Anda di halaman 1dari 14

BAB I PENDAHULUAN 1.

1 Latar Belakang Muntah merupakan satu proses yang kompleks yang melibatkan bagian otak dan sistem gastrointestinal. Muntah terjadi melalui rangsang yang dibawa ke otak. Impuls aferen akan menghantarkan rangsangan ke bagian pusat muntah yang terletak pada zona pencetus reseptor (CTZ ! faring! saluran gastrointestinal dan korteks cerebral. Muntah terjadi apabila impuls inferen dari pusat muntah telah dihantarkan ke bagian glandula sali"arius! otot abdominal! pusat pernapasan dan saraf kranial. CTZ! pusat muntah! dan saluran gastrointestinal mempunyai banyak reseptor neurotransmitter. #ika reseptor ini diaktifkan oleh bahan kimia tertentu! proses muntah akan terjadi. $iantara neuroreseptor tersebut adalah serotonin! asetilkolin! kortikosterol! histamin! kanabonoid! opiod! dan reseptor %&'(. )asa mual dan muntah (emesis merupakan suatu keadaan yang tidak menyenangkan. Mual dan muntah ini merupakan suatu tanda' tanda dan gejala yang dialami ketika akan sakit. Tetapi tidak hanya itu pula alasan seseorang bila mengalami muntah. $alam situasi tertentu! misalnya keracunan! muntah merupakan tindakan tubuh untuk pertahanan terhadap keadaan tersebut. Mual dan muntah turut membawa implikasi yang lain seperti gangguan keseimbangan metabolik! kegagalan penjagaan diri sendiri dan upaya untuk melakukan sesuatu! pengurangan nutrisi atau zat makanan kurang*tiada nafsu makan (anoreksia ! saluran esophagus yang luka dan adanya kemoterapi pada penyakit seperti kanker! mengakibatkan terjadinya gagging refleks. +ada skenario dengan topik ,-agging )efle./ ini dipaparkan kasus seorang wanita berumur 01 tahun ( T2 3 (01 cm4 22 3 56 kg mengeluh muntah'muntah selama 7 minggu terakhir. 8anita tersebut mengaku muntah setiap kali habis makan dan rasa mual di pagi hari. %yeri perut juga dialami dan berkurang apabila sudah muntah. 9leh karena itu! dalam skenario kali ini akan dibahas mengenai gagging refle. (refleks muntah dan hal'hal yang berkaitan tentunya.

1.2 Rumusan Masalah :pa hubungan antara T2 dengan 22 pada gagging refle.; 2agaimana mekanisme fisiologis gagging refle. (berkaitan dengan trigger zone ; Mengapa mual pada skenario terjadi pada pagi hari; :pa saja yang termasuk gejala awal muntah;

1.3 Tujuan (. <ntuk mengetahui mekanisme muntah. 7. <ntuk mengetahui mengapa mual pada skenario terjadi pada pagi hari. =. <ntuk mengetahui letak trigger zone. >. <ntuk mengetahui sumber reflek muntah. 5. <ntuk mengetahui hubungan T2 dan 22 terhadap refleks muntah. 0. <ntuk mengetahui apa saja yang termasuk gejala awal muntah.

BAB II TIN AUAN PU!TA"A )efleks muntah (gagging refleks dianggap suatu mekanisme fisiologis tubuh untuk melindungi tubuh terhadap benda asing atau bahan'bahan yang berbahaya bagi tubuh! masuk ke dalam tubuh melalui faring! laring! atau trakea. )efleks muntah merupakan suatu respon tubuh untuk menjaga keseimbangan homeostatis. Muntah merupakan suatu cara dimana traktus gastrointestinal membersihkan dirinya sendiri dari isinya ketika hampir semua bagian atas traktus gastrointestinal teriritasi dengan secara luas! sangat mengembang! atau bahkan sangat terangsang. $istensi yang berlebihan atau iritasi duodenum menyebabkan suatu rangsangan khusus yang kuat untuk muntah. Impuls ditransmisikan! baik oleh saraf aferen "agal maupun oleh saraf simpatis ke pusat muntah bilateral di medula! yang terletak didekat traktus solitaries lebih kurang pada tingkat nukleus motorik dorsalis "agus. )eaksi motorik otomatis yang sesuai kemudian menimbulkan perilaku muntah. Impuls'impuls motorik yang menyebabkan muntah ditransmisikan dari pusat muntah melalui saraf kranialis ?! ?II! I@! @! dan @II ke traktus gastrointestinal bagian atas dan melalui saraf spinalis ke diafragma dan otot abdomen. +ada tahap awal dari iritasi gastrointestinal atau distensi yang berlebihan! antiperistaltik mulai terjadi! sering beberapa menit sebelum muntah terjadi. :ntiperistaltik dapat dimulai sampai sejauh ileum di traktus gastrointestinal! dan gelombang antiperistaltik bergerak mundur naik ke usus halus dengan kecepatan dua sampai =cm*detik4 proses ini benar'benar dapat mendorong sebagian besar isi usus kembali ke duodenum dan lambung dalam waktu 7'5 menit. &emudian! pada saat bagian atas traktus gastrointestinal! terutama duodenum! menjadi sangat meregang dimana peregangan ini menjadi faktor pencetus yang menimbulkan tindakan muntah yang sebenarnya. +ada saat muntah! kontraksi intrinsik kuat terjadi baik pada duodenum maupun pada lambung! bersama dengan relaksasi sebagian dari sfingter esophagus bagian bawah! sehingga membuat muntahan mulai bergerak ke dalam esophagus. $ari sini! kerja muntah spesifik yang melibatkan otot'otot abdomen mengambil alih dan mendorong muntahan ke luar. =

Aekali pusat muntah telah cukup dirangsang dan timbul perilaku muntah! efek yang pertama adalahB (( 2ernafas dalam! (7 %aiknya tulang lidah dan laring untuk menarik sfingter esophagus bagian atas supaya terbuka (= +enutupan glotis (> +engangkatan palatum molle untuk menutupi nares posterior. &emudian datang dengan kontraksi yang kuat ke bawah diafragma bersama dengan rangsangan kontraksi semua otot dinding abdomen. &eadaan ini memeras perut diantara diafragma dan otot'otot abdomen! membentuk suatu tekanan intragastrik sampai ke batas yang tinggi. :khirnya sfingter esophagus bagian bawah berelaksasi secara lengkap membuat pengeluaran isi lambung ke atas melalui esophagus. #adi! kerja muntah berasal dari suatu kerja memeras otot'otot abdomen bersama dengan pembukaan sfingter esophagus secara tiba'tiba sehingga isi lambung dapat dikeluarkan. Aelain dari muntah yang dicetuskan oleh rangsangan iritasi traktus gastrointestinal itu sendiri! muntah juga dapat disebabkan oleh impuls saraf yang timbul pada daerah otak di luar pusat muntah. Ini terutama berlaku pada daerah kecil yang terletak bilateral pada lantai "entrikel ke empat dekat daerah postrema dan disebut zona pencetus kemoreseptor perangsangan elektrik pada daerah ini juga mencetus muntah. $an yang lebih penting! pemakaian obat'obat tertentu! tremasuk apomorfin! morfin! dan beberapa deri"ate digitalis! dapat secara langsung merangsang zona pencetus kemoreseptor dan memulai muntah. $estruksi daerah tersebut menghambat muntah jenis ini tetapi tidak menghambat muntah yang ditimbulkan oleh rangsangan iritasi pada traktus gastrointestinal itu sendiri. Telah diketahui dengan baik bahwa gerakan perubahan arah tubuh yang cepat menyebabkan orang tertentu muntah. Mekanisme peristiwa ini adalah sebagai berikutB gerakan merangsang reseptor dari labirinimpuls ditransmisikan terutama melalui inti' inti "estibular ke dalam serebelumzone pencetus kemoreseptorpusat

muntahmenyebabkan muntah. 2erbagai rangsangan psikis! termasuk gambaran yang mengganggu! bau yang memuakkan! dan faktor psikologi lain yang sesuai! juga dapat menyebabkan muntah. >

Cubungan saraf yang tepat terhadap efek'efek ini tidak diketahui walaupun mungkin impuls melewati secara langsung pusat muntah dan tidak melibatkan zone perangsangan kemoreseptor. Muntah kadang terjadi tanpa diidahului perangsangan prodromal mual! yang menunjukkan bahwa hanya bagian'bagian tertentu dari pusat muntah yang berhubungan dengan perangsangan muntah. Traktus gastrointestinal dapat mengalami obstruksi pada hampir semua bagian sepanjang perjalanannya. 2eberapa penyebab umum obstruksi adalah kanker! kontriksi fibrotik yang merupakan akibat dari ulerasi atau dari pelekatan peritoneum! spasme dari suatu segmen usus! atau pralisis suatu segmen. :kibat'akibat abnormal dari obstruksi bergantung pada tempat di dalam traktus gastrointestinal yang mengalami obstruksi. #ika obstrusi terjadi di pilorus! yang sering terjadi akibat konstriksi fibrotik setelah ulserasi peptik! terjadi muntahan isi lambung yang persisten. %utrisi yang tertekan ini! juga menyebabkan hilangnya ion hidrogen yang berlebihan dari tubuh dan dapat menyebabkan tingkat alkalosis. #ika obstruksi terjadi di bawah lambung! gerakan antiperistaltik yang berasal dari usus halus menyebabkan cairan usus bergerak mundur masuk ke dalam lambung! dan cairan'cairan ini dimuntahkan bersama sekresi lambung. +ada keadaan saat ini! orang tersebut kehilangan banyak air dan elektrolit sehingga penderitta mengalami dehidrasi yang sangat berat! tetapi hilangnya asam dan basa mungkin lebih kurang sebanding! sehingga hanya terjadi perubahan keseimbangan asam'basa yang kecil. #ika obstruksi yang terjadi dekat ujung bawah usus halus! maka mungkin untuk memuntahkan lebih banyak zat'zat yang bersifat basa daripada asam4 dalam hal ini asidosis mungkin timbul. Aebagai tambahan! setelah obstruksi beberapa hari! muntahan menjadi berkarakter fekal. Dang juga terpenting pada obstruksi usus halus adalah distensi yang bermakna dari usus yang tereltak proksimal dari tempat obstruksi. Aejumlah besar cairan dan elektrolit terus disekresi ke dalam lumen usus halus! bahkan sejumlah besar protein hilang dari peredaran darah! sebagian masuk ke dalam lumen usus halus! dan sebagian ke dalam dinding usus yang menjadi edema sebagai akibat dari distensi yang berlebihan. ?olume plasma yang berkurang karena hilangnya protein dan syok sirkulasi yang hebat sering terjadi. Aesorang mungkin sering bertanya! ,Mengapa usus halus tidak 5

mereabsorbsi cairan dan elektrolit ini;/ #awabannya adalah distensi usus biasanya merangsang akti"itas sekresi dari usus tapi tidak sebandingg dengan peningkatan laju kecepatan absorpsinya. Aecara normal keadaan ini mendorong kimus jauh lebih dalam ke usus halus sehingga mengurangi distensi. Tetapi! jika ada obstruksi! tampaknya mekanisme normal ini tidak dapat terjadi dan sebaliknya terjadi lingkaran setan dimana ditemukan distensi yang makin lama makin hebat. #ika obstruksi terletak dekat ujung distal usus besar! feses dapat menumpuk di dalam kolon untuk beberapa minggu. +asien mengalami perasaan konstipasi yang hebat! tetapi pada tahap pertama dari obstruksi! muntah tidak parah. Aetelah usus besar menjadi terisi penuh dan akhirnya kimus tambahan tidak mungkin bergerak dari usus halus ke dalam usus besarmuntah hebat. 9bstruksi yang berkepanjangan dari usus besar akhirnya akan menyababkan rupture usus itu sendiri atau terjadi dehidrasi dan syok sirkulasi akibat muntah hebat. Muntah adalah akti"itas mengeluarkan isi perut melalui mulut yang disebabkan oleh kerja motorik dari saluran pencernaan. &emampuan untuk muntah dapat mempermudah pengeluaran toksin dari perut. +enyebab muntah bisa karena penyakit infeksi atau radang di saluran pencernaan atau di pusat keseimbangan! penyakit'penyakit karenagangguan metabolisme seperti kelainan metabolisme karbohidrat (galaktosemia dan sebagainya ! kelainan metabolisme asam amino*asam organic (misalnya gangguan siklus urea dan fenilketonuria ! gangguan pada system saraf (neurologic bisa karena gangguan pada struktur (misalnya hidrosefalus ! adanya infeksi (misalnya meningitis dan ensefalitis ! maupun karena keracunan (misalnya keracunan saraf oleh asidosis dan hasil samping metabolisme lainnya ! juga karena kondisi fisiologis misalnya yang terjadi pada anak' anak yang sedang mencari perhatian dari lingkungan sekitarnya dengan mengorek kerongkongan dengan jari telunjuknya. Cara mencegah refleks gagling yaitu dengan diberikannya es balok (berkumur dengan air es berulang kali karena es balok (air es memilki suhu rendah sehingga dapat menghambat kerja saraf untuk menyampaikan rangsang menuju pusat muntah. Aehingga sensi"itas pasien dapat berkurang. Aelain itu! beberapa cara dapat juga digunakan untuk menekan efek gagging refleks antara lain relaksasi! mengalihkan perhatian! metode desensitisasi! terapi psikologis dan perilaku! anestesi lokal! sedasi! general anestesi! terapi 0

Mual Nyeri Perut Degenerasi Perut Kosong Wanita 60 tahun Kondisi Pagi Hari Deformasi Sintesis Prostaglandin Muntah Asam Lambung

obat'

obatan! hipnotik dan akupuntur(-uyton and CallB 711=

BAB III E

PEMBAHA!AN A. Hu#ungan T$ngg$ Ba%an &TB' %an Berat Ba%an &BB' terha%a( )agg$ng Re*le+ Tinggi badan dan berat badan terhadap gagging refleks tidak memiliki hubungan sama sekali. T2 ataupun 22 seseorang tidak mempengaruhi seseorang untuk muntah. Aeseorang yang memiliki T2 dan 22 yang ideal belum tentu mudah mengalami gagging refle. daripada seseorang yang mengalami obesitas4 begitu juga sebaliknya. &edua hal tersebut hanya berperan sebagai data pendukung dalam pemeriksaan dimana dapat dikatakan bahwa T2 ataupun 22 hanya digunakan pada diagnosa untuk mengetahui suatu penyakit sistemik. B. Mekan$sme ,$s$-l-g$s )agg$ng Re*le+ &#erka$tan %engan Tr$gger .-ne' :danya perubahan gerak yang cepat diperkirakan dapat merangsang trigger zone. Aelanjutnya adanya rangsang (dapat juga berupa sentuhan pada Trigger Zone dapat menyebabkan terjadinya gagging refle.! khususnya pada bagian posterior )M. Fetak trigger zone pada setiap indi"idu tidak sama atau tidak spesifik. :da yang lebih ke anterior dan posterior faucil pillar dan ada juga yang terdapat pada trakea bagian atas. Mayoritas indi"idu! perangsangan pada 5 daerah trigger zone )M akan menimbulkan refleks gag! yang meliputi B :nterior dan posterior faucil pillar 2agian posterior dan dasar lidah +alatum molle <"ula $inding posterior faring Trakea bagian atas dan bagian posterior )M yang lain (pada beberapa orang Chemoreseptor Trigger Zone (CTZ memiliki reseptor yang berbeda sehingga stimulasi dari reseptor tersebut dapat berbeda pula! diantaranyaB o )eseptor opioid o )eseptor asetilkolin

o )eseptor substansi + o )eseptor dopamine $7 o )eseptor serotonin 5'CT= Mekanisme fisiologis gagging refle. dimulai setelah adanya rangsangan yang diberikan kepada pusat muntah (?omiting Center*?C atau pada zona pemicu kemoreseptor (Chemoreseptor Trigger Zone*CTZ yang berada pada sistem saraf pusat (Central %er"ous Aystem . +usat'pusat koordinasi ini dapat diaktifkan dengan berbagai cara! diantaranya B :danya stress fisiologis! berlangsung karena adanya sinyal yang dikirimkan melalui lapisan otak luar dan limbic system ke ?C. :danya gerakan! berlangsung jika ?C distimulasi melalui sistem pengaturan otot ("estibular atau "estibulocerebullar system dari labirin yang terdapat pada telinga bagian dalam. &emudian sinyal kimia dari aliran darah dan cairan cerebrospinal (jaringan saraf sampai tulang ekor dideteksi oleh CTZ. <jung'ujung saraf yang ada didalam saluran pencernaan merupakan penstimulir muntah jika terjadi iritasi saluran pencernaan! kembung! dan tertundanya proses pengosongan lambung. &etika ?C distimulasi! maka motor dari cascade akan bereaksi menyebabkan muntah. :kibatnya kontraksi non peristaltik didalam usus halus meningkat dan sebagian isi dari usus dua belas jari masuk ke dalam lambung. &ondisi ini diikuti dengan melambatnya gerakan peristaltik yang akan mendorong masuknya isi usus halus dan sekresi pankreas ke dalam lambung sehingga akti"itas lambung tertekan. Aementara itu! otot'otot pernapasan akan berkontraksi untuk melawan celah suara yang tertutup sehingga terjadi pembesaran kerongkongan. +ada saat otot perut (abdominal berkontraksi! isi lambung akan didorong masuk ke dalam kerongkongan. )elaksasi dari otot'otot perut memungkinkan isi kerongkongan masuk kembali ke dalam lambung. Aiklus dari muntah berlangsung cepat hingga semua isi lambung yang masuk ke kerongkongan dikeluarkan semua melalui mulut. +ada kondisi muntah juga terjadi peningkatan produksi sali"a! peningkatan kecepatan pernapasan dan detak jantung! pembesaran pupil! dan berkeringat dingin. G

/. Terja%$n0a Mual %$ Pag$ Har$ Aetiap orang pernah merasakan sensasi mual dan mengetahui bahwa mual sering merupakan gejala awal muntah. Mual adalah pengenalan secara sadar terhadap eksitasi bawah sadar pada daerah medulla yang secara erat berhubungan dengan atau merupakan merupakan bagian dari pusat muntah! dan mual dapat disebabkan oleh impuls iritasi yang dating dari traktus gastrointestinal! impuls yang berasal dari otak bawah yang berhubungan dengan motion sickness! atau impuls dari korteks serebri untuk memulai muntah. +ada skenario telah diketahui bahwa pasien berumur 01 tahun maka dia tergolong dismanore sekunder (masa menopause telah lewat . :kibatnya sekresi prostaglandin semakin banyak sehingga timbul nyeri. Aelain itu! pada usia 01 tahun! tubuh telah mengalami degenerasi yang menyebabkan kelemahan dan atrofi pada saluran cerna. Cal itu mengakibatkan sekresi CCl melebihi batas di umur normal. $itambah lagi dengan lamanya jangka waktu antara tidur dengan bangun sehingga perut dalam keadaan kosong. +erut yang kosong juga menyebabkan produksi CCF didalam lambung meningkat sehingga merangsang terjadinya muntah. D. )ejala A1al Muntah &ondisi muntah selalu diawali dengan gejala'gejala yang mengindikasikan bahwa seseorang akan muntah karena adanya gangguan didalam tubuhnya! diantaranya B Mual Auhu tubuh meningkat 2atuk +ucat Tremor4 jika rasa ingin muntah ditahan terus menerus dapat merangsang otot sehingga timbul tremor. +eningkatan kuantitas air ludah 2erkeringat dingin Meningkatnya kecepatan denyut jantung (takikardi dan pernapasan

(1

+embesaran pupil Fakrimasi %yeri pada perut4 dapat mengindikasikan adanya ulkus peptik! obstruksi intestinum! dan penyakit'penyakit peradangan. Muntah dapat meredakan rasa sakit yang terdapat pada perut akibat adanya ulkus didalam saluran cerna! namun pada penyakit radang! muntah tidak terlalu mempengaruhi rasa sakit di perut. $iare! demam! dan myalgia4 mengindikasikan pada penyakit infeksi. Turunnya berat badan dan malnutrisi4 mengindikasikan penyakit telah kronis. Aakit kepala4 terjadi akibat adanya lesi pada sistem saraf. %yeri dada! disfagia atau jaundice4 mengarah pada penyakit jantung dan esofagus.

((

"E!IMPULAN o )efleks muntah (gagging refle. yaitu mekanisme fisiologis yang melindungi tubuh dari bahaya substansi asing yang masuk melalui mulut. o T2 maupun 22 tidak mempengaruhi gagging refle. tetapi hanya berperan dalam membantu penegakan diagnosis suatu penyakit. o 2anyak macam gejala awal yang menyertai muntah. Mayoritas diantaranya yaitu hipersali"a! takikardi! napas semakin cepat! pupil mata membesar! dan nyeri perut. o )efleks muntah diawali oleh adanya suatu rangsang yang memberikan sinyal kepada pusat muntah*vomiting center yang kemudian diteruskan ke batang otak hingga kembali ke saraf motorik pada tubuh dan terjadilah muntah. o Mual di pagi hari ditimbulkan oleh produksi asam CCl yang terlalu tinggi akibat dari lamanya jangka waktu mulai tidur hingga bangun sehingga perut dalam keadaan kosong. Aelain itu! peningkatan produksi asam CCl juga dipengaruhi oleh penyakit degeneratifkelemahan pada saluran cerna. o )efleks muntah dapat diminimalisasi dengan berbagai cara diantaranya berkumur dengan air es! terapi obat'obatan! psikologi! dll.

(7

DA,TAR PU!TA"A

(. Irianto! &us. 711>. Struktur dan Fungsi Tubuh Manusia untuk Paramedis. #akartaB H-C 7. -anong! I 8illiam. (GGG. Buku A ar Fisiologi !edokteran "ilid # $disi #%& #akarta B H-C =. Faksman! Cendra T. 711=. !amus !edokteran. #akarta B $jambatan >. -uyton. (GGG. Buku A ar Fisiologi !edokteran. #akarta B H-C 5. :delberg! #awetz dan Melnick. (GG0. Mikrobiologi &edokteran Hdisi 71. #akarta B H-C 0. +oerwadarminto .8#A! (GG1. !amus Besar Bahasa 'ndonesia. #akartaB 2alai +ustaka E. Ayaifuddin! C. (GGE. Anatomi Fisiologi untuk Sis(a Pera(at& "akarta B H-C 6. +earce! C H"elyn. 7110. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis& #akarta B +T. -ramedia G. )ose! I Fouis. (G6E. Buku A ar Pen)akit *alam untuk !edokteran +igi "ilid # $disi , . #akarta B 2inarupa :ksara (1. #unadi! +urnawan. (G67. !apita Selekta !edokteran. #akartaB Media :esculapius I& <I ((. 2razilian journal of Medical and 2iologycal )esearch (711> 4 (7110 4 (711E 4( (7 B (5'(6 (7. www.healthy'go.com. (=. www.media'indonesia.com

(=

(>

Anda mungkin juga menyukai