Anda di halaman 1dari 15

GANGGUAN MENTAL ORGANIK (GMO)

Gangguan Mental Organik


PPDGJ III (1993) : hanya dipakai nama GMO Definisi : suatu kelompok ggn jiwa yg disebabkan oleh adanya ggn pd jaringan otak atau pd organ lain diluar otak tapi mempengaruhi fungsi otak.
Klasifikasi : 1. Dementia 2. Delirium 3. Sindroma amnestik organik bukan akibat alkohol dan zat psikoaktif lainnya 4. Ggn mental lainnya akibat kerusakan dan disfungsi otak dan penyakit fisik 5. Ggn kepribadian dan perilaku akibat penyakit, kerusakan dan disfungsi otak

DEMENTIA
Definisi : Dementia adalah suatu keadaan yg menunjukkan pd suatu sindroma klinik yg dimanifestasikan dengan kerusakan pd : memori, kognisi, dan perubahan perilaku. gangguan yg dilibatkan meliputi : intelegensia, proses belajar, memori, bahasa, pemecahan masalah, orientasi, persepsi, atensi, konsentrasi, judgment, dan fungsi sosial.

Klasifikasi Dementia A. Berdasarkan etiologi : I. Dementia pd penyakit alzheimer II. Dementia vaskular III. Dementia pd penyakit lain : - dementia pd penyakit Pick - dementia pd penyakit Creutzfeldt-Jacob - dementia pd penyakit Huntington - dementia pd penyakit Parkinson - dementia pd penyakit HIV - dementia pd penyakit yg dispesifikasi di tempat lain

IV. Dementia tak tergolongkan B. Berdasarkan onsetnya : * demetia presinilis * dementia senilis C. Berdasarkan perkembangannya : * dementia reversible * dementia irreversible D. Berdasarkan sifat kesungguhannya : * dementia sesungguhnya * pseudodementia E. Berdasarkan letak lesi di otak : * dementia kortikal * dementia subkortikal

Faktor risiko dementia type alzheimer : - org tuanya juga ada riwayat alzheimers disease - mempunyai riwayat krusakan otak - Downs syndrome Etiologi : A. alzheimers disease (AD) : 50-60% B. ggn vaskular : 15-30% C. yg lain2 (25%) : - Picks disease - Huntingtons disease - Creutzfeldt-Jacob disease - Parkinsons disease - HIV - Trauma kepala - Dll (obat2/toksin, tumor, anoksia, ggn nutrisi, ggn metb, ggn inflamasi kronik)

Gambaran klinik umum : Dementia menimbulkan penurunan yg cukup besar dlm fungsi
intelektual dan biasanya agak mengganggu kegiatan dlm kehidupan sehari-hari seperti : mandi, berpakaian, makan, kebersihan diri, BAB & BAK. Defisit ini juga meliputi : daya ingat, daya nilai, pikiran abstrak, dan fungsi luhur lainnya seperti : afasia, apraksia, agnosia, kesukaran konstruksional. juga di dapati perubahan kepribadian individu yg dementia sangat rentan thd stresor psikososial dan fisik

Kriteria diagnostik :
1. Kriteria diagnostik umum 2. Kriteria diagnostik khusus

Kriteria diagnostik umum :


1. Adanya penurunan kemampuan, baik dlm daya ingat, maupun daya pikir seseorang sehingga mengganggu kegiatan sehari-hari 2. Tidak ada ggn kesadaran, kecuali bila bertumpang tindih dengan delirium 3. Gejala dan hendaya tsb harus sudah nyata untuk setidak-tidaknya 6 bulan

Kriteria diagnostik dementia pd penyakit alzheimer :


a. Terdapatnya gejala dementia b. Onset yg tersembunyi dengan deteriorasi lambat c. Tdk adanya bukti klinis, atau temuan dari penyelidikan khusus, yg menyatakan bhw kondisi mental itu dpt disebabkan oleh penyakit otak atau sistemik lain yg dpt menimbulkan dementia (mis : hipertiroid, hiperkalsemia, dll) d. Tdk adanya serangan apoplektik mendadak, atau gejala neurologis kerusakan otak fokal seperti : hemiparesis, hilangnya daya sensorik, defek lapangan pandang mata, dll

Kriteria diagnostik dementia pd penyakit vaskular :


a. Terdapatnya gejala dementia b. Hendaya fungsi kognitif biasanya tidak merata, jadi mungkin tdpt hilangnya daya ingat, hendaya intelek, dan tanda neurologis fokal - daya tilik diri (insight) dan daya nilai (judgment) secara relatif tetap baik - suatu onset yg mendadak atau kemuduran yg lambat laun serta tdptnya tanda/gejala neurologis fokal c. Adanya gambaran penyerta : hipertensi, labilitas emosional dengan depresif sementara, tangis dan tawa yg meledak dan episode kesadaran berkabut

Terapi :
- Beberapa kasus dementia bisa diobati yg mana hal ini tergantung pd pengobatan thdp penyakit yg mendasarinya - Pendekatan pengobatan yg umum pd dementia : 1. perawatan medik 2. sokongan emosional pd pasien dan keluarganya 3. obat2an utk gejala-gejala spesifik termasuk tindakannya yg merusak - Mempertahankan kesehatan fisik pasien, adanya suatu lingkungan yg menyokong, dan pengobatan psikofarmakologik yg simtomatik adalah diindikasikan pd kebanyakan tipe dementia

Terapi Kejang Listrik (Electro Convulsive Therapy)


Indikasi : Kelainan depresi Mayor Episode Manik Schizophrenia Indikasi lainnya : terdapat penelitian kecil yang menyatakan efektifitas terapi kejang listrik pada katatonia, gejala yang berhubungan dengan gangguan mood, schzophrenia. ECT juga bermanfaat untuk terapi SNM, fenomena. Kontrindikasi : Tidak ada kontraindikasi absout ECT Pada pasien dengan lesi desak ruang akan meningatkan risiko edema dan herniasi otak setelah ECT. Pasien dengan peningkatan tekanan intrakranial memiliki risiko lebih tinggi untuk terjadinya perdarahan serebral.

Thn 1937 diperkenalkan oleh Carletti & Bini : dengan menimbulkan kejang melalui aliran listrik utk menyembuhkan penderita skizofrenik.
Metode : 1. Metode bifrontal = bilateral, elektroda diletakkan pd daerah temporofrontalis kiri & kanan 2. Metode unilateral, elektroda pd daerah non-dominan hemisphere. Frekuensi : - Blm ada patokan pasti. Bisa diberikan 12-30x dlm suatu paket pengobatan - Frekuensi umumnya 2x/minggu - Umumnya 1 paket pengobatan 10x pemberian ECT; dengan frekuensi 2x/minggu

Anda mungkin juga menyukai