Anda di halaman 1dari 6

RIESTI ROITO 2010730155 MODUL 1

Pertanyaan. 1. Apakah Tetraparesis et causa Space occupying lesion merupakan salah satu Diagnosis banding pada skenario? 2. Apa hubungan riwayat kecelakaan(trauma) dengan keluhan sekrang?

Jawaban Tetraparese adalah kelumpuhan/kelemahan yangdisebabkan oleh penyakit atau trauma yg menyebabkanhilangnya sebagian fungsi motorik pd keempat anggota. Hal ini diakibatkan oleh adanya kerusakan otak,kerusakan tulang belakang(vertebra cervikali s), kerusakan sistem saraf perifer, kerusakan neuromuscular. Kerusakan diketahui karena adanya lesi yang menyebabkan hilangnya fungsi motorik pada keempat anggota gerak, yaitu lengan dan tungkai. Penyebab khas pada kerusakan ini adalah trauma(kecelakaan) atau karena penyakit (seperti mielitis transversal, polio, atau spina bifida).

Klasifikasi tetraparesis Pembagian tetraparese berdasarkan kerusakan topisnya : a. Tetraparese spastik ,terjadi karena kerusakan yang mengenai upper motor neuron (UMN) sehingga menyebabkan peningkatan tonus otot atau hipertoni. b. Tetraparese flaksid ,terjadi karena kerusakan yang mengenai lower motor neuron (LMN), sehingga menyebabkan penurunan tonus atot atau hipotoni.

Tetraparesis et causa Space Occupying Lesion Definisi Merupakan lesi pada ruang intracranial khususnya yang mengenai otak. Banyak penyebab yang dapat menimbulkan lesi pada otak seperti kontusio serebri, hematoma(trauma), infark, abses otak dan tumor intracranial ( Long C , 1996 : 130). SOL pada otak umumnya berhubungan dgn malignansi namun keadaan patologi lain meliputi Abses otak atau hematom(trauma) . Adanya SOL dalam otak akan memberikan gambaran seperti tumor, yang meliputi gejala umum yang berhubungan dengan peningkatan tekanan intracranial, perubahan tingkah laku, dll. Cranium merupakan tempat yang kaku dengan volume yang terfiksasi maka lesi-lesi ini akan meningkatkan tekanan intracranial. Peningkatan tekanan intracranial dalam ruang cranial pada pertama kali dapat dikompensasi dengan menekan vena dan pemindahan cairan serebrospinal. Bila tekanan makin lama makin meningkat, aliran darah ke serebral akan menurun dan perfusi menjadi tidak adekuat, maka akan meningkatkan PCO2 dan menurunkan PO2 dan PH. Hal ini akan menyebabkan vasodilatasi dan edema serebri. Edema lebih lanjut akan meningkatkan tekanan intracranial yang lebih berat dan akan menyebabkan kompresi jaringan saraf. Pada saat tekanan melampaui kemampuan otak untuk berkompensasi, maka untuk meringankan tekanan, otak memindahkan ke bagian kaudal atau herniasi ke bawah. Sebagian akibat dari herniasi, batang otak akan terkena pada berbagai tingkat, yang mana penekanannya bisa mengenai pusat vasomotor, arteri serebral posterior, saraf okulomotorik, traktus kortikospinal dan serabut-serabut saraf ascending reticular activating system. Akibatnya akan mengganggu

mekanisme kesadaran, pengaturan tekanan darah, denyut nadi, pernafasan dan temperature tubuh. ( Wahyu Widagdo, 2008 ; 76 ) Etiologi 1. Riwayat trauma kepala 2. Faktor genetik 3. Paparan zat kimia yang bersifat karsinogenik 4. Virus tertentu 5. Defisiensi imunologi 6. Kongenital

Traumatic Head Injury

Gejala klinis 1. Peningkatan tekanan intra cranial 2. Sakit kepala 3. Perubahan status mental 4. Gangguan persepsi penglihatan 5. Mual muntah 6. Peningkatan tekanan darah. 7. Perubahan fungsi motorik

Pemeriksaan Penunjanng MRI CT SCAN CEREBRAL ANGIOGRAPHY EEG X-RAY SITOLOGI

Penatalaksanaan 1. Kortikosteroid : mengurangi sakit kepala,dan lokasi yang ter-inflamasi 2. Osmotic agent (manitol,gliserol) : Menurunkan tekanan intracranial 3. Terapi okupasional : untuk memperbaiki ekstremitas atas dan bawah 4. Radio operasi 5. Terapi radiasi 6. Craniotomi

KESIMPULAN Pasien mengalami tetraparesis yang diakibatkan oleh adanya lesi UMN di korteks motorik kanan dan kiri yang juga merusak jaras kortikospinalis dan nukleus rubra dan cerebelum yang mengakibatkan gejala ekstrapiramidalis yaitu tremor.

REFERENSI Neurologi, Lionel Ginsberg, edisi 8 Price, Sylvia A.2005.Patofisiologi Konsep Klinis Proses Proses Penyakit Edisi 6 Vol.2. Jakarta:EGC Buku ajar patofisiologi, Kowalak, EGC

Anda mungkin juga menyukai