Anda di halaman 1dari 15

BAB I PENDAHULUAN

Abses peritonsiler dapat terjadi pada umur 10-60 tahun, namun paling sering terjadi pada umur 20-40 tahun. Pada anak-anak jarang terjadi kecuali pada mereka yang menurun sistem immunnya, tapi in eksi bisa menyebabkan obstruksi jalan napas yang signi ikan pada anak-anak. !n eksi ini memiliki proporsi yang sama antara laki-laki dan perempuan. "ukti menunjukkan bah#a tonsilitis kronik atau percobaan multipel penggunaan antibiotik oral untuk tonsilitis akut merupakan predisposisi pada orang untuk berkembangnya abses peritonsiler. $i Amerika insiden tersebut kadang-kadang berkisar %0 kasus per 100.000 orang per tahun, dipertimbangkan hampir 4&.000 kasus setiap tahun4. Abses leher dalam terbentuk dalam ruang potensial diantara asia leher dalam sebagai akibat dari penjalaran in eksi dari berbagai sumber, seperti gigi, mulut, tenggorok, sinus paranasal, telinga tengah dan leher tergantung ruang mana yang terlibat. 'ejala dan tanda klinik dapat berupa nyeri dan pembengkakan. Abses peritonsiler ()uinsy* merupakan salah satu dari Abses leher dalam dimana selain itu abses leher dalam dapat juga abses retro aring, abses para aring, abses submanidibula dan angina ludo+ici (,ud#ig Angina* %. Abses peritonsiler adalah penyakit in eksi yang paling sering terjadi pada bagian kepala dan leher. 'abungan dari bakteri aerobic dan anaerobic di daerah peritonsilar. -empat yang bisa berpotensi terjadinya abses adalah adalah didaerah pillar tonsil anteroposterior, ossa piri orm in erior, dan palatum superior4. Abses peritonsil terbentuk oleh karena penyebaran organisme bakteri

pengin eksi tenggorokan kesalah satu ruangan aereolar yang longgar disekitar aring menyebabkan pembentukan abses, dimana in eksi telah menembus kapsul tonsil tetapi tetap dalam batas otot konstriktor aring&. Peritonsillar abscess (P-A* merupakan kumpulan.timbunan (accumulation* pus (nanah* yang terlokalisir.terbatas (locali/ed* pada jaringan peritonsillar yang terbentuk sebagai hasil dari suppurati+e tonsillitis.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1. ANATOMI DAN FISIOLOGI TONSIL

Tonsil terdiri dari jaringan limfoid yang dilapisi oleh epitel respiratori. Cin in !aldeyer mer"pa#an jaringan limfoid yang mem$ent"# ling#aran di faring yang terdiri dari tonsil palatina% tonsil faringeal &adenoid'% tonsil ling"al% dan tonsil t"$al.
A) Tonsil Palatina

Tonsil palatina adalah s"at" massa jaringan limfoid yang terleta# di dalam fosa tonsil pada #ed"a s"d"t orofaring% dan di$atasi oleh pilar anterior &otot palatoglos"s' dan pilar posterior &otot palatofaringe"s'. Tonsil $er$ent"# o(al dengan panjang )*+ m% masing*masing tonsil memp"nyai ,-*.- #ript"s yang mel"as #e dalam jaringan tonsil. Tonsil tida# selal" mengisi sel"r"h fosa tonsilaris% daerah yang #osong diatasnya di#enal se$agai fosa s"pratonsilar. Tonsil terleta# di lateral orofaring. Tonsil palatina di$atasi oleh/

0 Lateral 1 m"s#"l"s #onstri#tor faring s"perior 0 Anterior 1 m"s#"l"s palatoglos"s 0 Posterior 1 m"s#"l"s palatofaringe"s 0 2"perior 1 palat"m mole 0 Inferior 1 tonsil ling"al &!anri A% )--3' Perm"#aan tonsil palatina dit"t"pi epitel $erlapis gepeng yang j"ga melapisi in(aginasi ata" #ripti tonsila. Banya# limfanod"l"s terleta# di $a4ah jaringan i#at dan terse$ar sepanjang #ript"s. Limfonod"li ter$enam di dalam stroma jaringan i#at reti#"lar dan jaringan limfati# dif"s. Limfonod"li mer"pa#an $agian penting me#anisme pertahanan t"$"h yang terse$ar di sel"r"h t"$"h sepanjang jal"r pem$"l"h limfati#. Nod"li sering saling menyat" dan "m"mnya memperlihat#an p"sat germinal.

.
Fosa Tonsil

5osa tonsil di$atasi oleh otot*otot orofaring% yait" $atas anterior adalah otot palatoglos"s% $atas posterior adalah otot palatofaringe"s dan $atas lateral ata" dinding l"arnya adalah otot

#onstri#tor faring s"perior. Berla4anan dengan dinding otot yang tipis ini% pada $agian l"ar dinding faring terdapat ner("s #e I6 yait" ner("s glosofaringeal.
Pendarahan Tonsil mendapat pendarahan dari a$ang* a$ang arteri #arotis e#sterna% yait"/ ,' arteri ma#silaris e#sterna &arteri fasialis' dengan a$angnya arteri tonsilaris dan arteri palatina asenden7 )' arteri ma#silaris interna dengan a$angnya arteri palatina desenden7 .' arteri ling"alis dengan a$angnya arteri ling"alis dorsal7 8' arteri faringeal asenden. 9"t"$ $a4ah tonsil $agian anterior diperdarahi oleh arteri ling"alis dorsal dan $agian posterior oleh arteri palatina asenden% diantara #ed"a daerah terse$"t diperdarahi oleh arteri tonsilaris. 9"t"$ atas tonsil diperdarahi oleh arteri faringeal asenden dan arteri palatina desenden. :ena*(ena dari tonsil mem$ent"# ple#s"s yang $erga$"ng dengan ple#s"s dari faring. Aliran $ali# melal"i ple#s"s (ena di se#itar #aps"l tonsil% (ena lidah dan ple#s"s faringeal. Persara an Tonsil $agian $a4ah mendapat sensasi dari a$ang sera$"t saraf #e I6 &ner("s

glosofaringeal' dan j"ga dari a$ang desenden lesser palatine nerves. B) Tonsil Farin!eal "Adenoid) Adenoid mer"pa#an masa limfoid yang $erlo$"s dan terdiri dari jaringan limfoid yang sama dengan yang terdapat pada tonsil. Lo$"s ata" segmen terse$"t ters"s"n terat"r seperti s"at" segmen terpisah dari se$"ah er"# dengan elah ata" #antong diantaranya. Lo$"s ini ters"s"n mengelilingi daerah yang le$ih rendah di $agian tengah% di#enal se$agai $"rsa faringe"s. Adenoid tida# memp"nyai #ript"s. Adenoid terleta# di dinding $ela#ang nasofaring. ;aringan adenoid di nasofaring ter"tama ditem"#an pada dinding atas dan posterior% 4ala"p"n dapat mel"as #e fosa <osenm"ller dan orifisi"m t"$a e"sta hi"s. U#"ran adenoid $er(ariasi pada masing*masing ana#. Pada "m"mnya adenoid a#an men apai "#"ran ma#simal antara "sia .*3 tah"n #em"dian a#an mengalami regresi . #) Tonsil Lin!$al

Tonsil ling"al terleta# di dasar lidah dan di$agi menjadi d"a oleh ligament"m glosoepigloti#a. Di garis tengah% di se$elah anterior massa ini terdapat foramen se#"m pada ape#s% yait" s"d"t yang ter$ent"# oleh papilla sir#"m(alata. %. D&FINISI A$ses peritonsil mer"pa#an a$ses a#"t di dalam jaringan peritonsil. A$ses peritonsil di#enal j"ga dengan se$"tan quinsy. A$ses peritonsil adalah a#"m"lasi p"s yang terlo#alisir pada jaringan peritonsilar yang ter$ent"# a#i$at tonsillitis s"p"ratif. Titi# a#"m"lasi terleta# diantara #aps"l tonsila palatina dan otot*otot #onstri#tor faring. Pilar anterior dan posterior% ton"s t"$ari"s &$agian s"perior' dan sin"s piriformis &$agian inferior' mem$ent"# $atas lo#asi potensial terse$"t. 2"s"nan jaringan di daerah terse$"t adalah jaringan i#at longgar sehingga infe#si $a#terial pada daerah terse$"t dapat dengan epat mengarah pada pem$ent"#an material p"r"len. Inflamasi progresif dan s"p"rasi dapat mel"as se ara langs"ng #e palat"m molle% dinding lateral faring dan dapat j"ga #e dasar lidah. &PID&MIOLOGI A$ses peritonsiler dapat terjadi pada "m"r ,-*=- tah"n% nam"n paling sering terjadi pada "m"r )-*8- tah"n. Pada ana#*ana# jarang terjadi #e "ali pada mere#a yang men"r"n sistem imm"nnya% tapi infe#si $isa menye$a$#an o$str"#si jalan napas yang signifi#an pada ana#*ana#. Infe#si ini memili#i proporsi yang sama antara la#i*la#i dan peremp"an. B"#ti men"nj"##an $ah4a tonsilitis #roni# ata" per o$aan m"ltipel pengg"naan anti$ioti# oral "nt"# tonsilitis a#"t mer"pa#an predisposisi pada orang "nt"# $er#em$angnya a$ses peritonsiler. Di Ameri#a% insiden terse$"t #adang*#adang $er#isar .- #as"s per ,--.--- orang per tah"n% dipertim$ang#an hampir 8+.--- #as"s setiap tah"n. &TIOLOGI A$ses peritonsil terjadi se$agai a#i$at #ompli#asi tonsilitis a#"t ata" infe#si yang $ers"m$er dari #elenjar m"#"s !e$er di #"t"$ atas tonsil. Biasanya #"man penye$a$nya sama dengan #"man penye$a$ tonsilitis. Biasanya "nilateral dan le$ih sering pada ana#*ana# yang le$ih t"a dan de4asa m"da.

A$ses peritonsiler dise$a$#an oleh organisme yang $ersifat aero$ ma"p"n yang $ersifat anaero$. >rganisme aero$ yang paling sering menye$a$#an a$ses peritonsiler adalah Streptococcus pyogenes &?ro"p A Beta*hemoliti# strepto "s'% Staphylococcus aureus% dan Haemophilus influenzae. 2edang#an organisme anaero$ yang $erperan adalah Fusobacterium. Prevotella, Porphyromonas, Fusobacterium, dan Peptostreptococcus spp. Unt"# #e$anya#an a$ses peritonsiler did"ga dise$a$#an #arena #om$inasi antara organisme aero$i# dan anaero$i#. Pato isiolo!i Patofisiologi penya#it ini $el"m di#etah"i dengan jelas. Ada $e$erapa teori yang mend"#"ng% diantaranya teori mengenai progresi(itas episode e#s"datif tonsilitis menjadi peritonsilitis lal" terjadi pem$ent"#an a$ses. Perl"asan proses inflamasi dapat terjadi $ai# pada pasien tonsilitis yang dio$ati ma"p"n yang tida# dio$ati. A$ses peritonsil j"ga terjadi se ara de novu tanpa adanya ri4ayat tonsilitis #ronis ata" tonsilitis $er"lang. A$ses peritonsil j"ga dapat terjadi a#i$at infe#si (ir"s Epstein*$arr. Teori lain menyata#an h"$"ngan a$ses peritonsil dengan gland"la !e$er. 9elenjar*#elenjar l"dah minor ini ditem"#an pada daerah peritonsil dan diper#ira#an mem$ant" mem$ersih#an de$ris dari tonsil. ;i#a terjadi o$str"#si a#i$at adanya infe#si tonsil% jaringan ne#rosis% dan terjadi pem$ent"#an a$ses ma#a terjadilah a$ses peritonsil. PATOLOGI Daerah s"perior dan lateral fosa tonsilaris mer"pa#an jaringan i#at longgar. >leh #arena it"% infiltrasi s"p"rasi #e r"ang potensial peritonsil tersering menempati daerah ini% sehingga palat"m mole tampa# mem$eng#a#. !ala"p"n sangat jarang% a$ses peritonsil dapat ter$ent"# di $agian inferior. Pada stadi"m perm"laan &stadi"m infiltrat'% selain pem$eng#a#an tampa# perm"#aannya hiperemis. Bila proses ini $erlanj"t% terjadi s"p"rasi sehingga daerah terse$"t menjadi le$ih l"na#. Pem$eng#a#an peritonsil a#an mendorong tonsil dan "("la #ea rah #ontralateral. Bila proses ini $erlangs"ng ter"s% peradangan jaringan di se#itarnya a#an menye$a$#an iritasi m.pterigoid interna sehingga tim$"l trism"s. A$ses dapat pe ah spontan dan m"ng#in dapat terjadi aspirasi #e par". MANIF&STASI KLINIS

Pasien "m"mnya datang dengan ri4ayat faringitis a#"t $ersama tonsillitis dan nyeri faring "nilateral yang sema#in $ertam$ah. Pasien j"ga mengalami malaise% lemah dan sa#it #epala. @ere#a j"ga mengalami demam dan rasa pen"h pada se$agian tenggoro#an. Nyeri $ertam$ah ses"ai dengan perl"asan tim$"nan p"s. >tot peng"nyah disel"s"pi oleh a$ses sehingga pasien s"lit "nt"# mem$"#a m"l"t yang "#"p le$ar &trism"s' "nt"# pemeri#saan tenggoro#. @enelan jadi s"#ar dan nyeri. Penya#it ini $iasanya hanya pada sat" sisi. Air l"dah menetes dari m"l"t dan ini mer"pa#an salah sat" penampa#an yang #has. Pergera#an #epala #e lateral menim$"l#an nyeri% a#i$at infiltrasi #e jaringan leher di regio tonsil. 2elain gejala dan tanda tonsilitis a#"t% j"ga terdapat odinofagia &nyeri menelan' yang le$ih he$at $iasanya pada sat" sisi% j"ga terdapat nyeri telinga &otalgia'% m"ntah &reg"rgitasi'% m"l"t $er$a" &foetor eA ore'% $anya# l"dah &hipersali(asi'% s"ara senga" &rinolalia' dan pem$eng#a#an #elenjar s"$mandi$"la dengan nyeri te#an. P&M&'IKSAAN ABS&S P&'ITONSIL Pada pemeri#saan fisi#% #adang*#adang s"#ar memeri#sa sel"r"h faring% #arena trism"s. Pada pemeri#saan tampa# pem$eng#a#an dan #emerahan yang "nilateral. Palat"m molle tampa# mem$eng#a# dan menonjol #e depan% dapat tera$a fl"#t"asi. U("la $eng#a# dan terdorong #e sisi #ontralateral. Tonsil $eng#a#% hiperemis% m"ng#in $anya# detrit"s dan terdorong #e arah tengah% depan dan $a4ah. Bila a$ses terjadi di jaringan peritonsil% pem$eng#a#an tampa# pada $agian atas pilar anterior% sehingga palat"m dan "("la terdorong #e medial. Palpasi dengan jari di regio tonsil a#an terasa daerah yang $erfl"#t"asi. Daerah terse$"t $iasanya $erlo#asi pada B in i #e arah l"ar dari tepi $e$as pilar anterior% ata" pada $atas ,C. atas tonsil dengan ,C. tengah% di daerah posterior tonsil. Prosed"r diagnosis adalah dengan mela#"#an aspirasi jar"m. Tempat aspirasi dianestesi mengg"na#an lido aine dengan epinephrine dan jar"m $esar &$er"#"ran ,=1,D' yang $iasa menempel pada syringe $er"#"ran ,- . Aspirasi material yang $ernanah &p"r"lent' mer"pa#an tanda #has% dan material dapat di#irim "nt"# di$ia##an.

Gambar 2. tonsillitis akut (sebelah kiri) dan abses peritonsil (sebelah kanan).

Pada penderita a$ses peritonsil perl" dila#"#an pemeri#saan3/ ,. Hit"ng darah leng#ap & omplete $lood o"nt'% peng"#"ran #adar ele#trolit &ele trolyte le(el meas"rement'% dan #"lt"r darah &$lood "lt"res' ). Tes @onospot &anti$odi heterophile'

perl" ;i#a

dila#"#an hasilnya

pada

pasien

dengan

tonsillitis

dan

$ilateral

er(i al

lymphadenopathy. positif% penderita memerl"#an e(al"asiCpenilaian hepatosplenomegaly. Li(er f"n tion tests perl" dila#"#an pada penderita dengan hepatomegaly. .. EThroat "lt"reF ata" Ethroat s4a$ and "lt"reF. diperl"#an "nt"# identifi#asi organisme yang infe#si"s. Hasilnya dapat dig"na#an "nt"# pemilihan anti$ioti# yang tepat dan efe#tif% "nt"# men egah tim$"lnya resistensi anti$ioti#. 8. Plain radiographs. Pandangan jaringan l"na# lateral &Lateral soft tiss"e (ie4s' dari nasopharynA dan oropharynA dapat mem$ant" do#ter dalam menying#ir#an diagnosis a$ses retropharyngeal. +. Comp"teriGed tomography &CT s an'. Biasanya tampa# #"mp"lan airan hypodense di apeA tonsil yang terinfe#si &the affe ted tonsil'% dengan Eperipheral rim enhan ementF. =. Ultraso"nd. ontohnya/ intraoral "ltrasonography.

TE<API Pada stadi"m infiltrasi% di$eri#an anti$ioti#a golongan penisilin ata" #lindamisin dan o$at simtomati#. Diperl"#an j"ga #"m"r*#"m"r dengan airan hangat dan #ompres dingin pada leher. Bila telah ter$ent"# a$ses% dila#"#an p"ngsi pada daerah a$ses% #em"dian diinsisi "nt"# mengel"ar#an nanah. Tempat insisi adalah di daerah paling menonjol dan l"na# ata" pada pertengahan garis yang mengh"$"ng#an dasar "("la dengan geraham atas tera#hir pada sisi yang sa#it. 9em"dian pasien dianj"r#an "nt"# operasi tonsile#tomi. Bila dila#"#an $ersama*sama tinda#an drainase a$ses dise$"t tonsile#tomi EaH ha"dF. Bila tonsile#tomi dila#"#an .*8 hari ses"dah drainase a$ses dise$"t tonsile#tomi EaH tiedeF% dan $ila tonsile#tomi 8*= mingg" ses"dah

drainase a$ses dise$"t tonsile#tomi EaH froidF. Pada "m"mnya% tonsile#tomi dila#"#an ses"dah infe#si tenang% yait" )*. mingg" ses"dah drainase a$ses. Ko()li*asi 9ompli#asi yang m"ng#in terjadi ialah/ ,. A$ses pe ah spontan% menga#i$at#an perdarahan aspirasi par"% ata" piema. ). Penjalaran infe#si dan a$ses #e daerah parafaring% sehingga terjadi a$ses parafaring. 9em"dian dapat terjadi penjalaran #e mediastin"m menim$"l#an mediastinitis. .. Bila terjadi penjalaran #e daerah intra#ranial% dapat menga#i$at#an throm$"s sin"s #a(ernos"s% meningitis% dan a$ses ota#. 2ej"mlah #ompli#asi #linis lainnya dapat terjadi ji#a diagnosis a$ses peritonsil dia$ai#an. Beratnya #ompli#asi tergant"ng dari #e epatan per#em$angan penya#it. Unt"# it"lah diperl"#an penanganan dan inter(ensi seja# dini. P'OGNOSIS A$ses peritonsil hampir selal" $er"lang $ila tida# dii#"ti dengan tonsile#tomi.% ma#a dif"nda sampai = mingg" $eri#"tnya. Pada saat terse$"t peradangan telah mereda% $iasanya terdapat jaringan fi$rosa dan gran"lasi pada saat operasi.

BAB II P&'MASALA+AN

,. Apa yang menye$a$#an a$ses peritonsil I ). Bagaimana ara mem$eda#an antara a$ses ata" hanya sel"litis I .. Bagaimana ara penatala#sanaannya I

BAB III P&MBA+ASAN

Pen,e-a- A-ses Peritonsil A$ses peritonsil m"ng#in dise$a$#an oleh infe#si pada #ripta di fossa s"pra tonsil% dimana "#"rannya $esar% mer"pa#an s"at" #a(itas seperti elah dengan tepi ta# terat"r dan $erh"$"ngan erat dengan $agian posterior dan $agian l"ar tonsil. Proses ini terjadi se$agai #ompli#asi tonsilitis a#"t. Infe#si yang $ers"m$er dari #elenjar m" "s 4e$er di #"t"$ atas tonsil. Biasanya #"man penye$a$ sama dengan penye$a$ tonsillitis% dapat ditem"#an #"man aero$ dan anaero$. Hampir J- K dari aspirasi airan t"m$"h s"at" #"lt"r yang positif flora $a#teri% yang terdiri dari amp"ran organisme aero$ dan anaero$. Streptococcus pyogenes, organisme aero$ yang paling sering >rganisme aero$ "m"m lainnya o Streptococcus milleri o Haemophillus influenzae o Staphylococcus aureus @i#ro$a peptostrepto o al% mer"pa#an anaero$ yang paling sering pada flora amp"ran >rganisme anaero$ "m"m lainnya o Streptococcus viridians o Fusobacterium spesies

#ara Me(-eda*an Antara A-ses Peritonsil dan Sel$litis Berdasar#an gejala #lini# s"#ar se#ali di$eda#an antara a$ses peritonsil dan sel"litis. 9adang*#adang infe#si tonsil $erlanj"t menjadi sel"litis dif"sa dari daerah tonsil mel"as sampai

palat"m mole. 9elanj"tan proses ini menye$a$#an a$ses peritonsil. 9elainan ini dapat terjadi epat% dengan onset a4al dari tonsilitis ata" tonsilitis a#"t. Unt"# mem$eda#annya dapat dengan pemeri#saan fisi#. Pada a$ses peritonsil didapat#an fl"#t"asi pada palpasi sedang#an pada sel"litis tida# didapat#an. Unt"# memasti#annya dapat dila#"#an dengan te#ni# aspirasi jar"m. ;ar"m "#"ran ,3 dapat dimas"##an &setelah apli#asi dengan anestesi semprot' #e dalam tiga lo#asi yang tampa#nya paling m"ng#in "nt"# menghasil#an aspirasi p"s. ;i#a ditem"#an p"s menanda#an terjadinya a$ses peritonsil% sedang#an ji#a tida# ditem"#an p"s% tampa#nya ini masih $erh"$"ngan dengan sel"litis di$anding#an a$ses. Penatala*sanaan A-ses Peritonsil Pada stadi"m infiltrasi% di$eri#an anti$ioti#a dosis tinggi% o$at simptomati#. Terapi dengan anti$ioti#a yang ade#"at &Penisilin% 2efalosporin% 9lindamisin' har"s di$eri#an sampai temperat"r t"$"h normal dan sa#it menghilang. Anti$ioti# yang di$eri#an ialah penisilin =--.---*,.)--.--- "nit ata" ampisilinCamo#sisilin .*8 A )+-*+-- mg ata" sefalosporin .*8 A )+-*+-- mg% metronidaGol .*8 A )+-*+-- mg. Irigasi dengan lar"tan NaCl -%D+K hangat &,,-*,,+ -5' ata" gl"#osa +K tiap )*. jam a#an memper epat penyem$"han dan meringan#an penderitaan. ;"ga perl" #"m"r*#"m"r dengan airan hangat dan #ompres dingin pada leher dan rahang "nt"# mengend"r#an Bila telah ter$ent"# a$ses% dila#"#an p"ngsi pada daerah a$ses% #em"dian diinsisi "nt"# mengel"ar#an nanah. Tempat insisi adalah daerah yang paling menonjol dan l"na#% ata" pada pertengahan garis yang mengh"$"ng#an dasar "("la dengan geraham atas tera#hir pada sisi yang sa#it. Te#ni# insisi dan drainase mem$"t"h#an anestesi lo#al. Pertama faring disemprot dengan anestesi topi#al. 9em"dian ) Ailo#ain dengan adrenalin ,C,--.--- dis"nti##an. Pisa" tonsila no.,) ata" no.,, dengan plester "nt"# men egah penetrasi yang dalam yang dig"na#an "nt"# mem$"at insisi melal"i m"#osa dan s"$m"#osa de#at #"t"$ atas fossa tonsilaris. Hemostat t"mp"l dimas"##an melal"i insisi dan dengan lem$"t direntang#an. Pengisapan tonsil se$ai#nya segera dila#"#an "nt"# meng"mp"l#an p"s yang di#el"ar#an. Bila terdapat trism"s% ma#a "nt"# mengatasi rasa nyeri% di$eri#an analgesia &lo#al'% dengan meny"nti##an Aylo ain ata" No(o ain ,K di ganglion sfenopalatin"m. ?anglion ini #etegangan otot.

terleta# di $agian $ela#ang atas lateral dari #on#a media. ?anglion sfenopalatin"m memp"nyai a$ang n. palatina anterior% media dan posterior yang mengirim#an a$ang aferennya #e tonsil dan palat"m molle di atas tonsil. Daerah yang paling tepat "nt"# insisi mendapat iner(asi dari a$ang palatina n.Trigemin"s yang mele4ati ganglion sfenopalatin"m. Pasien dianj"r#an "nt"# operasi tonsile#tomi. Indi#asi "nt"# tonsile#tomi segera yait" adanya o$str"#si jalan nafas% sepsis dengan adenitis ser(i#alis ata" a$ses leher $agian dalam% ri4ayat a$ses peritonsil se$el"mnya% dan ri4ayat faringitis e#s"datifa yang $er"lang. Pada "m"mnya tonsile#tomi dila#"#an ses"dah infe#si tenang% yait" )*. mingg" ses"dah drainase a$ses. Tonsile#tomi mer"pa#an indi#asi a$sol"t pada orang yang menderita a$ses peritonsilaris $er"lang ata" a$ses yang mel"as pada r"ang jaringan se#itarnya. Pengg"naan steroids masih #ontro(ersial. Penelitian ter$ar" yang dila#"#an >G$e# meng"ng#ap#an $ah4a penam$ahan dosis t"nggal intra(eno"s deAamethasone pada anti$ioti# parenteral telah ter$"#ti se ara signifi#an meng"rangi 4a#t" opname di r"mah sa#it &hours hospitalized'% nyeri tenggoro#an &throat pain'% demam% dan trism"s di$anding#an dengan #elompo# yang hanya di$eri anti$ioti# parenteral.

DAFTA' PUSTAKA ,.

Anda mungkin juga menyukai