidak

Kurang

pembuangan sampah, sampai 12 &engendalian lalat menginap (paya menanggulangi Lembar kuisioner -aik 1ukup Kurang Ordinal

penyebaran lalat =a'ancara sebagai 6ector Obser6asi terjadinya kesakitan makanan, menggunakan 11 &ersonal hygiene lem lalat, dll &erilaku kebersihan responden Lembar kuisioner diare dengan menutup

-aik 1ukup Kurang

Ordinal

cuci =a'ancara tangan sebelum Obser6asi makan dan cuci tangan sesudah 1+ &enyediaan sumber minum buang tinja &enyediaan air minum digunakan responden air direbus air Lembar yang kuisioner =a'ancara

-aik 1ukup Kurang

Ordinal

jika Obser6asi menggunakan sumur dulu

92

apa disaring tidak ".6

tidak, apa

#eknik dan Instr!men Peng!m'!lan Data /.3.1 5eknik &engumpulan Data 1. ;enis Data &ada penelitian ini menggunakan + jenis data yaitu data primer dan data sekunder yaitu > a. Data &rimer Merupakan data yang diperoleh melalui tinjauan langsung di lapangan yaitu dengan melakukan obser6asi , 'a'ancara dan pengisisan kuisioner dengan kepala keluarga yang menjadi sample. b. Data Sekunder Merupakan data yang diperoleh dari instansi yaitu Kantor Kecamatan 5anggulangin, &uskesmas 5anggulangin dan Kantor Desa Kedensari yang meliputi geografis, keadaan demografi, cakupan jamban dan data penyakit diare. +. Metode &engumpulan Data a. =a'ancara =a'ancara dilakukan dengan tanya ja'ab secara langsung kepada responden dengan menggunakan lembar kuisioner untuk memperoleh data yang diperlukan b. Obser6asi Obser6asi yang dilakukan dengan pengamatan langsung untuk melihat ada tidaknya jamban keluarga dalam rumah responden dan dimanfaatkan apa tidak, melihat adanya jamban yang memiliki responden, melihat sanitasi makanan responden, penggunaan air bersih dan minum, penanganan sampah, pengendalian lalat dan personal hygiene responden.

91

c. Dokumentasi Metode ini digunakan untuk memperoleh data lengkap melalui menyalin data sekunder antara lain sekunder antara lain data demografi, geografi dan lain)lainnya /.3.+ #nstrumen &engumpulan Data Dalam pelaksanaannya di lapangan untuk pengambilan data diperlukan beberapa instrument antara lain > 1. Lembar Kuisioner +. Lembar Obser6asi 9. 4lat 5ulis ".7 #eknik Analisis Data /...1 &engolahan Data 1. Editing Melihat data yang diperoleh untuk mengetahui apakah data tersebut sudah baik dan dapat disiapkan untuk proses selanjutnya. +. Coding Mengklasifikasikan data atau ja'aban dari responden sesuai dengan macamnya dengan kode pada masing)masing ja'aban. 9. 5abulasi &enyusunan data dalam bentuk tabel untuk memudahkan pembacaan dan analisis data. /...+ 4nalisis Data 1. #nterpretasi table yaitu menyajikan data hasil penelitian yang telah diolah dalam bentuk tabel distribusi dan tabel silang. +. (ji statistik untuk membuktikan kebenaran hipotesis yang digunakan adalah uji 1hi)sLuare !C+%. Konsep C+ digunakan dalam statistik untuk menghitung signifikan dalam menghadapi data bentuk frekuensi atau probabilitas.

9+

BAB 1 HA*IL PENELI#IAN &.1 +ambaran Um!m L(kasi Penelitian <.1.1 Keadaan Deografis 1. Letak =ilayah Desa Kedensari berjarak dari a. &usat &emerintah Kecamatan b. #bukota Kabupaten c. #bukota *egara +. Luas =ilayah Luas 'ilayah Desa Kedensari 1<3.222 terbagi menjadi 2. "= dan +< "5. a yang di bagi menjadi 9 'ilayah yaitu =ates, *ngodog dan Ka'eden. Serta tiap 'ilayah > + Km > 3 Km > 1222 Km

99

-atas =ilayah -atas administratif Desa Kedensari dengan daerah sekitarnya adalah sebagai berikut > a. Sebelah (tara c. Sebelah -arat d. Sebelah 5imur 9. Kondisi 5opografi a. Ketinggian 5anah dari &ermukaan Laut > / M b. -anyaknya curah hujan c. Suhu "ata)rata <.1.+ Keadaan Demografi -erdasarkan sumber &rofil Desa Kedensari Kecamatan 5anggulangin Kabupaten Sidoarjo 5ahun +211 1. ;umlah &enduduk ;umlah penduduk seluruhnya 3++3 ;i'a terbagi dalam a. Laki)laki b. &erempuan c. ;umlah KK > 91.9 > 92<9 > 13$1 > +22 M 922 mmB5h > 9<N1 > Ketegan > Ketegan > Kludan b. Sebelah Selatan > Kalisampurno

+. Mata &encaharian &enduduk Sebagian besar penduduk ber'iras'asta 9. Data &enduduk Menurut 5ingkat &endidikan 1% Sekolah Dasar ) SM&BSL5& +% SM4BSL54 9% 4kademi !D)1, D)+, D)9, S1% <.1.9 Data Kesehatan Lingkungan Desa Kedensari Dari rekapitulasi laporan dan sistem ke'aspadaan dari kesehatan lingkungan &uskesmas 5anggulangin tahun +211 di peroleh data Kesehatan Lingkungan Desa Kedensari sebagai berikut > > 1/9+ orang > <2. orang > 73 2rang

9/

1. Sarana dan 1akupan &enyediaan 4ir -ersih Sarana &enyediaan 4ir -ersih penduduk yang menggunakan &D4M sebesar 12.7 +. Sarana dan 1akupan ;amban Keluarga Sarana ;amban Keluarga yang ada sebanyak $$< rumah dari 13$1 rumah 9. Sarana dan 1akupan Saluran &embuangan 4ir Limbah Sarana Saluran &embuangan 4ir Limbah semua penduduk mengalirka langsung ke parit /. &enyehatan "umah ;umlah rumah 3$.</< rumah sedangkan yang memenuhi syarat sebanyak $$< rumah. <. 5empat)tempat (mum 5empat)tempat umum yang terdiri dari masjid 9 buah, pondok pesantren 9 buah, madrasah 9 buah, dan -alai Latihan Kerja 1 buah.

Data &enyakit 5erbesar di &uskesmas Kedensari 5abel <.9 12 &enyakit terbesar tahun +211 *o. 1. +. 9. /. <. *ama &enyakit #S&4 Obs. 0ebris Dastritis D@BDiare Mialgia ;umlah 3.$ 9.2 +<3 177 1+1

5abel <./ 1< &enyakit terbesar bulan mei +21+ *o. 1. +. 9. /. <. *ama &enyakit #S&4 Obs. 0ebris Dastritis D@BDiare Mialgia ;umlah 3+ +3 +1 7 12

&.2 Hasil Penelitian

9<

<.+.1 Karakteristik "esponden Dari hasil penelitian mengenai hubungan kepemilikan jamban dengan kejadian diare di Desa Kedensari Kecamatan 5anggulangin Kabupaten Sidoarjo di peroleh dua karakteristik responden yaitu pendidikan dan pekerjaan. (ntuk lebih jelas akan di uraikan sebagai berikut > 1. &endidikan 5abel <.< &endidikan terakhir responden di Desa Kedensari Kecamatan 5anggulangin Kabupaten Sidoarjo 5ahun +21+ Pendidikan terakhir SD SM& SM4 &erguruan 5inggi )!mlah Sumber> asil sur6ey
"339 133:<9 ":3"69
*D

N(. 1. +. 9. /.

8 /3 92 19 / :3

9 /$,/3 9+,+3 19,$7 /,9 1;;

323269

*MP *MA Perg!r!an #inggi

Drafik <.1 &roporsi pendidikan terakhir responden di Desa Kedensari Kecamatan 5anggulangin Kabupaten Sidoarjo 5ahun +21+. Dari tabel dan grafik di atas diketahui bah'a kepala keluarga yang pendidikan terakhir SD sebanyak /3 !/$,/3E%, SM& sebanyak 92 !9+,+3E%, SM4 sebanyak 19 !19,$7E% dan &erguruan 5inggi sebanyak / !/,9E%. terakhir kepala al ini menunjukkan bah'a pendidikan di Desa Kedensari Kecamatan keluarga

5anggulangin Kabupaten Sidoarjo banyak yang lulusan SD.

93

+. &ekerjaan 5abel <.$ &ekerjaan responden di Desa Kedensari Kecamatan 5anggulangin Kabupaten Sidoarjo 5ahun +21+ Peker$aan &*S =iras'asta *elayan Karya'an -uruh )!mlah Sumber> asil sur6ey
13;<9

N(. 1. +. 9. /. <.

8 2 33 1 2 +3 :3

9 2 .2,$. 1,27 2 +.,$3 1;;

273:69 7;3:79

PN* =iras5asta B!r!h Nela-an %ar-a5an

Drafik <.+

&roporsi pekerjaan responden di Desa Kedensari Kecamatan 5ahun +21+. 5anggulangin Kabupaten Sidoarjo

Dari tabel dan grafik di atas diketahui bah'a kepala keluarga yang bekerja sebagai 'iras'asta sebanyak 33 !.2,$.E%, buruh sebanyak +3 !+.,$3E% dan nelayan sebanyak 1 !1,27E%. menunjukkan ber'iras'asta. <.+.+ Kepemilikan ;amban bah'a kepala keluarga di Desa al ini Kedensari

Kecamatan 5anggulangin Kabupaten Sidoarjo banyak yang

9.

5abel <.19 ;umlah dan presentase responden terhadap kepemilikan jamban di Desa Kedensari Kecamatan 5anggulangin Kabupaten Sidoarjo 5ahun +21+. N(. %e'emilikan )amban 1. Memiliki +. 5idak memiliki )!mlah Sumber> asil sur6ey 8 97 << :3 9 /2,73 <$,1/ 1;;

Memiliki #idak memiliki

";3<69 &:31"9

Drafik <.9

&roporsi jumlah dan presentase responden terhadap kepemilikan jamban di Desa Kedensari Kecamatan 5anggulangin Kabupaten Sidoarjo 5ahun +21+.

Dari tabel dan grafik di atas diketahui bah'a yang memiliki jamban sebesar 97 !/2,73E% responden dari $9 responden, sedangkan responden yang tidak memiliki jamban sebesar << !<$,1/E% responden dari $9 responden. <.+.9 &emanfaatan ;amban 5abel <.1/ ;umlah dan presentase responden terhadap pemanfaatan jamban di Desa Kedensari Kecamatan 5anggulangin Kabupaten Sidoarjo 5ahun +21+. N(. Pemanfaatan )amban 1. Memanfaatkan ;amban +. 5idak memanfaatkan )!mlah Sumber> asil sur6ey 8 93 <. :3 9 97,.1 31,+$ 1;;

97

Memanfaatkan $amban

3<3719 6132:9

#idak memanfaatkan

Drafik <./

&roporsi jumlah dan presentase responden terhadap pemanfaatan jamban di Desa Kedensari Kecamatan 5anggulangin Kabupaten Sidoarjo 5ahun +21+.

Dari tabel dan grafik di atas diketahui bah'a yang memanfaatkan jamban sebesar 93 !97,.1E% responden dari $9 responden, sedangkan responden yang tidak memanfaatkan jamban sebesar <. !31,+$E% responden dari $9 responden.

<.+./ ubungan Kepemilikan ;amban dengan &emanfaatan ;amban 5abel <.13 ubungan kepemilikan jamban dengan pemanfaatan jamban di Desa Kedensari Kecamatan 5anggulangin Kabupaten Sidoarjo 5ahun +21+. N(. %e'emilikan $amban Memiliki 5idak memiliki #(tal Sumber> asil sur6ey a. 0ormulasi ipotesis
o

Pemanfaatan $amban Memanfaatkan 5idak O 93 2 36 E 97,.1 2 3<371 memanfaatkan O E + +,1< << <$,1/ &7 6132:

)!mlah

1. +.

O 97 << :3

E /2,73 <$,1/ 1;;

G tidak ada hubungan antara kepemilikan jamban dan pemanfaatan jamban

9$

G ada hubungan antara kepemilikan jamban dan pemanfaatan jamban

b. 5araf nyata !I% dan nilai >2 I G <E G 2,2< I G taraf nyata db G derajat kebebasan b G jumlah baris k G jumlah kolom c. Kriteria &engujian
2 2

db G !b)1%!k)1% G !+)1%!+)1% G 1

;adi >2 ? 33"<1 !lihat tabel >2 pada lampiran%

diterima ! ditolak !

ditolak% apabila >2 @ 33"<1


1

diterima% apabila >2 A 33"<1 kemudian

dilanjutkan uji korelasi kontingensi d. (ji Statistik N(. %e'emilikan $amban 1. +. Memiliki 5idak memiliki #(tal Pemanfaatan $amban Memanfaatkan 5idak O 93 2 36 memanfaatkan O + << &7 )!mlah

O 97 << :3

5abel <.1. Kai Kuadrat hubungan kepemilikan jamban dengan pemanfaatan jamban di Desa Kedensari Kecamatan 5anggulangin Kabupaten Sidoarjo 5ahun +21+. ni$ 93 + 2 << ei$ 1/,. +9,9 +1,9 99,. Bni$/ei$C +1,9 )+1,9 )+1,9 +1,9 Bni$/ei$C2 ei$ 92,$ 1$,< +1,9 19,<

/2

)!mlah >2 G 7<,+

7<,+

*ilai Koefisien Kontingensinya !1% adalah sebagai berikut >

e. Kesimpulan *ilai 1 G 2,3$1< memberikan arti cukup berarti atau sedang !lihat tabel inter6al nilai koefisien korelasi dan kekuatan hubungan di lampiran belakang% 4rtinya bah'a antara kepemilikan jamban dan pemanfaatan jamban terdapat hubungan yang cukup berarti atau sedang, dimana makin tinggiBrendah kepemilikan jamban, tingkat pemanfaatan jamban makin baikBkurang. <.+.< Kejadian Diare 5abel <.1< ;umlah dan presentase kejadian diare di Desa Kedensari Kecamatan 5anggulangin Kabupaten Sidoarjo 5ahun +21+. N(. %e$adian diare 1. Aa +. 5idak )!mlah Sumber> asil sur6ey 8 9+ 31 :3 9 9/,/1 3<,<$ 1;;

/1

,a

#idak

3"3"19 6&3&:9

Drafik <.<

&roporsi jumlah dan presentase responden terhadap pemanfaatan jamban di Desa Kedensari Kecamatan 5anggulangin Kabupaten Sidoarjo 5ahun +21+.

Dari tabel dan grafik di atas diketahui bah'a kejadian diare sebesar 9+ !9/,/1E%. Sedangkan responden yang tidak sakit diare sebesar 31 !3<,<$E% responden. <.+.3 ubungan Kepemilikan ;amban dengan Diare 5abel <.13 ubungan kepemilikan jamban dengan kejadian diare di Desa Kedensari Kecamatan 5anggulangin Kabupaten Sidoarjo 5ahun +21+. N(. 1. +. %e'emilikan $amban Memiliki 5idak memiliki #(tal Sumber> asil sur6ey a. 0ormulasi ipotesis
o

%e$adian Diare Diare 5idak O E O E < <,97 99 9<,/7 +. +$,29 +7 92,11 32 3"3"1 61 6&3&:

)!mlah O 97 << :3 E /2,73 <$,1/ 1;;

G tidak ada hubungan antara kepemilikan jamban dan kejadian diare G ada hubungan antara kepemilikan jamban dan kejadian diare

/+

b. 5araf nyata !I% dan nilai >2 I G <E G 2,2< I G taraf nyata db G derajat kebebasan b G jumlah baris k G jumlah kolom c. Kriteria &engujian
2 2

db G !b)1%!k)1% G !+)1%!+)1% G 1

;adi >2 ? 33"<1 !lihat tabel >2 pada lampiran%

diterima ! ditolak !

ditolak% apabila >2 @ 33"<1


1

diterima% apabila >2 A 33"<1 kemudian

dilanjutkan uji korelasi kontingensi d. (ji Statistik N(. 1. +. %e'emilikan $amban Memiliki 5idak memiliki #(tal %e$adian Diare Diare 5idak O O < 99 +. +7 32 61 )!mlah O 97 << :3

5abel <.1. Kai Kuadrat hubungan kepemilikan jamban dengan kejadian diare di Desa Kedensari Kecamatan Bni$/ei$C2 ei$ <,2 +,3 9,< 1,7 1+,$ 5anggulangin Kabupaten Sidoarjo 5ahun +21+. ni$ < 99 +. +7 ei$ 19,1 +/,$ 17,$ 93,1 )!mlah Bni$/ei$C )7,1 7,1 7,1 )7,1

>2 G 1+,$ *ilai Koefisien Kontingensinya !1% adalah sebagai berikut >

/9

e. Kesimpulan *ilai 1 G 2,9/$2 memberikan arti rendah atau lemah tapi pasti !lihat tabel inter6al nilai koefisien korelasi dan kekuatan hubungan di lampiran belakang% 4rtinya bah'a antara kepemilikan jamban dan kejadian diare terdapat hubungan yang rendah atau lemah tapi pasti, dimana makin tinggiBrendah kepemilikan jamban, kejadian diare makin seringBkurang. <.+.. 5ingkat &engetahuan 5abel <.17 5ingkat pengetahuan responden di Desa Kedensari Kecamatan 5anggulangin Kabupaten Sidoarjo 5ahun +21+. N(. #ingkat 'engetah!an 1 -aik + 1ukup 9 Kurang )!mlah Sumber> asil sur6ey 8 /+ 92 +1 :3 9 /<,13 9+,+3 ++,<7 1;;

//

Baik

223&<9 "&3169

4!k!' %!rang

323269

Drafik <.3 &roporsi tingkat pengetahuan responden di Desa Kedensari Kecamatan 5anggulangin Kabupaten Sidoarjo 5ahun +21+. Dari tabel dan grafik di atas diketahui bah'a tingkat pengetahuan baik sebesar /+ !/<,13E%, tingkat pengetahuan cukup sebesar 92 !9+,+3E%, dan tingkat pengetahuan kurang sebesar +1 !++,<7E%. 5able <.+1 5ingkat pengetahuan dengan kejadian diare di Desa Kedensari Kecamatan 5anggulangin Kabupaten Sidoarjo 5ahun +21+.

<.+.7 0aktor)faktor yang Mempengaruhi Kejadian Diare 1. Sanitasi Makanan 5abel <.++ ;umlah dan presentase sanitasi makanan dengan kejadian diare di Desa Kedensari Kecamatan 5anggulangin Kabupaten Sidoarjo 5ahun +21+. N(. *anitasi makanan 1 -aik + 1ukup 9 Kurang ;umlah 8 9

/<

Dari data di atas di ketahui bah'a sanitasi makanan baik sebesar P. !PE%, cukup P. !PE%, dan kurang sebesar P. !PE%. 5abel <.+9 Sanitasi makanan dengan kejadian diare di D@sa Kedensari N(. 1 + 9 *anitasi makanan -aik 1ukup Kurang jumlah Diare O Kecamatan 5anggulangin Kabupaten Sidoarjo 5ahun +21+. %e$adian diare 5idak diare E O E

Dari data di atas sanitasi makanan terhadap kejadian diare yang terjadi sakit diare sebesar P.. responden dengan sanitasi makanan baik sebesar P. !P.E%, sanitasi makanan cukup sebesar P. !P. E%, dan sanitasi makanan kurang sebesar P. !..E%. Sedangkan sanitasi makanan terhadap kejadian diare yang tidak terjadi sakit diare sebesar P. responden dengan sanitasi makanan baik sebesar P. !P.E%, sanitasi makanan cukup sebesar P. !PE%, dan sanitasi makanan kurang sebesar P !PE%. asil penelitian menunjukkan bah'a nilai Mann)=hitney antara sanitasi makanan dengan adanya kejadian diare adalah sebesar P. !P.E%. 5idak ada hubungan antara sanitasi makanan dengan kejadian diare. +. &enyediaan Sumber 4ir Minum 5abel <.+/ ;umlah dan presentase penyediaan sumber air minum dengan kejadian diare di Desa Kedensari Kecamatan 5anggulangin Kabupaten Sidoarjo 5ahun +21+. N(. Pen-ediaan s!mber air 8 9

/3

min!m 1 + 9 -aik 1ukup Kurang ;umlah Dari data di atas di ketahui bah'a penyediaan air minum dengan kategori baik semua sebesar P. !PE%. 5abel <.+< &enyediaan sumber air minum dengan kejadian diare di Desa Kedensari Kecamatan 5anggulangin Kabupaten Sidoarjo 5ahun +21+. N(. Pen-ediaan s!mber air 1 + 9 min!m -aik 1ukup Kurang jumlah %e$adian diare Diare 5idak diare O E O E

Dari data di atas penyediaan air minum terhadap kejadian diare pada responden menunjukkan penyediaan air minum baik semua dengan responden yang terjadi sakit diare sebesar P !PE%, sedangkan responden yang tidak terjadi sakit diare sebesar P. !P. E%. 9. &enanganan Sampah 5abel <.+3 ;umlah dan presentase penanganan sampah dengan kejadian diare di Desa 8 Kedensari Kecamatan 9 5anggulangin Kabupaten Sidoarjo 5ahun +21+. N(. Penanganan sam'ah 1 -aik + 1ukup 9 Kurang ;umlah

/.

Dari data diatas diketahui bah'a penanganan sampah baik sebesar P !P.E%, cukup P !P.E%, dan kurang sebesar P. !PE%. 5abel <.+. &enanganan sampah dengan kejadia diare di Desa Kedensari N(. Penanganan sam'ah 1 + 9 -aik 1ukup Kurang jumlah Kecamatan 5anggulangin Kabupaten Sidoarjo 5ahun +21+. %e$adian diare Diare 5idak diare O E O E

Dari data di atas penanganan sampah terhadap kejadian diare yang terjadi sakit diare sebesar P. responden dengan penanganan sampah baik sebesar P !PE%, penanganan sampah cukup sebesar P !P.E%, dan penanganan sampah kurang sebesar P. !PE%. Sedangkan penanganan sampah terhadap kejadian diare yang tidak terjadi sakit diare sebesar P responden dengan penanganan sampah baik sebesar P. responden dengan penanganan sampah baik sebesar P. !P.E%, penanganan sampah cukup sebesar P. !P E%, dan penanganan sampah kurang sebesar P. !PE%. asil penelitian menunjukkan bah'a nilai 1hi)SLuare antara penanganan sampah dengan adanya kejadian diare adalah sebesar P. !P.E%. 5idak ada hubungan antara penanganan sampah dengan kejadian diare. /. &engendalian Lalat 5abel <.+7 ;umlah dan presentase pengendalian lalat dengan kejadian diare di Desa Kedensari Kecamatan 5anggulsngin Kabupaten Sidoarjo 5ahun +21+.

/7

N(. Pengendalian lalat 1 -aik + 1ukup 9 Kurang ;umlah

Dari data di atas di ketahui bah'a pengendalian lalat baik sebesar P !PE%, cukup P. !PE%, dan kurang sebesar P. !P.E%.

5abel <.+$ &engendalian lalat dengan kejadian diare di Desa Kedensari N(. Pengendalian lalat 1 + 9 -aik 1ukup Kurang jumlah Kecamatan 5anggulangin Kabupaten Sidoarjo 5ahun +21+. %e$adian diare Diare 5idak diare O E O E

Dari data di atas pengendalian lalat terhadap kejadian diare yang terjadi sakit diare sebesar P.. responden dengan pengendalian lalat baik sebesar P. !PE%, pengendalian lalat cukup sebesar P !PE%, dan pengendalian lalat kurang sebesar P !..E%. Sedangkan pengendalian lalat terhadap kejadian diare yang tidak terjadi sakit diare sebesar P responden dengan pengendalian lalat baik sebesar P !PE%, pengendalian lalat cukup sebesar P !PE%, dan pengendalian lalat kurang sebesar P. !..E%. asil penelitian menunjukkan bah'a nilai 1hi)SLuare antara pengendalian lalat dengan adanya kejadian diare adalah sebesar P !PE%. 5idak ada hubungan antara penyediaan air bersih dengan kejadian diare. <. &ersonal ygiene

/$

5abel <.92 ;umlah dan presentase personal hygiene dengan kejadian diare di Desa Kedensari Kecamatan 5anggulangin Kabupaten Sidoarjo 5ahun +21+. N(. Pers(nal h-giene 1 -aik + 1ukup 9 Kurang ;umlah 8 9

Dari data di atas di ketahui bah'a personal hygiene baik sebesar P. !P.E%, cukup P !P.E%, dan kurang sebesar P. !PE%. 5abel <.91 &ersonal hygiene dengan kejadian diare di Desa Kedensari N(. 1 + 9 Pers(nal h-giene -aik 1ukup Kurang jumlah Diare O Kecamatan 5anggulangin Kabupaten Sidoarjo 5ahun +21+. %e$adian diare 5idak diare E O E

Dari data di atas personal hygiene terhadap kejadian diare yang terjadi sakit diare sebesar P responden dengan personal hygiene baik sebesar P !P.E%, personal hygiene cukup sebesar P !PE%, dan personal hygiene kurang sebesar P !P.E%. Sedangkan personal hygiene terhadap kejadian diare yang tidak terjadi sakit diare sebesar P. responden dengan personal hygiene baik sebesar P !PE%, personal hygiene cukup sebesar P. !P.E%, dan personal hygiene kurang sebesar P. !PE%. asil penelitian menunjukkan bah'a nilai 1hi)SLuare antara personal hygiene dengan adanya kejadian diare adalah sebesar P. !PQP%. 5idak ada hubungan antara penyediaan air bersih dengan kejadian diare.

Anda mungkin juga menyukai