KELOMPOK 1 -
Brainstorming
Brainstorming adalah salah satu teknik ataupun metode berpikir kreatif yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah yang bersifat spesifik dan tidak bersifat umum.
Azas-Azas Brainstorming
Berikut hal-hal yang penting untuk diperhatikan dalam melakukan Brainstorming :
Keunggulan Brainstorming
Beberapa keunggulan dari teknik brainstorming adalah : a. b. c. d. e. f. Adanya speltrum pengetahuan yang luas Pencarian alternatif keputusan yang lebih luas dan variatif Adanya kerangka pandangan / perspektif yang lebih lebar Resiko keputusan ditanggung oleh kelompok Setiap individu termotivasi untuk melaksanakan keputusan (shared value) Dapat terwujud kreativitas dan inovasi yang lebih luas karena adanya berbagai pandangan
Kelemahan Brainstorming
Selain memiliki keunggulan, brainstorming juga memiliki beberapa kelemahan, yaitu : a. Memakan waktu dan biaya lebih
b.
c. d.
b.
c. d. e. f.
Dilihat dari setiap alur proses pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) diatas, setiap alur proses pelaksanaannya membutuhkan musyawarah antar anggota masyarakat dimana masyarakat dapat melakukan teknik brainstorming dalam menentukan suatu keputusan kegiatan bersama yanga akan diprioritaskan untuk didanai agar masa depan desa mereka dapat lebih baik.
SYNETICS
Synetics dikembangkan oleh William Gordon dan sangat bermanfaat dalam mengembangkan daya pikir kreatif Synetics merupakan model pembelajaran yang menggunakan analogi untuk mengembangkan kemampuan berfikir dari berbagai sudut pandang Analogi dianggap mampu mengembangkan kreativitas karena dalam analogi ada usaha untuk menghubungkan antara apa yang sudah diketahui dengan apa yang ingin dipahami
Meningkatkan kreatifitas
2.
3.
Personal analogy : Meminta peserta mengidentifikasikan dirinya dengan bagian atau keseluruhan masalah atau solusinya. Direct analogy : mencoba menyelesaikan masalah dengan mencari analogi langsung dari tempat lain, aplikasi lain, teknologi lain, pengetahuan lain, dan sebagainya Symbolic analogy : identifikasi dilakukan bukan dengan peserta, melainkan dengan objek lain Fantasy analogy : peserta berkhayal sejauh-jauhnya untuk menyelesaikan masalah.
2.
3.
4.
Contoh Kasus
Masalah : Konversi lahan bagi petani
1. Personal Analogy
Saya membayangkan diri saya menjadi kakek tua menggunakan baju merah. Saya pergi keluar rumah karena akan membeli sesuatu dengan cuaca mendung dan suara petir yang dahsyat. Karena takut disambar petir, saya berteduh dibawah gedung atau tempat yang beratap Analogi : Sebagai petani yang kehilangan lahan sebagai tempat produksinya, maka ia menjadi buruh tani maupun petani penggarap.
2. Direct Analogy
Saya membayangkan diri saya menjadi jack dalam cerita dongeng Jack dan Pohon Kacang. Saya menanam 3 butir kacang sehingga kacang tersebut dapat tumbuh sampai kelangit. Saya memanjat pohon tersebut dan mendapatkan banyak harta kemudian saya menjadi kaya. Analogi : Sebagai petani saya akan menanam tanaman diatap rumah (roof garden) dikarenakan lahan yang telah dikonversi menjadi perumahan.
3. Symbolic Analogy
Saya memasak nasi goreng untuk sarapan saya sendiri. Dikarenakan air minum telah habis, saya memasak air minum sambil menyiapkan nasi goreng untuk sarapan pagi saya. Analogi : Sebagai petani saya akan mencoba menggunakan teknik tumpang sari. Melalui teknik ini, saya akan mengoptimalkan penggunaan lahan dan dapat membuat pengolahan tanah minimal. keuntungan tumpang sari
4. Fantasy Analogy
Saya membayangkan menjadi jin dan menyulap lahan bumi menjadi lahan yang kosong Analogi : Apabila terjadi tsunami besar-besaran maka akan menghancurkan seluruh bangunan maupun gedung. Kemudian tanah ini akan kosong dan menjadi kesempatan bagi petani untuk mengkonversi lahan kembali menjadi tempat produksi yang menghasilkan produk-produk pertanian.
ASOSIASI BEBAS
Asosiasi bebas secara sederhana didefinisikan sebagai bicara bebas, yaitu sesuatu yang tidak lebih dari berbicara tentang apa yang terlintas dalam pikiran, beralih dari satu topik menuju topik lain dalam suatu urutan yang bergerak bebas serta tidak mengikuti agenda tertentu
Asosiasi Bebas
Merupakan salah satu teknik berpikir kreatif yang dapat menghasilkan berbagai macam gagasan/ide
Asosiasi Bebas
Kunci keberhasilan asosiasi bebas adalah : mengembangkan suatu gagasan pokok yang kemudian bercabang ke berbagai arah seolah-olah cabang sebatang pohon
Contoh Kasus
Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP) merupakan salah satu bentuk manajemen resiko yang dikembangkan untuk menjamin keamanan pangan dengan pendekatan pencegahan (preventive) yang dianggap dapat memberikan jaminan dalam menghasilkan makanan yang aman bagi konsumen.
Tujuan dari penerapan HACCP dalam suatu industri pangan adalah untuk mencegah terjadinya bahaya sehingga dapat dipakai sebagai jaminan mutu pangan guna memenuhi tuntutan konsumen.
HACCP menerapkan sistem pengendalian yang berfokus pada pencegahan daripada pengujian produk akhir atau sistem yang memastikan bahwa produk yang dihasilkan bebas dari bahaya cemaran fisik, kimia, dan mikrobiologi sebelum sampai di tangan konsumen, sehingga layak untuk dikonsumsi. Oleh karena itu, dengan diterapkannya sistem HACCP akan mencegah resiko komplain karena adanya bahaya pada suatu produk pangan Selain itu, HACCP juga dapat berfungsi sebagai promosi perdagangan di era pasar global yang memiliki daya saing kompetitif.
Pada tahun 1971, untuk pertama kalinya sistem HACCP ini dipaparkan kepada masyarakat di negara Amerika Serikat di dalam suatu Konferensi Nasional Keamanan Pangan. Beberapa keuntungan yang dapat diperoleh suatu industri pangan dengan penerapan sistem HACCP antara lain meningkatkan keamanan pangan pada produk makanan yang dihasilkan, meningkatkan kepuasan konsumen sehingga keluhan konsumen akan berkurang, memperbaiki fungsi pengendalian, mengubah pendekatan pengujian akhir yang bersifat retrospektif kepada pendekatan jaminan mutu yang bersifat preventif , dan mengurangi limbah dan kerusakan produk atau waste .
1.
Terimakasih