Anda di halaman 1dari 41

TUTORIAL

KATARAK

Ariesto F. H., S.Ked PEMBIMBING : dr. Hasri Darni, Sp.M

Katarak

1 2 3 4 5

Anatomi Definisi

Klasifikasi
Stadium Katarak Penatalaksanaan

ANATOMI Terletak dibelakang iris Berbentuk bikonveks Menggantung pada Zonula Zinnii Terdiri atas kapsula lentis, nucleus, dan subkapsular epitelium Avaskular Bersifat kenyal/lentur dan jernih sebagai media refraksi

Lapisan Lensa
Kapsul Lensa anterior dan posterior Epithel Korteks Epinucleus Cortex Nucleus

Definisi

- Lensa menjadi keruh hidrasi cairan lensa atau denaturasi protein lensa - Perkembangan serat lensa masih berlangsung atau sudah berhenti telah memulai proses degenerasi

Etiologi
Proses lanjut usia/degenerasi (katarak senilis). Faktor lingkungan : merokok, sinar ultraviolet, alkohol, kurang vitamin E, radang menahun dalam bola mata, polusi asap motor/pabrik karena mengandung timbal.

Cedera mata : pukulan keras, tusukan benda, panas yang tinggi, bahan kimia yang merusak lensa (katarak traumatik).
Peradangan/infeksi pada saat hamil, penyakit yang diturunkan (katarak kongenital) Penyakit infeksi tertentu dan penyakit metabolik DM (katarak komplikata).

Obat-obatan (kortikosteroid, klorokuin, klorpromazin, ergotamine, pilokarpin).

Patomekanisme
Lanjut usia nukleus lensa >> padat dan berkurang kandungan airnya lensa keras pada bagian tengahnya (optic zone) kemampuan memfokuskan benda berkurang (katarak senilis).

Penderita DM yang tak terkontrol kandungan gula dalam darah lensa kurang kenyal katarak komplikata.

Klasifikasi Katarak berdasarkan Usia

Katarak Kongenital
Katarak Juvenile Katarak Senilis

Katarak Kongenital

Kekeruhan lensa didapatkan sejak lahir Mulai terjadi sebelum atau segera setelah lahir dan bayi berusia kurang dari 1 tahun Akibat gangguan perkembangan embrio intrauterin Tidak meluas mengenai seluruh lensa Penyebab kebutaan pada bayi

Gangguan metabolisme serat-serat lensa saat pembentukan serat lensa akibat infeksi virus (rubela pada kehamilan TM I, galaktosemia, homosisteinuri, DM, hipeparatiroidism, toksoplasmosis, ikterus atau splenomegali)
Gangguan metabolisme jaringan lensa pada saat bayi masih di dalam kandungan, dan gangguan metabolisme oksigen Penyakit yang menyertai katarak kongenital

Bentuk Katarak Kongenital


Katarak polar (piramidalis) anterior Gangguan perkembangan lensa pada saat mulai terbentuknya plakoda lensa Katarak polar (piramidalis) posterior Arteri hioloid yang menetap (persisten) pada saat tidak dibutuhkan lagi oleh lensa untuk metabolismenya Katarak lamelar atau zonular Awal perkembangan lensa normal kemudian terjadi gangguankekeruhan lensa pada zona serat lensa Katarak sentral Katarak halus terlihat pada bagian nukleus embrional

Gambaran Klinis Pada pupil bayi akan terlihat bercak putih atau leukokoria

Penatalaksanaan
1. Operasi katarak kongenital dilakukan bila refleks fundus tidak tampak 2. Biasanya bila katarak bersifat total, operasi dapat dilakukan pada usia 2 bulan atau lebih muda bila telah dapat dilakukan pembiusan. 3. Tindakan : disisio lensa, ekstraksi linear dan ekstraksi dengan aspirasi

Katarak Juvenil
2

Penatalaksanaan
Terlihat setelah usia 1 tahun (>3bln & <9 thn) . Katarak yang lembek Terdapat pada orang muda Dapat terjadi karena : Lanjutan katarak kongenital yg makin nyata - Penyulit penyakit lain, katarak komplikata, katarak metabolik, katarak traumatik, otot.
1

Tindakan katarak kongenital adalah operasi

Operasi bila katarak bersifat total, dilakukan pada usia 2 bulan dan dilakukan pembiusan

Tindakan : disisio lensa, ekstraksi linear dan ekstraksi dengan aspirasi

Katarak Senilis
Mulai pada usia 50 tahun (usia lanjut) Pada kedua mata derajat kekeruhannya berbeda Terjadi degenerasi lensa secara perlahan Tajam penglihatan menurun secara berangsurangsur hingga tinggal proyeksi sinar saja. Katarak senil di bagi dalam 4 stadium (Stadium insipien, imatur, matur, hipermatur)

Epidemiologi
Katarak senilis masih menjadi penyebab kebutaan utama di seluruh dunia. Setidaknya ada 5-10 juta kebutaan akibat katarak ini setiap tahunnya.

Etiologi
Penyebab sistemik : Faktor keturunan. Masalah kesehatan, misalnya diabetes. Mata tanpa pelindung terkena sinar matahari dalam waktu yang cukup lama. Operasi mata sebelumnya. Trauma (kecelakaan) pada mata. .

Katarak Senilis
Katarak nuklear
1

Katarak kortikal
2

Katarak Kupuliform
3

Inti lensa dewasa selama hidup bertambah besar dan menjadi sklerotik. Lama kelamaan inti sel yang mulanya putih kekuning kuningan menjadi coklat dan kemudian kehitamhitaman (Katarak brunesen/nigra)

Terjadi penyerapan air sehingga lensa menjadi cembung dan terjadi miopisasi akibat perubahan indeks refraksi cahaya. Pada keadaan ini penderita seakan akan mendapatkan kekuatan baru untuk melihat dekat pada usia yang bertambah.

Pada stadium dini katarak kortikal atau nuklear. Kekeruhan terletak dilapis korteks posterior dan dapat memberikan gambaran piring

Stadium Katarak Senilis


Katarak Insipien Katarak Imatur Katarak Matur Katarak Hipermatur

Imature Cataract

Insipien

Imatur

Matur

Hipermatur

Kekeruhan Cairan lensa

Ringan Normal

Sebagian Bertambah

Seluruh Normal

Masif Berkurang

Iris Bilik mata depan Sudut bilik mata Shadow test

Normal Normal

Terdorong Dangkal

Normal Normal

Tremulans Dalam

Normal

Sempit

Normal

Terbuka

Negatif

Positif

Negatif

Pseudopositif

Penyulit

Glaukoma

Uveitis + Glaukoma

STADIUM KATARAK SENILIS

1. Katarak Insipien
Kekeruhan mulai dari tepi ekuator , vakuol di korteks Korteks berisi jaringan degeneratif Uji bayangan iris positif

2. Katarak Intumesen
Keruhnya lensa disertai pembengkakan karena menyerap air Bilik mata dangkal Terlihat vakuol

3. Katarak Imatur
Kekeruhan belum pada seluruh lapis lensa Volume lensa bertambah karena tekanan osmotik meningkat Karena hidrasi korteks cembung miopia Uji bayangan iris positif

4. Katarak Matur
Kekeruhan seluruh lensa Lensa berukuran normal Lensa berwarna putih keruh Uji bayangan iris negatif

5. Katarak Hipermatur
Proses degenerasi lebih lanjut Lensa menjadi cair Lensa mengecil , kuning dan kering Gambaran katarak morgagni Uji bayangan iris pseudopositif

Gejala Klinis
Gejala Subyektif: 1. Penglihatan seperti berasap dan tajam penglihatan yang menurun secara progresif. 2. Visus mudur. 3. Bercak-bercak putih yang tak bergerak. 4. Diplopia monocular 5. Pada stadium permulaan penderita mengeluh miopia

Gejala Obyektif: 1. Tanda-tanda inflamasi(-) 2. Lensa keruh keabuan/keputihan 3. Kamera anterior dangkal, iris terdorong kedepan, sudut kamera anterior menyempit

Pemeriksaan
Secara klinis oftalmoskop atau slitlamp. Tonometri untuk menyingkirkan penyulit katarak, seperti: glaukoma. Pemeriksaan tajam penglihatan sebelum dilakukan operasi melihat apakah kekeruhan lensa sebanding dengan turunnya tajam penglihatan atau tidak.

Penatalaksanaan
ECCE (Extra Capsular Cataract Extraction) atau EKEK ICCE Capsular (Intra Cataract Extraction) atau EKIK Fakoemulsifikasi

Gambar Fakoemulsifikasi

Indikasi Bedah Pada Katarak Senil


Katarak telah mengganggu pekerjaan sehari-hari walaupun katarak belum matur Katarak matur bila telah mencapai hipermatur dapat menimbulkan komplikasi glaukoma dan uveitis. Katarak telah menimbulkan penyulit terjadi glaukoma pada katarak intumesen.

KOMPLIKASI
Komplikasi pada katarak senil :
Glaukoma Uveitis Katarak sekunder Edema makula kistoid Prolaps badan kaca ke COA

Pencegahan
Tidak merokok. Pola makan yang sehat, memperbanyak konsumsi sayur. Lindungi mata dari sinar matahari. Menjaga kesehatan tubuh seperti kencing manis. Disarankan agar banyak mengkonsumsi buahbuahan yang banyak mengandung vit.C, vit.A dan vit E.

PROGNOSIS
Pada umumnya katarak senil tanpa komplikasi dan dengan penatalaksanaan yang sesuai, prognosisnya adalah baik.

Katarak Komplikata
Akibat penyakit mata lain : ablasi retina, retinitis pigmentosa, glaukoma, pasca bedah mata, dapat juga disebabkan penyakit sistem endokrin diabetes melitus, hipoparatiroid, galaktosemia dan miotonia distrofi). Katarak komplikata mulai katarak di daerah bawah kapsul atau pada lapis korteks, kekeruhan dapat difus, pungtata ataupun linier, reticulum dan biasanya terlihat vakuol

Bentuk katarak komplikata


Kelainan pada posterior mata Terjadi akibat penyakit koroiditis, retinitis pigmentosa, ablasio retina, kontusio retina dan myopia tinggi yang mengakibatkan kelainan badan kaca, biasanya kelainan ini berjalan aksial yang biasanya tidak berjalan cepat didalam nukleus sehingga sering terlihat nukleus lensa tetap jernih. Kelainan pada anterior bola mata Akibat kelainan kornea berat, iridosiklitis, kelainan neoplasma dan glaukoma. Pada iridosiklitis akan mengakibatkan katarak subskapularis anterior

Bentuk Katarak komplikata DM


Pasien (dehidrasi berat, asidosis dan hiperglikemia nyata) lensa akan terlihat kekeruhan berupa garis akibat kapsul lensa berkerut.Bila dehidrasi lama akan terjadi kekeruhan lensa, kekeruhan akan hilang bila terjadi rehidrasi dan kadar gula normal kembali. Pasien diabetes juvenil yang tidak terkontrol, katarak serentak pada kedua mata dalam 48 jam, bentuk dapat snow flake atau bentuk piring subkapsular. Katarak pada pasien diabetes dewasa gambaran secara histologik dan biokimia = katarak pasien non diabetik.

Katarak Traumatik
cedera benda asing dilensa atau trauma tumpul terhadap bola mata putih segera setelah masuknya benda asing karena lubang pada kapsul lensa dan kadang korpus vitreus masuk kedalam struktur lensa. Gejala: penglihatan kabur secara mendadak. Mata menjadi merah ,lensa opak dan mungkin terjadi perdarahan intra okular, apabila humor aqueus dan korpus vitreus keluar dari mata, mata menjadi sangat lunak.

Gambaran Klinis
Penglihatan kabur secara mendadak Mata merah Lensa opak dan mungkin terjadi perdarahan intra ocular Apabila humor aquous dan korpus vitreus keluar dari mata, mata menjadi sangat lunak.

Penatalaksanaan
Benda asing yang masuk harus segera dikeluarkan atau setelah peradangan mereda. Antibiotik sistemik dan Topikal kortikosteroid topikal memperkecil terjadinya infeksi dan uveitis Atropin Sulfat 1 % menjaga pupil tetap berdilatasi dan mencegah pembentukkan sinekia posterior

Referensi
Ilyas, Sidarta. Penuntun Ilmu Penyakit Mata Edisi Ketiga. Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2009. Ilyas, Sidarta, Muzakkir Tanzil, dkk. Sari Ilmu Penyakit Mata. Jakarta : Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2008. Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia. Ilmu Penyakit Mata. Jakarta : Sagung Seto. 2002. Vaughan, Daniel, Taylor Asbury, Paul Riordan. Oftalmologi Umum. Edisi 14. Jakarta ; Widya Medika. 2002. Fithria, Aldi. Makalah Katarak Kongenital. 2011.http://repository.usu.ac.id. Panduan Penatalaksanaan Medis Katarak Pada Penderita Dewasa. 2011. www.inascrs.org. http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/001615.htm http://www.allaboutvision.com/conditions/congenital-cataracts.htm

Anda mungkin juga menyukai