Anda di halaman 1dari 30

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang : a. bahwa pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 mengamanatkan Pemerintah Negara Indonesia ang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk mema!ukan kese!ahteraan umum" men#erdaskan kehidupan bangsa" dan ikut melaksanakan ketertiban dunia ang berdasarkan kemerdekaan" perdamaian abadi dan keadilan sosial$ b. bahwa Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia %ahun 1945 mengamanatkan Pemerintah mengusahakan dan men elenggarakan satu sistem pendidikan nasional ang meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada %uhan &ang 'aha (sa serta akhlak mulia dalam rangka men#erdaskan kehidupan bangsa ang diatur dengan undang-undang$ #. bahwa sistem pendidikan nasional harus mampu men!amin pemerataan kesempatan pendidikan" peningkatan mutu serta rele)ansi dan e*isiensi mana!emen pendidikan untuk menghadapi tantangan sesuai dengan tuntutan perubahan kehidupan lokal" nasional" dan global sehingga perlu dilakukan pembaharuan pendidikan se#ara teren#ana" terarah" dan berkesinambungan$ d. bahwa Undang-undang Nomor + %ahun 19,9 tentang -istem Pendidikan Nasional tidak memadai lagi dan perlu diganti serta perlu disempurnakan agar sesuai dengan amanat perubahan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia %ahun 1945$ e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huru* a" b" #" dan d perlu membentuk Undang-Undang tentang -istem Pendidikan Nasional. Menginga : Pasal +." Pasal +1" Pasal +, / a at 011" Pasal 21" dan Pasal 2+ UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia %ahun 1945$

Dengan !e"#e $%$an be"#ama DE&AN PER&AKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA DAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA MEMUTUSKAN: Mene a!'an : UNDANG-UNDANG TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL( BAB I KETENTUAN UMUM Pa#a) * Dalam undang-undang ini ang dimaksud dengan3 1. Pendidikan adalah usaha sadar dan teren#ana untuk mewu!udkan suasana bela!ar dan proses pembela!aran agar peserta didik se#ara akti* mengembangkan potensi dirin a untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan" pengendalian diri" kepribadian" ke#erdasan" akhlak mulia" serta keterampilan ang diperlukan dirin a" mas arakat" bangsa dan negara. Pendidikan nasional adalah pendidikan ang berdasarkan Pan#asila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia %ahun 1945 ang berakar pada nilai-nilai agama" kebuda aan nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan 4aman. -istem pendidikan nasional adalah keseluruhan komponen pendidikan ang saling terkait se#ara terpadu untuk men#apai tu!uan pendidikan nasional. Peserta didik adalah anggota mas arakat ang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembela!aran ang tersedia pada !alur" !en!ang" dan !enis pendidikan tertentu. %enaga kependidikan adalah anggota mas arakat ang mengabdikan diri dan diangkat untuk menun!ang pen elenggaraan pendidikan. Pendidik adalah tenaga kependidikan ang berkuali*ikasi sebagai guru" dosen" konselor" pamong bela!ar" wid aiswara" tutor" instruktur" *asilitator" dan sebutan lain ang sesuai dengan kekhususann a" serta berpartisipasi dalam men elenggarakan pendidikan. 7alur pendidikan adalah wahana ang dilalui peserta didik untuk mengembangkan potensi diri dalam suatu proses pendidikan ang sesuai dengan tu!uan pendidikan. 7en!ang pendidikan adalah tahapan pendidikan ang ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan peserta didik" tu!uan ang akan di#apai" dan kemampuan ang dikembangkan. 7enis pendidikan adalah kelompok ang didasarkan pada kekhususan tu!uan pendidikan suatu satuan pendidikan.

+.

2. 4. 5. 5.

6. ,.

9.

1..

-atuan pendidikan adalah kelompok la anan pendidikan ang men elenggarakan pendidikan pada !alur *ormal" non*ormal" dan in*ormal pada setiap !en!ang dan !enis pendidikan. Pendidikan *ormal adalah !alur pendidikan ang terstruktur dan ber!en!ang ang terdiri atas pendidikan dasar" pendidikan menengah" dan pendidikan tinggi. Pendidikan non*ormal adalah !alur pendidikan di luar pendidikan *ormal ang dapat dilaksanakan se#ara terstruktur dan ber!en!ang. Pendidikan in*ormal adalah !alur pendidikan keluarga dan lingkungan. Pendidikan anak usia dini adalah suatu upa a pembinaan ang ditu!ukan kepada anak se!ak lahir sampai dengan usia enam tahun ang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan !asmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lan!ut. Pendidikan !arak !auh adalah pendidikan ang peserta didikn a terpisah dari pendidik dan pembela!arann a menggunakan berbagai sumber bela!ar melalui teknologi komunikasi" in*ormasi" dan media lain. Pendidikan berbasis mas arakat adalah pen elenggaraan pendidikan berdasarkan kekhasan agama" sosial" buda a" aspirasi" dan potensi mas arakat sebagai perwu!udan pendidikan dari" oleh" dan untuk mas arakat. -tandar nasional pendidikan adalah kriteria minimal tentang sistem pendidikan di seluruh wila ah hukum Negara 8esatuan Republik Indonesia. 9a!ib bela!ar adalah program pendidikan minimal ang harus diikuti oleh warga negara Indonesia atas tanggung !awab Pemerintah dan pemerintah daerah. 8urikulum adalah seperangkat ren#ana dan pengaturan mengenai tu!uan" isi" dan bahan pela!aran serta #ara ang digunakan sebagai pedoman pen elenggaraan kegiatan pembela!aran untuk men#apai tu!uan pendidikan tertentu. Pembela!aran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber bela!ar pada suatu lingkungan bela!ar. ()aluasi pendidikan adalah kegiatan pengendalian" pen!aminan" dan penetapan mutu pendidikan terhadap berbagai komponen pendidikan pada setiap !alur" !en!ang" dan !enis pendidikan sebagai bentuk pertanggung!awaban pen elenggaraan pendidikan. :kreditasi adalah kegiatan penilaian kela akan program dalam satuan pendidikan berdasarkan kriteria ang telah ditetapkan. -umber da a pendidikan adalah segala sesuatu ang dipergunakan dalam pen elenggaraan pendidikan ang meliputi tenaga kependidikan" mas arakat" dana" sarana" dan prasarana. Dewan pendidikan adalah lembaga mandiri ang beranggotakan berbagai unsur mas arakat ang peduli pendidikan. 8omite sekolah;madrasah adalah lembaga mandiri ang beranggotakan orang tua;wali peserta didik" komunitas sekolah" serta tokoh mas arakat ang peduli pendidikan. 9arga negara adalah warga negara Indonesia baik ang tinggal di wila ah Negara 8esatuan Republik Indonesia maupun di luar wila ah Negara 8esatuan Republik Indonesia.

11. 1+. 12. 14.

15.

15.

16. 1,. 19.

+.. +1.

++. +2. +4. +5. +5.

+6. +,. +9. 2..

'as arakat adalah kelompok warga negara Indonesia nonpemerintah ang mempun ai perhatian dan peranan dalam bidang pendidikan. Pemerintah adalah Pemerintah Pusat. Pemerintah daerah adalah pemerintah pro)insi" pemerintah kabupaten" atau pemerintah kota. 'enteri adalah menteri ang bertanggung !awab dalam bidang pendidikan nasional.

BAB II DASAR+ ,UNGSI DAN TU-UAN Pa#a) 2 Pendidikan nasional berdasarkan Pan#asila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia %ahun 1945. Pa#a) 3 Pendidikan nasional ber*ungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa ang bermartabat dalam rangka men#erdaskan kehidupan bangsa" bertu!uan untuk berkembangn a potensi peserta didik agar men!adi manusia ang beriman dan bertakwa kepada %uhan &ang 'aha (sa" berakhlak mulia" sehat" berilmu" #akap" kreati*" mandiri" dan men!adi warga negara ang demokratis serta bertanggung !awab.

BAB III PRINSIP PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN Pa#a) . 011 Pendidikan diselenggarakan se#ara demokratis dan berkeadilan serta tidak diskriminati* dengan men!un!ung tinggi hak asasi manusia" nilai keagamaan" nilai kultural" dan kema!emukan bangsa. 0+1 Pendidikan diselenggarakan sebagai satu kesatuan ang sistemik dengan sistem terbuka dan multimakna. 021 Pendidikan diselenggarakan sebagai suatu proses pembuda aan dan pemberda aan peserta didik ang berlangsung sepan!ang ha at.

041 Pendidikan diselenggarakan dengan memberi keteladanan" membangun kemauan" dan mengembangkan kreati)itas peserta didik dalam proses pembela!aran. 051 Pendidikan diselenggarakan dengan mengembangkan buda a memba#a" menulis" dan berhitung bagi segenap warga mas arakat. 051 Pendidikan diselenggarakan dengan memberda akan semua komponen mas arakat melalui peran serta dalam pen elenggaraan dan pengendalian mutu la anan pendidikan.

BAB I/ HAK DAN KE&A-IBAN &ARGA NEGARA+ ORANG TUA+ MASYARAKAT+ DAN PEMERINTAH Bagian Ke#a $ Ha' 0an Ke1a%iban &a"ga Nega"a Pa#a) 2 011 -etiap warga negara mempun ai hak ang sama untuk memperoleh pendidikan ang bermutu. 0+1 9arga negara ang memiliki kelainan *isik" emosional" mental" intelektual" dan;atau sosial berhak memperoleh pendidikan khusus. 021 9arga negara di daerah terpen#il atau terbelakang serta mas arakat adat ang terpen#il berhak memperoleh pendidikan la anan khusus. 041 9arga negara ang memiliki potensi ke#erdasan dan bakat istimewa berhak memperoleh pendidikan khusus. 051 -etiap warga negara berhak mendapat kesempatan meningkatkan pendidikan sepan!ang ha at. Pa#a) 3 011 -etiap warga negara ang berusia tu!uh sampai dengan lima belas tahun wa!ib mengikuti pendidikan dasar. 0+1 -etiap warga negara bertanggung !awab terhadap keberlangsungan pen elenggaraan pendidikan

Bagian Ke0$a Ha' 0an Ke1a%iban O"ang T$a Pa#a) 4 011 <rang tua berhak berperan serta dalam memilih satuan pendidikan dan memperoleh in*ormasi tentang perkembangan pendidikan anakn a. 0+1 <rang tua dari anak usia wa!ib bela!ar" berkewa!iban memberikan pendidikan dasar kepada anakn a. Bagian Ke iga Ha' 0an Ke1a%iban Ma#5a"a'a Pa#a) 6 'as arakat berhak berperan serta dalam peren#anaan" pelaksanaan" pengawasan" dan e)aluasi program pendidikan. Pa#a) 7 'as arakat berkewa!iban memberikan dukungan sumber da a dalam pen elenggaraan pendidikan. Bagian Keem!a Ha' 0an Ke1a%iban Peme"in a8 0an Peme"in a8 Dae"a8 Pa#a) *0 Pemerintah dan pemerintah daerah berhak mengarahkan" membimbing" membantu" dan mengawasi pen elenggaraan pendidikan sesuai dengan peraturan perundang-undangan ang berlaku.

Pa#a) ** 011 Pemerintah dan pemerintah daerah wa!ib memberikan la anan dan kemudahan" serta men!amin terselenggaran a pendidikan ang bermutu bagi setiap warga negara tanpa diskriminasi. 0+1 Pemerintah dan pemerintah daerah wa!ib men!amin tersedian a dana guna terselenggaran a pendidikan bagi setiap warga negara ang berusia tu!uh sampai dengan lima belas tahun. BAB / PESERTA DIDIK Pa#a) *2 011 -etiap peserta didik pada setiap satuan pendidikan berhak3 a. mendapatkan pendidikan agama sesuai dengan agama ang dianutn a dan dia!arkan oleh pendidik ang seagama$ b. mendapatkan pela anan pendidikan sesuai dengan bakat" minat" dan kemampuann a$ #. mendapatkan beasiswa bagi ang berprestasi ang orang tuan a tidak mampu membia ai pendidikann a$ d. mendapatkan bia a pendidikan bagi mereka ang orang tuan a tidak mampu membia ai pendidikann a$ e. pindah ke program pendidikan pada !alur dan satuan pendidikan lain ang setara$ *. men elesaikan program pendidikan sesuai dengan ke#epatan bela!ar masing-masing dan tidak men impang dari ketentuan batas waktu ang ditetapkan. 0+1 -etiap peserta didik berkewa!iban3 a. men!aga norma-norma pendidikan untuk men!amin keberlangsungan proses dan keberhasilan pendidikan$ b. ikut menanggung bia a pen elenggaraan pendidikan" ke#uali bagi peserta didik ang dibebaskan dari kewa!iban tersebut sesuai dengan peraturan perundang-undangan ang berlaku. 021 9arga negara asing dapat men!adi peserta didik pada satuan pendidikan diselenggarakan dalam wila ah Negara 8esatuan Republik Indonesia. ang

041 8etentuan mengenai hak dan kewa!iban peserta didik sebagaimana dimaksud pada a at 011" a at 0+1" dan a at 021 diatur lebih lan!ut dengan peraturan pemerintah.

BAB /I -ALUR+ -EN-ANG+ DAN -ENIS PENDIDIKAN Bagian Ke#a $ Um$m Pa#a) *3 011 7alur pendidikan terdiri atas pendidikan *ormal" non*ormal" dan in*ormal ang dapat saling melengkapi dan memperka a. 0+1 Pendidikan sebagaimana dimaksud pada a at 011 diselenggarakan dengan sistem terbuka melalui tatap muka dan;atau melalui !arak !auh. Pa#a) *. 7en!ang pendidikan *ormal terdiri atas pendidikan dasar" pendidikan menengah" dan pendidikan tinggi. Pa#a) *2 7enis pendidikan men#akup pendidikan umum" ke!uruan" akademik" pro*esi" )okasi" keagamaan" dan khusus. Pa#a) *3 7alur" !en!ang" dan !enis pendidikan dapat diwu!udkan dalam bentuk satuan pendidikan ang diselenggarakan oleh Pemerintah" pemerintah daerah" dan;atau mas arakat. Bagian Ke0$a Pen0i0i'an Da#a" Pa#a) *4 011 Pendidikan dasar merupakan !en!ang pendidikan menengah. ang melandasi !en!ang pendidikan

0+1 Pendidikan dasar berbentuk sekolah dasar 0-D1 dan madrasah ibtidai ah 0'I1 atau bentuk lain ang sedera!at serta sekolah menengah pertama 0-'P1 dan madrasah tsanawi ah 0'%s1" atau bentuk lain ang sedera!at. 021 8etentuan mengenai pendidikan dasar sebagaimana dimaksud pada a at 011 dan a at 0+1 diatur lebih lan!ut dengan peraturan pemerintah.

Bagian Ke iga Pen0i0i'an Menenga8 Pa#a) *6 011 Pendidikan menengah merupakan lan!utan pendidikan dasar. 0+1 Pendidikan menengah terdiri atas pendidikan menengah umum dan pendidikan menengah ke!uruan. 021 Pendidikan menengah berbentuk sekolah menengah atas 0-':1" madrasah ali ah 0':1" sekolah menengah ke!uruan 0-'81" dan madrasah ali ah ke!uruan 0':81" atau bentuk lain ang sedera!at. 041 8etentuan mengenai pendidikan menengah sebagaimana dimaksud pada a at 011" a at 0+1" dan a at 021 diatur lebih lan!ut dengan peraturan pemerintah. Bagian Keem!a Pen0i0i'an Tinggi Pa#a) *7 011 Pendidikan tinggi merupakan !en!ang pendidikan setelah pendidikan menengah ang men#akup program pendidikan diploma" sar!ana" magister" spesialis" dan doktor ang diselenggarakan oleh pendidikan tinggi.

0+1 Pendidikan tinggi diselenggarakan dengan sistem terbuka. Pa#a) 20 011 Perguruan tinggi dapat berbentuk akademi" politeknik" sekolah tinggi" institut" atau uni)ersitas. 0+1 Perguruan tinggi berkewa!iban men elenggarakan pendidikan" penelitian" dan pengabdian kepada mas arakat. 021 Perguruan tinggi dapat men elenggarakan program akademik" pro*esi" dan;atau )okasi. 041 8etentuan mengenai perguruan tinggi sebagaimana dimaksud pada a at 011" a at 0+1" dan a at 021 diatur lebih lan!ut dengan peraturan pemerintah.

Pa#a) 2* 011 Perguruan tinggi ang memenuhi pers aratan pendirian dan din atakan berhak men elenggarakan program pendidikan tertentu dapat memberikan gelar akademik" pro*esi" atau )okasi sesuai dengan program pendidikan ang diselenggarakann a.

0+1 Perseorangan" organisasi" atau pen elenggara pendidikan ang bukan perguruan tinggi dilarang memberikan gelar akademik" pro*esi" atau )okasi. 021 =elar akademik" pro*esi" atau )okasi han a digunakan oleh lulusan dari perguruan tinggi ang din atakan berhak memberikan gelar akademik" pro*esi" atau )okasi. 041 Penggunaan gelar akademik" pro*esi" atau )okasi lulusan perguruan tinggi han a dibenarkan dalam bentuk dan singkatan ang diterima dari perguruan tinggi ang bersangkutan. 051 Pen elenggara pendidikan ang tidak memenuhi pers aratan pendirian sebagaimana dimaksud pada a at 011 atau pen elenggara pendidikan bukan perguruan tinggi ang melakukan tindakan sebagaimana dimaksud pada a at 0+1 dikenakan sanksi administrati* berupa penutupan pen elenggaraan pendidikan. 051 =elar akademik" pro*esi" atau )okasi ang dikeluarkan oleh pen elenggara pendidikan ang tidak sesuai dengan ketentuan a at 011 atau pen elenggara pendidikan ang bukan perguruan tinggi sebagaimana dimaksud pada a at 0+1 din atakan tidak sah. 061 8etentuan mengenai gelar akademik" pro*esi" atau )okasi sebagaimana dimaksud pada a at 011" a at 0+1" a at 021" a at 041" a at 051" dan a at 051 diatur lebih lan!ut dengan peraturan pemerintah. Pa#a) 22 Uni)ersitas" institut" dan sekolah tinggi ang memiliki program doktor berhak memberikan gelar doktor kehormatan 0doktor honoris causa1 kepada setiap indi)idu ang la ak memperoleh penghargaan berkenaan dengan !asa-!asa ang luar biasa dalam bidang ilmu pengetahuan" teknologi" kemas arakatan" keagamaan" kebuda aan" atau seni. Pa#a) 23 011 Pada uni)ersitas" institut" dan sekolah tinggi dapat diangkat guru besar atau pro*esor sesuai dengan peraturan perundang-undangan ang berlaku. 0+1 -ebutan guru besar atau pro*esor han a dipergunakan selama ang bersangkutan masih akti* beker!a sebagai pendidik di perguruan tinggi.

Pa#a) 2. 011 Dalam pen elenggaraan pendidikan dan pengembangan ilmu pengetahuan" pada perguruan tinggi berlaku kebebasan akademik dan kebebasan mimbar akademik serta otonomi keilmuan. 0+1 Perguruan tinggi memiliki otonomi untuk mengelola sendiri lembagan a sebagai pusat pen elenggaraan pendidikan tinggi" penelitian ilmiah" dan pengabdian kepada mas arakat. 021 Perguruan tinggi dapat memperoleh sumber dana dari mas arakat ang pengelolaann a dilakukan berdasarkan prinsip akuntabilitas publik. 041 8etentuan mengenai pen elenggaraan pendidikan tinggi sebagaimana dimaksud pada a at 011" a at 0+1" dan a at 021 diatur lebih lan!ut dengan peraturan pemerintah. Pa#a) 22 011 Perguruan tinggi menetapkan pers aratan kelulusan untuk mendapatkan gelar akademik" pro*esi" atau )okasi. 0+1 >ulusan perguruan tinggi ang kar a ilmiahn a digunakan untuk memperoleh gelar akademik" pro*esi" atau )okasi terbukti merupakan !iplakan di#abut gelarn a. 021 8etentuan mengenai pers aratan kelulusan dan pen#abutan gelar akademik" pro*esi" atau )okasi sebagaimana dimaksud pada a at 011 dan a at 0+1 diatur lebih lan!ut dengan peraturan pemerintah. Bagian Ke)ima Pen0i0i'an N9n:9"ma) Pa#a) 23 011 Pendidikan non*ormal diselenggarakan bagi warga mas arakat ang memerlukan la anan pendidikan ang ber*ungsi sebagai pengganti" penambah" dan;atau pelengkap pendidikan *ormal dalam rangka mendukung pendidikan sepan!ang ha at. 0+1 Pendidikan non*ormal ber*ungsi mengembangkan potensi peserta didik dengan penekanan pada penguasaan pengetahuan dan keterampilan *ungsional serta pengembangan sikap dan kepribadian pro*esional. 021 Pendidikan non*ormal meliputi pendidikan ke#akapan hidup" pendidikan anak usia dini" pendidikan kepemudaan" pendidikan pemberda aan perempuan" pendidikan keaksaraan" pendidikan keterampilan dan pelatihan ker!a" pendidikan kesetaraan" serta pendidikan lain ang ditu!ukan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik. ?

041 -atuan pendidikan non*ormal terdiri atas lembaga kursus" lembaga pelatihan" kelompok bela!ar" pusat kegiatan bela!ar mas arakat" dan ma!elis taklim" serta satuan pendidikan ang se!enis. 051 8ursus dan pelatihan diselenggarakan bagi mas arakat ang memerlukan bekal pengetahuan" keterampilan" ke#akapan hidup" dan sikap untuk mengembangkan diri" mengembangkan pro*esi" beker!a" usaha mandiri" dan;atau melan!utkan pendidikan ke !en!ang ang lebih tinggi. 051 @asil pendidikan non*ormal dapat dihargai setara dengan hasil program pendidikan *ormal setelah melalui proses penilaian pen etaraan oleh lembaga ang ditun!uk oleh Pemerintah atau pemerintah daerah dengan menga#u pada standar nasional pendidikan. 061 8etentuan mengenai pen elenggaraan pendidikan non*ormal sebagaimana dimaksud pada a at 011" a at 0+1" a at 021" a at 041" a at 051" dan a at 051 diatur lebih lan!ut dengan peraturan pemerintah. Bagian Keenam Pen0i0i'an In:9"ma) Pa#a) 24 011 8egiatan pendidikan in*ormal ang dilakukan oleh keluarga dan lingkungan berbentuk kegiatan bela!ar se#ara mandiri. 0+1 @asil pendidikan sebagaimana dimaksud pada a at 011 diakui sama dengan pendidikan *ormal dan non*ormal setelah peserta didik lulus u!ian sesuai dengan standar nasional pendidikan. 021 8etentuan mengenai pengakuan hasil pendidikan in*ormal sebagaimana dimaksud pada a at 0+1 diatur lebih lan!ut dengan peraturan pemerintah. Bagian Ke $%$8 Pen0i0i'an Ana' U#ia Dini Pa#a) 26 011 Pendidikan anak usia dini diselenggarakan sebelum !en!ang pendidikan dasar. 0+1 Pendidikan anak usia dini dapat diselenggarakan melalui !alur pendidikan *ormal" non*ormal" dan;atau in*ormal. 021 Pendidikan anak usia dini pada !alur pendidikan *ormal berbentuk taman kanak-kanak 0%81" raudatul athfal 0R:1" atau bentuk lain ang sedera!at.

041 Pendidikan anak usia dini pada !alur pendidikan non*ormal berbentuk kelompok bermain 08A1" taman penitipan anak 0%P:1" atau bentuk lain ang sedera!at. 051 Pendidikan anak usia dini pada !alur pendidikan in*ormal berbentuk pendidikan keluarga atau pendidikan ang diselenggarakan oleh lingkungan. 051 8etentuan mengenai pendidikan anak usia dini sebagaimana dimaksud pada a at 011" a at 0+1" a at 021" dan a at 041 diatur lebih lan!ut dengan peraturan pemerintah. Bagian Ke0e)a!an Pen0i0i'an Ke0ina#an Pa#a) 27 011 Pendidikan kedinasan merupakan pendidikan pro*esi ang diselenggarakan oleh departemen atau lembaga pemerintah nondepartemen. 0+1 Pendidikan kedinasan ber*ungsi meningkatkan kemampuan dan keterampilan dalam pelaksanaan tugas kedinasan bagi pegawai dan #alon pegawai negeri suatu departemen atau lembaga pemerintah nondepartemen. 021 Pendidikan kedinasan diselenggarakan melalui !alur pendidikan *ormal dan non*ormal. 041 8etentuan mengenai pendidikan kedinasan sebagaimana dimaksud pada a at 011" a at 0+1" dan a at 021 diatur lebih lan!ut dengan peraturan pemerintah. Bagian Ke#embi)an Pen0i0i'an Keagamaan Pa#a) 30 011 Pendidikan keagamaan diselenggarakan oleh Pemerintah dan;atau kelompok mas arakat dari pemeluk agama" sesuai dengan peraturan perundang-undangan. 0+1 Pendidikan keagamaan ber*ungsi mempersiapkan peserta didik men!adi anggota mas arakat ang memahami dan mengamalkan nilai-nilai a!aran agaman a dan;atau men!adi ahli ilmu agama. 021 Pendidikan keagamaan dapat diselenggarakan pada !alur pendidikan *ormal" non*ormal" dan in*ormal. 041 Pendidikan keagamaan berbentuk pendidikan dini ah" pesantren" pasraman" pabha!a samanera" dan bentuk lain ang se!enis.

051 8etentuan mengenai pendidikan keagamaan sebagaimana dimaksud pada a at 011" a at 0+1" a at 021" dan a at 041 diatur lebih lan!ut dengan peraturan pemerintah. Bagian Ke#e!$)$8 Pen0i0i'an -a"a' -a$8 Pa#a) 3* 011 Pendidikan !arak !auh diselenggarakan pada !alur" !en!ang" dan !enis pendidikan. 0+1 Pendidikan !arak !auh ber*ungsi memberikan la anan pendidikan kepada kelompok mas arakat ang tidak dapat mengikuti pendidikan se#ara tatap muka atau reguler. 021 Pendidikan !arak !auh diselenggarakan dalam berbagai bentuk" modus" dan #akupan ang didukung oleh sarana dan la anan bela!ar serta sistem penilaian ang men!amin mutu lulusan sesuai dengan standar nasional pendidikan. 041 8etentuan mengenai pen elenggaraan pendidikan !arak !auh sebagaimana dimaksud pada a at 011" a at 0+1" dan a at 021 diatur lebih lan!ut dengan peraturan pemerintah. Bagian Ke#ebe)a# Pen0i0i'an K8$#$# 0an Pen0i0i'an La5anan K8$#$#( Pa#a) 32 011 Pendidikan khusus merupakan pendidikan bagi peserta didik ang memiliki tingkat kesulitan dalam mengikuti proses pembela!aran karena kelainan *isik" emosional" mental" sosial" dan;atau memiliki potensi ke#erdasan dan bakat istimewa. 0+1 Pendidikan la anan khusus merupakan pendidikan bagi peserta didik di daerah terpen#il atau terbelakang" mas arakat adat ang terpen#il" dan;atau mengalami ben#ana alam" ben#ana sosial" dan tidak mampu dari segi ekonomi. 021 8etentuan mengenai pelaksanaan pendidikan khusus dan pendidikan la anan khusus sebagaimana dimaksud pada a at 011 dan a at 0+1 diatur lebih lan!ut dengan peraturan pemerintah

BAB /II BAHASA PENGANTAR Pa#a) 33 011 Aahasa Indonesia sebagai Aahasa Negara men!adi bahasa pengantar dalam pendidikan nasional. 0+1 Aahasa daerah dapat digunakan sebagai bahasa pengantar dalam tahap awal pendidikan apabila diperlukan dalam pen ampaian pengetahuan dan;atau keterampilan tertentu. 021 Aahasa asing dapat digunakan sebagai bahasa pengantar pada satuan pendidikan tertentu untuk mendukung kemampuan berbahasa asing peserta didik. BAB /III &A-IB BELA-AR Pa#a) 3. 011 -etiap warga negara ang berusia 5 tahun dapat mengikuti program wa!ib bela!ar. 0+1 Pemerintah dan pemerintah daerah men!amin terselenggaran a wa!ib bela!ar minimal pada !en!ang pendidikan dasar tanpa memungut bia a. 021 9a!ib bela!ar merupakan tanggung !awab negara ang diselenggarakan oleh lembaga pendidikan Pemerintah" pemerintah daerah" dan mas arakat. 041 8etentuan mengenai wa!ib bela!ar sebagaimana dimaksud pada a at 011" a at 0+1" dan a at 021 diatur lebih lan!ut dengan peraturan pemerintah. BAB I; STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN Pa#a) 32 011 -tandar nasional pendidikan terdiri atas standar isi" proses" kompetensi lulusan" tenaga kependidikan" sarana dan prasarana" pengelolaan" pembia aan" dan penilaian pendidikan ang harus ditingkatkan se#ara beren#ana dan berkala. 0+1 -tandar nasional pendidikan digunakan sebagai a#uan pengembangan kurikulum" tenaga kependidikan" sarana dan prasarana" pengelolaan" dan pembia aan.

021 Pengembangan standar nasional pendidikan serta pemantauan dan pelaporan pen#apaiann a se#ara nasional dilaksanakan oleh suatu badan standardisasi" pen!aminan" dan pengendalian mutu pendidikan. 041 8etentuan mengenai standar nasional pendidikan sebagaimana dimaksud pada a at 011" a at 0+1" dan a at 021 diatur lebih lan!ut dengan peraturan pemerintah. BAB ; KURIKULUM Pa#a) 33 011 Pengembangan kurikulum dilakukan dengan menga#u pada standar nasional pendidikan untuk mewu!udkan tu!uan pendidikan nasional. 0+1 8urikulum pada semua !en!ang dan !enis pendidikan dikembangkan dengan prinsip di)ersi*ikasi sesuai dengan satuan pendidikan" potensi daerah" dan peserta didik. 021 8urikulum disusun sesuai dengan !en!ang pendidikan dalam kerangka Negara 8esatuan Republik Indonesia dengan memperhatikan3 a. peningkatan iman dan takwa$ b. peningkatan akhlak mulia$ #. peningkatan potensi" ke#erdasan" dan minat peserta didik$ d. keragaman potensi daerah dan lingkungan$ e. tuntutan pembangunan daerah dan nasional$ *. tuntutan dunia ker!a$ g. perkembangan ilmu pengetahuan" teknologi" dan seni$ h. agama$ i. dinamika perkembangan global$ dan !. persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan. 041 8etentuan mengenai pengembangan kurikulum sebagaimana dimaksud pada a at 011" a at 0+1" dan a at 021 diatur lebih lan!ut dengan peraturan pemerintah.

Pa#a) 34 011 8urikulum pendidikan dasar dan menengah wa!ib memuat3 a. pendidikan agama$ b. pendidikan kewarganegaraan$ #. bahasa$ d. matematika$ e. ilmu pengetahuan alam$ *. ilmu pengetahuan sosial$ g. seni dan buda a$ h. pendidikan !asmani dan olahraga$ i. keterampilan;ke!uruan$ dan !. muatan lokal. 0+1 8urikulum pendidikan tinggi wa!ib memuat3 a. pendidikan agama$ b. pendidikan kewarganegaraan$ dan #. bahasa. 021 8etentuan mengenai kurikulum sebagaimana dimaksud pada a at 011 dan a at 0+1 diatur lebih lan!ut dengan peraturan pemerintah. Pa#a) 36 011 8erangka dasar dan struktur kurikulum pendidikan dasar dan menengah ditetapkan oleh Pemerintah. 0+1 8urikulum pendidikan dasar dan menengah dikembangkan sesuai dengan rele)ansin a oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan dan komite sekolah;madrasah di bawah koordinasi dan super)isi dinas pendidikan atau kantor departemen agama kabupaten;kota untuk pendidikan dasar dan pro)insi untuk pendidikan menengah.

021 8urikulum pendidikan tinggi dikembangkan oleh perguruan tinggi ang bersangkutan dengan menga#u pada standar nasional pendidikan untuk setiap program studi. 041 8erangka dasar dan struktur kurikulum pendidikan tinggi dikembangkan oleh perguruan tinggi ang bersangkutan dengan menga#u pada standar nasional pendidikan untuk setiap program studi. BAB ;I PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN Pa#a) 37 011 %enaga kependidikan bertugas melaksanakan administrasi" pengelolaan" pengembangan" pengawasan" dan pela anan teknis untuk menun!ang proses pendidikan pada satuan pendidikan. 0+1 Pendidik merupakan tenaga pro*esional ang bertugas meren#anakan dan melaksanakan proses pembela!aran" menilai hasil pembela!aran" melakukan pembimbingan dan pelatihan" serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada mas arakat" terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi. Pa#a) .0 011 Pendidik dan tenaga kependidikan berhak memperoleh3 a. penghasilan dan !aminan kese!ahteraan sosial ang pantas dan memadai$ b. penghargaan sesuai dengan tugas dan prestasi ker!a$ #. pembinaan karier sesuai dengan tuntutan pengembangan kualitas$ d. perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas dan hak atas hasil keka aan intelektual$ dan e. kesempatan untuk menggunakan sarana" prasarana" dan *asilitas pendidikan untuk menun!ang kelan#aran pelaksanaan tugas. 0+1 Pendidik dan tenaga kependidikan berkewa!iban3 a. men#iptakan suasana pendidikan ang bermakna" men enangkan" kreati*" dinamis" dan dialogis$ b. mempun ai komitmen se#ara pro*esional untuk meningkatkan mutu pendidikan$ dan

#. memberi teladan dan men!aga nama baik lembaga" pro*esi" dan kedudukan sesuai dengan keper#a aan ang diberikan kepadan a. Pa#a) .* 011 Pendidik dan tenaga kependidikan dapat beker!a se#ara lintas daerah. 0+1 Pengangkatan" penempatan" dan pen ebaran pendidik dan tenaga kependidikan diatur oleh lembaga ang mengangkatn a berdasarkan kebutuhan satuan pendidikan *ormal. 021 Pemerintah dan pemerintah daerah wa!ib mem*asilitasi satuan pendidikan dengan pendidik dan tenaga kependidikan ang diperlukan untuk men!amin terselenggaran a pendidikan ang bermutu. 041 8etentuan mengenai pendidik dan tenaga kependidikan sebagaimana dimaksud pada a at 011" a at 0+1" dan a at 021 diatur lebih lan!ut dengan peraturan pemerintah. Pa#a) .2 011 Pendidik harus memiliki kuali*ikasi minimum dan serti*ikasi sesuai dengan !en!ang kewenangan menga!ar" sehat !asmani dan rohani" serta memiliki kemampuan untuk mewu!udkan tu!uan pendidikan nasional. 0+1 Pendidik untuk pendidikan *ormal pada !en!ang pendidikan usia dini" pendidikan dasar" pendidikan menengah" dan pendidikan tinggi dihasilkan oleh perguruan tinggi ang terakreditasi. 021 8etentuan mengenai kuali*ikasi pendidik sebagaimana dimaksud pada a at 011 dan a at 0+1 diatur lebih lan!ut dengan peraturan pemerintah. Pa#a) .3 011 Promosi dan penghargaan bagi pendidik dan tenaga kependidikan dilakukan berdasarkan latar belakang pendidikan" pengalaman" kemampuan" dan prestasi ker!a dalam bidang pendidikan. 0+1 -erti*ikasi pendidik diselenggarakan oleh perguruan tinggi ang memiliki program pengadaan tenaga kependidikan ang terakreditasi. 021 8etentuan mengenai promosi" penghargaan" dan serti*ikasi pendidik sebagaimana dimaksud pada a at 011 dan a at 0+1 diatur lebih lan!ut dengan peraturan pemerintah. Pa#a) .. 011 Pemerintah dan pemerintah daerah wa!ib membina dan mengembangkan tenaga kependidikan pada satuan pendidikan ang diselenggarakan oleh Pemerintah dan pemerintah daerah.

0+1 Pen elenggara pendidikan oleh mas arakat berkewa!iban membina dan mengembangkan tenaga kependidikan pada satuan pendidikan ang diselenggarakann a. 021 Pemerintah dan pemerintah daerah wa!ib membantu pembinaan dan pengembangan tenaga kependidikan pada satuan pendidikan *ormal ang diselenggarakan oleh mas arakat. BAB ;II SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN Pa#a) .2 011 -etiap satuan pendidikan *ormal dan non*ormal men ediakan sarana dan prasarana ang memenuhi keperluan pendidikan sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan potensi *isik" ke#erdasan intelektual" sosial" emosional" dan ke!iwaan peserta didik. 0+1 8etentuan mengenai pen ediaan sarana dan prasarana pendidikan pada semua satuan pendidikan sebagaimana dimaksud pada a at 011 diatur lebih lan!ut dengan peraturan pemerintah. BAB ;III PENDANAAN PENDIDIKAN Bagian Ke#a $ Tangg$ng -a1ab Pen0anaan Pa#a) .3 011 Pendanaan pendidikan men!adi tanggung !awab bersama antara Pemerintah" pemerintah daerah" dan mas arakat. 0+1 Pemerintah dan pemerintah daerah bertanggung !awab men ediakan anggaran pendidikan sebagaimana diatur dalam Pasal 21 a at 041 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia %ahun 1945. 021 8etentuan mengenai tanggung !awab pendanaan pendidikan sebagaimana dimaksud pada a at 011 dan a at 0+1 diatur lebih lan!ut dengan peraturan pemerintah. Bagian Ke0$a S$mbe" Pen0anaan Pen0i0i'an Pa#a) .4

011 -umber pendanaan pendidikan ditentukan berdasarkan prinsip keadilan" ke#ukupan" dan keberlan!utan. 0+1 Pemerintah" pemerintah daerah" dan mas arakat mengerahkan sumber da a ang ada sesuai dengan peraturan perundang-undangan ang berlaku. 021 8etentuan mengenai sumber pendanaan pendidikan sebagaimana dimaksud pada a at 011 dan a at 0+1 diatur lebih lan!ut dengan peraturan pemerintah. Bagian Ke iga Penge)9)aan Dana Pen0i0i'an Pa#a) .6 011 Pengelolaan dana pendidikan berdasarkan pada prinsip keadilan" e*isiensi" transparansi" dan akuntabilitas publik. 0+1 8etentuan mengenai pengelolaan dana pendidikan sebagaimana dimaksud pada a at 011 diatur lebih lan!ut dengan peraturan pemerintah. Bagian Keem!a Penga)9'a#ian Dana Pen0i0i'an Pa#a) .7 011 Dana pendidikan selain ga!i pendidik dan bia a pendidikan kedinasan dialokasikan minimal +.B dari :nggaran Pendapatan dan Aelan!a Negara 0:PAN1 pada sektor pendidikan dan minimal +.B dari :nggaran Pendapatan dan Aelan!a Daerah 0:PAD1. 0+1 =a!i guru dan dosen ang diangkat oleh Pemerintah dialokasikan dalam :nggaran Pendapatan dan Aelan!a Negara 0:PAN1. 021 Dana pendidikan dari Pemerintah dan pemerintah daerah untuk satuan pendidikan diberikan dalam bentuk hibah sesuai dengan peraturan perundang-undangan ang berlaku. 041 Dana pendidikan dari Pemerintah kepada pemerintah daerah diberikan dalam bentuk hibah sesuai dengan peraturan perundang-undangan ang berlaku. 051 8etentuan mengenai pengalokasian dana pendidikan sebagaimana dimaksud pada a at 011" a at 0+1" a at 021" dan a at 041 diatur lebih lan!ut dengan peraturan pemerintah. BAB ;I/ PENGELOLAAN PENDIDIKAN

Bagian Ke#a $ Um$m Pa#a) 20 011 Pengelolaan sistem pendidikan nasional merupakan tanggung !awab menteri. 0+1 Pemerintah menentukan kebi!akan nasional dan standar nasional pendidikan untuk men!amin mutu pendidikan nasional. 021 Pemerintah dan;atau pemerintah daerah men elenggarakan sekurang-kurangn a satu satuan pendidikan pada semua !en!ang pendidikan untuk dikembangkan men!adi satuan pendidikan ang bertara* internasional. 041 Pemerintah daerah pro)insi melakukan koordinasi atas pen elenggaraan pendidikan" pengembangan tenaga kependidikan" dan pen ediaan *asilitas pen elenggaraan pendidikan lintas daerah kabupaten;kota untuk tingkat pendidikan dasar dan menengah. 051 Pemerintah kabupaten;kota mengelola pendidikan dasar dan pendidikan menengah" serta satuan pendidikan ang berbasis keunggulan lokal. 051 Perguruan tinggi menentukan kebi!akan dan memiliki otonomi dalam mengelola pendidikan di lembagan a. 061 8etentuan mengenai pengelolaan pendidikan sebagaimana dimaksud pada a at 011" a at 0+1" a at 021" a at 041" a at 051" dan a at 051 diatur lebih lan!ut dengan peraturan pemerintah. Pa#a) 2* 011 Pengelolaan satuan pendidikan anak usia dini" pendidikan dasar" dan pendidikan menengah dilaksanakan berdasarkan standar pela anan minimal dengan prinsip mana!emen berbasis sekolah;madrasah. 0+1 Pengelolaan satuan pendidikan tinggi dilaksanakan berdasarkan prinsip otonomi" akuntabilitas" !aminan mutu" dan e)aluasi ang transparan. 021 8etentuan mengenai pengelolaan satuan pendidikan sebagaimana dimaksud pada a at 011 dan a at 0+1 diatur lebih lan!ut dengan peraturan pemerintah. Pa#a) 22 011 Pengelolaan satuan pendidikan non*ormal dilakukan oleh Pemerintah" pemerintah daerah" dan;atau mas arakat.

0+1 8etentuan mengenai pengelolaan satuan pendidikan non*ormal sebagaimana dimaksud pada a at 011 diatur lebih lan!ut dengan peraturan pemerintah. Bagian Ke0$a Ba0an H$'$m Pen0i0i'an Pa#a) 23 011 Pen elenggara dan;atau satuan pendidikan *ormal ang didirikan oleh Pemerintah atau mas arakat berbentuk badan hukum pendidikan. 0+1 Aadan hukum pendidikan sebagaimana dimaksud pada a at 011 ber*ungsi memberikan pela anan pendidikan kepada peserta didik. 021 Aadan hukum pendidikan sebagaimana dimaksud pada a at 011 berprinsip nirlaba dan dapat mengelola dana se#ara mandiri untuk mema!ukan satuan pendidikan. 041 8etentuan tentang badan hukum pendidikan diatur dengan undang-undang tersendiri. BAB ;/ PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PENDIDIKAN Bagian Ke#a $ Um$m Pa#a) 2. 011 Peran serta mas arakat dalam pendidikan meliputi peran serta perseorangan" kelompok" keluarga" organisasi pro*esi" pengusaha" dan organisasi kemas arakatan dalam pen elenggaraan dan pengendalian mutu pela anan pendidikan. 0+1 'as arakat dapat berperan serta sebagai sumber" pelaksana" dan pengguna hasil pendidikan. 021 8etentuan mengenai peran serta mas arakat sebagaimana dimaksud pada a at 011 dan a at 0+1 diatur lebih lan!ut dengan peraturan pemerintah. Bagian Ke0$a Pen0i0i'an Be"ba#i# Ma#5a"a'a Pa#a) 22

011 'as arakat berhak men elenggarakan pendidikan berbasis mas arakat pada pendidikan *ormal dan non*ormal sesuai dengan kekhasan agama" lingkungan sosial" dan buda a untuk kepentingan mas arakat. 0+1 Pen elenggara pendidikan berbasis mas arakat mengembangkan dan melaksanakan kurikulum dan e)aluasi pendidikan" serta mana!emen dan pendanaann a sesuai dengan standar nasional pendidikan. 021 Dana pen elenggaraan pendidikan berbasis mas arakat dapat bersumber dari pen elenggara" mas arakat" Pemerintah" pemerintah daerah dan;atau sumber lain ang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan ang berlaku. 041 >embaga pendidikan berbasis mas arakat dapat memperoleh bantuan teknis" subsidi dana" dan sumber da a lain se#ara adil dan merata dari Pemerintah dan;atau pemerintah daerah. 051 8etentuan mengenai peran serta mas arakat sebagaimana dimaksud pada a at 011" a at 0+1" a at 021" dan a at 041 diatur lebih lan!ut dengan peraturan pemerintah. Bagian Ke iga De1an Pen0i0i'an 0an K9mi e Se'9)a8<Ma0"a#a8 Pa#a) 23 011 'as arakat berperan dalam peningkatan mutu pela anan pendidikan ang meliputi peren#anaan" pengawasan" dan e)aluasi program pendidikan melalui dewan pendidikan dan komite sekolah;madrasah. 0+1 Dewan pendidikan sebagai lembaga mandiri dibentuk dan berperan dalam peningkatan mutu pela anan pendidikan dengan memberikan pertimbangan" arahan dan dukungan tenaga" sarana dan prasarana" serta pengawasan pendidikan pada tingkat nasional" pro)insi" dan kabupaten;kota ang tidak mempun ai hubungan hirarkis. 021 8omite sekolah;madrasah" sebagai lembaga mandiri" dibentuk dan berperan dalam peningkatan mutu pela anan dengan memberikan pertimbangan" arahan dan dukungan tenaga" sarana dan prasarana" serta pengawasan pendidikan pada tingkat satuan pendidikan. 041 8etentuan mengenai pembentukan dewan pendidikan dan komite sekolah;madrasah sebagaimana dimaksud pada a at 011" a at 0+1" dan a at 021 diatur lebih lan!ut dengan peraturan pemerintah. BAB ;/I E/ALUASI+ AKREDITASI+ DAN SERTI,IKASI Bagian Ke#a $

E=a)$a#i Pa#a) 24 011 ()aluasi dilakukan dalam rangka pengendalian mutu pendidikan se#ara nasional sebagai bentuk akuntabilitas pen elenggara pendidikan kepada pihak-pihak ang berkepentingan. 0+1 ()aluasi dilakukan terhadap peserta didik" lembaga" dan program pendidikan pada !alur *ormal dan non*ormal untuk semua !en!ang" satuan" dan !enis pendidikan. Pa#a) 26 011 ()aluasi hasil bela!ar peserta didik dilakukan oleh pendidik untuk memantau proses" kema!uan" dan perbaikan hasil bela!ar peserta didik se#ara berkesinambungan. 0+1 ()aluasi peserta didik" satuan pendidikan" dan program pendidikan dilakukan oleh lembaga mandiri se#ara berkala" men eluruh" transparan" dan sistemik untuk menilai pen#apaian standar nasional pendidikan. Pa#a) 27 011 Pemerintah dan pemerintah daerah melakukan e)aluasi terhadap pengelola" satuan" !alur" !en!ang" dan !enis pendidikan. 0+1 'as arakat dan;atau organisasi pro*esi dapat membentuk lembaga ang mandiri untuk melakukan e)aluasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5,. 021 8etentuan mengenai e)aluasi sebagaimana dimaksud pada a at 011 dan a at 0+1 diatur lebih lan!ut dengan peraturan pemerintah. Bagian Ke0$a A'"e0i a#i Pa#a) 30 011 :kreditasi dilakukan untuk menentukan kela akan program dan satuan pendidikan pada !alur pendidikan *ormal dan non*ormal pada setiap !en!ang dan !enis pendidikan. 0+1 :kreditasi terhadap program dan satuan pendidikan dilakukan oleh Pemerintah dan;atau lembaga mandiri ang berwenang sebagai bentuk akuntabilitas publik. 021 :kreditasi dilakukan atas dasar kriteria ang bersi*at terbuka. 041 8etentuan mengenai akreditasi sebagaimana dimaksud pada a at 011" a at 0+1" dan a at 021 diatur lebih lan!ut dengan peraturan pemerintah.

Bagian Ke iga Se" i:i'a#i Pa#a) 3* 011 -erti*ikat berbentuk i!a4ah dan serti*ikat kompetensi. 0+1 I!a4ah diberikan kepada peserta didik sebagai pengakuan terhadap prestasi bela!ar dan;atau pen elesaian suatu !en!ang pendidikan setelah lulus u!ian ang diselenggarakan oleh satuan pendidikan ang terakreditasi. 021 -erti*ikat kompetensi diberikan oleh pen elenggara pendidikan dan lembaga pelatihan kepada peserta didik dan warga mas arakat sebagai pengakuan terhadap kompetensi untuk melakukan peker!aan tertentu setelah lulus u!i kompetensi ang diselenggarakan oleh satuan pendidikan ang terakreditasi atau lembaga serti*ikasi. 041 8etentuan mengenai serti*ikasi sebagaimana dimaksud pada a at 011" a at 0+1" dan a at 021 diatur lebih lan!ut dengan peraturan pemerintah. BAB ;/II PENDIRIAN SATUAN PENDIDIKAN Pa#a) 32 011 -etiap satuan pendidikan *ormal dan non*ormal ang didirikan wa!ib memperoleh i4in Pemerintah atau pemerintah daerah. 0+1 - arat-s arat untuk memperoleh i4in meliputi isi pendidikan" !umlah dan kuali*ikasi pendidik dan tenaga kependidikan" sarana dan prasarana pendidikan" pembia aan pendidikan" sistem e)aluasi dan serti*ikasi" serta mana!emen dan proses pendidikan. 021 Pemerintah atau pemerintah daerah memberi atau men#abut i4in pendirian satuan pendidikan sesuai dengan peraturan perundang-undangan ang berlaku. 041 8etentuan mengenai pendirian satuan pendidikan sebagaimana dimaksud pada a at 011" a at 0+1" dan a at 021 diatur lebih lan!ut dengan peraturan pemerintah. Pa#a) 33 -atuan pendidikan ang didirikan dan diselenggarakan oleh Perwakilan Republik Indonesia di negara lain menggunakan ketentuan undang-undang ini. BAB ;/III PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN OLEH LEMBAGA NEGARA LAIN

Pa#a) 3. -atuan pendidikan ang diselenggarakan oleh perwakilan negara asing di wila ah Negara 8esatuan Republik Indonesia" bagi peserta didik warga negara asing" dapat menggunakan ketentuan ang berlaku di negara ang bersangkutan atas persetu!uan Pemerintah Republik Indonesia. Pa#a) 32 011 >embaga pendidikan asing ang terakreditasi atau ang diakui di negaran a dapat men elenggarakan pendidikan di wila ah Negara 8esatuan Republik Indonesia sesuai dengan peraturan perundang-undangan ang berlaku. 0+1 >embaga pendidikan asing pada tingkat pendidikan dasar dan menengah wa!ib memberikan pendidikan agama dan kewarganegaraan bagi peserta didik warga negara Indonesia. 021 Pen elenggaraan pendidikan asing wa!ib beker!a sama dengan lembaga pendidikan di wila ah Negara 8esatuan Republik Indonesia dengan mengikutsertakan tenaga pendidik dan pengelola warga negara Indonesia. 041 8egiatan pendidikan ang menggunakan sistem pendidikan negara lain ang diselenggarakan di wila ah Negara 8esatuan Republik Indonesia dilakukan sesuai dengan peraturan perundangundangan ang berlaku. 051 8etentuan mengenai pen elenggaraan pendidikan asing sebagaimana dimaksud pada a at 011" a at 0+1" a at 021" dan a at 041 diatur lebih lan!ut dengan peraturan pemerintah. BAB ;I; PENGA&ASAN Pa#a) 33 011 Pemerintah" pemerintah daerah" dewan pendidikan" dan komite sekolah;madrasah melakukan pengawasan atas pen elenggaraan pendidikan pada semua !en!ang dan !enis pendidikan sesuai dengan kewenangan masing-masing. 0+1 Pengawasan sebagaimana dimaksud pada a at 011 dilakukan dengan prinsip transparansi dan akuntabilitas publik. 021 8etentuan mengenai pengawasan sebagaimana dimaksud pada a at 011 diatur lebih lan!ut dengan peraturan pemerintah. BAB ;; KETENTUAN PIDANA

Pa#a) 34 011 Perseorangan" organisasi" atau pen elenggara pendidikan ang memberikan i!a4ah" serti*ikat kompetensi" gelar akademik" pro*esi" dan;atau )okasi tanpa hak dipidana dengan pidana pen!ara paling lama sepuluh tahun dan;atau pidana denda paling ban ak Rp1............".. 0satu miliar rupiah1. 0+1 Pen elenggara perguruan tinggi ang din atakan ditutup berdasarkan Pasal +1 a at 051 dan masih beroperasi dipidana dengan pidana pen!ara paling lama sepuluh tahun dan;atau pidana denda paling ban ak Rp1............".. 0satu miliar rupiah1. 021 Pen elenggara pendidikan ang memberikan sebutan guru besar atau pro*esor dengan melanggar Pasal +2 a at 011 dipidana dengan pidana pen!ara paling lama sepuluh tahun dan;atau pidana denda paling ban ak Rp1............".. 0satu miliar rupiah1. 041 Pen elenggara pendidikan !arak !auh ang tidak memenuhi pers aratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 a at 021 dipidana dengan pidana pen!ara paling lama sepuluh tahun dan;atau pidana denda paling ban ak Rp1............".. 0satu miliar rupiah1. Pa#a) 36 011 -etiap orang ang membantu memberikan i!a4ah" serti*ikat kompetensi" gelar akademik" pro*esi" dan;atau )okasi dari satuan pendidikan ang tidak memenuhi pers aratan dipidana dengan pidana pen!ara paling lama lima tahun dan;atau pidana denda paling ban ak Rp5..........".. 0lima ratus !uta rupiah1. 0+1 -etiap orang ang menggunakan i!a4ah" serti*ikat kompetensi" gelar akademik" pro*esi" dan;atau )okasi ang diperoleh dari satuan pendidikan ang tidak memenuhi pers aratan dipidana dengan pidana pen!ara paling lama lima tahun dan;atau pidana denda paling ban ak Rp5..........".. 0lima ratus !uta rupiah1. 021 -etiap orang ang menggunakan gelar lulusan ang tidak sesuai dengan bentuk dan singkatan ang diterima dari perguruan tinggi ang bersangkutan sebagaimana dimaksud dalam Pasal +1 a at 041 dipidana dengan pidana pen!ara paling lama dua tahun dan;atau pidana denda paling ban ak Rp+..........".. 0dua ratus !uta rupiah1. 041 -etiap orang ang memperoleh dan;atau menggunakan sebutan guru besar ang tidak sesuai dengan Pasal +2 a at 011 dan;atau a at 0+1 dipidana dengan pidana pen!ara paling lama lima tahun dan;atau pidana denda paling ban ak Rp5..........".. 0lima ratus !uta rupiah1. Pa#a) 37 011 -etiap orang ang menggunakan i!a4ah" serti*ikat kompetensi" gelar akademik" pro*esi" dan;atau )okasi ang terbukti palsu dipidana dengan pidana pen!ara paling lama lima tahun dan;atau pidana denda paling ban ak Rp5..........".. 0lima ratus !uta rupiah1.

0+1 -etiap orang ang dengan senga!a tanpa hak menggunakan i!a4ah dan;atau serti*ikat kompetensi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 51 a at 0+1 dan a at 021 ang terbukti palsu dipidana dengan pidana pen!ara paling lama lima tahun dan;atau pidana denda paling ban ak Rp5..........".. 0lima ratus !uta rupiah1. Pa#a) 40 >ulusan ang kar a ilmiah ang digunakann a untuk mendapatkan gelar akademik" pro*esi" atau )okasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal +5 a at 0+1 terbukti merupakan !iplakan dipidana dengan pidana pen!ara paling lama dua tahun dan;atau pidana denda paling ban ak Rp+..........".. 0dua ratus !uta rupiah1. Pa#a) 4* Pen elenggara satuan pendidikan ang didirikan tanpa i4in Pemerintah atau pemerintah daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5+ a at 011 dipidana dengan pidana pen!ara paling lama sepuluh tahun dan;atau pidana denda paling ban ak Rp1............".. 0satu miliar rupiah1. BAB ;;I KETENTUAN PERALIHAN Pa#a) 42 Pen elenggaraan pendidikan ang pada saat undang-undang ini diundangkan belum berbentuk badan hukum pendidikan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 52 tetap berlaku sampai dengan terbentukn a undang-undang ang mengatur badan hukum pendidikan. Pa#a) 43 Pemerintah atau pemerintah daerah wa!ib memberikan i4in paling lambat dua tahun kepada satuan pendidikan *ormal ang telah ber!alan pada saat undang-undang ini diundangkan belum memiliki i4in. Pa#a) 4. -emua peraturan perundang-undangan ang merupakan peraturan pelaksanaan Undang-Undang Nomor + %ahun 19,9 tentang -istem Pendidikan Nasional 0>embaran Negara %ahun 19,9 Nomor 5" %ambahan >embaran Negara Nomor 229.1 ang ada pada saat diundangkann a undangundang ini masih tetap berlaku sepan!ang tidak bertentangan dan belum diganti berdasarkan undang-undang ini. BAB ;;II KETENTUAN PENUTUP

Pa#a) 42 -emua peraturan perundang-undangan ang diperlukan untuk melaksanakan undang-undang ini harus diselesaikan paling lambat dua tahun terhitung se!ak berlakun a undang-undang ini. Pa#a) 43 Pada saat mulai berlakun a undang-undang ini" Undang-Undang Nomor 4,;Prp.;195. tentang Pengawasan Pendidikan dan Penga!aran :sing 0>embaran Negara %ahun 195. Nomor 155" %ambahan >embaran Negara Nomor +1.21 dan Undang-Undang Nomor + %ahun 19,9 tentang -istem Pendidikan Nasional 0>embaran Negara %ahun 19,9 Nomor 5" %ambahan >embaran Negara Nomor 229.1 din atakan tidak berlaku. Pa#a) 44 Undang-undang ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.:gar setiap orang mengetahuin a" memerintahkan pengundangan undang-undang ini dengan penempatann a dalam >embaran Negara Republik Indonesia.

Disahkan di 7akarta pada tanggal , 7uli +..2

Anda mungkin juga menyukai