Anda di halaman 1dari 9

PAPER PANCASILA SUMBANGAN ILMU TEKNIK BAGI BANGSA INDONESIA Ilmu Geodesi

OLEH : KEVIN ALKINDY 12/333418/TK/39780

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS GADJAH MADA 2012

Bab 1 Pendahuluan

Sekarang ini Bangsa Indonesia dalam mengahadapi tantangan dari luar semakin besar. Hal yang dapat mencegah itu adalah Pancasila sebagai ideologi kita. Terdapat lima sila yang terkandung di dalamnya, yaitu ketuhanan yang maha esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh khidmat kebijaksanaan dalam

permusyawaratan perwakilan, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Sila-sila tersebut harus kita amalkan dalam kehidupan kita.. Penerapannya harus dilakukan khususnya bagi generasi muda sekarang. Mulai dari tingkat sekolah dasar, sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas, hingga tingkat perguruan tinggi. Kita bisa menanamkan nilai-nilai pancasila tersebut dengan pelajaran tentang pancasila. Terlebih lagi di tingkat perguruan tinggi. Dan kali ini akan dibahas permasalahan di Indonesia yang terkait dengan sila ke-3. Sebagai mahasiswa kita harus peka terhadap permasalahan-permasalahan yang terjadi di Indonesia. Sebagai mahasiswa kita harus ikut aktif dalam menyalurkan aspirasi kita maupun dengan aksi-aksi gerakan mahasiswa. Dan setelah kita lulus, ilmu yang kita dapat itulah yang kita gunakan dalam mewujudkan Indonesia yang berlandaskan pancasila. Khususnya ilmu teknik. Banyak sekali aplikasi-aplikasi ilmu teknik yang bisa diterapkan dalam mewujudkan persatuan di Indonesia. Seperti Teknik Geodesi, yang berperan dalam posisi, pemetaan, pengukuran tanah, batas wilayah, dan masih banyak lagi.

Bab 2 Isi

A. Pengantar Ilmu Geodesi dan Geomatika


Secara awam geodesi adalah cabang geosain yang mempelajari tentang pemetaan

permukaan bumi. Sedangkan secara etimologi geodesi berasal dari dua suku kata geo yang berarti bumi dan daisai yang artinya ukuran sehingga geodaisai berarti ilmu yang mempelajari tentang ukuran dan bentuk bumi. Adapun secara epistimologi dari berbagai pakar dan organisasi dapat disarikan Geodesi (Geomatika) adalah cabang ilmu kebumian yang menggunakan matematika, fisika dan teknologi informasi untuk merepresentasikan bentuk dan ukuran bumi dan benda benda langit lainnya, termasuk medan gaya beratnya secara tiga dimensi dalam perubahan waktu. Sekarang geodesi sudah berkembang ke geomatika, yaitu merupakan disiplin yang terkait dengan proses pengumpulan, pengolahan, penyimpanan, analisis, penyajian, aplikasi, dan distribusi data, serta informasi kebumian secara terintegrasi.

Secara terpisah ada dua aspek yang terkait dengan geodesi, yaitu :

1. Ilmiah (mempelajari tentang aspek geometri dan fisik bumi serta variasi medan gaya berat bumi). 2. Praktis (mempelajari tentang pengukuran dan pengamatan titik-titik teliti atau luas dari suatu bagian besar bumi. Aspek terapan ini yang kemudian dikenal dengan sebutan survei dan pemetaan atau teknik geodesi). Sesuai dengan yang dipelajari dan kelompok studi, geodesi (geomatika) dapat dikelompokan menjadi beberapa kelompok studi :

1. Sain Informasi Geospasial (yang lebih khusus mempelajari GIS dan aplikasi terapannya) 2. Survey Topografi dan kadasteral 3. Survey hidrografi

4. Remote Sensing (Penginderaan Jauh) 5. Geodesi Astronomis

Peran dan Aplikasi Geodesi-Geomatika : 1. Pengembangan Metode Penentuan Posisi dan Survei Deformasi 2. Pengembangan Infrastruktur Data Spasial 3. Penentuan Medan Gaya Berat Bumi 4. Pemantauan Dinamika Sistem Bumi 5. Pemanfaatan dalam bidang sumber daya air 6. Survei dan Pemetaan 7. Mitigasi Bencana Alam

B. Makna Pancasila sila ke-3


Persatuan berasal dari kata satu, yang berarti utuh tidak terpecah-pecah, persatuan mengandung pengertian bersatunya bermacam-macam corak yang beraneka ragam menjadi suatu kebulatan. Persatuan Indonesia ini mencakup persatuan dalam arti Ideologis, politik, ekonomi, sosial budaya dan keamanan. Persatuan Indonesia adalah persatuan bangsa yang mendiami wilayah Indonesia. Yang bersatu karena didorong untuk mencapai kehidupan kebangsaan yang bebas dalam wadah negara yang merdeka dan berdaulat. Persatuan Indonesia merupakan faktor yang dinamis dalam kehidupan bangsa Indonesia, bertujuan melindungi segenap bangsa Indonesia dengan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa serta mewujudkan perdamaian dunia yang abad. Persatuan Indonesia adalah perwujudan daripada faham kebangsaan Indonesia yang dijiwai oleh Ketuhanan Yang Maha Esa, serta Kemanusiaan yang adil dan Beradab. Karena itu faham persatuan Indonesia tidaklah sempit, tetapi dalam arti menghargai bangsa lainsesuai dengan sifat kehidupan bangsa itu sendiri.

Nasionalisme Bangsa Indonesia mengatasi faham golongan, suku bangsa, dalam upaya membina tumbuhnya persatuan dan kesatuan sebagai satu negara yang padu, tidak terpecah-

pecah. Hal ini sesuai dengan Alenia IV Pembukaan UUD 1945 yang berbunyi : " Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu Pemerintahan Negara Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah Kemerdekaan Kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar Negara Indonesia.....". Ketetapan MPR No. II/MPR/1978 tentang Ekaprasetia Pancakarsa menjabarkan kelima asas dalam Pancasila menjadi 36 butir pengamalan sebagai pedoman praktis bagi pelaksanaan Pancasila. Sila Persatuan Indonesia. 1. Menempatkan kesatuan, persatuan, kepentingan, dan keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau golongan. 2. Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara. 3. Cinta Tanah Air dan Bangsa. 4. Bangga sebagai Bangsa Indonesia dan ber-Tanah Air Indonesia. 5. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa yang ber-Bhinneka Tunggal Ika. Ketetapan ini kemudian dicabut dengan Tap MPR No. I / MPR / 2003 dengan 45 butir Pancasila, Sila Ketiga : Persatuan Indonesia. 1. Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan. 2. Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila diperlukan. 3. Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa. 4. Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia. 5. Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. 6. Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika. 7. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa. yaitu :

C. Peranan Ilmu Geodesi Dalam Persatuan Indonesia Indonesia mempunyai perbatasan darat dengan tiga negara tetangga, yaitu Malaysia, Papua Nugini dan Timor Leste. Sementara perbatasan laut dengan sepuluh negara tetangga, diantaranya Malaysia, Singapura, Vietnam, Filipina, Papua Nugini, Timor Leste, India, Thailand, Australia, dan Palau. Hal ini tentunya sangat erat kaitannya dengan masalah penegakan kedaulatan dan persatuan kesatuan Bangsa Indonesia pengelolaan sumber daya alam serta pengembangan ekonomi kelautan suatu negara. Geodesi memiliki banyak peran dalam menjaga persatuan Indonesia. Bisa dengan cara penentuan batas-batas tanah, batas wilayah, dan lain-lain. Peran Geodesi dalam penentuan batas wilayah dengan Bangsa Indonesia secara

langsung, yakni dalam penentuan batas wilayah kenegaraan. Setelah Timor Timur melepaskan diri dari Indonesia, kemudian menjadi negara baru dengan nama Timor Leste, maka penentuan batas antar kedua negara ini menjadi sangat penting. Batas negara harus jelas ditentukan antara kedua negara tersebut. Salah satu bentuk kegiatan yang ada yaitu dengan melakukan pembangunan CBRF. Mengingat penting dan strategisnya peran dari datum bersama ini, maka pengkajian dan pembangunan CBRF perlu dilaksanakan secara baik dan sistematis, sehingga dapat berkontribusi maksimal untuk proses penataan dan pengelolaan batas negara. Di samping itu, penentuan batas wilayah Indonesia dan Papua juga dilakukan dengan peran dari Teknik Geodesi . Untuk menyelesaikan masalah perbatasan negara Indonesia dengan Negara tetangga, masih banyak hal yang perlu dilakukan. Satu diantaranya yaitu dilakukannya pengecekan koordinat titik-titik batas dengan menggunakan teknologi baru yaitu GPS. Tujuan pengecekan dengan GPS karena sistem ini memiliki Datum Global yang lebih jelas, yang dapat mempermudah dalam hal pengaturan batas daerah atau negara. BAKOSURTANAL dan

ditambah dengan instansi lainnya seperti DIPTOP TNI AD telah melakukan kerjasama dalam hal penentuan koordinat batas antara Indonesia dan Papua New Guinea.

Teknik Geodesi dipercaya untuk melakukan pengolahan data GPS, sehingga menghasilkan koordinat-koordinat titik batas. Sementara itu pengamatan lapangan dipercayakan kepada DIPTOP TNI AD, dibantu oleh orang-orang geodesi, dan dibawah koordinator orang BAKOSURTANAL. Juga ada isu batas wilayah Jogja-Jateng belakangan ini marak dibicarakan. Sebuah berita mengatakan bahwa perubahan batas DIY-Jateng yang terjadi pada 213 titik menyebabkan

menyempitnya

wilayah

Jogja.

Persoalan batas memang multi-dimensi yang melibatkan aspek legal, teknis, dan sosial ekonomi. Sengketa batas wilayah bisa menimbulkan berbagai persoalan yang terkait setidaknya dengan ketiga aspek tersebut. Tulisan ini tidak akan secara spesifik mengulas permasalahan batas antara DIY-Jateng, melainkan memberikan gambaran yang lebih umum sifatnya dan semoga bisa menjadi pengetahuan bagi siapa saja yang tertarik dan berkepentingan dengan perihal batas daerah. Diberlakukannya Undang-undang No. 22/1999 tentang Pemerintahan Daerah merupakan titik awal dilaksanakannya konsep otonomi daerah di Indonesia. Kini UU ini direvisi menjadi UU No. 32/2004 yang salah satunya mengatur penentuan dan penegasan batas wilayah baik di darat maupun di laut. Untuk mendukung ini, Menteri Dalam Negeri telah mengeluarkan Peraturan No. 1 tahun 2006 (selanjutnya disebut Permendagri) tentang Pedoman Penegasan Batas Daerah. Perlu diperhatikan bahwa istilah penentuan dan penegasan memiliki pengertian yang berbeda. Penentuan mengacu kepada penetapan batas di atas peta, sedangkan penegasan adalah penetapan titik-titik batas di lapangan. Dengan kata lain, penegasan adalah tindak lanjut dari penentuan batas. Hal ini ditegaskan dalam Permendagri yang menyebutkan bahwa penegasan batas daerah dititikberatkan pada upaya mewujudkan batas daerah yang jelas dan pasti baik aspek yuridis maupun fisik di lapangan (Pasal 2 ayat 1).

Penegasan batas darat meliputi beberapa langkah yaitu penelitian dokumen, pelacakan batas, pemasangan pilar batas, pengukuran dan penentuan posisi pilar batas, dan pembuatan peta batas. Dalam penegasan batas ini, seperti yang secara eksplisit disebutkan dalam Permendagri pasal 4 ayat 2, wajib diterapkan prinsip geodesi. Jelas terlihat dalam hal ini bahwa peran surveyor geodesi sangat penting dalam penegasan batas daerah. Hal ini bisa kita lihat sebagai peran ilmu geodesi dalam menjaga persatuan Bangsa Indonesia

Bab 3 Kesimpulan
Sumbangan ilmu teknik bagi bangsa Indonesia ini sangat lah banyak. Mulai dari Teknik Geodesi, Teknik Geologi, Teknik Kimia, Teknik Mesin, masing-masing mempunyai kontribusi dari bidangnya terhadap bangsa Indonesia. Kali ini khususnya membahas sumbangan ilmu geodesi bagi Bangsa Indonesia dalam Pancasila sila ke-3. Manfaatnya yaitu dalam penentuan batas wilayah. Dengan Penentuan batas wilayah kita bisa menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Seperti yang sudah disebutkan dalam isi diatas, penentuan batas Provinsi DIY-Jateng, kita bisa mencegah terjadinya konflik. Jadi dengan Ilmu yang kita dapatkan kita bisa berkontribusi sesuai dibidang kita masing-masing dengan tetap memperhatikan Ideologi bangsa Indonesia yitu Pancasila.

Daftar Pustaka
http://amien05.wordpress.com/2011/09/14/pengantar-geodesi-geomatika/ http://sdnkampungsawah04.blogspot.com/2011/10/sila-ke-3-persatuanindonesia.html#axzz2FKig1xh3 http://geo-boundaries.blogspot.com/2006/11/arti-penting-penegasan-batas-wilayah.html http://geoenviron.blogspot.com/2011/10/peran-penting-sistem-informasi.html

Anda mungkin juga menyukai