Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH AGAMA ISLAM KETELADANAN RASULULLAH SAW PERIODE MADINAH

Disusun Oleh: Ertha Dini Finanti

SMA NEGERI 1 PEMALI 2012/2013

Kata Pengantar

Segala puji hanyalah milik Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada Saya, sehingga Saya bisa menyelesaikan makalah Agama yang diusun dengan mengusung tema Keteladanan Rasulullah SAW Periode Madinah. Makalah sederhana ini pada dasarnya disusun untuk memenuhi tugas mata pelajaran Agama. Diharapkan makalah ini dapat memberikan kontribusi dalam pemahaman lebih jauh mengenai Keteladanan Rasulullah. Saya menyadari bahwa di dalam makalah ini masih terdapat banyak kekurangan yang perlu untuk dibenahi. Oleh karena itu, kritik dan saran dari teman-teman senantiasa saya harapkan guna pengembangan untuk makalah berikutnya. Sekian dan Terima Kasih. Selamat Membaca.

Pemali, 13 Juni 2013

Penulis

DAFTAR ISI Kata Pengantar . Daftar Isi Bab 1: Pendahuluan .... 1.Latar Belakang .... 2. Rumusan Masalah ..... Bab 2: Pembahasan ....... 1. Hijrah dan tujuannya ........... 2. Dakwah Rasullullah .. 3. Perang-perang..... .. 4. Dakwah Islam diluar Jazirah Arab .................... 5. Usaha-usaha strategis yang dilakukan Rasulullah... 6. Manfaat Ultrasonografi ............................... 7. Keuntungan Ultrasonografi ....... 8. Kekurangan Ultrasonografi . Bab 3 Penutup .............................................................................................................. 1. Kesimpulan .............................................................................................................. Daftar Pustaka .............................................................................................................

BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang


Peristiwa hijrah rasulullah merupakan salah satu bagian dari rentetan sejarah dakwah rasul saw. Sejak rasulullah diangkat menjadi Nabi dan rasul pada usia yang ke-40 tahun nabi melakukan dakwah islam ke berbagai kalangan. Halangan dan rintanganpun datang silih berganti, termasuk kesedihan dan kegembiraan yang silih berganti.

2. Rumusan Masalah 1. Bagaimanakah sejarah dakwah Rasulullah SAW di Madinah? 2. Bagaimanakah strategi Dakwah Rasulullah? 3. Apa itu hijrah dan apa tujuannya? 4. Perang perang yang terjadi di periode Madinah? 5. Bagaimana proses dakwah diluar jazirah arab? 6. Usaha-usaha yang dilakukan Rasullullah ketika di Madinah?

BAB II PEMBAHASAN

1. Sejarah Dakwah Rasulullah di Madinah A. Hijrah dan tujuannya Pada dasarnya hijrah memiliki dua arti, yaitu hijrah yang berarti meninggalkan perbuatan yang dilarang dan dimurkai oleh Allah SWT untuk melakukan perbuatan-perbuatan yang baik dan diridhai oleh Allah SWT. Sedangkan arti yang kedua yaitu berpindah dari suatu negeri kafir atau non islam karena di negeri itu umat islam selalu mendapat tekanan, ancaman dan kekerasan sehingga tidak memiliki kebebasan dalam berdakwah dan beribadah. Kemudian umat islam di negeri kafir itu berpindah agar mnemperoleh keamanan dan kebebasan dalam berdakwah dan beribadah. Arti yang kedua ini lah yang pernah dialami oleh Rasulullah SAW dan umat islam yakni berhijrah dari mekah ke Madinah atau Yastrib yang terjadi pada tanggal 12 Rabiul Awal pada tahun pertama hijrah dan bertepatan dengan tanggal 28 Juni 622 M. Adapun tujuan dari pelaksanaan hijrah ini adalah: 1) Menyelamatkan diri dan umat islam dari tekanan, ancaman, dan kekerasan kaum kafir quraisy. Bahakan ketika Rasulullah SAW meninggalkan rumahnya di Mekah untuk berhijrah ke Madinah, rumah beliau sudah dikempung oleh kaum kafir Quraisy dengan maksud membunuhnya. 2) Agar memperoleh keamanan dan kebebasan dalam berdakwah serta beribadah, sehingga bisa meningkatkan usaha-usahanya dalam berjihad di jalan Allah SWT, untuk menegakkan dan meninggikan ajaran islam. B. Dakwah Rasulullah Dakwah Rasulullah SAW periode Madinah ini berlansung selama 10 tahun, yakni semenjak tanggal 12 rabiul awal tahun pertama hijrah sampai dengan wafatnya Rasulullah SAW tanggal 12 Rabiul Awal tahun ke-11 hijrah. Adapun materi dakwah yang disampaikan oleh Rasulullah SAW pada periode madinah ini adalah ajaran-ajaran islam tentang masalah sosial kemasyarakatan. Dan mengenai objek dakwah Rasulullah SAW pada periode Madinah adalah orang-orang yang sudah masuk islam dari kalangan Muhajirin dan Anshar dan juga ortang-orang yang belum masuk islam seperti kaum yahudi penduduk madinah, para penduduk di luar kota madinah yang termasuk bangsa arab dan yang tidak termasuk bangsa arab.

Rasulullah SAW diutus oleh Allah SWT bukan hanya untuk bangsa arab tetapi untuk seluruh umat manusia di dunia, Allah berfirman dalam surat Al-Anbiya ayat 107: Dan tiadalah kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta
alam.

Dakwah Rasulullah SAW yang ditujukan kepada orang-orang yang sudah masuk islam bertujuan agar mereka mengetahui seluruh ajaran islam baik yang turun di mekah maupun yang turun di madinah kemudian mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari sehingga mereka betul-betul bertakwa. Sedangkan dakwah yang ditujukan kepada orang yang belum masuk islam bertujuan agar mereka bersedia menerima islam sebagai agamanya, memperlajari ajaran-ajarannya dan mengamalkannya. Akhirnya setelah Nabi Muhammad SAW menetap di madinah, maka nabi mulai untuk mengatur kehidupan bermasyarakat dnegan jalan membangun pemerintahan islam yang bebas dari intimidasi.

C. Perang-perang Tujuan dakwah Nabi Muhamad SAW yang luhur dan disertai dengan cara menyampaikan yang baik dan terpuji menyebabkan banyak umat manusia yang belum masuk islam banyak yang masuk islam dengan kemauan mereka dan kesadaran mereka sendiri. Namun tidak sedikit pula orang-orang kafir quraisy yang tidak bersedia masuk islam bahkan mereka berusaha untuk menghalang-halangi oran glain untuk masuk islam dan berusaha melenyapkan ajaran islam dan umatnya diatas bumi. Mereka itu seperti kaum kafir quraisy penduduk makah, kaum yahudi madinah dan sekutu-sekutu mereka. Untuk mengahadapi yang demikian dan setelah ada izin dari Allah SWT untuk berperang maka kemudian Rasulullah dan para pengikutnya mulai menyusun kekuatan untuk mengahadapi peperangan dengan orang kafir yang tidak dapat dihindrkan lagi. Sebagaimana firman Allah dalam surat Al-Hajj ayat 39: Telah diizinkan (berperang) bagi orang-orang yang diperangi, Karena Sesungguhnya mereka Telah dianiaya. dan Sesungguhnya Allah, benar-benar Maha Kuasa menolong mereka itu Dan juga dalam surat Al-Baqarah ayat 190: Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu, (tetapi) janganlah kamu melampaui batas, Karena Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas. Peperangan yang dilakukan oleh Rasulullah SAW dan para pegikutnya itu bukan untuk melakukan penjajahan atau meraih harta rampasan perang, tetapi bertujuan untuk: 1) Membela diri, kehormatan dan harta 2) Menjamin kelancaran dakwah dan memberik kesempatan kepada mereka yang ignin menganutnya

3) Memelihara umat islam agar tidak dihancurkan oleh bala tentara Persia dan romawi Selama Nabi Muhammad SAW berdakwah mneyampaikan ajaran slam di Madinah, umat islam dihadapkan kepada beberapa peperangan yang mana disetiap sekali peperangan umat islam selalu bisa untuk mengalahkan lawan-lwan meskipun dalam jumlah yang sedikit kecuali dalam Perang Uhud. Diantara peperangan yang dihadapi oleh umat islam dibawah komando Rasulullah SAW adalah: 1) Perang Badar Perang Badar yang merupakan perang antara kaum muslimin Madinah dan kaun musyrikin Quraisy Mekah terjadi pada tahun 2 H. Perang ini merupakan puncak dari serangkaian pertikaian yang terjadi antara pihak kaum muslimin Madinah dan kaum musyrikin Quraisy. Perang ini berkobar setelah berbagai upaya perdamaian yang dilaksanakan Nabi Muhammad SAW gagal. Tentara muslimin Madinah terdiri dari 313 orang dengan perlengkapan senjata sederhana yang terdiri dari pedang, tombak, dan panah. Berkat kepemimpinan Nabi Muhammad SAW dan semangat pasukan yang membaja, kaum muslimin keluar sebagai pemenang. Abu Jahal, panglima perang pihak pasukan Quraisy dan musuh utama Nabi Muhammad SAW sejak awal, tewas dalam perang itu. Sebanyak 70 tewas dari pihak Quraisy, dan 70 orang lainnya menjadi tawanan. Di pihak kaum muslimin, hanya 14 yang gugur sebagai syuhada. Kemenangan itu sungguh merupakan pertolongan Allah SWT (QS. 3: 123). Orang-orang Yahudi Madinah tidak senang dengan kemenangan kaum muslimin. Mereka mem ang tidak pernah sepenuh hati menerima perjanjian yang dibuat antara mereka dan Nabi Muhammad SAW dalam Piagam Madinah. Sementara itu, dalam menangani persoalan tawanan perang, Nabi Muhammad SAW memutuskan untuk membebaskan para tawanan dengan tebusan sesuai kemampuan masing-masing. Tawanan yang pandai membaca dan menulis dibebaskan bila bersedia mengajari orang-orang Islam yang masih buta aksara. Namun tawanan yang tidak memiliki kekayaan dan kepandaian apa-apa pun tetap dibebaskan juga.

2) Perang Uhud Perang yang terjadi di Bukit Uhud ini berlangsung pada tahun 3 H. Perang ini disebabkan karena keinginan balas dendam orang-orang Quraisy Mekah yang kalah dalam perang Badr. Pasukan Quraisy, dengan dibantu oleh kabilah Tihama dan Kinanah, membawa 3.000 ekor unta dan 200 pasukan berkuda di bawah pimpinan Khalid bin Walid. Tujuh ratus orang di antara mereka memakai baju besi. Adapun jumlah pasukan Nabi Muhammad SAW hanya berjumlah 700 orang. Perang pun berkobar. Prajurit-prajurit Islam dapat memukul mundur pasukan musuh yang jauh lebih besar itu. Tentara Quraisy mulai mundur dan kocar-kacir meninggalkan harta mereka. Melihat kemenangan yang sudah di ambang pintu, pasukan pemanah yang ditempatkan oleh Rasulullah di puncak bukit meninggalkan pos mereka dan turun untuk mengambil harta peninggalan musuh. Mereka lupa akan pesan Rasulullah untuk tidak meninggalkan pos mereka dalam keadaan bagaimana pun sebelum diperintahkan. Mereka tidak lagi menghiraukan gerakan musuh. Situasi ini dimanfaatkan musuh untuk segera melancarkan serangan balik. Tanpa konsentrasi penuh, pasukan Islam tak mampu menangkis serangan. Mereka terjepit, dan satu per satu pahlawan Islam berguguran. Nabi SAW sendiri terkena serangan musuh. Sisa-sisa pasukan Islam diselamatkan oleh berita tidak benar yang diterima musuh bahwa Nabi SAW sudah meninggal. Berita ini membuat mereka mengendurkan serangan untuk kemudian mengakhiri pertempuran itu. Perang Uhud ini menyebabkan 70 orang pejuang Islam gugur sebagai syuhada. 3) Perang Khandak Perang yang terjadi pada tahun 5 H ini merupakan perang antara kaum muslimin Madinah melawan masyarakat Yahudi Madinah yang mengungsi ke Khaibar yang bersekutu dengan masyarakat Mekah. Karena itu perang ini juga disebut sebagai Perang Ahzab (sekutu beberapa suku). Pasukan gabungan ini terdiri dari gabungan kaum kafir quraisy, kaum yahudi, bani salim, bani asad, gathfan, bani murrah, dan bani asyja ini berjumlah 10.000 orang tentara. Salman al-Farisi, sahabat Rasulullah SAW, mengusulkan agar kaum muslimin membuat parit pertahanan di bagian-bagian kota yang terbuka. Karena itulah perang ini disebut sebagai Perang Khandaq yang berarti parit.

Tentara sekutu yang tertahan oleh parit tersebut mengepung Madinah dengan mendirikan perkemahan di luar parit hampir sebulan lamanya. Pengepungan ini cukup membuat masyarakat Madinah menderita karena hubungan mereka dengan dunia luar menjadi terputus. Suasana kritis itu diperparah pula oleh pengkhianatan orang-orang Yahudi Madinah, yaitu Bani Quraizah, dibawah pimpinan Kaab bin Asad. Namun akhirnya pertolongan Allah SWT menyelamatkan kaum muslimin. Setelah sebulan mengadakan pengepungan, persediaan makanan pihak sekutu berkurang. Sementara itu pada malam hari angin dan badai turun dengan amat kencang, menghantam dan menerbangkan kemah-kemah dan seluruh perlengkapan tentara sekutu. Sehingga mereka terpaksa menghentikan pengepungan dan kembali ke negeri masing-masing tanpa suatu hasil. Para pengkhianat Yahudi dari Bani Quraizah dijatuhi hukuman mati. Hal ini dinyatakan dalam Al-Quran surat Al-Ahzb: 25-26. D. Dakwah Islamiyah Keluar Jazirah Arab Rasulullah SAW menyeru umat manusia menyeru seluruh umat untuk memeluk islam, tidak hanya umat manusia yang berada di jazirah arab sana tapi juga umat manusia yang berada di luar jazirah arab dengan jalan mengirim utusan untuk menyampaikan dakwah Rasulullah kepada para penguasa dan para pembesar mereka. Para penguasa itu diantaranya Heraclius (Kaisar Romawi Timur), Muqauqis (Gubernur Romawi di Mesir), Syahinsyah (Kaisar Persia), an-Najasyi (Raja Ethiopia), al-Munzir bin Sawi (Raja Bahrain), Hudzah bin Ali (Raja Yamamah), dan al-Haris (Gubernur Romawi di Syams). Diantara penguasa-penguasa itu, hanya al-Munzir bin Sawi yang menyatakan masuk islam dan mengajak para pembesar negara dan rakyatnya masuk islam. E. Usaha yang dilakukan Rasulullah SAW Untuk mewujudkan menciptakan masyarakat yang madani yaitu masyarakat yang aman, tenteram, damai, adil dan makmur di bawah naungan ridha Allah SWT dan ampunannya (baldatun thoyyibatun wa rabbun ghafur), ada beberapa usaha yang dilakukan oleh Rasulullah SAW. Diantaranya:

1. Membangun Mesjid Dibangunnya mesjid saat memulai pembangunan sebuah Negara baru oleh Rasulullah merupakan pertanda pentingnya masjid bagi kehidupan sosial masyarakat islam. Masjid merupakan pusat pendidikan umat islam dan merupakan simbol hubungan masyarakat islam dengan tuhannya. Mesjid sangat efektif untuk menghilangkan semua status keduniaan dan menjadikan semua lapisan masyarakat hidup tanpa kelas sosial. Masjid pertama yang dibangun oleh Rasulullah adalah Mesjid Quba yang dibangun ketika Rasulullah dalam perjalanan hijrah yaitu bertepatan tanggal 12 Rabiul Awal tahun pertama Hijrah (20 September 622 M). Dan mesjid kedua ialah Masjid Nabawi yang dibangun secara bergotong royong oleh kaum Muhajirin dan Anshar di Madinah. Fungsi dan peranan mesjid adalah: 1) Mesjid sebagai sarana pembinaan umat dalam bidang akiadh, ibadah dan akhlak. 2) Mesjid merupakan sarana ibadah, khususnya shalat berjamaah lima waktu, shalat jumat dan lain-lain. 3) Mesjid merupakan tempat belajar mengajar 4) Mesjid sebgai tempat pertemuan untuk menjalin hubungan persaudaraan sesama. 5) Mesjid sebagai sarana sosial 6) Mesjid sebagai tempat bermusyawarah

2. Mempersaudarakan Muhajirin dan Anshar Muhajirin adalah para sahabat rasulullah saw penduduk mekah yang berhijrah ke madinah. Dan anshar adalah para sahabat penduduk asli madinah. Rasulullah bermusyawarah dengan abu bakar dan umar bin khatab sehingga memutuskan agar setiap orang muhajirin mencari dan mengangkat seorang dari kalangan anshar dan begitu juga sebaliknya. Masyarakat merespon ini dengan suka cita dan mencari saudara mereka masing-masing. Sebagai contoh abu bakar siddiq bersaudara dengan kharizah bin zaid, umar bin khatab dengan itban bin malik al-kharraji, usman bin affan bersaudara dengan aus bin tsabit dan seterusnya orang muhajirin dan anshar dipersaudarakan layaknya

seperti saudara senasab. Sehingga hal tersebut ternyata mmebuahkan hasil yang baik, sesame mereka saling mencintai, saling menyangi, hormat menghormati dan tolong menolong dalam kebaikan dan takwa. 3. Perjanjian bahu membahu antara umat islam dan non-islam Pada waktu rasulullah menetap di Madinah, penduduknya terdiri dari tiga golongan, yaitu Umat Islam, Umat Yahudi dan orang-orang arab yang belum masuk islam. Maka Rasulullah membuat perjanjian dengan penduduk Madinah non-islam yang tertuang dalam Piagam Madinah yang isinya merupakan perjanjian damai antara masyarakat islam dan non-islam dan perjanjian untuk saling bahu membahu membangun negara yang aman dan damai. Piagam ini mengandungi 32 pasal yang menyentuh segenap aspek kehidupan termasuk akidah, akhlak, kebajikan, undang-undang, kemasyarakatan, ekonomi dan lain-lain. Di dalamnya juga terkandung aspek khusus yang mesti dipatuhi oleh kaum Muslimin seperti tidak mensyirikkan Allah, tolong-menolong sesama mukmin, bertaqwa dan lain-lain. Selain itu, bagi kaum bukan Islam, mereka mestilah berkelakuan baik bagi melayakkan mereka dilindungi oleh kerajaan Islam Madinah serta membayar cukai. Piagam ini mestilah dipatuhi oleh semua penduduk Madinah sama ada Islam atau bukan Islam. Strategi ini telah menjadikan Madinah sebagai model Negara Islam yang adil, membangun serta digeruni oleh musuh-musuh Islam. 4. Meletakkan dasar-dasar politik, terwujudnyamasyarakat madani. ekonomi dan sosial islami demi

Islam tidak hanya mengajarkan bidang akidah dan ibadah saja, tapi islam juga mengajarkan tentang politik, ekonomi, dan sosila yang kesemuanya bersumber kepada al-quran dan hadis. Didalam bidang politik, rasulullah sebagai kepala negara menerapkan sistem musyawarah dalam memutuskan masalah dan memilih wakilwakilnya serta menentukan peraturan-peraturan yang harus ditaati oleh seluruh rakyat. Dalam bidang ekonomi rasulullah telah meletakkan dasar bahwa sistem ekonomi itu harus dapat menjamin terwujudnya keadilan sosial dan dalam bidang sosial kemasyarakatan rasulullah telah meletakkan dasar antara lain dala persamaan derajat diantara semua individu, semua golongan dan semua bangsa.

BAB III PENUTUP

1. KESIMPULAN
Peristiwa hijrah rasulullah merupakan salah satu bagian dari rentetan sejarah dakwah rasul saw. Sejak rasulullah diangkat menjadi Nabi dan rasul pada usia yang ke-40 tahun nabi melakukan dakwah islam ke berbagai kalangan. Halangan dan rintanganpun datang silih berganti, termasuk kesedihan dan kegembiraan yang silih berganti. Berbeda dengan dakwah pada periode Makkah, dimana dakwah dititik beratkan dalam bidang Tauhid (keimanan), hal ini disebabkan karena penduduk Makkah masih sangat buta tentang ketuhanan yang sebenarnya. Penduduk Madinah sudah banyak yang memeluk Islam secara sadar dan damai, oleh karena itu dakwah rasul di Medinah berorientasi dalam bidang : Perekonomian, akhlak dan ibadah. Tentu saja dalam menjalankan dakwahnya Rasulullah saw menggunakan tata cara atau strategi yang sangat baik dan cocok untuk lingkungan masyarakat sekitarnya. Beberapa corak dan ragam Strategi dakwah rasulullah saw diantaranya : Lemah lembutdan kasih sayang, Tanpa mengenal putus asa, menjadi suri tauladan, tahan ujian, pantang menyerah, dan pemaaf. Kemasyarakatan,

DAFTAR PUSTAKA
1. http://hbis.wordpress.com/2008/12/15/keteladanan-rasulullah-priode-madinah/ 2. http://llazizfikrill.blogspot.com/2012/11/keteladanan-rasulullah-saw-dalam.html 3. http://inspirasialex.wordpress.com/2011/06/10/keteladanan-rasulullah-sawdalam-membina-umat-periode-madinah/

Anda mungkin juga menyukai