Anda di halaman 1dari 12

PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI JURUSAN TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS HASANUDDIN 2013

AYU SULPIKA HENI SUSANTI EVARIANI BUBANG WENI SRI YUNITA

D41112971 D41112972 D41112978 D41112979

Saat ini kabel listrik bisa digunakan untuk browsing internet.

Pada Teknologi PLC, sinyal-singal telekomunikasi dapat ditumpangkan atau diinjeksikan ke jaringan

listrik (tegangan rendah) ke jaringan data eksternal.

Teknologi PLC pertama kali dikembangkan oleh Dr. Paul Brown yang bekerja di Norweb (anak Perusahaan United Utilities PLC, London) pada tahun 1991. Dr. Brown dan rekan-rekan tim risetnya menemukan suatu ide menggunakan sinyal-sinyal pada frekuensi tinggi diatas frekuensi yang secara potensial mengubah noise. Kemudian Tim riset memutuskan untuk menggunakan lebih dari satu frekuensi dan mengirim data dalam bentuk paket-paket diskrit yang dipandu oleh beberapa bentuk sistem

PLC

merupakan

kepanjangan

dari

Power

Line

Communication, teknologi yang menggunakan koneksi kabel listrik yang dapat digunakan pada jaringan listrik

yang telah ada.

PLC atau yang biasa disebut internet via jala-jala adalah koneksi internet dengan menggunakan kabel daya PLN.

Teknologi PLC memungkinkan untuk mengakses data dari internet dan komunikasi telepon.

Arsitektur sederhana jaringan PLC : * Prinsip dasar jaringan PLC adalah dengan menumpangkan sinyal data dan suara (informasi) pada jaringan listrik.

Ada 2 buah metode teknik modulasi yang digunakan pada PLC, yaitu:

Teknik Modulasi CDM (Code Division Multiplexing) atau Spread Spectrum. Dalam menggunakan metode ini, sinyal informasi dapat tersebar dalam kisaran frekuensi yang lebar.

Teknik Modulasi OFDM (Orthogonal Frequency Division Multiplexing). OFDM merupakan salah satu teknik modulasi multicarrier dengan cara membagi bidang frekuensi yang tersedia menjadi beberapa kanal pembawa yang saling orthogonal (tegak lurus) satu sama lain. sistem OFDM mempunyai efisiensi spektrum yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan teknik modulasi multicarrier konvensional.

Kelebihan :

Lebih cepat diakses dibanding jika melalui konvensional dan jelas


lebih murah karena hanya mengandalkan arus listrik.

Fasilitas bagi pengguana PLC dapat dipakai di seluruh ruangan selama masih ada jaringan listrik milik PLN.

Adanya teknologi via kabel listrik juga membuat pengguna tidak takut dengan kenaikan tarif telepon.

Dalam memanfaatkan Internet, tidak perlu takut putus di tengah jalan Tidak perlu ada tambahan kabel .

Kekurangan : * Noise Noise pada saluran daya sebagian besar disebabkan oleh peralatan listrik yang terhubung ke saluran, seperti proses switching penyuplai-penyuplai daya. * Distorsi Distorsi disebabkan oleh peralatan mesin bor, oven microwave dan blender, tetapi juga disebabkan oleh lampu-lampu yang di on/off. * Atenuasi Adanya atenuasi (peredaman) akan menyebabkan penurunan tingkat sinyal pada suatu jarak tertentu, atenuasi sinyal yang sangat tinggi, terutama jika frekuensi kerjanya diatas kisaran puluhan MHz. * Disturbansi Jaringan tegangan rendah tidak dapat membangun transmisi data dan menyebabkan beberapa kerugian untuk pemakaian dalam telekomunikasi.

Penerapan teknologi PLC di indonesia Teknologi PLC hanya bisa digunakan pada jaringan distribusi tegangan relatif rendah (11 Kv atau kurang) dari transformer sub-station ke tempat pelanggan. Teknologi PLC masih sangat mahal sehingga masih jarang digunakan. Pemadaman listrik di Indonesia yang masih sering terjadi sehingga mempersulit penerapan teknologi PLC. Harga modem yang digunakan untuk fasilitas PLC sangat mahal karena masih sedikitnya para pengguna PLC itu sendiri.

Manfaat teknologi PLC bagi masyarakat indonesia :

Memberikan kemudahan dalam koneksi Internet 24


jam non-stop tanpa harus terganggu dengan line telepon yang sibuk.

Fleksibel, dapat melakukan koneksi internet dimana saja, hanya dengan melakukan sambungan dari komputer ke stop-kontak listrik.

Mudah digunakan (plug n play).

Anda mungkin juga menyukai