PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN PENDIDIKAN JASMANI DAN BIMBINGAN KONSELING 2013
Tujuan Pembelajaran
Peserta pelatihan : Mampu menjelaskan secara utuh Kurikulum 2013 Memiliki sikap profesionalisme dalam pelayanan BK
KURIKULUM adalah
cara untuk dapat membawa insan Indonesia memiliki kompetensi sikap,pengetahuan,dan keterampilan sehingga dapat menjadi pribadi dan warga negara yang produktif,kreatif,inovatif, dan afektif
PERTANYAAN
K U R I K U L U M
memegang kedudukan penting dalam pendidikan, sebab berkaitan dengan PENENTUAN ARAH, ISI DAN PROSES PENDIDIKAN, yang pada akhirnya menentukan MACAM DAN KUALITAS LULUSAN peserta didik dari satuan pendidikan.
2013
Kurikulum 2013
1945 1955
1965
1975
1985
1995
2005
1984 Kurikulum 1984 1973 Kurikulum Proyek Perintis Sekolah Pembangunan (PPSP)
PENGEMBANGAN KURIKULUM dilakukan atas dasar kesadaran: IPTEKS berkembang dinamis, semangat dan isi kurikulum mendorong peserta didik untuk mengikuti dan memanfaatkan secara tepat perkembangan IPTEKS.
PENGEMBANGAN KURIKULUM :
memperhatikan kepentingan nasional dan daerah sejalan dengan motto Bhineka Tunggal Ika dalam kerangka NKRI untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
PENGEMBANGAN KURIKULUM
INTERNAL
TANTANGAN EKSTERNAL
TANTANGAN INTERNAL
Tuntutan Pendidikan mengacu SNP Tahun 2020 sampai 2035 Indonesia dikaruniai POTENSI SDM USIA PRODUKTIF INVESTASI SDM melalui pendidikan mempersiapkan SDM GENERASI EMAS produktif, kreatif, inovatif dan afektif.
TANTANGAN INTERNAL
SDM USIA PRODUKTIF yang melimpah ditransformasikan menjadi SDM yang memiliki kompetensi, keterampilan,dan kepribadian yang handal melalui PENDIDIKAN BERMUTU sehingga menjadi GENERASI EMAS INDONESIA.
T A N T A N G A N
E K S T E R N A L
TANTANGAN MASA DEPAN arus globalisasi masalah lingkungan hidup, kemajuan teknologi dan informasi, kebangkitan industri kreatif dan budaya, dan perkembangan pendidikan di tingkat internasional.
T A N T A N G A N
E K S T E R N A L
T A N T A N G A N
E K S T E R N A L
GENERASI INDONESIA harus memiliki MINAT LUAS DALAM KEHIDUPAN, kesiapan untuk bekerja, kecerdasan sesuai dengan bakat dan minatnya, dan rasa tanggungjawab terhadap lingkungan.
KURIKULUM 2013 dikembangkan mengacu : TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL Visi pendidikan tahun 2025 yaitu menciptakan insan Indonesia yang CERDAS KOMPREHENSIF, dan KOMPETITIF.
PERUBAHAN KURIKULUM
Kelompok A 1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 3. Bahasa Indonesia 4. Matematika 5. Ilmu Pengetahuan Alam 6. Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelompok B 1. Seni Budaya dan Prakarya 2. Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan Jumlah Alokasi Waktu Per Minggu
4 5 8 5 -
4 5 9 6 -
4 6 10 6 -
4 4 7 6 3
4 4 7 6 3
4 4 7 6 3
4 4
30
4 4
32
4 4
34
3 5 4
36
3 5 4
36
3 5 4
36
Kelompok A 1 3 4 5 6 7 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti Bahasa Indonesia Matematika Ilmu Pengetahuan Alam Ilmu Pengetahuan Sosial Bahasa Inggris Kelompok B 3 3 6 5 5 4 4 3 3 2 38 3 3 6 5 5 4 4 3 3 2 38 3 3 6 5 5 4 4 3 3 2 38 2 Pendidikan Pancasila & Kewarganegaraan
Jumlah
Kelas XI
XII
3
4 5 6 7 8
Bahasa Indonesia
Matematika Sejarah Indonesia Bahasa Inggris Kelompok B Seni Budaya (termasuk muatan lokal) Prakarya dan Kewirausahaan (termasuk muatan lokal)
4
4 2 2 2 2 3 24 18 26
4
4 2 2 2 2 3 24 20 26
4
4 2 2 2 2 3 24 20
24 26
Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan (termasuk muatan lokal) Jumlah jam pelajaran Kelompok Wajib 9
Kelompok Peminatan Matapelajaran peminatan akademik (untuk SMA) Matapelajaran peminatan akademik dan vokasi (untuk SMK)
6 60 42
4 76 44
4 76 44
PENGUATAN MATERI
PENGUATAN MATERI dilakukan dengan cara
PENDALAMAN DAN PERLUASAN MATERI YANG RELEVAN BAGI PESERTA DIDIK.
Gambar 1
KOMPENTENSI
KOMPETENSI INTI dan KOMPETENSI DASAR
KOMPETENSI adalah Seperangkat sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh peserta didik setelah mempelajari suatu muatan pembelajaran, menamatkan suatu program, atau menyelesaikan satuan pendidikan tertentu.
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN adalah kriteria mengenai kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
KOMPETENSI INTI merupakan tingkat kemampuan untuk mencapai SKL yang harus dimiliki seorang Peserta Didik pada setiap tingkat kelas atau program yang menjadi landasan PENGEMBANGAN KOMPETENSI DASAR.
PROFESI
SUATU PEKERJAAN yang dipegang oleh orang-orang yang mempunyai dasar pengetahuan, keterampilan dan sikap khusus tertentu dan pekerjaan itu diakui oleh masyarakat sebagai suatu keahlian. KEAHLIAN dipenuhinya standar persiapan profesi melalui pendidikan khusus di PT dan pengalaman kerja
KINERJA
KINERJA atau unjuk kerja atau performance atau penampilan kerja sebagai hasil kerja atau prestasi kerja. KINERJA mempunyai makna yang lebih luas,bukan hanya menyatakan sebagai hasil kerja atau prestasi kerja, tetapi bagaimana proses kerja berlangsung. KINERJA adalah tentang melakukan pekerjaan dan hasil yang dicapai dari pekerjaan tersebut.
Lanjutan..
Kinerja adalah tentang apa yang dikerjakan dan bagaimana cara mengerjakannya. Kinerja adalah perilaku seseorang yang membuahkan hasil kerja tertentu setelah memenuhi sejumlah persyaratan dalam menjalankan tugas pekerjaannya.
INDIKATOR KINERJA
DIMENSI KINERJA
kemampuan, kemauan, dan kesiapan belajar yang dilandasi oleh sikap, nilai, etik dan moral untuk membantu peserta didik dalam arah peminatan yang diamanatkan dalam kurikulum 2013.
Memahami secara mendalam peserta didik yang hendak dilayani; Menguasai landasan teoretik keilmuan pendidikan dan BK; Menyelenggarakan pelayanan BK terhadap klien; Mengembangkan pribadi dan profesionalitas diri secara berkelanjutan.
KONSELOR mengelola kegiatan konseling meliputi: membuat perencanaan kegiatan; mengorganisasikan berbagai unsur dan sarana di dalam kegiatan; melaksanakan kegiatan konseling; dan mengontrol pelaksanaan kegiatan konseling.
KINERJA KONSELOR harus mengikuti lima pedoman keprofesionalan : 1. Konselor harus menampilkan diri sebagai konselor dengan program kerja yang jelas dan siap untuk melaksanakan. 2. Konselor harus selalu mempertahankan sikap profesional
memahami peranannya sebagai konselor profesional dan menterjemahkan peranannya ke dalam kegiatan nyata. 4. Konselor dapat bekerja dengan efektif dan memahami tanggungjawabnya. 5. Konselor harus memahami dan mengembangkan kompetensinya.
Citra dan mutu kinerja konselor dapat ditegakkan bilamana konselor telah dapat mewujudkan:
Pelayanan konseling sebagai pelayanan sosial ; Pelayanan yang ditampilkan unik; Penampilan layanan atas dasar kaidah-kaidah intelektual; Menjalankan kode etik profesional; Wawasan terhadap body of knowledge konseling
memahami secara mendalam peserta didik yang hendak dilayani; menguasai landasan teoretik keilmuan pendidikan dan BK; menyelenggarakan pelayanan BK; mengembangkan pribadi dan profesionalitas diri secara berkelanjutan.
PESERTA DIDIK
KONSELOR PROFESIONAL
1. MELAKUKAN KINERJA SECARA PROFESIONAL 2. MENGUASAI DASAR KEILMUAN DAN KETERAMPILAN 3. MEMAHAMI STANDAR PROFESI 4. MEMILIKI LISENSI 5. MENINGKATKAN KUALIFIKASI DAN KOMPETENSI 6. MEMPEROLEH KEPERCAYAAN MASYARAKAT