Anda di halaman 1dari 2

Belumkah Tiba Saatnya Untukmu?

Ust. Dr. Syafiq Riza Basalamah, MA

Shalat yang paling berat buat orang-orang munafik adalah shalat Isya dan
shalat Subuh. Karena orang-orang munafik kalau mendirikan shalat malas-malasan
dan asal-asalan.
Surat Al Hadid:16 Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang
beriman, untuk tunduk hati mereka mengingat Allah dan kepada kebenaran yang
telah turun (kepada mereka), dan janganlah mereka seperti orang-orang yang
sebelumnya telah diturunkan al-Kitab kepadanya, kemudian berlalulah masa yang
panjang atas mereka lalu hati mereka menjadi keras. Dan kebanyakan di antara
mereka adalah orang-orang yang fasik.
Ada 2 nikmat yang membuat manusia tertipu akan nikmat tersebut, nikmat
sehat dan waktu luang. Ketika sehat kita menyibukkan diri kita untuk sesuatu yang
tidak berbalik manfaatnya untuk kita. Ketika sakit? Selesai. Kita menginginkan
shalat malam, semua itu hanya keinginan belaka. Seorang hamba yang tatkala
sehat ia kemasjid dan shalat malam. Suatu hari apabila ia sakit ia akan
mendapatkan pahala shalat malamnya, pahala ketika ke masjid. Namun kita terlena
memanfaat waktu sehat. Kita tak akan pernah tahu kapan ajal akan menjemput
oleh karena itu manfaatkanlah waktu tersebut sebelum terlambat.
Imam SyafiI mengingatkan kita kita senantiasa menyalahkan zaman. zaman
tidakklah memiliki kekurangan kecuali keberadaan kita dizaman tersebut. andaikata
zaman dapat berbicara pasti dia akan mencela kita, dulu ketika penghuni zamanku
seperti Abu Bakar As-Shidiq, zamanku indah. Namun ketika berisi kalian, kalian yang
mencoreng zamanku.
Zaman sekarang, Umat Islam menghidupkan malam mereka untuk menonton
bola. tak jarang mereka menghidupkan alarm untuk nonton bola. Tak jarang kafekafe dipinggir jalan menyediakan layar besar untuk nonton bola bareng. Masjid?
sepi. Itulah dunia, yang melalaikan kita untuk shalat. Umat Islam zaman dahulu
pada malamnya mendirikan shalat dan siangnya berpuasa. Mereka beramar maruf
nahi munkar. Andaikata Rajanya mereka mencuri, tangan Rajanya akan dipotong.
karena mereka jauh lebih cinta pada kebenaran dibandingkan hawa nafsu.
Rasulullah SAW berkata, Akan datang suatu masa yang Allah akan mencabut
rasa takut musuh kalian kepada kalian. Allah akan melempar wahyu dihati kalian,
cinta dunia dan takut mati. Mau tidur, kita diajarkan untuk ingat mati, tapi
terkadang sebelum tidur kita sibuk akan dunia. padahal kita tak pernah tahu besok
masih akan hidup atau tidak. Lalu bagaimana solusinya? Kembali.

Rasulullah SAW berkata, Apabila sistem jual beli kalian itu hina (riba tapi
terselubung) termasuk mensiasati hukum Allah. Yang haram jadi halal. kalian sibuk
dengan pertanian kalian, sibuk dengan villa kalian, sibuk dengan dunia kalian.
kalian tinggalkan jihad dijalan Allah SWT. Allah akan menimpakan kehinaan,
hinakanlah. dan tak akan dicabut kehinaan itu sampai kalian kembali kepada agama
kalian. Contohnya bank konvensional. Kebanyakan orang yang menabung disana
adalah umat-umat Islam yang tidak tahu bahwa bunga adalah riba dan riba adalah
haram. Yang kerja disana juga kebanyakan orang Islam. Penyesatan berupa
perubahan nama tersebut membuat peluang orang berbuat maksiat tanpa sadar.
Jadi kalau kalian ingin kembali merasakan ketenangan, kalian harus kembali
keagama kalian. Agama Islam itu satu, agama yang dibawa Nabi Muhammad SAW.
Namun Alhamdullillah sekarang sudah mulai bermunculan Bank-Bank
Syariah, setidaknya umat Islam sudah sadar riba itu haram, bunga itu haram. Bukti
lain, mulai banyak wanita-wanita yang berkerudung. Pesantren mulai banyak.
Masjid juga mulai ramai. Namun ingatlah, musuh-musuh Islam tak pernah tinggal
diam. Mereka akan menyusupkan bagaimana kebangkitan umat Islam ini akan
dirusak.
Kita mau kembali kepada Allah selalu ada bisikan Syaitan. tunggulah kau
masih muda, belum waktunya, kau masih bisa senang-senang. itu bisikan syaitan.
Tatkala ajal datang semua sudah terlambat kita tak bisa berbuat apa-apa.
Jadi inilah saatnya sudah tiba, saatnya kita kembali kepada Allah. Kembali
pada Agama Allah, kembali kepada Agama yang dibawa Rasulullah yang sesuai
dengan ajaran Rasulullah.

Anda mungkin juga menyukai