Anda di halaman 1dari 20

PERTUMBUHAN JANIN TERHAMBAT

EVI EMILIA 0718011013

Definisi
Pertumbuhan janin terhambat ditentukan bila berat janin kurang dari 10% dari berat yang harus dicapai pada usia kehamilan tertentu. Biasanya perkembangan yang terhambat diketahui setelah 2 minggu tidak ada pertumbuhan. dahulu PJT disebut sebagai intrauterine growth retardation (IUGR), tetapi istilah retardation kiranya tidak tepat.

Tidak semua PJT adalah hipoksik atau patologik karena ada 25-60% yang berkaitan dengan konstitusi etnik dann besar orang tua.

Penyebab
Hipertensi dalam kehamilan Gemeli Anomali janin/trisomi Sindrom antifosfolipid SLE Inefeksi: rubela, sifiliis, CMV Penyakit jantung Asma Gaya hidup: merokok, narkoba Kekurangan gizi- ekonomi rendah Pada kehamilan 16-20 minggu sebaiknya dapat ditentukan apakah ada kelainan/ cacat janin.

Patologi
Pada kelainan sirkulasi uroplasenta akibat dari perkembangan plasenta yang abnormal, pasokan oksigen, masukan nutrisi, dan hasil pengeluaran metabolik menjadi abnormal. Janin menjadi kekurangan oksigen dan utrisi pada trimester akhir sehingga timmbul PJT yang asimetrik yaitu lingkar perut yang jauh lebih kecil dari lingkar kepala.

Pada keadaan yang parah mungkin terjadi kerusakan tingkat seluler akan berupa kelainan nukleus atau mitrokondria. Pada keadaan hipoksia, produksi radikal bebas diplasenta menjadi sangat banyak dan antioksidan yang relatif kurang (misalnya:preeklampsia) akan menjadi lebih parah.

Penyebab PJT simetrik ialah faktor janin atau lingkungan yang kronik (diabetes, hipertensi). Faktor janin ialah kelainan genetik, umumnya trisomi 21,13 dan 18. secara keseluruhan PJT ternyata hanya 20% saja yang asimetrik pada penelitian terhadap 8.722 di amerika.

Diagnosis
Secara klinik awal pertumbuhan janin yang terhambat dikenal setelah 28 minggu. Namun, secara ultrasonografi mungkin sudah dapat diduga lebih awal dengan adanya biometri dan taksiran berat janin yang tidak sesuai dengan usia gestasi. Secara klinik pemeriksaan tinggi fundus umumnya dalam sentimeter akan sesuuai dengan usia kehamilan.

Bila lebih rendah dari 3 cm, patut dicurigai adanya PJT, meskipun sensitivitasnya hanya 40% Sebaiknya kepastian PJT dapat dibuat apabila terdapat data USG sebelum 20 minggu sehingga pada kehamilan 32-34 minggu dapat ditentukan secara lebih cepat.

Biometri yang menetap terutama pengawasan lingkar abdomen yang tidak bertambah merupakan bertanda awal PJT; terlebih diameter biparietal yang juga tidak bertambah setelah lebih dari 2 minggu.

Pemeriksaan secara Doppler arus darah: a. Umbilikal, a. Uterina dan a. Spiralis mungkin dapat mencurigai secara awal adanya arus darah yang abnormal atau PJT. Jenis pembuluh darah dan indikator
Pembuluh darah Arteri uterina Resistensi Indeks Lekukan (notching) diastolik + RI > 0,55 atau RI > 0,7 tanpa lekukan SD > 3 setelah usia gestasii 30 minggu

Arteri umbilikal

Cairan amnion merupakan pertanda kesejahteraan janin. Jumlah cairan amnion yang normal merupakan indikasi fungsi sirkulasi janin relatif baik. Bila terdapat oligohidramnion, petut dicurigai pemburukan fungsi janin. Patut dipahami, sekalipun tidak ditemukan kelainan mayor pada USG, ternyata masih mungkin ditemukan kelainan bawaan sebanyak 20%.

Manajemen
Setelah diterapkan ada kellainan janin, perlu dipertimbangkan bila janin akann dilahirkan. Bagi situasi di Indonesia, saat yang tepat ialah bergantung pada arus darah a. Umbilkal dan usia gestasi. A. Umbilikal yang tidak memiliki arus diastolik bahkan adanya arus terbalik akan mempunyai arus terbalik berupa kematian janin dalam < 1 minggu.

Usia optimal untuk melahirkan bayi ialah 3334 minggu dengan pertimbangan sudah dilakukan ppematangan paru. Pemeriksaan kardiotokografi akan membantu diagnosis adanya hipoksia janin lanjut berupa deselerasi lambat denyut Jntung. Skor fungsi dinamik janin plasenta yaitu upaya mengukur peran PJT pada profil biofisik akan membantu menentukan saatnya melakukan terminasi kehamilan.

Skor fungsi dinamik janin plasenta


Skor 2 Hasil NST Reaktif 0 Non reaktif

NST + stimulasi akustik


Gerak napas SD a.umbilikal Indeks cairan amnion

Akselerasi
+ <=3 > = 10

Tanpa ekselerasi
(-) >3 < 10

Penggunaan stimulasi akustik penting meningkatkan sensitivitas, mengingat terdapat positif palsu pada janin yang tidur. Dengan stimulasi janin terpaksa dibangunkan sehingga terhindar dari gambaran non reaktif. Skor maksimum ialah 10 dimana dianggap janin masih baik. Dengan demikian bila hasil penilaian ditemukan < 6, maka dicurigai adanya asidosis, sehingga sebaiknya dipilih melahirkan dengan seksio sesarea.

Sebaliknya, bila ditemukan nilai yang > 6 maka perlu dipertimbangkan melahirkan bayi dengan induksi. Akibat oligihidroamnion, mungkin terjadi kompresii tali pusat atau sudah terjadi insufiensi plasenta (deselerasi lambat) sehingga membahayakan janin yang mengalami asidosis. sebaiknya dipertimbangkan sesio sesarea.

Pemeriksaan gas darah tali pusat sangat dianjurkan untuk membantu manajemen pascakelahiran. Pengobatan dengan kalsium bloker, betamimetik dan hormon ternyata tidak mempunyai dasar dan bukti yang bermakna.

Anda mungkin juga menyukai