Anda di halaman 1dari 3

PRAKTIKUM PATOLOGI ANATOMIK MODUL TUMBUH KEMBANG

PENDAHULUAN Pada praktikum Patologi Anatomik Modul Tumbuh Kembang mahasiswa dapat memvisualisasikan kelainan congenital maupun perubahan organ atau jaringan akibat adanya penyakit penyakit yang sering ditemukan pada masa tumbuh kembang. Perubahan anatomic organ dapat dilihat pada sediaan makroskopik sedangkan perubahan pada jaringan maupun seluler dapat dilihat pada preparat mikroskopik. Kelainan kongenital adala kelainan yang didapat sejak pertumbuhan janin didalam rahim dapat bersifat herediter juga bisa non herediter akibat pengaruh eksternal berupa polutan, obat obatan maupun infeksi. edikitnya waktu praktikum maka contoh contoh yang dapat divisualisasikan dalam praktikum ini dipilihkan dari kelainan atau penyakit yang sering ditemukan pada masa tumbuhkembang.

MAKROSKOPIK

GANGGUAN PEMBELAHAN BLASTOMERE !. TK". K#M$A% &AM Kembar siam atau conjoin twin memiliki banyak tipe, dempet pada kepala, dempet pada dada, perut. KELAINAN KONGENITAL !. TK!. $&$&% 'M$&() $ibir sumbing adalah kelainan yang paling ringan dari kelompok kelainan congenital yang terjadi akibat tidak menyambungnya bibir, rongga mulut dan hidung. Pada kelainan bibir sumbing tidak terjadi gangguan fungsional sedangkan kelainan yang berat dimana tidak terjadi penyambungan kedua palatum maksila dan bibir akan menimbulkan gangguan fungsional berupa mudah terjadi aspirasi makanan dan suara sengau. a. *abioschisis + bibir sumbing b. *abiognatoschisis + sumbing pada bibir dan maksilla c. *abiognatopalatoscisis+ sumbing pada bibir maksila dan palatum ,. TK-. )&(.A* TAPA* K'/A )injal tapal kuda memperlihatkan kedua kutup bawah ginjal bersatu membentuk gambaran seperti tapal kuda, seakan seperi satu ginjal dengan dua ureter. Pada kelainan ini tidak terjadi gangguan fungsi.. 0. TK1. )&(.A* P2*&K& T&K )injal polikistik merupakan salah satu kelainan fibrokistik diseases merupakan kelainan congenital yang bersifat diturunkan 3herediter4. )injal tidakmenampakkan lagi struktur anatomic normal yang terdiri atas korteks, medulla dan system pelviocaliceal. Pada kelainan ini yang nampak hanya kista5kista dengan ukuran bervariasi, parenkim ginjal atrofik, pada kondisi ini jelas akan terjadi penurunan atau hilangnya fungsi ginjal.

6. TK0. &%2 & $&*&#% AK&$AT AT%# &A $&*&#% 7ati tampak mengecil berwarna kehijauan, permukaan hati nampak nodul5nodul halus 3mikro noduler4. irosis bilier terjadi akbat timbunan empedu di dalam jaringan hati disebut kolestasis dengan tanda tanda klinik berupa ikterik. &kterik pada bayi baru lahir dapat bersifat fisiologis namun dapat pula bersifat patologis, bagaimana membedakannya dan patogenesisnya8 2bstruksi bilier dapat bersfat intra hepatic kelainan terjadi pada parenkim hati atau pada duktulus biliaris intra hepatic, namun demikian obstruksi dapat pula ekstra hepatic misalkan akibat adanya kista duktus koledokus. INFEKSI PADA MASA TUMBUH KEMBANG 9. TK" T$: P%&M#% &nfeksi yang pertama kali terjadi pada anak, pada infeksi ini terjadi kompleks )ohn yaitu ditemukan tuberkel di paru serta di kelenjar getah bening pada hilus paru. ;. TK6. T$: M&*&A%& Pada paru lobus superior dapat ditemukan caverne dan seluruh paru terdapat noduldodul putih halus yang berukutran seragam. :averne adalah lesi berupa nekrosis perkijuan luas yang masa nekrotiknya hilang terbawa batuk atau teresorpsi biasanya menunjukkan gejala hemoptoe, mengapa terjadi batuk darah8 *esi nodul mini berukuran seragam menunjukkan penyebaran bakteri secara hematogen bekteri bekteri yang terperangkap pada endarteri akan tumbuh membentuk tuberkel berupa nodul putih halus dan seragam.

MIKROSKOPIK
KELAINAN KONGENITAL !. Tk -. &%2 & $&*&#% <*#7 KA%#(A AT%# &A $&*&#% Atresia bilier menyebabkan tidak mengalirnya empedu ke kandung empedu, letak atresia bilier bisa ditemukan di :$/ maupun di saluran yang lebih rendah. Komplikasi dari atresia bilier berupa peradangan hati kronik akibat endapan =timbunan empedu 3kolestasis4, selain sebukan limfosit di area portal dan lobular juga dapat ditemukan sebukan sel5sel polimorfonukleus. $erdasar studi statistik dalam , bulan akan berlanjut menjadi sirosis hati. Pada sirosis bilier fibrosis terutama pada area portal dengan pola tidak beraturan, pada area fibrotik tersebut ditemukan proliferasi duktulus biliaris seta endapan empedu atau bile plug pada duktulus biliaris= kolangiole. el hati membesar jernih kadang kadang dapat ditemukan pigmen empedu intra sitoplasmik serta konglomerasi sel5sel hati menjadi sel raksasa = giant cell. PENYAKIT INFEKSI !.Tk6. 7#PAT&T& (#2(ATA* 3/#M2 -4 alah satu penyebab hepatitis neonatal adalah infeksi virus. 7epatitis neonatal adalah terminologi untuk kelainan hati pada bayi baru lahir dengan gejala klinik ikterik dan pada biopsi hati dtemukan sel sel hati berukuran besar dengan sitoplasma jernih berinti banyak, dan terdapat sebukan limfosit di portal maupun di lobulus.

NEOPLASMA ,. Tk ,. %#T&(2$*A T2MA ediaan berasal dari eksenterasi mata anak laki5laki berusia , tahun. Perhatikan sel tumor berukuran kecil, inti hiperkromatik, sitoplasma sedikit. $eberapa sediaan dapat menunjukkan adanya rosette 7omer5>right atau ?le@ner5>interstein. Adanya roset menunjukkan differensiasi baik. $eberapa sediaan menunjukkan nekrosis luas serta perkapuran. Aang harus diperhatikan adalah adanya invasi sel tumor pada a. (ervus optikus b. klera c. #@tra okuler Ada tidaknya invasi ini menentukan prognosis dan terapi. -. Tk 1. (#'%2$*A T2MA ediaan berasal dari biopsi kelenjar adrena= anak laki5laki berusia " tahun. Perhatikan sel tumor berukuran kecil dengan inti bulat5lonjong hiperkromatik tersusun seluler difus atau berupa pulau pulau disekelilingnya jaringan ikat. Pada tumor ini juga memiliki ciri khas ditenukan roset.

BBBBBBBBBBBBBBBBB

Anda mungkin juga menyukai

  • 5 Anakakasna
    5 Anakakasna
    Dokumen5 halaman
    5 Anakakasna
    Ulul Azmi
    Belum ada peringkat
  • 5 Anakakasna - 2
    5 Anakakasna - 2
    Dokumen5 halaman
    5 Anakakasna - 2
    Ulul Azmi
    Belum ada peringkat
  • 5 Anakakasna
    5 Anakakasna
    Dokumen5 halaman
    5 Anakakasna
    Ulul Azmi
    Belum ada peringkat
  • 5 Anakakasna
    5 Anakakasna
    Dokumen5 halaman
    5 Anakakasna
    Ulul Azmi
    Belum ada peringkat
  • 5 Anakakasna
    5 Anakakasna
    Dokumen5 halaman
    5 Anakakasna
    Ulul Azmi
    Belum ada peringkat
  • 5 Anakakasna
    5 Anakakasna
    Dokumen5 halaman
    5 Anakakasna
    Ulul Azmi
    Belum ada peringkat
  • 5 Anakakasna
    5 Anakakasna
    Dokumen5 halaman
    5 Anakakasna
    Ulul Azmi
    Belum ada peringkat
  • 5 Anakakasna
    5 Anakakasna
    Dokumen5 halaman
    5 Anakakasna
    Ulul Azmi
    Belum ada peringkat
  • 5 Anakakasna - 5
    5 Anakakasna - 5
    Dokumen5 halaman
    5 Anakakasna - 5
    Ulul Azmi
    Belum ada peringkat
  • 5 Anakakasna
    5 Anakakasna
    Dokumen5 halaman
    5 Anakakasna
    Ulul Azmi
    Belum ada peringkat
  • 5 Anakakasna
    5 Anakakasna
    Dokumen5 halaman
    5 Anakakasna
    Ulul Azmi
    Belum ada peringkat
  • 5 Anakakasna - 2
    5 Anakakasna - 2
    Dokumen5 halaman
    5 Anakakasna - 2
    Ulul Azmi
    Belum ada peringkat
  • 5 Anakakasna
    5 Anakakasna
    Dokumen5 halaman
    5 Anakakasna
    Ulul Azmi
    Belum ada peringkat
  • 5 Anakakasna - 5
    5 Anakakasna - 5
    Dokumen5 halaman
    5 Anakakasna - 5
    Ulul Azmi
    Belum ada peringkat
  • 5 Anakakasna
    5 Anakakasna
    Dokumen5 halaman
    5 Anakakasna
    Ulul Azmi
    Belum ada peringkat
  • 5 Anakakasna - 2
    5 Anakakasna - 2
    Dokumen5 halaman
    5 Anakakasna - 2
    Ulul Azmi
    Belum ada peringkat
  • 5 Anakakasna
    5 Anakakasna
    Dokumen5 halaman
    5 Anakakasna
    Ulul Azmi
    Belum ada peringkat
  • 5 Anakakasna
    5 Anakakasna
    Dokumen5 halaman
    5 Anakakasna
    Ulul Azmi
    Belum ada peringkat
  • 5 Anakakasna - 5
    5 Anakakasna - 5
    Dokumen5 halaman
    5 Anakakasna - 5
    Ulul Azmi
    Belum ada peringkat
  • 5 Anakakasna - 4
    5 Anakakasna - 4
    Dokumen5 halaman
    5 Anakakasna - 4
    Ulul Azmi
    Belum ada peringkat
  • 5 Anakakasna
    5 Anakakasna
    Dokumen5 halaman
    5 Anakakasna
    Ulul Azmi
    Belum ada peringkat
  • 5 Anakakasna - 4
    5 Anakakasna - 4
    Dokumen5 halaman
    5 Anakakasna - 4
    Ulul Azmi
    Belum ada peringkat
  • 5 Anakakasna
    5 Anakakasna
    Dokumen5 halaman
    5 Anakakasna
    Ulul Azmi
    Belum ada peringkat
  • 5 Anakakasna
    5 Anakakasna
    Dokumen5 halaman
    5 Anakakasna
    Ulul Azmi
    Belum ada peringkat
  • 5 Anakakasna - 2
    5 Anakakasna - 2
    Dokumen5 halaman
    5 Anakakasna - 2
    Ulul Azmi
    Belum ada peringkat
  • 5 Anakakasna - 5
    5 Anakakasna - 5
    Dokumen5 halaman
    5 Anakakasna - 5
    Ulul Azmi
    Belum ada peringkat
  • 5 Anakakasna
    5 Anakakasna
    Dokumen5 halaman
    5 Anakakasna
    Ulul Azmi
    Belum ada peringkat
  • 5 Anakakasna
    5 Anakakasna
    Dokumen5 halaman
    5 Anakakasna
    Ulul Azmi
    Belum ada peringkat
  • 5 Anakakasna
    5 Anakakasna
    Dokumen5 halaman
    5 Anakakasna
    Ulul Azmi
    Belum ada peringkat
  • 5 Anakakasna
    5 Anakakasna
    Dokumen5 halaman
    5 Anakakasna
    Ulul Azmi
    Belum ada peringkat