Anda di halaman 1dari 31

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN FRAKTUR

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Medikal Bedah III

Disusun oleh: 1. . ". $. '. +. 7. Desinta Mindaryanti Kartika !uraini #aishal Bagas Pamungkas !urma %uli &inarni (osy )*i*ah (i*ki &ening )rdiani &idha Kustanti P071 0111007 P071 01110 P071 01110 P071 01110 P071 01110" P071 01110 P071 01110

K,M,!T(I)! K,-,.)T)! (,P/B0IK I!D1!,-I) P10IT,K!IK K,-,.)T)! %12%)K)(T) 3/(/-)! K,P,()&)T)! 01"

B)B I TI!3)/)! T,1(I


I. #raktur ). Pengertian 1. #raktur adalah patah tulang4 5iasanya dise5a5kan oleh trauma atau tenaga 6isik 7Pri8e dan &ilson4 00+9. . #raktur adalah terputusnya kontinuitas tulang dan di tentukan sesuai :enis dan luasnya4 6raktur ter:adi :ika tulang di kenai stress yang le5ih 5esar dari yang dapat dia5sor5sinya 7-melt*er dan Bare4 00 9. ". #raktur adalah terputusnya kontinuitas tulang4 ke5anyakan 6raktur aki5at dari trauma4 5e5erapa 6raktur sekunder terhadap proses penyakit seperti osteoporosis4 yang menye5a5kan 6raktur yang patologis 7Mans:oer4 00 9. $. #raktur adalah terputusnya kontinuitas tulang yang di tandai oleh rasa nyeri4 pem5engkakan4 de6ormitas4 gangguan 6ungsi4 pemendekan 4 dan krepitasi 7Doenges4 00 9. B. ,tiologi Menurut -a8hde;a 71<<+94 penye5a5 6raktur dapat di5agi men:adi: 1. =edera traumatik =edera traumatik pada tulang dapat dise5a5kan oleh : a. =edera langsung 5erarti pukulan langsung terhadap tulang sehingga tulang patah se8ara spontan. Pemukulan 5iasanya menye5a5kan 6raktur melintang dan kerusakan pada kulit diatasnya. 5. =edera tidak langsung 5erarti pukulan langsung 5erada :auh dari lokasi 5enturan4 misalnya :atuh dengan tangan 5er:ulur dan menye5a5kan 6raktur kla;ikula. 8. #raktur yang dise5a5kan kontraksi keras yang mendadak dari otot yang kuat. . #raktur Patologik Dalam hal ini kerusakan tulang aki5at proses penyakit dimana dengan trauma minor dapat mengaki5atkan 6raktur dapat :uga ter:adi pada 5er5agai keadaan 5erikut : a. Tumor tulang 7:inak atau ganas9 : pertum5uhan :aringan 5aru yang tidak terkendali dan progresi6. b. In6eksi seperti osteomielitis : dapat ter:adi se5agai aki5at in6eksi akut atau dapat tim5ul se5agai salah satu proses yang progresi64 lam5at dan sakit nyeri.

8. (akhitis : suatu penyakit tulang yang dise5a5kan oleh de6isiensi >itamin D yang mempengaruhi semua :aringan skelet lain4 5iasanya dise5a5kan oleh de6isiensi diet4 tetapi kadang?kadang dapat dise5a5kan kegagalan a5sor5si >itamin D atau oleh karena asupan kalsium atau 6os6at yang rendah. ". -e8ara spontan : dise5a5kan oleh stress tulang yang terus menerus misalnya pada penyakit polio dan orang yang 5ertugas dikemiliteran. $. Be5an yang terlalu 5erat =. 3enis 1. Menurut Mans:oer 7 00 9 ada tidaknya hu5ungan antara patahan tulang dengan dunia luar di 5agi men:adi antara lain: a. #raktur tertutup 7closed9 Dikatakan tertutup 5ila tidak terdapat hu5ungan antara 6ragmen tulang dengan dunia luar4 dise5ut dengan 6raktur 5ersih 7karena kulit masih utuh9 tanpa komplikasi. Pada 6raktur tertutup ada klasi6ikasi tersendiri yang 5erdasarkan keadaan :aringan lunak sekitar trauma4 yaitu: 19 Tingkat 0 : 6raktur 5iasa dengan sedikit atau tanpa 8edera :aringan lunak sekitarnya 9 Tingkat 1 : 6raktur dengan a5rasi dangkal atau memar kulit dan :aringan su5kutan. "9 Tingkat : 6raktur yang le5ih 5erat dengan kontusio :aringan lunak 5agian dalam dan pem5engkakan. $9 Tingkat " : =edera 5erat dengan kerusakan :aringan lunak yang nyata dan an8aman sindroma kompartement. 5. #raktur ter5uka 7open/compound fraktur9 Dikatakan ter5uka 5ila tulang yang patah menem5us otot dan kulit yang memungkinkan @ potensial untuk ter:adi in6eksi dimana kuman dari luar dapat masuk ke dalam luka sampai ke tulang yang patah. Dera:at patah tulang ter5uka : 19 Dera:at I 0aserasi A 9 Dera:at II 0aserasi B "9 Dera:at III 0uka le5ar4 rusak he5at4 atau hilang :aringan sekitar. . Menurut Mans:oer 7 00 9 dera:at kerusakan tulang di5agi men:adi a. Patah tulang lengkap 7Complete fraktur) yaitu: 8m4 kontusio otot dan sekitarnya4 dislokasi 6ragmen :elas. 8m4 6raktur sederhana4 dislokasi 6ragmen minimal.

Dikatakan lengkap 5ila patahan tulang terpisah satu dengan yang lainya4 atau garis 6raktur meli5atkan seluruh potongan menyilang dari tulang dan 6ragmen tulang 5iasanya 5eru5ah tempat 5. Patah tulang tidak lengkap Bila antara oatahan tulang masih ada hu5ungan se5agian. -alah satu sisi patah yang lainya 5iasanya hanya 5engkok yang sering dise5ut green stick. Menurut Pri8e dan &ilson 7 00'9 kekuatan dan sudut dari tenaga 6isik4keadaan tulang4 dan :aringan lunak di sekitar tulang akan menentukan apakah 6raktur yang ter:adi itu lengkap atau tidak lengkap. #raktur lengkap ter:adi apa5ila seluruh tulang patah4 sedangkan pada 6raktur tidak lengkap tidak meli5atkan seluruh kete5alan tulang ". Menurut Mans:oer 7 00 9 5entuk garis patah dan hu5ungannya dengan mekanisme trauma ada ' yaitu: a. #raktur Transversal : 6raktur yang arahnya melintang pada tulang dan merupakan aki5at trauma angulasi atau langsung 5. #raktur Oblik : 6raktur yang arah garis patahnya mem5entuk sudut terhadap sum5u tulang dan merupakan aki5at dari trauma angulasi :uga. 8. #raktur Spiral : 6raktur yang arah garis patahnya sepiral yang di se5a5kan oleh trauma rotasi d. #raktur Kompresi : 6raktur yang ter:adi karena trauma aksial 6leksi yang mendorong tulang kea rah permukaan lain. e. #raktur Afulsi : 6raktur yang mem5uat 6ragmen tulang tertarik dari tulang utama oleh tendon@ligamen. $. Menurut -melt*er dan Bare 7 0019 :umlah garis patahan ada " antara lain: a. #raktur Komunitif : 6raktur dimana garis patah le5ih dari satu dan saling 5erhu5ungan 5. #raktur Segmental : 6raktur dimana garis patah le5ih dari satu tapi tidak 5erhu5ungan. 8. #raktur Multiple : 6raktur dimana garis patah le5ih dari satu tapi tidak pada tulang yang sama

'. Berdasarkan luas dan garis 6raktur terdiri dari : a. #raktur komplit 7garis patah melalui seluruh penampang tulang atau melalui kedua korteks tulang9. 5. #raktur tidak komplit 75ila garis patah tidak melalui seluruh garis penampang tulang9. +. Berdasarkan posisi 6ragmen : a. /ndispla8ed 7tidak 5ergeser9 @ garis patah komplit tetapi kedua 6ragmen tidak 5ergeser. 5. Displa8ed 75ergeser9 @ ter:adi pergeseran 6ragmen 6raktur 7. Berdasarkan kedudukan tulangnya : a. Tidak adanya dislokasi. 5. )danya dislokasi 19 )t aCim : mem5entuk sudut. 9 )t lotus : 6ragmen tulang 5er:auhan. "9 )t longitudinal : 5er:auhan meman:ang. $9 )t lotus 8um 8ontra8tiosnum : 5er:auhan dan memendek. D. 3enis khusus 6raktur menurut Brunner and -uddarth a. 2reensti8k : 6raktur dimana salah satu sisi tulang patah4 sedangkan sisi lainnya mem5engkok. 5. Trans;ersal: 6raktur sepan:ang garis tengah tulang 8. 15lik: 6raktur mem5entuk sudut dengan garis tengah tulang d. -piral: 6raktur memuntir seputar 5atang tulang e. Kominuti6: 6raktur dengan tulang pe8ah men:adi 5e5erapa 6ragmen 6. Depresi: 6raktur dengan 6ragmen patahan terdorong ke dalam 7 sering ter:adi pada tulang tengkorak dan wa:ah9

g. Kompresi: 6raktur dimana tulang mengalami kompresi 7 ter:adi pada tulang 5elakang9 h. Patologik : 6raktur yang ter:adi pada daerah tulang 5erpenyakit 7kista tulang4 metastasis tulang4 tumor9 i. :. );ulsi: tertariknya 6ragmen tulang oleh ligamen atau tendopada perlekatannya ,pi6iseal: 6raktur melalui epi6isis

k. Impaksi: 6raktur dimana 6ragmen tulang terdorong ke 6ragmen tulang lainnya.

D. Pato6isiologi #raktur di5agi men:adi 6raktur ter5uka dan 6raktur tertutup. Tertutup 5ila tidak terdapat hu5ungan antara 6ragmen tulang dengan dunia luar. -edangkan 6raktur ter5uka 5ila terdapat hu5ungan antara 6ragmen tulang dengan dunia luar oleh karena perlukaan di kulit 7-melter dan Bare4 1$ 00 9. -ewaktu tulang patah perdarahan 5iasanya ter:adi di sekitar tempat patah ke dalam :aringan lunak sekitar tulang terse5ut4 :aringan lunak :uga 5iasanya mengalami kerusakan. (eaksi perdarahan 5iasanya tim5ul he5at setelah 6raktur. -el? sel darah putih dan sel anast 5erakumulasi menye5a5kan peningkatan aliran darah ketempat terse5ut akti;itas osteo5last terangsang dan ter5entuk tulang 5aru umatur yang dise5ut 8allus. Bekuan 6i5rin direa5sor5sidan sel? sel tulang 5aru mengalami remodeling untuk mem5entuk tulang se:ati. Insu6isiensi pem5uluh darah atau penekanan sera5ut syara6 yang 5erkaitan dengan pem5engkakan yang tidak di tangani dapat menurunkan asupan darah ke ekstrimitas dan mengaki5atkan kerusakan syara6 peri6er. Bila tidak

terkontrol pem5engkakan akan mengaki5atkan peningkatan tekanan :aringan4 oklusi darah total dan 5eraki5at anoreksia mengaki5atkan rusaknya sera5ut syara6 maupun :aringan otot. Komplikasi ini di namakan sindrom 8ompartment 7Brunner dan -uddarth4 00 9. Trauma pada tulang dapat menye5a5kan keter5atasan gerak dan ketidak seim5angan4 6raktur ter:adi dapat 5erupa 6raktur ter5uka dan 6raktur tertutup. #raktur tertutup tidak disertai kerusakan :aringan lunak seperti tendon4 otot4 ligament dan pem5uluh darah 7 -melt*er dan Bare4 0019. Pasien yang harus imo5ilisasi setelah patah tulang akan menderita komplikasi antara lain : nyeri4 iritasi kulit karena penekanan4 hilangnya kekuatan otot. Kurang perawatan diri dapat ter:adi 5ila se5agian tu5uh di imo5ilisasi4 mengaki5atkan 5erkurangnyan kemampuan prawatan diri 7=arpenito4 0079. (eduksi ter5uka dan 6iksasi interna 71(I#9 6ragmen? 6ragmen tulang di pertahankan dengan pen4 sekrup4 plat4 paku. !amun pem5edahan meningkatkan kemungkinan ter:adinya in6eksi. Pem5edahan itu sendiri merupakan trauma pada :aringan lunak dan struktur yang seluruhnya tidak mengalami 8edera mungkin akan terpotong atau mengalami kerusakan selama tindakan operasi 7Pri8e dan &ilson4 00+9. Pathway

-tadium Pemulihan Tulang

1. Tahap In6lamasi.
Tahap in6lamasi 5erlangsung 5e5erapa hari dan hilang dengan 5erkurangnya pem5engkakan dan nyeri. Ter:adi perdarahan dalam :aringan yang 8idera dan pem5entukan hematoma di tempat patah tulang. /:ung 6ragmen tulang

mengalami de;italisasi karena terputusnya pasokan darah. Tempat 8idera kemudian akan diin;asi oleh magro6ag 7sel darah putih 5esar94 yang akan mem5ersihkan daerah terse5ut. Ter:adi in6lamasi4 pem5engkakan dan nyeri.

2. Tahap Proli6erasi -el.


Kira?kira ' hari hematom akan mengalami organisasi4 ter5entuk 5enang?5enang 6i5rin dalam :endalan darah4 mem5entuk :aringan untuk re;askularisasi4 dan in;asi 6i5ro5last dan osteo5last. #i5ro5last dan osteo5last 75erkem5ang dari osteosit4 sel endotel4 dan sel periosteum9 akan menghasilkan kolagen dan proteoglikan se5agai matriks kolagen pada patahan tulang. Ter5entuk :aringan ikat 6i5rus dan tulang rawan 7osteoid9. Dari periosteum4 tampak pertum5uhan melingkar. Kalus tulang rawan terse5ut dirangsang oleh gerakan mikro minimal pada tempat patah tulang. Tetapi gerakan yang 5erle5ihan akan merusak sruktur kalus. Tulang yang sedang akti6 tum5uh menun:ukkan potensial elektronegati6.

3. Tahap Pem5entukan Kalus.


Pertum5uhan :aringan 5erlan:ut dan lingkaran tulang rawan tum5uh men8apai sisi lain sampai 8elah sudah terhu5ungkan. #ragmen patahan tulang diga5ungkan dengan :aringan 6i5rus4 tulang rawan4 dan tulang serat matur. Bentuk kalus dan ;olume di5utuhkan untuk menghu5ungkan de6ek se8ara langsung 5erhu5ungan dengan :umlah kerusakan dan pergeseran tulang. Perlu waktu tiga sampai empat minggu agar 6ragmen tulang terga5ung dalam tulang rawan atau :aringan 6i5rus. -e8ara klinis 6argmen tulang tidak 5isa lagi digerakkan.

4. Tahap Penulangan Kalus 71si6ikasi9.


Pem5entukan kalus mulai mengalami penulangan dalam dua sampai tiga minggu patah tulang4 melalui proses penulangan endokondral. Patah tulang pan:ang orang dewasa normal4 penulangan memerlukan waktu tiga sampai empat 5ulan. Mineral terus menerus ditim5un sampai tulang 5enar?5enar telah 5ersatu dengan keras. Permukaan kalus tetap 5ersi6at elektronegati6. 5. Tahap Men:adi Tulang Dewasa 7(emodeling9. Tahap akhir per5aikan patah tulang meliputi pengam5ilan :aringan mati dan reorganisasi tulang 5aru ke susunan struktural se5elumnya. (emodeling memerlukan waktu 5er5ulan?5ulan sampai 5ertahun E tahun tergantung 5eratnya modi6ikasi tulang yang di5utuhkan4 6ungsi tulang4 dan pada kasus yang meli5atkan tulang kompak dan kanselus E stres 6ungsional pada tulang. Tulang kanselus mengalami penyem5uhan dan remodeling le5ih 8epat daripada tulang kortikal kompak4 khususnya pada titik kontak langsung.

,. Mani6estasi Klinis Mani6estasi klinik dari 6aktur 4menurut Brunner and -uddarth47 00 : "'D9 1. !yeri terus?menerus dan 5ertam5ah 5eratnya sampai tulang diimo5ilisasi. -pasme otot yang menyertai 6raktur merupakan 5entuk 5idai almiah yang di ran8ang utuk meminimalkan gerakan antar 6regmen tulang . -etelah ter:adi 6araktur4 5agian?5agian tidak dapat di gunakan dan 8enderung 5ergerak se8ara alamiah 7gerak luar 5iasa9 5ukanya tetap rigid seperti normalnya. Pergeseran 6ragmen tulang pada 6raktur lengan dan tungkai menye5a5kan de6ormitas 7terlihat maupun tera5a9 ekstermitas yang 5isa diketahui mem5andingkan ekstermitas yang normal dengan ekstermitas yang tidak dapat 5er6ungsi dengan 5aik karena 6ungsi normal otot 5ergantung pada integritas tulang tempat melekatnya otot. ". Pada 6raktur pan:ang ter:adi pemendekan tulang yang se5enarnya karena kontraksi otot yang melekat diatas dan di5awah tempat 6raktur. #ragmen sering saling melingkupi satu samalain sampai 4'?' 8m 71? in8hi9 $. -aat ekstermitas diperiksa dengan tangan tera5a adanya derik tulang dinamakan krepitus yang tera5a aki5at gesekan antara 6ragmen satu dengan lainnya 7u:i krepitus dapat mengai5atkan kerusakan :aringan lunak yang le5ih 5erat9. '. Pem5engkakan dan peru5ahan warna lokal ter:adi se5agai aki5at trauma dari pendarahan yang mengikuti 6raktur. Tanda ini 5aru 5isa ter:adi setelah 5e5erapa :am atau hari setelah 8idera. Menurut -melt*erFBare7 00 : "D094mani6estasi klinik dari 6raktur adalah: 1. !yeri terus menerus dan 5ertam5ah 5eratnya samapi 6ragmen tulang diimo5ilisasi4 hematoma4 dan edema . ". De6ormitas karena adanya pergeseran 6ragmen tulang yang patah Ter:adi pemendekan tulang yang se5enarnya karena kontraksi otot yang melekat diatas dan di5awah tempat 6raktur. Ter:adi pada 6raktur komplit. $. '. Krepitasi aki5at gesekan antara 6ragmen satu dengan lainnya Pem5engkakan dan peru5ahan warna lokal pada kulit.

#. Prinsip?Prinsip Penatalaksanaan )da empat konsep dasar yang harus diperhatikan@pertim5angkan pada waktu menangani 6raktur: 1. (ekognisi: mengka:i4 menyangkut diagnosa 6raktur pada tempat ke:adian ke8elakaan dan kemudian di rumah sakit. a. 5. 8. d. e. . (iwayat ke8elakaan Parah tidaknya luka Diskripsi ke:adian oleh pasien Menentukan kemungkinan tulang yang patah Krepitus

(eduksi: reposisi 6ragmen 6raktur sedekat mungkin dengan letak normalnya. (eduksi ter5agi men:adi dua yaitu: a. 5. (eduksi tertutup: untuk mense:a:arkan tulang se8ara manual dengan traksi atau gips (eduksi ter5uka: dengan metode insisi di5uat dan diluruskan melalui pem5edahan4 5iasanya melalui internal 6iksasi dengan alat misalnyaG pin4 plat yang langsung kedalam medula tulang.

". $. '.

Immo5ilisasi: -etelah 6raktur di reduksi4 6ragmen tulang harus dimo5ilisasi untuk mem5antu tulang pada posisi yang 5enar hingga menyam5ung kem5ali. (etensi: menyatakan metode?metode yang dilaksanakan untuk mempertahankan 6ragmen?6ragmen terse5ut selama penyem5uhan 7gips@traksi9 (eha5ilitasi: langsung dimulai segera dan sudah dilaksanakan 5ersamaan dengan pengo5atan 6raktur karena sering kali pengaruh 8idera dan program pengo5atan hasilnya kurang sempurna 7latihan gerak dengan kru8k9.

2. Tindakan Pem5edahan 1. 1ri6 71pen (edu8tion )nd Internal #iCation9 : reposisi dengan di5uka a. 5. 8. d. e. Insisi dilakukan pada tempat yang mengalami 8idera dan diteruskan sepan:ang 5idang anatomik menu:u tempat yang mengalami 6raktur #raktur diperiksa dan diteliti #ragmen yang telah mati dilakukan irigasi dari luka #raktur di reposisi agar mendapatkan posisi yang normal kem5ali -esudah reduksi 6ragmen?6ragmen tulang dipertahankan dengan alat ortopedik 5erupaG pin4 sekrup4 plate4 dan paku Keuntungan: a. 5. (eduksi akurat -ta5ilitas reduksi tinggi

8. d. e. 6. g. a. 5. .

Pemeriksaan struktu neuro;askuler Berkurangnya ke5utuhan alat imo5ilisasi eksternal Penyatuan sendi yang 5erdekatan dengan tulang yang patah men:adi le5ih 8epat (awat inap le5ih singkat Dapat le5ih 8epat kem5ali ke pola kehidupan normal Kemungkinan ter:adi in6eksi 1steomielitis

Kerugian

,ksternal #iksasi a. Metode alternati6 mana:emen 6raktur dengan 6iksasi eksternal4 5iasanya pada ekstrimitas dan tidak untuk 6raktur lama 5. 8. d. e. 6. g. h. Post eksternal 6iksasi4 dian:urkan penggunaan gips. -etelah reduksi4 dilakukan insisi perkutan untuk implantasi pen ke tulang 0u5ang ke8il di5uat dari pen metal melewati tulang dan dikuatkan pennya. Perawatan 1? kali sehari se8ara khusus4 antara lain: 15se;asi letak pen dan area 15ser;asi kemerahan4 5asah dan rem5es 15ser;asi status neuro;askuler distal 6raktur De6inisi Balut 5idai adalah tindakan mem6iksasi atau mengimo5ilisasi 5agian tu5uh yang mengalami 8idera dengan menggunakan 5enda yang 5ersi6at kaku maupun 6leksi5el se5agai 6iksator atau imo5ilisator. Balut 5idai adalah pertolongan pertama dengan pengem5alian anggota tu5uh yang dirsakan 8ukup nyaman dan pengiriman kor5an tanpa gangguan dan rasa nyeri 7 Muriel -teet 41<<' 9. Balut 5idai adalah suatu 8ara untuk mensta5ilkan atau menun:ang persendian dalam menggunakan sendi yang 5enar atau melindungi trauma dari luar 7 Bar5ara =4 long 41<<+ 9 5. Tu:uan pem5idaian 19 9 "9 $9 '9 Men8egah gerakan 5agian yang sta5il sehingga mengurangi nyeri dan men8egah kerusakan le5ih lan:ut. Mempertahankan posisi yang nyaman. Mempermudah transportasi organ. Mengistirahatkan 5agian tu5uh yang 8idera. Memper8epat penyem5uhan.

".

Balut Bidai a.

8.

Indikasi pem5idaian Pem5idaian se5aiknya dilakukan :ika didapatkan 19 9 "9 )danya 6raktur 45aik ter5uka atau tertutup. )danya ke8urigaan adanya 6raktur. Dislokasi persendian

Ke8urigaan 6raktur 5isa dimun8ulkan :ika salah satu 5agian tu5uh diluruskan. 19 9 "9 $9 '9 +9 79 D9 <9 Pasien merasakan tulangnya terasa patah atau mendengar 5unyi HkrekI ,kstremitas yang 8idera le5ih pendek dari yang sehat atau mengalami angulasi a5normal. Pasien tidak mampu menggerakkan ekstremitas yang 8idera Posisi ekstremitas yang a5normal Memar Bengkak Peru5ahan 5entuk !yeri gerak akti6 dan pasi6 !yeri sum5u merasakan sensasi seperti :eru:i ketika menggerakkan ekstremitas yang mengalami k. 8idera 7krepitasi 9 119 #ungsiolaesa 1 9 Perdarahan 5isa ada atau tidak. 1"9 .ilangnya denyut nadi atau rasa ra5a pada distal lokasi 8idera. 1$9 Kram otot sekitar lokasi 8idera. d. Kontra indikasi Pem5idaian 5aru 5oleh dilaksanakan :ika kondisi saluran na6as4 perna6asan dan sirkulasi penderita sudah dista5ilkan. 3ika terdapat gangguan sirkulasi dan atau gangguan yang 5erat pada distal daerah 6raktur4 :ika ada resiko memperlam5at sampainya penderita ke rumah sakit4 se5aiknya pem5idaian tidak perlu dilakukan. e. 3enis pem5idaian : 19 Tindakan pertolongan sementara a9 59 89 d9 Dilakukan ditempat 8idera se5elum ke rumah sakit. Bahan untuk 5idai 5ersi6at sederhana dan apa adanya Bertu:uan untuk mengurangi rasa nyeri dan meghindarkan kerusakan yang le5ih 5erat. Bisa dilakukan oleh siapapun yang sudah mengetahui prinsip dan tehnik dasar pem5idaian

109 Pasien

Tindakan pertolongan de6initi6 a9 59 Dilakukan di 6asilitas layanan kesehatan4 klinik atau (Pem5idaian dilakukan untuk proses penyem5uhan 6raktur atau dislokasi menggunakan alat dan 5ahan khusus sesuai standar pelayanan harus dilakukan oleh tenaga kesehatan yang sudah terlatih.

6.

3enis?:enis 5idai a9 Bidai keras: Merupakan 5idai yang paling 5aik dan sempurna dalam kesdaan 59 darurat.kesulitannya adalah mendapatkan 5ahan yang mempunyai syarat dilapangan. =ontohG5idai kayu Bidai Traksi: Bidai 5entuk :adi dan 5er6ariasi tergantung dari pem5uatannya hanya dipergunakan oleh tenaga yang terlatih khusus umumnya dipakai pada patah tulang paha. =ontoh : 5idai traksi tulang paha. 89 Bidai impro;isasi: Bidai yang 8ukup di5uat dengan 5ahan 8ukup kuat dan ringan untuk menopang 4pem5uatannya sangat tergantung dari 5ahan yang tersedia dan kemampuan impro;isasi si penolong. =ontoh :ma:alah Gkoran .karton. d9 2endongan atau 5elat dan 5e5at: Pem5idaian dengan menggunakan pem5alut umumnya dipakai misalnya dan meman6aatkan tu5uh penderita e5agai sarana untuk menghentikan pergerakan daerah 8idera.

g.

Prosedur dasar pem5idaian. 19 Persiapan penderita a9 59 89 d9 e9 Menenangkan penderita 4:elaskan 5ahwa akan mem5erikan pertolongan. Pemeriksaan men8ari tanda 6raktur atau dislokasi Men:elaskan prosedur tindakan yang dilakukan Meminimalkan gerakan daerah luka. 3angan menggerakkan atau memindahkan kor5an :ika keadaan tidak mendesak. 3ika ada luka ter5uka tangani segera luka dan pendarahan dengan menggunakan 8airan antiseptik dan tekan perdarahan dengan kassa steril 69 3ika mengalami de6ormitas yang 5erat dan adanya gangguan pada denyut nadi 4se5aiknya dilakukan telusuran pada ekstremitas yang mengalami de6ormitas. Proses pelurusan harus hati?hati agar tidak memper5erat .

g9

Periksa ke8epatan pengisian kapiler. Tekan kuku pada ekstremitas yang 8edera dengan ekstremitas yang tidak 8edera se8ara 5ersamaan. Periksa apakah pengem5alian warna merah se8ara 5ersamaan atau mengalami keterlam5atan pada ekstremitas yang 8edera.

h9 i9 :9

3ika ter:adi gangguan sirkulasi segera 5awa ke (3ika ter:adi edema pada daerah 8edera 4lepaskan perhiasan yang dipakai penderita . 3ika ada 6raktur ter5uka dan tampak tulang keluar. 3angan pernah menyentuh dan mem5ersihkan tulang terse5ut tanpa alat steril karena akan memperparah keadaan.

9 Persiapan alat a9 Bidai dalam 5entuk :adi @5idai standart yang telah dipersiapkan 59 Bidai sederhana 7pan:ang 5idai harus mele5ihi pan:ang tulang dan sendi yang akan di5idai 98ontoh :papan kayu4 ranting pohon. 89 Bidai yang ter5uat dari 5enda keras 7kayu9 se5aiknya di5alut dengan 5ahan yang le5ih lem5ut 7kain4 kassa4 ds59 d9 Bahan yang digunakan se5agai pem5alut pem5idaian 5isa 5erasal dari pakaian atau 5ahan lainnya. Bahan yang digunakan harus 5isa mem5alut dengan sempurna pada ekstremitas yang di5idai namun tidak terlalu ketat karena dapat mengham5at sirkulasi. h. Tindakan pelaksanaan pem5idaian 19 Pem5idaian meliputi sendi4 sendi yang masuk dalam pem5idaian adalah sendi di5awah dan diatas patah tulang .=ontoh : :ika tungkai 5awah mengalami 6raktur maka 5idai harus 5isa memo5ilisasi pergelangan kaki maupun lutut. 9 0uruskan posisi anggota gerak yang mengalami 6raktur se8ara hati?hati dan :angan memaksa gerakan 4 :ika sulit diluruskan maka pem5idaian dilakukan apa adanya "9 #raktur pada tulang pan:ang pada tungkai dan lengan dapat dilakukan traksi4tapi :ika pasien merasakan nyeri 4krepitasi se5aiknya :angan dilakukan traksi4 :ika traksi 5erhasil segara 6iksasi4agar tidak 5eresiko untuk men8iderai sara6 atau pem5uluh darah. $9 '9 $. Beri 5antalan empuk pada anggota gerak yang di5idai Ikatlah 5idai diatas atau di5awah daerah 6raktur 4:angan mengikat tepat didaerah 6raktur dan :angan

Tindakan Pem5edahan yang lain menurut Brunner F -uddarth. 00 1. (eduksi ter5uka: )dalah melakukan reduksi dan mem5uat kese:a:aran tulang yang patah setelah terle5ih dahulu dilakukan deseksi dan pema:anan tulang yang patah. 2. #iksasi interna: )dalah sta5ilisasi tulang patah yang telah direduksi dengan sekrup4 plat4 paku4 dan pin logam. 3. 2ra6t tulang: )dalah penggantian :aringan tulang 7gra6t autolog maupun heterolog9 untuk memper5aiki penyem5uhan4 untuk mensta5ilisasi4 atau mengganti tulang yang 5erpenyakit. 4. 5. )mputasi: )dalah penghilangan 5agian tu5uh. )rtroplasti: )dalah memper5aiki masalah sendi dengan arthostop 7suatu alat yang memungkinkan ahli 5edah mengoprasi dalamnya sendi tanpa irisan yang 5esar9 atau melalui pem5edahan sendi ter5uka. 6. 7. Menisektomi: )dalah eksisi 6i5rokartilago sendi yang telah rusak. Penggantian sendi: )dalah penggantian permukaan sendi dengan 5ahan logam atau sintetis. 8. Penggantian sendi total: Penggantian permukaan artikuler dalam sendi dengan 5ahan logam atau sintetis. 9. Trans6er tendo: )dalah pemindahan insersi untuk memper5aiki 6ungsi.

10. #asiotomi: )dalah pemotongan 6as8ia otot untuk menghilangkan kontriksi otot atu mengurangi kontraktur 6as8ia.

.. Test Diagnostik 1. . ". J (ay: menentukan lokasi@luasnya 6raktur@trauma -8an tulang: menidenti6ikasi kerusakan :aringan lunak .itung darah lengkap: .t: mungkin meningkayt 7hemokonsentrasi94 menurun 7perdarahan 5ermakna pada sisi 6raktur atau organ :auh dari trauma multiple9 Peningkatan leukosit : respon stres normal setelah trauma $. '. Kreatinin: trauma otot meningkatkan 5e5an kreatinin untuk klirens gin:al Pro6il koagulasi: peru5ahan dapat ter:adi pada kehilangan darah atau 8edera hati

I.

Komplikasi #raktur 1. Komplikasi awal a. -yok hipo;olemik atau traumatik4 aki5at perdarahan 75aik kehilangan darah eksterna maupun yang tak kelihatan9 dan kehilangan 8airan eksterna ke :aringan yang rusak4 dapat ter:adi pada 6raktur ekstermitas4toraks4pel;is dan ;erte5ra. 5. -indrom em5oli lemak4 pada saat ter:adi 6raktur4 glo5ula lemak dapat masuk ke dalam darah karena tekanan sumsung tulang le5ih tinggi dari tekanan kapiler atau karena katekolamin yang dilepaskan oleh reaksi stres pasien akan memo5ilisasi asam lemak dan memudahkan ter:adinya glo5ula lemak dalam aliran darah. 2lo5ula lemak akan 5erga5ung dengan trom5osit mem5entuk em5oli4 yang kemudian menyum5at pem5uluh darah ke8il yang memasok otak4 paru4 gin:al dan organ lain. 8. -indrom Kompartemen4 merupakan masalah yang ter:adi saat per6usi :aringan dalam otot kurang dari yang di5utuhkan untuk kehidupan :aringan. .al ini 5isa dise5a5kan karena penurunan ukuran kompartemen otot karena 6asia yang mem5ungkus otot terlalu ketat atau gips atau 5alutan yang men:erat4 atau peningkatan isi kompartemen otot karena edema atau perdarahan sehu5ungan dengan 5er5agai masalah 7mis. Iskemia4 8edera remuk4 penyuntikan 5ahan penghan8ur atau toksik :aringan9 d. Trom5oem5oli e. In6eksi4 semua 6raktur ter5uka dianggap mengalami kontaminasi. 6. Koagulopati Intra;askuler Diseminata 7KID9 meliputi sekelompok kelainan perdarahan dengan 5er5agai penye5a5 termasuk trauma masi6. Mani6estasi KID meliputi ekimosis4 perdarahan yang tak terduga setelah pem5edahan dan perdarahan dari mem5ran mukosa4 tempat tusukan :arum in6us4 saluran gastrointestinal dan kemih. . Komplikasi 0am5at a. Penyatuan terlam5at 7delayed union94 penyatuan terlam5at 5ila

penyem5uhan tidak ter:adi dengan ke8epatan normal untuk :enis dan tempat

6raktur tertentu. Penyatuan terlam5at mungkin 5erhu5ungan dengan in6eksi sistemik dan distraksi 7tarikan :auh9 6ragmen tulang. 5. Tidak ada penyatuan 7!onunion94 Tidak ada penyatuan ter:adi karena kegagalan penyatuan u:ung?u:ung patahan tulang. Pada tidak adanya penyatuan4 terdapat :aringan 6i5rokartilago atau 6i5rus di antara 6ragmen tulang4 tak ada garam tulang yang dideposisi. 8. Malunion4 adalah suatu keadaan dimana tulang yang patah telah sem5uh dalam posisi yang tidak pada seharusnya4 mem5entuk sudut atau miring d. !ekrosis );askuler Tulang4 ter:adi 5ila tulang kehilangan asupan darah dan mati. Dapat ter:adi setelah 6raktur4 dislokasi4 terapi kortikosteroid dosis tinggi 5erkepan:angan4 penyakit gin:al kronik4 anemia sel sa5it dan penyakit lain. e. (eaksi terhadap )lat #iksasi Interna4 alat 6iksasi interna 5iasanya diam5il setelah penyatuan tulang ter:adi4 namun pada ke5anyakan pasien alat terse5ut tidak diangkat sampai menim5ulkan ge:ala. !yeri dan penurunan 6ungsi merupakan indikator utama telah ter:adinya masalah. Masalah terse5ut meliputi kegagalan mekanis 7pemasangan dan sta5ilisasi yang tak memadai94 kegagalan material 7 alat yang 8a8at atau rusak94 5erkaratnya alat4 menye5a5kan in6lamasi lokal4 respons alergi terhadap 8ampuran logam yang dipergunakan dan remodeling osteoporotik disekitar alat 6iksasi.

". Komplikasi Pas8aoperati6 Bedah 1rtopedi a. -yok .ipo;olemik: Kehilangan darah yang sangat 5anyak se5elum atau sesudah pem5edahan akan menye5a5kan syok yang kemudian diikuti per6usi :aringan dan organ yang tidak adekuat yang akhirnya menye5a5kan gangguan meta5oli seluler. b. )telaktasis dan pnemonia: Pada pasien pre dan post 5edah sering mengalami gangguan perna6asan. Pengem5angan paru yang penuh dapat men8egah penim5unan sekresi perna6asan dan ter:adinya atelaktasis dan pnemonia. c. (etensi urine: .aluaran urin harus dipantau setelah pem5edahan setiap " sampai $ :am sekali untuk men8egah ter:adinya retensi urin karena 5iasanya pasien dengan 5edah orthopedi mengalami keter5atasan gerak sehingga akan mengganggu akti6itasnya termasuk untuk 5erkemih. Pada klien yang

tidak 5isa 5erkemih dapat dipasang kateter intermiten sampai klien mampu untuk 5erkemih mandiri. d. In6eksi: In6eksi merupakan resiko pada setiap pem5edahan. In6eksi merupakan perhatian khusus terutama pada pasien post operasi orthopedi karena tingginya resiko ostheomilitis. e. Trom5osis >ena Pro6unda: Penyakit trom5eo5olik merupakan salah satu dari semua komplikasi yang paling sering dan paling 5er5ahaya pada pasien pas8a operasi orthopedi8. /sia lan:ut4 hemostasis4 pem5edahan orthopedik ekstermitas 5awah dan imo5ilisasi merupakan 6aktor resiko.

BAB II PROSES KEPERAWATAN

). Pengka:ian 1. )namnesa a. Identitas Klien Meliputi nama4 :enis kelamin4 umur4 alamat4 agama4 5ahasa yang dipakai4 status perkawinan4 pendidikan4 peker:aan4 asuransi4 golongan darah4 no. register4 tanggal M(-4 diagnosa medis. 5. Keluhan /tama Pada umumnya keluhan utama pada kasus 6raktur adalah rasa nyeri. !yeri terse5ut 5isa akut atau kronik tergantung dan lamanya serangan. /ntuk memperoleh pengka:ian yang lengkap tentang rasa nyeri klien digunakan: 19 Pro;oking In8ident: apakah ada peristiwa yang men:adi yang men:adi 6aktor presipitasi nyeri. 9 Kuality o6 Pain: seperti apa rasa nyeri yang dirasakan atau digam5arkan klien. )pakah seperti ter5akar4 5erdenyut4 atau menusuk. "9 (egion : radiation4 relie6: apakah rasa sakit 5isa reda4 apakah rasa sakit men:alar atau menye5ar4 dan dimana rasa sakit ter:adi. $9 -e;erity 7-8ale9 o6 Pain: se5erapa :auh rasa nyeri yang dirasakan klien4 5isa 5erdasarkan skala nyeri atau klien menerangkan se5erapa :auh rasa sakit mempengaruhi kemampuan 6ungsinya. '9 Time: 5erapa lama nyeri 5erlangsung4 kapan4 apakah 5ertam5ah 5uruk pada malam hari atau siang hari. 8. (iwayat Penyakit -ekarang Pengumpulan data yang dilakukan untuk menentukan se5a5 dari 6raktur4 yang nantinya mem5antu dalam mem5uat ren8ana tindakan terhadap klien. Ini 5isa 5erupa kronologi ter:adinya penyakit terse5ut sehingga nantinya 5isa ditentukan kekuatan yang ter:adi dan 5agian tu5uh mana yang terkena. -elain itu4 dengan mengetahui mekanisme ter:adinya ke8elakaan 5isa diketahui luka ke8elakaan yang lain. d. (iwayat Penyakit Dahulu Pada pengka:ian ini ditemukan kemungkinan penye5a5 6raktur dan mem5eri petun:uk 5erapa lama tulang terse5ut akan menyam5ung. Penyakit?penyakit tertentu seperti kanker tulang dan penyakit pagetLs yang menye5a5kan 6raktur patologis yang sering sulit untuk menyam5ung. -elain itu4 penyakit dia5etes dengan luka di kaki sanagt 5eresiko ter:adinya osteomyelitis akut maupun kronik dan :uga dia5etes mengham5at proses penyem5uhan tulang 7Ignata;i8ius4 Donna D4 1<<'9. e. (iwayat Penyakit Keluarga

Penyakit keluarga yang 5erhu5ungan dengan penyakit tulang merupakan salah satu 6aktor predisposisi ter:adinya 6raktur4 seperti dia5etes4 osteoporosis yang sering ter:adi pada 5e5erapa keturunan4 dan kanker tulang yang 8enderung diturunkan se8ara genetik 7Ignata;i8ius4 Donna D4 1<<'9. 6. (iwayat Psikososial Merupakan respons emosi klien terhadap penyakit yang dideritanya dan peran klien dalam keluarga dan masyarakat serta respon atau pengaruhnya dalam kehidupan sehari?harinya 5aik dalam keluarga ataupun dalam masyarakat 7Ignata;i8ius4 Donna D4 1<<'9 g. Pola?Pola #ungsi Kesehatan 19 Pola Persepsi dan Tata 0aksana .idup -ehat Pada kasus 6raktur akan tim5ul ketidakutan akan ter:adinya ke8a8atan pada dirinya dan harus men:alani penatalaksanaan kesehatan untuk mem5antu penyem5uhan tulangnya. -elain itu4 pengka:ian :uga meliputi ke5iasaan hidup klien seperti penggunaan o5at steroid yang dapat mengganggu meta5olisme kalsium4 pengkonsumsian alkohol yang 5isa mengganggu keseim5angannya dan apakah klien melakukan olahraga atau tidak.7Ignata;i8ius4 Donna D41<<'9. 9 Pola !utrisi dan Meta5olisme Pada klien 6raktur harus mengkonsumsi nutrisi mele5ihi ke5utuhan sehari? harinya seperti kalsium4 *at 5esi4 protein4 ;it. = dan lainnya untuk mem5antu proses penyem5uhan tulang. ,;aluasi terhadap pola nutrisi klien 5isa mem5antu menentukan penye5a5 masalah muskuloskeletal dan mengantisipasi komplikasi dari nutrisi yang tidak adekuat terutama kalsium atau protein dan terpapar sinar matahari yang kurang merupakan 6aktor predisposisi masalah muskuloskeletal terutama pada lansia. -elain itu :uga o5esitas :uga mengham5at degenerasi dan mo5ilitas klien. "9 Pola ,liminasi /ntuk kasus 6raktur tidak ada gangguan pada pola eliminasi4 tapi walaupun 5egitu perlu :uga dika:i 6rekuensi4 konsistensi4 warna serta 5au 6e8es pada pola eliminasi al;i. -edangkan pada pola eliminasi uri dika:i 6rekuensi4 kepekatannya4 warna4 5au4 dan :umlah. Pada kedua pola ini :uga dika:i ada kesulitan atau tidak. $9 Pola Tidur dan Istirahat -emua klien 6raktur tim5ul rasa nyeri4 keter5atasan gerak4 sehingga hal ini dapat mengganggu pola dan ke5utuhan tidur klien. -elain itu :uga4 pengka:ian

dilaksanakan pada lamanya tidur4 suasana lingkungan4 ke5iasaan tidur4 dan kesulitan tidur serta penggunaan o5at tidur. '9 Pola )kti;itas Karena tim5ulnya nyeri4 keter5atasan gerak4 maka semua 5entuk kegiatan klien men:adi 5erkurang dan ke5utuhan klien perlu 5anyak di5antu oleh orang lain. .al lain yang perlu dika:i adalah 5entuk akti;itas klien terutama peker:aan klien. Karena ada 5e5erapa 5entuk peker:aan 5eresiko untuk ter:adinya 6raktur di5anding peker:aan yang lain. +9 Pola .u5ungan dan Peran Klien akan kehilangan peran dalam keluarga dan dalam masyarakat. Karena klien harus men:alani rawat inap. 79 Pola Persepsi dan Konsep Diri Dampak yang tim5ul pada klien 6raktur yaitu tim5ul ketidakutan akan ke8a8atan aki5at 6rakturnya4 rasa 8emas4 rasa ketidakmampuan untuk melakukan akti;itas se8ara optimal4 dan pandangan terhadap dirinya yang salah 7gangguan 5ody image9. D9 Pola -ensori dan Kogniti6 Pada klien 6raktur daya ra5anya 5erkurang terutama pada 5agian distal 6raktur4 sedang pada indera yang lain tidak tim5ul gangguan.5egitu :uga pada kogniti6nya tidak mengalami gangguan. -elain itu :uga4 tim5ul rasa nyeri aki5at 6raktur. <9 Pola (eproduksi -eksual Dampak pada klien 6raktur yaitu4 klien tidak 5isa melakukan hu5ungan seksual karena harus men:alani rawat inap dan keter5atasan gerak serta rasa nyeri yang dialami klien. -elain itu :uga4 perlu dika:i status perkawinannya termasuk :umlah anak4 lama perkawinannya. 109 Pola Penanggulangan -tress Pada klien 6raktur tim5ul rasa 8emas tentang keadaan dirinya4 yaitu ketidakutan tim5ul ke8a8atan pada diri dan 6ungsi tu5uhnya. Mekanisme koping yang ditempuh klien 5isa tidak e6ekti6. 119 Pola Tata !ilai dan Keyakinan /ntuk klien 6raktur tidak dapat melaksanakan ke5utuhan 5eri5adah dengan 5aik terutama 6rekuensi dan konsentrasi. .al ini 5isa dise5a5kan karena nyeri dan keter5atasan gerak klien. . Pemeriksaan #isik Di5agi men:adi dua4 yaitu pemeriksaan umum 7status generalisata9 untuk mendapatkan gam5aran umum dan pemeriksaan setempat 7lokalis9. .al ini perlu

untuk dapat melaksanakan total 8are karena ada ke8enderungan dimana spesialisasi hanya memperlihatkan daerah yang le5ih sempit tetapi le5ih mendalam. a. 2am5aran /mum Perlu menye5utkan: 19 Keadaan umum: 5aik atau 5uruknya yang di8atat adalah tanda?tanda4 seperti: a9 Kesadaran penderita: apatis4 sopor4 koma4 gelisah4 komposmentis tergantung pada keadaan klien. 59 Kesakitan4 keadaan penyakit: akut4 kronik4 ringan4 sedang4 5erat dan pada kasus 6raktur 5iasanya akut. 89 Tanda?tanda ;ital tidak normal karena ada gangguan 5aik 6ungsi maupun 5entuk. 9 -e8ara sistemik dari kepala sampai kelamin a9 -istem Integumen Terdapat erytema4 suhu sekitar daerah trauma meningkat4 5engkak4 oedema4 nyeri tekan. 59 Kepala Tidak ada gangguan yaitu4 normo 8ephalik4 simetris4 tidak ada penon:olan4 tidak ada nyeri kepala. 89 0eher Tidak ada gangguan yaitu simetris4 tidak ada penon:olan4 re6lek menelan ada. d9 Muka &a:ah terlihat menahan sakit4 lain?lain tidak ada peru5ahan 6ungsi maupun 5entuk. Tak ada lesi4 simetris4 tak oedema. e9 Mata Tidak ada gangguan seperti kon:ungti;a tidak anemis 7karena tidak ter:adi perdarahan9 69 Telinga Tes 5isik atau we5er masih dalam keadaan normal. Tidak ada lesi atau nyeri tekan. g9 .idung Tidak ada de6ormitas4 tak ada perna6asan 8uping hidung. h9 Mulut dan #aring Tak ada pem5esaran tonsil4 gusi tidak ter:adi perdarahan4 mukosa mulut tidak pu8at. i9 Thoraks Tak ada pergerakan otot inter8ostae4 gerakan dada simetris.

:9

Paru Inspeksi Perna6asan meningkat4 reguler atau tidaknya tergantung pada riwayat penyakit klien yang 5erhu5ungan dengan paru. Palpasi Pergerakan sama atau simetris4 6ermitus ra5a sama. Perkusi -uara ketok sonor4 tak ada erdup atau suara tam5ahan lainnya. )uskultasi -uara na6as normal4 tak ada whee*ing4 atau suara tam5ahan lainnya seperti stridor dan ron8hi.

k9 3antung l9 Inspeksi Tidak tampak iktus :antung. Palpasi !adi meningkat4 iktus tidak tera5a. )uskultasi -uara -1 dan - tunggal4 tak ada mur?mur. )5domen Inspeksi Bentuk datar4 simetris4 tidak ada hernia. Palpasi Tugor 5aik4 tidak ada de6ands muskuler4 hepar tidak tera5a. Perkusi -uara thympani4 ada pantulan gelom5ang 8airan. )uskultasi Peristaltik usus normal M 0 kali@menit. 5. Keadaan 0okal .arus diperhitungkan keadaan proksimal serta 5agian distal terutama mengenai status neuro;askuler. Pemeriksaan pada sistem muskuloskeletal adalah: 19 0ook 7inspeksi9 Perhatikan apa yang dapat dilihat antara lain: a9 =i8triks 7:aringan parut 5aik yang alami maupun 5uatan seperti 5ekas operasi9. 59 =ape au lait spot 75irth mark9.

89 #istulae. d9 &arna kemerahan atau ke5iruan 7li;ide9 atau hyperpigmentasi. e9 Ben:olan4 pem5engkakan4 atau 8ekungan dengan hal?hal yang tidak 5iasa 7a5normal9. 69 Posisi dan 5entuk dari ekstrimitas 7de6ormitas9 g9 Posisi :alan 7gait4 waktu masuk ke kamar periksa9 9 #eel 7palpasi9 Pada waktu akan palpasi4 terle5ih dahulu posisi penderita diper5aiki mulai dari posisi netral 7posisi anatomi9. Pada dasarnya ini merupakan pemeriksaan yang mem5erikan in6ormasi dua arah4 5aik pemeriksa maupun klien. %ang perlu di8atat adalah: a9 Peru5ahan suhu disekitar trauma 7hangat9 dan kelem5a5an kulit. 59 )pa5ila ada pem5engkakan4 apakah terdapat 6luktuasi atau oedema terutama disekitar persendian. 89 !yeri tekan 7tenderness94 krepitasi4 8atat letak kelainan 71@" proksimal4tengah4 atau distal9. 1tot: tonus pada waktu relaksasi atau konttraksi4 5en:olan yang terdapat di permukaan atau melekat pada tulang. -elain itu :uga diperiksa status neuro;askuler. )pa5ila ada 5en:olan4 maka si6at 5en:olan perlu dideskripsikan permukaannya4 konsistensinya4 pergerakan terhadap dasar atau permukaannya4 nyeri atau tidak4 dan ukurannya. "9 Mo;e 7pergeraka terutama lingkup gerak9 -etelah melakukan pemeriksaan 6eel4 kemudian diteruskan dengan menggerakan ekstrimitas dan di8atat apakah terdapat keluhan nyeri pada pergerakan. Pen8atatan lingkup gerak ini perlu4 agar dapat menge;aluasi keadaan se5elum dan sesudahnya. 2erakan sendi di8atat dengan ukuran dera:at4 dari tiap arah pergerakan mulai dari titik 0 7posisi netral9 atau dalam ukuran metrik. Pemeriksaan ini menentukan apakah ada gangguan gerak 7mo5ilitas9 atau tidak. Pergerakan yang dilihat adalah gerakan akti6 dan pasi6.

Menurut Doengoes4 M, 7 0009 pengka:ian 6raktur meliputi 7se8ara 6o8us pengka:ian9 : 1. )kti;itas @ istirahat

Tanda : keter5atasan@ kehilangan 6ungsi pada 5agian yang terkena 7mungkin segera4 6raktur itu sendiri4 atau ter:adi se8ara sekunder4 dari pem5engkakan :aringan4 nyeri9 . -irkulasi 2e:ala : hipertensi 7kadang terlihat se5agai respon terhadap nyeri @ ansietas9 hipotensi 7kehilangan darah9 ". !eurosensory 2e:ala : hilang gerak@ sensasi4 spasme otot4 ke5as@kesemutan Tanda : de6ormitas lo8al4 angulasi a5normal4 pemendekan4 krepitasi $. !yeri @ kenyamanan 2e:ala : nyeri 5erat ti5a?ti5a pada saat 8idera 7 mungkin terlokalisasi pada :aringan@ kerusakan tulang4 dapat 5erkurang pada imo5ilisasi 9 tak ada nyeri aki5at kerusakan syara6 '. Keamanan Tanda : laserasi kulit4 a;ulsi :aringan4 perdarahan4 peru5ahan lo8al4 pem5engkakan lo8al 7dapat meningkat se8ara 5ertahap atau ti5a?ti5a9 +. Penyuluhan @ pem5ela:aran 2e:ala : lingkungan 8edera Pertim5angan : D(2 menun:ukkan rata?rata lama dirawat : 6emur 7?D hari4 panggul @ pel;is +?7 hari4 lainnya $ hari 5ila memerlukan perawatan di rumah sakit. B. Diagnosa Keperawatan Diagnosa keperawatan yang mun8ul pada pasien dengan post op 6raktur 7&ilkinson4 00+9 meliputi : 1. !yeri 5erhu5ungan dengan terputusnya :aringan tulang4 gerakan 6ragmen tulang4 edema dan 8edera pada :aringan4 alat traksi@immo5ilisasi4 stress4 ansietas. . Intoleransi akti;itas 5erhu5ungan dengan dispnea4 kelemahan@keletihan4 ketidak edekuatan oksigenasi4 ansietas4 dan gangguan pola tidur. ". Kerusakan integritas kulit 5erhu5ungan dengan tekanan4 peru5ahan status meta5olik4 kerusakan sirkulasi dan penurunan sensasi di5uktikan oleh terdapat luka @ ulserasi4 kelemahan4 penurunan 5erat 5adan4 turgor kulit 5uruk4 terdapat :aringan nekrotik. $. 2angguan mo5ilitas 6isik 5erhu5ungan dengan nyeri@ketidak nyamanan4 kerusakan muskuloskletal4 terapi pem5atasan akti;itas4 dan penurunan kekuatan@tahanan. '. (isiko in6eksi 5erhu5ungan dengan stasis 8airan tu5uh4 respons in6lamasi tertekan4 prosedur in;asi6 dan :alur penusukkan4 luka@kerusakan kulit4 insisi pem5edahan.

+. Kurang pengetahuan tantang kondisi4 prognosis dan ke5utuhan pengo5atan 5erhu5ungan dengan keter5atasan kogniti64 kurang terpa:an@mengingat4 salah interpretasi in6ormasi. =. Inter;ensi Keperawatan 1. !yeri 5erhu5ungan dengan terputusnya :aringan tulang4 gerakan 6ragmen tulang4 edema dan 8edera pada :aringan4 alat traksi@immo5ilisasi4 stress4 ansietas. Tu:uan : !yeri dapat 5erkurang atau hilang. Kriteria .asil : !yeri 5erkurang atau hilang Klien tampak tenang.

Inter;ensi: a. 0akukan pendekatan pada klien dan keluarga (@ hu5ungan yang 5aik mem5uat klien dan keluarga kooperati6 5. Ka:i tingkat intensitas dan 6rekwensi nyeri (@ tingkat intensitas nyeri dan 6rekwensi menun:ukkan skala nyeri 8. 3elaskan pada klien penye5a5 dari nyeri (@ mem5erikan pen:elasan akan menam5ah pengetahuan klien tentang nyeri. d. 15ser;asi tanda?tanda ;ital. (@ untuk mengetahui perkem5angan klien e. 0akukan kola5orasi dengan tim medis dalam pem5erian analgesi8 (@ merupakan tindakan dependent perawat4 dimana analgesik 5er6ungsi untuk mem5lok stimulasi nyeri. . Intoleransi akti;itas 5erhu5ungan dengan dispnea4 kelemahan@keletihan4 ketidak edekuatan oksigenasi4 ansietas4 dan gangguan pola tidur. Tu:uan : Pasien memiliki 8ukup energi untuk 5erakti;itas. Kriteria .asil : Perilaku menampakan kemampuan untuk memenuhi ke5utuhan diri. Pasien mengungkapkan mampu untuk melakukan 5e5erapa akti;itas tanpa di5antu. Koordinasi otot4 tulang dan anggota gerak lainya 5aik. Inter;ensi : a. (en8anakan periode istirahat yang 8ukup. (@ mengurangi akti;itas yang tidak diperlukan4 dan energi terkumpul dapat digunakan untuk akti;itas seperlunya se8ar optimal.

5. Berikan latihan akti;itas se8ara 5ertahap. (@ tahapan?tahapan yang di5erikan mem5antu proses akti;itas se8ara perlahan dengan menghemat tenaga namun tu:uan yang tepat4 mo5ilisasi dini. 8. Bantu pasien dalam memenuhi ke5utuhan sesuai ke5utuhan. (@ mengurangi pemakaian energi sampai kekuatan pasien pulih kem5ali. d. -etelah latihan dan akti;itas ka:i respons pasien. (@ men:aga kemungkinan adanya respons a5normal dari tu5uh se5agai aki5at dari latihan. ". Intoleransi akti;itas 5erhu5ungan dengan dispnea4 kelemahan@keletihan4 ketidak edekuatan oksigenasi4 ansietas4 dan gangguan pola tidur. Tu:uan : Men8apai penyem5uhan luka pada waktu yang sesuai. Kriteria .asil : Tidak ada tanda?tanda in6eksi seperti pus. 0uka 5ersih tidak lem5a5 dan tidak kotor. Tanda?tanda ;ital dalam 5atas normal atau dapat ditoleransi.

Inter;ensi : a. Ka:i kulit dan identi6ikasi pada tahap perkem5angan luka. (@ mengetahui se:auh mana perkem5angan luka mempermudah dalam melakukan tindakan yang tepat. 5. Ka:i lokasi4 ukuran4 warna4 5au4 serta :umlah dan tipe 8airan luka. (@ mengidenti6ikasi tingkat keparahan luka akan mempermudah inter;ensi. 8. Pantau peningkatan suhu tu5uh. (@ suhu tu5uh yang meningkat dapat diidenti6ikasikan se5agai adanya proses peradangan. d. Berikan perawatan luka dengan tehnik aseptik. Balut luka dengan kasa kering dan steril4 gunakan plester kertas. (@ tehnik aseptik mem5antu memper8epat penyem5uhan luka dan men8egah ter:adinya in6eksi. e. 3ika pemulihan tidak ter:adi kola5orasi tindakan lan:utan4 misalnya de5ridement. (@ agar 5enda asing atau :aringan yang terin6eksi tidak menye5ar luas pada area kulit normal lainnya. 6. -etelah de5ridement4 ganti 5alutan sesuai ke5utuhan. (@ 5alutan dapat diganti satu atau dua kali sehari tergantung kondisi parah@ tidak nya luka4 agar tidak ter:adi in6eksi. g. Kola5orasi pem5erian anti5iotik sesuai indikasi.

( @ anti5iotik 5erguna untuk mematikan mikroorganisme pathogen pada daerah yang 5erisiko ter:adi in6eksi. $. Kerusakan integritas kulit 5erhu5ungan dengan tekanan4 peru5ahan status meta5olik4 kerusakan sirkulasi dan penurunan sensasi di5uktikan oleh terdapat luka @ ulserasi4 kelemahan4 penurunan 5erat 5adan4 turgor kulit 5uruk4 terdapat :aringan nekrotik. Tu:uan : Pasien akan menun:ukkan tingkat mo5ilitas optimal. Kriteria .asil : Penampilan yang seim5ang.. Melakukan pergerakkan dan perpindahan. Mempertahankan mo5ilitas optimal yang dapat di toleransi4 dengan karakteristik : 0 1 N Mandiri penuh N Memerlukan alat Bantu. NO Memerlukan 5antuan dari orang lain untuk 5antuan4 pengawasan4 dan penga:aran. " $ N Mem5utuhkan 5antuan dari orang lain dan alat Bantu. N Ketergantungan4 tidak 5erpartisipasi dalam akti;itas.

Inter;ensi : a. Ka:i ke5utuhan akan pelayanan kesehatan dan ke5utuhan akan peralatan. (@ mengidenti6ikasi masalah4 memudahkan inter;ensi. 5. Tentukan tingkat moti;asi pasien dalam melakukan akti;itas. (@ mempengaruhi penilaian terhadap kemampuan akti;itas apakah karena ketidakmampuan ataukah ketidakmauan. 8. ):arkan dan pantau pasien dalam hal penggunaan alat 5antu. (@ menilai 5atasan kemampuan akti;itas optimal. d. ):arkan dan dukung pasien dalam latihan (1M akti6 dan pasi6 (@ mempertahankan @meningkatkan kekuatan dan ketahanan otot. e. Kola5orasi dengan ahli terapi 6isik atau okupasi. (@ se5agai suaatu sum5er untuk mengem5angkan peren8anaan dan mempertahankan@meningkatkan mo5ilitas pasien. '. Intoleransi akti;itas 5erhu5ungan dengan dispnea4 kelemahan@keletihan4 ketidak edekuatan oksigenasi4 ansietas4 dan gangguan pola tidur. Tu:uan : In6eksi tidak ter:adi @ terkontrol. Kriteria .asil :

Tidak ada tanda?tanda in6eksi seperti pus. 0uka 5ersih tidak lem5a5 dan tidak kotor. Tanda?tanda ;ital dalam 5atas normal atau dapat ditoleransi.

Inter;ensi : a. Pantau tanda?tanda ;ital. (@ mengidenti6ikasi tanda?tanda peradangan terutama 5ila suhu tu5uh meningkat. 5. 0akukan perawatan luka dengan teknik aseptik. (@ mengendalikan penye5aran mikroorganisme patogen. 8. 0akukan perawatan terhadap prosedur inpasi6 seperti in6us4 kateter4 drainase luka4 dll. (@ untuk mengurangi risiko in6eksi nosokomial. d. 3ika ditemukan tanda in6eksi kola5orasi untuk pemeriksaan darah4 seperti .5 dan leukosit. (@ penurunan .5 dan peningkatan :umlah leukosit dari normal 5isa ter:adi aki5at ter:adinya proses in6eksi. e. Kola5orasi untuk pem5erian anti5iotik. (@ anti5iotik men8egah perkem5angan mikroorganisme patogen. +. Intoleransi akti;itas 5erhu5ungan dengan dispnea4 kelemahan@keletihan4 ketidak edekuatan oksigenasi4 ansietas4 dan gangguan pola tidur. Tu:uan : Pasien mengutarakan pemahaman tentang kondisi4 e6ek prosedur dan proses pengo5atan. Kriteria .asil : Melakukan prosedur yang diperlukan dan men:elaskan alasan dari suatu tindakan. Memulai peru5ahan gaya hidup yang diperlukan dan ikut serta dalam regimen perawatan. Inter;ensi : a. Ka:i tingkat pengetahuan klien dan keluarga tentang penyakitnya. (@ mengetahui se5erapa :auh pengalaman dan pengetahuan klien dan keluarga tentang penyakitnya. 5. Berikan pen:elasan pada klien tentang penyakitnya dan kondisinya sekarang. (@ dengan mengetahui penyakit dan kondisinya sekarang4 klien dan keluarganya akan merasa tenang dan mengurangi rasa 8emas. 8. )n:urkan klien dan keluarga untuk memperhatikan diet makanan nya. (@ diet dan pola makan yang tepat mem5antu proses penyem5uhan.

d. Minta klien dan keluarga mengulangi kem5ali tentang materi yang telah di5erikan. e. (@ mengetahui se5erapa :auh pemahaman klien dan keluarga serta menilai ke5erhasilan dari tindakan yang dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai