Bencana alam di negeri Indonesia tidak bisa dihindari. Beragam bencana banjir, gempabumi, tsunami, tanah longsor, erupsi gunung api, iklim ekstrim, kebakaran hutan, dan lainnya akan terus menjadi pencuri di malam hari bagi negeri ini. Tidak ada seorangpun ilmuwan yang dapat memastikan bahwa Indonesia aman dari bencana sehari saja. Fakta ini membuktikan bahwa bencana alam mau tidak mau harus dikenal dan diwaspadai dampaknya, terkhusus kepada efek buruk yang berpotensi mengancam korban jiwa. Upaya awal yang umumnya dilakukan oleh masyarakat umum pra-bencana adalah melakukan mitigasi bencana. Kita ingat sejenak serangkaian duka yang pernah dialami ibu pertiwi. Masih teringat di ingatan megatsunami yang melanda Banda Aceh 26 Desember 2004 silam meluluhlantahkan sisi utara dan barat Negeri Serambi Mekah. Megatsunami tersebut merenggut ratusan ribu korban jiwa, puluhan ribu jiwa hilang dan kerugian hingga angka triliun. Megatsunami Aceh menjadi bencana tsunami terparah yang pernah dialami Indonesia akibat gempabumi tektonik. Tak hanya Indonesia, negara-negara tetangga seperti Thailand, India, Sri Lanka, Maladewa, bahkan sisi timur Afrika seperti Somalia merasakan efek buruk dari bencana tsunami tersebut. Dua tahun kemudian pada 27 Mei 2006 ibu pertiwi kembali menangis ketika rangkaian gempabumi kuat melanda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Gempabumi tersebut juga menghancurkan bangunan-bangunan strategis dan merenggut ribuan jiwa. Tidak hanya bencana bersumber dari dalam bumi, bencana banjir juga terjadi setiap tahunnya melanda negeri ini. Seringkali datangnya musim penghujan kurang ditanggapi secara kritis oleh masyarakat beresiko terutama penduduk DKI Jakarta. Cuaca ekstrim dalam bentuk datangnya hujan intensitas tinggi secara mendadak dalam waktu yang singkat sering ditemui di Indonesia dan sangat berpotensi menimbulkan banjir bagi wilayah yang kurang mewaspadai efek buruk dari musim penghujan tersebut. Banjir Wasior, Papua barat, pada 4 Oktober 2010 silam yang menyebabkan 410 orang meninggal menjadi pelajaran penting untuk mewaspadai bencana banjir.
menjadi bencana makro. Tidak dapat dipungkiri, segala upaya mitigasi bencana sangat perlu dilakukan oleh seluruh elemen masyarakat di Indonesia.